3. Epidemiologi
Toxoplasmosis cerebri, merupakan penyebab tersering lesi otak fokal infeksi oportunistik tersering pada pasien AIDS. Di Amerika angka kejadiannya mencapai 30!"0, sedangkan di #ropa mencapai "0 ! $0. %erdasarkan penelitian di bagian neuroinfeksi &S'()*+ angka kejadian 3.2ebi/ dari "0 penderita yang terinfeksi 6I7 akan berkembang menjadi kelainan neurologis. 9elainan neurologis yang sering terjadi pada penderita yang terinfeksi 6I7 adala/ toxoplasmosis cerebri, limfoma SS(, meningitis criptococcal, citomegaloirus *+7 ensefalitis dan progressie multifocal leukoencep/alopat/y.: Infeksi dapat terjadi bila manusia makan daging menta/ atau kurang matang yang mengandung kista.Infeksi ookista dapat ditularkan dengan ektor lalat, kecoa, tikus, dan melalui tangan yang tidak bersi/.Transmisi toxoplasma ke janin terjadi utero melalui plasenta ibu /amil yang terinfeksi penyakit ini.Infeksi juga terjadi di laboratorium, pada peneliti yang bekerja dengan menggunakan /e;an percobaan yang terinfeksi dengan toxoplasmosis atau melalui jarum suntik dan alat laboratorium lainnya yang terkontaminasi dengan Toxoplasma gondii. +eli/at cara penularan diatas maka kemungkinan paling besar untuk terkena infeksi melalui makanan daging yang mengandung ookista dan yang dimasak kurang matang. 9emungkinan ke dua adala/ melalui /e;an peli/araan. 6al ini terbukti ba/;a di negara #ropa yang banyak memeli/ara
5
/e;an peli/araan yang suka makan daging menta/ mempunyai frekuensi toxoplasmosis lebi/ tinggi dibandingkan dengan negara la in. . D!"# Hid"p
Toxoplasma
gondii /idup
dalam
3
cyst -yangmengandungbradyoites
bentuk
@thachyzoite,
danoocyst -
tissue yang
mengandungsporooites. %entuk ak/irdari parasit diproduksi selama siklus seksual pada usus /alus dari kucing.9ucingmerupakan pejamu definitif dari T gondii.Siklus
/idup
aseksual
terjadi
padapejamu
perantara-termasuk
manusia.: Dimulai dengan tertelannyatissue cyst atauoocyst diikuti ole/ terinfeksinya sel
epitel
usus
/alus
ole/bradyoitesatausporooitessecara
berturut!
turut.Setela/ bertransformasi menjaditac/yoites,organisme ini menyebar ke seluru/ tubu/ le;at peredaran dara/ atau limfatik.(arasit ini beruba/ bentuk menjaditissue cysts begitu mencapai jaringan perifer.%entuk ini dapat berta/an sepanjang /idup pejamu, dan berpredileksi untukmenetap pada otak, myocardium, paru, otot skeletal dan retina. : %ila kucing sebagai /ospes definitif makan /ospes perantara yang terinfeksi dankucing tertelan daging yang mengandung tissue cyst, maka masa prepatennya 1!3 /ari.)amun, jika kucing tertelan langsung ookista, maka masa prepatennya 10!1: /ari. 9emudian berbagai stadium seksual di dalam sel epitel usus /alus akan terbentuk lagi se/ingga terbentuk ookista yang akan dikeluarkan bersama dengan tinja kucing. #kskresi oocysts berak/ir selama $! 10 /ari dan jarang berulang.?ocyst menjadi infeksius setela/ diekskresikan
6
dan terjadi sporulasi. 2amanya proses ini tergantung dari kondisi lingkungan, tapi biasanya 1!3 /ari setela/ diekskresi. ?ocysts menjadi infeksius di lingkungan selama lebi/ dari ta/un. Transmisi pada manusia terutama terjadi bila makan daging babi atau domba yangmenta/ yang mengandung oocyst .Tissue cyst ada dalam daging, tapi dapat dirusak dengan pemanasan sampai 8$o*, didinginkan sampai 10 o* atau ole/ iradiasi gamma. %isa juga dari sayur yang terkontaminasi ataukontak langsung
denganfeseskucing.Selain
itu
dapat
terjadi
transmisi
le;attransplasental, transfusi dara/, dan transplantasi organ.Infeksi akut pada indiiduyang imunokompeten biasanya asimptomatik. (ada manusia dengan imunitas tubu/yang renda/ dapat terjadi reaktiasi dari infeksi laten. yang
7
akan mengakibatkantimbulnya infeksi oportunistik dengan predileksi di otak.
