BAB I PENDAHULUAN A. LAT LATAR BELA BELAKAN KANG G Di Ameri Amerika ka Serikat Serikat,, inside insidensi nsi dari dari katub katub endoka endokardit rditis is murni murni sejumla sejumlah h 1,7
sampai 6,2 kasus tiap 100.000 orang per tahun. Endokarditis infektif ratarata tertinggi didapatkan didapatkan pada pengguna pengguna obat se!ara intra"ena, intra"ena, dengan insidensi insidensi sekitar 1#02000 1#02000 tiap 100000 orang per tahun. $isiko katub buatan pada infektif endokarditis menurun setelah implantasi katub dan risiko, kumulatif sekitar 2 sampai % persen setelah 60 bulan. Endokarditis pertama kali ditemukan oleh $i"era tahun 1&'6. Endokarditis diba dibagi gi menj menjad adii dua dua (ait (aitu) u) endo endoka kard rdit itis is infek infektif tif dan dan endo endoka kardi rditi tiss non non infe infekt ktif if.. *re"alensi sering terjadi pada kelainan katub oleh karena rematik, dan seiring terjadi pada segera sedang berkembang. +uga pada anakanak dilakukan operasi jantung untuk mengkoreksi kelainan jantung kongenital. Seja Sejauh uh ini ini belu belum m ada ada data data epid epidem emio iolo logis gis pend pendud uduk uk tent tentan ang g pra" pra"ale alens nsii pen(akit atau insidensi pen(akit endokarditis di indonesia. *re"alensi (ang ada a da han(a tentan tentang g jumlah jumlah perkir perkiraan aan pre"ale pre"alensi nsi endoka endokardit rditis is di mas(arak mas(arakat at adalah adalah sekitar sekitar #100.000 penduduk pertahun, dan meningkat menjadi 1#0200100.000 penduduk pertahun pada pen(alahgunaan obat intra"ena. Endokarditis lebih sering terjadi pada orang de-asa. Sekitar #0 kasus (ang ada terjadi pada pasien dengan umur diatas #0 tahun. Endokarditis lebih sering terjadi pada lakilaki dibanding dengan perempuan. Endokarditis merupakan pen(akit oleh mikroorganisme pada endokard atau katub jantung nama lain endokarditis infektif adalah endokarditis bakterialis. /esi (ang (ang khas khas pada pada edokar edokarditi ditiss infekti infektiff adalah adalah "egetas "egetasii pada pada katub katub tetapi tetapi lesi juga juga ditemukan pada endokard dan pembuluh darah besar endokarditis infektif biasan(a terjadi pada jantung (ang mengalami kerusakan. an(akn(a pen(akit (ang terjadi dimas(arakat saat ini, terutama pada s(stem kardio"askuler membuat pen(usun merasa perlu mengetahui dan men(usun maka makala lah h ini. ini. Dan Dan sebag sebagai ai maha mahasis sis-a -a prog program ram S1 epe epera ra-a -atan tan dira dirasa sa perl perlu u memp mempel elaj ajar arii
asuh asuhan an kepe kepera ra-a -ata tan n
terh terhad adap ap pasi pasien en deng dengan an pen( pen(ak akit it s(st s(stem em
kardio"askuler khususn(a endokarditis.
B. TUJUAN 1. Tujuan uan Umu Umum m ntuk melihat gambaran dan pengalaman se!ara n(ata tentang pelaksanaan
Asuhan epera-atan dengan endokarditis 1
2. Tujuan juan Kh Khus usus us a. 3ampu menjelaskan menjelaskan pengertian pengertian pen(ak pen(akit it endokard endokarditis itis pada pada de-asa de-asa b. 3ampu menjelaskan etiologi endokarditis pada de-asa !. 3ampu menjelaskan menjelaskan patofisiolog patofisiologii endokar endokarditis ditis pada de-asa d. 3ampu 3ampu mengkl mengklasif asifika ikasi si endokar endokardit ditis is pada de-asa de-asa e. 3ampu 3ampu menjlea menjleaskan skan manif manifesta estasi si klinis klinis endoka endokardit rditis is f. 3ampu 3ampu menjela menjelaskan skan pemer pemeriks iksaan aan penunj penunjang ang endoka endokardi rditis tis g. 3ampu menjelaskan menjelaskan komplikasi komplikasi dari endokardit endokarditis is h. 3ampu 3ampu melakuk melakukan an penatala penatalaksa ksaan an endokar endokardit ditis is i. 3elaku 3elakukan kan peng pengkaj kajian ian pada pada klien klien deng dengan an endok endokardi arditis tis j. 3ampu menentukan diagnosa kepera-atan pada klien dengan dengan endokarditis k. 3ampu menentu menentukan kan ren!ana ren!ana kepera-atan kepera-atan pada klien klien dengan dengan endokarditi endokarditis. s.
