1
BAB I PENDAHULUAN
Varicella adalah infeksi akut primer oleh virus Varicella Zoster (VVZ) yang menyerang kulit dan mukosa, klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf, terutama berlokasi dibagian sentral tubuh. Varicella Varicella juga dikenal sebagai cacar air atau chicken pox. pox. 1,2 Varicell ricellaa meru merupa paka kan n peny penyak akit it yang yang terse terseba barr luas luas disel diselur uruh uh duni duniaa menyer menyerang ang terutam terutamaa anakan anakanak, ak, namun namun dapat dapat pula pula menye menyerang rang orang orang de!asa. de!asa. "pidemik Varicella terjadi pada musim dingin dan musim semi, tercatat lebih dari # juta kasus, 11.$$$ ra!at inap, dan 1$$ kematian tiap tahunnya. %i &ndonesia, insidennya cukup tinggi dan terjadi secara sproradis sepanjang tahun. Varicella merupakan penyakit serius dengan persentasi komplikasi dan angka kematian tinggi pada de!asa, serta orang imun yang terkompromi. 'ada rumah tangga, presentasi penularan dari virus ini berkisar *+*. VVZ merupakan infeksi yang sangat menular dan menyebar biasanya dari oral, udara atau sekresi respirasi dan dan terk terkad adan ang g melal melalui ui tran transfe sferr lang langsu sung ng dari dari lesi lesi kuli kulitt melal melalui ui tran transm smis isii fetomaternal.2, Virus Varicella Zoster (VVZ) merupakan anggota famili herpesviridae dan sub famili alfa herpes. 'enamaan virus ini memberi pengertian bah!a infeksi primer virus ini menyebabkan Varicella, sedangkan reaktivasi menyebabkan herpes -oster.2 erdasarkan gejala klinisnya, Varicella memiliki tiga stadium yang terdiri dari/ 1. 0tad 0tadiu ium m 'rod 'rodro roma mall iasanya 2 hari dan bervariasi seperti demam yang tidak terlalu tinggi tinggi,, malase, malase, dan nyeri nyeri kepala, kepala, batuk, batuk, sakit sakit tenggo tenggorok rokan, an, gatal gatal bervariasi dari ringan hingga berat. 2. 0tad 0tadiu ium m "ru "rup psi 'ada mulanya timbul erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam !aktu !aktu beberap beberapaa jam beruba berubah h menjadi menjadi vesikel vesikel.. entuk entuk vesike vesikell ini berupa tetesan embun (tear drops) dan kemudian menjadi pustul dan krusta. 0ementara proses ini berlangsung, timbul lagi vesikelvesikel
2
yang baru sehingga menimbulkan gambaran polimorf. 'enyebarannya terutama didaerah badan, kemudian menyebar secara sentrifugal ke !ajah !ajah dan ekstrem ekstremitas itas,, serta serta dapat dapat menyer menyerang ang selaput selaput lendir lendir mata, mata, mulut, dan saluran napas bagian atas. . 0tad 0tadium ium 'eny 'enyem embu buha han n asa penyembuhan penyembuhan sekitar 2 minggu minggu dan pelepasan pelepasan krusta bervariasi bervariasi dalam 2 hari sampai 2 minggu.
'emerik 'emeriksaan saan penunj penunjang ang dapat dapat dilaku dilakukan kan pemerik pemeriksaan saan 3-anc 3-anck k dengan dengan pe!arnaan 4iemsa. ahan diambil dari kerokan dasar vesikel dan akan didapati sel datia berinti banyak .2 'engobatan biasanya bersifat simptomatik, dengan pemberian antipiretik dan analgesik. 5nti histamin oral dapat diberikan untuk menghilangkan rasa gatal, sedangkan pemberian anti virus dapat memperpendek perjalanan penyakit. 2 'rog 'rogno nosi siss peny penyaki akitt ini ini dite ditent ntuk ukan an oleh oleh pera! pera!ata atan n yang yang telit telitii dan dan komplikasi yang mungkin timbul, namun pada umumnya prognosisnya baik. erikut ini dilaporkan kasus Varicella pada seorang perempuan berumur tahun yang datang berobat ke 'uskesmas 6alidoni pada tanggal 11 ei 2$1.
BAB II KASUS 7ama 'enderita 8mur 5lamat
/ 'utri 5nggraini 5nggraini / tahun. / 9alan ayor Zen :rg. ;arapan 9aya && 7o. #
3
9enis 6elamin %okter uda 'embina
6alidoni / 'erempuan. / Zahra 6amilah, 0.6ed
A. Anamnesis
(5lloanamnesis pada 3anggal 12 ei 2$1 pukul 1.$$ <&) Keluhan Utama
intilbintil berisi cairan jernih pada punggung dan kaki.
Keluhan Tambahan
4atal pada bintilbintil
Riwayat Perjalanan Penyait
'asien datang dengan keluhan timbul bintilbintil berisi air sejak dua hari. 5!alnya, ibu pasien melihat anaknya menggaruk garuk daerah punggung. 6emudian ibu pasien melihat daerah punggung anaknya dan menemukan bintil bintil berisi air pada punggung. intilbintil juga ditemukan pada kaki. &bu pasien mengatakan keluhan tersebut juga disertai batuk dan pilek sejak # hari sebelum berobat ke 'uskesmas dan disertai demam. &bu pasien mengatakan hal ini baru dialami pertama kali oleh anaknya.