$!m%!#1. Si&l"s 'id"p to&sopl!sm! gondii .
8
(. P!tofisiologi
Setela/ terjadi infeksi T. gondii ke dalam tubu/ akan terjadi proses yang terdiri dari tiga ta/ap yaitu parasitemia, di mana parasit menyerang organ dan jaringan
serta
memperbanyak diri dan meng/ancurkan sel!sel
inang.
(erbanyakan diri ini paling nyata terjadi pada jaringan retikuloendotelial dan otak, di mana parasit mempunyai afinitas paling besar.(embentukan antibodi merupakan ta/ap kedua setela/ terjadinya infeksi. Ta/ap ketiga rnerupakan rase kronik, terbentuk kista!kista yang menyebar di jaringan otot dan syaraf, yang sifatnya menetap tanpa menimbulkan peradangan lokal. $ ".. Toxoplasmosis 9ongenital > Sekitar 0!10 dari ;anita /amil yang terinfeksi dengan T. gondii memunculkan
gejala.Tanda!tanda
infeksi
yang
paling
umum
adala/
limfadenopati dan demam.=ika ibu terinfeksi sebelum ke/amilan, /ampir tidak ada risiko infeksi janin, selama dia masi/ imunokompeten. 9etika seorang ibu selama ke/amilan terinfeksi dengan T gondii, parasit dapat disebarkan secara /ematogen ke plasenta.9etika ini terjadi, infeksi dapat ditularkan melalui plasenta janin atau selama persalinan melalui agina. =ika ibu memperole/ infeksi pada trimester pertama dan ia tidak diobati, risiko infeksi pada janin adala/ sekitar :!$, dan toksoplasmosis pada bayi biasanya para/. =ika ibu terinfeksi pada trimester ketiga dan ia tidak diobati, risiko infeksi pada janin adala/ sekitar "5!8", dan keterlibatannya ringan atau tidak jelas pada bayi. 6al ini terjadi karena tingkat yang berbeda dari transmisi yang paling mungkin ber/ubungan dengan aliran dara/ plasenta, irulensi
9
jumla/ T.gondii yang diperole/ dan kemampuan kekebalan ibu untuk membatasi parasitemia. +anifestasi paling signifikan dari toksoplasmosis pada janin adala/ encep/alomyelitis.Sekitar 0 dari infeksi prenatal mengakibatkan aborsi atau kematian neonatal. (ada sekitar 8$!>0 bayi yang sebelum la/ir terinfeksi, akan terjadi infeksi subklinis dan /anya dapat didiagnosis dengan menggunakan pemeriksaan serologis dan metode laboratorium lainnya seperti sampel dara/ janin atau cairan amnion. +eskipun bayi ini tampak se/at saat la/ir, mereka dapat memperli/atkan gejala klinis dan kecacatan di kemudian /ari. ".1. Toxoplasmosis pada pasien immunocompromised 3,4 6I7 mempunyai target sel utama yaitu sel limfosit T!:, yang mempunyai reseptor *D:. %eberapa sel lain yang juga mempunyai reseptor *D: adala/@ sel monosit, sel makrofag, sel folikular dendritik, sel retina, sel le/er ra/im, dan sel 2anger/ans. 6I7 secara signifikan berdampak pada kapasitas fungsional dan kualitas kekebalan tubu/ limfosit *D: ole/ 6I7 dimediasi ole/ perlekatan irus kepermukaan sel reseptor *D:, yang menyebabkan kematian sel dengan meningkatkan tingkat apoptosis pada sel yang terinfeksi. +ekanisme bagaimana 6I7 menginduksi infeksi oportunistik seperti toxoplasmosis sangat kompleks.Ini meliputi deplesi dari sel T *D:B kegagalan produksi I2!1, I2!1, dan IC)!gamma kegagalan aktiitas 2imfosit T sitokin. Sel!sel dari pasien yang terinfeksi 6I7 menunjukkan penurunan produksi I2!1 dan IC)!gamma secara in itro dan penurunan ekspresi dari *D ": sebagai respon ter/adap T gondii. 6al ini memainkan
10