BAB II PEMBAHASAN
A. KONSEP PATO PATOFISIOLOGIS FISIOLOGIS PENYA PENYAKIT KIT ENDOKARDITIS ENDOKARDITIS 1. DEFENISI
2
Endokarditis adalah radang pada katup jantung dan endokardium (ang disebabkan oleh kuman dan jamur 4mur-ani,A,200&5 Endokarditis adalah suatu infeksi (ang melibatkan endokardium (ang utuh atau rusak. 4ed-ard . hung, 1&. Endokarditis adalah infeksi (ang serius dari salah satu dari empat katup jantung 4anonim, 20115. Endokarditis adalah pen(akit infeksi (ang disebabkan oleh mikroorganisme pada endokard atau katup jantung. nfeksi endokarditis biasan(a terjadi pada jantung (ang telah mengalami kerusakan. *en(akit ini didahului dengan endokarditis, biasan(a berupa pen(akit jantung ba-aan, maupun pen(akit jantung (ang didapat. Dahulu infeksi pada endokard ban(ak disebabkan oleh bakteri sehingga disebut endokarditis bakterial. Sekarang infeksi bukan disebabkan oleh bakteri saja, tetapi bisa disebabkan oleh mikroorganisme lain, seperti jamur, "irus, dll.
2. ETIOLOGI
Endokarditis
palig
ban(ak
disebabkan
oleh
streptokokus
"iridans
(aitu
mikroorganisme (ang hidup dalam saluran pernapasan bagian atas. Sebelum ditemukan antibiotik, maka &0 endokarditis infeksi disebabkan oleh streptokokus "iridans, tetapi sejak adan(a streptokokus "iridans #0 pen(ebab infeksi endokarditis (ang merupakan 1% dari sumber infeksi. *en(ebab lain dari infeksi endokarditis subakut. *en(ebab lainn(a adalah stertokokus fekalis, stapilokokus, bakteri gram negati"e aerobanaerob, jamur, "irus, ragi, dan kadida. a. Streptokokus "iridans (aitu mikroorganisme (ang hidup dalam saluran napas bagian atas. Sebelum ditemukan antibiotik, maka &0 endokarditis infeksi disebabkan oleh streptokokus "iridans, tetapi sejak adan(a antibiotik streptokokus "iridans #0 pen(ebab infeksi endokarditis (ang merupakan 1% dari sumber infeksi. b. Stapilokokus aureus (ang men(ebabkan infeksi endokarditis subakut. !. *en(ebab lainn(a adalah stertokokus fekalis, stapilokokus, bakteri gram negatif aerobanaerob, jamur, "irus, ragi, dan !andida
Fa!"# $ %a!"# '()s&"s)s) (an %a!"# &'n*'!us
1. 8aktor predisposisi 8aktor predisposisi dia-ali dengan pen(akitpen(akit kelainan jantung dapat berupa pen(akit jantung rematik, pen(akit jantung ba-aan, katup jantung prostetik, pen(akit jantung sklerotik, prolaps katup mitral, post operasi jantung, miokardiopati hipertrof 3
obstruksi. Endokarditis infeksi sering timbul pada pen(akit jantung rematik dengan fibrilasi dan gagal jantung. nfeksi sering pada katup mitral dan katup aorta. *en(akit jantung ba-aan (ang terkena endokarditis adalah pen(akit jantung ba-aan tanpa!i(anosis, dengan deformitas katub dan tetralogi fallop. ila ada kelainan organi! pada jantung, maka sebagai faktor predisposisi endokarditis infeksi adalah akibat pemakaianobat imunosupresif atau sitostatik, hemodialisis atau peritonial dialisis, serosis hepatis,diabetis militus, pen(akit paru obstruktif menahun, pen(akit ginjal, lupus eritematosus,pen(akit gout, dan pen(alahan narkotik intra"ena. 2. 8aktor pen!etus 8aktor pen!etus endokarditis infeksi adalah ekstrasi gigi atau tindakan lain pada gigi dan mulut, kateterisasi saluran kemih, tindakan obstetrik ginekologik dan radang saluran pernapsan. +. KLASIFIKASI
*engertian mengenai endokarditis dibagi menjadi dua bagian besar (aitu endokarditis infektif dan endokarditis non infektif. 1. Endokarditis infektif *en(akit (ang disebabkan oleh infeksi bakteri pada endokardium jantung atau pada pembuluh darah besar. *en(akit ini ditandai oleh adan(a "egetasi. erdasarkan gambaran klinisn(a, endokarditis infektif dibedakan menjadi dua (aitu ) 1) Endokarditis bakterial subakut , timbul dalam beberapa minggu atau bulan dan disebabkan oleh bakteri (ang kurang ganas, seperti streptokokus "iridans. 2) Endokarditis oakterial akut , timbul dalam beberapa hari sampai beberapa minggu, dengan tandatanda klinik (ang lebih berat. Sering disebabkan oleh bakteri (ang ganas seperti stafilokokus aureus. 2. Endokarditis non infektif *en(akit (ang disebabkan oleh laktor trombosis (ang disertai dengan "egetasi, *en(akit ini sering didapatkan pada penderita stadium akhir dari proses keganasan. erdasarkan jenis katup jantung (ang terkena infeksi, endokarditis dibedakan juga menjadi dua (aitu ) 1) Native valve endocarditis, (aitu infeksi pada katup jantung alami. 2) Prosthetic Valve endocarditis, (aitu infeksi pada katup jantung buatan.
