Kematian Pasangan Suami Istri yang Mencurigakan di Kamar Tidur yang Terkunci Terkunci dari Dalam
Kelompok E6: Nico Theodorus
102013037
Martha Leonora Haratmo Tandri Tandri
1020130!1
"det "deth haa E# E# $uniar niar %im %imatup atupan an& &
1020 102013 130' 0'2 2
(ri&ita )*i +ahanin&tas
102013271
N&akan Made "ri "ri Mahardika
102013311 102013311
Nirmala $eli $eli
1020133!7
Hilda "nak Michael ,a*in&
102013-.6
Muhamm Muhammad ad %a/id %a/id (in Mohd Mohd aee aee
102013 102013-'. -'.
akultas Kedokteran ni#ersitas Kristen Krida 4acana 5l "r/una tara No 6 Ke8on 5eruk 5akarta (arat 11!10 Email korespondensi : s7p8le69&mailcom
Pendahuluan
lmu lmu kedo kedokt ktera eran n oren orensik sik adala adalah h salah salah satu satu ca8a ca8an& n& spes spesial ialist istik ik ilmu ilmu kedokteran an& memanaatkan ilmu kedokteran untuk mem8antu pene&akan hukum dan pemecah pemecahan an masalah masalah;ma ;masala salah h di 8idan& 8idan& hukum hukum lmu lmu kedokt kedokteran eran orens orensik ik dise8ut /u&a ilmu kedokteran kehakiman merupakan salah satu mata a/aran *a/i8 dalam ran&kaian pendidikan kedokteran di ndonesia dimana peraturan perundan&an me*a/i8kan setiap dokter 8aik dokter dokter spesialis kedokteran orensik spesialis klinik klinik untuk untuk mem8an mem8antu tu melaks melaksana anakan kan pemeri pemeriksaa ksaan n kedokt kedoktera eran n orens orensik ik 8a&i 8a&i kepentin&an peradilan 8ilamana diminta oleh polisi penidik Tanatolo&i adalah ilmu an& mempela/ari tentan& kematian dan peru8ahan an& 8erlaku setelah kematian serta aktor;aktor an& mempen&aruhi peru8ahan terse8ut Toksikolo&i ialah ilmu an& mempela/ari sum8er siat serta khasiat racun &e/ala dan pen&o8atan pada keracunan serta kelainan an& didapatkan pada kor8an menin&&al 1 uan& lin&kup ilmu kedokteran orensik 8erkem8an& dari *aktu ke *aktu )ari semula hana pada kematian kor8an ke/ahatan kematian tak diharapkan dan tak didu&a maat tak dikenal hin&&a para kor8an ke/ahatan an& masih hidup atau 1
8ahkan keran&ka /arin&an dan 8ahan 8iolo&is an& didu&a 8erasal dari manusia 5enis perkarana pun meluas dari pem8unuhan pen&aniaaan ke/ahatan seksual keke kekera rasa san n dala dalam m ruma rumah h tan& tan&&a &a child child abus abusee and and negl neglect ect perse perselis lisih ihan an pada pada perceraian fraud dan dan abus abusee pada perasuransian hin&&a ke pelan&&aran hak asasi manusia
Skenario
%uatu %uatu hari hari "nda "nda didatan didatan&i &i penid penidik ik dan dimint dimintaa untuk untuk mem8an mem8antu tu mereka mereka dalam dalam memerik memeriksa sa suatu suatu tempat tempat ke/adia ke/adian n perkar perkaraa
Prosedur Medikolegal
A. Kewajipan Kewajipan Dokte Dokterr Membant Membantu u Peradilan Peradilan Pasal !! K"#AP$ 1= )alam )alam hal penidik penidik untuk untuk kepenti kepentin&a n&an n peradi peradilan lan menan&an menan&anii seoran seoran& & kor8an kor8an
8aik luka keracunan ataupun mati an& didu&a karena peristi*a an& merupakan tindak pidana ia 8er*enan& men&a/ukan permintaan keteran&an ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainna 2= ,ermintaan ,ermintaan keteran&a keteran&an n ahli se8a&aima se8a&aimana na dimaksud dimaksud dalam dalam aat <1= dilakukan dilakukan seca secara ra tert tertul ulis is an& an& dala dalam m sura suratt itu itu dise dise8u 8utk tkan an den& den&an an te&a te&ass untu untuk k pemeriksaan luka atau pemeriksaan maat dan atau pemeriksaan 8edah maat
2
8ahkan keran&ka /arin&an dan 8ahan 8iolo&is an& didu&a 8erasal dari manusia 5enis perkarana pun meluas dari pem8unuhan pen&aniaaan ke/ahatan seksual keke kekera rasa san n dala dalam m ruma rumah h tan& tan&&a &a child child abus abusee and and negl neglect ect perse perselis lisih ihan an pada pada perceraian fraud dan dan abus abusee pada perasuransian hin&&a ke pelan&&aran hak asasi manusia
Skenario
%uatu %uatu hari hari "nda "nda didatan didatan&i &i penid penidik ik dan dimint dimintaa untuk untuk mem8an mem8antu tu mereka mereka dalam dalam memerik memeriksa sa suatu suatu tempat tempat ke/adia ke/adian n perkar perkaraa
Prosedur Medikolegal
A. Kewajipan Kewajipan Dokte Dokterr Membant Membantu u Peradilan Peradilan Pasal !! K"#AP$ 1= )alam )alam hal penidik penidik untuk untuk kepenti kepentin&a n&an n peradi peradilan lan menan&an menan&anii seoran seoran& & kor8an kor8an