peranan yang penting dari perkembangan toxoplasmosis di/ubungkan dengan infeksi 6I7. 9e/adiran takioit dalam dara/
mengaktiasi sel!sel
*D:Buntuk
mengekskresikan *D": -*D:0 ligan yang kemudian *D": ini akan memicu sel dendritik dan makrofag untuk mensekresi I2!1 , yang mengaktifkan produksi sel interferon gamma -IC)!E. IC)!E akan merangsang sel makrofag dan non!fagositik lainnya untuk respon antitoxoplasmik. Tumor necrotiing
factor!F-T)C!F
juga
memainkan
peran
penting
dalam
mengendalikan T. gondii dengan meningkatkan respon dari sel ! T ter/adap infeksi ini. Takioit merespons dengan beruba/ menjadi bradyoites, yang secara morfologis mirip dengan takioit tapi bereplikasi lebi/ lambat. %radyoites membentuk kista yang berdiam di dalam otak , jantung, dan otot rangka dari tuan ruma/ untuk sisa /idup mereka. 6asilnya adala/ infeksi fase kronis
ditandai
dengan
kista
jaringan.=ika
tuan
ruma/
mengalami
immunocompromised , kista ini dapat menguba/ kembali ke bentuk takioit dan
menginfeksi jaringan
lain di /ost tersebut. Takioit
ini
akan
meng/ancurkan sel dan menyebabkan fokus nekrosis. (ada pasien yang terinfeksi 6I7, ekspresi *D!": ter/adap toxoplasma terganggu pada *D:B. (enurunan ini berkorelasi dengan penurunan produksi I2!1 dan IC)!E dalam menanggapi T. gondii. Tlimfosit juga terganggu, se/ingga menurunkan perta/anan tuan ruma/ ter/adap T. gondii.(enurunan perta/anan tuan ruma/ menimbulkan reaktiasi infeksi toxoplasma kronis pada pasien 6I7, terutama ketika penurunan /itung *D: ba;a/ 00 selGu2.
11
Toxoplasmosis cerebri biasanya terjadi pada penderita yang terinfeksi irus 6I7 dengan *D: T sel H 00Gm2.(ada pasien yang terinfeksi 6I7, jumla/ *D: limfosit T dapat menjadi prediktor untuk alidasi kemungkinanan adanya infeksi oportunistik. (ada pasien dengan *D: H 100 selGm2 kemungkinan untuk terjadi infeksi oportunistik sangat tinggi. 5
12
). $!m%!#!n &linis *+1,
(ada manusia de;asa dengan daya ta/an tubu/ yang baik biasanya /anya memberikan gejala minimal dan ba/kan sering tidak menimbulkan gejala. Apabila menimbulkan gejala, maka gejalanya tidak k/as seperti@ demam, nyeri otot, sakit tenggorokan,kadang!kadang nyeri dan ada pembesaran kelenjar limfe serikalis posterior, supraklaikula dan suboksiput. (ada infeksi berat, meskipun jarang, dapat terjadi sakit kepala, munta/, depresi, nyeri otot, pneumonia, /epatitis, miokarditis, ensefalitis, delirium dan dapat terjadi kejang. Sesuda/ terjadi penularan, parasit dengan perantara aliran dara/ akan dapat mencapai berbagai macam organ misalnya otak, sumsum tulang belakang, mata, paru!paru, /ati, limpa, sumsum ulang, kelenjar limfe dan otot jantung. Toxoplasma cerebri ditandai dengan onset yang subakut.+anifestasi klinis yang timbul dapat berupa defisit neurologis fokal -85, nyeri kepala -"", bingungGkacau -"1, dan kejang -15. (ada suatu studi didapatkan adanya tanda ensefalitis global dengan peruba/an status mental pada $" kasus, adanya defisit neurologis pada $0 kasus, )yeri kepala pada "0 kasus, demam pada :" kasus dan kejang pada 30 kasus. Defisit neurologis yang biasanya terjadi adala/ kelema/an motorik dan gangguan bicara.%isa juga terdapat abnormalitas saraf otak, gangguan pengli/atan, gangguan sensorik, disfungsi
serebelum,
meningismus,
gangguan
gerakdan
manifestasi
neuropsikiatri.