9ejala klinis endokarditis, sangat ber"ariasai dari (ang ringan hingga (ang terberat, (aitu Endokarditis Akut, dan Endokarditis Subakut, 1. Endokarditis Akut biasan(a dimulai se!ara tibatiba dengan demam tinggi %:,&'0,& elsius, den(ut jantung (ang !epat, kelelahan dan kerusakan katup jantung (ang !epat 4
dan luas. Vegetasi endokardial 4emboli5 (ang terlepas bisa berpindah dan men(ebabkan infeksi tambahan di tempat lain *enimbunan nanah 4 abses5 dapat terjadi di dasar katup jantung (ang terinfeksi atau di tempat tersangkutn(a emboli (ang terinfeksi. atup jantung bisa mengalami perforasi 4perlubangan5 dan dalam -aktu beberapa hari bisa terjadi kebo!oran besar. eberapa penderita mengalami syok; ginjal dan organ lainn(a berhenti berfungsi 4 sindroma sepsis5. nfeksi arteri dapat memperlemah dinding pembuluh darah dan me(ebabkan robekn(a pembuluh darah. $obekan ini dapat berakibat fatal, terutama bila terjadi di otak atau dekat dengan jantung 2. Endokarditis Sub Akut bisa menimbulkan gejala beberapa bulan sebelum katup jantung rusak atau sebelum terbentukn(a emboli. 9ejalan(a berupa kelelahan, demam ringan %7,2%&,2 elsius, penurunan berat badan, berkeringat dan anemia. Diduga suatu endokarditis jika seseorang mengalami demam tanpa sumber infeksi (ang jelas, jika ditemukan murmur jantung (ang baru atau jika murmur (ang lama telah mengalami perubahan. /impa bisa membesar, *ada kulit timbul bintibintik (ang sangat ke!il, juga di bagian putih mata atau diba-ah kuku jari tangan. intikbintik ini merupakan perdarahan (ang sangat ke!il (ang disebabkan oleh emboli ke!il (ang lepas dari katup jantung. Emboli (ang lebih besar dapat men(ebabkan n(eri perut, pen(umbatan mendadak pada arteri lengan atau tungkai, serangan jantung atau 4 stroke). ,. MANIFESTASI KLINIS
a. ;iperpireksia dan menggigil b. lubbing fingers !. *te!hiae pada mukosa tenggorokan di retina mata 4roth
9ejalagejala dan tandatanda a-al biasan(a ringan, terutama nila S."irdans merupakan organisme penginfeksi. Demam (ang lama, tanpa manifestasi lain 4ke!uali kadang kadang kehilangan berat5, menetap selama beberapa bulan, mungkin sering merupakan satusatun(a ri-a(at medik. 3anifestasi lain, mulain(a dapat akut dan berat, dengan demam intermitten tinggi dan tidak berda(a. >amun biasan(a permulaan dan perjalanan
5
ber"ariasi antara dua ekstrem ini. 9ejalagejalan(a biasan(a non spesifik dan terdiri atas demam ringan dengan naik pada sore hari, kelelahan mialgia,artralgia, n(eri kepala, dan kadangkadang kedinginan, nausea dan muntah. Sering ada bising baru atau perubahan bising, terutama bila disertai gagal jantung kongestif. Splenomegali relatif sering ada dan petekie dapat terjadi. omplikasi neurologis (ang serius, seperti emboli, abses otak aneurisma mikotik dan perdarahan, paling sering akibat dengan pen(akit stafilokokus. omplikasi ini ditampakkan dengan meningismus, kenaikan tekanan intrakranial, sensorium berubah, dan tandatanda neurologis fokal. Abses miokardium dapat juga terjadi pada pen(akit stafilokokus dan dapat robek kedalam perikardium. dentifikasi pada endokarditis infektif akan paling sering didaarkan pada indeks ke!urigaan (ang tinggi pada e"aluasi infeksi pada anak dengan faktor pen(umbang (ang mendasari.
