TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
I.
Pengkajian Keperawatan Hari/tanggal
: Minggu, 25 Januari 2015
Oleh
: Giri Mulyani
Metode
: Wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik
A. Data Keluarga 1. Identitas Keluarga Nama
: Ny. N
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
: 65 th
Pendidikan
: Tamat SD
Agama
: Islam
Suku/Kebangsaan
: Sunda/Indonesia
Jumlah Angg Keluarga : 5 orang (termasuk KK) 2. Susunan Anggota Keluarga no
Nama
Umur
Sex
th
Hub
Pendi
Pekerjaan Pekerjaan
Ket
dg KK
1
Ny. N
62
P
KK
SD
Ibu RT
Sakit
2
Tn. D
52
L
Anak
SD
Swasta
Sehat
3
Ny. O
50
P
Mnntu
SD
Ibu Rt
Sehat
4
Tn. B
25
L
Cucu
SMP
Swasta
Sehat
5
NN. S
20
P
Anak
SMP
_
Sehat
3. Tipe Keluarga Jenis keluarga ini adalah keluarga Ekstended Family dimana keluarga yang terdiri dari Ibu, menantu dan Anak – anak. anak. 4. Suku bangsa dan Agama Keluarga Ny.N semuanya suku Sunda asli, semua anggota keluarga beragama Islam. 5. Status Sosial dan ekonomi Keluarga Ny.N dalam kehidupan sehari-hari penghasilannya dari hasil berjualan nasi lengko lengko dan dan dibantu dibantu
anaknya yang yang bekerja
sebagai wiraswasta dikarenakan Ny.N sudah tidak bekerja lagi. Genogram
Keterangan : : Laki-laki
: Meninggal
: Perempuan : Klien
: Hubungan Pernikahan
: Tinggal serumah
: Hubungan saudara Kandung
6. Aktivitas rekreasi keluarga Keluarga tidak mempunyai jadwal rekreasi dikarenakan usia Ny. N yang sudah lanjut, sesekali hanya main ketetangga sekedar menonton TV dan berbincang-bincang dengan tetangganya.
B. Riwayat tahap perkembangan perkembangan keluarga 1.
Tahap perkembanga perkembangan n keluarga saat ini :
Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan tahap perkembangan anak dewasa, serta keluarga ini juga menghadapi tahap perkembangan usia tua dimana lansia mempunyai kepribadian yang kontruktif karena Ny. N mampu menyesuaikan diri dengan pola hidupnya dan masih produktif. 2.
Tugas perkembangan keluarga saat ini :
Tugas perkembangan keluarga dengan lansia di antaranya adalah : -
Memelihara sistem komunikasi keluarga
-
Membantu kebutuhan yang di perlukan lansia
-
Memahami sifat lansia yang sering berubah – ubah ubah Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga pada saat ini yang belum terpenuhi adalah kemandirian anaknya dalam bekerja, karena selama ini anaknya kerjanya tidak menentu. 3.
Riwayat keluarga inti
Didalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit hipertensi, yang sama yang sudah di derita Ny. N Dalam pengkajian fisik diketahui tekanan darah 190 /100 mmhg. Ny. N memiliki penyakit hipertensi tetapi tidak pernah sampai masuk RS, Ny. N sesekali berobat ke puskesmas ataupun minum obat mengatakan bahwa saat ini ia dalam keadaan kurang sehat. Pengkajian fisik diketahui tekanan darahnya 190/100 mmHg. 4.
Riwayat penyakit keluarga a. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga mengatakan bahwa sebelumnya dikeluarga pernah punya riwayat menderita penyakit hypertensi. b. Penyakit keturunan
Ny. N mengatakan bahwa dalam keluarganya ada mempunyai penyakit keturunan,yaitu kakak dari Ny.N yang mengindap penyakit hipertensi juga.
