LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN EDEMA CEREBRI
DI RUANG GARDENA RSD dr. SOEBANDI JEMBER
disusun guna memenuhi tugas Program Pendidikan Profesi Ners (P3N) Stase Keperawatan Medikal Bedah
Oleh: Nandita Yogi P!ata"a# S$Ke% &'()***&*&('
PRO+RAM PENDIDIKAN PRO,ESI NERS PRO+RAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNI-ERSITAS .EMBER (&*/
LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN EDEMA CEREBRI DI RUANG GARDENA RSD dr. SOEBANDI JEMBER Oleh : Nandita Yoi! Prata"a# S.$e%
I a$
KONSEP PENYAKIT Ka0
Edema serebri 1$
Penge!tian
Edema Edema otak adalah peningkatan peningkatan kadar cairan di dalam jaringan otak baik intra maupun ekstraselular sebagai reaksi terhadap proses-proses patologis lokal ataupun pengaruh-pengaruh umum yang merusak (Harsono, 2005). erebral Edema adalah peningkatan !olume otak yang disebabkan oleh peningkatan kadar cairan mutlak dalam dala m jaringan otak. ("aslan ("asla n #, $hard%aj #, 200&). erebral edema merupakan kondisi yang ditandai dengan adanya sejumlah besar cairan dalam otak. 'ika tidak diobati, dapat berakibat atal, atau atau meny enyebab ebabka kan n keru kerusa saka kan n otak otak para parah, h, dan dan pasi pasien en lebi lebih h cepa cepatt diperlakukan, semakin baiknya atau peluangnya akan pemulihan. (enerbit *alemba +edika 200). erebral edema atau edema serebral merupakan akumulasi kelebihan air di intrase intraselul luler er atau ruang ruang ekstras ekstraselu elular lar dari dari otak. otak. (#meri (#merican can *trok *trokee #ssociation. *troke, 2000). olume air (ml00 gr otak) pada otak normal dan edema serebri tak normal Edema serebri 2$
*ubstansi grisea 10 12
*ubstansi alba &0 &
/otal && &3
Etiologi
Edema otak disebabkan oleh beberapa hal (Harsono, 33 4 12-1), yaitu4
. /raum /raumati aticc $rain $rain 6njury 6njury (/$6) (/$6)
7isebut juga sebagai /rauma edera tak. enyebab paling umum dari /$6 termasuk jatuh, kecelakaan kendaraan, dipukul dengan obyek atau menabrak obye obyek, k, dan dan seran seranga gan. n. ede edera ra a%al a%al dapa dapatt meny menyeb ebab abka kan n jarin jaringa gan n otak otak memben membengka gkak. k. *elain *elain itu, itu, bisa bisa menyeba menyebabka bkan n pembul pembuluh uh darah darah pecah pecah di bagian kepala. "espon tubuh terhadap cedera juga dapat meningkatkan pembengkakan. /erlalu /erlalu banyak pembengkakan dapat mencegah cairan meninggalkan otak. 2. 6sch 6schem emic ic stro stroke kess *troke iskemik adalah jenis yang paling umum dari stroke dan disebabkan oleh gumpalan darah atau penyumbatan di otak atau bagian terdekat dari otak. tak tidak dapat menerima darah dan oksigen yang dibutuhkan untuk berungsi. #kibatnya, #kibatnya, sel-sel otak mulai mati. 8arena tubuh merespon, pembengkakan terjadi. . $rain $rain (intrac (intracereb erebral) ral) hemor hemorrha rhages ges and strok strokes es 7isebut juga perdarahan otak dan stroke. erdarahan mengacu pada darah yang keluar (bocor) dari pembuluh darah. Hemorrhagic *troke adalah jenis yang paling umum dari pendarahan otak. 7apat terjadi ketika pembuluh darah mana saja di otak pecah. *ebagai respon dari tubuh akibat adanya kebocoran darah, tekanan menjadi meningkat di dalam otak. /ekanan darah tinggi tinggi diperki diperkirak rakan an menjad menjadii penyeba penyebab b paling paling sering sering dari dari jenis jenis stroke. stroke. erdar erdaraha ahan n di otak otak bisa bisa karena karena cedera cedera kepala, kepala, obat-o obat-obat batan an tertent tertentu, u, dan kelainan ini tidak diketahui sejak lahir. 9. 6neksi enyakit yang disebabkan oleh organisme menular seperti !irus atau bakteri dapat menyebabkan pembengkakan otak ontoh penyakit ini antara lain4 a.
+eningitis. #dalah terjadinya ineksi di mana selaput otak menjadi meradang. Hal ini dapat disebabkan oleh bakteri, !irus, organisme lain, dan beberapa obat.
b.