-. KOMPLIKASI
Diantara berbagai manifestasi klinik dari endokarditis komplikasi neurologi merupakan hal (ang penting karena sering terjadi, merupakan komplikasi neurologik. Dapat melalui % !ara) a. *en(umbatan dari pembuluh darah oleh emboli (ang berasal dari "egetasi endokardial. b. nfeksi meningen, jaringan otak, dinding pembuluh darah karena septik emboli atau bakterimia. !. $eaksi immunologis. elalui mekanisme tersebut dapat menyebabkan! a. *nfark atau infark berdarah. b. *endarahan intra serebral, SA, perdarahan subdural. !. *roses desak ruang, seperti abses atau m(!oti! aneur(sma. d. *erubahan fungsi otak karena berbagai fa!tor. "ila ter#adi emboli akan akan mengakibatkan ! a. 9ejala neurologik fokal bila mengenal han(a satu pembuluh darah. b. /ebih dari satu pembuluh darah tergantung dari istemian(a apakah dapat membaik sebelum terjadi kerusakan (ang permanen maka gejalan(a mirip ?A, atau bila berlanjut men(ebabkan kerusakan jaringan otak dan terjadi proses supurasi. $al tersebut mengakibatkan! a. Septik atau septi! meningitis. b. Abses, mikro abses otak. !. 3eningoen!ephalitis. ila dinding arteri atau "asa "aserum terkena maka akan terjadi aneurisma, (ang akan mengakibatkan pe!ahn(a pembuluh darah (ang bersangkutan. erbagai fa!tor (ang dapat menimbulkan kelainan neurologis (aitu) ;ipoksia, ganguan metabolisme, 6
pengaruh obat obatan, pengaruh toksis dari infeksi s(stemi!, reaksi imunitas terhadap pembuluh darah, proliferatif endarteritis. %omplikasi dapat ter#adi disemua organ bila ter#adi emboli infektif ) a. 9agal jantung omplikasi (ang paling sering ditemukan adalah gagal jantung sedang sampai berat dan kematian terjadi :# dari kasus. b. Emboli Emboli terjadi pada 1%%# endokarditis infektif subakut dan #060 pada penderita endokarditis akut. Emboli arteri sering terjadi pada otak, paru, arteri koronaria, limpa, ginjal ekstrimitas, usus, mata dll. !. Aneurisma nekrotik ?erjadi pada %# endokarditis infektif dan akan mengalami perdarahan. d. 9angguan neurologik Ditemukan pada '0#0 endokarditis infektif. 9angguan bisa berupa, gangguan kesadaran, gangguan ji-a 4psikotik5 meningo ensepalitis seteril. elainan pada pembuluh darah otak :0 disebabkan infark dan 20 karena perdarahan otak.
. PATOFISIOLOGI ?erjadin(a endokarditis reumatik disebabkan langsung oleh demam reumatik
suatu pen(akit sistemik (ang disebabklan oleh infeksi strepto!o!!us group A. Demam reumatik mempengaruhi persendian men(ebabkan poliartritis. erusakan jantung dan lesi sendi bukan akibat infeksi atau se!ara langsung dirusak oleh organisme tersebut. erusakan jantung dan lesi sendi bukan akibat infeksi, artin(a jaringan tersebut tidak mengalami infeksi atau se!ara langsung dirusak oleh organisme tersebut, namun hal ini merupakan fenomena sensi"itas atau reaksi, (ang terjadi sebagai respons terhadap streptokokus hemolitikus. /ekosit darah akan tertimbun pada jaringan (ang terkena dan memben nodul, (ang kemudian akan diganti dengan jaringan parut. 3iokardium tentu saja terlibat dalam proses inflamasi ini@ artin(a, berkembanglah miokarditis rematik (ang sementara melemahkan tenaga kontraksi jantung. Demikian pula peri!ardium juga terlibat@ artin(a, juga terjadi perikarditis rematik selama perjalanan akut pen(akit. komplikasi miokardial dan peri!ardial 7
tersebut biasan(a tanpa meninggalkan gejala sisa (ang serius. >amun sebalikn(a endokarditis rematik mengakibatkan efek samping ke!atatan permanen. Endokarditis rematik se!ara anatomis dimanifestasikan dengan adan(a tumbuhan ke!il (ang transparan, (ang men(erupai manik dengan dengan ukuran sebesar kepala jarum pentul, tersusun dalam deretan sepanjang tepi bilah katup. 3anik manik ke!il tadi tidak tidak tampak berbaha(a dan dapat menghilang tanpa merusak bilah katup, namun (ang lebih sering mereka menimbulkan efek serius. 3ereka menjadi a-al terjadin(a suatu proses (ang se!ara bertahap menebalkan bilah bilah katup, men(ebabkan(a menjadi memendek dan menebal disbanding (ang normal, sehingga tak dapat menutup dengan sempurna. ?erjadilah kebo!oran, suatu keadaan (ang disebut regurtasi katup. ?empat (ang paling sering mengalami regurtasi katup adalah katup mitral. *ada pasien lain, tepi bilah katup (ang meradang menjadi lengket satu sama lain, mengakibatkan stenosis katup, (aitu pen(empitan lumen katup. Sebagian ke!il pasien dengan demam reumatik menjadi sakit berat dengan gagal jantung (ang berat, disritmia serius, dan pneumonia rematik. *asien ini harus dira-at diruang pera-atan intensif. Selama miokardium masih biasa mengkompensasi, pasien masih dalam keadaan sehat. >amun !epat atau lambat, miokardium gagal jantung akan mun!ul, apabila terjadi dekompensasi. 1. Efek destruktif lo!al, akibat infeksi intrakardiak 2. Embolisasi (ang berasal dari organ lain %. aterimia '. $eaksi antibod( pada orbanisme pen(ebab infeksi