c. Penyakit kronis / menular
Keluarga mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga inti yang menderita penyakit menular. Ny. N mengatakan bahwa dirinya mempunyai penyakit hipertensi. d. Kecacatan anggota keluarga
Dalam anggota keluarga tidak ada yng mengalami kecacatan fisik. e. Pemanfaatan fesilitas kesehatan
Keluarga mengatakan bila anggota keluarga sakit diperiksa ke puskesmas atau minum obat warung. C. Riwayat kesehatan psikologis dan spiritual 1. Riwayat psikologis
Ny. N merasa khawatir karena anak bungsunya belum menikah. 2. Riwayat spiritual anggota keluarga
Semua anggota keluarga beragama islam, taat beribadah menjalankan sholat
3. Persepsi dan tanggapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan
Tanggapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan cukup baik hal ini terbukti dengan anggota keluarga bila ada yang sakit sering pergi ke puskesmas. 4. Pola mengambil keputusan
Setiap ada permasalahan selalu bermusyawarah, tidak ada unsur dominasi dalam mengambil keputusan, setiap anggota keluarga diberi kebebasan mengajukan pendapatnya. D. Kebiasan anggota keluarga sehari- hari 1. Makan
Ny. N mengatakan selama ini ia tidak memantang makanan apapun, ia sering sekali makan yang terlampau asin contoh ikan asin. 2. Minum
Ny. N mengakui bahwa jumlah minuman yang ia konsmsi
6 gelas
perhari. 3. Cara mengolah makanan
Ny. N dalam mengolah makanan ia sering beli di warung dikarenakan ia sudah lanjut usia tetapi sesekali ia memasak sendiri biasanya dipotong-potong, dicuci lalu dimasak sampai mendidih sebelum dikonsumsi.
4. Cara menyajikan
Makanan yang disajikan dimeja setelah dimasak, bila ada sisa di tutup di atas meja dengan tudung saji. 5. Pola aktivitas dan istirahat
Kebiasaan istirahat masing-masing anggota keluarga bervariasi N y. N biasanya tidur jam 20.00- 03.00 WIB dan jarang ada waktu tidur siang. 1. Faktor Lingkungan 1. Karakteristik rumah
Luas rumah yang di tempati 64 m 2 (8m x 8m) terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 ruang tengah dan 1 dapur,dan 1 kamar mandi disemua ruangan penerangan dan ventilasi rumah kurang baik, rumah berlantai kondisi
lantai
tidak
bersih,
untuk
keperluan
mandi
dan
nyuci
menggunakan air dari sumur sedangkan untuk BAB memanfaatkan kolam yang terletak di samping rumah.
6
U 5
6 4
Keterangan : 1 = Teras rumah
4 = Dapur
6 = Kebun
2 = Ruang tamu
5 = Ruang tengah
7 = Sungai
3 = Kamar 2. Sampah
Sampah rumah tangga dibuang ditumpuk di tempat sampah di samping rumah lalu dibakar. 3. Sumber air minum
Keluarga menggunakan air sumur gali. 4. Pembuangan air limbah
Sarana pembuangan air limbah dialirkan ke belakang rumah secara terbuka dengan jarak ± 4 meter. 5. Jamban keluarga
Keluarga mempunyai jamban sendiri, keluarga memanfaatkan jamban. 6. Halaman rumah
Halaman kurang bersih
7. Fasilitas
Fasilitas perdagangan seperti pasar cukup jauh harus mengunakan kendaraan bermotor, fasilitas kesehatan berjarak peribadatan
3 km fasilitas
15 m.
2. Faktor keluarga a. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi dalam keluarga berjalan dengan baik, bila ada permasalahan di musyawarahkan. b. Struktur kekuatan keluarga
Dalan setruktur kekuatan keluarga Ny. N selalu menyerahkan keputusan kepada Tn. D yang tinggal serumah dengannya dikarenakan usia Ny. N yang sudah lanjut. c. Struktur peran Ny. N
Berperan sebagai ibu rumah tangga juga sebagai ibu bagi anak-anaknya yang kini sudah dewasa. Tn. D
Berperan sebagai seorang anak dan juga sebagai kepala keluarga menggantikan ayahnya yang sudah meninggal d. Nilai dan norma keluarga
Pada dasarnya norma yang diperkenalkan pada anak-anaknya adalah norma agama islam dan norma umum yang berlaku di masyarakat.