Riwayat Penyait Dahulu
3idak ada
Riwayat Penyait Keluar!a
=i!ayat keluhan yang sama dengan pasien (>), ibu pasien
B. Pemerisaan "isi Status #eneralis
6eadaan umum
/ aik
6esadaran
/ 6ompos mentis.
3ekanan darah
/ 3idak dilakukan
4
7adi
/ +$?@menit.
'ernapasan
/ 22 ?@menit.
0uhu
/ A,# $B.
erat badan
/ 12 kg.
Kea$aan S%esi&i
6epala 6ulit kepala
/ 3idak ada kelainan.
ata
/ 6onjungtiva palpebra tidak anemis, sklera ikterik tidak ada, mata cekung tidak ada
;idung
/ 0ekret tidak ada, septum deviasi tidak ada.
3elinga
/ B5" lapang, sekret (), 3 intak.
3enggorokan
/ 5rcus faring simteris, uvula di tengah, tonsil
3131
tenang,
dinding
faring
posterior tidak hiperemis, tidak bergranula. ulut dan mukosa
/ 3idak ada kelainan
:eher
/ 3idak ada kelainan
3horaks
/ 0tatis dinamis simetris, retraksi tidak ada
Bor
/ unyi 9antung &&& normal, murmur tidak ada, gallop tidak ada
'ulmo
/ 0uara napas vesikuler (>), ronkhi tidak ada, wheezing tidak ada
5bdomen
/ %atar, lemas, hepar dan lien tidak teraba, bising usus (>) normal.
"kstremitas
/ 5kral hangat, edema tidak ada, B=3 C 2D
64
/ 3idak ada pembesaran 64 di regio coli, aksila dan inguinal
Status Dermat'l'!ius =egio trunkus posterior / vesikel, multipel, ukuran miliar lentikuler, diskret sebagian konfluenE sebagian terdapat erosi dan krusta kecoklatan tidak mudah di lepas.
5
=egio coli pedis sinistra/ vesikel, ukuran lentikuler.
(. Dia!n'sis Ban$in! Varicella ;erpes simplek disseminata Bo?sackievirus D. Dia!n'sis Kerja Varicella E. Tera%i
7onmedikamentosa/ 1. enjelaskan kepada ibu pasien agar jangan mengaruk dan memecahkan bintilbintil tersebut karena dapat menimbulkan bekas luka garukan di kulit. enaburkan bedak pada bintil. 2. 9aga kebersihan badan dengan tetap mandi !alaupun masih banyak terlihat bintilbintil. 9angan menggosokkan handuk terlalu kencang. . 'asien dianjurkan untuk istirahat dirumah, mengindari kontak dengan kerabat selama beberapa hari untuk mencegah penularan.
6
edikamentosa / Sistemi)
5cyclovir (#? 2$mg@kg) F 12 kg
2#$ mg. %osis pemberian / #
? $ mg@hari (selama hari). B3 ($.2 mg@kg@hari) F 12 kg
mg @ hari. %osis pemberian /
? 1 mg@ hari (selama hari). o
6edua obat dibuat dalam sediaan puyer.
T'%ial )
edak salisil 2*, taburkan 2?@hari pada bintil yang belum pecah. 4entamisina 0ulfat Bream 1*, oleskan 2?@hari pada bekas bintil yang pecah.
". Pr'!n'sis
Quo ad Vitam
/ onam
Quo ad Functionam
/ onam
Quo ad Sanationam
/ onam
BAB III TIN*AUAN PUSTAKA
+., De&inisi -ariella
Varicella (Bacar 5ir) adalah penyakit infeksi yang umum yang biasanya terjadi pada anakanak dan merupakan akibat dari infeksi primer Virus Varicella Zoster. Varicella pada anak, mempunyai tanda yang khas berupa masa prodromal yang pendek bahkan tidak ada dan dengan adanya bercak gatal disertai dengan papul, vesikel, pustula, dan pada akhirnya, crusta, !alaupun banyak juga lesi kult yang tidak berkembang sampai vesikel.#
7
7ormalnya pada anak, gejala sistemik biasanya ringan. 6omplikasi yang serius biasanya terjadi pada de!asa dan pada anak dengan defisiensi imunitas seluler, dimana penyakit dapat bermanifestasi klinis berupa, erupsi sangat luas,
gejala konstitusional berat, dan pneumonia. 3erdapat
kemungkinan fatal jika tidak ada terapi antivirus yang diberikan. Vaksin :ive 5ttenuated (Gka) mulai diberikan secara rutin pada anak yang sehat diatas umur 1 tahun 1HH. 0etelah itu, insidensi varisella dan komplikasinya mulai menurun di 5merika 0erikat. 3elah banyak negara bagian yang me!ajibkan vaksin ini diberikan sebagai syarat masuk sekolah. ;erpes Zooster disebabkan oleh reaktivasi dari Virus Varisela Zooster yang oleh penderita varisela. ;erpes Zooster ini ditandai dengan lesi unilateral terlokalisasi yang mirip dengan cacar air dan terdistribusi pada syaraf sensoris. iasanya lebih dari satu syaraf yang terkena dan pada beberapa pasien dengan penyebaran hematogen, terjadi lesi menyeluruh yang timbul setelah erupsi lokal. Zoster biasanya terjadi pada pasien dengan immunocompromised, penyakit ini juga umum pada orang de!asa daripada anakanak. 'ada de!asa lebih sering diikuti nyeri pada kulit. #
+.+ E%i$emi'l'!i -ariella
0ebelum pengenalan vaksin pada tahun 1HH, varisella merupakan penyakit infeksi paling sering pada anakanak di 805. 6ebanyakan anak terinfeksi pada umur 1 tahun, dengan persentasi diba!ah * pada orang de!asa. "pidemik Varicella terjadi pada musim dingin dan musim semi, tercatat lebih dari # juta kasus, 11.$$$ ra!at inap, dan 1$$ kematian tiap tahunnya.