8aik luka keracunan ataupun mati an& didu&a karena peristi*a an& merupakan tindak pidana ia 8er*enan& men&a/ukan permintaan keteran&an ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainna 2= ,ermintaan ,ermintaan keteran&a keteran&an n ahli se8a&aima se8a&aimana na dimaksud dimaksud dalam dalam aat <1= dilakukan dilakukan seca secara ra tert tertul ulis is an& an& dala dalam m sura suratt itu itu dise dise8u 8utk tkan an den& den&an an te&a te&ass untu untuk k pemeriksaan luka atau pemeriksaan maat dan atau pemeriksaan 8edah maat
2
3= Maat Maat an& an& diki dikirim rim kepa kepada da ahli ahli kedo kedokt ktera eran n keha kehaki kima man n atau atau dokt dokter er pada pada rumah rumah sakit sakit harus harus diperla diperlakuk kukan an secara secara 8aik 8aik den&an den&an penuh penuh pen&ho pen&horma rmatan tan terhadap maat terse8ut dan di8eri la8el an& memuat identitas maat dilak den&an di8eri cap /a8atan an& dilekatkan pada i8u /ari kaki atau 8a&ian lain 8adan maat Pasal !% K"#AP$ 1= )alam )alam hal hal san&a san&att dipe diperlu rluka kan n diman dimanaa untu untuk k kepe keperlu rluan an pem8 pem8uk uktia tian n 8eda 8edah h
maat tidak mun&kin la&i dihindari penidik *a/i8 mem8eritahukan terle8ih dahulu kepada keluar&a kor8an 2= )alam )alam hal keluar&a keluar&a ke8eratan ke8eratan peni penidik dik *a/i8 meneran meneran&ka &kan n se/elas; se/elas;/ela /elasn snaa tentan& maksud dan tu/uan perlu dilakukanna pem8edahan terse8ut 3= "pa8ila "pa8ila dalam *aktu *aktu dua hari hari tidak tidak ada tan&&apan tan&&apan apapun apapun dari dari keluar&a keluar&a atau pihak an& perlu di8eritahu tidak diketemukan penidik se&era melaksanakan ketentuan se8a&aimana dimaksud dalam pasal 133 aat <3= undan&;undan& ini Pasal &' K"#AP$ 1= %etiap %etiap oran& an& diminta diminta pendap pendapatn atnaa se8a&a se8a&aii ahli kedokte kedokteran ran kehakima kehakiman n
atau dokter atau ahli lainna *a/i8 mem8erikan keteran&an ahli demi keadilan 2= %emua %emua ketentua ketentuan n terse8ut terse8ut di atas untuk untuk saksi 8erlak 8erlaku u /u&a 8a&i mereka mereka an& an& mem8erikan mem8erikan keteran&an keteran&an ahli den&an den&an ketentuan ketentuan 8ah*a mereka men&ucapkan men&ucapkan sumpah sumpah atau atau /an/i /an/i akan akan mem8er mem8erikan ikan keteran keteran&an &an an& an& se8aik; se8aik;8ai 8aikn knaa dan se8enar;8enarna menurut pen&etahuan dalam 8idan& keahlianna (. #ak Meno Menolak lak Menja Menjadi di Saksi) Saksi)Ahl Ahlii Pasal $* K"#AP$ 1= )alam )alam hal penidik penidik men&an men&an&&a &&ap p perlu perlu ia dapat dapat minta pendap pendapat at oran& ahli ahli
atau oran& an& memiliki keahlian khusus 2= "hli terse8ut terse8ut men&an&ka men&an&katt sumpah untuk untuk men&ucapka men&ucapkan n /an/i di muka muka penidik penidik 8ah*a is akan mem8eri keteran&an menurut pen&etahuanna an& se8aik; 8aikna kecuali 8ila dise8a8kan karena harkat serta marta8at peker/aan atau /a8atanna an& me*a/i8kan ia menimpan rahasia dapat menolak untuk mem8erikan keteran&an an& diminta Pasal &* K"#AP$ 1= Mere Mereka ka an& an& kare karena na peke peker/ r/aa aan n hark harkat at sert sertaa mart marta8 a8at at atau atau /a8a /a8ata tann nn a di*a/i8kan menimpan rahasia dapat minta di8e8askan dari ke*a/i8an untuk mem8erikan keteran&an se8a&ai saksi aitu tentan& hal an& dipercaakan kepada mereka 3
2= Haki Hakim m mene menent ntuk ukan an sah sah atau atau tida tidakn kn a se&a se&ala la alas alasan an untu untuk k perm permin inta taan an terse8ut +. (ent (entuk uk (antuan (antuan Dokter Dokter bagi bagi Peradilan Peradilan dan Man,aat Man,aatnya nya Pasal -* K"#AP$ 1= )alam hal diperluka diperlukan n untuk men/erni men/ernihkan hkan dudukn duduknaa persoalan an& an& tim8ul tim8ul di
sidan& pen&adilan Hakim ketua sidan& dapat minta keteran&an ahli dan dapat pula minta a&ar dia/ukan 8ahan 8aru oleh an& 8erkepentin&an 2= )alam )alam hal hal tim8u tim8ull ke8e ke8erat ratan an an& an& 8eral 8eralasa asan n dari dari terda terdak* k*aa atau atau pena penasi siha hatt hukum terhadap hasil keteran&an ahli se8a&aimana dimaksud dalam aat <1= Hakim memerintahkan a&ar hal itu dilakukan penelitian ulan& 3= Hakim Hakim karena karena /a8atan /a8atann naa dapat dapat memerin memerintah tahkan kan untuk dilakuka dilakukan n penelit penelitian ian ulan& se8a&aimana terse8ut pada aat <2= -= ,enelit ,enelitian ian ulan& ulan& se8a&a se8a&aima imana na terse8ut terse8ut pada aat <2= dan aat aat <3= dilakuk dilakukan an oleh instansi semula den&an komposisi personil an& 8er8eda dan instansi lain an& mempunai *e*enan& untuk itu Pasal -! K"#AP$ Hakim tidak 8oleh men/atuhkan pidana kepada seoran& kecuali apa8ila den&an
