SKENARIO 3 PEMBENGKAKAN KELENJAR LEHER
Seorang laki-laki, usia 35 tahun datang ke IGD RS mengeluhkan terdapat benjolan pada leher kanan sejak 1 bulan, semakin lama bertambah besar. Demam terutama malam hari, berat badan berkurang dan terkadang nyeri pada benjolan tersebut. Dari pemeriksaan isik didapat pembengkakan !elenjar Getah "ening di regio #olli De$tra, satu buah, konsistensi sedikit keras, ukuran 3$3 %m, tidak ada tanda inlamasi dan nyeri tekan. Ditemukan juga pembengkakan !elenjar Getah "ening di kedua Inguinal masing-masing satu buah, ukuran 1$1 %m, konsistensi sedikit keras, tidak ada tanda inlamasi dan ny eri tekan. Dokter meminta pasien untuk melakukan melakuk an biopsi !elenjar Getah "ening untuk diagnostik dan pasien menyetujuinya.
KATA SULIT
1. Regio #o #olli & "a "agian le leher. '. Inguinal & Daerah pangkal paha 3. "iopsi & (engambilan dan pemeriksaan biasanya mikroskopik dan jaringannya dari tubuh organisme. PERTANYAAN
1. )pakah )pakah diagno diagnosis sis dari dari s%ena s%enario rio ters tersebut ebut** '. +engapa ditemukan ditemukan pembengka pembengkakan kan !G" tetapi tetapi tidak tidak ada inlam inlamasi* asi* 3. )pa )pa penye penyebab bab pem pemben bengka gkaka kan n !G"* !G"* . )paka )pakah h ug ugsi si dari dari !G"* !G"* 5. ujua ujuan n dila dilaku kukan kan bio biops psi* i* . +engapa pembesarannya pembesarannya di region region #olli dan Inguinal Inguinal** /. )pakah )pakah a%tor a%tor usia usia berp berpenga engaruh ruh** 0. +engapa demam pada malam hari dan berat berat badan badan berkur berkurang* ang* . )pakah konsistensi konsistensi berpengaruh berpengaruh terhadap terhadap penyakit penyakit yang timbul timbul** 12. Daerah manahkan yang akan terjadi pembengkakan selain regio #olli #olli dan Inguinal* JAWABAN
1. '. 3. . 5.
im imade adeno nopa patti Sel Sel terla terlalu lu akti akti memb membel elah ah.. Ineksi Ineksi 4irus, 4irus, bakteri bakteri,, keganasan keganasan dan dan gangguan gangguan sistem sistem imun. imun. iltr iltrasi asi bakteri bakteri,, 4irus 4irus 6anti 6antigen gen7. 7. 8ntu 8ntuk k mene menega gaka kan n diag diagno nosi siss dan dan meng menget etah ahui ui apak apakah ah ada ada tand tandaa kega kegana nasa san n dari dari pemebesaran !G" tersebut. . !arena !arena meru merupaka pakan n pertah pertahanan anan pertam pertama. a. /. "isa "isa mempenga mempengaruh ruhii tergant tergantung ung etiol etiologi ogi.. 0. Demam malam malam hari& hari& karena karena 4irus 4irus atau atau antigen antigen akti akti di malam malam hari. hari. "erat "adan turun& karena susah menelan sehingga nasu makan menurun. . "erpen "erpengar garuh uh karena karena untuk untuk melihat melihat adanya adanya keganas keganasan. an. 12. )$illa, )$illa, abdomen, selangkang selangkangan. an.
HIPOTESA
!elenjar Getah "ening merupakan organ yang berungsi sebagai iltrasi bakteri, 4irus 6antigen7. (ada !G" dapat terjadi kelainan 6bengkak7 dan dapat disebabkan oleh Ineksi 4irus, bakteri, keganasan dan gangguan sistem imun. (embengkakan !G" dapat terjadi pada regio #olli, Inguinal, )$illa, )bdomen dan Selangkangan. Diagnosis yang di %urigai ialah imadenopati dengan ditemukan konsistensi sedikit keras pada !G". Gejala yang timbul adalah demam malam hari karena 4irus atau antigen akti di malam hari dan "erat "adan turun karena susah menelan sehingga nasu makan menurun. ata laksana yang dapat dilakukan dengan mengobati gejala seperti demam dan keluhan lainnya. 8ntuk menegakan diagnosis pasti dilakukan biopsy setelah itu dilanjutkan dengan penatalaksanaan lebih lanjut.
SASARAN BELAJAR
9. 1. +emahami dan +enjelaskan !elenjar Getah "ening 1.1 +emahami 1.' +emahami 1.3 +emahami 1. +emahami
dan dan dan dan
+enjelaskan +enjelaskan +enjelaskan +enjelaskan
+akroskopik !elenjar Getah "ening +ikroskopik !elenjar Getah "ening ungsi !elenjar Getah "ening +ekanisme !elenjar Getah "ening
9. '. +emahami dan +enjelaskan imadenopati '.1 +emahami dan +enjelaskan Deinisi imadenopati '.' +emahami dan +enjelaskan !lasiikasi imadenopati '.3 +emahami dan +enjelaskan :tiologi imadenopati '. +emahami dan +enjelaskan (atoisiologi imadenopati '.5 +emahami dan +enjelaskan +aniestasi !linis imadenopati '. +emahami dan +enjelaskan Diagnosis dan Diagnosis "anding imadenopati './ +emahami dan +enjelaskan (enatalaksanaan dan (en%egahan imadenopati '.0 +emahami dan +enjelaskan !omplikasi imadenopati '. +emahami dan +enjelaskan (rognosis imadenopati
LO. 1. Memahami dan Menjea!"an Keenja# Ge$ah Benin% 1.1 Memahami dan Menjea!"an Ma"#&!"&'i" Keenja# Ge$ah Benin%
imonodus
erletak disekitar pembuluh darah yang berungsi untuk memproduksi limosit dan anti bodi untuk men%egah penyebaran ineksi lanjutan, menyaring aliran limatik sekurangkurangnya oleh satu nodus sebelum dikembalikan kedalam aliran darah melalui duktus torasikus, sehingga dapat men%egah penyebaran ineksi lebih luas. erdapat permukaan %embung dan bagian hillus 6%ekung7 yang merupakan tempat masuknya pembuluh darah dan saluran lime eeren yang memba;a aliran lime keluar dari limonodus. Saluran aeren memasuki limonodus pada daerah sepanjang permukaan %embung. a. "entuk imonodus 94al seperti ka%ang tanah atau ka%ang merah dengan pinggiran %ekung 6hillus7 b. 8kuran imonodus Sebesar kepala peniti atau buah kenari, dapat diraba pada daerah leher, a$illa, dan inguinal dalam keadaan ineksi. Daerah tubuh yang terdapat limonodus 1. Dilihat dari letaknya pada tubuh a. imonodus superisial b. imonodus ser4ikal 6leher7 %. imonodus a$illa 6ketiak7 d. imonodus inguinal 6lipat paha7 '. imonodus proundus a. imonodus iliaka 6berkenaan dengan ilium7
b. %. d. e.