Varicella
merupakan
penyakit
serius
dengan
persentasi
komplikasi dan kematian tinggi pada balita, de!asa, dan dengan orang imun yang terkompromi. 'ada rumah tangga, persentasi penularan dari virus ini berkisar *+*.
8
anusia merupakan host alami yang diketahui untuk VZV, dimana dikaitkan dengan dua bentuk kesakitan yang bentuk primer sebagai varisela (chickenpo?) dan bentuk sekunder sebagai herpes -oster. VZV merupakan infeksi yang sangat menular dan menyebar biasanya dari oral udara atau sekresi respirasi atau terkadang melalui transfer langsung dari lesi kulit melalui transmisi fetomaternal. 0erangan sekunder meningkat pada kontak rumah yang rentan melebihi +*. 'ada iklim temperatur, angka infeksi enunjukkan variasi musiman yang ditandai, dengan epidemis pada musim dingin akhir dan a!al musim semi. 0ebaliknya, tidak ada variasi musiman yang terlihat pada iklim tropis. 5lasan untuk perbedaan penandaan ini tidaklah jelas, meskipun telah didukung dengan pemanasan, dan kurangnya peningkatan paparan pada virus dalam bulan musim hangat dapat menyebabkan beberapa perbedaan. %i india, disamping dekat dengan perbataan, angka rendah yang tidak terduga melalui transmisi antar rumah telah didokumentasikan sebesar +$*. %i 0ingapura, varicella timbul dalam dua epidemis besar yang terpisah selama 2 tahun. eskipun infeksi primer asimptomatik adalah jarang, studi serologis mendukung bah!a reinfeksi subklinis adalah sering. 9arangnya, pasien dengan imunokompeten dapat mengalami episode kedua dari varicella. Varicella dalam iklim temperatur lebih sering timbul pada usia sebelum sekolah dan anak usia sekolah kurang dari usia 1$ tahun dengan insidensi tertinggi pada kelompok usia tahun. %isamping prevalensi varisela pada anakanak, beberapa orang pada iklim temperatur dapat menenai orang de!asa tanpa adanya paparan / sebuah studi rekrut militer di 8nited 0tates pada era prevaksin menunjukkan bah!a +* tentara yang direkrut adalah seronegatif, dengan peningkatn angka seronegative pada non kulit putih dan lebih tinggi angka seronegative pada tentara yang asalnya di luar 8nited 0tates.A
+./ Eti'l'!i -ariella
9
Varicella disebabkan oleh Varicella Zooster Virus (VZV) yang termasuk kelompok ;erpes Virus dengan diameter kirakira 1$ 2$$ nm. &nti virus disebut capsid yang berbentuk icosahedral, terdiri dari protein dan %75 yang mempunyai rantai ganda yaitu rantai pendek (0) dan rantai panjang (:) dan merupakan suatu garis dengan berat molekul 1$$ juta dan disusun dari 12 capsomer. :apisan ini bersifat infeksius. # Varicella Zoster Virus dapat menyebabkan varicella dan herpes -oster. 6ontak pertama dengan virus ini akan menyebabkan varicella, oleh karena itu varicella dikatakan infeksi akut primer, sedangkan bila penderita varicella sembuh atau dalam bentuk laten dan kemudian terjadi serangan kembali maka yang akan muncul adalah ;erpes Zoster. #
+.0 Pat'!enesis
Virus Varicella Zooster masuk dalam mukosa nafas atau orofaring, kemudian replikasi virus menyebar melalui pembuluh darah dan limfe ( viremia pertama ) kemudian berkembang biak di sel retikulo endhotellial setelah itu menyebar melalui pembuluh darah (viremia ke dua) maka timbullah demam dan malaise. A 'ermulaan bentuk lesi pada kulit mungkin infeksi dari kapiler endothelial pada lapisan papil dermis menyebar ke sel epitel pada epidermis, folikel kulit dan glandula sebacea dan terjadi pembengkakan. :esi pertama ditandai dengan adanya makula yang berkembang cepat menjadi papula, vesikel da akhirnya menjadi crusta. 9arang lesi yang menetap dalam bentuk makula dan papula saja. Vesikel ini akan berada pada lapisan sel diba!ah kulit. %an membentuk atap pada stratum korneum dan lusidum, sedangkan dasarnya adalah lapisan yang lebih dalam. A %egenarasi sel akan diikuti dengan terbentuknya sel raksasa berinti banyak, dimana kebanyakan dari sel tersebut mengandung inclusion body intranuclear type 5.A 'enularan secara airborne droplet. Virus dapat menetap dan laten pada sel syaraf. :alu dapat terjadi reaktivitas maka dapat terjadi herpes Zooster. #
10
+.1 #ejala Klinis
