BORANG PORTOFOLIO
Pendamping ; dr Riyono
Disusun Oleh : dr Diana Veriy !as"u"ya
P#$%&$'A$ $ALA'AN I %AB#PAT&N 'AG&LANG (A)A T&NGA! P&RIOD& F&BR#ARI * '&I +,-.
Da"a Peser"a
Nama Peserta
: dr Diana Verify Verify Hastutya Hastutya
Nama Pendamping
: dr Riyono
Nama Wahana Wahana
: Puskesmas Salaman I
KIDI Wilayah/Proinsi Wilayah/Proinsi
: Ka!upaten "agelang/ #a$a %engah %engah
"ulai %anggal %anggal
: &' (e!ruari )&'*
Selesai %anggal
: +' "ei )&'*
%anda %anda tangan peserta
:
Iden"i"as
Nama Dokter dr Diana Verify Verify Hastutya Hastutya Nomor Sertifikat Kompetensi ,,+/KDPI/SK/-.PN-K"PPD.'//)&'0 ,,+/KDPI/SK/-.PN-K"PPD.'//)&'0 No. S%R Internsip ++)''&&''1 ++)''&&''1'1,')+ '1,')+ No. SIP Internsip 2lumnus (K -niersitas #enderal Soedirman %ahun : )&'0 2lamat Rumah : #ln Karang %uri Desa Pakunden R% &&0/&&' 3anyumas 1+',) 4mail : %elp : (a9 : diana.priatama5gmail.6om
&718)*'+1&++
Da"a Peser"a
Nama Peserta
: dr Diana Verify Verify Hastutya Hastutya
Nama Pendamping
: dr Riyono
Nama Wahana Wahana
: Puskesmas Salaman I
KIDI Wilayah/Proinsi Wilayah/Proinsi
: Ka!upaten "agelang/ #a$a %engah %engah
"ulai %anggal %anggal
: &' (e!ruari )&'*
Selesai %anggal
: +' "ei )&'*
%anda %anda tangan peserta
:
Iden"i"as
Nama Dokter dr Diana Verify Verify Hastutya Hastutya Nomor Sertifikat Kompetensi ,,+/KDPI/SK/-.PN-K"PPD.'//)&'0 ,,+/KDPI/SK/-.PN-K"PPD.'//)&'0 No. S%R Internsip ++)''&&''1 ++)''&&''1'1,')+ '1,')+ No. SIP Internsip 2lumnus (K -niersitas #enderal Soedirman %ahun : )&'0 2lamat Rumah : #ln Karang %uri Desa Pakunden R% &&0/&&' 3anyumas 1+',) 4mail : %elp : (a9 : diana.priatama5gmail.6om
&718)*'+1&++
LAPORAN %&GIATAN INT&RN$IP DINA$ %&$&!ATAN %&$&!ATAN P#$%&$'A$ $ALA'AN I Alama": (alan Raya 'agelang/Pur0ore1o %m2 -3 %a42 'agelang 3.-.+ $#RAT LAPORAN P&LA%$ANAAN INT&RN$IP
Pada hari Selasa tanggal tanggal +' "ei )&'* setelah mempertim!an mempertim!angkan gkan kiner;a yang dilakukan oleh para pendamping< kepada peserta dengan nama dr Diana Verify Hastutya< tempat $ahana Puskesmas Salaman I< Ka!upaten "agelang< maka pada rapat penilaian akhir dinyatakan dinyatakan yang !ersangkuta !ersangkutann
sudah selesai
melaksanakan
seluruh kegiatan internsip. Semua dokumen pendukung kegiatan peserta disimpan di Wahana Puskesmas Salaman I. Salaman< +' "ei )&'* Pendamping< dr. Riyono NIP. NIP. ',8''&' ',8''&'+)&'&&' +)&'&&''&&' '&&' Koordinator Wahana< dr. Heri Sumantyo< "PH NIP. NIP. ',*,'&'))&&' ',*,'&'))&&'')&&* ')&&*
%iner1a #%' 5a"ur0ulan I
No
5a"ur0ulan I
%iner1a
Perila6u
A
B
5
D
&
Disiplin =kehadiran tepat $aktu>
? @
? @
? @
? @
? @
Partisipasi =dalam melakukan assassmen dan interensi
? @
? @
? @
? @
? @
2rgumentasi =rasionalitas>
? @
? @
? @
? @
? @
%anggung ;a$a! =misalnya< menulis laporan kasus<
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
4.' s/d 4.8>
laporan kun;ungan rumah< penyuluhan> Ker;asama =tenggang rasa< tolongmenolong< tanggap>
'ana1erial =dinilai !erdasarkan laporan dan atau presentasi kasus> La"ar Bela6ang permasalahan atau kasus
? @
? @
? @
? @
? @
Permasalahan di keluarga< masyarakat
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
Tanggung 1a0a4 proesional =ke;u;uran< keandalan>
? @
? @
? @
? @
? @
'enyadari 6e"er4a"asan =meru;uk< konsultasi pada saat
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
maupun kasus
Peren7anaan dan pemioihan in"er8ensi =misalnya
metode penyuluhan< menetapkan prioritas masalah dan interensi> Pela6sanaan =proses interensi> %omuni6asi %emampuan 4er6omuni6asi se7ara ee6"i
=dengan
kasus< keluarga maupun masyarakat> %emampuan 4e6er1a dalam "im =ker;asama dengan
semua unsur di masyarakat> %epri4adian dan proesionalisme
yang tepat> 'enghargai 6epen"ingan dan pendapa" 6asus maupun piha6 lain =men;elaskan semua pilihan tindak
medis -KP dan -K" yang!dapat dilakukan dan mem!iarkan kasus/keluarga/masyarakat untuk memutuskan peme6ahan masalah>
Par"isipasi dalam pem4ela1aran =aktif mengutarakan
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
? @
pendapat dan rasionalisasi tindak -KP dan -K" dalam setiap kegiatan pem!ela;aran> %emampuan mem4agi 0a6"u =menyelesaiakan semua
tugas pada $aktunya dan mempunyai $aktu untuk mem!antu orang lain> Pengelolaan re6am medis =selalu menulis data medis
se6ara !enar dan !aik> Komentar Pendamping
Nama Peserta : dr Diana Verify Hastutya
Pendamping: dr Riyono
Nama Wahana : Puskesmas Salaman I
%anda tangan :
B&RITA A5ARA PR&$&NTA$I PORTOFOLIO
Pada hari Senin< tanggal )1 2pril )&'* telah dipresentasikan portofolio oleh : Nama Peserta Dengan ;udul/ topik Nama Pendamping Nama Wahana
: : : :
dr Diana Verify Hastutya (' -paya Promosi Kesehatan / Imunisasi pada 3alita dr Riyono Puskesmas Salaman ' Ka!upaten "agelang
No. Nama Peserta Presentasi %anda %angan ' dr 2gha Ahandra Sari ) dr 2la Putri Des$andari + dr Diana Verify Hastutya 0 dr 4nsan Baluh Perti$i 1 dr "oni6a Aitraningtyas 2starani * dr Nani Isyrofatun 3erita a6ara ini ditulis dan disampaikan dengan yang sesungguhnya.
Pendamping<
dr Riyono NIP. ',8''&'+)&'&&''&&'
Borang Por"oolio
(' -paya Promosi Kesehatan : dr Diana Verify Hastutya : Puskesmas Salaman ' Ka!upaten "agelang : Imunisasi pada 3alita : ') 2pril )&'* : )1 2pril )&'* : dr Riyono : Puskesmas Salaman ' Ka!upaten "agelang : C Keilmuan Keterampilan C Penyegaran C %in;auan Pustaka C Diagnostik "ana;emen "asalah C Istime$a C Neonatus C 3ayi C 2nak C Rema;a De$asa C Eansia C 3umil C %in;auan C Riset Kasus C 2udit Bahan Bahasan Nama Peser"a Nama )ahana Topi6 Tanggal 96asus Tanggal Presen"asi Nama Pendamping Tempa" Presen"asi O41e6"i Presen"asi
5ara 'em4ahas
Pustaka C Diskusi
Presentasi C 4mail dan Diskusi
C Pos
A2 LATAR B&LA%ANG P&R'A$ALA!AN
Imunisasi adalah usaha mem!erikan keke!alan pada !ayi dan anak
dengan memasukkan aksin ke dalam tu!uh agar tu!uh mem!uat Fat anti untuk men6egah penyakit tertentu. "anfaat imunisasi : '. 3agi anak "en6egah penderitaan yang dise!a!kan oleh penyakit dan kemungkinan 6a6at atau kematian. ). 3agi keluarga "enghilangkan ke6emasan dan psikologi pengo!atan !ila anak sakit. "endorong pem!entukkan keluarga apa!ila orang tua yakin !ah$a anaknya akan men;alani masa kanakkanak yang nyaman. +. 3agi negara "emper!aiki tingkat kesehatan< men6iptakan !angsa yang kuat dan !erakal untuk melan;utkan pem!angunan negara. Eima aksin imunisasi yang $a;i! di!erikan pada setiap !ayi dan !alita di Indonesia adalah : '. 3AB Imunisasi 3AB adalah imunisasi yang digunakan untuk men6egah penyakit %3A !erat. %3A !erat 6ontohnya %3A pada selaput otak<
%3A milier pada seluruh lapang paru< atau %3A tulang. Pem!eriannya adalah ' kali pada !ayi usia &) !ulan< di!erikan se6ara
intradermal. ). Hepatitis 3 Imunisasi hepatitis 3 merupakan imunisasi untuk men6egah ter;adinya penyakit hepatitis 3. Pem!erian dilakukan + dosis melalui intramus6ular. +. Polio Imunisasi polio merupakan imunisasi untuk men6egah penyakit polio
atau lumpuh layu. Imunisasi polio dapat di!erikan se6ara oral atau suntikan
intramus6ular. Pem!eriannya se!anyak 0 dosis. 0. DP% Imunisasi DP% dapat men6egah penyakit difteri< pertussis< dan tetanus. (rekuensi pem!erian DP% adalah + dosis se6ara intramus6ular. 1. Aampak Imunisasi 6ampak adalah imunisasi untuk men6egah infeksi 6ampak. Pem!eriannya se6ara intramuskuler< se!anyak ' dosis pada anak usia di atas , !ulan. 3e!erapa masalah dan isu yang salah tentang pem!erian imunisasi : '. 3eredar isu !ah$a aksin imunisasi mengandung lemak !a!i
Pada proses penyemaian induk !i!it aksin tertentu '1 )& tahun lalu< proses panen !i!it aksin terse!ut !ersinggungan dengan tripsin pan6reas !a!i untuk melepaskan induk aksin dari persemaiannya. %etapi induk !i!it aksin terse!ut kemudian di6u6i dan di!ersihkan total dengan 6ara ultra filtrasi ratusan kali< sehingga aksin yang di!erikan kepada anak tidak mengandung tripsin !a!i. Hal ini dapat di!uktikan dengan pemeriksaan khusus. "a;elis -lama Indonesia menyatakan !ah$a aksin terse!ut dapat dipakai< selama !elum ada penggantinya. ). Grang tua kha$atirakan efek samping imunisasi !erupa demam< !engkak< nyeri< dan kemerahan Demam< nyeri< kemerahan< !engkak< gatal di !ekas suntikkan adalah reaksi $a;ar setelah aksin masuk ke dalam tu!uh. -mumnya keluhan terse!ut akan hilang dalam !e!erapa hari. 3oleh di!eri o!at turun panas dan dikompres. 3ila perlu dapat dilakukan konsultasi kepada petugas kesehatan yang telah mem!erikan imunisasi untuk mendapat pen;elasan< pertolongan atau pengo!atan. +. Pendapat !ah$a ada 6ara lain yang dapat menggantikan imunisasi untuk mem!erikan keke!alan spesifik terhadap penyakit %idak ada satupun !adan penerlitian di dunia yang menyatakan !ah$a keke!alan aki!at imunisasi dapat digantikan oleh Fat lain< termasuk 2SI< nutrisi< maupun suplemen her!al< karena keke!alan yang di!entuk sangat !er!eda. 2SI< nutrisi< suplemen her!al< maupun ke!ersihan dapat memperkuat pertahanan tu!uh se6ara umum< namun tidak mem!entuk keke!alan spesifik terhadap kuman tertentu yang !er!ahaya. Vaksin akan merangsang pem!entukan keke!alan spesifik =anti!odi> terhadap kuman< irus atau ra6un kuman tertentu. Setelah anti!ody ter!entuk< aksin akan !eker;a le!ih 6epat< efektif< dan efisien untuk men6egah penularan penyakit yang !er!ahaya. B2 P&R&N5ANAAN DAN P&'ILI!AN INT&RV&N$I
Dalam upaya promosi kesehatan< yaitu melakukan interensi dalam
upaya mem!erikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya imunisasi pada !alita< dilakukan ren6ana pelaksanaan penyuluhan. Sasaran peserta adalah i!u yang mempunyai !ayi dan !alita. Penyuluhan dilakukan dengan mem!erikan pengarahan tentang pentingnya imunisasi !agi !ayi dan
!alita< serta !ahayanya !ila tidak melakukan imunisasi. Setelah penyuluhan diren6anakanakan dilakukan diskusi ter!uka. 52 P&LA%$ANAAN
Penyuluhan dilakukan oleh para dokter dan tenaga kesehatan dari Puskesmas Salaman I yang dilaksanakan di Posyandu So;omerto Eor pada hari Selasa< ') 2pril )&'*. Penyuluhan mengenai Imunisasi dilaksanakan pada pukul &,.+& WI3 dan
!erakhir pada pukul ''.&& WI3. Penyuluhan di!uka oleh !idan desa setempat< dan per$akilan Puskesmas Salaman I =3idang Promosi Kesehatan>. Selan;utnya dilakukan penyuluhan tentang Imunisasi< meliputi : '. Pengertian imunisasi ). "anfaat imunisasi +. 3ahaya !ila tidak melakukan imunisasi 0. 4fek samping imunisasi dan 6ara mengatasinya
D2 'ONITORING DAN &VAL#A$I
'. Kegiatan : Penyuluhan di Posyandu So;omerto Eor pada Hari Selasa< ') 2pril )&'* ). Sasaran : Para I!u yang mempunyai !ayi dan !alita di $ilayah ker;a Posyandu So;omerto Eor +. "onitoring : Penyuluhan mengenai imunisasi !alita diikuti oleh para I!u yang mempunyai !ayi dan !alita di $ilayah ker;a Posyandu So;omerto Eor. 26ara !er;alan dengan !aik dan lan6ar. Para peserta menyimak dengan !aik pen;elasan tentangi munisasi< dan !erperan aktif pada diskusi ter!uka yang dilakukan setelah penyuluhan. 0. 4aluasi : Se!agian !esar peserta sudah dapat memahami mengenai pentingnya imunisasi !agi !ayi dan !alita.