Ensealitis. #dalah ineksi di mana otak itu sendiri menjadi meradang. Hal ini paling
sering disebabkan oleh sekelompok !irus dan menyebar biasanya melalui gigitan serangga. 8ondisi serupa disebut ensealopati. c. /oksoplasmosis. 6neksi ini disebabkan oleh parasit. /oksoplasmosis paling sering mempengaruhi janin, bayi muda, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh rusak. d. Empyema *ubdural. Empiema *ubdural mengacu pada area otak menjadi bengkak atau penuh dengan nanah, biasanya setelah penyakit lain seperti meningitis atau ineksi sinus. 6neksi dapat menyebar dengan cepat, menyebabkan pembengkakan dan memblokir cairan lain meninggalkan otak. 5. /umor. erkembangan tumor di otak dapat menyebabkan pembengkakan. *ebagai akibat tumor berkembang, dapat menekan area lain dari otak. /umor di beberapa bagian otak dapat menghalangi cairan cerebrospinal mengalir keluar dari otak. embuluh darah baru yang tumbuh di dekat tumor juga bisa menyebabkan bengkak.
d$
Klai3i4ai Ede"a Se!e1!i
Edema serebri dibagi atas dua bagian besar, yaitu 4 . $erdasarkan lokalisasi cairan dalam jaringan otak a) Edemaa serebri ekstraseluler, bila kelebihan air terutama dalam substansia alba b) Edemaa serebri intraseluler, bila kelebihan air terutama dalam substansia grisea 2. $erdasarkan patoisiologi a) Edema serebri !asogenik aling sering dijumpai di klinik. :angguan utama pada blood brain barrier (sa%ar darah-otak). ermeabilitas sel endotel kapiler meningkat sehingga air dan komponen yang terlarut keluar dari kapiler masuk ruangan ekstraseluler, sehingga cairan ekstraseluler bertambah.
7ugaan bah%a serotonin memegang peranan penting pada perubahan permeabilitas sel-sel endotel masih memerlukan penelitian lebih lanjut. 'enis edema ini dijumpai pada trauma kepala, iskemia otak,tumor tak, hipertensi maligna, perdarahan otak dan berbagai penyakit yang merusak pembuluh darah otak
b) Edema serebri sitotoksik 8elainan dasar terletak pada semua unsur seluler otak (neuron, glia dan endotel kapiler). ompa ;a tidak berungsi dengan baik, sehingga ion ;a tertimbun dalam sel,mengakibatkan kenaikan tekanan osmotik intraseluler yangakan menarik cairan masuk ke dalam sel. *el makin lama makin
membengkak dan akhirnya
pecah. #kibat
pembengkakan endotel kapiler, lumen menjadi sempit, iskemia otak makin hebat karena perusi darah terganggu. ada binatang percobaan, pemakaian bakterisid yang luas pada kulit seperti heksakloroen dan bahan yang mengandung and, seperti trietil tin, dapat menimbulkan edema sitotoksik. Edema serebri sitotoksik sering ditemukan pada hipoksia anoksia (cardiac arrest),iskemia otak, keracunan air dan intoksikasi
c) Edema serebri osmotic Edema terjadi karena adanya perbedaan tekanan osmotic antara plasma darah (intra!askuler) dan jaringan otak (ekstra!askuler). d) Edema serebri hidrostatikinterstisial 7ijumpai pada hidrosealus obstrukti. 8arena sirkulasi terhambat, cairan srebrospinal merembes melalui dinding !entrikel, meningkatkan !olume ruang ekstraseluler.
embagian edema serebri menurut :roningen Edema *erebri roblem :angguan primer
asogenik $lood brain =
*itotoksik :angguan
sodium barrier pump-cell
smotik bstruksi
Hidrostatik *irkulasi
osmotik
>okalisasi 4 $ag. utih otak $ag. 8elabu otak ermeabilitas
?
?
?
?
$ertambah
? ;ormal
? ;ormal
;ormal
?
?
? lasma
? Hanya kadar
#ir ? ;a
C
air bertambah $ahan
perasi
!askuler @ltrastruktur 4 Ekstraseluler
?