3. Fungsi keluarga a. Fungsi afektif
Hubungan Ny. N dengan anak-anaknya berjalan dengan harmonis. Setiap anggota keluarga mencoba untuk saling mengerti satu sama lain. b. Fungsi sosial
Antara Ny. N dan Tn D selalu mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat selagi mereka bisa dan mampu untuk mengikutinya, mereka akrab dengan saudara, kerabat ataupun para tetangganya. c. Fungsi perawatan keluarga
Tn. D mengetahui tentang penyakit hipertensi yang diderita oleh Ny. N tetapi mengetahui secara mendetail apa yang dimaksud dengan penyakit hipertensi, tanda dan gejala, dampak dari hipertensi, dan upaya untuk mengatasi hipertensi. d. Fungsi reproduksi
Ny. N mempunyai empat orang anak yang sudah dewasa. e. Fungsi ekonomi
Ny.N merupakan tulang punggung keluaga dengan penghasilan tidak menentu sebagai pedagang nasi lengkodg penghasilan rata-rata sekitar Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000 an / bulan,dan dibantu oleh anak n ya .
4. Tugas keluarga
Tugas keluarga meliputi : a. Memelihara lingkungan Keluarga kurang mampu menjaga dan memelihara lingkungan keadaan rumah kurang baik. b. Menggunakan fasilitas kesehatan Keluarga sudah mampu dapat mengunakan fasilitas kesehatan dengan baik, bila ada anggota keluarga yang sakit maka dibawa ke puskesmas. 5.
Pemeriksaan Fisik No
Pengkajian
Ny. N
Tn.D
1
Kadaan
Baik, penampilan terlihat rapi,
Baik, penampilan terlihat
umum
kebersihan diri baik.
rapi, kebersihan diri baik
T = 190/100 mmHg
TD : 120/80
N = 79x/Menit
N : 80x/menit
R = 18x/Menit
R : 22x/menit 2
A
Pemeriksaan fisik Khusus pengkajian head toe-to
Kepala
Pada pemeriksaan kepala tidak Pada pemeriksaan kepala terdapat kelainan, tidak benjolan,
distribusi
ada tidak terdapat kelainan , rambut tidak ada benjolan, distri
merata, warna rambut hitam dan busi rambut merata warna sudah banyak terdapat uban,kulit kepala ketombe
bersih klien
tidak
rambut hitam, kulit kepala
terdapat bersih,
mengatakan
keramas 2 kali dalam seminggu
tidak
terdapat
ketombe klien mengatakan kramas
3x
dalam
seminggu B
Leher
Pada leher tidak nampak adanya Pada leher tidak nampak peningkatan
tekanan
vena adanya
peningkatan
jugularis dan arteri karotis, tidak tekanan vena jugularis dan nyeri saat di lakukan palpasi,tidak arteri karotis, tidak nyeri ada nyeri pada saat menelan.
saat
di
lakukan
palpasi,tidak
ada
nyeri
pada saat menelan. C
Mata
Bentuk mata simetris, konjungtiva Bentuk anemis, penglihatan klien baik
mata
simetris,
konjungtiva
anemis,
tetapi jika klien membaca tulisan penglihatan yang kecil menggunakan kaca
klien
mata
membaca
klien
masih
jarak
baik dapat
koran
dalam
cm
tanpa
30
menggunakan alat bantu kaca mata. D
Hidung
Bentuk hidung simetris tidak ada
Bentuk hidung simetris tidak
nyeri tekan pada saat di lakukan
ada nyeri tekan pada saat di
palpasi, penciuman klien baik
lakukan palpasi, penciuman
klien
dapat
membedakan
bau
minyak kayu putih dan kopi.
klien
baik
membedakan
klien bau
dapat minyak
kayu putih dan kopi.
E
Mulut
Bentuk bibir simetris, mukosa
Bentuk
bibir
simetris,
bibir lembab, tidak sianosis, tidak
mukosa
bibir
lembab,
terdapat stomatitis, kondisi gigi
tidak
bersih, gigi ada yang tanggal.,
terdapat
klien mampu membedakan rasa
kondisi gigi bersih, gigi
manis dan asin pada saat di
lengkap,
sianosis,
tidak
stomatitis,
klien
mampu
lakukan pemeriksaan.
membedakan rasa manis dan asin pada saat di lakukan pemeriksaan.