8
/. 0O
9
. PEMERIKSAAN PENUNJANG La3"#a!"#)um •
/eukosit dengan jenis netrofil, anemia normokrom normositer, /ED meningkat, immunoglobulin serum meningkat, uji fiksasi anti gama globulin positf, total hemolitik komplemen dan komplemen % dalam serum menurun, kadar bilirubin sedikit meningkat. *emeriksaan umum urine ditemukan maka proteinuria dan hematuria se!ara
ang
penting adalah biakan mikro organisme dari darah . iakan harus diperhatikan darah diambil tiap hari berturutturut dua lima hari diambil seban(ak 10 ml dibiakkan dalam -aktu agak lama 41 % minggu5 untuk men!ari mikroorganisme (ang mungkin berkembang agak lambat. biakkan bakteri harus dalam media (ang sesuai. >) darah diambil sebelum diberi antibiotik . iakan (ang positif uji resistansi terhadap antibiotik. 10
•
E*h"*a#()"4#a%)
Diperlukan untuk) 3elihat "egetasi pada katub aorta terutama "egetasi (ang besar 4 B # mm5 C 3elihat dilatasi atau hipertrofi atrium atau "entrikel (ang progresif. 3en!ari pen(akit (ang menjadi predisposisi endokarditis 4 prolap mitral, fibrosis, dan !al!ifikasi katub mitral 5. *enutupan katub mitral (ang lebih dini menunjukkan adan(a destrruktif katub aorta dan merupakan indikasi untuk melakukan penggantian katub. 5
P'm'#)saan EKG S?? !hanges inferior 9angguan konduksi jantung F"!" Th"#as *embesaran jatung dengan efusi perikard atau pleura
6. PENATALAKSANAAN *enatalaksanaan medis umum) 1. ?irah baring. 2. 8armakoterapi ) antibiotik 4peni!illin, streptom(!in "an!om(!(n, gentami!(n5. %. *enderita dira-at di rumah sakit dan mendapatkan antibiotik intra"ena dosis
tinggi selama minimal 2 minggu. *emberian antibiotik saja tidak !ukup pada infeksi katub buatan. 3ungkin perlu dilakukan pembedahan jantung untuk memperbaiki atau mengganti katub (ang rusak dan membuang "egetasi. Sebagai tindakan pen!egahan, kepada penderita kelainan katub jantung, setiap akan menjalani tindakan gigi maupun •
pembedahan sebaikn(a diberikan antibiotik. *emberian antibiotik Sebelum pemberian antibiotik harus dilakukan biakan uji resistensi kuman selama % kali berturutturut dalam keadaan bebas antibiotik. Setelah diketahui pen(ebabn(a sebagai !ontoh diberikan) 1. Ampisilin dan kloksasilin 100 mgkg hari intra"ena selama 2 minggu, bila kuman (and ditemukan masih sensitif, pengobatann(a dapat dilanjutkan 4dosis sama5 se!ara intramuskular selama 6 minggu dan biakan kuman diulang lagi. 2. *enisilin 9 1020 juta unit hari intra"ena dengan antibiotika lain untuk gram negatif seperti kenamisin dan lain sebagain(a, selama 2 minggu. ila kuman sensitif terhadap penisilin diteruskan 21 jutahari selama 6 minggu dan bila masih sensitif terhadap kloramfenikol dosis obat diturunkan menjadi #0 mgkg hari per oral 4sebelumn(a se!ara intramuskular5 11
%. ila pen(ebab jamur pengobatann(a dengan amfoterisin . langan biakan darah •
hendakn(a dilakukan setelah 1 minggu pengobatan dengan antibiotika dihentikan. *engobatan Suportif ni perlu diberikan selain pengobatan pokok@ pengobatan suportif ini justru sering
menentukan keberhasulan pengobatann(a) 1. Diet tinggi kalori, protein, "itamin dan mineral. 2. *erbaikan anemia dan penurunan lanju endap darah. %. *ada pemberian antibiotika dosis tinggi perlu memperhatikan kadar elektrolit dalam darah sehubungan dengan adan(a natrium dan kalium di dalam antibiotik. '. ila ada gagal jantung diberikan digitalis dan diuretikum. #. Diberikan kartikosterid bila ada tanda hipersensitif terhadap penisilin atau antibiotika lainn(a dan pada komplikasi pen(akit jantung reumatik aktif. 6. stirahat mutlak sampai gejala hilang, mengingat jantung (ang hiperaktif akan mempermudah terjadin(a embolus. 7. ila suhu meningkat lagi selama masih dalam pengobatan perlu pemikiran.