Dokter Internship
dr Diana Verify Hastutya
"agelang< )1 2pril )&'* Dokter Pendamping
dr Riyono
NIP. ',8''&'+)&'&&''&&'
LA'PIRAN
Dokumentasi kegiatan
B&RITA A5ARA PR&$&NTA$I PORTOFOLIO
Pada hari ini Senin< tanggal )1 2pril )&'*< telah dipresentasikan portofolio oleh : Nama Peserta Dengan ;udul/ topik Nama Pendamping Nama Wahana
: : : :
dr Diana Verify Hastutya () -paya Kesehatan Eingkungan / Rumah Sehat dr Riyono Puskesmas Salaman ' Ka!upaten "agelang
No. Nama Peserta Presentasi %anda %angan ' dr 2gha Ahandra Sari ) dr 2la Putri Des$andari + dr Diana Verify Hastutya 0 dr 4nsan Baluh Perti$i 1 dr "oni6a Aitraningtyas 2starani * dr Nani Isyrofatun 3erita a6ara ini ditulis dan disampaikan dengan yang sesungguhnya.
Pendamping<
dr Riyono NIP. ',8''&'+)&'&&''&&'
Borang Por"oolio
() -paya Kesehatan Eingkungan : dr Diana Verify Hastutya : Puskesmas Salaman ' Ka!upaten "agelang : Rumah Sehat : )1 "aret )&'* : )1 2pril )&'* : dr Riyono : Puskesmas Salaman ' Ka!upaten "agelang : C Keilmuan Keterampilan C Penyegaran C %in;auan Pustaka C Diagnostik "ana;emen "asalah C Istime$a C Neonatus C 3ayi C 2nak C Rema;a De$asa C Eansia C 3umil Kasus C 2udit Bahan Bahasan : C %in;auan C Riset Nama Peser"a Nama )ahana Topi6 Tanggal 96asus Tanggal Presen"asi Nama Pendamping Tempa" Presen"asi O41e6"i Presen"asi
5ara 'em4ahas :
Pustaka C Diskusi
Presentasi C 4mail dan Diskusi
C Pos
A2 LATAR B&LA%ANG
Setiap manusia dimanapun !erada mem!utuhkan tempat untuk tinggal
yang dise!ut rumah. Rumah !erfungsi se!agai tempat untuk melepas lelah< tempat !ergaul dan mem!ina rasa kekeluargaan diantara keluarga< tempat !erlindung dan menyimpan !arang !erharga< dan rumah ;uga merupakan status lam!ang sosial. Perumahan ;uga merupakan ke!utuhan dasar manusia dan merupakan determinan kesehatan masyarakat. Karenanya pengadaan perumahan dan tersedianya standar perumahan merupakan isu penting. Perumahan yag layak untuk tempat tinggal harus memenuhi syarat kesehatan sehingga penghunnya tetap sehat. Rumah adalah struktur fisik yang terdiri dari ruangan< halaman< dan area sekitarnya yag dipakai se!agai tempat tinggal dan sarana pem!inaan keluarga =-- RI No.0 %ahun ',,)>. "enurut WHG< rumah adalah struktur fisik atau !angunan untuk tempat !erlindung< dimana lingkungan !erguna untuk kesehatan ;asmani dan rohani serta keadaan sosialnya !aik untuk kesehatan keluarga dan indiidu =WHG< )&&'>. Gleh karena itu ke!eradaan rumah yang sehat< aman< dan serasi< dan teratur sangat diperlukan agar fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan !aik. B2 P&R'A$ALA!AN
Rumah sehat menurut Winslo$ dan 2PH2 = American Public Health Association> harus memiliki syarat< antara lain :
'. "emenuhi ke!utuhan fisiologis antara lain pen6ahayaan< pengha$aan =entilasi>< ruang gerak yang 6ukup< terhindar dari ke!isingan/suara yang mengganggu. ). "emenuhi ke!utuhan psikologis antara lain 6ukup aman dan nyaman !agi masingmasing penghuni rumah< priasi yang 6ukup< komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah< lingkungan tempat tinggal yang memiliki tingkat ekonomi yang relatif sama. +. "emenuhi persyaratan pen6egahan penularan penyakit antar penghuni rumah dengan penyediaan air !ersih< pengelolaan tin;a dan air lim!ah rumah tangga< !e!as ektor penyakit dan tikus< kepadatan hunian yang !erle!ihan< 6ukup sinar matahari pagi< terlindungnya makanan dan minuman dari pen6emaran.
0. "emenuhi persyaratan pen6egahan ter;adinya ke6elakaan !aik yang tim!ul karena keadaan luar maupun dalam rumah. %ermasuk dalam persyaratan ini antara lain !angunan yang kokoh< terhindar dari !ahaya ke!akaran< tidak menye!a!kan kera6unan gas< terlindung dari ke6elakaan lalu lintas< dan lain se!againya. Parameter yang dipergunakan untuk menentukan rumah sehat adalah se!agaimana yang ter6antum dalam Keputusan "enteri Kesehatan Nomor 7),/"enkes/SK/VII/',,, tentang Persyaratan kesehatan perumahan. meliputi + lingkup kelompok komponen penilaian< yaitu : '. Kelompok komponen rumah< meliputi langitlangit< dinding< lantai< entilasi< sarana pem!uangan asap dapur dan pen6ahayaan. ). Kelompok sarana sanitasi< meliputi sarana air !ersih< pem!uangan kotoran< pem!uangan air lim!ah< sarana tempat pem!uangan sampah. +. Kelompok perilaku penghuni< meliputi mem!uka ;endela ruangan dirumah< mem!ersihkan rumah dan halaman< mem!uang tin;a ke ;am!an< mem!uang sampah pada tempat sampah. "enurut Kemenkes< Pusat Kesehatan "asyarakat yang selan;utnya dise!ut
Puskesmas
adalah
fasilitas
pelayanan
kesehatan
yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama< dengan le!ih mengutamakan upaya promotif dan preentif untuk men6apai dera;at kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya di $ilayah ker;anya. Salah satu upaya preentif adalah dengan deteksi rumah masyarakat di $ilayah ker;anya< apakah sudah memenuhi kriteria rumah sehat atau tidak. Sanitasi rumah !erperan penting dalam pen6egahan penyakit menular seperti diare< kolera< ispa< ska!ies< demam !erdarah< malaria< dan lainlain. -ntuk itu< dilakukan kun;ungan rumah kepada salah satu $arga di $ilayah ker;a Puskesmas Salaman I Ka!upaten "agelang< yaitu rumah %n. W di Dusun Borangan Kidul R% &* RW &7 Desa Kalisalak.
52 P&R&N5ANAAN DAN P&'ILI!AN INT&RV&N$I
%enaga kesehatan mengun;ungi rumah %n. W di Dusun Borangan Kidul R% &* RW &7 Desa Kalisalak Ke6amatan Salaman< kemudian meneliti< men6atat< menilai sesuai kriteria yang ada dan kemudian mem!erikan masukan agar ter6ipta rumah yag memenuhi syarat kesehatan. D2 P&LA%$ANAAN
%enaga kesehatan menilai rumah !erdasarkan daftar tilik inspeksi rumah
sehat kemudian mem!erikan penilaian terdapat kriteria yang harus diperiksa. "asingmasing kriteria di!eri skor &< '< atau ) sesuai kondisi yang ditemukan. Aara menghitung hasil penilaian adalah Nilai 9 3o!ot. 3ila nilainya '&*7 ')&&< maka rumah termasuk rumah sehat< sedangkan !ila skor kurang dari '&*7< maka termasuk kriteria rumah tidak sehat.
No
I
%omponen rumah yang dinilai
KG"PG N4N R-"2H Eangit langit
' Dinding
)
+
Eantai
%ri"eria Nilai
!asil pemeri6/ saan
+' =!o!ot> a. %idak ada !. 2da< kotor sulit di!ersihkan dan ra$an ke6elakaan 6. 2da< !ersih dan tidak ra$an ke6elakaan a. 3ukan tem!ok =ter!uat dari anyaman !am!u / ilalang> !. Semi permanen / setengah tem!ok/pasangan !ata atau !atu yang tidak diplester/papan yang tidak kedap air 6. permanen =tem!ok/pasangan !ata atau !atu yang diplester/papan kedap air>
&
a. %anah !. papan/anyaman !am!u dekat dengan tanah/plesteran yang retak dan !erde!u
& '
' ) '
)
+
0 1
*
8
7
II
'
)
6. Diplester/u!in/keramik/ papan =rumah panggung> #endela a. %idak ada kamar tidur !. 2da #endela a. %idak ada ruang !. 2da keluarga Ventilasi a. %idak ada !. 2da< luas entilasi permanen '&J dari luas lantai 6. 2da< luas entilasi permanen '&J dari luas lantai Eu!ang a. %idak ada asap dapur !. 2da< luas entilasi '&J dari luas lantai dapur 6. 2da< luas entilasi '&J dari luas lantai dapur =asap keluar dengan sempurna> atau ada e9hauster fan ada peralatan lain yang se;enis Pen6aha a. %idak terang< tidak dapat yaan digunakan untuk mem!a6a !. kurang terang< sehingga kurang ;elas untuk mem!a6a 6. %erang dan tidak silau< sehingga dapat dipergunakan untuk mem!a6a dengan normal S2R2N2 S2NI%2SI Sarana air a. %idak ada !ersih !. 2da< !ukan milik sendiri =SBE/SP%/ dan tidak memenuhi syarat PP/K-/ kesehatan P2H> 6. 2da< milik sendiri dan tidak memenuhi syarat d. 2da< !ukan milik sendiri dan memenuhi syarat e. 2da< milik sendiri dan memenuhi syarat #am!an =sarana pem!uang an kotoran>
a. %idak ada !. 2da< !ukan leher angsa< tidak ada tutup< disalurkan ke sungai/kolam
) & ' &
'
& ' ) & '
)
& '
) )1 =3o!ot> & '
) + 0 & '
6. 2da< !ukan leher angsa dan ditutup =leher angsa>< disalurkan ke sungai/kolam d. 2da< !ukan leher angsa ada tutup< septi6 tank e. 2da< leher angsa< septi6 tank Sarana a. %idak ada< sehingga pem!uang tergenang tidak teratur di an air halaman rumah lim!ah !. 2da< diresapkan tetapi =SP2E> men6emari sum!er air =;arak dengan sum!er air '&m> + 6. 2da< dialirkan ke selokan ter!uka d. 2da< dialirkan ke selokan tertutup =saluran kota> untuk diolah le!ih lan;ut Sarana a. %idak ada pem!uang !. 2da< tetapi tidak kedap air an sampah dan tidak ada tutup 0 =tempat 6. 2da< kedap air dan tidak sampah> tertutup d. 2da< kedap air dan tertutup P4RIE2 KIII P4NBH- NI "em!uka a. %idak pernah di!uka ' ;endela !. Kadangkadang kamar 6. Setiap hari di!uka "em!uka a. %idak pernah di!uka ;endela !. Kadangkadang ) ruang 6. Setiap hari di!uka keluarga "em!ersih a. %idak pernah di!uka kan rumah !. Kadangkadang dan 6. Setiap hari di!uka + halaman
0
"em!uang tin;a !ayi dan !alita ke ;am!an
a. Di!uang ke sungai/ke!un/kolam sem!arangan !. Kadangkadang ke ;am!an
) + 0 &
' ) + &
' ) + 00 =3o!ot> & ' ) & '
) & ' )
& '
6. Setiap hari di!uang ke ;am!an "em!uang a. Di!uang ke sampah sungai/ke!un/kolam pada sem!arangan 1 tempat !. Kadangkadang ke ;am!an sampah 6. Setiap hari di!aung ke tempat sampah %G%2E H2SIE P4NIE2I2N
) &
' ) =*9+'> L ='9)1> L =+900>
+0+
&2 %&$I'P#LAN
Rumah terse!ut termasuk kriteria rumah tidak sehat. -ntuk
meningkatkan sanitasi dan ;uga kesehatan< petugas kesehatan perlu melakukan penyuluhan untuk memotiasi masyarakat dalam pengadaan rumah sehat. F2 $ARAN
'. "elakukan penyuluhan tentang kriteria rumah sehat< dan pentingnya mempunyai tempat tinggal yang sesuai dengan kriteria terse!ut ). 3eker;asama dengan pemerintah atau pihak s$asta untuk mem!antu pem!angunan rumah yang memenuhi kriteria rumah sehat pada masyarakat yang tidak mampu
Dokter Internship
dr Diana Verify Hastutya
"agelang< )1 2pril )&'* Dokter Pendamping
dr. Riyono NIP. ',8''&'+)&'&&''&&'
Fo"o %egia"an
B&RITA A5ARA PR&$&NTA$I PORTOFOLIO
Pada hari Sa!tu< tanggal +& 2pril )&'* telah dipresentasikan portofolio oleh : Nama Peserta : dr Diana Verify Hastutya Dengan ;udul/ topik : (+ -paya Kesehatan I!u dan 2nak =KI2> serta Keluarga Nama Pendamping Nama Wahana No. ' ) + 0
3eren6ana =K3> / "astitis Post Partum : dr Riyono : Puskesmas Salaman ' Ka!upaten "agelang
Nama Peserta Presentasi dr 2gha Ahandra Sari dr 2la Putri Des$andari dr Diana Verify Hastutya dr 4nsan Baluh Perti$i
%anda %angan
1 dr "oni6a Aitraningtyas 2starani * dr Nani Isyrofatun 3erita a6ara ini ditulis dan disampaikan dengan yang sesungguhnya.