imonodus lumbal 6sepanjang 4ertebra lumbalis7 imonodus torasikus 6pada pangkal paru7 imonodus mesenterikus 6melekat pada mesenterium usus halus imonodus portal 6pada issura portal hepar< %elah porta hati7
3. +enurut Snell=s letak limonodus terbagi atas a. !epala dan leher bagian lateral dan belakang yaitu di sepanjang m.sterno%leidomastoideus, lingual, pharyn$, %a4um nasi, palatum, muka, mandibular
erdapat tiga daerah pada !G" yang berbeda& korteks, medula, parakorteks, ketiganya berlokasinya antara kapsul dan hilus. !orteks dan medula merupakan daerah yang mengandung sel ", sedangkan daerah parakorteks mengandung sel .
!orteks luar &
Susunan limosit membentuk n&d))! im*a$i")! . erlihat terang, ada limosit besar dan mikroag & germinal %enter. Germinal %enter adalah terjadi dierensiasi limosit " menjadi sel plasma. Dibentuk dari jaringan limoid yang terdapat satu jaringan sel retikular dan seratretikular yang dipenuhi oleh limosit ". erdapat struktur berbentuk seris yangdisebut nodulus limatikus, dalam satu nodulus limatikus terdapat %orona6dibentuk dengan susunan sel yang padat7 dan sentrum germinati4um 6dibentuk dari susunan sel yang longgar, dan merupakan tempat dierensiasi limosti "menjadi sel plasma7 . erdapat sinus subkapsularis atau sinus marginalis yangdibentuk oleh jaringan ikat longgar dari makroag, sel retikular dan serat retikular.
!orteks dalam imosit dius, dan didominasi oleh limosit .
+edula
erdapat "da med)a#i! yang menjadi dinding dari !in)!+!in)! med)a#i! . erdapat korda medularis 6genjel-genjel medula7 yang merupakan perluasan korteks dalam yang berisi sel plasma hasil dierensiasi pada sentrum germinati4um. !orda medularis dipisahkan oleh struktur seperti kapiler yang berdilatasi yang disebut sebagai sinus limoid medularis yang mengandung %airan lime.
1.3 Memahami dan Menjea!"an ,)n%!i Keenja# Ge$ah Benin%
ungsi utama !G" adalah sebagai penyaring 6iltrasi7 dari berbagai mikroorganisme asing dan partikel-partikel akibat hasil dari degradasi sel-sel atau metabolisme. 1.- Memahami dan Menjea!"an Me"ani!me Keenja# Ge$ah Benin%
#airan interestial yang menggenangi jaringan se%ara terus menerus yang diambil oleh kapiler kapiler limatik disebut dengan ima. ima mengalir melalui sistem pembuluh yang akhirnya kembali ke sistem sirkulasi. Ini dimulai pada ekstremitas dari sistem kapiler limatik yang diran%ang untuk menyerap %airan dalam jaringan yang kemudian diba;a melalui sistem limatik yang bergerak dari kapiler ke limatik 6pembuluh getah bening7 dan kemudian ke kelenjar getah bening. Getah bening ini disaring melalui benjolan dan keluar dari limatik eeren. Dari sana getah bening mele;ati batang limatik dan akhirnya ke dalam saluran limatik. (ada titik ini getah bening dile;atkan kembali ke dalam aliran darah dimana perjalanan ini dimulai lagi. ime nodes ini berperan untuk menyaring kelenjar getah bening sebelum dapat dikembalikan ke sistem peredaran darah. +eskipun node dapat menambah atau mengurangi ukuran sepanjang hidup, setiap node yang telah rusak atau han%ur, tidak beregenerasi. (embuluh limatik aeren memba;a uniltered getah bening ke node. (roduk-produk limbah sini, dan beberapa %airan, yang disaring. Di bagian lain dari node, limosit, yang khusus sel darah putih, membunuh patogen yang mungkin ada.>al ini menyebabkan pembengkakan umumnya dikenal sebagai pembengkakan kelenjar bengkak. !elenjar getah bening juga perangkap sel-sel kanker dan memperlambat penyebaran kanker sampai mereka ke;alahan oleh itu. (embuluh limatik eeren memba;a keluar getah bening disaring dari node untuk melanjutkan kembali ke sistem peredaran darah. Sementara kapiler getah bening mengumpulkan %airan interstisial mereka juga mengambil sesuatu hal lain seperti 4irus dan bakteri, ini terba;a dalam getah bening sampai mereka men%apai kelenjar getah bening yang mana diran%ang untuk menghan%urkan 4irus dan bakteri dengan menggunakan berbagai metode. (ertama sel makroag menelan bakteri, ini dikenal sebagai agositosis. !edua sel limosit menghasilkan antibodi,ini dikenal sebagai respon kekebalan tubuh. (roses ini diharapkan akan berhubungan dengan semua ineksi yang berjalan
melalui getah bening tetapi sistem limatik tidak meninggalkan ini di sana. "eberapa sel imosit akan meninggalkan node dengan perjalanan di getah bening dan memasuki darah ketika getah bening bergabung kembali, ini memungkinkan untuk menangani ineksi pada jaringan lain. Se%ara anatomi aliran getah bening aeren masuk ke dalam !G" melalui simpai 6kapsul7 dan memba;a %airan getah bening dari jaringan sekitarnya dan aliran getah bening eeren keluar dari !G" melalui hilus. #airan getah bening masuk kedalam kelenjar melalui lobang-lobang di simpai. Di dalam kelenjar, %airan getah bening mengalir diba;ah simpai di dalam ruangan yang disebut sinus perier yang dilapisi oleh sel endotel. ?aringan ikat trabekula terentang melalui sinus-sinus yang menghubungkan simpai dengan kerangka retikuler dari bagian dalam kelenjar dan merupakan alur untuk pembuluh darah dan syara. Dari bagian pinggir %airan getah bening menyusup kedalam sinus penetrating yang juga dilapisi sel endotel. (ada ;aktu %airan getah bening di dalam sinus penetrating melalui hilus, sinus ini menempati ruangan yang lebih luas dan disebut sinus meduleri. Dari hilus %airan ini selanjutnya menuju aliran getah bening eeren. LO. (. Memahami dan Menjea!"an Lim*aden&'a$i (.1 Memahami dan Menjea!"an e*ini!i Lim*aden&'a$i
