Skenario B Blok 11 Tahun 2017 Tina, seorang ibu berumur 33, memiliki empat orang anak. Selain sebagai ibu rumah tangga, Tina juga bekerja sebagai buruh cuci pakaian. Suami Tina bekerja sebagai tukang kebun. Seharihari keluarga Tina hanya makan dengan nasi, kecap, dan kerupuk, terkadang dalam satu minggu sekali makan dengan lauk tambahan telur atau tempe. Tina datang ke puskesmas dengan keluhan mudah lelah. Tina juga merasa pandangan berkunang-kunang. Keluhan itu dirasakan sejak 2 minggu lalu dan sekarang bertambah berat. Selain itu, Tina juga mengeluh sering sakit kepala dengan napas terengah-engah saat mencuci pakaian atau melakukan pekerjaan barat lainnya. Dari anamnesis juga diketahui ternyata sejak 5 tahun terakhir Tina juga mengeluh nyeri di ulu hati, mual dan perut kembung yang timbul bia terlambat makan. Selama ini Tina mengatasinya dengan minum obat promag yang dibeli di warung. Dokter kemudian melakukan beberapa pemeriksaan. Pemeriksaan Fisik Vital sign
: Tekanan Darah (TD): 110/70, Heart Rate (HR) : 94 x/menit , Respiration Rate
(RR) : 24 x/menit, Temperatur : 36,6ºC. Kepala
: Konjungtiva palpebral : anemis , chelitis (+) , lidah : atropi papil .
Leher
: Tidak ditemukan pembesaran kelenjar getah bening (KGB).
Abdomen
: Hepar dan lien lien tidak teraba , nyeri tekan epigastrium (+)
Eksremitas
: Koilonychia (+) .
Pemeriksaan Penunjang : Laboratorium :
Hemoglobin Gambaran apusan darah tepi Feces Kesan
II. Klarifikasi Istilah Pandangan berkunang-kunang Nafas terengah – engah engah Nyeri ulu hati
Gejala rasa sesak pada dada, atau rasa tercekik sehingga sulit bernapas Perasaan tidak nyeman, menderita yang disebabkan oleh rangsangan pada ujung saraf di bagian epigastrium
Perut Kembung Obat promag Mual
Konjungtiva palpebra Cheilitis Atropi papil Koilonychia
Hemoglobin
Hematokrit
RBC
Besi serum WBC
MCV MCH MCHC Trombosit
Diff count
LED
Gangguan pencernaan dimana penderita merasa perutnya tidak nyaman karena terasa penuh, kencang dan bergas. Obat yang berfungsi untuk menetralisir ph lambung Perasaaan tidak menyenangkan yang ada sebelum muntah, biasanya disertai keringat, bertambahnya air liur, dan kontraksi ritmisn otot-otot dinding perut Konjungtiva yang melapisi permukaan bagian dalam kelopak mata Inflamasi pada daerah batas antara kulit dengan mukosa bibir Permukaan lidah menjadi licin dan mengkilap karena papil lidah menghilang Kuku sendok, kuku menjadi rapuh, bergaris-garis vertical dan menjadi cekung sehingga mirip seperti sendok Pigmen pembawa oksigen eritrosit, dibentuk oleh eritrosit yang berkembang dalam sumsum tulang merupakan empat rantai polipeptida globin yang berbeda masingmasing terdiri dari beberapa ratus asam amino Suatu hasil pengukuran yang menyatakan perbandingan sel darah merah terhadap volume darah Sel darah merah yang mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan dan membawa karbon dioksida dari jarungan ke paru-paru Penghitungan langsung jumlah yag berikatan dengan transferrin (protein yang membawa besi dalam darah) Sel darah tidak berwarna yang mampu bergerak secara ameboid dengan fungsi utamanya melingungi tubuh terhadap mikroorganisme yang menyebabkan penyakit Volume rata-rata sebuah eritrosit yang dinyatakan dengan femtoliter (fl) Banyaknya hemoglobin per eritrosit yang dinyakan dengan pikogram Kadar hemoglobin yang didapat per eritroit yang dinyatakan dalam persen Struktur mirip cakram dengan diameter 2-4 um yang ditemukan dalam darah dan memiliki peran penting dalam pembekuan darah Penghitungan jenis leuksit yang ada dalam darah berdasarkan proporsi (%) tiap jenis leukosit dari seluruh jumlah leukosit Kecepatan mengendapnya eritrosit dari suatu sample darah yang diperiksa dalam suatu alat tertentu yang
Total Iron Binding Capacity Ferritin
Anemia Mikrositik Hipokrom
Anisopoikilositosis Cigar-shaped cell Pencil cell Tes darah samar Trombositosis reaktif
dinyatak dalam mm/jam Pemeriksaan laboratorium yang mengukur kapasitas besi di dalam darah yang berikatan dengan transferrin Kompleks besi apoferitin yang merupakan bentuk utama penyimpanan besi dalam tubuh (mengatur kadar zat besi dalam tubuh) Suatu keadaan kekurangan besi (Fe) dalam tubuh yang mengakibatkan pembentukan eritrosit atau sel darah merah mengalami ketidakmatangan (imatur) Eritrosit yang ukurannya berbeda-beda dan bentuknya abnormal di dalam darah Eritrosit berbentuk lonjong pada apusan darah tepi Eritrosit berbentuk seperti pensil pada apusan darah tepi Dilakukan untuk mengetahui adanya perdarahan kecil yang tidak dapat dinyatakan secara makroskopik Gangguan di mana tubuh memproduksi terlalu banyak platelet atau trombosit yang disebabkan karena infeksi