B. KONSEP ASUHAN KEPERA0ATAN TEORITIS PENGKAJIAN a.7 I('n!)!as 3eliputi nama, umur, jenis kelamin, sukubangsa, agama, pendidikan, pekerjaan,
tanggal masuk, tanggal pengkajian, nomor 3$, alamat, dll. 3.7 R)8a9a! K's'ha!an 15. $i-a(at esehatan Sekarang iasan(a mengkaji apakah terdapat adan(a penurunan respons imunologis terhadap
infeksi seperti pada klien ; atau ADS, apakah klin mengalami metabolisme akibat penuaan apakah klien pernah mendapat prosedur diagnostik in"asif se!ara intra"ena. pakah klien mendapat pengobatan antibiotik jangka panjang. 25. $i-a(at esehatan Dahulu iasan(a mengkaji apakah sebelumn(a klien pernah menderita infeksi tenggorokan, infeksi sinus akut, ri-a(at minum obat, dan adan(a e fek samping (ang terjadi di masa lalu. +uga harus menan(akan adan(a alergi obat dan tan(akan reaksi alergi apa (ang timbul. Sering kali klien tidak dapat membedakan suatu alergi dengan efek samping obat. %5. $i-a(at esehatan eluarga iasan(a mengkaji tentang pen(akit (ang pernah di alami kelurga seperti hipertensi, jantung dan Diabetes melitus, serta bila ada anggota keluarga (ang meninggal, maka pen(ebab kematiann(a juga di tan(akan.
12
*.7 P'm'#)saan F)s) epala dan -ajah •
*u!at, bibir sianosis. •
•
3ata elopak mata terdapat antelasma berupa plak kuning (ang dapat berarti terdapat hiperlipidemia. $etina diperiksa untuk mengetahui adan(a kerusakan akibat hipertensi. /eher *eninggian "ena jugularis. Dada
•
Ada jejas trauma tajam dan tumpul di daerah dada, tanda kusmaul, takipnea, bun(i jantung melemah redup dan pekak jantung melebar Abdomen
•
*alpasi pembesaran atau n(eri tekan hati 4hepatomegali5, as!ites 4peningkatan !"p, gagal jantung5, splenomegali 4endokarditis infektif5. •
Ekstrimitas *u!at, kulit dingin, jari tangan dan kaki sianosis
(.7 P'm'#)saan D)a4n"s!) a. ultur darah positif buat infeksi organism b. +D/ menunjukkan leukositosis, ;b, hematokrit, F SD3 diba-ah batas normal !. /aju sedimen eritrosit4ES$5 berkembangberubah naik, menggambarkan adan(a
peradangan d. rinelasis A menunjukkan hematuria F proteunaria positif e. Sinar G dada mendeteksi gagal jantung kongestif F hipertropi jantung f. E9 buat mengkaji gagal jantung F aritmia g. Ekokardiogram buat menentukan luasn(a kerusakan katup h. EnHim jantung) * mungkin !ukup tinggi, tetapi isoenHim 3 tak ada i. Angiografi) bisa menunjukkan stenosis katup F regurtasi menurunn(a gerak dinding j. Sinar G dada) bisa menunjukan pembesaran jantung, infiltrsi pulmonal k. +D/ ) bisa menunjukkan infeksi akut kronis anemia l. ultur darah) dikerjakan buat mengisolasi bakteri, "irus, F jamur pen(ebab m. /ED) umumn(a berkembangberubah naik n. ?iter AS=) peninggian pada panas reumatik4kemungkinan pen!etus5 o. ?iter A>A) positif pada pen(akit antonium missal) S/E4kemungkinan pen!etus5 p. *erikardiosintesis) !airan peri!ardial bisa diperiksa untuik etiologi, infeksi, seperti bakteri, tuberkolosis, infeksi "irus, jamur, S/E, pen(akit rheumatoid, keganasan DIAGNOSA KEPERA0ATAN 1. >(eri b.d penurunan suplai darah ke miokardium sekunder. 2. *enurunan !urah jantung b.d perubahan irama jantung 13
+. 9angguan pertukaran gas b.d etidakseimbangan perfusi"entilasi ,. ntoleransi akti"itas b.d ketidakseimbangan antara suplai oksigen miokardium dengan
kebutuhan INTER:ENSI KEPERA0ATAN N" D; KEPERA0ATAN NO 1 >(eri b.d K#)!'#)a Has)< :
penurunan darah
NI Manajemen nyeri:
suplai ke
•
Mampu mengontrol nyeri
•
/akukan pengkajian n(eri se!ara
miokardium
4tahu pen(ebab n(eri, mampu
komprehensif
sekunder
menggunakan
tehnik
karakteristik,
nonfarmakologi
untuk
kualitas dan faktor presipitasi
mengurangi
n(eri,
termasuk durasi,
lokasi,
frekuensi,
men!ari •
bantuan5
=bser"asi reaksi non"erbal dari ketidakn(amanan
•
3elaporkan
bah-a
n(eri
berkurang
dengan
menggunakan
•
manajemen
3ampu
mengenali
4skala, intensitas,
n(eri
•
•
3en(atakan
rasa
terapeutik
untuk
mengetahui
aji kultur (ang mempengaruhi
E"aluasi pengalaman n(eri masa lampau
n(aman
setelah n(eri berkurang •
•
komunikasi
respon n(eri
frekuensi
dan tanda n(eri5 •
teknik
pengalaman n(eri pasien
n(eri •
9unakan
E"aluasi bersama pasien dan tim
?anda "ital dalam rentang
kesehatan
lain
tentang
normal
ketidakefektifan kontrol n(eri masa lampau •
antu pasien dan keluarga untuk men!ari dan menemukan dukungan
•
ontrol lingkungan (ang dapat mempengaruhi n(eri seperti suhu ruangan,
14
pen!aha(aan
dan
kebisingan •
urangi faktor presipitasi n(eri
•
*ilih
dan
n(eri
lakukan
penanganan