imadenopati adalah suatu tanda dari ineksi berat dan terlokalisasi. imadenopati terjadi bila limonodus lokal dan pembuluh darah mengalirkan materi terineksi, yang tertangkap dalam jaringan olikular nodus. (eningkatan aliran limatik adalah karakteristik dari inlamasi lokal. "ila terjadi inlamasi pembuluh limatik, ini disebut limangitis. "ila inlamasi mempengaruhi limonodus, ini disebut limadenitis. Sistem lime membantu mempertahankan ineksi tetap terlokalisasi dan terisolasi dari aliran darah. (.( Memahami dan Menjea!"an Ka!i*i"a!i Lim*aden&'a$i
"erdasarkan luas limadenopati& Generalisata& limadenopati pada ' atau lebih regio anatomi yang berbeda. okalisata& limadenopati pada 1 regio.
Dari semua kasus pasien yang berobat ke sarana layanan kesehatan primer, sekitar 3< penderita datang dengan limadenopati lokalisata dan 1< sisanya datang dengan limadenopati generalisata. !lasiikasi limadenopati sangat ber4ariasi. Saat ini klasiikasi yang sering digunakan untuk memudahkan dalam membedakan penyebab dan penanganan yang tepat untuk limadenopati adalah limadenopati lokalisata dan limadenopati generalisata. imadenopati lokalisata dideinisikan sebagai pembesaran !G" hanya pada satu daerah saja, sedangkan limadenopati generalisata apabila pembesaran !G" pada dua atau lebih daerah yang berjauhan dan simetris. Sedangkan berdasarkan ;aktu terjadinya, dikatakan limadenopati akut jika pembesaran !G" terjadi kurang dari ' minggu, sedangkan limadenopati subakut jika pembesaran !G" berlangsung '- minggu dan limadenopati kronis jika pembesaran !G" berlangsung lebih dari minggu. L&"a!i im*aden&'a$i
!elenjar getah bening ser4ikal teraba pada sebagian besar anak, tetapi ditemukan juga pada 5@ orang de;asa. (enyebab utama limadenopati ser4ikal adalah ineksi pada anak, umumnya berupa ineksi 4irus akut yang s;asirna. (ada ineksi mikobakterium atipikal, %ats%rat%h disease, toksoplasmosis, limadenitis !iku%hi, sarkoidosis, dan penyakit !a;asaki limadenopati dapat berlangsung selama beberapa bulan. imadenopati suprakla4ikula kemungkinan besar 65@-05@7 disebabkan oleh keganasan. !elenjar getah bening ser4ikal yang mengalami inlamasi dalam beberapa hari, kemudian berluktuasi 6terutama pada anak-anak7 khas untuk limadenopati akibat ineksi stailokokus dan streptokokus. !elenjar getah bening ser4ikal yang berluktuasi dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan tanpa tanda-tanda inl amasi atau nyeri yang signii kan merupakan petunjuk ineksi mikobakterium, mikobakterium atipikal atau "artonella henselae 6penyebab %at s%rat%h disease7. !elenjar getah bening ser4ikal yang keras, terutama pada orang usia lanjut dan perokok menunjukkan metastasis keganasan kepala dan leher 6oroaring, nasoaring, laring, tiroid, dan esoagus7. imadenopati ser4ikal merupakan maniestasi limadenitis tuberkulosa yang paling sering 63-//@ kasus7, disebut skroula. !elainan ini dapat juga disebabkan oleh mikobakterium non-tuberkulosa. Lim*aden&'a$i e'i$#&"ea# erabanya kelenjar getah bening epitroklear selalu patologis. (enyebabnya meliputi ineksi di lengan ba;ah atau tangan, limoma, sarkoidosis, tularemia, dan siilis sekunder. Lim*aden&'a$i a"!ia Sebagian besar limadenopati aksila disebabkan oleh ineksi atau jejas pada ekstremitas atas. )denokarsinoma payudara sering bermetastasis ke kelenjar getah bening aksila anterior dan sentral yang dapat teraba sebelum ditemukannya tumor primer. imoma jarang bermaniestasi sejak a;al atau, kalaupun bermaniestasi, hanya di kelenjar getah bening aksila. imadenopati antekubital atau epitroklear dapat disebabkan oleh limoma atau melanoma di ekstremitas, yang bermetastasis ke kelenjar getah bening ipsilateral. Lim*aden&'a$i !)'#a"a/i")a imadenopati suprakla4ikula mempunyai keterkaitan erat dengan keganasan. (ada penelitian, keganasan ditemukan pada 3@ dan 52@ penderita. Risiko paling tinggi ditemukan pada penderita di atas usia 2 tahun.imadenopati suprakla4ikula kanan berhubungan dengan keganasan di mediastinum, paru, atau esoagus. imadenopati suprakla4ikula kiri 6nodus Air%ho;7 berhubungan dengan keganasan abdominal 6lambung, kandung empedu, pankreas, testis, o4arium, prostat7. Lim*aden&'a$i in%)ina imadenopati inguinal sering ditemukan dengan ukuran 1-' %m pada orang normal, terutama yang bekerja tanpa alas kaki. imadenopati reakti yang jinak dan ineksi merupakan penyebab tersering limadenopati inguinal. imadenopati inguinal jarang disebabkan oleh keganasan. !arsinoma sel skuamosa pada penis dan 4ul4a, limoma, serta melanoma dapat disertai limadenopati inguinal. imadenopati inguinal ditemukan pada 50@ penderita karsinoma penis atau uretra. Lim*aden&'a$i %ene#ai!a$a