sekuran&;kuran&na dua alat 8ukti an& sah ia memperoleh keakinan 8ah*a suatu tindak pidana 8enar;8enar ter/adi dan 8ah*a terdak*alah an& 8ersalah melakukannna Pasal -% K"#AP$ 1= "lat "lat 8ukt 8uktii an& an& sah adalah adalah:: a Kete Ketera ran n&an &an sak saksi 8 Keteran&an ahli c %urat d ,etun/uk e Kete Ketera ran& n&an an terd terdak ak*a *a 2= Hal an& an& secara umum sudah sudah diketahui diketahui tidak tidak perlu perlu di8uktikan di8uktikan Pasal - K"#AP$ 1= Keteran Keteran&an &an saksi saksi se8a&ai se8a&ai alat 8ukti 8ukti ialah apa an& saksi saksi natakan natakan di depan depan
saksi pen&adilan 2= Keteran Keteran&an &an seoran& seoran& saksi sa/a tidak cukup cukup mem8uk mem8uktik tikan an 8ah*a terdak* terdak*aa 8ersalah terhadap per8uatan an& didak*akan kepadana 3= Ketentu Ketentuan an se8a&aima se8a&aimana na an& dimaksud dimaksud dalam aat aat <2= tidak tidak 8erlak 8erlaku u apa8il apa8ilaa tidak disertai den&an suatu alat 8ukti an& sah lainna -= Keteran&an Keteran&an 8e8erapa 8e8erapa saksi saksi an& 8erdiri 8erdiri sendiri;se sendiri;sendiri ndiri tentan& tentan& suatu suatu ke/adian ke/adian atau keadaan keadaan dapat dapat di&una di&unakan kan se8a&a se8a&aii suatu suatu alat alat 8ukti 8ukti an& an& sah apa8ila apa8ila 4
keteran&an saksi itu ada hu8un&anna satu den&an an& lain sedemikian rupa sehin&&a dapat mem8enarkan adana suatu ke/adian atau keadaan tertentu != (aik pendapat maupun rekaan an& diperoleh dari hasil pemikiran sa/a 8ukan merupakan keteran&an saksi 6= )alam menilai ke8enaran keteran&an seoran& saksi Hakim harus den&an sun&&uh;sun&&uh memperhatikan : a ,enesuaiaan antara keteran&an saksi satu den&an an& lain> 8 ,ersesuaiaan antara keteran&an saksi den&an alat 8ukti lain> c "lasan an& men&kin diper&unakan oleh saksi untuk mem8eri keteran&an an& tertentu> d +ara hidup dan kesusilaan saksi serta se&ala sesuatu tan& pada umumna dapat mempen&aruhi dapat tidakna keteran&an itu dipercaa> 7= Keteran&an dari saksi an& tidak disumpah meskipun sesuai den&an an& lain tidak merupakan alat 8ukti namun apa8ila keteran&an dari saksi an& disumpah dapat diper&unakan se8a&ai tam8ahan alat 8ukti sah an& lain Pasal -/ K"#AP$ Keteran&an ahli ialah apa an& seoran& ahli natakan di sidan& pen&adilan
Pasal -& K"#AP$ %urat se8a&aimana terse8ut pada pasal 1.- aat <1= huru c di8uat atas sumpah
/a8atan atau dikuatkan den&an sumpah adalah: a (erita acara dan surat lain dalam 8entuk resmi an& di8uat oleh pe/a8at umum an& 8er*enan& atau an& di8uat dihadapanna an& memuat keteran&an tentan& ke/adian atau keadaan an& diden&ar dilihat atau dialamina sendiri disertai den&an alasan an& /elas dan te&as tentan& keteran&anna itu 8 %urat an& di8uat menurut ketentuan peraturan perundan&;undan&an atau surat an& di8uat oleh pe/a8at men&enai hal an& termasuk dalam tatalaksana an& men/adi tan&&un&/a*a8na dan an& diperuntukkan 8a&i pem8uktian sesuatu hal atau sesuatu keadaan c %urat keteran&an dari seoran& ahli an& memuat pendapat 8erdasarkan keahlianna men&enai sesuatu hal atau sesuatu keadaan an& diminta secara resmi dari padana d %urat lain an& hana dapat 8erlaku /ika ada hu8un&anna den&an isi dari alat pem8uktian an& lain Pasal / K"#AP$
5
Tersan&ka atau terdak*a 8erhak untuk men&usahakan dan men&a/ukan saksi dan atau seseoran& an& mempunai keahlian khusus &una mem8erikan keteran&an an& men&untun&kan 8a&i dirina Pasal // K"#AP$ Tersan&ka atau terdak*a tidak di8e8ani ke*a/i8an pem8uktian D. Sanksi bagi Pelanggar Kewajiban Dokter Pasal $/ K"#P$ 1= (aran&siapa den&an sen&a/a tidak menuruti perintah atau permintaan an&
dilakukan menurut undan&;undan& oleh pe/a8at an& tu&asna men&a*asi sesuatu atau oleh pe/a8at 8erdasarkan tu&asna )emikian pula an& di8eri kuasa untuk men&usut atau memeriksa tindak pidana> demikian pula 8aran&siapa
den&an
sen&a/a
mence&ah
men&halan&;halan&i
atau