13
9elainan yang terjadi pada janin pada umumnya sangat berat dan ba/kan bisa fatal ole/ karena parasit tersebar di berbagai organ!organ terutama pada sistem susunan sarafnya.9elainan yang terjadi sangat jelas terli/at dan yang patognomonik dan indikatif adala/ kalsifikasi
serebral, korioretinitis,
/idrosefalus atau mikrosefalus dan psikomotor.9alsifikasi serebral dan korioretinitis merupakan gejala yang paling penting untuk menentukan diagnosis toksoplasmosis kongenital. $e-!l! &lini& to&sopl!smosis di d!p!t
(ada toksoplasmosis didapat, berbagai kelainan organ dan jaringan dapat terjadi
yaitu
pada
jaringan
serebrospinal
yang
mengakibatkan
ensefalomielopati, /idrosefalus, kalsifikasi serebral dan korioretinitis, kelainan limfatik berupa limfadenitis disertai dengan demam, kelainan pada kulit yang berupa ruam kulit makulopapuler yang mirip ruam kulit pada demam tifus, kelainan pada paru!paru yang berupa pneumonia interstisial, pada jantung terjadi miokarditis dan terjadi pula pembesaran /ati dan limpa. 9elainan! kelainan pada jaringan serebrospinal umumnya menyerang bayi dan anak! anak sedangkan kelainan limfatik menyerang anak berumur antara "!" ta/un.
14
.Di!gnosis +*+11 .1. Peme#i&s!!n Se#ologi
$... 'ji Sabin Celdman dye T/e Sabin ! Celdman dye test adala/ tes netralisasi sensitif dan spesifik untuk toksoplasmosis. (emeriksaan ini digunakan untuk mengukur antibodi Ig< dan merupakan tes standar referensi untuk toksoplasmosis. )amun, pemeriksaan ini membutu/kan organisme T gondii /idup, karena tidak tersedia di sebagian besar laboratorium.-6al ini digunakan terutama sebagai uji konfirmasi di laboratorium rujukan Titer yang tinggi menunjukkan toksoplasmosis akut. 5 $..1. 'ji #2ISA 6asil dari Ig+ #2ISA lebi/ sensitif dan spesifik dibandingkan dengan /asil dari tes Ig+ lainnya. Enzyme-linked immunofiltration assay - #2ICA didasarkan pada penggunaan selulosa asetat berpori membran dalam prosedur coimmunoelectrodiffusion. +etode #2ICA memiliki /asil diagnostik yang lebi/ baik daripada pemeriksaan spesifik Ig+ dan atau IgA yang dideteksi dengan alat tes immunocapture.0 $..3. Tes aiditas Ig< Titer antibodi spesifik Ig< akan mencapai puncak setela/ !1 bulan setela/ infeksi dan akan terus positif sampai ;aktu yang tidak bisa ditentukan yang menandakan orang tersebut suda/ perna/ terinfeksi toxoplasma dan mungkin sedang terjadi reaktiasi. Sedangkan antibodi spesifik Ig+ akan mencapai puncak setela/ 1 minggu onset infeksi dan akan menurun setela/ bulan dan biasanya