imadenopati generalisata lebih sering disebabkan oleh ineksi serius, penyakit autoimun, dan keganasan, dibandingkan dengan limadenopati lokalisata. (enyebab jinak pada anak adalah ineksi adeno4irus. imadenopati generalisata dapat disebabkan oleh leukemia, limoma, atau penyebaran kanker padat stadium lanjut. imadenopati sumber keganasan primer yang mungkin bermetastasis ke kelenjar getah bening tersebut dan tindakan diseksi leher. (.3 Memahami dan Menjea!"an E$i&&%i Lim*aden&'a$i
+I)+I&
+alignan%y 6keganasan7 leukemia, neuroblastoma, limoma
Ineksi 4irus dan bakteri
)utoimun S:, rheumatoid arthritis
+is%ellaneous and unusual %onditions sar%oidosis dan !a;asaki desease Iatrogeni% %auses penggunaan obat obatan
(enyebab yang paling sering limadenopati adalah& Ineksi 1. Ineksi 4irus Ineksi yang disebabkan oleh 4irus pada saluran pernapasan bagian atas seperti Rino4irus, (arainluenBa Airus, inluenBa Airus, Respiratory Syn%ytial Airus 6RSA7, #orona4irus, )deno4irus )taupun Retro4irus.Airus lainnya :bstein "arr Airus 6:"A7,#ytomegalo Airus 6#+A7,Rubela, Rubeola, Aari%ella-Cooster Airus, >erpes Simpleks Airus, #o$sa%kie4irus, dan >uman Immunodei%ien%y Airus 6>IA7.
Ineksi >IA sering menyebabkan limadenopati seri4ikalis yang merupakan salah satu gejala umum ineksi primer >IA. Ineksi primer atau akut adalah penyakit yang dialami oleh sebagian orang pada beberapa hari atau minggu setelah tertular >IA. Gejala lain termasuk demam dan sakit kepala, dan sering kali penyakit ini dianggap penyakit lu 6inluenBa like illness7. Segera setelah seseorang terineksi >IA, kebanyakan 4irus keluar dari darah. Sebagian melarikan diri ke sistem limatik untuk bersembunyi dan menggandakan diri dalam sel di !G", diperkirakan hanya sekitar '@ 4irus >IA ada dalam darah. Sisanya ada pada sistem limatik, termasuk limpa, lapisan usus dan otak. (ada penderita >IA positi, aspirat !G" dapat mengandung immunoblas yang sangat banyak. (ada beberapa kasus juga tampak sel-sel imatur yang banyak. (ada ase deplesi, pada aspirat sedikit dijumpai sel olikel, immunoblas dan tingible body ma%rophage,tetapi banyak dijumpai sel-sel plasma. imadenopati generalisata yang persisten 6persistent generaliBed lymphadenopathy<(G7 adalah limadenopati pada lebih dari dua tempat !G" yang berjauhan, simetris dan bertahan lama. (G adalah gejala khusus ineksi >IA yang timbul pada lebih dari 52@ 9rang Dengan >IA<)IDS 69D>)7 dan (G ini sering disebabkan oleh ineksi >IA-nya itu sendiri. (G biasanya dialami ;aktu tahap ineksi >IA tanpa gejala, dengan jumlah #D di atas
522, dan sering hilang bila kadar #D menurun hingga kadar #D '22. !urang lebih 32@ orang dengan (G juga mengalami splenomegali. "atasan limadenopati pada ineksi >IA adalah sebagai berikut& +elibatkan sedikitnya dua kelompok kelenjar getah bening o Sedikitnya dua kelenjar yang simetris berdiameter lebih dari 1 %m dalam setiap kelompok o "erlangsung lebih dari satu bulan o idak ada ineksi lain yang menyebabkannya o (embengkakan kelenjar getah bening bersiat tidak sakit, simetris dan kebanyakan terdapat di leher bagian belakang dan depan, di ba;ah rahang ba;ah, di ketiak serta di tempat lain, tidak termasuk di inguinal. "iasanya kulit pada kelenjar yang bengkak karena (G akibat >IA tidak ber;arna merah. !elenjar yang bengkak kadang kala sulit dilihat, dan lebih mudah ditemukan dengan %ara menyentuhnya. "iasanya kelenjar ini berukuran sebesar ka%ang polong sampai sebesar buah anggur. '. Ineksi bakteri (eradangan !G" 6limadenitis7 dapat disebabkan Streptokokus beta hemolitikus Grup ) atau stailokokus aureus. "akteri anaerob bila berhubungan dengan %aries dentis dan penyakit gusi, radang apendiks atau abses tubo-o4arian. (ada a;al ineksi, aspirat mengandung %ampuran neutroil dan limosit. !emudian mengandung bahan pirulen dari neutroil dan massa debris. imadenitis bakterial akut biasanya menyebabkan !G" ber;arna merah, panas dan nyeri tekan. "iasanya penderita demam dan terjadi leukositosis neutroil pada pemeriksaan darah tepi. (ada ineksi oleh +ikobakterium tuberkulosis, aspirat tampak karakteristik sel epiteloid dengan latar belakang limosit dan sel plasma. Sel epiteloid berupa sel bentuk poligonal yang lonjong dengan sitoplasma yang pu%at, batas sel yang tidak jelas, kadang seperti koma atau inti yang berbentuk seperti bumerang yang pu%at, berlekuk dengan kromatin halus.