men&&a&alkan tindakan &una men/alankan ketentuan diancam den&an pidana pen/ara palin& lama empat 8ulan dua min&&u atau denda palin& 8anak %em8ilan ri8u rupiah 2= )isamakan den&an pe/a8at terse8ut di atas setiap oran& an& menurut ketentuan undan&;undan& terus;menerus atau untuk sementara *aktu diserahi tu&as men/alankan /a8atan umum 3= 5ika pada *aktu melakukan ke/ahatan 8elum le*at dua tahun se/ak adana pemidanaan an& men/adi tetap karena ke/ahatan semacam itu /u&a maka pidanana dapat ditam8ah seperti&a Pasal $$$ K"#P$ (aran&siapa den&an sen&a/a mence&ah men&halan&;halan&i atau men&&a&alkan
pemeriksaan maat untuk pen&adilan diancam den&an pidana pen/ara palin& lama sem8ilan 8ulan atau pidana denda palin& 8anak empat ri8u lima ratus rupiah Pasal $$% K"#P$ (aran&siapa an& dipan&&il menurut undan&;undan& untuk men/adi saksi ahli
atau /uru 8ahasa den&an sen&a/a tidak melakukan suatu ke*a/i8an an& menurut undan&;undan& ia harus melakukanna: 1 )alam perkara pidana dihukum den&an hukuman pen/ara selama;lamana ' 8ulan 2 )alam perkara lain dihukum den&an hukuman pen/ara selama;lamana 6 8ulan
6
Pasal $$ K"#P$ (aran&siapa menurut undan&;undan& dipan&&il se8a&ai saksi ahli atau /uru
8ahasa tidak datin& secara mela*an hukum diancam den&an pidana denda palin& 8anak %em8ilan ratus rupiah
0. 1ahasia Kedokteran Pasal %- "" 2o. $' tahun $**% tentang Praktik Kedokteran $ 1= %etiap dokter atau dokter &i&i dalam melaksanakan praktik kedokteran
*a/i8 menimpan rahasia kedokteran 2= ahasia kedokteran dapat di8uka hana untuk kepentin&an kesehatan pasien memenuhi permintaan aparatur pene&ak hukum dalam ran&ka pene&akan hukum permintaan pasien sendiri atau 8erdasarkan ketentuan perundan&undan&an 3= Ketentuan le8ih lan/ut men&enai rahasia kedokteran diatur den&an ,eraturan Menteri
Pasal Peraturan Pemerintah 2o. * tahun '// tentang 3ajib Simpan 1ahasia Kedokteran$
$an& dimaksud den&an rahasia kedokteran ialah se&ala sesuatu an& diketahui oleh oran&;oran& terse8ut dalam pasal 3 pada *aktu atau selama melakukan peker/aanna dalam lapan&an kedokteran
Pasal $ Peraturan Pemerintah 2o. * tahun '// tentang 3ajib Simpan 1ahasia Kedokteran$
,en&etahuan terse8ut pasal 1 harus dirahasiakan oleh oran&;oran& an& terse8ut dalam pasal 3 kecuali apa8ila suatu peraturan lain an& sedera/at atau le8ih tin&&i daripada ,eraturan ,emerintah ini menentukan lain
Pasal ! Peraturan Pemerintah 2o. * tahun '// tentang 3ajib Simpan 1ahasia Kedokteran$
$an& di*a/i8kan menimpan rahasia an& dimaksud dala m pasal 1 ialah: a tena&a kesehatan menurut pasal 2 ndan&;undan& tentan& Tena&a Kesehatan
8 mahasis*a kedokteran murid an& 8ertu&as dalam lapan&an pemeriksaan pen&o8atan dan?atau pera*atan dan oran& lain an& ditetapkan oleh Menteri Kesehatan
Pasal % Peraturan Pemerintah 2o. * tahun '// tentang 3ajib Simpan 1ahasia Kedokteran $
Terhadap pelan&&aran ketentuan men&enai: *a/i8 simpan rahasia kedokteran an& tidak atau tidak dapat dipidana menurut pasal 322 atau pasal 112 Kita8 ndan&;undan& Hukum ,idana Menteri Kesehatan dapat melakukan tindakan administrati 8erdasarkan pasal 11 ndan&;undan& tentan& Tena&a Kesehatan
Pasal Peraturan Pemerintah 2o. * tahun '// tentang 3ajib Simpan 1ahasia Kedokteran $
"pa8ila pelan&&aran an& dimaksud dalam pasal - dilakukan oleh mereka an& dise8ut dalam pasal 3 huru 8 maka Menteri Kesehatan dapat men&am8il tindakan;tindakan 8erdasarkan *e*enan& dan ke8i/aksanaanna
Pasal $ K"#P$
(aran& siapa den&an sen&a/a men&umumkan surat;surat 8erita;8erita atau keteran&an;keteran&an an& diketahuina 8ah*a harus dirahasiakan untuk kepentin&an ne&ara atau den&an sen&a/a mem8eritahukan atau mem8erikanna kepada ne&ara asin& diancam den&an pidana pen/ara palin& lama tu/uh tahun
Pasal !$$ K"#P$
1= (aran&siapa den&an sen&a/a mem8uka rahasia an& *a/i8 disimpanna karena /a8atan atau pencarianna 8aik an& sekaran& maupun an& dahulu diancam den&an pidana pen/ara palin& lama sem8ilan 8ulan atau pidana denda palin& 8anak sem8ilan ri8u rupiah 2= 5ika ke/ahatan dilakukan terhadap seoran& tertentu maka per8uatan itu hana dapat dituntut atas pen&aduan oran& itu
Pasal %- K"#P$
(aran&siapa melakukan per8uatan karena pen&aruh daa paksa
Pasal %' K"#P$
1= Tidak dipidana 8aran& siapa melakukan per8uatan pem8elaan terpaksa untuk diri sendiri maupun untuk oran& lain kehormatan kesusilaan atau harta 8enda sendiri maupun oran& lain karena ada seran&an atau ancaman seran&an an& san&at dekat pada saat itu an& mela*an hukum 2= ,em8elaan terpaksa an& melampaui 8atas an& lan&sun& dise8a8kan oleh ke&uncan&an /i*a an& he8at karena seran&an atau ancaman seran&an itu tidak dipidana
Pasal * K"#P$