4ejala mulai timbul dalam !aktu 1$21 hari setelah terinfeksi pada anakanak yang berusia diatas 1$ tahun, gejala a!alnya berupa sakit kepala demam sedang dan rasa tidak enak badan, gejala tersebut biasanya tidak ditemukan pada anakanak yang lebih musa. 'ada permulaannya, penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. 4ejalagejala ini khas untuk infeksi virus. 'ada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. eberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan !ajah. # 6emerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi bintil berisi cairan dengan dinding tipis. =uam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. 9ika bintil ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas
dan
meninggalkan
bercak
di
kulit
yang
lebih
gelap
(hiperpigmentasi). ercak ini lamakelamaan akan pudar sehingga beberapa !aktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi. :ain halnya jika bintil cacar air tersebut dipecahkan. 6rusta akan segera terbentuk lebih dalam sehingga akan mengering lebih lama. kondisi ini memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas luka garukan tadi. setelah mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan bekas yang dalam. 3erlebih lagi jika penderita adalah de!asa atau de!asa muda, bekas cacar air akan lebih sulit menghilang. 'apula di mulut cepat pecah dan membentuk luka terbuka (ulkus), yang sering menyebabkan gangguan menelan. 8lkus juga dapat ditemukan di kelopak mata, saluran pernapasan bagian atas, rectum dan vagina. A 'apula pada pita suara dan saluran pernapasan atas kadang menyebabkan gangguan pada pernapasan. isa terjadi pembengkakan kelenjar
getah bening
dileher bagian
samping. Bacar
air
jarang
menyebabkan pembentukan jaringan parut, kalaupun ada hanya berupa
11
lekukan kecil di sekitar mata. :uka cacar air bisa terinfeksi akibat garukan dan biasanya disebabkan oleh staphylococcus. A 5nakanak biasanya sembuh dari cacar air tanpa masalah. 3etapi pada orang de!asa maupun penderita gangguan sistem kekebalan, infeksi ini bisa berat atau bahkan berakibat fatal.A 'ada anak sehat yang sebelumnya nirmal, penyakit ini secara umum dan biasanya jinak, dengan komplikasi yang paling sering adalah infesi sekunder bakteri dari lesi kult. 9aringan parut merupakan komplikasi lain yang sering. 6omplikasi neurologis meliputi encephalitis dan ata?ia cerebellar akut. Varisela encephalitis dengan insiden $,1* secara umum tampak mengalami nyeri kepala, kejang, pola pemikiran yang terganggu, dan muntah, dengan angka mortalitas sebear hingga 2$*. 5ta?ia serebelar akut sedikit lebih jarang ($,$2* insidensi) dibandingkan ensefalitis dan secara umum tampak dalam 1 minggu ruam dengan ata?ia, muntah, pembicaraan yang terganggu, vertigo, dan atau tremor, dengan resolusi dalam 2 hingga # minggu. A 'ada anak defisiensi imun atau kurang gi-i yang tidak ditangani dengan asiklovir intravena, angka kematian berkisar antara 1 hingga 1+*. 6asus ini dikarakteristikan dengan penyebaran, dengan pneumonia, miokarditis, artritis, hepatitis, perdarahan, dan ensefalopaty (ata?ia serebelar lebih sering). 0uper infeksi lesi kulit dengan 0taphylococcus aureus atau 0treptococcus pyogenes dapat menyebabkan pioderma, impetigo, erysipelas, nephritis, gangrene, atau sepsis. 'ada tropis 5merika, varisella pada anak usia muda, anak kekurangan gi-i dapat berkomplikasi menjadi diare berat. Grang de!asa tampak mempunyai penyakit yang lebih berat dibandingkan dengan anakanak. %engan peningkatan 1 kali lipat pada mortalitasnya. Varisella onset de!asa lebih sering berkomplikasi dengan pneumonitis dan ensefalitis, dengan secara klinis pneumonitis lebih dari 1 * kasus.A Grang dari area tropis yang pindah ke area temperatur berada dalam resiko untuk varisela onset de!asa, terutama jika kontak dengan anak usia muda. Varisela ibu pada gestasi a!al menimbulkan secara jarang ke sindrom
12
varisela kongenital yang ditandai dengan defek kulit, atrofi ekstremitas, dan disfungsi sistem otonom. aternal varisela pada gestasi akhir dapat menimbulkan varisela neonatus, dengan angka mortalitas sama tingginya dengan $* pada bayi yang tidak diterapi. A &nfeksi VZV rekuren bermanifestasi sebagai herpes -oster (shingles), sebuah penyakit yang biasanya terlihat pada orang de!asa dengan usia lebih dari $ tahun. %ata menunukkan perbedaan rasial dalam resiko timbulnya -oster, dengan orang tua kulit putih lebih sering berada dalam resiko dibandingkan dengan orang tua berkulit hitam. Zoster juga dapat timbul jarang pada anakanak. Zoster pada pasien imunnocompromise dapat menjadi lebih berat.A 'eningkatan insidensi -oster pada usia sama halnya dengan pasien imunocompromised