1. Tina, seorang ibu berumur 33, memiliki empat orang anak. Selain sebagai ibu rumah tangga, Tina juga bekerja sebagai buruh cuci pakaian. Sehari-hari keluarga Tina hanya makan dengan nasi, kecap, dan kerupuk, terkadang dalam satu minggu sekali makan dengan lauk tambahan telur atau tempe. a. Apa saja gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi oleh ibu Tina? b. Apa hubungan makanan yang dikonsumsi dengan penyakit yang diderita ibu Tina? c. Berapa kebutuhan zat besi normal dalam sehari? d. Apa hubungan usia dan pekerjaan dengan keluhan yang dialami ibu Tina? 2. Tina datang ke puskesmas dengan keluhan mudah lelah. Tina juga merasa pandangan berkunang-kunang. Keluhan itu dirasakan sejak 2 minggu lalu dan sekarang bertambah berat. Selain itu, Tina juga mengeluh sering sakit kepala dengan napas terengah-engah saat mencuci pakaian atau melakukan pekerjaan barat lainnya. a. Mengapa Tina merasakan mudah lelah, pandangan berkunang-kunang, sakit kepala dan napas terengah-engah saat melakukan pekerjaan yang berat? b. Mengapa keluhan tersebut bertambah berat? c. Bagaimana mekanisme mudah lelah pada kasus? d. Bagaimana mekanisme pandangan berkunang-kunang pada kasus? e. Bagaimana mekanisme sakit kepala pada kasus? f. Bagaimana mekanisme napas terengah-engah pada kasus? 3. Dari anamnesis juga diketahui ternyata sejak 5 tahun terakhir Tina juga mengeluh n yeri di ulu hati, mual dan perut kembung yang timbul bila terlambat makan. Selama ini Tina
mengatasinya dengan minum obat promag yang dibeli di warung. Dokter kemudian melakukan beberapa pemeriksaan. a. Mengapa Tina masih mengalami nyeri di ulu hati, mual dan perut kembung setelah mengkonsumsi obat promag? b. Bagaimana hubungan keluhan Tina sejak 5 tahun terakhir dengan keluhan yang diderita sekarang? c. Bagaimana hubungan konsumsi obat promag dengan anemia? d. Bagaimana mekanisme kerja obat promag? e. Bagaimana indikasi dan kontraindikasi obat promag? 4. Pemeriksaan fisik a. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan fisik dalam kasus? b. Bagaimana gambaran hasil pemeriksaan fisik yang abnormal pada kasus? c. Bagaimana mekanisme abnormal dari hasil pemeriksaan pada kasus? 5. Pemeriksaan laboratorium a. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium dalam kasus? b. Bagaimana cara pemeriksaan hemoglobin, hematocrit, MCV, MCH, MCHC? c. Bagaimana cara pemeriksaan trombosit, RBC, WBC, diff count, dan LED? d. Bagaimana cara pemeriksaan Besi serum, TIBC, Ferritin? e. Bagaimana mekanisme abnormal dari hasil pemeriksaan pada kasus? 6. Gambaran apusan darah tepi a. Bagaimana gambaran histopatologi eritrosit dan eritrosit normal? b. Bagaimana gambaran mikroskopik leukosit normal? c. Bagaimana gambaran mikroskopik trombosit normal? d. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium dalam kasus? e. Mengapa jumlah trombosit meningkat dan bagaimana mekanismenya? f. Mengapa ditemukan eritrosit yang mikrositik hiprokrom, anisopoikilositosis, cigarshaped cell dan pencil cell serta bagaimana mekanismenya? g. Bagaimana cara pembuatan apusan darah tepi? 7. Feces a. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan feces dalam kasus? b. Bagaimana cara pemeriksaan tes darah samar? c. Mengapa pada tes darah samar didapatkan hasil positif? d. Bagimana gambaran hasil tes darah samar yang positif? e. Bagaiman komposisi normal feses? 8. Kesan a. Bagaimana interpretasi anemia mikrositik hipokrom suspek defisiensi besi disertai trombositosis reaktif dalam kasus? b. Apa saja jenis-jenis anemia?
c. Apa etiologi anemia mikrositik hipokrom? d. Bagaimana pathogenesis anemia mikrositik hipokrom suspek defisiensi besi disertai trombositosis reaktif dalam kasus? e. Bagaimana patofisiologi anemia mikrositik hipokrom suspek defisiensi besi disertai trombositosis reaktif dalam kasus? f. Bagaimana diagnosis banding pada kasus? g. Adakah pemeriksaan penunjang lain yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis?
IV. Learning Issue 1. Anemia mikrositik hipokrom a. Etiologi b. Jenis-jenis anemia c. Patogenesis d. Patofisiologi e. Diagnosis banding f. Tata laksana 2. Pemeriksaan fisik a. Interpretasi b. Mekanisme abnormal c. Etiologi 3. Pemeriksaan lab a. Interpretasi b. Mekanisme abnormal c. Etiologi d. Cara pemeriksaan e. Pemeriksaan penunjang lain 4. Pemeriksaan gambaran apusan darah tepi a. Interpretasi b. Mekanisme abnormal c. Gambaran mikroskopik normal dan abnormal d. Etiologi e. Cara pembuatan apusan darah tepi 5. Pemeriksaan feces
Hipotesis Tina, wanita 33 tahun, mengalami keluhan mudah lelah dikarenakan anemia mikrositik hipokrom suspek defisiensi besi disertai trombositosis reaktif.