(aran&siapa melakukan per8uatan untuk melaksanakan ketentuan undan&; undan& tidak dipidana
Pasal K"#P$
1= (aran& siapa melakukan per8uatan untuk melaksanakan perintah /a8atan an& di8erikan oleh pen&uasa an& 8er*enan& tidak dipidana 2= ,erintah /a8atan tanpa *e*enan& tidak mene8a8kan hapusna pidana kecuali /ika an& diperintah den&an itikad 8aik men&ira 8ah*a perintah di8erikan
den&an
*e*enan&
dan
pelaksanaanna
termasuk
dalam
lin&kun&an peker/aanna
4. (edah Mayat Pasal & "" 2o. !/ Tahun $**' tentang Kesehatan $ %eseoran& dinatakan mati apa8ila un&si sistem /antun& sirkulasi dan sistem
pernaasan ter8ukti telah 8erhenti secara permanen atau apa8ila kematian 8atan& otak telah dapat di8uktikan Pasal - "" 2o. !/ Tahun $**' tentang Kesehatan $ 1= Maat an& tidak dikenal harus dilakukan upaa identiikasi 2= ,emerintah pemerintah daerah dan masarakat 8ertan&&un& /a*a8 atas
upaa identiikasi se8a&aimana dimaksud pada aat <1= 3= Ketentuan le8ih lan/ut men&enai upaa identiikasi maat se8a&aimana dimaksud pada aat <1= diatur den&an ,eraturan Menteri
9
Pasal ' "" 2o. !/ Tahun $**' tentang Kesehatan $ 1= ntuk kepentin&an penelitian dan pen&em8an&an pelaanan kesehatan dapat
dilakukan 8edah maat klinis di rumah sakit 2= (edah maat klinis se8a&aimana dimaksud pada aat <1= ditu/ukan untuk mene&akkan dia&nosis dan?atau menimpulkan pene8a8 kematian 3= (edah maat klinis se8a&aimana dimaksud pada aat <1= dilakukan atas persetu/uan tertulis pasien semasa hidupna atau persetu/uan tertulis keluar&a terdekat pasien -= )alam hal pasien didu&a menin&&al aki8at penakit an& mem8ahaakan masarakat dan 8edah maat klinis mutlak diperlukan untuk mene&akkan dia&nosis dan?atau pene8a8 kematianna tidak diperlukan persetu/uan Pasal $ "" 2o. !/ Tahun $**' tentang Kesehatan $ 1= (edah maat klinis dan 8edah maat anatomis hana dapat dilakukan oleh
dokter sesuai den&an keahlian dan ke*enan&anna 2= )alam hal pada saat melakukan 8edah maat klinis dan 8edah maat anatomis ditemukan adana du&aan tindak pidana tena&a kesehatan *a/i8 melaporkan kepada penidik sesuai den&an peraturan perundan&;undan&an Pasal $$ "" 2o. !/ Tahun $**' tentang Kesehatan $ 1= ntuk kepentin&an pene&akan hukum dapat dilakukan 8edah maat orensik
sesuai den&an ketentuan peraturan perundan&;undan&an 2= (edah maat orensik se8a&aimana dimaksud pada aat <1= dilakukan oleh dokter ahli orensik atau oleh dokter lain apa8ila tidak ada dokter ahli orensik dan peru/ukan ke tempat an& ada dokter ahli orensikna tidak dimun&kinkan 3= ,emerintah dan pemerintah daerah 8ertan&&un& /a*a8 atas tersediana pelaanan 8edah maat orensik di *ilaahna -= Ketentuan le8ih lan/ut men&enai pelaksanaan 8edah maat orensik diatur den&an ,eraturan Menteri
Aspek #ukum pada Kasus Kejahatan terhadap Tubuh dan 5iwa Manusia
Pasal -' K"#P$
10
Mem8uat oran& pin&san atau tidak 8erdaa disamakan den&an men&&unakan kekerasan
Pasal !!- K"#P$
(aran&siapa den&an sen&a/a merampas na*a oran& lain diancam karena pem8unuhan den&an pidana pen/ara palin& lama lima 8elas tahun
Pasal !!' K"#P$
,em8unuhan an& diikuti disertai atau didahului oleh suatu per8uatan pidana an& dilakukan den&an maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pelaksanaanna atau untuk melepaskan diri sendiri maupun peserta lainna dari pidana dalam hal tertan&kap tan&an ataupun untuk memastikan pen&uasaan 8aran& an& diperolehna secara mela*an hukum diancam pidana pen/ara seumur hidup atau selama *aktu tertentu palin& lama dua puluh tahun
Pasal !%* K"#P$
(aran&siapa den&an sen&a/a dan den&an rencana le8ih dahulu merampas na*a oran& lain diancam karena pem8unuhan den&an rencana den&an pidana mati atau pidana pen/ara seumur hidup atau selama *aktu tertentu palin& lama dua puluh lima tahun
Pasal !%% K"#P$
(aran& siapa merampas na*a oran& lain atas permintaan oran& itu sendiri an& /elas dinatakan den&an kesun&&uhan hati diancam den&an pidana pen/ara palin& lama dua 8elas tahun
Pasal !% K"#P$
(aran& siapa sen&a/a mendoron& oran& lain untuk 8unuh diri menolon&na dalam per8uatan itu atau mem8eri sarana kepadana untuk itu diancam den&an pidana pen/ara palin& lama empat tahun kalua oran& itu /adi 8unuh diri
Pasal ! K"#P$
1= ,en&aniaaan diancam den&an pidana pen/ara palin& lama dua tahun delapan 8ulan atau pidana denda palin& 8anak -!00 rupiah 11