dikarenakan
penurunan
antiVZV
cellmediated
immunity. enariknya, ada bukti bah!a paparan pada orang yang seropositive terhadap varisela terlindungi dari perkembangan -oster, tertama dengan menambah respon imunnya. 0etelah infeksi primer, VZV (seperti ;0V) timbul pada keadaan latent dengan ganglia saraf kranial dan spinal. 0timuli non spesifik seperti stress, imunodefisiensi atau malignansi dapat mengaktivasi virus laten dengan keterlibatan distribusi saraf yang disalurkan melalui ganglion yang terkena. ;erpes -oster timbul setelah to #day gejala prodromal demam, lesu, dan gangguan gastrointestinal dan erupsi vesikular kutaneus yang nyerei pada distribusi dermatomal. =uam biasanya unilateral dan sepanjang hanya satu dermatom. 'ada kasus yang berat, erupsi dapat menjadi lebih umum dan variseliform. Vesikel sembuh dalam hari, tetapi postherpetic neuralgia dapat saja ada. 'ostherpetic neuralgia, terlihat pada lebih dari $* pasien diatas $ tahun, didefinisikan sebagai nyeri konstan atau intermiten lebih dari durasi satu bulan pada area yang melibatkan
dermatom.
&nfeksi
dari
mata,
;erpes
-oster
ophthalmicusmerupakan kondisi yang serius karena dapat menyebabkan kebutaan. 0indroma =amsay ;unt didefinisikan sebagai keterlibatan trias dari meatus auditorius eksternal, hilangnya rasa pada lidah dan palsy fasialis
13
ipsilateral.
6eterlibatan
dari
medula
spinalis
dapat
menyebabkan
kelumpuhan atau palsy saraf kranial. + =esiko dari ensefalitis meningkat pada orang tua dengan keterlibatan saraf kranial dan pada pasien 5&%0. 'ost-oster ensefalitis dapat timbul dalam bentuk / infark yang dikarenakan vaskulitis pembuluh darah besar, leukoensefalopati multifokal dan ventrikulitis. +
+.2 Dia!n'sis
%iagnosis klinik varisela pada anakanak, saat ini variola (smallpo?) telah dieradikasi, biasanya tidaklah sulit. =uam mempunyai karakteristik dan jarangkali dibutuhkan untuk dibedakan dari eksantem enterovral, infeksi 0. aureus, rekasi obat, dermatitis kontak dan penyebaran infeksi ;0V1. %iagnosis dengan kultur dari cairan vesikel kurang sensitif untuk ;0V atau BV dan dapat membutuhkan !aktu A hari. etode ini telah diganti dengan metode shellvial sensitive dan ebih cepat, dimana hasilnya diberikan dalam !aktu 1 hari. %eteksi yang lebih cepat, sensitif, dan spedifik dapat membentu sistem dasar kultur dimasa depan sebagaimana pe!arnaan 'B= multiple menjadi lebih sering untuk digunakan. engambil dasar vesikel mungkin dapat menunjukkan sel raksasa multinukleasi, dimana tidak dapat jelas dibedakan dari ;0V. agaimanapun, immunofluorescence pada kultur atau mengambil dengan menggunakan antibodi spesifik dapat membedakan antara ;0V1, ;0V2, dan VZV. %eteksi serologis &g dan tingginya titer atau empatkali peningkatan &g4 anti VZV antibodi dapat berguna dalam beberapa kasus. %eteksi dari &g dapat meunjukkan infeksi primer (chicken po?), dimana
baik
tinggi
titernya
atau
empat
kali
peningkatan
ig4
mengindikasikan rekurensi. agaimanapun, peningkatan &g juga dapat terlihat pada rekurensi. %iagnosis klinis herpes -oster virus pada orang de!asa juga biasanya tidak sulit dalam memberikan karakteristik pola dermatom.
+.3 Dia!n'sis Ban$in!
14
%ifferensial diagnosis dari infeksi varicella sendiri termasuk infeksi yang dapat menimbulkan vesikular e?anthema, seperti infeksi herpes secara umum, handfootmouth infection dan e?anthema enteroviral lainnya. %ahulu, variola dan vaccinia merupakan differensial diagnosis yang penting namun infeksi ini sudah sangat jarang ditemukan. ;erpes simpleks dapat dibedakan
dari
pengelompokan
vesikelnya,
lokasi,
dan
tes
immunoflorescent atau kultur, jika perlu. 3es 3-anck dapat membantu membedakan varicella dengan enteroviral penyebab e?anthem lainnya dengan memperlihatkan multinucleated giant cell pada infeksi ;erpes -oster.