!eganasan seperti leukemia, neuroblastoma, rhabdomyo-sarkoma dan limoma juga dapat menyebabkan limadenopati. Diagnosis deeniti suatu limoma membutuhkan tindakan biopsi eksisi, oleh karena itu diagnosis subtipe limoma dengan menggunakan biopsi aspirasi jarum halus masih merupakan kontro4ersi. )spirat imoma non->odgkin berupa populasi sel yang monoton dengan ukuran sel yang hampir sama. "iasanya tersebar dan tidak berkelompok. Diagnostik sitologi imoma >odgkin umumnya dibuat dengan ditemukannya tanda klasik yaitu sel Reed Sternberg dengan latar belakang limosit, sel plasma, eosinoil dan histiosit. Sel Reed Sternberg adalah sel yang besar dengan dua inti atau multinu%leated dengan sitoplasma yang banyak dan pu%at. +etastasis karsinoma merupakan penyebab yang lebih umum dari limadenopati dibandingkan dengan limoma, khususnya pada penderita usia lebih dari 52 tahun. Dengan teknik biopsi aspirasi jarum halus lebih mudah mendiagnosis suatu metastasis karsinoma daripada limoma. (enyakit lainnya yang salah satu gejalanya adalah limadenopati adalah penyakit !a;asaki, penyakit !imura, penyakit !iku%hi, penyakit !olagen, penyakit #at-s%rat%h, penyakit #astleman, Sar%oidosis, Rhematoid)rthritis dan Sistemi% upus erithematosus6S:7.
9bat-obatan dapat menyebabkan limadenopati generalisata. imadenopati dapat timbul setelah pemakaian obat-obatan seperti enitoin dan isoniaBid. 9bat-obatan lainnya seperti allupurinol, atenolol, %aptopril, %arbamaBepine, %ealosporin, emas, hidralaBine, peni%ilin, pirimetamine, uinidine, sulonamida, sulinda%7. Imunisasi dilaporkan juga dapat menyebabkan limadenopati di daerah leher,seperti setelah imunisasi D(, polio atau tioid.
(.- Memahami dan Menjea!"an Pa$&*i!i&&%i Lim*aden&'a$i
(atoisiologi limadenopati berdasarkan dari etiologi yang mendasari. "eberapa plasma dan sel 6misalnya sel kanker dan mikroorganisme7 dalam ruang interstitial, bersama dengan bahan selular tertentu, antigen, dan partikel asing masuk ke pembuluh limatik, menjadi %airan lime. !elenjar getah bening menyaring %airan lime dalam perjalanan ke sirkulasi 4ena sentral, menghilangkan sel-sel dan bahan lainnya. (roses penyaringan juga menyajikan antigen kepada limosit terkandung dalam !G". Respon imun dari limosit melibatkan prolierasi sel limosit dan makroag, yang dapat menyebabkan !G" untuk memperbesar 6limadenopati reakti7. (atogen mikroorganisme diba;a dalam %airan lime dapat juga langsung mengineksi !G", menyebabkan limadeniti7, dan apabila terdapat sel-sel kanker dapat menginiltrasi langsung atau prolierasi sel di !G". Sistem limatik berperan pada reaksi peradangan sejajar dengan sistem 4askular darah. "iasanya ada penembusan lambat %airan interstisial kedalam saluran lime jaringan, dan lime yang terbentuk diba;a kesentral dalam badan dan akhirnya bergabung kembali kedarah 4ena. "ila daerah terkena radang, biasanya terjadi kenaikan yang menyolok pada aliran lime dari daerah itu. elah diketahui bah;a dalam perjalanan peradangan akut, lapisan pembatas pembuluh lime yang terke%il agak meregang, sama seperti yang terjadi pada 4enula, dengan demikian memungkinkan lebih banyak bahan interstisial yang masuk kedalam pembuluh lime. "agaimanapun juga, selama peradangan akut tidak hanya aliran lime yang bertambah , tetapi kandungan protein dan sel dari %airan lime juga bertambah dengan %ara yang sama. Sebaliknya, bertambahnya aliran bahan-bahan melalui pembuluh lime menguntungkan karena %enderung mengurangi pembengkakan jaringan yang meradang dengan mengosongkan sebagian dari eksudat. Sebaliknya, agen-agen yang dapat menimbulkan %edera dapat diba;a oleh pembuluh lime dari tempat peradangan primer ketempat yang jauh dalam tubuh. Dengan %ara ini, misalnya, agen-agen yang menular dapat menyebar. (enyebaran sering dibatasi oleh penyaringan yang dilakukan oleh kelenjar lime regional yang dilalui oleh %airan lime yang bergerak menuju kedalam tubuh, tetapi agen atau bahan yang terba;a oleh %airan lime mungkin masih dapat mele;ati kelenjar dan akhirnya men%apai aliran darah. 6(ri%e, 15E 3 - 27. Ri;ayat penyakit dan pemeriksaan isik dapat menghasilkan petunjuk tentang kemungkinan diagnosis ini dan e4aluasi lebih lanjut se%ara langsung 6 misalnya hitung darah lengap, biakan darah, oto rontgen, serologi, uji kulit7. ?ika adenopati sistemik tetap terjadi tanpa penyebab yang jelas tanpa diketahui, biopsi kelenjar lime dianjurkan. 6>arrison, 1E 3/'7. "iopsi sayatan& Sebagian ke%il jaringan tumur mame diamdil melalui operasi dengan anestesi umum jaringan tumor itu dikeluarkan, lalu se%epatnya dikirim kelaborat untuk diperiksa. "iasanya biopsi ini dilakukan untuk pemastian diagnosis setelah operasi. 6 9s;ari, '222E '2 7. )nestesi umum menyebabkan mati rasa karena obat ini masuk kejaringan otak dengan tekanan
setempat yang tinngi. 6 9s;ari, '222E 3 7. (ada a;al pembiusan ukuran pupil masih biasa, relek pupil masih kuat, pernaasan tidak teratur, nadi tidak teratur, sedangkan tekanan darah tidak berubah, seperti biasa. 69s;ari, '222E 357. (.0 Memahami dan Menjea!"an Mani*e!$a!i Kini! Lim*aden&'a$i
!elenjar limoma %enderung teraba kenyal, seperti karet, saling berhubungan, dan tanpa nyeri. !elenjar pada karsinoma metastatik biasanya keras, dan teriksasi pada jaringan diba;ahnya. (ada ineksi akut teraba lunak, membengkak se%ara asimetrik , dan saling berhubungan, serta kulit di atasnya tampak erimatosa. 6>arrison, 1E 3/27. 1. '. 3. .