Pendamping<
dr Riyono NIP. ',8''&'+)&'&&''&&'
Borang Por"oolio
(+ -paya Kesehatan I!u dan 2nak =KI2> serta Keluarga 3eren6ana =K3> : dr Diana Verify Hastutya : Puskesmas Salaman ' Ka!upaten "agelang : "astitis Post Partum : )0 "aret )&'* : Ny N : +& 2pril )&'* : dr Riyono : Puskesmas Salaman ' Ka!upaten "agelang : C Keilmuan Keterampilan C Penyegaran C %in;auan Pustaka Diagnostik "ana;emen C "asalah C Istime$a C Neonatus C 3ayi C 2nak C Rema;a De$asa C Eansia C 3umil C Deskripsi : seorang $anita< P)2&< usia +& tahun< post partum + minggu< sedang Nama Peser"a Nama )ahana Topi6 Tanggal 96asus Nama Pasien R' Tanggal Presen"asi Nama Pendamping Tempa" Presen"asi O41e6"i Presen"asi
menyusui< mengeluh payudara kanan !engkak< kemerahan< dan terasa nyeri C %u;uan : • •
"elakukan diagnosis mastitis "elakukan terapi medikamentosa dan non medikamentosa pada pasien
mastitis "en6egah kekam!uhan dan komplikasi mastitis Bahan Bahasan : C %in;auan C Riset Kasus •
5ara 'em4ahas :
Pustaka C Diskusi
Presentasi C 4mail dan Diskusi
C 2udit C Pos
Da"a pasien Nama Nama %lini lini6 6
:
Nama : Ny N Poli %elp :
No R" : %erdaftar se;ak : )&'0
-mum Da"a u"ama u"u6 4ahan dis6usi :
'. Diag Diagno nosi sis/ s/ Bam! Bam!ara arann Klinis Klinis I!u P)2&< +& tahun< post partum + minggu dengan mastitis ). Ri$a Ri$aya yatt Penya Penyaki kitt Sekar Sekaran angg Pasien datang ke !alai pengo!atan Puskesmas Salaman ' dengan keluhan nyeri pada payudara kanan. Nyeri dirasakan se;ak ' minggu terakhir. Nyeri dirasakan terus menerus dan !ertam!ah nyeri saat menyusui !ayinya. Nyeri !erkurang !ila payudara dikompres dengan air a ir hangat. Selain nyeri< pasien merasa payudaranya kemerahan dan tera!a hangat< pasien ;uga mengeluh demam dan 2SI yang keluar !er$arna agak keruh. Pasien adalah i!u P)2&< melahirkan + minggu yang lalu se6ara 6aesar dengan dengan indika indikasi si le$at le$at HPE. HPE. Pasien Pasien mengak mengakuu !elum !elum teratur teratur menyu menyusui sui !ayinya dikarenakan nyeri pada perut di !agian !ekas operasi. Selain itu setela setelahh menga mengalam lamii nyeri nyeri pada pada payuda payudara ra kanan< kanan< pasien pasien mengak mengakuu hanya hanya menyusui menyusui !ayinya dengan payudara kirinya sa;a. 3ayi di!eri 2SI dan susu formula dengan ;umlah 2SI le!ih !anyak. Selama sakit< pasien !elum pernah !ero!at ke manapun. +. Ri$a Ri$aya yatt Peny Penyak akit it Dah Dahul uluu Ri$ay Ri$ayat at keluha keluhann serup serupaa saat saat meny menyusu usuii anak anak pertam pertamaa disang disangkal kal Ri$ay Ri$ayat at hipe hiperten rtensi si dan dia!et dia!etes es melli mellitus tus disang disangkal kal Ri$a Ri$ayyat tra traum umaa dis disan anggkal kal Ri$a Ri$ayyat ale alerg rgii dis disan anggkal kal 0. Ri$a Ri$aya yatt Penya Penyaki kitt Kelua Keluarg rgaa %idak ada anggota keluarga yang mempunyai keluhan yang sama 1. Ri$a Ri$aya yatt Sos Sosia iall eko ekono nomi mi Pasi Pasien en ting tingga gall !ers !ersam amaa deng dengan an suam suamii dan dan kedu keduaa anak anakny nyaa di ruma rumahh kontrakan. Pasien adalah i!u rumah tangga< sedangkan suaminya adalah karya$an pa!rik. Pasien !ero!at ke puskesmas dengan fasilitas 3P#S yang didapat dari kantor suaminya. *. Pem Pemerik eriksa saan an (is (isik ik -mur : +& tahun Keadaan umum : !aik Kesa Kesada dara rann : 6om 6ompo posm smen enti tiss %anda anda ital ital : %D %D ')&/7& ')&/7& mmHg mmHg<< Nadi Nadi ,* kali/m kali/meni enitt regular regular<< RR )) kali/ kali/ menit< Suhu +7<* o A
Kepala : normo rmo6ephal "ata "ata : kon; kon;un ungt gti iaa anemi anemiss /< /< skle sklera ra ikte ikteri rikk / Aor Aor : S' S) S) reg regul uler er<< mur murmu murr < gall gallop op Pulmo Pulmo : SD SD esi esikul kuler er L/L< L/L< ronkhi ronkhi /< $heeFi $heeFing ng / 2!dome 2!domenn : luka luka oper operasi asi L< L< kerin keringg dan !ersih !ersih<< %(%(- tida tidakk tera!a tera!a 4ktremitas : ed edema ema / /
Status lokalis Regio mamae de9tra Inspeksi : tampak eritema L< !atas tidak tegas< edema L< pus < darah Palpasi : permukaan kulit menegang< nyeri tekan L< massa Da"ar Pus"a6a :
2mir< EH M %he 26ademy of 3reastfeeding "edi6ine Proto6ol Aommittee. )&'0 )&'0.. 23" Alin Alini6 i6al al Prot Proto6 o6ol ol 0 : "ast "astit itis is<< Rei Reise sedd "ar6h "ar6h )&'0 )&'0.. Breastfeeding Medicine, ,=1>: )+,0+. Spen6er< #P. #P. )&&7. "anagement of "astitis in 3reastfeeding Women. Women. American Family Physician. 87=*>: 8)8+). WHG. )&&&. Mastitis : Cause and Management. Benea: WHG. Pennaganan. Diam!il dari : ID2I. )&'+. Mastitis : Pencegahan dan Pennaganan. http://$$$.idai.or.id/artikel/klinik/asi/mastitispen6egahandan penanganan. Diakses penanganan. Diakses tanggal 8 2pril )&'*. !asil Pem4ela1aran : -2 Dei Deini nisi si 'as 'as"i "i"i "iss
"ast "astit itis is adal adalah ah masa masala lahh yang ang seri sering ng di;u di;ump mpai ai pada pada i!u i!u meny enyusui usui.. Diperkirakan +)&J i!u menyusui dapat mengalami mastitis. "astitis pada i!u menyusui harus mendapatkan perhatian le!ih< karena mastitis ini !isa menurunkan produksi asi dan men;adi alasan i!u untuk !erhenti menyusui. Kedua< mastitis !erpotensi meningkatkan transmisi ertikal pada !e!erapa
penyakit =terutama aids>. "astitis merupakan suatu proses peradangan pada satu atau le!ih segmen payudara yang mungkin disertai infeksi atau tanpa infeksi. 3erdasarkan prosenya< dikenal istilah statis asi< mastitis tanpa infeksi dan mastitis mastitis infeksi. 2pa!ila asi menetap di !agian tertentu payudara< karena ada sum!atan< maka dise!ut statis asi. 3ila asi tidak ;uga dikeluarkan< maka akan ter;adi peradangan< dise!ut mastitis non infeksi. 3ila telah terinfeksi !akteri dise!ut mastitis infeksi. Namun perlu diperhatikan< !ah$a mastitis pun !isa ter;adi pada $anita yang
sedang tidak menyusui. +2 Diag iagnosis
Diagnosis mastitis ditegakkan !erdasarkan kumpulan ge;ala se!agai !erikut: Dema Demam m deng dengan an suhu suhu le!i le!ihh dari dari +7< +7<11o A "enggigil Nyeri seluruh tu!uh Payuda Payudara ra men;ad men;adii kemeraha kemerahan< n< tegang tegang<< panas< panas< !eng !engkak kak<< dan teras terasaa nyeri nyeri Peni Pening ngka kata tann kada kadarr natr natriu ium m dala dalam m asi asi yang ang mem!u em!uat at !ay !ayi meno menola lak k
menyusu %im! %im!ul ul gar garis isg gar aris is mera merahh ke ke arah arah ket ketia iak. k.
Pemeriksaan la!oratorium dan pemeriksaan lain untuk menun;ang diagnosis tidak selalu diperlukan. World Health Organiation =WHG> mengan;urkan pemeriksaan kultur dan u;i sensitiitas pada pada !e!erapa keadaan yaitu !ila:
peng pengo! o!at atan an deng dengan an anti!i anti!iot otik ik tida tidakk memp memperl erlih ihat atka kann respo respons ns yang yang
!aik dalam ) hari ter; ter;ad adii mas masti titi tiss !eru !erula lang ng mast mastit itis is ter; ter;ad adii di di rum rumah ah saki sakitt pender penderita ita alerg alergii terhada terhadapp anti!i anti!ioti otikk atau atau pada pada kasus kasus yang yang !era !erat.t. 3ahan kultur diam!il dari 2SI pan6ar tengah hasil dari perahan tangan yang langsung langsung ditampung ditampung menggunak menggunakan an penampung penampung urin steril. Puting harus di!ersihkan terle!ih dulu dan !i!ir penampung diusahakan tidak menyentuh puting untuk mengurangi kontaminasi dari kuman yang terdapat di kulit yang dapat mem!erikan mem!erikan hasil positif positif palsu dari kultur. kultur. 3e!erapa penelitian penelitian memperl memperliha ihatka tkann !eratny !eratnyaa ge;ala ge;ala yang yang mun6ul mun6ul !erhu! !erhu!ung ungan an erat dengan dengan tingginya ;umlah !akteri atau patogenitas !akteri. <2 Fa6" Fa6"or or Pred Predis ispo posi sisi si
3e!erap 3e!erapaa faktor faktor yang yang men;adi men;adi predis predispos posisi isi ter;adi ter;adiny nyaa mastiti mastitiss pada pada i!u
menyusui adalah se!agai !erikut : a. Euka Euka pada pada puting puting atau puting puting le6et le6et !. %idak teratur menyusui< menyusui< atau durasi menyusui tidak adekuat adekuat 6. %ida %idakk meny menyus usui ui sam samaa sekali sekali d. Pengos Pengosong ongan an payuda payudara ra tidak tidak sempur sempurna na e. Pele Peleka kata tann !i!i !i!irr !ay !ayi yang yang kuran kurangg !aik !aik.. 3ay 3ayi hany hanyaa meng mengis isap ap puti puting ng =tidak termasuk areola> menye!a!kan putting terhimpit di antara gusi f. g. h. i. ;.