F
Dada
Bentuk dada simetris pada saat di
Bentuk
lakukan
pada saat di lakukan
palpasi
klien
tidak
dada
simetris
mengeluh nyeri, tidak ada tarikan
palpasi
dinding dada, suara jantung S1
mengeluh nyeri, tidak
dan S2 reguler, tidak
ada
terdapat
klien
tarikan
tidak
dinding
bunyi tambahanseperti mur – mur
dada, suara jantung S1
dan gallop, tidak terdapat ronchi (-
dan S2 reguler, tidak
), wizhing (-), respirasi 18 x/
terdapat
menit, nadi 79 x/ menit, Tekanan
tambahanseperti mur –
darah 190/100 x / menit.
mur dan gallop, tidak terdapat
bunyi
ronchi
(-),
wizhing (-), respirasi 22 x/ menit, nadi 80 x/ menit, Tekanan darah 120/80 x / menit. Abdomen
Pada saat pemeriksaan abdomen
Pada saat pemeriksaan
tidak terdapat nyeri tekan, tidak
abdomen tidak terdapat
ada pembesaran hepar,
nyeri tekan, tidak ada
peristaltik usus 8 x/ menit, nafsu
pembesaran hepar,
makan klien baik
peristaltik usus 8 x/ menit, nafsu makan klien baik
e
Ekstremitas
Pada ekstrimitas atas dan bawah
Pada ekstrimitas atas
tidak terdapat adanya keluhan,
dan bawah tidak
pergerakan baik,mampu
terdapat adanya
mengangkat persendian, dan
keluhan, pergerakan
mampu melipat secara
baik,mampu
sempurna
mengangkat persendian, dan mampu melipat.
6. Harapan keluarga Terhadap Petugas Kesehatan
Tn. D berharap bila anggota keluarga Ny. N ada yang sakit dan berobat mendapatkan pelayanan yang baik dan lebih diperhatikan lagi terutama pada perkembangan Ny. N selain itu juga keluarga berharap adanya bantuan moril maupun materil untuk keluarga yang kurang mampu.
1. Analisa data
No. 1.
Data
Penyebab
Ds - Klien
Hipertensi mengatakan
beberapa
hari
sudah
lehernya
terasa sakit - Keluarga klien mengatakan kalau Ny. N suka mengeluh pusing dan sakit kepala. Do - Pada
saat
pengkajian klien
dilakukan sesekali
memegangi kepalanya T = 190/100 mmHg N = 79x/Menit R = 18x/Menit S = 36,40C
derita.
yang
Masalah di
Gangguan rasa nyaman nyeri (pusing).
2.
Ds :
Ketidak tahuan klien
Ketidakmampuan
Ny. N mengatakan sudah
dan ketidak patuhan
keluarga dalam
mengetahui larangan
klien untuk mmenuhi
memodifikasi menu
makanan yang tidak di
diet makanan/ nutrisi
makanan/diit yang
perbolehkan tetapi klien
yang sesuai.
benar pada
sering melanggar nya.
penderita hipertensi
Do - TD klien 190/100 mmHg - Pengetahuan klien tetang hipertensi yang kurang - Nutrisi yang tidak sesuai 3.
DS
Ketidak tahuan Ny.N
Kurang
Tn. M mengatakan
tentang penyebab
pengetahuan
mengetahui tentang penyakit
penyakitnya
tentang penyakit
hipertensi tetapi cuma
yang di derita
sekilas.
:Hipertensi
DO -
PERHITUNGAN SKOR MASALAH GANGGUAN RASA NYAMAN NYERI
No Kriteria
Skala
Bobot Perhitungan Skor Pembenaran
1
Kurang
1
Sifat masalah
3/3 x 1
1
sehat (3)
Nyeri leher dirasakan pada leher sudah beberapa hari.
2
Kemungkinan masalah
Sebagian
2
½x2
1
untuk (2)
Mempunyai motivasi ingin
diubah
mengetahui kenapa dirinya sering Nyeri pada lehernya
3
Potensial dicegah
Cukup
1
2/3 x 1
2/3
(2)
Masalah dapat dicegah mengingat ada motivasi dari mengatasi masalahnya.