Demam berkepanjangan dengan suhu lebih dari 30 o#. Sering keringat malam. !ehilangan berat badan lebih dari 12@ dalam bulan. imbul benjolan di bagian leher.
"iasanya, saat kelenjar getah bening yang teraba, mereka dapat merasakan nyeri dan lembut. "eberapa gejala lain yang juga mungkin terjadi adalah& anda-tanda ineksi sistem pernapasan atas seperti radang tenggorokan, pilek, bersamadengan demam (embengkakan kelenjar getah bening di seluruh tubuh, menunjuk ke ineksi sepertimononukleosis atau >IA, gangguan dari sistem kekebalan tubuh, seperti rheumatoid arthritisatau lupus +erah peradangan kulit pada kelenjar getah bening bengkak (embengkakan anggota badan, menunjukkan penyumbatan sistem getah bening karenapembengkakan kelenjar getah bening node, yang terjadi terlalu jauh di ba;ah kulit untuk dirasakan
(. Memahami dan Menjea!"an ia%n&!i! dan ia%n&!i! Bandin% Lim*aden&'a$i ia%n&!i!
)lur Diagnosis
Diagnosis limadenopati memerlukan anamnesis, pemeriksaan isik, dan pemeriksaan penunjang apabila diperlukan. Anamne!i!
Dari anamnesis dapat diperoleh keterangan lokasi, gejala-gejala penyerta, ri;ayat penyakit, ri;ayat pemakaian obat dan ri;ayat pekerjaan.
L&"a!i okasi pembesaran !G" pada dua sisi leher se%ara mendadak biasanya disebabkan oleh ineksi 4irus saluran pernapasan bagian atas. (ada ineksi oleh penyakit ka;asaki umumnya pembesaran !G" hanya satu sisi saja. )pabila berlangsung lama 6kronik7 dapat disebabkan ineksi oleh +ikobakterium, oksoplasma, :bstein "arr Airus atau #itomegalo4irus. Gejaa 'en2e#$a Demam, nyeri tenggorok dan batuk mengarahkan kepada penyebab ineksi saluran pernapasan bagian atas. Demam, keringat malam dan penurunan berat badan mengarahkan kepada ineksi tuberkulosis atau keganasan. Demam yang idak jelas penyebabnya, rasa lelah dan nyeri sendi meningkatkan kemungkinan oleh penyakit kolagen atau penyakit serum 6serum si%kness7, ditambah adanya ri;ayat pemakaian obat-obatan atau produk darah. Ria2a$ 'en2a"i$ Ri;ayat penyakit sekarang dan dahulu seperti adanya peradangan tonsil sebelumnya, mengarahkan kepada ineksi oleh Strepto%o%%usE luka le%et pada ;ajah atau leher atau tandatanda ineksi mengarahkan penyebab ineksi Staphilo%o%%usE dan adanya ineksi gigi dan gusi juga dapat mengarahkan kepada ineksi bakteri anaerob. ransusi darah sebelumnya dapat mengarahkan kepada #itomegalo4irus, :pstein "arr Airus atau >IA. Ria2a$ 'ema"aian &4a$ (enggunaan obat-obatan imadenopati dapat timbul setelah pemakaian obat-obatan seperti enitoin dan isoniaBid. 9bat-obatan lainnya seperti allupurinol, atenolol, %aptopril, %arbamaBepine, %ealosporin, emas, hidralaBine, peni%ilin, pirimetamine, uinidine, sulonamida, sulinda%. (embesaran karena obat umumnya seluruh tubuh 6limadenopati generalisata7. Ria2a$ 'e"e#jaan (aparan terhadap ineksi paparan
!arakteristik dari !G" dan daerah sekitarnya harus diperhatikan. !G" harus diukur untuk perbandingan berikutnya. >arus di%atat ada tidaknya nyeri tekan, kemerahan, hangat pada perabaan, dapat bebas digerakkan atau tidak dapat digerakkan, apakah ada luktuasi, konsistensi apakah keras atau kenyal.