6nraseluler 8omposisi cairan
Ailtrat plasma
/erapi
(protein) 7eBametason
osmotik
e$
Pato3iiologi
. asogenic edema ada !asogenic edema, terdapat peningkatan !olume cairan ekstrasel yang berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler. asogenic edema
ini
disebabkan
oleh
aktor
tekanan
hidrostatik,
terutama
meningkatnya tekanan darah dan aliran darah dan oleh actor osmotic. 8etika protein dan makromolekur lain memasuki rongga ekstraseluler otak karena kerusakan sa%ar darah otak, kadar air dan natrium pada rongga ekstraseluler juga meningkat. asogenic edema ini lebih terakumulasi pada substansia alba cerebral karena perbedaan compliance antara substansia abla dan grisea. Edema !asogenic ini juga disebut edema basah karena pada beberapa kasus, potongan permukaan otak nampak cairan edema. /ipe edema ini terlihat sebagai respon terhadap trauma, tumor, inlamasi okal, stadium akhir dari iskemia cerebral. 2. Edema *ititoksik ada edema sitotoksik terdapat peningkatan !olume cairan intrasel, yang berhubungan dengan kegagalan dari mekanisme energy yang secara normal tetap mencegah air memasuki sel, mencakup ungsi yang inadekuat dari pompa natrium dan kalium pada membrane sel glia. ;euron, glia dan sel endotelial pada substansia alba dan grisea menyerap air dan membengkak. embengkakan otak berhubungan dengan edema sititoksik yang berarti terdapat !olume yang besar dari sel otak yang mati. Dang akan berakibat sangat buruk, edema sitotoksik ini sering di istilahkan dengan edema kering. Edema sitotoksik terjadi bila otak mengalami kerusakan yang berhubungan dengan hipoksia, iskemia, abnormalitas metabolic (uremia, ketoasidosis, metabolic),
intoksikasi
(dimetroenol,
triethylitin,
isonia
heBachlrophenol,
. Edema smotic #pabila tekanan osmotik plasma turun 2F, akan terjadi edema serebri dan kenaikan /68. Hal ini dapat dibuktikan pada binatang percobaan dengan inus air suling, yang menunjukkan kenaikan !olume air. ada edema serebri osmotik tidak ada kelainan pada pembuluh darah dan membran sel. 9. Edema 6nterstitial Edema interstisial adalah peningkatan !olume cairan ekstrasel yang terjadi pada substansia alba peri!entrikuler karena transudasi cairan serebrospinal melalui dinding !entrikel ketika tekanan intra!entrikuler meningkat
3$
Tanda dan ge5ala
ada kondisi terjadi peningkatan tekanan intrakranial dapat ditemukan tanda dan gejala berupa4 . ;yeri kepala hebat. 2. +untahG dapat proyektil maupun tidak. . englihatan kabur. 9. $radikardi dan hipertensiG terjadi akibat iskemi dan terganggunya pusat !asomotor
medular.
Hal
ini
merupakan
mekanisme
untuk
mempertahankan aliran darah otak tetap konstan pada keadaan meningkatnya resistensi serebro!askular akibat kompresi pembuluh darah kapiler serebral oleh edema. 5. enurunan rekuensi dan dalamnya pemapasanG respirasi menjadi lambat dan dangkal secara progresi akibat peningkatan tekanan intracranial (/68) yang menyebabkan herniasi unkal. *aat terjadi kompresi batang otak, timbul perubahan pola pernapasan menjadi pola heyne-*tokes,
kemudian
timbul
hiper!entilasi,
respirasi yang ireguler, apnea, dan kematian.
diikuti
dengan
g$
Pe"e!i4aan Pen0n5ang
7apat dilakukan pemeriksaan / scan atau +"6 otak untuk melihat etiologi dan luas edema serebri. ada iskemia okal serebri, edema dapat terlihat karena pengurangan radiodensitas pada jaringan pada daerah inark dan karena ada midline shit dan desakan serta distorsi !entrikular. /es darah untuk memeriksa penyebab pembengkakan . h$
Ko"%li4ai
ada
edema
serebri,
tekanan
intrakranial
meningkat,
yang
menyebabkan meningkatnya morbiditas dan menurunnya cerebral blood lo% ($A). eningkatan tekanan intrakranial menyebabkan tekanan tambahan pada sistem, memaksa aliran yang banyak untuk kebutuhan jaringan. Edema serebri dapat menyebabkan sakit kepala, penurunan kesadaran dan muntah, pupil edema. Herniasi dapat menyebabkan kerusakan yang berhubungan dengan tekanan kepada jaringan yang bersangkutan dan tanda-tanda dari disungsi struktur yang tertekan. . Aungsi tak ada edema serebri dapat terjadi gangguan ungsi otak, baik oleh edema serebri sendiri sehingga neuron-neuron tidak berungsi sepenuhnya maupun oleh kenaikan /68 akibat edema serebri. tak terletak dalam rongga tengkorak yang dibatasi oleh tulang-tulang kerasG dengan adanya edema serebri, mudah sekali terjadi kenaikan /68 dengan akibat-akibat seperti herniasi, torsi dan lain-lain yang akan mengganggu ungsi otak. 2. #liran 7arah ke tak $erdasarkan hasil percobaan, terdapat hubungan antara /68 dan aliran darah yang menuju ke otak. erusi darah ke jaringan otak dipengaruhi oleh tekanan arteri (tekanan sistemik), /68 dan mekanisme otoregulasi otak. erusi darah ke jaringan otak hanya dapat berlangsung apabila tekanan arteri lebih besar daripada /68. erbedaan minimal antara
tekanan arteri dan /68 yang masih menjamin perusi darah ialah 90 mmHg. 8urang dari nilai tersebut, perusi akan berkurang terhenti sama sekali. *ampai pada batas-batas tertentu perubahan tekanan arteri /68 dapat diimbangi oleh mekanisme otoregulasi otak, sehingga perusi darah tidak terganggu dan ungsi otak dapat berlangsung seperti biasa. +ekanisme otoregulasi mudah mengalami kerusakan oleh trauma, tumor otak, perdarahan, iskemia dan hipoksia. . 8enaikan /ekanan 6ntrakranial 8arena mekanisme kompensasi ruang serebrospinalis dan sistem !ena, maka pada a%al penambahan !olume cairan jaringan otak belum ada kenaikan /68. +ekanisme kompensasi tersebut terbatas kemampuannya sehingga penambahan !olume intrakranial selanjutnya akan segera disertai kenaikan /68. ertambahan !olume 2F atau 0 -5 ml tiap hemiser sudah menimbulkan kenaikan /68 yang hebat
9. Herniasi 'aringan tak Edema serebri yang hebat menyebabkan terjadinya herniasi jaringan otak terutama pada tentorium serebellum dan oramen magnum.