4farmakologi,
non
farmakologi dan inter personal5 •
aji tipe dan sumber n(eri untuk menentukan inter"ensi
•
Ajarkan
tentang
teknik
non
farmakologi •
erikan
analgetik
untuk
mengurangi n(eri •
E"aluasi keefektifan kontrol n(eri
•
?ingkatkan istirahat
•
olaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan n(eri tidak berhasil
•
3onitor penerimaan pasien tentang manajemen n(eri
P'm3'#)an ana<4'!) •
?entukan
lokasi
karakteristik,
kualitas, dan derajat n(eri sebelum pemberian obat •
15
ek instruksi dokter tentang jenis
obat, dosis, dan frekuensi •
ek ri-a(at alergi
•
*ilih analgesik (ang diperlukan atau
kombinasi
dari
analgesik
ketika pemberian lebih dari satu •
?entukan
pilihan
analgesik
tergantung tipe dan beratn(a n(eri •
?entukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal
•
*ilih rute pemberian se!ara , 3 untuk
pengobatan n(eri
se!ara
teratur •
3onitor "ital sign sebelum dan sesudah
pemberian
analgesik
pertama kali •
erikan
analgesik
tepat
-aktu
terutama saat nyeri hebat •
Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)
2
*enurunan jantung
!urah K#)!'#)a Has)<= b.d •
perubahan frekuensi
a#()a* a#'
?anda ital dalam rentang
•
normal 4?ekanan darah, >adi,
irama
E"aluasi adan(a n(eri dada 4 intensitas,lokasi, durasi5
respirasi5
jantung
•
•
Dapat
mentoleransi 16
atat adan(a disritmia jantung
akti"itas, tidak ada kelelahan
•
atat adan(a tanda dan gejala penurunan !ardia! putput
•
?idak ada edema paru, perifer, dan tidak ada asites
•
?idak
ada
penurunan
•
3onitor status kardio"askuler
•
3onitor status pernafasan (ang
kesadaran
menandakan gagal jantung •
3onitor
abdomen
sebagai
indi!ator penurunan perfusi •
3onitor balan!e !airan
•
3onitor
adan(a
perubahan
tekanan darah •
3onitor terhadap
respon efek
pasien pengobatan
antiaritmia •
Atur
periode
istirahat
latihan
untuk
dan
menghindari
kelelahan •
3onitor
toleransi
akti"itas
adan(a
d(spneu,
pasien •
3onitor
fatigue, tekipneu dan ortopneu •
Anjurkan untuk menurunkan stress
17
:)!a< S)4n M"n)!"#)n4
3onitor ?D, nadi, suhu, dan
•
$$ •
atat adan(a fluktuasi tekanan darah
•
3onitor
S
saat
pasien
berbaring, duduk, atau berdiri •
Auskultasi ?D pada kedua lengan dan bandingkan
•
3onitor sebelum,
?D,
selama,
nadi, dan
$$, setelah
akti"itas •
3onitor kualitas dari nadi
•
3onitor
adan(a
pulsus
paradoksus •
3onitor adan(a pulsus alterans
•
3onitor
jumlah
dan irama
jantung •
3onitor bun(i jantung
•
3onitor frekuensi dan irama pernapasan
18
•
3onitor suara paru
•
3onitor
pola
pernapasan
abnormal •
3onitor
suhu,
-arna,
dan
kelembaban kulit •
3onitor sianosis perifer
•
3onitor adan(a !ushing triad 4tekanan
nadi
(ang
melebar,
bradikardi, peningkatan sistolik5 •
dentifikasi
pen(ebab
dari
perubahan "ital sign
+
9angguan
K#)!'#)a Has)< =
A)#8a9 Mana4'm'n!
pertukaran gas b.d etidakseimbanga
•
3endemonstrasikan peningkatan
n perfusi"entilasi
"entilasi
•
dan
teknik !hin lift atau ja- thrust bila
oksigenasi (ang adekuat •
3emelihara
kebersihan
uka jalan nafas, guanakan
perlu •
paru paru dan bebas dari tanda
*osisikan
pasien
untuk
memaksimalkan "entilasi
tanda distress pernafasan •
•
3endemonstrasikan batuk
dentifikasi
pasien
perlun(a
pemasangan alat jalan nafas buatan
efektif dan suara nafas (ang bersih, tidak ada sianosis dan d(spneu
4mampu
mengeluarkan
sputum,
mampu
bernafas
*asang ma(o bila perlu
•
/akukan fisioterapi dada jika perlu
dengan
mudah, tidak ada pursed lips5 •
•
•
atau su!tion
?anda tanda "ital dalam rentang normal
•
19
eluarkan sekret dengan batuk
Auskultasi suara nafas, !atat
adan(a suara tambahan •
/akukan su!tion pada ma(o
•
erika bronkodilator bial perlu
•
arikan pelembab udara
•
Atur
intake
untuk
!airan
mengoptimalkan keseimbangan. •
3onitor respirasi dan status =2
R's&)#a!"#9 M"n)!"#)n4 •
3onitor rata I rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi
•
atat pergerakan dada,amati kesimetrisan, tambahan,
penggunaan retraksi
otot otot
supra!la"i!ular dan inter!ostal •
3onitor suara nafas, seperti dengkur
•
3onitor pola nafas ) bradipena, takipenia, kussmaul, hiper"entilasi, !he(ne stokes, biot
20
•
atat lokasi trakea
•
3onitor
kelelahan
otot
diagfragma 4gerakan paradoksis5 •
Auskultasi suara nafas, !atat area penurunan tidak adan(a "entilasi dan suara tambahan
•
?entukan
kebutuhan su!tion
dengan mengauskultasi !rakles dan ronkhi pada jalan napas utama •
auskultasi suara paru setelah tindakan
untuk
mengetahui
hasiln(a
,
ntoleransi akti"itas
K#)!'#)a Has)< =
b.d
•
En'#49 Mana4'm'n!