2= 5ika per8uatan men&aki8atkan luka;luka 8erat an& 8ersalah diancam den&an pidana pen/ara palin& lama ! tahun 3= 5ika men&aki8atkan mati diancam den&an pidana pen/ara palin& lama tu/uh tahun -= )en&an pen&aniaaan disamakan sen&a/a merusak kesehatan != ,erco8aan untuk melakukan ke/ahatan ini tidak dipidana
Pasal !$ K"#P$
1= Kecuali an& terse8ut dalam pasal 3!3 dan 3!6 maka pen&aniaaan an& tidak menim8ulkan penakit atau halan&an untuk men/alankan peker/aan /a8atan atau pencarian diancam se8a&ai pen&aniaaan rin&an den&an pidana pen/ara palin& lama ti&a 8ulan atau pidana denda palin& 8anak empat ri8u lima ratus rupiah ,idana dapat ditam8ah seperti&a 8a&i oran& an& melakukan ke/ahatan itu terhadap oran& an& 8eker/a padana atau men/adi 8a*ahanna 2= ,erco8aan untuk melakukan ke/ahatan ini tidak dipidana
Pasal !! K"#P$
1= ,en&aniaaan den&an rencana le8ih dahulu diancam den&an pidana pen/ara palin& lama - tahun 2= 5ika per8uatan men&aki8atkan luka;luka 8erat an& 8ersalah dikenakan pidana pen/ara palin& lama tu/uh tahun 3= 5ika per8uatan men&aki8atkan mati dia dikenakan pidana pen/ara palin& lama ' tahun
Pasal !% K"#P$
1= (aran&siapa den&an sen&a/a melukai 8erat oran& lain diancam karena melakukan pen&aniaaan 8erat den&an pidana pen/ara palin& lama delapan tahun 2= 5ika per8uatan men&aki8atkan mati an& 8ersalah dikenakan pidana pen/ara palin& lama sepuluh tahun
Pasal ! K"#P$
1= ,en&aniaaan 8erat an& dilakukan den&an rencana le8ih dahulu diancam den&an pidana pen/ara palin& lama dua 8elas tahun 12
2= 5ika per8uatan men&aki8atkan mati an& 8ersalah dikenakan pidana pen/ara palin& lama 1! tahun
Pasal !/ K"#P$
,idana an& ditentukan dalam pasal 3!1 3!3 3!- dan 3!! dapat ditam8ah den&an seperti&a: 1= (a&i an& melakukan ke/ahatan itu terhadap i8una 8apakna menurut undan&; undan& isterina atau anakna 2= 5ika ke/ahatan dilakukan terhadap seoran& pe/a8at ketika atau karena men/alankan tu&asna an& sah 3= 5ika ke/ahatan dilakukan den&an mem8erikan 8ahan an& 8er8ahaa 8a&i na*a atau kesehatan untuk dimakan atau diminum Aspek Asuransi 5iwa
"suransi adalah suatu sistem perlindun&an terhadap suatu risiko keru&ian pada indi#idu den&an cara mendistri8usikan atau mem8a&i 8e8an keru&ian terse8ut kepada indi#idu;indi#idu lain dalam /umlah 8esar sesuai den&an law of averages ,eserta asuransi terse8ut 8erke*a/i8an mem8aar se/umlah premi dan konsekuensina ia 8erhak memperoleh kompensasi se/umlah tertentu an& diper/an/ikan dalam polis apa8ila ia terkena risiko an& dipertan&&un&kan 3 Klaim asuransi 8aik asuransi /i*a ataupun asuransi keru&ian dapat sa/a merupakan hasil dari fraud ataupun abuse sedemikian rupa sehin&&a memerlukan penelidikan orensik terle8ih dahulu se8elum ditentukan ke8olehan untuk melakukan klaim Fraud dalam asuransi adalah klaim asuransi den&an niat untuk menipu atau men&am8il keuntun&an dari perusahaan asuransi )alam tindak fraud ter/adi false representation an& dilakukan den&an niat menipu
merupakan pen&ecualian
14
,emeriksaan autopsi orensik harus dilakukan untuk memperoleh se8a8 kematian an& pasti an& kemudian dapat mem8a*a ke kesimpulan tentan& cara kematianna
dapat diketahui tetapi
kadan&kala peristi*a an& melatar 8elakan&i cedera terse8ut
dimulai
den&an melakukan
penelidikan untuk
memperoleh se8anak mun&kin data atau 8ukti an& rele#an den&an peristi*a kematianna kemudian 8ukti;8ukti terse8ut dianalisis kesesuaianna den&an cara kematian an& mun&kin )alam hal ini untuk mencapai keakurasian maka keterterimaan
15
perhitun&an matematis an& menu/u ke arah 8erapa pro8a8ilitas merupakan suatu cara kematian tertentu3 Identi,ikasi 4orensik
dentiikasi orensik merupakan upaa an& dilakukan den&an tu/uan mem8antu penidik untuk menentukan identitas seseoran&dentiikasi personal serin& merupakan suatu masalah dalam kasus pidana maupun perdata Menentukan identitas personal den&an tepat amat pentin& dalam penidikan karena adana kekeliruan dapat 8eraki8at atal dalam proses peradilan1 dentitas seseoran& dipastikan 8ila palin& sedikit dia metode an& di&unakan mem8erikan hasil positi
. Pemeriksaan Sidik 5ari
Metode ini mem8andin&kan &am8aran sidik /ari /enasah den&an data sidik /ari ante motem %ampai saat ini pemeriksaan sidik /ari merupakan pemeriksaan an& diakui palin& tin&&i ketepatanna untuk menentukan identitas seseoran& )en&an demikian harus dilakukan penan&anan an& se8aik;8aikna terhadap /ari tan&an /enaBah untuk pemeriksaan sidik /ari misalna melakukan pem8un&kusan kedua tan&an /enaBah den&an kantun& plastik -!