dan !i!ir I!u I!u ata atauu !ay !ayii sak sakit it (ren (renul ulum um !ayi !ayi pend pendek ek Produ Produksi ksi 2SI 2SI terl terlalu alu !anya !anyak k Pene Peneka kana nann pay payudar udaraa terla terlalu lu ket ketat at Sum!atan pada saluran atau muara saluran oleh gumpalan 2SI< ;amur<
serpihan kulit< dan lainlain k. Penggunaan krim pada putting l. I!u stress atau kelelahan m. I!u malnutrisi =2 Pa"oosiologi
%er;adinya mastitis dia$ali dengan peningkatan tekanan di dalam duktus =saluran 2SI> aki!at stasis 2SI. 3ila 2SI tidak segera dikeluarkan maka ter;adi tegangan aleoli yang !erle!ihan dan mengaki!atkan sel epitel yang memproduksi 2SI men;adi datar dan tertekan< sehingga permea!ilitas ;aringan ikat meningkat. 3e!erapa komponen =terutama protein keke!alan tu!uh dan natrium> dari plasma masuk ke dalam 2SI dan selan;utnya ke ;aringan sekitar sel sehingga memi6u respons imun. Stasis 2SI< adanya respons inflamasi< dan kerusakan ;aringan memudahkan ter;adinya infeksi. %erdapat !e!erapa 6ara masuknya kuman yaitu melalui duktus laktiferus ke lo!us sekresi< melalui puting yang retak ke kelen;ar limfe sekitar duktus =periduktal> atau melalui penye!aran hematogen =pem!uluh darah>. Grganisme yang paling sering adalah !ta"hylococcus aureus, #scherecia coli
dan !tre"tococcus. Kadangkadang ditemukan pula mastitis
tu!erkulosis yang menye!a!kan !ayi dapat menderita tu!erkulosa tonsil. Pada daerah endemis tu!erkulosa ke;adian mastitis tu!erkulosis men6apai 'J. 32 Pen7egahan
Pen6egahan terhadap ke;adian
mastitis
dapat
dilakukan dengan
memperhatikan faktor risiko di atas. 3ila payudara penuh dan !engkak =engorgement >< !ayi !iasanya men;adi sulit melekat dengan !aik< karena permukaan payudara men;adi sangat tegang. I!u di!antu untuk mengeluarkan se!agian 2SI setiap + 0 ;am dengan 6ara memerah dengan tangan atau pompa 2SI yang direkomendasikan. Se!elum memerah 2SI pi;atan di leher dan punggung dapat merangsang pengeluaran hormon oksitosin yang menye!a!kan 2SI mengalir dan rasa nyeri !erkurang. %eknik memerah dengan tangan yang !enar perlu diperlihatkan dan dia;arkan kepada i!u agar perahan terse!ut efektif. 2SI hasil perahan dapat diminumkan ke !ayi dengan menggunakan 6angkir atau sendok. Pem!engkakan payudara ini perlu segera ditangani untuk men6egah
ter;adinya feedbac$ inhibitor of lactin =(IE> yang mengham!at penyaluran 2SI. Pengosongan yang tidak sempurna atau tertekannya duktus aki!at pakaian yang ketat dapat menye!a!kan 2SI ter!endung. I!u dian;urkan untuk segera memeriksa payudaranya !ila tera!a !en;olan< terasa nyeri dan kemerahan. Selain itu i!u ;uga perlu !eristirahat< meningkatkan frekuensi menyusui terutama pada sisi payudara yang !ermasalah serta melakukan pi;atan dan kompres hangat di daerah !en;olan. Pada kasus puting le6et< !ayi yang tidak tenang saat menetek< dan i!ui!u yang merasa 2SInya kurang< perlu di!antu untuk mengatasi masalahnya. Pada peradangan puting dapat diterapi dengan suatu !ahan penyem!uh luka seperti atau lanolin< yang segera meresap ke ;aringan se!elum !ayi menyusu. Pada tahap a$al pengo!atan dapat dilakukan dengan mengoleskan 2SI akhir =hind mil$ > setelah menyusui pada puting dan areola dan di!iarkan mengering. %idak ada !ukti dari literatur yang mendukung penggunaan !ahan topikal lainnya. Kelelahan sering men;adi pen6etus ter;adinya mastitis. Seorang tenaga kesehatan harus selalu mengan;urkan i!u menyusui 6ukup !eristirahat dan ;uga mengingatkan anggota keluarga lainnya !ah$a seorang i!u menyusui mem!utuhkan le!ih !anyak !antuan. I!u harus senantiasa memperhatikan ke!ersihan tangannya karena !ta"hylococcus aureus adalah kuman komensal yang paling !anyak terdapat
di rumah sakit maupun masyarakat. Penting sekali untuk tenaga kesehatan rumah sakit< i!u yang !aru pertama kali menyusui dan keluarganya untuk mengetahui teknik men6u6i tangan yang !aik. 2lat pompa 2SI ;uga !iasanya men;adi sum!er kontaminasi sehingga perlu di6u6i dengan sa!un dan air panas setelah digunakan. .2 Ta"ala6sana
a. Pengosongan 2SI dengan efektif dan adekuat Statis 2SI adalah penye!a! yang paling sering menye!a!kan mastitis< oleh karenanya< terapi yang penting untuk mastitis adalah pengosongan 2SI yang efektif dan adekuat. I!u dinasehati untuk menyusui le!ih sering< terutama pada payudara
yang terkena 3ila payudara yang terkena sangat nyeri< menyusui dapat dimulai
pada payudara yang sehat< kemudian !aru !erganti ke payudara yang
sakit dengan perlahanlahan Posisikan !ayi dengan !enar agar 2SI keluar adekuat Selama menyusui< pi;at payudara dengan minyak atau pelumas yang non toksik. Pi;atan dapat dilakukan oleh i!u sendiri atau dengan !antuan orang lain. Pi;atan dimulai dari !agian payudara dengan 2SI yang terkumpul< ke arah puting.
I!u dan !ayi !iasanya mempunyai ;enis pola kuman yang sama< demikian pula pada saat ter;adi mastitis sehingga proses menyusui dapat terus dilan;utkan dan i!u tidak perlu kha$atir ter;adi transmisi !akteri ke !ayinya. %idak ada !ukti ter;adi gangguan kesehatan pada !ayi yang terus menyusu dari payudara yang mengalami mastitis. I!u yang tidak mampu melan;utkan menyusui harus memerah 2SI dari payudara dengan tangan atau pompa. Penghentian menyusui dengan segera memi6u risiko yang le!ih !esar terhadap ter;adinya a!ses di!andingkan yang melan;utkan menyusui. Pi;atan payudara yang dilakukan dengan ;ari;ari yang dilumuri minyak atau krim selama proses menyusui dari daerah sum!atan ke arah puting ;uga dapat mem!antu melan6arkan aliran 2SI. !. %erapi suportif I!u perlu istirahat 6ukup< 6ukup minum< dan terpenuhi ke!utuhan nutrisinya. 2nggota keluarga lain perlu di!eri nasehat untuk mem!antu i!u< sehingga i!u dapat !eristirahat. Kompres hangat terutama saat menyusu akan sangat mem!antu mengalirkan 2SI. Setelah menyusui atau memerah 2SI< dapat dilakukan kompres dingin untuk mengurangi !engkak dan nyeri. Pada payudara yang sangat !engkak< kompres panas kadang mem!uat rasa nyeri !ertam!ah< dan kompres dingin dapat mem!uat i!u nyaman. Keputusan untuk memilih kompres panas atau dingin le!ih tergantung pada kenyamanan i!u. Se!agian !esar i!u dengan mastitis dapat dira$at se!agai pasien ra$at ;alan< namun tindakan ra$at inap dapat dipertim!angkan !ila klinis i!u lemah/ sakit !erat< perlu anti!iotik intraena< dan/ atau tidak !isa istirahat di rumah. Di RS< se!aiknya i!u dira$at ga!ung dengan !ayi agar proses menyusui dapat terus dilakukan.
6. "edikamentosa %erapi di!erikan sesuai indikasi< dan harus dipilih o!ato!atan yang aman untuk i!u menyusui. '> G!at anti nyeri G!at anti nyeri golongan NS2ID = %on !teroid Anti&inflammatory 'rugs>
dapat di!erikan untuk mengurangi nyeri< sehingga i!u mau
tetap menyusui. G!at pilihan adalah i!uprofen< yang le!ih efektif mengurangi nyeri dan inflamasi di!andingkan parasetamol/ a6etaminophen. I!uprofen tidak ditemukan pada 2SI hingga dosis '<* gr/hari< sehingga aman untuk i!u menyusui. )> 2nti!iotik 2pa!ila ge;ala penyakit ringan< dan kurang dari )0 ;am< maka anti!iotik !elum perlu di!erikan. Pasien harus dimotiasi untuk melakukan pengosongan 2SI dan menyusi !ayinya dengan teratur dan adekuat. Namun !ila ge;ala !erat< keluhan mem!uruk dalam ') )0 ;am< dan terdapat luka pada putting payudara< maka anti!iotik harus di!erikan. 2nti!iotik pilihan adalah yang sensitif terhadap patogen penye!a! mastitis< yaitu !akteri !. aureus. Pilihan anti!iotiknya adalah se!agai !erikut : 4ritromisin< )1& 1&& mg per * ;am (lu6lo9a6illin )1& mg per * ;am Di6lo9a6illin ')11&& mg per * ;am 2mo9i6illin )1&1&& mg per 7 ;am Aephale9in )1&1&& mg per * ;am 2nti!iotik di!erikan paling sedikit selama '& '0 hari. 3iasanya i!u menghentikan anti!iotik se!elum $aktunya karena merasa telah mem!aik. Hal ini meningkatkan risiko ter;adinya mastitis !erulang. %etapi perlu pula diingat !ah$a pem!erian anti!iotik yang 6ukup lama dapat meningkatkan risiko ter;adinya infeksi ;amur pada payudara dan agina. >2 %ompli6asi
a. Penghentian menyusui dini "astitis dapat menim!ulkan !er!agai ge;ala akut yang mem!uat seorang i!u memutuskan untuk !erhenti menyusui. Penghentian menyusui se6ara mendadak dapat meningkatkan risiko ter;adinya a!ses. Selain itu i!u ;uga kha$atir kalau o!at yang mereka konsumsi tidak
aman untuk !ayi mereka. Gleh karena itu penatalaksanaan yang efektif< informasi yang ;elas dan dukungan tenaga kesehatan dan keluarga sangat diperlukan saat ini. !. 2!ses 2!ses merupakan komplikasi mastitis yang !iasanya ter;adi karena pengo!atan terlam!at atau tidak adekuat. 3ila terdapat daerah payudara tera!a keras< merah dan tegang $alaupun i!u telah diterapi< maka kita harus pikirkan kemungkinan ter;adinya a!ses. Kurang le!ih +J dari ke;adian mastitis !erlan;ut men;adi a!ses. Pemeriksaan -SB payudara diperlukan untuk mengidentifikasi adanya 6airan yang terkumpul. Aairan ini dapat dikeluarkan dengan aspirasi ;arum halus yang !erfungsi se!agai diagnostik sekaligus terapi< !ahkan mungkin diperlukan aspirasi ;arum se6ara serial. Pada a!ses yang sangat !esar terkadang diperlukan tindakan !edah. Selama tindakan ini dilakukan i!u harus mendapat anti!iotik. 2SI dari sekitar tempat a!ses ;uga perlu dikultur agar anti!iotik yang di!erikan sesuai dengan ;enis kumannya. 6. "astitis !erulang/ kronis "astitis !erulang !iasanya dise!a!kan karena pengo!atan terlam!at atau tidak adekuat. I!u harus !enar!enar !eristirahat< !anyak minum< makanan dengan giFi !erim!ang< serta mengatasi stress. Pada kasus mastitis !erulang karena infeksi !akteri di!erikan anti!iotik dosis rendah =eritromisin 1&& mg sekali sehari> selama masa menyusui d. Infeksi ;amur Komplikasi sekunder pada mastitis !erulang adalah infeksi oleh ;amur seperti Candida albicans. Keadaan ini sering ditemukan setelah i!u mendapat terapi anti!iotik. Infeksi ;amur !iasanya didiagnosis !erdasarkan nyeri !erupa rasa ter!akar yang men;alar di sepan;ang saluran 2SI. Di antara $aktu menyusu permukaan payudara terasa gatal. Puting mungkin tidak nampak kelainan. I!u dan !ayi perlu dio!ati. Pengo!atan ter!aik adalah mengoles nistatin krem yang ;uga mengandung kortison ke puting dan areola setiap selesai !ayi menyusu dan !ayi ;uga harus di!eri nistatin oral pada saat yang sama.
RANG%#'AN !A$IL P&'B&LA(ARAN PORTOFOLIO
-2 $u41e6"i
I!u P)2&< post partum SA + minggu yang lalu< datang dengan keluhan nyeri
pada payudara kanan se;ak seminggu terakhir. Nyeri terus menerus terutama saat menyusui. Nyeri !erkurang !ila payudara dikompres dengan air hangat. Selain nyeri< pasien merasa payudaranya kemerahan dan tera!a hangat< pasien ;uga mengeluh demam dan 2SI yang keluar !er$arna agak keruh. Pasien mengaku !elum teratur menyusui !ayinya dikarenakan nyeri pada perut di !agian !ekas operasi. +2 O41e6"i
Keadaan umum : !aik Kesadaran : 6omposmentis %anda ital : %D ')&/7& mmHg< Nadi ,* kali/menit regular< RR )) kali/
menit< Suhu +7<* o A Status lokalis Regio mamae de9tra Inspeksi : tampak eritema L< !atas tidak tegas< edema L< pus < darah Palpasi : permukaan kulit menegang< nyeri tekan L< massa
<2 Assessmen"
I!u P)2&< +& tahun< post partum + minggu dengan mastitis
=2 Plan a2 Diagnosis
Diagnosis sudah dapat ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pada pasien ini !elum diperlukan pemeriksaan penun;ang.
42 Terapi
NS2ID : I!uprofen ta!let + 9 0&& mg 2nti!iotik : 2moksisilin ta!let + 9 1&& mg
I!uprofen di!erikan dengan tu;uan se!agai anti nyeri< anti inflamasi< sekaligus untuk menurunkan demam pasien. Pem!erian o!at ini diharapkan dapat se6ara langsung menurunkan nyeri pasien< sehingga pasien mau menyusui !ayinya pada kedua payudaranya. 2nti!iotik di!erikan kepada pasien karena kondisi pasien sudah sakit selama satu minggu. Pemilihan amoksisilin karena anti!iotik ini tersedia di Puskesmas< harganya murah< dan sensitif terhadap !akteri penye!a! mastitis =!. aureus(.
72 Pendidi6an
"em!eri motiasi kepada pasien untuk tetap menyusui !ayinya pada
kedua payudaranya "eyakinkan i!u !ah$a dalam kondisi sedang sakit< 2SInya tidak
!er!ahaya untuk !ayinya "enga;ari 6ara memi;at payudara dan mengeluarkan 2SI yag
terkumpul pada payudara "enga;ari i!u 6ara menyusui yang !enar< !aik posisi i!u maupun !ayi "enasehati i!u agar !anyak istirahat< minum air putih yang 6ukup< dan
makan makanan !ergiFi "em!eri pengertian pada keluarga pasien untuk mendukung proses pengo!atan dan menyusui
d2 'oni"oring %egia"an
Periode
Kepatuhan minum o!at + hari sekali
!asil yang diharap6an
"engetahui
kepatuhan
penggunaan o!ato!atan "emeriksa adanya komplikasi Nasehat
Setiap kun;ungan
kali %idak !erhenti menyusui "en;aga higienitas putting payudara
e2 %onsul"asi
Konsultasi kepada spesialis !edah diperlukan apa!ila pada pasien ditemukan komplikasi a!ses yang memerlukan tindakan !edah. Pada
pasien terse!ut< tidak ditemukan tandatanda a!ses< sehingga tidak dilakukan konsultasi.