8kuran& normal bila diameter 2,5 %m dan lipat paha F1,5 %m dikatakan abnormal. yeri tekan& umumnya diakibatkan peradangan atau proses perdarahan. !onsistensi& keras seperti batu mengarahkan kepada keganasan, padat seperti karet mengarahkan kepada limomaE lunak mengarahkan kepada proses ineksiE luktuati mengarahkan telah terjadinya abses
(embesaran !G" leher bagian posterior biasanya terdapat pada ineksi rubela dan mononukleosis. Suprakla4ikula atau !G" leher bagian belakang memiliki risiko keganasan lebih besar daripada pembesaran !G" bagian anterior. (embesaran !G" leher yang disertai daerah lainnya juga sering disebabkan oleh ineksi 4irus. !eganasan, obat-obatan, penyakit kolagen umumnya dikaitkan degnan pembesaran !G" generalisata. (ada pembesaran !G" oleh ineksi 4irus, umumnya bilateral lunak dan dapat digerakkan. "ila ada ineksi oleh bakteri, kelenjar biasanya nyeri pada penekanan, baik satu sisi atau dua sisi dan dapat luktuati dan dapat digerakkan. )danya kemerahan dan suhu lebih panas dari sekitarnya mengarahkan ineksi bakteri dan adanya luktuati menandakan terjadinya abses. "ila limadenopati disebabkan keganasan tandatanda peradangan tidak ada, !G" keras dan tidak dapat digerakkan oleh karena terikat dengan jaringan di ba;ahnya. (ada ineksi oleh mikobakterium, pembesaran kelenjar berjalan berminggu-minggu sampai berbulan-bulan, ;alaupun dapat mendadak, !G" menjadi luktuati dan kulit diatasnya menjadi tipis, dan dapat pe%ah dan terbentuk jembatan-jembatan kulit di atasnya. )danya tenggorokan yang merah, ber%ak-ber%ak putih pada tonsil, bintik-bintik merah pada langit-langit mengarahkan ineksi oleh bakteri streptokokus. )danya selaput pada dinding tenggorok, tonsil, langit-langit yang sulit dilepas dan bila dilepas berdarah, pembengkakan pada jaringan lunak leher 6bullne%k7 mengarahkan kepada ineksi oleh bakteri diteri. aringitis, ruam-ruam dan pembesaran limpa mengarahkan kepada ineksi :pstein "arr Airus 6:"A7. )danya radang pada selaput mata dan ber%ak koplik mengarahkan kepada %ampak. )danya pu%at, bintik-bintik perdarahan 6bintikmerah yang tidak hilang dengan penekanan7, memar yang tidak jelas penyebabnya, dan pembesaran hati dan limpa mengarahkan kepada leukemia. Demam panjang yang tidak berespon dengan obat demam, kemerahan pada mata, peradangan pada tenggorok, stra;berry tongue, perubahan pada tangan dan kaki 6bengkak, kemerahan pada telapak tangan dan kaki7 dan limadenopati satu sisi 6unilateral7 mengarahkan kepada penyakit !a;asaki. Peme#i"!aan Pen)njan%
1. Ha!i La4a$i)m 'ada im*aden&'a$i 5 ekositosis biasanya tanpa perubahan. (ada akhirnya, kultur darah menjadi positi, umumnya spesies stailokokus atau streptokokus. (emeriksaan kultur dan sensiti4itas pada eksudat luka atau pus dapat membantu pengobatan ineksi.
'. Peme#i"!aan Mi"#&4i&&%i (emeriksaan mikrobiologi yang meliputi pemeriksaan mikroskopis dan kultur. Spesimen untuk mikrobiologi dapat diperoleh dari sinus atau biopsi aspirasi. Dengan pemeriksaan ini kita dapat memastikan adanya mikroorganisme pada spesimen. !ultur 6%ontoh dikirim ke laboratorium dan diletakkan pada kultur medium yang membiarkan mikroorganisme untuk berkembang7 kemungkinan diperlukan untuk memastikan diagnosa dan untuk mengidentiikasikan organisme penyebab ineksi. 3. U$#a!&n&%#a*i 6USG7 8SG merupakan salah satu teknik yang dapat dipakai untuk mengetahui ukuran, bentuk, dan gambaran mikronodular. 8SG juga dapat dilakukan untuk membedakan penyebab pembesaran kelenjar 6ineksi, metastatik, lymphoma, atau reakti hiperplasia7. . Bi&'!i "iopsi adalah pengambilan sejumlah ke%il jaringan dari tubuh manusia untuk pemeriksaan patologis mikroskopik. "iopsi )spirasi ?arum >alus 6 Fine Needle Aspiration Biopsy< )"7, adalah prosedur biopsi yang menggunakan jarum sangat tipis yang melekat pada jarum suntik untuk menarik 6aspirasi7 sejumlah ke%il jaringan dari lesi abnormal. Sampel jaringan ini kemudian dilihat di ba;ah mikroskop. "iopsi kebanyakan dlakukan untuk mengetahui adanya kanker. "agian apapun dari tubuh, seperti kulit, organ tubuh maupun ben jolan dapat diperiksa.
Indi"a!i ,ine Neede A!'i#a$i&n Bi&'!2 5 (asien yang menjalani )" umumnya dideteksi memiliki massa jaringan lunak di ba;ah permukaan kulit atau mukosa selama pemeriksaan klinis. +assa leher dapat dideteksi dengan teknik ini. !arena massa yang dalam sulit dibiopsi, )" dapat sangat membantu. !egagalan untuk menge%il setelah - minggu dapat menjadi indikasi untuk dilaksanakan biopsy !G". "iopsi dilakukan terutama bila terdapat tanda dan gejala yang mengarahkan kepada keganasan. !G" yang menetap atau bertambah besar ;alau dengan pengobatan yang adekuat mengindikasikan diagnosis yang belum tepat.
5. 8T S9an # S%an adalah mesin $-ray yang menggunakan komputer untuk mengambil gambar tubuh untuk mengetahui apa yang mungkin menyebabkan limadenitis. # s%an dapat digunakan untuk membantu pelaksanaan biopsi aspirasi kelenjar lime intratoraks dan intraabdominal. # S%an dapat mendeteksi pembesaran !G" ser4ikalis dengan diameter 5 mm atau lebih. . K)$)#
!ultur 6%ontoh dikirim ke laboratorium dan diletakkan pada kultur medium yang membiarkan mikroorganisme untuk berkembang7 kemungkinan diperlukan untuk memastikan diagnosa dan untuk mengidentiikasikan organisme penyebab ineksi. ia%n&!i! Bandin%
"enjolan di leher yang seringkali disalahartikan sebagai pembesaran !G" leher &
Gondongan & pembesaran kelenjar parotits akibat ineksi 4irus, sudut rahang ba;ah dapat menghilang karena bengkak !ista duktus tiroglosus & berada di garis tengah dan bergerak dengan menelan !ista dermoid & benjolan di garis tengah dapat padat atau berisi %airan >emangioma & kelainan pembuluh darah sehingga timbul benjolan berisi jalinan pembuluh darah, ber;arna merah atau kebiruan.