+.4 Pemerisaan Lab'rat'rium •
'ada pemeriksaan darah tidak memberikan gambaran yang spesifik.
•
8ntuk pemeriksaan varicella bahan diambil dari dasar vesikel dengan cara kerokan an dicat dengan 4iemsa dan ;ematoksilin "osin, maka akan terlihat selsel raksasa (giant cell) yang mempunyai inti banyak dan epitel sel berisi 5cidophilic &nclusion odies atau dapat juga dilakukan pengecatan dengan pe!arnaan imunofluoresen, sehingga terlihat antigen virus intrasel.
•
&solasi virus dapat dilakukan dengan menggunakan fibroblast pada embrio manusia. ahan diambil dari kerokan dasar vesikel, kadang kadang ada darah.
•
5ntibodi terhadap varicella dapat dideteksi dengan pemeriksaan Bomplemen Ii?ation 3est, 7euraili-ation 3est, I55, &5;5, dan ":&05.
+.5 Tatalasana
eskipun vidarabine dan interferonJ telah digunakan pada terapi infeksi VZV yang berat, asiklovir tetaplah merupakan obat pilihan. 5siklovir lebih efektif pada infeksi VZV yang berat jika diberikan secara intravena dalam 2# jam setelah timbul ruam. 3erapi asiklovir oral dari anak
15
sehat dengan chickenpo? sebaiknya dipertimbangkan , terutama pada remaja dan kontak dengan orang rumah secara sekunder, meskipun keuntunggannya tetap ada. %ikarenakan strain resisten asiklovor pada pasiein dengan 5&%0, foscaranet harus dipertimbangkan untuk infeksi berat dalam keadaan ini. 8ntuk herpes -oster, obat pilihan adalah famciclovir dan valacyclovir. 3erapi a!al dari -oster telah menunjukkan untuk memperpendek perjalan penyakit kutaneus dan menurunkan durasi serta keparahan post herpetil neuralgia. 0teorid topikal juga dapat berguna pada uveitis herpetik dan keratitis. Zoster yang sangat nyeri dapat diterapi dengan kompres basah dan analgesik
yang
menganduk
kodein.
4abapentin,
analog
struktural
neurotransmitter gammaaminobutyric acid, berguna dalam mengatasi postherpetic neuralgia. 5ntihistamin dapat berguna untuk menyingkirkan rasa gatal varisella pada anakanak.# 8ntuk mengurangi rasa gatal dan mencegah penggarukan, sebaiknya kulit dikompres dingin. isa juga dioleskan losyen kalamin, antihistamin atau losyen lainnya yang mengandung mentol atau fenol. 8ntuk mengurangi resiko terjadinya infeksi bakteri, sebaiknya/ kulit dicuci sesering mungkin dengan ait dan sabun, menjaga kebersihan tangan, kuku dipotong pendek, pakaian tetap kering dan bersih. 6adang diberikan obat untuk mengurangi gatal (antihistamin). 9ika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik. 9ika kasusnya berat, bisa diberikan obat antivirus asiklovir. 8ntuk menurunkan demam, sebaiknya gunakan asetaminofen, jangan aspirin. 6arena aspirin dapat memberikan efek samping yang buruk pada anakanak Gbat antivirus boleh diberikan kepada anak yang berusia lebih dari 2 tahun. 5siklovir biasanya diberikan kepada remaja, karena pada remaja penyakit ini lebih berat. 5sikloir bisa mengurangi beratnya penyakit jika diberikan dalam !akatu 2# jam setelah munculnya ruam yang pertama.
+.,6 K'm%lisasi
5dapun komplikasi yang bisa ditemukan pada cacar air adalah/ + •
'neumonia karena virus
16
•
'eradangan jantung
•
'eradangan sendi
•
'eradangan hati
•
&nfeksi bakteri (erisipelas, pioderma, impetigo bulosa)
•
"nsefalitis (infeksi otak).
+.,, Pr'!n'sis
%engan pera!atan teliti dan memperhatikan higiene akan memberikan prognosis yang baik dan jaringan parut yang timbul akan menjadi sedikit.+
5ngka kematian pada anak normal di 5merika ,# A, dari 1$.$$$ kasus varicella.+
'ada neonatus dan anak yang menderita leukimia, immunodefisiensi, sering menimbulkan komplikasi dan angka kematian yang meningkat. +
5ngka kematian pada penderita yang mendapatkan pengobatan immunosupresif tanpa mendapatkan vaksinasi dan pengobatan antivirus antar A 2A* dan sebagian besar penyebab kematian adalah akibat komplikasi pneumonitis dan ensefalitis.+
+.,+ Pene!ahan
8ntuk mencegah cacar air diberikan suatu vaksin. 6epada orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi cacar air dan memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi (misalnya penderita gangguan sistem kekebalan), bisa diberikan immunoglobulin -oster atau immunoglobulin varicella-oster. Vaksin varisela biasanya diberikan kepada anak yang berusia 121+ bulan.