Dokter Internship
dr Diana Verify Hastutya
"agelang< +& 2pril )&'* Dokter Pendamping
dr. Riyono NIP. ',8''&'+)&'&&''&&'
B&RITA A5ARA PR&$&NTA$I PORTOFOLIO
Pada hari Sa!tu< tanggal +& 2pril )&'* telah dipresentasikan portofolio oleh : Nama Peserta : dr Diana Verify Hastutya Dengan ;udul/ topik : (0 -paya Per!aikan BiFi "asyarakat/ Diet Pasien Nama Pendamping Nama Wahana
Hipertensi : dr Riyono : Puskesmas Salaman ' Ka!upaten "agelang
No. Nama Peserta Presentasi %anda %angan ' dr 2gha Ahandra Sari ) dr 2la Putri Des$andari + dr Diana Verify Hastutya 0 dr 4nsan Baluh Perti$i 1 dr "oni6a Aitraningtyas 2starani * dr Nani Isyrofatun 3erita a6ara ini ditulis dan disampaikan dengan yang sesungguhnya.
Pendamping<
dr Riyono NIP. ',8''&'+)&'&&''&&'
Borang Por"oolio
(0 -paya Per!aikan BiFi "asyarakat : dr Diana Verify Hastutya : Puskesmas Salaman ' Ka!upaten "agelang : Nutrisi Pasien Hipertensi : )7 "aret )&'* : %n. S : +& 2pril )&'* : dr Riyono : Puskesmas Salaman ' Ka!upaten "agelang : C Keilmuan Keterampilan C Penyegaran C %in;auan Pustaka Diagnostik "ana;emen C "asalah C Istime$a C Neonatus C 3ayi C 2nak C Rema;a De$asa C Eansia C 3umil C Deskripsi : seorang lakilaki< usia 1& tahun< datang untuk !ero!at rutin Nama Peser"a Nama )ahana Topi6 Tanggal 96asus Nama Pasien R' Tanggal Presen"asi Nama Pendamping Tempa" Presen"asi O41e6"i Presen"asi
hipertensi C %u;uan : "engetahui nutrisi yang tepat untuk pasien hipertensi "em!erikan terapi medikamentosa pada penyakit hipertensi "en6egah ter;adinya komplikasi Bahan Bahasan : C %in;auan C Riset Kasus C 2udit • • •
5ara 'em4ahas :
Pustaka C Diskusi
Presentasi C 4mail dan Diskusi
C Pos
Da"a pasien Nama : %n. S Nama %lini6 : Poli -mum %elp : Da"a u"ama u"u6 4ahan dis6usi :
No R" : %erdaftar se;ak : )&'0
'. Diagnosis/ Bam!aran Klinis Hipertensi grade II ). Ri$ayat Penyakit Sekarang Pasien datang sendiri ke 3alai Pengo!atan Puskesmas Salaman ' untuk melakukan pemeriksaan tensi =tekanan darah>. Saat ini pasien mengeluh kadangkadang merasa nyeri seluruh kepala hingga ke leher !elakang. Keluhan sesak napas< tidur dengan ) !antal< sering ter!angun karena sesak pada malam hari< dan kedua kaki !engkak disangkal. +. Ri$ayat Penyakit Dahulu Ri$ayat hipertensi : diakui< namun tidak rutin kontrol =pasien
memeriksakan diri hanya ;ika ada keluhan : Ri$ayat nyeri dada : disangkal Ri$ayat sakit ;antung : disangkal Ri$ayat stroke : disangkal Ri$ayat D" : tidak tahu =tidak pernah periksa>< namun tidak ada ge;ala
poliuri< polidipsi< dan polifagi Ri$ayat hiperkolesterol : tidak tahu =tidak pernah periksa> 0. Ri$ayat Ke!iasaan Ri$ayat merokok diakui se;ak usia ', tahun< !anyaknya rokok ' !ungkus per hari. Saat ini sudah tidak merokok se;ak ) tahun !elakangan ini. Ri$ayat menyukai makanan asin dan gurih 1. Ri$ayat Penyakit Keluarga Ri$ayat hipertensi : diakui< yaitu ayah dan kakak pasien Ri$ayat sakit ;antung dan stroke : disangkal *. Ri$ayat Sosial ekonomi Pasien adalah seorang !uruh tani. Pasien tinggal !ersama istri dan anak !ungsunya. Istri pasien adalah !uruh tani< anak pasien ada + orang< anak pertama dan kedua sudah !erkeluarga dan !erpisah rumah. 2nak !ungsu pasien masih duduk di !angku S"P. Pasien !ero!at dengan fasilitas KIS. 8. Pemeriksaan (isik -mur : 1& tahun Keadaan umum : !aik Kesadaran : 6omposmentis 2ntropometri 33 : 7& kg %3 : '81 6m ) ) Status giFi =I"%> : 33/%3 O *) / ='<*> O )0<)' =oer$eight dengan risiko>
%anda ital : %D '8&/'&& mmHg< Nadi 77 kali/menit regular< RR )) kali/ menit< Suhu +* o A Kepala : normo6ephal "ata : kon;ungtia anemis /< sklera ikterik / Eeher : #VP tidak meningkat Pulmo : SD esikuler L/L< ronkhi /< $heeFing / #antung Inspeksi : i6tus 6ordis tidak tampak Palpasi : i6tus 6ordis tera!a kuat pada SIA V linea mid6lai6ula sinistra Perkusi : !atas ;antung kiri !a$ah !ergeser ke kiri< yaitu pada SIA V
linea mid6lai6ula sinistra 2!domen : agak 6em!ung< 3ising usus L normal< timpani pada seluruh
lapang a!domen< hepatosplenomegaly 4ktremitas : edema pada ekstremitas !a$ah /
Da"ar Pus"a6a :
P4RKI Pusat dan ayasan #antung Indonesia. )&&). Pedoman Ma$an untu$ )esehatan *antung +ndonesia. #akarta: P4RKI. 3agian BiFi RSA" dan P4RS2BI. ',,*. Penuntun 'iet. #akarta: RSA". Nguyen< H.< G.2. Gdelola< #. Rangas$ami< M 2. 2manullah. )&'+. Reie$ 2rti6le : 2 Reie$ of Nutritional (a6tors in Hypertension "anagement. +nternational *ournal of Hy"ertension. '').
!asil Pem4ela1aran :
'. Pengertian Hipertensi Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat mele!ihi !atas normal. 3atas tekanan darah normal !erariasi sesuai sesuai dengan usia. 3er!agai faktor dapat memi6u ter;adinya hipertensi< $alaupun se!agian !esar =,&J> penye!a! hipertensi tidak diketahui =hipertensi esensial>. Penye!a! tekanan darah meningkat adalah peningkatan ke6epatan denyut ;antung< peningkatan resistensi =tahanan> pem!uluh darah tepi< dan peningkatan olume aliran darah. ). Hu!ungan BiFi dan Hipertensi (aktor giFi yang sangat !erpengaruh terhadap ke;adian hipertensi melalui !e!erapa mekanisme. 2terosklerosis merupakan penye!a! utama ter;adinya hipertensi yang !erhu!ungan dengan diet. Walaupun faktor usia ;uga !erperan< karena pada usia lan;ut< pem!uluh darah men;adi kaku dan mengalami
penurunan elastisitas. Pem!uluh darah yang mengalami aterosklerosis akan mengalami peningkatan resistensi dinding pem!uluh darah. Hal terse!ut akan memi6u ;antung untuk meningkatkan denyutnya agar aliran darah dapat men6apai seluruh tu!uh. "enurut data epidemiologi< faktor risiko ter;adinya aterosklerosis adalah se!agai !erikut : Primer : "erokok =Q ' !ungkus per hari> %ekanan darah =diastolik ,& mmHg< sistolik '&1 mmHg> Peningkatan kolesterol darah = )0& mg/dE> Sekunder :
Peningkatan trigliserida darah G!esitas Dia!etes Stress kronis Pil K3
+. Penatalaksanaan Diet 3agi Pasien Hipertensi Penatalaksanaan hipertensi tidak 6ukup dengan pem!erian o!ato!atan sa;a< namun ;uga perlu dilakukan terapi non medikamentosa !erupa pengaturan diet dan meru!ah gaya hidup. %u;uannya untuk mem!antu menurunkan tekanan darah dan mempertahankan tekanan darah menu;u normal. Selain itu< pengaturan diet ;uga !isa men6egah penyakit lain seperti hiperkolesterol dan hiperurisemia< dan menurunkan !erat !adan. Prinsip diet pada penderita hipertensi adalah se!agai !erikut : "akanan !eraneka ragam dan giFi seim!ang #enis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi penderita #umlah garam di!atasi sesuai dengan kesehatan penderita dan ;enis makanannya. Baram atau natrium< dapat ditemukan pada hampir semua makanan yang !erasal dari he$an dan tum!uhan. Selain itu< pada pengolahan makanan !iasanya ;uga di!eri tam!ahan garam dapur. Gleh karena itu< dian;urkan konsumsi garam dapur tidak le!ih dari sampai sendok teh per hari< atau mengganti garam dapur dengan garam rendah natrium. a. "engatur "enu "akanan "akanan yang harus dihindari atau di!atasi adalah : '> "akanan yang !erkadar lemak ;enuh tinggi =otak< gin;al< paru< minyak
kelapa< ga;ih> )> "akanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium =!iskuit< 6raker< keripik< dan makanan kering yang asin> +> "akanan dan minuman dalam kaleng =sarden< sosis< kornet< sayuran serta !uah!uahan dalam kaleng< softdrink> 0> "akanan yang dia$etkan =dendeng< asinan sayur/!uah< a!on< ikan asin< pindang< udang kering< telur asin< selai ka6ang> 1> Susu full 6ream< mentega< margarin< ke;u< mayonnaise< serta sum!er protein he$ani yang tinggi kolesterol seperti daging merah =sapi/kam!ing>< kuning telur< kulit ayam> *> 3um!u!um!u seperti ke6ap< terasi< saus tomat< saus sam!al< tau6o< serta !um!u penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam natrium 8> 2lkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian dan tape. "akanan yang dian;urkan : '> "akanan yang segar : sum!er kar!ohidrat< protein na!ati dan he$ani< sayuran dan !uah!uahan yang mengandung !anyak serat )> "akanan yang diolah tanpa atau sedikit menggunakan garam natrium< penyedap rasa< dan kaldu !u!uk. +> Sum!er protein he$ani : penggunaan daging/ ayam/ ikan paling !anyak '&& gram/ hari. %elur ayam/ !e!ek ' !utir/ hari 0> Susu segar )&& ml/ hari. Aara mengatur diet :
Rasa ta$ar dapat diper!aiki dengan menam!ah gula merah< gula pasir< !a$ang merah< !a$ang putih< ;ahe< ken6ur< daun salam< dan !um!u
lain yang tidak mengandung atau sedikit garam natrium "akanan le!ih enak ditumis< digoreng< dipanggang $alaupun tanpa
garam 3u!uhkan garam saat di atas me;a< gunakan garam !eryodium< tidak
le!ih dari sendok teh/ hari "engganti garam dapur dengan garam rendah natrium !. "eningkatkan intake kalium dan kalsium : Diet tinggi kalium !erhu!ungan dengan penurunan tekanan darah. Dosis kalium yang disarankana dalah 0<1 gram atau ')&'81 m4T/hari. Kalium
dapat didapatkan dari apel< ;eruk< tomat< pisang< kentang panggang< dan segelas susu segar. Intake kalsium ;uga harus diperhatikan. Selain sum!er kalium< susu ;uga !isa men;adi sum!er kalsium harian pasien< disarankan ;uga untuk mengonsumsi ke;u rendah natrium. Ke!utuhan kalsium per hari ratarata 7&7 mg. 6. "enghitung ;umlah kalori Ke!utuhan giFi setiap indiidu !er!eda< dipengaruhi oleh faktorfaktor di !a$ah ini : '> -mur : ke!utuhan giFi pada pertum!uhan dari ;anin< !ayi< !alita< rema;a< sampai de$asa !er!eda!eda. )> #enis kelamin : pada umumnya lakilaki memerlukan Fat giFi le!ih tinggi di!andingkan $anita< karena luas permukaan tu!uh maupun otot pada lakilaki le!ih !esar daripada $anita. Namun ke!utuhan (e pada $anita le!ih tinggi karena $anita mengalami menstruasi. +> 2ktiitas : kegiatan atau peker;aan seharihari yang le!ih aktif !aik fisik maupun mental memerlukan energy/ kalori yang le!ih !anyak 0> Wanita hamil dan orang yang !aru sem!uh dari sakit umumnya memerlukan Fat giFi yang le!ih !anyak. Namun penyakit tertentu seperti dia!etes< penyakit ;antung< hipertensi< dan lainnya memerlukan diet khusus. 1> Eingkungan : kondisi yang dingin mem!utuhkan kalori dan protein yang le!ih tinggi. Pada kondisi tertentu< misalnya paparan nuklir< orangorang yang !erada di sekitarnya mem!utuhkan suplemen khusus untuk menangkal efek radiasi. Sehingga 2ngka Ke6ukupan BiFi =2KB> setiap indiidu !er!eda sesuai dengan kondisi masingmasing. Rumusnya menurut WHG se!agai !erikut: #enis Kelamin Eakilaki Wanita
2ngka Ke6ukupan BiFi =Kkal/ hari> Ringan Sedang 3erat '<1* 9 3"R '<8* 9 3"R )<'& 9 3"R '<11 9 3"R '<8& 9 3"R )<&& 9 3"R
3"R adalah Basic Metabolic ate. Nilainya ditentukan oleh !erat dan susunan tu!uh serta umur dan ;enis kelamin. Se6ara sederhana nilai 3"R
dapat ditaksir dengan rumus se!agai !erikut :
Rumus untuk menaksir nilai 3"R menurut WHG Kelompok -mur =tahun> &+ + '& '& '7 '7 +& +& *& Ee!ih dari *&
3"R =Kkal/hari> Eakilaki Wanita *&<, 33 L 10 *'<& 33 L 1' ))<8 33 L 0,1 ))<1 33 L 0,, '8<1 33 L *1' ')<) 33 L 80* '1<+ 33 L *8, '0<8 33 L 0,* ''<* 33 L 78, 7<8 33 L 7), '+<1 33 L 078 '&<1 33 L 1,*
Komposisi makanan yang dian;urkan adalah kar!ohidrat *&J< )&J dari protein< dan )&J dari lemak. Dengan ke6ukupan protein yang dian;urkan &<7 gram/kg33/hari< konsumsi protein !erle!ih dapat mem!e!ani fungsi gin;al. 0. %erapi Penun;ang Eain Selain pengo!atan dan pengaturan menu makanan pada penderita hipertensi< diperlukan terapi khusus lain seperti konseling masalah ke;i$aan dan fisioterapi< terutama pada penderita paska stroke atau infark miokardium. Selain itu diperlukan konseling dengan anggota keluarga yang lain untuk mem!antu menyiapkan makanan khusus untuk pasien< dan mengingatkan makanan yang harus dihindari/ di!atasi.
