ASKEP Contusio Cerebri

Contusio Cerebri

A. Latar Latar Belakang Belakang

Teng Tengko kora rak k meru merupa paka kan n jari jaring ngan an tula tulang ng yang yang berf berfun ungs gsii seba sebaga gaii pelindung jaringan otak mempunyai daya elastisitas untuk mengatasi trauma bila dipukul atau terbentur benda tumpul. Namun pada benturan, beberapa mili detik akan terjadi depresi maksimal dan diikuti osilasi. Trauma pada kepala dapat menyebabkan fraktur pada tengkorak dan trauma jaringan otak atau kulit seperti kontusio atau memar otak, oedem otak, perdarahan dengan derajat yang bervariasi bervariasi tergantung pada luas daerah trauma. Trauma kepala yaitu adanya deformitas berupa penyimpangan bentuk atau penyimpangan garis pada tulang tengkorak, percepatan dan perlambatan (accelerasi accelerasi – descelarasi descelarasi ) yang merupakan perubahan bentuk dipengaruhi oleh perubah perubahan an peningka peningkatan tan pada percepat percepatan an faktor faktor dan penuruna penurunan n percepat percepatan, an, serta rotasi yaitu pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh otak sebagai

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.



sesuai dengan rencana yang ditentukan. 6. Mampu Mampu mengeva mengevalua luasi si tindaka tindakan n kepera keperawat watan an yang telah dilaksanakan dilaksanakan

C. Pengerti Pengertian an

Secara definisi kontusio serebri didefinisikan sebagai gangguan fungsi otak akibat adanya kerusakan jaringan otak disertai perdarahan yang secara makr makros osko kopi piss

tida tidak k

meng mengga gang nggu gu jari jaring ngan an..

Kont Kontos osio io send sendir irii

bias biasan anya ya

menimbulkan defisit neurologis jika mengenai daerah motorik atau sensorik



komponen : •

Volume darah /Pembuluh darah (± 75 - 150 ml).

•

Volume Jaringan Otak (±. 1200 - 1400 ml).

•

Volume LCS (± 75 - 150 ml).

2. Kla Klasif sifikas ikasii Trauma kepala atau cedera kepala meliputi trauma kulit kepala, tengkorak dan otak. Cedera otak terdapat dibagi dalam dua macam yaitu :



atau hematoma intrakranial Glasgow coma scale (GCS) 1.

Memb Membuk uka a Mata Mata

Spontan Terhadap rangsang suara Terhadap nyeri Tidak ada 2.

4 3 2 1

Respo Respon n Verbal Verbal

Orientasi baik Orientasi terganggu Kata-kata tidak jelas Suara Tidak jelas

5 4 3 2



teng tengko kora rak k menu menusu suk k otak otak,, misa misaln lnya ya akib akibat at bend bendaa taja tajam m atau atau tembakan. 2) Fraktu Frakturr linier linier di daerah daerah tempor temporal, al, dimana dimana arteri arteri mening meningeal eal media media ber berad adaa dala dalam m jalu jalurr tula tulang ng temp tempor oral al,, seri sering ng meny menyeb ebab abka kan n perdarahan epidural. Fraktur linier yang melintang garis tengah, sering menyebabkan perdarahan sinus dan robeknya sinus sagitalis superior. 3) Fraktu Frakturr di daerah daerah basis, basis, disebab disebabkan kan karena karena trauma trauma dari atas atau kepala bagian atas yang membentur jalan atau benda diam. Fraktur



4) Perda Perdarah rahan an Intrak Intrakran ranial ial •

Perdarahan epidural

•

Perdarahan Subdural

•

Perdarahan Perdarahan subarahnoid

Kontusio Kontusio serebri serebri murni murni biasanya biasanya jarang jarang terjadi. terjadi. Diagnosa Diagnosa kontusio kontusio serebri meningkat sejalan dengan meningkatnya penggunaan CT scan dalam pemeriksaan pemeriksaan cedera kepala. Kontusio serebri sangat sering terjadi difrontal dan labus temporal, walaupun dapat terjadi juga pada setiap bagian otak, termasuk batang otak dan serebelum. Batas perbedaan antara kontusio dan perdarahan





positif dan kelumpuhan UMN. Setelah kesadaran puli kembali, si penderita biasanya menunjukkan menunjukkan organic brain syndrome. syndrome. Lesi akselera akselerasi-de si-desele selerasi rasi,, gaya tidak langsung langsung bekerja bekerja pada kepala kepala





•

Amnesia retrograd lebih nyata.

•

Pasien tidak sadarkan diri

•

Pasien terbaring dan kehilangan gerakkan





kurang Oedem otak

kebocoran cairan kapiler

Ketidakseimbangan nutrisi:kurang





(Olfakto (Olfaktorius rius)) : memperlih memperlihatkan atkan gejala gejala penuruna penurunan n daya penciuma penciuman n dan anos anosmi miaa bila bilate tera ral. l. Ne Nerv rvus us II (Opt (Optik ikus us), ), pada pada trau trauma ma fron fronta tali liss : memperlihatkan gejala berupa penurunan gejala penglihatan. Nervus III





Aspek sistem pernapasan :

Terjadi perubahan pola napas, baik irama, kedalaman maupun frekuensi yaitu cepat dan dangkal, irama tidak teratur (chyne stokes, ataxia brething),





































































ASKEP Contusio Cerebri

Recommend Documents