4
Menonjolnya
Masalah
masalah
berat harus
Ada masalah
segera di
tetapi tidak perlu
tangani (2)
1
2/2 x 1
1
segera diatasi
segera diatasi TOTAL
Masalah dirasakan
42/3
PERHITUNGAN SKOR MASALAH KESEHATAN RESIKO PENYAKIT TERULANG KEMBALI
No Kriteria
Skala
1
Ancaman 1
Sifat masalah
Bobot Perhitungan Skor Pembenaran
2/3 x 1
2/3
(2)
Ketidak patuhan klien dengan anjuran petugas kesehatan
2
Kemungkkinan
Sebagian
masalah dapat
(1)
2
1/2 x 2
1
Ada keinginan dari klien dan keluarga untuk
dirubah
berubah tetapi kadang – kadang klien bosan bila harus mematuhi anjuran petugas kesehatan.
3
Potensi
Rendah
masalah untuk
(1)
1
1/3 x 1
1
mengetahui masalah yang
dicegah 4
Keluarga tidak
dapat dicegah
Menonjolkan
Ada
2
1/2 x 2
1
masalah
masalah
mengetahui adanya
dan
masalah apa yang harus
harus di
di hindari untuk penyakit
tangani
yang di derita tetapi
dengan
masih di lakukan
segera (2) TOTAL
32/3
Keluarga sudah
PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI
No Kriteria
Skala
Bobot
Perhitungan Skor Pembenaran
1
Ketidak
2
3/3 x 2
2
Sifat masalah
2
Klien tidak mengetahui
tahuan
apa itu hipertensi dan
(3)
penyebabnya
Kemungkkinan
Sebagian 2
masalah dapat
(2)
½x2
1
Dengan di adakan nya penyuluhan tetang
dirubah
hipertensi di harapakan klien dapat berubah karena adanya peningkatan pengetahuan
3
Potensi
Rendah
masalah untuk
(1)
1
1/3 x 1
1/3
Ketidak tahuan Ny.N tentang hipertensi dapat
dicegah
menimbulkan potensi masalah untuk di cegah relatif kecil, sehingga dapat membahayakan.
4
Menonjolkan
Masalah
1
2/2 x 1
1
masalah
berat
menyadari terdapat
harus
masalah dan harus segera
segera di
di tangani
tangani (2) TOTAL
4⅓
Ny.N dan keluarga
2.
Prioritas dan diagnosa keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri (pusing) berhubungan dengan hipertensi.: 4 2/3 2. Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi menu makanan/diit yang benar pada penderita hipertensi: 3 2/3 3. Ketidaktahuan keluarga tentang penyakit hipertensi berhubungan dengan kurangnya informasi : 4 1/3
4. Rencana keperawatan
No. 2.
Dx. Keperawatan
Tujuan
Ketidakmampuan
TUPEN
keluarga dalam
Setelah
Intervensi 1. Beritahukan
di
memodifikasi menu penjelasan
di
berikan harapkan
makanan/diit yang
keluarga
mengerti
dan
benar pada
memahami tentang Nutrisi
penderita hipertensi
yang harus di hindari dan nutrisi yang baik untuk hipertensi
pengertian diit hipertensi dengan makan biasa 2. Jelaskan tujuan diit hipertensi 3. Jelaskan makanan
TUPAN
yang boleh di
1. Setelalah
dilakukan
penyuluhan di harapkan keluarga menerapkan benar
perbedaan antara
mampu diit
yang
konsumsi 4. Jelaskan makanan yang tidak boleh di konsumsi.
untuk penderita
hipertensi 3.