RANG%#'AN !A$IL P&'B&LA(ARAN PORTOFOLIO
-2 $u41e6"i
Pasien datang untuk melakukan pemeriksaan tensi =tekanan darah>. Saat ini
pasien mengeluh kadangkadang merasa nyeri seluruh kepala hingga ke leher !elakang. Keluhan sesak napas< tidur dengan ) !antal< sering ter!angun karena sesak pada malam hari< dan kedua kaki !engkak disangkal. Ri$ayat hipertensi diakui< namun tidak rutin kontrol. +2 O41e6"i
-mur : 1& tahun Keadaan umum : !aik Kesadaran : 6omposmentis 2ntropometri 33 : 7& kg %3 : '81 6m ) ) Status giFi =I"%> : 33/%3 O *) / ='<*> O )0<)' =oer$eight dengan risiko> %anda ital : %D '8&/'&& mmHg< Nadi 77 kali/menit regular< RR )) kali/
menit< Suhu +* o A Eeher : #VP tidak meningkat #antung Inspeksi : i6tus 6ordis tidak tampak Palpasi : i6tus 6ordis tera!a kuat pada SIA V linea mid6lai6ula sinistra Perkusi : !atas ;antung kiri !a$ah !ergeser ke kiri< yaitu pada SIA V
linea mid6lai6ula sinistra 4ktremitas : edema pada ekstremitas !a$ah /
<2 Assessmen"
Hipertensi Brade II dengan -ension -y"e Headache
=2 Plan a2 Diagnosis
3erdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik< diagnosis pasien adalah Hipertensi Brade II dengan -ension -y"e Headache
42 Terapi
'> "edikamentosa Aaptopril ta!let ) 9 )1 mg Para6etamol ta!let + 9 1&& mg )> Diet
Eakilaki umur 11 tahun< %3 O '81 6m< 33 O 7& kg< tekanan darah '8&/'&& mmHg dengan aktiitas ringan. I"% O 7&/='<81>) O)*<'+ =gemuk> 33 Ideal O ='81'&&> '&J ='81'&&> O *8<1 kg Ke!utuhan energi pasien adalah : 3"R O =''<* 9 81> L 78, O '80, 2KB O '<1* 9 '80, O )8)7 Kkal Karena kegemukan< sehingga total kalori diturunkan men;adi )1&& Kkal Ke!utuhan kar!ohidrat
: *&J 9 )1&& O '1&& Kkal
O +81 gram
Ke!utuhan protein
: )&J 9 )1&& O 1&& Kkal
O '&& gram
Ke!utuhan lemak
: )&J 9 )1&& O 1&& Kkal
O 11<1* gram
+> Eatihan ;asmani : pasien disarankan untuk latihan ;asmani +0 kali seminggu< selama kurang le!ih +& menit. 72 Pendidi6an
"en;elaskan pasien tentang penyakit hipertensi< per;alanan penyakit<
dan komplikasi yang mungkin tim!ul "en;elaskan pentingnya memeriksakan diri se6ara rutin< $alaupun
tidak ada keluhan "enasehati pasien dan keluarga untuk men;aga nutrisi pasien< agar
ke!utuhan nutrisi terpenuhi< namun tidak memper!erat penyakit "en;elaskan menu makanan yang se!aiknya dihindari dan dian;urkan 3u!uhkan garam saat di atas me;a< gunakan garam !eryodium< tidak le!ih dari sendok teh/ hari atau mengganti garam dapur dengan garam rendah natrium
d2 %onsul"asi
Pasien dikonsultasikan kepada ahli giFi untuk pengaturan diet sehari
hari 2pa!ila mun6ul komplikasi< dapat dilakukan ru;ukan kepada dokter spesialis
e2 'oni"oring %egia"an
C 4dukasi dan mana;emen nutrisi =pengukuran !erat !adan< penilaian asupan makan>
Periode
C Setiap kali kun;ungan
!asil yang diharap6an
C Penderita dapat men6apai !erat !adan ideal dan ;umlah makanan yang dikonsumsi sesuai dengan ;umlah
ke!utuhan kalori per hari
C Pengukuran tekanan darah
C Setiap kali kun;ungan
C Penderita dapat men6apai dan mempertahankan tekanan darah normal
C Pemeriksaan fisik
C Setiap kali kun;ungan
C Deteksi dini komplikasi< sehingga dapat dilakukan ru;ukan segera apa!ila diperlukan
Dokter Internship
dr Diana Verify Hastutya
"agelang< +& 2pril )&'* Dokter Pendamping
dr. Riyono NIP. ',8''&'+)&'&&''&&'
B&RITA A5ARA PR&$&NTA$I PORTOFOLIO
Pada hari Senin< tanggal )1 2pril )&'*< telah dipresentasikan portofolio oleh : Nama Peserta : dr Diana Verify Hastutya Dengan ;udul/ topik : (1 Pen6egahan dan Penanggulangan Penyakit "enular Nama Pendamping Nama Wahana No. ' ) + 0 1
atau %idak "enular/ Ska!ies dengan infeksi sekunder : dr Riyono : Puskesmas Salaman ' Ka!upaten "agelang
Nama Peserta Presentasi dr 2gha Ahandra Sari dr 2la Putri Des$andari dr Diana Verify Hastutya dr 4nsan Baluh Perti$i dr "oni6a Aitraningtyas 2starani
%anda %angan
* dr Nani Isyrofatun 3erita a6ara ini ditulis dan disampaikan dengan yang sesungguhnya.
Pendamping<
dr Riyono NIP. ',8''&'+)&'&&''&&'
Borang Por"oolio
(1 Pen6egahan dan Penanggulangan Penyakit "enular atau %idak "enular : dr Diana Verify Hastutya : Puskesmas Salaman ' Ka!upaten "agelang : Ska!ies dengan Infeksi Sekunder : )' "aret )&'* : 2n. 2 : )1 2pril )&'* : dr Riyono : Puskesmas Salaman ' Ka!upaten "agelang : C Keilmuan Keterampilan C Penyegaran C %in;auan Pustaka Diagnostik "ana;emen C "asalah C Istime$a C Neonatus C 3ayi 2nak C Rema;a C De$asa C Eansia C 3umi C Deskripsi : seorang anak< lakilaki< usia 8 tahun< gatalgatal di selasela ;ari Nama Peser"a Nama )ahana Topi6 Tanggal 96asus Nama Pasien R' Tanggal Presen"asi Nama Pendamping Tempa" Presen"asi O41e6"i Presen"asi
tangan dan kaki C %u;uan : "enegakkan diagnosis ska!ies "elakukan tatalaksana ska!ies dengan infeksi sekunder "en6egah penularan ska!ies "en6egah kekam!uhan ska!ies Bahan Bahasan : C %in;auan C Riset Kasus • • • •
5ara 'em4ahas :
Pustaka C Diskusi
Presentasi C 4mail dan Diskusi
C 2udit C Pos
Da"a pasien Nama : 2n. 2 Nama %lini6 : Poli -mum %elp : Da"a u"ama u"u6 4ahan dis6usi :
No R" : %erdaftar se;ak : )&'1
'. Diagnosis/ Bam!aran Klinis Ska!ies dengan infeksi sekunder ). Ri$ayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke Poli -mum Puskesmas Salaman ' diantar oleh ayahnya dengan keluhan gatalgatal. Pasien mengeluh gatalgatal pada selasela ;ari kaki< tangan< ketiak< dan selangkangan. Keluhan dirasakan se;ak satu !ulan terakhir dan semakin lama semakin mem!erat. Keluhan dirasakan terus menerus< namun paling dirasa gatal pada malam hari. Saat gatal pasien menggaruk !agian yang gatal terse!ut hingga menim!ulkan luka pada !agian yang digaruk. Batal !erkurang !ila dioles dengan minyak kelapa. Pada !agian yang gatal tampak !intik!intik ke6il agak kemerahan< pada !agian yang terluka !ekas digaruk terdapat nanah yang mengering. +. Ri$ayat Penyakit Dahulu Pasien !elum pernah mengalami sakit serupa se!elumnya. Ri$ayat alergi disangkal 0. Ri$ayat Ke!iasaan Pasien mandi ) kali sehari< memakai sa!un !atang< handuk dipakai !ergantian dengan kakak pasien. 2ir yang digunakan !erasal dari air
sumur. Pakaian dalam dan luar diganti ) kali sehari Pasien tidur !ersama dengan kakak pasien< di atas kasur yang ter!uat dari
kapuk. Kasur terse!ut ;arang di;emur< selimut ;arang di6u6i. 1. Ri$ayat Penyakit Keluarga I!u pasien ;uga mengalami keluhan serupa se;ak ) !ulan terakhir. Sudah !ero!at ke mantri setempat namun !elum mem!aik. Kakak pasien mengalami keluhan serupa ' !ulan yang lalu< !ero!at dan kemudian sem!uh. Seharihari pasien tidur !ersama dengan kakak pasien.
*. Ri$ayat Sosial ekonomi Pasien tinggal dengan ayah< i!u dan seorang kakaknya. Peker;aan ayah pasien adalah !uruh tani< sedangkan i!u pasien adalah i!u rumah tangga. Pasien !ero!at dengan menggunakan fasilitas Kartu Indonesia Sehat =KIS> dari pemerintah. 8. Pemeriksaan (isik
-mur : 8 tahun Keadaan umum : !aik Kesadaran : 6ompos mentis Nadi : ,) kali per menit Pernapasan : )0 kali per menit Suhu : afe!ris 33 : )1 kg Status dermatologis %erdapat papula eritema mulipel< !entuk !ulat< !er!atas tegas pada lokasi intertriginosa =selasela ;ari tangan dan kaki< ketiak< selangkangan>. Pada regio plantar manus de9tra dan sinistra tampak pustula< dengan erosi dan ekskoriasi. Di !e!erapa !agian terdapat krusta tipis. Da"ar Pus"a6a :
Handoko< R.P. )&&1. Ska!ies. Dalam : +lmu Penya$it )ulit dan )elamin. 4disi keempat. #akarta: (K-I. S"( Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin (K -niersitas -dayana. )&&&. Pedoman 'iagnosis dan -era"i Penya$it )ulit dan )elamin. Denpasar : (akultas Kedokteran -niersitas -dayana. Wiederkehr< ".< S6h$art< R.2. )&&*. !cabies. Diakses dari : http://$$$.emedi6ine.6om/D4R"/topi608'.htm. Diakses tanggal : )& "aret )&'*. Stone< S.P. )&&+. S6a!ies and Pedikulosis. Dalam : Fit"atric$s 'ermatology +n /eneral Medicine. *th 4dition. Volume '. "6Bra$Hill Professional.