). Herniasi tentorium serebelum #kibat
herniasi
tentorium
serebelum
ialah
tertekannya
bangunan-bangunan pada daerah tersebut seperti mesensealon, ;. 666, #. serebri posterior, lobus temporalis dan unkus. Dang mungkin terjadi akibat herniasi ini ialah 4 a) @nkus lobus temporalis tertekan ke ba%ah dan menekan bangunan pada hiatus. b) ;. 666 yang mengandung serabut parasimpatis untuk konstriksi pupil mata tertekan sehingga pupil berdilatasi dan releks cahaya negati. /ekanan pada mesensealon antara lain dapat menimbulkan gangguan kesadaran, sebab di sini terdapat ormatio retikularis. enderita menjadi somnolen, sopor atau koma. tekanan pada #. serebri posterior menyebabkan iskemia dan inark pada korteks oksipitalis.
2). Herniasi oramen magnum eninggian /68 terutama pada ossa posterior akan mendorong tonsil serebelum ke arah oramen magnum. Herniasi ini dapat mencapai ser!ikal dan 2 dan akan menekan medulla oblongata, tempatnya pusat-pusat !ital. #kibatnya antara lain gangguan pernapasan dan kardio!askuler.
i$
Penatala4anaan
. Poii Ke%ala dan Lehe!$ osisi kepala harus netral dan kompresi !ena jugularis harus dihindari. Aiksasi endotracheal tube (E//) dilakukan dengan menggunakan perekat yang kuat dan jika posisi kepala perlu diubah harus dilakukan dengan hati-hati dan dalam %aktu sesingkat mungkin. @ntuk mengurangi edema otak dapat dilakukan ele!asi kepala 0. 2. Analgei4# Sedai# dan 6at Pa!aliti4$ ;yeri, kecemasan, dan agitasi meningkatkan kebutuhan metabolisme otak, aliran darah otak, dan tekanan intrakranial. leh karena itu, analgesik dan sedasi yang tepat diperlukan untuk pasien edema otak. asien yang menggunakan !entilator atau E// harus diberi sedasi supaya tidak memperberat /68. bat sedasi yang sering digunakan untuk pasien neurologi diantaranya adalah opiat, ben
smolalitas serum yang rendah dapat
menyebabkan edema sitotoksik sehingga harus dihindari. 8eadaan ini
dapat dicegah dengan pembatasan ketat pemberian cairan hipotonik (balans I200 ml). 5. Penatala4anaan Te4anan Da!ah$ /ekanan darah yang ideal dipengaruhi oleh penyebab edema otak. ada pasien stroke dan trauma, tekanan darah harus dipelihara dengan cara menghindari kenaikan tekanan darah tiba-tiba dan hipertensi yang sangat tinggi untuk menjaga perusi tetap adekuat. /ekanan perusi serebral harus tetap terjaga di atas 0-&0 mmHg pascatrauma otak. . Pen2egahan Ke5ang# De"a"# dan Hi%e!gli4e"i$ 8ejang, de-mam, dan hiperglikemi merupakan aktor-aktor yang dapat memperberat sehingga harus dicegah atau diterapi dengan baik bila sudah terjadi. enggunaan antikon!ulsan proilaktik seringkali diterapkan dalam praktek klinis. *uhu tubuh dan kadar glukosa darah kapiler harus tetap diukur. &. Te!a%i O"oti4 /erapi osmotik menggunakan manitol dan salin hipertonik. a. +anitol b. Eek stnotik c. Eek Hemodinamik d. Eek Bygen Aree "adical *ca!enging Manitol
7osis a%al manitol 20F -,5 gkg$$ 6 bolus, diikuti dengan 0,25-0,5 gkg$$ 6 bolus tiap 9- jam. Eek mak-simum terjadi setelah 20 menit pemberian dan durasi kerjanya 9 jam. ernberian manitol ini harus disertai pemantauan kadar osmolalitas serum. smolalitas darah yang terlalu tinggi akan meningkatkan risiko gagal ginjal (terutama pada pasien yang sebelumnya sudah mengalami !ollyrg depletion). 8adar osmolalitas serum tidak boleh lebih dan 20 msmol>. Salin Hi%e!toni4$
airan salin hipertonik (;a F) juga dapat digunakan sebagai alternati pengganti manitol dalam terapi edema otak. +ekanisme kerjanya kurang lebih sama dengan manitol, yaitu dehidrasi osmotik. Ste!oid +l04o4o!ti4oid eekti untuk mengatasi edema !asogenik yang