erpartisipasi dalam akti"itas
ketidakseimbanga
fisik tanpa disertai peningkatan
n
tekanan darah, nadi dan $$. 3ampu melakukan akti"itas
antara
suplai
oksigen
•
miokardium
sehari
dengan kebutuhan
mandiri
hari
4AD/s5
se!ara
•
=bser"asi adan(a pembatasan klien dalam melakukan akti"itas
•
Dorong
anal
untuk
mengungkapkan perasaan terhadap keterbatasan •
aji
adan(a
fa!tor
(ang
men(ebabkan kelelahan •
3onitor nutrisi dan sumber energi tangadekuat
•
3onitor pasien akan adan(a kelelahan fisik dan emosi se!ara berlebihan
•
21
3onitor respon kardi"askuler
terhadap akti"itas •
3onitor
pola
tidur
dan
laman(a tiduristirahat pasien
A*!)>)!9 Th'#a&9 •
olaborasikan dengan ?enaga $ehabilitasi
3edik
dalammeren!anakan progran terapi (ang tepat. •
antu
klien
mengidentifikasi
akti"itas
untuk (ang
mampu dilakukan •
antu untuk memilih akti"itas konsisten
(angsesuai
dengan
kemampuan fisik, psikologi dan so!ial •
antu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber (ang diperlukan untuk akti"itas (ang diinginkan
•
antu untuk mendpatkan alat bantuan akti"itas seperti kursi roda, krek
•
antu untu mengidentifikasi akti"itas (ang disukai
•
22
antu klien untuk membuat
jad-al latihan di-aktu luang •
antu pasienkeluarga untuk mengidentifikasi
kekurangan
dalam berakti"itas •
Sediakan
penguatan
positif
bagi (ang aktif berakti"itas •
antu
pasien
untuk
mengembangkan moti"asi diri dan penguatan •
3onitor respon fisik, emoi, so!ial dan spiritual
BAB II PENUTUP A. KESIMPULAN
*engertian mengenai endokarditis dibagi menjadi 2 bagian besar (aitu endokarditis infektif dan endokarditis noninfektif. nfektif endokarditis 4E5 didefinisikan sebagai infeksi mikroba pada permukaan endokardium jantung, (ang dapat men!akup satu katup jantung atau lebih, mural endokardium, atau defek septum. Endokarditis non infektif adalah pen(akit (ang disebabkan oleh faktor trombosis (ang disertai dengan "egetasi. Agen infeksi tersering (ang men(ebabkan endokarditis infektif katup asli adalah bakteri 9rampositif, termasuk &terptococcus viridans, &' (ureus, dan enterokokus. 9ejala klinisn(a (aitu demam 4umumn(a5, terdengar suara murmur pada jantung, penurunan berat badan, lesu, dan kelemahan otot. Endokarditis akut (ang disebabkan oleh &' aureus memiliki angka kematian (ang tinggi '0, ke!uali saat berkaitan dengan pen(alahgunaan narkoba intra"ena. Endokarditis (ang disebabkan oleh &treptococcus memiliki angka kematian sekitar 10. Sebagian besar prognosis bergantung pada terjadi atau tidakn(a komplikasi (ang men(ertai. 23
B. SARAN
*enulis berharap dengan makalah ini, semoga mahasis-a dapat mengerti konsep medis pada pasien endokarditis dan paham bagaimana patofisiologi (ang terjadi. sehingga bisa berpikir kritis dalam melakukan tindakan kepera-atan
DAFTAR PUSTAKA
Ester,3onika. 2000. uku Saku Diagnosa epera-atan. +akarta) E9 AlimulaHiH. 2006. *engantar lmu epera-atan Anak. +akarta) Salemba 3edika or-in,EliHabeth +. 2001. "uku &aku Patofisiologi. E9. +akarta. Doenges, 3aril(nn E.3oorhouse, 3ar( 8ran!es. 2002. encana (suhan %epera*atan. E9. +akarta. SmeltHer suHanne, are renda 9. 2002. %epera*atan edikal "edah. E9. +akarta.
24