17
BAB IPEN(E#AHAN7PE8BINAAN
A. #en'!ram Keluar!a An. Putri
Tn. Surya A$ha7 +4 tahun
Ny. 8eli 7 +1 tahun
18
Dian 7 1 tahun
Putri 7 / tahun
B. H'me -isite 95 "un!si Keluar!a:
1. "un!si h'listi , merupakan fungsi keluarga yang meliputi fungsi biologis, fungsi psikologis, dan fungsi sosial ekonomis.
"un!si bi'l'!is /
6eluarga terdiri dari bapak kandung dan ibu kandung serta dua orang anak. apak 0urya berusia 2+ tahun, yang merupakan seorang kepala rumah tangga. &bu eli adalah ibu kandung dari penderita, berumur 2 tahun. 5n. 'utri, merupakan anak kedua berusia tahun. 6eluarga pasien merupakan keluarga yang
kurang cukup sadar mengenai
kesehatan. 0aat penderita mengalami muncul bintikbintik dan demam, keluarga penderita tidak langsung memba!a pasien ke puskesmas. 5n. 'utri saat berobat di dampingi oleh ibunya. 0etelah ke puskesmas, 5n. ' didiagnosis cacar air (varisela).
"un!si %si'l'!is/
6eluarga ini memiliki fungsi psikologis yang baik, tidak terdapar kesulitan dalam menghadapi setiap masalah yang ada pada keluarga, serta hubungan antara anggota keluarga yang harmonis.
"un!si s'sial e'n'mi/
19
%ari !a!ancara didapatkan bah!a 7y. eli merupakan seorang ibu rumah tangga, suaminya 3n. 0urya merupakan !iras!asta. 6eluarga ini berperan aktif dalam setiap kegiatan dan kehidupan social di masyarakat. %ari sudut pandang ekonomi, ekonomi keluarga ini tergolong sederhana. 6eluarga 7y. eli mengaku tidak pernah mengalami konflik dengan tetangga sekitar dan sering ikut berpartisipasi di dalam kegiatan di sekitar rumahnya, seperti membantu suaminya untuk kerja bakti membersihkan lingkungan, dan membantu persiapan acara resepsi pernikahan tetangga. %ari sudut pandang sosial, keluarga 7y. eli memiliki sosialisasi yang baik.
2. "un!si &isi'l'!is keluarga diukur dengan AP#AR s're. 5'45= score adalah skor yang digunakan untuk menilai fungsi keluarga ditinjau dari sudut pandang setiap anggota keluarga terhadap hubungannya dengan anggota keluarga yang lain. 5'45= score meliputi/
A$a%tati'n /
6eluarga ini sudah mampu beradaptasi antar sesama anggota keluarga, saling mendukung, saling menerima dan memberikan saran satu dengan yang lainnya.
Partnershi% /
6omunikasi dalam keluarga ini sudah baik, mereka saling membagi, saling mengisi antar anggota keluarga dalam setiap masalah yang dialami oleh keluarga tersebut.
#r'wth/
6eluarga ini juga saling memberikan dukungan antar anggota keluarga akan halhal yang baru yang dilakukan anggota keluarga tersebut.
20
A&&eti'n/
&nteraksi dan hubungan kasih sayang antara anggota ini sudah terjalin dengan baik
Res'l;e/
6eluarga ini memiliki rasa kebersamaan yang cukup tinggi dan sering menghabiskan !aktu bersama dengan anggota keluarga lainn ya.
5dapun skor 5'45= keluarga ini adalah 4, dengan interpretasi Bai. (data terlampir).
. "un!si %at'l'!is dinilai dengan 0B="" score.
S'ial, interaksi keluarga ini dengan tetangga sekitar sudah cukup baik. (ulture, keluarga ini memberikan apresiasi dan kepuasan yang cukup
terhadap budaya, tata krama, dan sopan santun. Reli!i'us, keluarga ini cukup taat menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran
agama yang dianutnya. E'n'mi, status ekonomi keluarga ini cukup. E$uati'nal, tingkat pendidikan keluarga ini mashi rendah ayah tamatan
05 dan ibu tamatan 0'. 6edua anak belum bersekolah. 8e$ial, keluarga ini sudah mampu mendapat pelayanan kesehatan yang
memadai.
0. "un!si hubun!an antarmanusia
;ubungan interaksi antar anggota keluarga sudah terjalin dengan baik.
1. "un!si eturunan 9!en'!ram:
Iungsi genogram dalam keadaaan baik (sudah dijelaskan di atas)
21
2. "un!si %erilau 9%en!etahuan< sia%< $an tin$aan:
'engetahuan tentang kesehatan keluarga ini kurang baik, keluarga kurang menjaga kebersihan rumah dan kurang mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat. 0ikap sadar akan kesehatan dan beberapa tindakan yang mencerminkan pola hidup sehat kurang dilakukan. 6eluarga ini memerlukan penyuluhan dan promosi kesehatan dalam hal pencegahan primer, yaitu mengenai perilaku hidup bersih dan sehat serta sadar akan kesehatan, dan segera memba!a anggota keluarga ke puskesmas apabila sakit.