menyertai tumor, peradangan, dan kelainan lain yang berhubungan dengan peningkatan permeabilitas sa%ar darah-otak, termasuk akibat manipulasi pembedahan. ;amun, steroid tidak berguna untuk mengatasi edema sitotoksik dan berakibat buruk pada pasien iskemi otak. De4a"etaon paling disukai karena akti!itas mineralokorti-koidnya
yang sangat rendah. 7osis a%al adalah 0 mg 6 atau per oral, dilanjutkan dengan 9 mg setiap jam. 7osis ini ekui!alen dengan 20 kali lipat produksi kortisol normal yang isiologis. "esponsnya seringkali muncul dengan cepat namun pada beberapa jenis tumor hasilnya kurang responsi. 7osis yang lebih tinggi, hingga 30 mghari, dapat diberikan pada kasus yang rerakter. *etelah penggunaan selama berapa hari, dosis steroid harus diturunkan secara bertahap (tapeJ o) untuk menghindari komplikasi serius yang mungkin timbul, yaitu edema rekuren dan supresi kelenjar adrenal. 7eksametason kini direkomendasikan untuk anak 2 bulan penderita meningitis bakterialis. 7osis yang dianjurkan adalah 0,5 mgkg 6 setiap jam pada 9 hari pertama pengobatan disertai dengan terapi antibiotik. 7osis pertama harus diberikan sebelum atau bersamaan dengan terapi antibiotik (lihat bab meningitis bakterialis).
Hi%e!7entilai
*asaran p2, yang diharapkan adalah 0-5 mmHg agar menimbulkan !asokonstriksi serebral sehingga menurunkan !olume darah serebral. Ba!1it0!at
$arbiturat dapat menurunkan tekanan intrakranial secara eekti pada
pasien cedera kepala berat dengan hemodinamik yang stabil. /erapi ini biasanya digunakan pada kasus yang rerakter terhadap pengobatan lain maupun penanganan /68 dengan pembedahan. ,0!oe"id
/erkadang dikombinasikan dengan manitol. /erapi kombinasi ini telah terbukti
berhasil
pada
beberapa
penelitian.
Aurosemid
dapat
meningkatkan eek manitol, namun harus diberikan dalam dosis tinggi, sehingga risiko terjadinya kontraksi !olume melampaui manaat yang diharapkan. eranan asetasolamid, penghambat karbonik anhidrase yang mengurangi produksi **, terbatas pada pasien high-altitude illness dan hipertensi intrakranial benigna. 6nduksi hipotermi telah digunakan sebagai inter!ensi neuroproteksi pada pasien. dengan lesi serebral akut.
II MASALAH YAN+ PERLU DIKA.I
engkajian yang perlu dilakukan pada klien dengan raktur collum emur diantaranya adalah4 *$ Identita %aien
6dentitas ini meliputi nama, usia, //>, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, suku bangsa, dan pendidikan. ($ Kel0han 0ta"a
ada umumnya keluhan utama pada edema serebri adalah penurunan kesadaran )$ Ri8a9at Pen9a4it Se4a!ang
engumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari edema serebri, yang nantinya membantu dalam membuat rencana tindakan terhadap klien. 6ni bisa berupa kronologi terjadinya penyakit tersebut sehingga nantinya bisa ditentukan kekuatan yang terjadi dan bagian otak mana yang terkena. *elain itu, dengan mengetahui mekanisme terjadinya kecelakaan bisa diketahui luka kecelakaan yang lain $ Ri8a9at 4eehatan "aa lal0
ada ri%ayat kesehatan masa lalu, perlu ditanyakan apakah pasien pernah menderita penyakit ineksi otak. Hal ini merupakan inormasi yang penting dalam penanganan edema serebri pada klien /$ Ri8a9at 4eehatan 4el0a!ga
Hal ini mencakup ri%ayat ekonomi keluarga, ri%ayat sosial keluarga, sistem dukungan keluarga, dan pengambilan keputusan dalam keluarga. ;$ Ri8a9at Pi4ooial
+erupakan respons emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan peran klien dalam keluarga dan masyarakat serta respon atau pengaruhnya dalam kehidupan sehari-harinya baik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat
<$ Pola=Pola ,0ngi Keehatan
a. #kti!itas6stirahat :ejala 4
+erasa lemah, lelah, kaku, hilang keseimbangan.