15
tidak terdeteksi setela/ 8!5 bulan berikutnya, jika positif menandakan infeksi tersebut primer. 6asil tes aiditas Ig< dapat membantu untuk membedakan pasien dengan infeksi akut dan orang!orang dengan infeksi kronis yang lebi/ baik daripada tes alternatif lainnya, seperti tes yang mengukur antibodi Ig+ . Seperti /alnya untuk tes antibodi Ig+ merupakan tes aiditas yang paling berguna bila dilakukan di a;al ke/amilan. Ig< diproduksi pada a;al infeksi dan mengikat T.gondii antigen lebi/ lema/ daripada antibodi yang di/asilkan kemudian dalam perjalanan infeksi. Antibodi aiditas tinggi menunjukkan infeksi yang lama atau infeksi yang baru didapat. Tes ini dapat membantu dalam pengaturan ke/amilan karena ;aktu infeksi memiliki nilai dalam menentukan prognostis. Sebua/ pola jangka panjang yang terjadi pada ak/ir ke/amilan tidak mengesampingkan kemungkinan ba/;a infeksi akut mungkin terjadi selama bulan!bulan pertama ke/amilan. .2. Peme#i&s!!n /!i#!n se#e%#ospin!l
erebrospinal fluid -*SC analisis jarang digunakan dalam diagnosis toksoplasmosis serebral dantidak dilakukan secara rutin, mengingat resiko meningkatnya tekanan intrakranial. (emeriksaan ini dapat dilakukan jikadiagnosis toksoplasmosis tidak jelas pada pasien denganperuba/an status mental atau fitur dari meningitis. +enunjukkan adanya ariabel glukosa yang meningkat. =umla/ sel dara/ puti/ yang sedikit meningkat dengan mononuklear predominan dan eleasi protein.>
16
.3. Peme#i&s!!n Pol0me#!se '!in e!/tion P4
Digunakan +endeteksi D)A Toxoplasmosis gondii. (*& untuk T.gondii dapat juga positif pada cairan bronkoaleolar dan cairan itreus atau auos /umor dari penderita toksoplasmosis yang terinfeksi 6I7. Adanya (*& yang positif pada jaringan otak tidak berarti terdapat infeksi aktif karena tissue cyst dapat berta/an lama berada di otak setela/ infeksi akut.> .. T s/!n56I
2+12
(emeriksaan *T scan menunjukkan adanya menunjukkan fokal edema dengan bercak!bercak /iperdens multipel disertai dan biasanya ditemukan lesi berbentuk cincin atau penyengatan /omogen dan disertai edema asogenik pada jaringan sekitarnya. Toksoplasma cerebri jarang muncul dengan lesi tunggal atau tanpa lesi, seperti ringlike pattern pada $0!>0 kasus.2esi ini berpredileksi di ganglia basalis dan hemispheric corticomedullary !unction" (emeriksaan +&I lebi/ sensitif dibanding *T Scan. .(. Biopsi ot!&
'ntuk diagnosis pasti ditegakkan melalui biopsi otak.Ditemukannya takioit atau kista yang mengelilingi area inflamasi.