(.: Memahami dan Menjea!"an Pena$aa"!anaan dan Pen9e%ahan Lim*aden&'a$i
atalaksana pembesaran !G" leher didasarkan kepada penyebabnya. "anyak kasus dari pembesaran !G" leher sembuh dengan sendirinya dan tidak membutuhkan pengobatan apapun selain dari obser4asi. !egagalan untuk menge%il setelah - minggu dapat menjadi indikasi untuk dilaksanakan biopsi kelenjar getah bening. "iopsi dilakukan bila terdapat tanda dan gejala yang mengarahkan kepada keganasan, !G" yang menetap atau bertambah besar dengan pengobatan yang tepat, atau diagnosis belum dapat ditegakkan. (embesaran !G" pada anakanak biasanya disebabkan oleh 4irus dan sembuh sendiri, ;alaupun pembesaran !G" dapat berlangsung mingguan. (engobatan pada ineksi !G" oleh bakteri 6limadenitis7 adalah
antibiotik oral 12 hari dengan pemantauan dalam ' hari pertama lu%lo$a%illin '5mg
!omplikasi limadenopati sendiri termasuk pembentukan abses, selulitis , pembentukan istula, atau sepsis. !ebanyakan komplikasi bagaimanapun, adalah berkaitan dengan proses penyakit yang mendasarinya. imadenopati di daerah dada 6adenopati mediastinum7 dapat mengakibatkan komplikasi yang mengan%am nya;a seperti sindrom 4ena %a4a superior yang menghambat aliran darah, obstruksi saluran bronkial, trakea, atau pernapasan, dan kompresi esophageal. !omplikasi metabolik terjadi pada lymphadenopathies ganas, terutama masalah ginjal, seperti neropati asam urat, gangguan elektrolit 6yaitu, hiperkalemia, hyper%al%emia, hypo%al%emia, hyperphosphatemia7 dan gagal ginjal. imadenopati perut dapat menyebabkan sakit punggung atau nyeri perut, sembelit, dan buang air ke%il meningkat. Hang inolding dari satu segmen usus ke lain 6intus sus%eption7 karena obstruksi oleh kelenjar getah bening perut bisa mengan%am ji;a.
(embentukan abses )bses adalah suatu penimbunan nanah, biasanya terjadi akibat suatu ineksi bakteri. ?ika bakteri menyusup ke dalam jaringan yang sehat, maka akan terjadi ineksi. Sebagian sel
mati dan han%ur, meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel-sel yang terineksi. Sel-sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalam mela;an ineksi, bergerak ke dalam rongga tersebut dan setelah menelan bakteri, sel darah putih akan mati. Sel darah putih yang mati inilah yang membentuk nanah, yang mengisi rongga tersebut. )kibat penimbunan nanah ini, maka jaringan di sekitarnya akan terdorong. ?aringan pada akhirnya tumbuh di sekeliling abses dan menjadi dinding pembatas abses, hal ini merupakan mekanisme tubuh untuk men%egah penyebaran ineksi lebih lanjut. ?ika suatu abses pe%ah di dalam, maka ineksi bisa menyebar di dalam tubuh maupun diba;ah permukaan kulit, tergantung kepada lokasi abses.
Selulitis 6ineksi kulit7 Selulitis adalah suatu penyebaran ineksi bakteri ke dalam kulit dan jaringan di ba;ah kulit. Ineksi dapat segera menyebar dan dapat masuk ke dalam pembuluh getah bening dan aliran darah. ?ika hal ini terjadi, ineksi bisa menyebar ke seluruh tubuh. Sepsis 6septikemia atau kera%unan darah7 Sepsis adalah kondisi medis yang berpotensi berbahaya atau mengan%am nya;a, yang ditemukan dalam hubungan dengan ineksi yang diketahui atau di%urigai 6biasanya namun tidak terbatas pada bakteri-bakteri7. istula 6terlihat dalam limadenitis yang disebabkan oleh "#7 imadenitis tuberkulosa ini ditandai oleh pembesaran kelenjar getah bening, padat < keras, multiple dan dapat berkonglomerasi satu sama lain. Dapat pula sudah terjadi perkijuan seluruh kelenjar, sehingga kelenjar itu melunak seperti abses tetapi tidak nyeri. )pabila abses ini pe%ah ke kulit, lukanya sulit sembuh oleh karena keluar se%ara terus menerus sehingga seperti istula. istula merupakan penyakit yang erat hubungannya dengan immune system < daya tahan tubuh setiap indi4idual.
(.< Memahami dan Menjea!"an P#&%n&!i! Lim*aden&'a$i
(rognosis untuk pemulihan adalah baik jika segera diobati dengan antibiotik. Dalam kebanyakan kasus, ineksi dapat dikendalikan dalam tiga atau empat hari. amun, dalam beberapa kasus mungkin diperlukan ;aktu beberapa minggu atau bulan untuk pembengkakan menghilang, panjang pemulihan tergantung pada penyebab ineksi. (enderita dengan limadenitis yang tidak diobati dapat mengembangkan abses, selulitis, atau kera%unan darah 6septikemia7, yang kadang-kadang atal. (asien dengan spesiik komplikasi seperti 4ena %a4a superior sindrom, sangat berisiko namun tergantung dari tatalaksana yang dilakukan. (rognosis nya tergantung pada proses tatalaksana neoplasti% yang mengakibatkan 4ena %a4a superior syndrome.
A,TAR PUSTAKA 1.
2.
3.
+aniestasi !linis, !omplikasi, (rognosis, Diagnosis dan Diagnosis "anding. https&<
ungsi imonodus. http&<<;;;.a%ademia.edu<52/3'5/