!asil Pem4ela1aran :
'. Definisi dan etiologi ska!ies Ska!ies adalah penyakit kulit yang dise!a!kan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap !arco"tes scabiei 0ar, horminis, dan produknya. !arco"tes scabiei merupakan tungau ke6il< !er!entuk oal< punggungnya 6em!ung dan !agian perutnya rata. %ungau ini translusen< !er$arna putih kotor< dan tidak !ermata. -kurannya< yang !etina antara ++&01& mikron 9 )1&+1& mikron< sedangkan yang ;antan le!ih ke6il< yakni ))&)0& mikron 9 '1&)&& mikron. Pada de$asa< terdapat 0 pasang kaki. Siklus hidup tungau ini se!agai !eriut. Setelah perka$inan antara ;antan dan !etina di atas kulit< yang ;antan akan mati. %ungau !etina kemudian menggali tero$onan dalam stratum korneum dengan ke6epatan )+ milimeter per hari
sam!il meletakkan telurtelurnya. #umlah telur !isa men6apai 0& sampai 1&. Dalam +1 hari< telur akan menetas dan men;adi lara< setelah )+ hari lara !eru!ah men;adi nimfa< dan kemudian men;adi de$asa. "ulai dari telur hingga de$asa memerlukan $aktu 7') hari. ). Aara penularan dan patogenesis ska!ies Aara penularan =transmisi> : a. Kontak langsung =kontak kulit dengan kulit>< misalnya !er;a!at tangan< tidur !ersama dan hu!ungan seksual !. Kontak tak langsung =melalui !enda>< misalnya pakaian< handuk< sprei< !antal< dan lainlain. Pada malam hari< !iasanya !arco"tes de$asa akan keluar dari loronglorong unuk men6ari pasangannnya. Gleh karena itu penderita s6a!ies akan merasakan gatalgatal pada malam hari. Selain karena gerakan tungau< kelainan kulit ;uga dapat dise!a!kan oleh penderita sendiri aki!at garukan. Batal dise!a!kan oleh sensitisasi terhadap se6ret dan eksreta tungau yang memerlukan $aktu kirakira se!ulan setelah infestasi. Pada saat itu kelainan kulit yang mun6ul dapat !eru!a papul< esikel< urtika< dan lainlain. Dengan garukan< maka dapat mun6ul erosi< ekskoriasi< krusta dan menye!a!kan infeksi sekunder. +. Be;ala klinis dan penegakan diagnosis ska!ies 2da 0 ge;ala 6ardinal '> Pruritus nokturna< artinya gatal pada malam hari yang dise!a!kan karena aktitas tungau. )> Penyakit ini menyerang manusia se6ara !erkelompok< misalnya dalam suatu keluarga< atau sekitar lingkungan padat penduduk. +> 2danya tero$ongan =kunikulus> pada tempattempat predileksi yang !er$arna putih atau kea!ua!uan< !er!entuk garis lurus atau !erkelok< ratarata pan;ang ' 6m< pada u;ung tero$ongan ditemukan papul atau esikel. Predileksi ska!ies umumnya pada !agian dengan stratum korneum yang tipis< yaitu : selasela ;ari tangan< pergelangan tangan !agian olar< siku !agian luar< lipat ketiak !agian depan< areola mammae =$anita>< um!ili6us< !okong< genitalia ekstrerna =pria> dan perut !agian !a$ah. Pada !ayi dapat ;uga terkena di !agian telapak tangan dan telapak kaki. 0> "enemukan tungau< merupakan diagnosis pasti. Diagnosis dapat di!uat dengan menemukan ) dari 0 tanda 6ardinal terse!ut. 0. %atalaksana ska!ies
a. "edikamentosa Syarat o!at ska!ies yang ideal : '> Harus efektif terhadap semua stadium tungau )> Harus tidak menim!ulkan iritasi dan tidak toksik +> %idak !er!au atau kotorserta tidak merusak atau me$arnai pakaian 0> "udah diperoleh dan harganya murah Aara pengo!atannya adalah dengan mengo!ati seluruh anggota keluarga. %ermasuk anggota keluarga yang tidak menun;ukkan ge;ala sakit< karena !isa !ersifat se!agai pem!a$a =carrier >.
#enis o!at topikal : '> 3elerang endap = sulfur "resi"itatum> 0)&J dalam !entuk salep atau krim. G!at ini tidak efektif di stadium telur< oleh karena itu harus digunakan setiap hari !erturutturut selama minimal + hari. Kekurangan lainnya adalah !er!au< mengotori pakaian< dan kadang kadang menim!ulkan iritasi. Dapat digunakan pada !ayi dan anak kurang dari ) tahun. )> 4mulsi !enFyl!enFoas =)&)1J>< efektif terhadap semua stadium< di!erikan tiap malam selama tiga hari. Namun o!at ini susah diperoleh< sering mem!er iritasi< dan kadangkadang makin gatal setelah dipakai. +> Bama !enFene heksa klorida =gameksan> 'J dalam krim atau losio. 4fektif terhadap semua stadium< mudah digunakan< dan ;arang mem!er iritasi. G!at ini tidak dian;urkan pada anak usia di !a$ah * tahun dan $anita hamil< karena toksis terhadap susunan saraf pusat. Pem!eriannya 6ukup sekali< ke6uali ;ika masih ada ge;ala diulangi seminggu kemudian. 0> Krotamiton '&J dalam krim atau losio ;uga merupakan o!at pilihan< mempunyai dua efek se!agai antiska!ies dan antigatalU harus di;auhkan dari mata< mulut< dan uretra. 1> Permetrin 1J dalam krim< kurang toksisk di!andingkan gameksan<
efektiitasnya sama< aplikasi hanya sekali dan dihapus setelah '& ;am. 3ila !elum sem!uh diulangi setelah seminggu. %idak dian;urkan pada !ayi di !a$ah umur ) !ulan. 3ila disertai infeksi sekunder< dapat ditam!ahkan anti!iotika. -ntuk mengurangi rasa gatal dapat di!erikan antihistamin oral. !. Non medikamentosa "engo!ati seluruh anggota keluarga karena sifatnya yang mudah
menular Pakaian< alatalat tidur< handuk< dan lainlain hendaknya di6u6i dengan
air panas Kasur di;emur %idak !ergantian handuk atau pakaian untuk men6egah penularan 1. Komplikasi dan prognosis ska!ies Komplikasi paling sering karena ska!ies adalah adanya infeksi sekunder. Namun hal ini harus diperhatikan terutama pada pasien anakanak< karena dapat menye!a!kan glomerulonefritis. Infeksi !erat dan !erkepan;angan ;uga dapat menye!a!kan a!ses< pneumonia piogenik< dan septikemia. Komplikasi lain adalah efek pengo!atan dengan o!at yang kurang tepat< sehingga dapat menim!ulkan iritasi. Prognosis ska!ies pada umumnya !aik !ila memperhatikan pemilihan dan 6ara pemakaian o!at< syarat pengo!atan dan menghilangkan faktor predisposisi.
RANG%#'AN !A$IL P&'B&LA(ARAN PORTOFOLIO
-2 $u41e6"i
Batal di !agian!agian lipatan tu!uh< terutama malam hari. Selain pasien< keluarga serumah yang lain ;uga mengalami hal serupa =i!u dan kakak
pasien>. +2 O41e6"i
%erdapat papula eritema mulipel< !entuk !ulat< !er!atas tegas pada lokasi intertriginosa =selasela ;ari tangan dan kaki< ketiak< selangkangan>. Pada regio plantar manus de9tra dan sinistra tampak pustula< dengan erosi dan ekskoriasi. Di !e!erapa !agian terdapat krusta tipis.
<2 Assessmen"
Ska!ies dengan infeksi sekunder
=2 Plan Diagnosis
Diagnosis s6a!ies adalah terdapat dua dari empat tanda 6ardinal : '> Pruritus nokturna< artinya gatal pada malam hari )> "enyerang manusia se6ara !erkelompok +> 2danya tero$ongan =kunikulus> pada tempat pedileksi 0> "enemukan tungau Pada pasien ini< terdapat tanda pruritus nokturna dan menyerang pasien serta keluarganya dalam satu rumah =kakak dan i!u pasien>< sehingga diagnosis s6a!ies dapat ditegakkan. Diagnosis pasti adalah dengan menemuan tungau< namun tidak dilakukan karena !ersifat inasif< mengingat usia pasien masih ke6i< dan tindakan menemukan tungau 6ukup sulit.
Pengo4a"an
'> G!at topikal Pada pasien ini< diresepkan dua ;enis o!at topikal : a> Salep s6a!imite =permetrin>
Dioleskan ke seluruh tu!uh ke6uali muka< aplikasi hanya sekali dan di!ilas setelah '& ;am. 3ila !elum sem!uh diulangi setelah seminggu. !> Salep gentamisin Dioleskan pada !agian yang gatal< tipistipis dua kali sehari. )> 2ntihistamin : 6hlorpheniramine maleate ta!let 0 mg + 9 ta!let +> 2nti!iotik : amoksisilin ta!let 1&& mg + 9 ta!let 0> Steroid : de9ametashone ta!let &<1 mg ) 9 ' ta!let %u;uan pengo!atan penyakit ini adalah untuk mengatasi penyakit dasar dan komplikasinya. Penyakit dasar adalah ska!ies< pem!erian salep s6a!imite !ertu;uan untuk mem!unuh parasit penye!a!nya = !arco"tes scabiei> pada !er!agai stadium =telur< lara< nimfa< de$asa>. 2nti!iotik topikal =salep gentamisin> dan anti!iotik oral =amoksisilin> untuk mengatasi infeksi sekunder. Sedangkan antihistamin di!erikan untuk mengurangi rasa gatal. Pendidi6an
4dukasi pasien dan keluarga untuk a. "en;aga ke!ersihan diri dengan tetap mandi !. %idak mem!iasakan menggaruk kulit< karena dapat menye!a!kan luka dan memi6u tim!ulnya infeksi sekunder 6. %idak !ergantian handuk atau pakaian dengan orang lain d. "em!ersihkan lingkungan rumah e. "en;emur tempat tidur< men6u6i selimut< handuk< dan sprei dengan air panas f. Kontrol kem!ali ke puskesmas 8 hari kemudian g. 2nggota keluarga lain yang mengalami keluhan serupa ;uga dio!ati
%onsul"asi
Pada pasien dan keluarga dilakukan konsultasi dengan !agian kesehatan lingkungan Puskesmas Salaman '. Hal ini dilakukan untuk mem!erikan pen;elasan se6ara rin6i upaya per!aikan sanitasi dan ke!ersihan lingkungan rumah untuk men6egah penularan dan kekam!uhan penyakit. %egia"an
Periode
!asil yang diharap6an
Kepatuhan penggunaan + hari sekali
"engetahui
kepatuhan
o!at topikal dan minum
penggunaan
o!at
o!at oral
o!atan< dan agar pasien menggunakan
o!at
Home 0isit
' kali
dengan !enar "engetahui sanitasi
kondisi
rumah
lingkungan< dapat
dan
sehingga mem!erikan
edukasi yang tepat untuk pen6egahan Nasihat
Setiap kali kun;ungan
penularan
penyakit Kepatuhan minum o!at dan per!aikan sanitasi
32 Prognosis
Prognosis pada kasus ini adalah uo ad itam : !onam uo ad fungionam : !onam uo ad sanationam : du!ia ad !onam Prognosis umumnya !aik< dengan memperhatian pemilihan dan 6ara
pemakaian o!at< dan menghilangkan faktor predisposisi =antara lain hygiene>.
Dokter Internship
dr Diana Verify Hastutya
"agelang< )1 2pril )&'* Dokter Pendamping
dr. Riyono NIP. ',8''&'+)&'&&''&&'
B&RITA A5ARA PR&$&NTA$I PORTOFOLIO
Pada hari Senin< tanggal )1 2pril )&'* telah dipresentasikan portofolio oleh : Nama Peserta Dengan ;udul/ topik Nama Pendamping Nama Wahana
: : : :
dr Diana Verify Hastutya (* -paya Pengo!atan Dasar/ Pitiriasis Versikolor dr Riyono Puskesmas Salaman ' Ka!upaten "agelang
No. Nama Peserta Presentasi %anda %angan ' dr 2gha Ahandra Sari ) dr 2la Putri Des$andari + dr Diana Verify Hastutya 0 dr 4nsan Baluh Perti$i 1 dr "oni6a Aitraningtyas 2starani * dr Nani Isyrofatun 3erita a6ara ini ditulis dan disampaikan dengan yang sesungguhnya.