17
*.Pen/eg!'!n +*
Tindakan yang perlu dilakukan dalam mencega/ penyakit toxoplasmosis adala/ sebagai berikut @ . Daging yang akan dikonsumsi /endaknya daging yang suda/ diradiasi atau yang suda/ dimasak pada su/u "0JC -88J*,sedangkan pada daging yang dibekukan mengurangi infektiitas parasit tetapi tidak membunu/ parasit. 1. Ibu /amil yang belum diketa/ui tela/ mempunyai antibodi ter/adap toxoplasma gondi, dianjurkan untuk tidak kontak dengan kucing dan tidak membersi/kan tempat sampa/. (akaila/ sarung tangan karet dan cucila/ tangan selalu setela/ bekerja dan sebelum makan. 3. Apabila memeli/ara kucing, maka sebaiknya kucing diberikan makanan kering, makanan kaleng atau makanan yang tela/ dimasak dengan baik dan jangan biarkan memburu makanan sendiri. :. *ucila/ tangan dengan benar sebelum makan dan sesuda/ menjama/ daging menta/ atau setela/ memegang tana/ yang terkontaminasi kotoran kucing. ". A;asi kucing liar, jangan biarkan kucing tersebut membuang kotoran ditempat bermain anak!anak
7. Pen!t!l!&s!n!!n
##$
%uality
&tandards
subcommittee-55>
merekomendasikan
penggunaan terapi empirik pada pasien yang diduga ensefalitis toxoplasma selama 1 minggu, kemudian dimonitor lagi setela/ 1 minggu, bila ada perbaikan secara klinis maupun radiologi, diagnosis adanya ensefalitis toxoplasma dapat ditegakkan dan terapi ini dapat di teruskan. 2ebi/ dari 50 pasien menunjukkan
18
perbaikan klinis dan radiologik setela/ diberikan terapi inisial selama 0!: /ari.=ika tidak ada perbaikan lesi setela/ 1 minggu, diindikasikan untuk dilakukan biopsi otak. Saat ini obat yang direkomendasikan dalam pengobatan toksoplasmosis bertindak terutama ter/adap bentuk tac/yoite dari T gondii.(irimetamin adala/ agen
yang
paling
efektif
dan
termasuk
dalam
kebanyakan
regimen
obat.2eucoorin -asam folinic /arus diberikan bersamaan untuk mencega/ penekanan sumsum tulang. 9ombinasi pirimetamin "0!$" mg per/ari yang dikombinasikan dengan sulfadiain !," g tiap 8 jam. (asien yang alergi ter/adap sulfa dapat diberikan kombinasi pirimetamin "0!$" mg per/ari dengan clindamicin :"0!800 mg tiap 8 jam.(enelitian Kapar et al. /anya menggunakan klindamisin 3x800 mg intraena tanpa pirimetamin untuk mengobati toksoplasmosis serebral dan membutu/kan 0 bulan untuk meli/at /ilangnya lesi pada monitoring radiologi. Sementara &oemer et al. menggunakan klindamisin untuk mengobati pasien dengan toksoplasmosis otak tetapi pasien meninggal.(otensi penggunaan klindamisin sebagai agen tunggal belum ditetapkan di uji klinis acak. +adi et al. menunjukkan adanya perbaikan klinis dalam ;aktu :> jam dan lesi diselesaikan sepenu/nya dalam ;aktu 3 minggu. Terli/at sebua/ respon positif ter/adap pengobatan baik secara klinis dan radiologis. Toksoplasmosis otak dapat diobati dengan klindamisin tanpa pyrimet/amine dalam pengaturan sumber daya miskin negara dan pada pasien yang tidak mentolerir obat sulfa. 3
19
(asien alergi ter/adap sulfa dan klindamicin, dapat diganti dengan Aitromycin 100 mgG/r, atau claritromicin gram tiap 1 jam, atau atoauone $"0 mg tiap 8 jam. Terapi ini diberikan selam :!8 minggu atau 3 minggu setela/ perbaikan gejala klinis.: Spiramycin merupakan obat pili/an lain ;alaupun kurang efektif tetapi efek sampingnya kurang bila dibandingkan dengan obat!obat sebelumnya. Dosis spiramycin yang dianjurkan iala/ 1!: gram se/ari yang di bagi dalam 1 atau : kali pemberian.%eberapa peneliti menganjurkan pengobatan ;anita /amil trimester pertama dengan spiramycin 1!3 gram se/ari selama seminggu atau 3 minggu kemudian disusul 1 minggu tanpa obat.Demikian berselang seling sampai sembu/. (engobatan juga ditujukan pada penderita dengan gejala klinis jelas dan ter/adap bayi yang la/ir dari ibu penderita toxoplasmosis. >,0 Terapi anti retro iral -A&7 diindikasikan pada penderita yang terinfeksi 6I7 dengan *D: kurang dari 3"0!"00 selGm2, dengan gejala -AIDS. Atau indiidu yang memiliki 6I7 dan T% aktif, chronic liver disease, atau orang!orang terdekat yang berpotensi untuk terjangkit penyakit. 'irst line A&T /arus memiliki 1 )&TI -nucleoside reverse transcriptase inhibitor dan ))&TI - $on nucleoside reverse transcriptase inhibitor conto/ yang direkomedasikan tenofoir, lamiudine atau emticitabine, dan efapiren.:
20
Tabel . Algoritma pemberian A&7:
21
Tabel 1. &egimen A&7: Tindak lanjut *T scan G +&I /arus dilakukan sekitar 1 /ari setela/ mulai pengobatan untuk memastikan respon pengobatan, dilakukan setiap :!8 minggu sampai terdapat penyelesaian massa lesi.: (asien dengan tanda!tanda klinis dan gambaran pemeriksaan penunjang menunjukan
diagnosis
toksoplasmosis
jarang
gagal
pengobatan
anti!