Ketidaktahuan
TUPEN
keluarga
Setelah 1 kali kunjungan
tentang
1. Kaji keluarga
pengetahuan tentang
penyakit hipertensi
keluarga dapat mengetahui
berhubungan
masalah
dengan kurangnya
hipertensi
pengertiann
informasi
TUPAN
hipertensi, tanda dan
penyakit
Setelah
dilakukan
penyuluhan didiskusikan menit
menyebutkan
tentang
gejala, dampak dan pencegahan
30
hipertensi
dapat kembali
tentang :
3. Beri
kesempatan
keluarga
untuk
bertanya tentang hal-
1. Pengertian hipertensi . Tanda
2. Penkes
dan selama
keluarga
hipertensi
dan
gejala
penyakit hipertensi
hal
yang
masih
belum dimengerti 4. Beri
kesempatan
. Dampak darah tinggi
keluarga
. Pencegahan hipertensi
mengulangi penjelasan
untuk
yang
telah diberikan 5. Beri pujian tentang hal-hal yang telah di jelaskan
5. Implementasi dan Evaluasi
No
Waktu
Dx Kep
Implementasi
1
Sabtu,
1
T1: Mengkaji rasa nyeri yang dirasakan Ny.
31-01-2015
Paraf
N R 1 : Klien mau dikaji dengan cara ditanya nyerinya sebelah mana, nyerinya seperti apa ? T2 : Mngkaji mengobservasi TTV T = 190/100 mmHg N = 79x/Menit R = 18x/Menit S = 36,40C R 2 : Klien mau di observasi dan diperiksa tekanan darah, respirasi dan nadi T3 : Memberi tahu makanan yang dapat menurunkan tekanan darah R 3 : Klien mau mendengarkan dan berjanji akan memakan makanan yang dapat menurunkan tekanan darah. T4 :
Menganjurkan
untuk
mengurangi
aktivitas R 4 : Klien mau mengurangi aktivitasnya ditandai kepalanya
dengan
menganggukan
2
T1 : Memberitahukan perbedaan antara pengertian diit hipertensi dengan makan biasa R1: Keluarga mendengrkan penjelasan yang di berikan petugas T2 : Menjelaskan tujuan diit hipertensi R2 : Keluarga mengatakan mengerti tentang tujuan dan perbedaan diit T3 : Menjelaskan makanan yang boleh di konsumsi R3 : Keluarga mengatakan baru mengetahui tentang makanan yang baik di konsumsi untuk hipertensi T4 : Menjelaskan makanan yang tidak boleh di konsumsi. R4 : Keluarga mengatakan sudah mengerti makanan yang harus di hindari tetapi kadang – kadang suka melanggarnya. T5 : Memberikan pengertian kepada keluarga jika diit hipertensi sangat penting R5 : Keluarga mengatakan sesudah di berikan
penyuluhan
pengetahuan
bertambah dan akan mematuhi nya.
3
T1 : Memberi kesempatan kepada keluarga untuk menjelaskan ulang tentang 1. Pengertian hipertensi 2. Tanda dan gejala penyakit hipertensi 3. Dampak darah tinggi 4. Pencegahan hipertensi
R 1 : Keluarga mau menjelaskan kembali tentang 1. Pengertian hipertensi 2. Tanda dan gejala penyakit hipertensi 3. Dampak darah tinggi 4. Pencegahan hipertensi
T2 : Mengevaluasi perawatan yang dilakukan oleh keluarga R 2 : Keluarga mau melakukan perawatan pola tidur T3 : Memberikan motivasi dan pujian atas tindakan yang dilakukan oleh keluarga
6. Evaluasi
No
Hari /
Dx. kep
Evaluasi
tanggal 1
06-02-2015
1
S : Ny. N mengatakan kepalanya sudah tidak sakit lagi ( sudah tidak pusing lagi) O : Klien tampak segar T = 150/90 mmHg N = 80 x/Menit R = 22x/Menit S = 36,40C A : Tujuan tercapai sebagian P : Kontrak pertemuan berikutnya tanggal 12-02-2015
2
S : Keluarga mengatkan sudah mengerti tentang diit yang harus di lakukan penderita hipertensi O : Keluarga mampu menjelaskan tentang makanan yang di bolehkan dan makanan yang tidak di perbolehkan A : Masalah Teratasi sebagian P : Pertahankan Implementasi I : Mengingatkan kembali diit yang baik bagi penderita hipertensi
Paraf
A. PEMBAHASAN
Selama memberikan asuhan keperawatan kepada Ny. N dengan penyakit hipertensi, penulis mencatat dan menemukan beberapa kesenjangan dalam melaksanakan proses keperawatan dengan teori yang diperoleh dengan kenyataan dilapangan. Pada pembahasan ini akan ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus dengan membandingkan dan mengemukakan alasannya. Adapun yang dibahas
mengenai
masalah
yang
timbul
adalah
faktor
pendukung,
penghambat serta respon keluarga saat menerima asuhan keperawatan. Sesuai dengantahap-tahap laporan kasus yang digunakan yaitu proses pendekatan keperawatan, maka pada pembahasan juga mencatat pengkajian, perencanaan, implementasi dan evalusi. 1.