Pendamping<
dr Riyono NIP. ',8''&'+)&'&&''&&'
Borang Por"oolio
(* -paya Pengo!atan Dasar : dr Diana Verify Hastutya : Puskesmas Salaman ' Ka!upaten "agelang : Pitiriasis Versikolor : '8 "aret )&'* : %n. 3 : )1 2pril )&'* : dr Riyono : Puskesmas Salaman ' Ka!upaten "agelang : C Keilmuan Keterampilan C Penyegaran C %in;auan Pustaka Diagnostik "ana;emen C "asalah C Istime$a C Neonatus C 3ayi C 2nak C Rema;a De$asa C Eansia C 3umi C Deskripsi : seorang lakilaki< usia +& tahun< mengeluh mun6ul keputihan di Nama Peser"a Nama )ahana Topi6 Tanggal 96asus Nama Pasien R' Tanggal Presen"asi Nama Pendamping Tempa" Presen"asi O41e6"i Presen"asi
punggung dan dada C %u;uan : • •
"enegakkan diagnosis pitiriasis ersikolor "elakukan tatalaksana medikamentosa dan non medikamentosa pitiriasis
ersikolor "en6egah kekam!uhan Bahan Bahasan : C %in;auan C Riset •
5ara 'em4ahas :
Pustaka C Diskusi
Kasus
Presentasi C 4mail dan Diskusi
C 2udit C Pos
Da"a pasien Nama : %n. 3 Nama %lini6 : Poli -mum %elp : Da"a u"ama u"u6 4ahan dis6usi :
No R" : %erdaftar se;ak : )&'0
'. Diagnosis/ Bam!aran Klinis Pitiriasis Versikolor ). Ri$ayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke !alai pengo!atan Puskesmas Salaman ' dengan keluhan mun6ul !er6ak keputihan !ersisik halus pada kulit se;ak !e!erapa !ulan terakhir. 3er6ak keputihan terse!ut mun6ul pada dada< punggung< kedua lengan atas< dan perut. 2$alnya !er6ak mun6ul di dada< kemudian menye!ar ke tempat lain. Selain itu< pasien mengeluh kadangkadang tera!a gatal di !agian keputihan< terutama saat 6ua6a panas dan !erkeringat. Keluhan mati rasa atau kurang rasa pada !er6ak disangkal. Ri$ayat luka se!elumnya tidak ada< ri$ayat !er6ak merah se!elumnya tidak ada< ri$ayat mengonsumsi o!at dalam ;angka $aktu lama tidak ada. Pasien sudah mengo!ati keluhan terse!ut dengan mem!eli salep di apotek< namun ge;ala !elum hilang. +. Ri$ayat Penyakit Dahulu Ri$ayat penyakit yang sama disangkal Ri$ayat penurunan !erat !adan< sering lapas< haus< ke kamar ke6il di malam hari disangkal 0. Ri$ayat Ke!iasaan Pasien mandi satu atau dua kali setiap hari dengan air sumur dan memakai
sa!un mandi !atang Pasien seharihari !eker;a se!agai montir di !engkel< menggunakan pakaian !er!ahan te!al ketika !eker;a< dan tidak mengganti pakaian saat
!erkeringat 1. Ri$ayat Penyakit Keluarga. Ri$ayat keluarga dengan keluhan yang sama disangkal
*. Ri$ayat Sosial ekonomi Pasien !eker;a se!agai montir !engkel. Istri pasien adalah i!u rumah tangga. Pasien tinggal !ersama istri dan dua orang anak. Pasien !ero!at ke Puskesmas tanpa menggunakan fasilitas asuransi apapun =pasien umum>. 8. Pemeriksaan (isik Keadaan umum : !aik Kesadaran : 6ompos mentis
Nadi : ,) kali per menit Pernapasan : )0 kali per menit Suhu : afe!ris Status generalis "ata : kon;ungtia anemis /< in;eksi / Hidung : napas 6uping hidung < saddle nose %elinga : tidak ada kelainan Eeher : tidak ada kelainan #antung : HR ,) kali per menit< murmur < gallop Paru : suara dasar esikuler L/L< ronkhi < $heeFing 2!domen : tidak ada kelainan 4ktremitas : tidak ada kelainan Status lokalis Status dermatologis : "akula hipopigmentasi< multiple< !er!entuk !ulat dan oal tidak teratur< diameter !erariasi antara )0 6m< dengan skuama halus $arna putih. Predileksi pada dada< punggung< kedua lengan atas dan perut. Da"ar Pus"a6a :
Radiono< S. )&&'. Pitiriasis Versi6olor. Dalam : 3udimul;a< - dkk. 'ermatomi$osis !u"erfisialis. #akarta : (K-I. Partosu$iryo< S.< Danukusumo H2%. ',,). Pitiriasis Versi6olor. Dalam : 'iagnosis dan Penatala$sanaan 'ermatomi$osis. #akarta: (K-I. Klenk< 2S.< "artin 2B.< Heffernan "P. )&&+. east infe6tion : Aandidiasis< Pityriasis =%inea> Versi6olor. Dalam : (reed!erg I"< 4isen 2X< Wolff K< dkk< editor. Fit"atric$s 'ermatology in /eneral Medicine. Si9th 4dition. Ne$ ork: "6 Bra$Hill. Daili< 4SS< "enaldi SE< Wisnu I". )&&1. Penya$it )ulit yang 1mum di +ndonesia. #akarta: "edi6al "ultimedia Indonesia. !asil Pem4ela1aran :
'. Definisi pitiriasis ersikolor Pitiriasis ersikolor merupakan penyakit infeksi ;amur superfisial kronis pada kulit yang ditandai dengan ma6ula hipopigmentasi dan skuama halus !er$arna putih sampai 6oklat hitam. 3iasanya predileksi kelainan ini pada !adan dan kadangkadang dapat menyerang ketiak< lipat paha< lengan< tungkai atas< leher< muka dan kulit kepala yang !eram!ut. ). 4pidemiologi Pitiriasis ersikolor paling !anyak di;umpai pada daerah tropis karena tingginya temperatur dan kelem!a!an. "enyerang hampir semua usia terutama rema;a< ter!anyak pada usia '*0& tahun. %idak ada per!edaan antara
pria dan $anita. +. 4tiologi Pada kulit terdapat flora normal yan !erhu!ungan dengan tim!ulnya pitiriasis ersikolor< yaitu Pityros"orum orbiculare yang !er!entuk !ulat atau Pityros"orum o0ale
yang !er!entuk oal. Keduanya merupakan organism
yang sama< dapat !eru!ah sesuai dengan lingkungannya< misalnya suhu< media< dan kelem!a!an. 0. Patogenesis Pitiriasis !ersikolor tim!ul !ila M. furfur !eru!ah men;adi !entuk miselium karena adanya faktor predisposisi< !aik eksogen maupun endogen. (aktor eksogen meliputi panas dan kelem!a!an. Hal ini merupakan penye!a! sehingga pitiriasis ersikolor !anyak di;umpai di daerah tropis. Selain itu !isa karena penutupan kulit oleh pakaian atau kosmetik dimana mengaki!atkan konsentrasi kar!ondioksida< mikroflora dan pH. (aktor endogen meliputi malnutrisi< dermatitis se!oroik< sindrom 6ushing< terapi imunosupresan< hiperhidrosis< dan ri$ayat keluarga yang positif. Selain itu adanya dia!etes mellitus< pemakaian steroid ;angka pan;ang< kehamilan< dan penyakitpenyakit !erat ;uga memi6u tim!ulnya pitiriasis ersikolor. "un6ulnya ma6ula hipopigmentasi dise!e!a!kan karena terham!atnya sinar matahari yang masuk ke dalam lapisan kulit yang akan mengganggi proses pem!entukan melanin< adanya toksin yang langsung mengham!at pem!entukan melanin< dan adanya asam aFeleat yang dihasilkan oleh Pityrosporum dari asam lemak dalam se!um yang merupakan inhi!itor kompetitif dan tirosinase. 1. Be;ala Klinis Penderita pada umumnya hanya mengeluhkan adanya !er6ak !er$arna putih =makula hipopigmentasi> atau ke6oklatan =makula hiperpigmentasi> dengan rasa gatal ringan< umumnya saat !erkeringat. -kuran dan !entuk lesi sangat !erariasi< tergantung lamanya sakit dan luasnya lesi. Eokasi lesi umumnya pada !agian tu!uh dengan kelem!a!an tinggi dan tertutup paskaian< misalnya pada daerah dada< lengan atas< tengkuk< perut< tungkai atas/ !a$ah. Pada lesi !aru sering di;umpai makula skuamosa folikular. Sedangkan lesi primer tunggal !erupa makula dengan !atas sangat tegas tertutup skuama halus. "akula umumnya khas !er!entuk !ulat atau oal. Pada kasus yang lama tanpa pengo!atan< lesi dapat !er!entuk gam!aran pulau yang luas
!er!entuk polisiklik. 3e!erapa kasus dapat sem!uh total< pada se!agian !esar kasus pengo!atan akan menye!a!kan lesi !eru!ah men;adi makula hipopigmentasi yang akan menetap hingga !e!erapa !ulan tanpa adanya skuama. *. Diagnosis Diagnosis klinis pitiriasis ersi6olor ditegakan !erdasarkan adanya makula hipopigmentasi atau hiperpigmentasi atau kemerahan yang !er!atas tegas< tertutup skuama halus. Pemeriksaan dengan lampu Wood akan menun;ukkan adanya fluoresensi !er$arna kuning keemasan pada lesi. Pemeriksaan penun;ang !erupa kerokan kulit yang ditetesi KGH< akan terlihat sel ragi !ulat !erdinding te!al dengan miselim kasar< sering terputusputus =pendek pendek>. Bam!aran terse!ut sering dilukiskan se!agai meatball and s"aghetti. 8. Pengo!atan Pitiriasis ersi6olor dapat diterapi se6ara topi6al maupun sistemik. %ingginya angka kekam!uhan merupakan masalah< dimana men6apai *&J pada tahun pertama dan 7&J setelah tahun kedua. Gleh se!a! itu diperlukan terapi profilaksis untuk men6egah rekurensi. a. Pengo!atan topi6al Pengo!atan harus dilakukan se6ara menyeluruh< tekun dan konsisten. G!at yang digunakan adalah : Selenium sulfide '<7J dalam !entuk shampoo )+ kali seminggu. G!at digosokkan pada lesi dan didiamkan selama '1+& menit se!elum
mandi. Salisil spiritus '&J %urunan aFol misalnya mikonaFol< klotrimaFol< isokonaFol dan
ekonaFol dalam !entuk topi6al Sulfur presipitatum dalam !edak ko6ok 0)&J Earutan tiosulfas natrikus )1J< dioleskan sehari ) kali sehari mandi
selama ) minggu !. Pengo!atan sistemik Pengo!atan sistemik di!erikan pada kasus pitiriasis ersi6olor yang luas atau ;ika pemakaian o!at topi6al tidak !erhasil. G!at yang dapat di!erikan: KetokonaFol )&& mg/hari selama '& hari ItrakonaFol )&& mg/hari selama 18 hari< disarankan untuk kasus kem!uhan atau tidak 7. Pen6egahan Profilaksis yang disarankan adalah propilen glikol 1&J dalam air atau ketokonaFol sistemik 0&& mg sekali se!ulan.
Pada daerah endemik< disarankan ketokonaFol )&& mg/hari selama + hari setiap !ulan atau itrakonaFol )&& mg sekali se!ulan< atau
pemakaian sampo selenium sulfida sekali seminggu ,. Prognosis Prognosis !aik !ila pengo!atan dilakukan menyeluruh< tekun< dan konsisten. Pengo!atan harus diterukan ) minggu setelah fluoresensi negatif dengan pemeriksaan lampu Wood dan sediaan langsung negatif. #amur penye!a! pitiriasis ersi6olor merupakan flora normal kulit< sehingga kadang tertinggal dalam folikel ram!ut dan !erisiko menye!a!kan kekam!uhan. Gleh karena itu diperlukan profilaksis untuk men6egah kekam!uhan. "asalah lain adalah menetapnya hipopigmentasi dan diperlukan $aktu yang 6ukup lama untuk repigmentasi. Namun hal terse!ut !ukan aki!at kegagalan terapi< sehingga penting untuk mem!eri informasi kepada pasien !ah$a !er6ak putih akan menetap !e!erapa !ulan setelah terapi dan akan menghilang se6ara perlahan.
RANG%#'AN !A$IL P&'B&LA(ARAN PORTOFOLIO
-2 $u41e6"i
Pasien datang dengan keluhan !er6ak keputihan dengan sisik halus di dada<
perut< kedua lengan< dan paha se;ak !e!erapa !ulan terakhir< disertai dengan gatal ringan terutama saat !erkeringat. "ati rasa pada !er6ak disangkal< ri$ayat keluarga dengan keluhan serupa disangkal. Seharihari pasien !erker;a se!agi montir !engkel< menggunakan pakaian yang te!al dan suhu tempat ker;a yang panas. Pasien ;arang !erganti pakaian saat !erkeringat. +2 O41e6"i
Keadaan umum : !aik Kesadaran : 6ompos mentis Nadi : ,) kali per menit Pernapasan : )0 kali per menit Suhu : afe!ris Status generalis dalam !atas normal Status dermatologis : "akula hipopigmentasi< multiple< !er!entuk !ulat dan oal tidak teratur< diameter !erariasi antara )0 6m< dengan skuama halus $arna putih. Predileksi pada dada< punggung< kedua lengan atas dan perut.
<2 Assessmen"
Pityriasis Versi6olor
=2 Plan Diagnosis
3erdasarkan ge;ala klinis dan pemeriksaan fisik< maka diagnosis pasien ini adalah Pitiriasis ersi6olor. Penyakit ini mempunyai diagnosis !anding mor!us Hansen dan itiligo< namun dari hasil anamnesia dan pemeriksaan fisik sudah dapat disingkirkan. Diagnosis "or!us Hansen disingkirkan karena
pada pasien tidak mengeluh adanya mati rasa pada !er6ak. Pada itiligo< !iasanya terdapat ri$ayat keluarga dengan keluhan !er6ak keputihan< namun pada pasien ini tidak di;umpai. Diagnosis ;uga didukung dengan ri$ayat peker;aan pasien se!agai montir di tempat ker;a yang panas dan sering !erkeringat< serta ;arang !erganti pakaian saat !erkeringat. Selain itu< pada status dermatologis pasien< menun;ukkan khas ge;ala pitiriasis ersi6olor. aitu ditemukannya makula hipopigmentasi dengan skuama halus
di atasnya< tempat predileksi !erada pada !agian yang sering tertutupi oleh pakaian dan terkena keringat. Diagnosis pasti adalah dengan melakukan kerokan kulit pada lesi dan di6at dengan KGH< positif !ila terlihat sel ragi !ulat !erdinding te!al dengan miselim kasar< sering terputusputus =pendekpendek>. Bam!aran terse!ut sering dilukiskan se!agai meatball and s"aghetti. Namun pada pasien ini tidak dilakukan. Pengo4a"an
'> G!at topikal Sampo selenium sulfide =selsun> dipakai )+ kali seminggu. Gleskan pada kulit dengan lesi< dan !iarkan '&'1 menit< !aru di!ilas. )> G!at sistemik Keto6onaFole ta!let ) 9 '&& mg< diminum rutin selama '& hari Aetirine ta!let ' 9 '& mg !ila gatal Pada pasien ini< di!erikan preparat anti ;amur oral dan topi6al sekaligus< yaitu ta!let keto6onaFole dan sampo selenium sulfide. Hal ini karena !agian tu!uh yang terkena 6ukup luas dan pasien sudah merasakan keluhan ini selama !e!erapa !ulan. 2lasan peresepan o!at topi6al dengan sediaan sampo adalah karena pada pasien ini< !agian tu!uh yang terkena 6ukup luas< sehingga !ila menggunakan o!at topikel !er!entuk krim< maka mem!utuhkan ;umlah yang !anyak. Sedangkan 6etirine adalah preparat antihistamin yang !ertu;uan untuk meringankan ge;ala gatal. Pendidi6an
"en;elaskan pada pasien !ah$a penyakit ini dise!a!kan oleh ;amur "en;elaskan pada pasien tentang 6ara pengo!atan dengan !enar "enyarankan pasien untuk menghindari suasana lem!a! dan keringat
!erle!ihan. Pasien disarankan untuk menggunakan pakaian dengan !ahan yang mudah menyerap keringat dan longgar< mengganti pakaian saat !erkeringat< serta rutin mandi dengan air !ersih ) 9 sehari. "en;elaskan kepada pasien< !ah$a !er6ak keputihan pada kulit dapat !ertahan selama !e!erapa !ulan ke depan< $alaupun penyakit sudah sem!uh. 3er6ak keputihan terse!ut akan hilang perlahan. Hal ini karena proses aktiasi melanin yang mem!utuhkan $aktu lama. %onsul"asi
Pada kasus ini< tidak diperlukan konsultasi dengan dokter spesialis. 32 Prognosis
Prognosis pada kasus ini adalah