/anda4
erubahan
kesadaran,
letargi,
hemiparese,
Kuadreplegia, ataksia cara berjalan tak tegap, masalah dalam
keseimbangan,
cedera
(tauma)
ortopedi,
kehilangan tonus otot, otot spastik. b. *irkulasi :ejala4
erubahan tekanan darah atau normal (hipertensi), perubahan rekuensi jantung (bradikardi, takikardi yang diselingi dengan bradikardi, disritmia).
c. 6ntegritas Ego :ejala 4
erubahan tingkah laku atau kepribadian (tenang atau dramatis).
/anda4
emas, mudah tersinggung, delirium, agitasi, bingung, depresi dan inpulsi.
d. Eliminasi :ejala4
6nkontinensia
kandung
kemihusus
atau
mengalami gangguan ungsi. e. +akananairan :ejala4
+ual, muntah, dan mengalami perubahan selera.
/anda4
+untah (mungkin proyektil), gangguan menelan (batuk, air liur keluar, disagia).
.
;eurosensori
:ejala4
8ehilangan kesadaran sementara, amnesia seputar kejadian. ertigo, sinkope, tinitus, kehilangan pendengaran, tingling, baal pada ekstermitas. erubahan
dalam
ketajamannya,
penglihatan,
seperti
diplopia, kehilangan
sebagian
lapang pandang, otoobia. :angguan pengecapan dan juga penciuman. /anda4
erubahan
kesadaran
bisa
sampai
koma,
perubahan status mental (orientasi, ke%aspadaan, perhatian,
konsentrasi,
pengaruh
emositingkah
erubahan
pupil
pemecahan laku
(respon
dan
masalah, memori).
terhadap
cahaya,
simetri), de!iasi pada mata, ketidakmampuan mengikuti.
8ehilangan
pengindraan,
seperti4
pengecapan, penciuman dan pendengaran. Lajah tidak
simetris.
:enggaman
lemah,
tidak
seimbang. "elek tendon dalam tidak ada atau lemah.
#praksia,
hemiparase,
Kuadreplegia.
ostur (dekortikasi, deserebrasi), kejang. *angat sensiti!e
terhadap
sentuhan
dan
gerakan.
8ehilangan sensasi sebagian tubuh, kesulitan dalam menentukan posisi tubuh. g. ;yerikenyamanan :ejala4
*akit kepala dengan intensitas dan lokasi yang berbeda, biasanya lama.
/anda4
Lajah
menyeringai,
respon
menarik
pada
rangsangan nyeri yang hebat, gelisah tidak bisa beristirahat, merintih. h. ernaasan /anda4
erubahan pola naas (apnea yang diselingi oleh hiper!entilasi). ;apas berbunyi, stridor, tersedak.
"onkhi, mengi positi (kemungkinan karena respirasi). i.
8eamanan :ejala4
/rauma barutrauma karena kecelakaan.
/anda4
Arakturdislokasi, gangguan penglihatan.
8ulit4
>aserasi,
abrasi,
perubahan
%arna,
seperti
Mraccoon eyeN, /anda battle disekitar telinga (merupakan /anda adanya trauma). #danya aliran cairan (drainase) dari telingahidung (**). :angguan kogniti, gangguan rentang gerak, tonus
otot
hilang,
kekuatan
secara
umum
mengalami paralisis. 7emam, gangguan dalam regulasi suhu tubuh. j.
6nteraksi *osial /anda4
#asia motorik dan sensorik, bicara tanpa arti, bicara berulang-ulang, disartria, anomia.
k. enyuluhanpembelajaran :ejala4
enggunaan alkoholobat lain ertimbangan
rencana
pemulangan4
+embutuhkan bantuan pada pera%atan diri, ambulasi, belanja, rumah
transportasi, pera%atan,
tangga,
menyiapkan
pengobatan,
makan,
tugas-tugas
perubahan tata ruang,
atau
penempatan asilitas lainnya dirumah. >$ Pe"e!i4aan ,ii4
) BREATHING 8ompresi pada batang otak akan mengakibatkan gangguan irama jantung, sehingga terjadi perubahan pada pola napas, kedalaman, rekuensi maupun iramanya, bisa berupa heyne *tokes atau #taBia breathing. ;apas berbunyi, stridor, ronkhi, %hee
karena aspirasi), cenderung terjadi peningkatan produksi sputum pada jalan napas. 2) BLOOD: Eek peningkatan tekanan intrakranial terhadap tekanan darah ber!ariasi. /ekanan pada pusat !asomotor akan meningkatkan transmisi
rangsangan
parasimpatik
ke
jantung
yang
akan
mengakibatkan denyut nadi menjadi lambat, merupakan tanda peningkatan tekanan intrakranial. erubahan rekuensi jantung (bradikardia,
takikardia
yang
diselingi
dengan
bradikardia,
disritmia). ) BRAIN :angguan kesadaran merupakan salah satu bentuk maniestasi adanya gangguan otak akibat cidera kepala. 8ehilangan kesadaran sementara, amnesia seputar kejadian, !ertigo, sinkope, tinitus, kehilangan pendengaran, baal pada ekstrimitas. $ila perdarahan hebatluas dan mengenai batang otak akan terjadi gangguan pada ner!us cranialis, maka dapat terjadi 4 a) erubahan
status
mental
(orientasi,
ke%aspadaan,
perhatian,
konsentrasi, pemecahan masalah, pengaruh emositingkah laku dan memori). b)
erubahan dalam penglihatan, seperti ketajamannya, diplopia, kehilangan sebagian lapang pandang, oto obia.