3. "un!si n'n%erilau 9lin!un!an< %elayanan esehatan< eturunan:
:ingkungan cukup sehat dan para tetangga juga menjalin kerjasama dengan baik, serta keluarga ini menjalin kerjasama yang baik dengan para tetangga. 6eluarga ini lambat memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan sehingga penyakit menyebar ke anggota keluarga lainnya.
4. "un!si in$''r
4ambaran lingkungan dalam rumah belum memenuhi syaratsyarat kesehatan, lantai dan dinding dalam keadaan bersih tetapi ventilasi, sirkulasi udara dan pencahayaan kurang baik, sumber air bersih jauh dari rumah, jamban ada di dalam rumah, pengelolaan sampah dan limbah kurang baik.
5. "un!si 'ut$''r
4ambaran lingkungan luar rumah sudah cukup baik, jarak rumah dengan jalan raya cukup jauh, tidak ada kebisingan disekitar rumah, jarak rumah dengan sungai juga cukup jauh, dan tempat pembuangan umum jauh dari lokasi rumah.
(. U%aya Pene!ahan $an Pembinaan
22
8paya pencegahan dan pembinaan yang saya ajukan selaku 'embina kesehatan keluarga 7y.eli dapat ditinjau dari beberapa aspek.
a Diseased-oriented point of view
%alam rangka tatalaksana penyakit pasien berupa varicella, saya membagi
penatalaksanaan
menjadi
dua
bagian
utama,
yaitu
penatalaksanaan umum dan khusus. 'ada penatalaksanaan umum, saya menekan pada konsep komunikasi, informasi, dan edukasi (6&"). 'enjelasan mengenai penyakit yang diderita, penyebab penyakit, halhal yang dapat memperberat penyakit, cara pencegahan, dan tatalaksana a!al saya berikan kepada pasien. 0aya juga menekankan pentingnya kepatuhan di dalam penatalaksanaan di dalam mencapai kesembuhan yang optimal. 'enatalaksanaan khusus yang saya
berikan pada pasien berupa
medikamentosa dan suportif.
b
Preventive medicine – point of view
%alam
rangka
meningkatkan
health
literacy pasien,
saya
mengedukasi pentingnya pencegahan pada pasien. %an apabila telah terjadi penyakit, maka segeralah berobat ke puskesmas untuk early diagnosis and prompt treatment . ;al ini akan mengurangi morbiditas dan mengoptimalkan activity of daily living (5%:) pasien.
DA"TAR PUSTAKA
1. 0traus 0", G?man 7. Varicella and ;erpes Zoster. &n / Iredberg &, et all, ed. Iit-patrickKs %ermatology in 4eneral edicine. th ed. Vol. 2, 7e! Lork / c. 4ra!hill inc, 1HHH / 2#2A$ 2. ;andoko ='. 'enyakit Virus. %alam / %juanda 5, dkk, editor. &lmu 'enyakit 6ulit dan 6elamin. "disi ke. 9akarta/ alai 'enerbit I68&, 2$1$E 1$A1
23
. ;arahap . Varisela. %alam / &lmu 'enyakit 6ulit. 9akarta / 4ramedia, 1HH$ / 12A2H #. %juanda, 5dhi. lmu !enyakit "ulit dan "elamin #disi "eempat. ab Varisela. Iakultas 6edokteran 8niversitas &ndonesia. 9akarta / 2$$A . ehta, 'arang. Varicella. "medicine from
.
Bacar
5ir
(Varicella).
%iambil
dari
edicastore.com
http/@@!!!.medicastore.com@
[email protected] idFOiddtlF+OidktgFOidobatFO8&%F2$$A1111+1#$#21H.+.+.+ . %iakses pada tanggal 1$ ei 2$1.
Lam%iran ,
K'n$isi Rumah
24
6amar
6amar
=uang 6eluarga@=uang 3amu
Lam%iran + AP#AR S're
25
6 ) jaran!7ti$a sama seali , ) a$an!=a$an! + ) serin!7selalu -ariabe Penilaian
AP#AR Ayah
AP#AR Ibu
AP#AR Ana
5daptation 'artnership 4ro!th 5ffection =esolve
+ + , , +
+ + + , +
+ , , + ,
T'tal
4
5
3
Inter%retasi ) >1 ) uran!< 2=3 9uu%:< $an 4=,6 9bai: Rata=rata A%!ar S're) 4 9bai:
Lam%iran / S(REE8 s're
26
-ariabel Penilaian S'ial
Penilaian &nteraksi keluarga ini dengan tetangga sekitar sudah
cukup baik. (ulture
6eluarga ini memberikan apresiasi dan kepuasan yang cukup terhadap budaya, tata krama, dan perhatian
Reli!i'us
terhadap sopan santun. 6eluarga ini cukup taat menjalankan ibadah sesuai
E'n'mi E$uati'nal
dengan ajaran agama yang dianutnya. 0tatus ekonomi keluarga ini berkecukupan. 3ingkat pendidikan keluarga ini mashi rendah ayah tamatan 05 dan ibu tamatan 0'. 6edua anak belum bersekolah.
8e$ial
6eluarga ini sudah mampu mendapat pelayanan kesehatan yang memadai.