$. Metode 6isual Metode ini dilakukan den&an cara memperlihatkan /enaBah pada oran&;oaran&
an& merasa kehilan&an an&&ota keluar&a atau temanna +ara ini hana eekti pada /enaBah an& 8elum mem8usuk sehin&&a masih mun&kin dikenali *a/ah dan 8entuk tu8uhna oleh le8ih dari satu oran&Hal ini perlu diperhatikan men&in&at adana kemun&kinan actor emosi an& turut 8erperan untuk mem8enarkan atau se8alikna menan&kal identitas /enaBah terse8ut -!
!. Pemeriksaan Dokumen
)okumen seperti kartu identiikasi
/enaBah terse8ut ,erlu diin&at 8ah*a pada kecelakaan masal dokumen an& terdapat dalam tas atau dompet an& dekat den&an /enaBah 8elum tentu adalah milik /enaBah an& 8ersan&kutan -! %. Pemeriksaan Pakaian dan Perhiasan )ari pakaian dan perhiasan an& dikenakan /enaBah mun&kin dapat diketahui
merek atau nama pem8uat ukuran inisial nama pemilik badge an& semuana dapat mem8antu identiikasi *alaupun telah ter/adi pem8usukan pada /enaBah terse8ut -!
Tanatologi
Tanatolo&i adalah 8a&ian dari lmu Kedokteran orensik an& mempela/ari kematian dan peru8ahan an& ter/adi setelah kematian serta aktor an& mempen&aruhi peru8ahan terse8ut )alam tanatolo&i dikenal 8e8erapa istilah tentan& mati aitu mati somatis
17
Mati otak
Tanda Tidak Pasti kematian
Tanda kematian an& tidak pasti adalah: <1= pernaasan 8erhenti dinilai selama le8ih dari 10 menit <2= Terhentina sirkulasi dinilai selama 1! menit nadi karotis tidak tera8a> <3= Kulit pucat tetapi 8ukan merupakan tanda an& dapat dipercaa karena mun&kin ter/adi spasme a&onal sehin&&a *a/ah tampak ke8iruan> <-= Tonus otot men&hilan& dan relaksasi elaksasi dan otot;otot *a/ah mene8a8kan kulit menim8ul sehin&&a kadan&;kadan& mem8uat oran& men/adi tampak le8ih muda Kelemasan otot sesaat setelah kematian dise8ut relaksasi primer Hal ini men&aki8atkan pendataran daerah;daerah an& tartekan misalna daerah 8elikat dan 8okon& pada maat an& terlentan&>
Tanda Pasti Kematian
ntuk melihat tanda pasti kematian seseoran& maka akan dapat ditemukan le8am maat kaku maat penurunan suhu tu8uh pem8usukan adiposera dan mummiikasi. 7embam Mayat
,ada le8am maat
mem8entuk 8ercak darah 8er*arna un&u memperkirakan se8a8 kematian misalna le8am 8er*arna merah teran& apda keracunan +D atau +N *arna kecoklatan pada keracunan anililn nitrit nitrat sulonal> men&etahui peru8ahan posisi maat an& dilakukan setelah ter/adi le8am maat an& menetap> dan memperkirakan saat kematian "pa8ila pada maat terlentan& an& telah tim8ul le8am maat 8elum menetap dilakukan peru8ahan posisi men/adi telun&kup maka setelah 8e8erapa saat akan ter8entuk le8am maat 8aru di daerah dada dan perut Le8am maat an& 8elum menetap atau masih hilan& pada penekanan menun/ukkan saat kematian kuran& dari .;12 /am se8elum saat pemeriksaan1 Men&in&at pada le8am maat darah terdapat didalam pem8uluh darah maka keadaan ini di&unakan untuk mem8edakanna den&an resapan darah aki8at trauma
$. Kaku Mayat
Kaku maat
&liko&en otot an& men&hasikan ener&i Ener&i ini di&unakan untuk men&u8ah "), men/adi "T, %elama masih terdapat "T, maka sera8ut aktin dan miosin tetap lentur (ia cadan&an &liko&en dalam otot ha8is maka ener&i tidak ter8entuk la&i aktin dan miosin men&&umpal dan otot men/adi kaku ,erhatikan 8ah*a "T, 8aru harus melekat ke miosin a&ar ikatan /em8atan silan& antara miosin dan aktin dapat terlepas pada akhir siklus meskipun selama proses disosiasi ini "T, tidak terurai Ke8utuhan akan "T, dalam memisahkan miosin dan aktin /elas terlihat dalam ri&or mortis suatu pen&uncian meneluruh otot ran&ka an& dimulai 3 sampai - setelah kematian dan 8erakhir dalam *aktu sekitar 12 /am %etelah kematian konsentrasi +a2 sitosol mulai menin&kat kemun&kinan 8esar karena mem8rane sel otot inakti tidak dapat menahan +a 2 ekstrasel dan /u&a mun&kin karena +a 2 keluar dari kantun& lateral +a 2 ini men&&eser ke sampin& protein;protein re&ulatorik mene8a8kan aktin 8erikatan den&an /em8atan silan& miosin an& sudah di8ekali "T, se8elum kematian %el; sel mati tidak la&i dapat men&hasilkan "T, sehin&&a aktin dan miosin sesekali terikat tidak dapat terlepas karena sel;sel terse8ut tidak memiliki "T, se&ar Karena itu ilament tipis dan te8al tetap terikat oleh /em8atan silan& mene8a8kan otot an& mati men/adi kaku )alam 8e8erapa hari selan/utna kaku maat secara 8ertahap 8erkuran& aki8at protein;protein an& terli8at dalam kompleks ri&or mortis mulai terurai Kaku maat di8uktikan den&an memeriksa persendian Kaku maat mulai tampak kira;kira 2 /am setelah mati kilnis dimulai dari 8a&ian luar tu8uh