c) erubahan pupil (respon terhadap cahaya, simetri), de!iasi pada mata. d) /erjadi penurunan daya pendengaran, keseimbangan tubuh. e) *ering timbul hiccupcegukan oleh karena kompresi pada ner!us !agus menyebabkan kompresi spasmodik diaragma. ) :angguan ner!us hipoglosus. :angguan yang tampak lidah jatuh kesalah satu sisi, disagia, disatria, sehingga kesulitan menelan.
9) BLADER ada cidera kepala sering terjadi gangguan berupa retensi, inkontinensia uri, ketidakmampuan menahan miksi. 5) BOWEL /erjadi penurunan ungsi pencernaan4 bising usus lemah, mual, muntah (mungkin proyektil), kembung dan mengalami perubahan selera. :angguan menelan (disagia) dan terganggunya proses eliminasi al!i.
) BONE asien cidera kepala sering datang dalam keadaan parese, paraplegi. ada kondisi yang lama dapat terjadi kontraktur karena imobilisasi dan dapat pula terjadi spastisitas atau ketidakseimbangan antara otototot antagonis yang terjadi karena rusak atau putusnya hubungan antara pusat sara di otak dengan releks pada spinal selain itu dapat pula terjadi penurunan tonus otot.
I$ POHON MASALAH ;on neorologis ;eorologis
>uka tembus, luka lecet
edera primerlangsung
8erusakan jaringan kulit kepala
edera sekunder tak langsung
>aserasi
8erusakan syara otak
"elek batuk menurun
#liran darah ke otak menurun "isiko tinggi ineksi *uplai nutrien ke otak menurun (2,glukosa) Araktur tulang tengkorak
perubahan pola pernapasan
$ersihan jalan naas tidak eekti
erubahan metabolisme aerob menjadi anaerob
#sam laktat meningkat
Hipoksia
roduksi #/ berkurang
+etabolisme #sidosis
Energi berkurang
eningkatan asam laktat
edema 'aringan otak asodilatasi cerebral
#liran darah ke otak bertambah
:angguan perusi serebral >emah,lesu
;yeri kepala
:angguan mobilitas isikintoleran akti!itas
enekanan pembuluh darah dan jaringan cerebral
:angguan persepsi-sensori
7epresi sistem pernapasan
/68 meningkat
:angguan rasa nyaman4 nyeri
8urang era%atan 7iri
+ual, muntah, nasu makan turun
(7oengoes,2000) ($runner dan *uddarth,200)
ola naas tak eekti
"isiko kurang nutrisi dari kebutuhan
I-$ DIA+NOSA KEPERAWATAN
a. 8etidakeektian perusi jaringan serebral berhubungan dengan adanya edema serebri b. 8etidakeektian jalan napas berhubungan dengan akumulasi sekresi dan sumbatan jalan napas c. 8erusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilitas yang lama d. 6ntoleransi akti!itas berhubungan dengan kerusakan persepsi atau kogniti dan penurunan kekuatantahanan. e. "esiko terjadi ineksi berhubungan dengan luka pembedahan dan tindakan in!asi
-$ RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Diagnoa Ke%e!a8atan . 8erusakan perusi jaringan serebral
T050an ; utcome 4 - erusi jaringan cerebral - $alance cairan
lient utcome 4 - ital sign membaik - Aungsi motorik sensorik membaik
2. 8etidakeektian jalan napas
; utcome 4 - *tatus respirasi 4 pertukaran :as - *tatus respirasi 4 kepatenan
Inte!7eni ;6 4 irculatory care . +onitor !ital sign 2. +oniror status neurologi . +onitor status hemodinamik 9. osisikan kepela klien head @p 0o 5. 8olaborasi pemberian manitol sesuai order
;6 4 +anajemen jalana napas .+onitor status respirasi dan ksigenasi 2. $ersihkan jalan napas . #uskultasi suara pernapasan jalan
napas - *tatus respirasi 4 !entilasi
9. $erikan ksigen sesuai rogram
Raional
+engetahui adanya resiko peningkatan /68 eningkatan aliran !ena dari kepala menyebabkan penurunan /68 +engurangi edema cerebri
+engetahui kepastian dan kepatenan kebersihan jalan napas
- 8ontrol aspirasi lient utcome 4 - 'alan napas paten - *ekret dapat dikeluarkan - *uara napas bersih
. 8erusakan integritas kulit
; utcome 4 - 6ntegritas jaringan lient utcome 4 - 6ntegritas kulit utuh
9. 6ntolerasi akti!itas
; utcome 4