Pengkajian
Pada pengkajian, dalam mengumpulkan data dasar dilakukan pemeriksaan fisik pada semua anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah, namun tidak semua dilakukan pada satu hari karena ada anggota keluarga yang lain yang tidak ada di rumah, jadi pemeriksaan fisik dilakukan pada hari berikutnya. Pada proses pengkajian mengenai tahap perkembangan keluarga, tugas keluarga yang belum dipenuhi biologis, psikologis, sosial ekonomi keluarga, spiritual keluarga lingkungan rumah, status kesehatan individu dan data yang lain yang terdapat dalam pengkajian secara teori dapat penulis temukan dalam kasus.
Faktor pendukung yang diperoleh adalah saat dilakukan pengkajian keluarga saat kooperatif mampu mengemukakan masalah yang ada dikeluarga dan adanya motivasi keluarga untuk lebih mengetahui tentang masalah, Selain itu adanya dukungan dan bimbingan dari puskesmas dan akademis sangat menunjang dalam keberhasilan pengkajian. Faktor penghambat adalah tidak semua anggota dapat berkumpul dalam satu waktu sehingga pemeriksaan fisik harus dilakukan pada dua waktu yang berbeda. Pada tahap selanjutnya adalah menentukan prioritas masalah yang diawali
dengan
melakukan
analisa
data
dan
akhirnya
menemukan
permasalahan yang dihadapi klien. Prioritas masalah yang ditemukan pada Ny. N adalah sebagai berikut: 1.
Gangguan rasa nyaman nyeri (pusing) berhubungan dengan hipertensi.: 4 2/3
2.
Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi menu makanan/diit yang benar pada penderita hipertensi: 3 2/3
3.
Ketidaktahuan keluarga tentang penyakit hipertensi berhubungan dengan kurangnya informasi : 4 1/3
2.
Intervensi
Dalam
menyusun
rencana
tindakan
agar
tercapainya
asuhan
keperawatan yang diinginkan, penulis berusaha memenuhi kebutuhan klien berdasarkan prioritas utama. Sebagian rencana sesuai dengan tinjauan kepustakaan, namun masih didapatkan kesenjangan antara teori dengan praktek dilapangan yaitu pada dasarnya di teori dijelaskan bahwa seharusnya dalam menentukan rencana tindakan keperawatan keluarga yang aktif memilih tindakan, namun pada kenyataannnya keluarga masih sedikit pasif dan tindakan banyak ditentukan oleh perawat dan tentunya dengan meminta persetujuan keluarga dalam mengambil keputusan. Hambatan yang dijumpai dalam menentukan rencana keperawatan bersama keluarga adalah keluarga klien belum menyadari adanya masalah itu sebagai keadaan yang biasa. Solusi dalam mengatasi masalah ini penulis berusaha untuk mengenalkan masalah keperawatan yang muncul dalam keluarga
sehingga
keluarga
menyadari
adanya
masalah
dan
mau
melaksanakan rencana keperawatan yang telah disepakati bersama. Faktor pendukung yang didapatkan adalah keluarga mempunyai keinginan yang besar untuk mengatasi masalah yang terdapat dalam keluarga.