toksoplasmosis klasik.=ika memang terjadi kegagalan, penggunaan terapi pengganti,
misalnya
aitromisin,
klaritromisin,
atoauone,
trimetreksat,
doksisiklin. 6arus diingat ba/;a pasien yang gagal merespon pengobatan anti! toksoplasmosis mungkin memiliki patologi lain atau bersamaan, misalnya limfoma, tuberkuloma, atau progresif multi!fokal leucoencep/alopat/y. %iopsi
22
otak
dapat
membantu
untuk
memperole/
diagnosis
dan
memuda/kan
pengobatan.: 1,. P#ognosis
%anyak pasien cukup respon dengan pengobatan tapi prognosis jangka panjang masi/ terbatas.(rognosis pada pasien terinfeksi 6I7 memiliki prognosis kelangsungan /idup rata!rata 1 bulan, tapi A&T dapat meningkatkan ekspektasi ke/idupan. (ealth )rotection #gency memperkirakan ba/;a sekitar 30 dari orang dengan infeksi 6I7 yang tidak terdiagnosis memiliki persentase yang sama dari mereka yang didiagnosis terlambat. 9ematian sering terjadi dalam : bulan setela/ pengobatan adala/ karena demensia. " +engingat angka relaps yang sangat tinggi 9oacs dan +asur menganjurkan pemberian pirimetamin!sulfadiain seumur /idup sebagai profilaksis sekunder."
23
BAB III PENUTUP
Toxoplasmosis merupakan infeksi oportunistik yang serius.=ika belum terinfeksi, untuk meng/indari risiko terpajan infeksi dapat dengan tidak memakan daging atau ikan menta/, dan ambil ke;aspadaan lebi/ lanjut jika membersi/kan kandang kucing.Dapat pula memakai obat anti!6I7 yang manjur untuk mena/an jumla/ *D:. Ini kemungkinan akan mencega/ masala/ kese/atan diakibatkan tokso. =ika jumla/ *D: anda turun di ba;a/ 00, sebaiknya bicara dengan dokter tentang pemakaian obat untuk mencega/ penyakit tokso. =ika mengalami kepala nyeri, disorientasi, kejang!kejang, atau gejala tokso lain, /arus langsung meng/ubungi dokter.Dengan diagnosis dan pengobatan dini, tokso dapat diobati secara efektif. =ika anda mengalami penyakit tokso, sebaiknya anda terus memakai obat antitokso untuk mencega/ penyakitnya kambu/. Infeksi oportunistik dapat terjadi akibat penurunan kekebalan tubu/ pada penderita 6I7GAIDS,akibatnya muda/ terkena penyakit!penyakit lain seperti penyakit infeksi disebabkan ole/ irus, bakteri,protooa dan jamur dan juga muda/ terkena penyakit keganasan.(engobatan untuk infeksi oportunistik bergantung pada penyakit infeksi yang ditimbulkan.(engobatan status kekebalan tubu/
dengan
dapatmemperbaiki
menggunakan fungsi
sel
immune limfosit,
restoring dan
agents,
di/arapkan
menamba/
jumla/
limfosit.(enatalaksanaan 6I7GAIDS bersifat menyeluru/ terdiri dari pengobatan, pera;atanGre/abilitasidan edukasi.(engobatan pada pengidap 6I7Gpenderita
24
AIDS ditujukan ter/adapirus 6I7, infeksi opportunistik, kanker sekunder, status kekebalan tubu/, simptomatis dan suportif.
25