;6 4 *uctioning air %ay . bser!asi sekret yang keluar 2. #uskultasi seblum dan sesudah melakukan suction . :unakan pealatan steril pada saat melakukan suction 9. 6normasikan pada klien dan keluarga tentang tindakan suction ;6 4 era%atan luka dan pertahanan kulit . bser!asi lokasi terjadinya kerusakan integritas kulit 2. 8aji aktor resiko kerusakan integritas kulit . >akukan pera%atan luka 9. +onitor status nutrisi 5. #tur posisi klien tiap jam *ekali . ertahankan kebersihan alat /enun ;6 4 /erapi latihan
+embebaskan jalan napas terhadap akumulasi sekret guna terpenuhinya kebutuhan oksigenasi klien
+engetahui seberapa luas kerusakan integritas kulit klien
+encegah terjadinya penekanan pada area dekubibus
- ergerakan sendi akti - /ingkat mobilisasi - era%atan #7>s lient utcome 4 - eningkatan kemampuan dan kekuatan otot dalam bergerak - eningkatan akti!itas isik
5 . "esiko terjadi ineksi
; utco me 4 - *tatus imunologi - 8ontrol ineksi - 8ontrol resiko lient utcome 4 - $ebas dari tanda-tanda 6neksi - #ngka lekosit dalam batas ;ormal - ital sign dalam batas
(pergerakan sendi) . bser!asi 8@ klien 2. /entuka ketebatasan gerak 8lien . >akukan "+ sesuai 8emampuan 9. 8olaborasi dengan terapis dalam melaksanakan latihan ;6 4 /erapi latihan (kontrol otot) . E!aluasi ungsi sensori 2. /ingkatkan akti!itas motorik sesuai kemampuan . :unakan sentuhan guna meminimalkan spasme otot ;6 4 8ontrol ineksi . ertahankan kebersihan >ingkungan 2. $atasi pengunjung . #njurkan dan ajarkan pada keluarga untuk cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan klien 9. :unakan teknik septik dan aseptik dalam pera%atan klien 5. ertahankan intake nutrisi yang adekuat
7engan latihan pergerakan akan mencegah terjadinya kontraktur otot
+eminimalkan terjadinya kerusakan mobilitas isik
+eminimalkan in!asi mikroorganisme penyebab ineksi kedalam tubuh
normal
. 8aji adanya tanda-tanda ineksi &. +onitor !ital sign 1. 8elola terapi antibiotika ;6 4 encegahan ineksi . +onitor !ital sign 2. +onitor tanda-tanda ineksi . +onitor hasil laboratorium 9. +anajemen lingkungan
+anajemen pengobatan
+encegah terjadinya ineksi lanjutan
+emberikan perlindungan pada klien tehadap paparan mikroorganisme penyebab ineksi +emastikan pengobatan yang diberikan sesuai program
DA,TAR PUSTAKA
$enyamin handra.3&3. 7iagnostik dan enanggulangan enderita dalam oma ermin 8edokteran $erko% ". /albott 'H. 3&&. /he +erck +anual o 7iagnosis and /herapy th ed. ;e% Dork4 +erck O o "ah%ay $runner O *uddart, 200, e!era"atan #edikal Beda$ %ol&'e , 'akarta 4 E: $runner O *uddart, 200, e!era"atan #edikel Beda$ %ol&'e , 'akarta 4 E: arpenito >', 2000, Dia*nosa e!era"atan A!likasi !ada +raktek linik, Edisi , 'akarata4 E: 7oenges
+.E., 200, Rencana As&$an e!era"atan: +edo'an -nt&k +erencanaan dan +endok&'entasian +era"atan +asien. Edisi , 'akarta4 E:.
Aisman ". 319. *teroid in the /reatment o $rain Edema (#bstract) +edical urrents Harsono. 2005. $uku #njar ;eurologi 8linis, DogyakartaG @:+ ress 8rupp +#, hatton +'. 3&. urrent +edical 7iagnosis and /reatment, th ed., >os #ltos, aliornia4 >ange +edical ublications.. >umbantobing *+. 31. Edema tak dalam 8edaruratan dan 8ega%atan +edik Editor4 #rjatmo /jokronegoro dan H. #hmad Husen +arkum A8-@6 'akarta. +ansjoer #, 2000, a!ita .elekta edokteran, Edisi III, /ilid II , 'akarta4 +edia #esculapis A8@6 +arkam, *.(333). 0edera tert&t&! ke!ala. 'akarta 4 A8@6 +enkes 'H. 310./eBbook o hild ;eurology 2nd ed., hiladelphia4 >ea O Aebiger. +iller '7. 3&.erebral edema "assegna +edics, >666. +uttaKin, #ri. 2003. +en*antar As&$an e!era"atan den*an Gan**&an .iste' +ersara1an. *alemba +edika 4 'akarta ;ur 'annah, 6ntansari. 2005. A!likasi +roses e!era"atan. +ocomedia 4 Dogyakarta