3. Implementasi
Tahap implementasi adalah tahap dimana menerapkan semua rencana tindakan dengan nyata berdasarkan intervensi yang telah ditetapkan sesuai dengan prioritas masalah. Dari semua masalah keperawatan yang muncul semua tindakan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dalam waktu sat hari. Faktor pendukung yang didapat adalah pada saat penyuluhan, keluarga mendengarkan dengan seksama, merespon dengan mengajukan pertanyaan dan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh perawat, sedangkan faktor penghambatnya adalah tidak semua anggota keluarga hadir pada saat dilaksanakan penyuluhan, solusinya penulis menyarankan kepada anggota keluarga yang hadir untuk menyampaikan isi penyuluhan yang telah disampaikan oleh perawat kepada anggota keluarga yang tidak hadir.
4. Evaluasi
Pada tahap ini penulis tidak terlalu banyak mendapatkan kesulitan karena telah ada evaluasi yang harus dicapai yaitu berupa kriteria evaluasi yang tercantum dalam tujuan sebagai berikut: 1. Evaluasi proses Pada
tahap
proses
evaluasiini
penulis
menemukan
sedikit
hambatan, kendala yang dihadapi penulis yaitu ada beberapa anjuran penulis yang belum dapat dilaksanakan oleh klien. Tindakan yang
dilakukan penulis adalah memberikan motivasi pada keluarga, sedangkan faktor pendukungnya yaitu: a. Klien dan Keluarga sangat kooperatif sehingga dalam melaksanakan setiap rencana, klien dan keluarga terlibat baik secara langsung maupuntidak langsung dimana hal ini sangat membantu keberhasilan intervensi yang dilaksanakan. b.
Adanya dukungan dari pihak keluarga serta bantuan dan saran dari pembimbing
2. Evaluasi akhir Dalam tahap ini juga penulis tidak menemukan hambatan yang berarti, kriteria evaluasi dapat dinilai dengan jelas melalui observasi dan wawancara, hanya ada beberapa kendala yang penulis temukan yang penulis temukan yaitu penulis tidak dapat melakuakn observasi kepada klien selama 24 jam. Alternatif pemecahannya adalah penulis meminta bantuan keluarga dalam melakukan motivasi pada klien. Selama melakukan asuhan keperawatan ada beberapa masalah keperawatan yang dapat teratasi dan ada yang teratasi sebagian. Masalah keperawatan yang dapat teratasi adalah Gangguan rasa nyaman nyeri (pusing) berhubungan dengan hipertensi . Sedangkan masalah keperawatan yang
teratasi
sebagian
yaitu
Ketidakmampuan
keluarga
dalam
memodifikasi menu makanan/diit yang benar pada penderita hipertensi.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Setelah penulis membahas asuhan keperawatan keluarga pada Ny.N dengan penyakit Hipertensi Desa Gandasari RT 02 RW 03 Kecamatan Kasokandel Kab. Majalengka. Penulis telah memperoleh bimbingan, pengalaman dan pengetahuan tentang asuhan keperawatan keluarga dengan penyakit hipertensi dari mulai pengkajian, perencanaan, implmentasi, evaluasi serta mendokumentasikan sampai menentukan kesenjangan antara teori dengan praktek dilapangan dan penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : Untuk
mendapatkan
data
terutama
pada
saat
pengkajian
dan
pengumpulan data memerlukan komunikasi yang efektif dan sikap empati dari perawat supaya data tersebut dapat tergali dan keluarga dapat kooperatif juga bersedia untuk dilakukan pemeriksaan fisik. Peranan keluarga dan kerjasama yang baiaik dengan keluarga dan klien serta petugas kesehatan yang lainnya sangat menentukan keberhasilan dalam menyelesaikan asuhna keperawatan keluarga dengan penyakit hipertensi. Penyakit hipertensi dirasakan setelah memeriksakan keluhannya ke pelayanan kesehatan.
B. SARAN 1. Pemerintahan Desa Gandasari Hendaknya Pos pembinaan terpadu (Posbindu) agar bias diaktifkan kembali serta pembentukan Posbindu di RW yang lain, dengan demikian permasalahan-permasalahan pada lansia dapat teratasi.
2. Puskesmas Kasokandel Sebaiknya di optimalisasikan pemeriksaan kesehatan lansia secara berkala, baik dilakukan pada saat pembinaan Posbindu maupun di Puskesmas, dengan demikian dapat terdeteksi secara dini permasalahan yang akan muncul di lansia.