,enurunan suhu tu8uh ter/adi karena proses pemindahan panas dari suatu 8enda ke 8enda an& le8ih din&in melalul cara radiasi konduksi e#aporasi dan kon#eksi Craik penurunan suhu tu8uh ini hampir 8er8entuk kur#a si&moid atau seperti huru % Kecepatan penurunan suhu dipen&aruhi oleh suhu kelilin& aliran dan kelem8a8an udara 8entuk tu8uh posisi tu8uh pakaian %elain itu suhu saat mati perlu diketahul untuk perhitun&an perkiraan saat kematian ,enurunan suhu tu8uh akan le8ih cepat pada suhu kelilin& an& rendah lin&kun&an 8eran&in den&an kelem8a8an rendah tu8uh an& kurus posisi terlentan& tidak 8erpakaian atau 8erpakaian tipis dan pada umumna oran& tua serta anak kecil -
%. Pembusukan
,em8usukan adalah proses de&radasi /arin&an an& ter/adi aki8at autolsis dan ker/a 8akteri "utolisis adalah pelunakan dan pencairan /arin&an an& ter/adi dalam keadaan steril "utolisis tim8ul aki8at ker/a di&esti oleh enBim an& dilepaskan sel pascamati dan hana dapat dice&ah den&an pem8ekuan /arin&an %etelah seseoran& menin&&al 8akteri an& normal hidup dalam tu8uh se&era masuk ke /arin&an )arah merupakan media ter8aik 8a&i 8akteri terse8ut 8ertum8uh %e8a&ian 8esar 8akteri 8erasal dari usus dan an& terutama adalah +lostridium *elchii ,ada proses pem8usukan ini ter8entuk &as;&as alkana H 2% dan H+N serta asam amino dan asam lemak ,em8usukan 8aru tampak kira;kira 2- /am pasca mati 8erupa *arna kehi/auan pada perut kanan 8a*ah aitu daerah sekum an& isina le8ih cair dan penuh den&an 8akteri serta terletak dekat dindin& perut 4arna kehi/auan ini dise8a8kan oleh ter8entukna sul;met;hemo&lo8in %ecara 8ertahap *arna kehi/auan ini akan mene8ar ke seluruh perut dan dada dan 8au 8usukpun mulai tercium ,em8uluh darah 8a*ah kulit akan tampak seperti mele8ar dan 8er*arna hi/au kehitaman %elan/utna kulit ari akan terkelupas atau mem8entuk &elem8un& 8erisi cairan kemerahan 8er8au 8usuk ,em8entukan &as di dalam tu8uh dimulai di dalam lam8un& dan usus akan men&aki8atkan te&an&na perut dan keluarna cairan kemerahan dari mulut dan hidun& Cas an& terdapat di dalam /arin&an dindin& tu8uh akan men&aki8atkan tera8ana derik
< pugilistic attitude= aitu kedua len&an dan tun&kai dalam sukap seten&ah leksi aki8at terkumpulna &as pem8usukan di dalam ron&&a sendi %elan/utna ram8ut men/adi mudah dica8ut dan kuku mudah terlepas *a/ah men&&em8un& dan 8er*arna un&u kehi/auan kelopak mata mem8en&kak pipi tem8em 8i8ir te8al lidah mem8en&kak dan serin& ter/ulur diantara &i&i Keadaan seperti ini san&at 8er8eda den&an *a/ah asli kor8an sehin&&a tidak dapat la&i dikenali oleh keluar&aLar#a lalat akan di/umpai setelah pem8entukan &as pem8usukan nata aitu kira;kira 36;-. /am pasca mati Kumpulan telur lalat telah dapat ditemukan 8e8erapa /am pasca mati di alis mata sudut mata lu8an& hidun& dan diantara 8i8ir Telur lalat terse8ut kemudian akan menetas men/adi lar#a dalam *aktu 2 /am )en&an identiikasi spesies lalat dan men&ukur pan/an& lar#a maka dapat diketahui usia lar#a terse8ut an& dapat diper&unakan untuk memperkirakan saat mati den&an asumsi 8ah*a lalat 8iasana secepatna meletakkan telur setelah seseoran& menin&&al
22
"diposera
/. Mumi,ikasi
Mumiikasi adalah proses pen&uapan cairan atau dehidrasi /arin&an an& cukup cepat sehin&&a ter/adi pen&erin&an /arin&an an& selan/utna dapat men&hentikan pem8usukan 5arin&an 8eru8ah men/adi keras dan kerin& 8er*arna &elap 23
8erkeriput dan tidam mem8usuk karena kuman tidak 8erkem8an& pada lin&kun&an an& kerin& Mumiikasi ter/adi 8ila suhu han&at kelem8a8an rendah aliran udara an& 8aik tu8uh an& dehidrasi dan *aktu an& lama <12;1min&&u= Mumiikasi /aran& di/umpai pada cuaca an& normal -
Perkiraan 3aktu Kematian
%elain dari melihat tanda;tanda peru8ahan pada maat seperti di atas 8e8erapa peru8ahan lain dapat di&unakan untuk memperkirakan saat mati )iantarana dapat dilihat dari peru8ahan pada mata lam8un& ram8ut kuku cairan sere8rospinal ds8
. Perubahan pada Mata
(ila mata ter8uka pada atmoser an& kerin& sklera di kiri;kanan kornea akan 8er*arna kecoklatan dalam 8e8erapa /am 8er8entuk se&iti&a den&an dasar di tepi kornea
retina dan 8atas diskus akan san&at ka8ur ,ada 12 /am pasca mati diskus hana dapat dikenali den&an adana kon#er&ensi 8e8erapa se&men pem8uluh darah an& tersisa ,ada 1! /am pasca mati tidak ditemukan la&i &am8aran pem8uluh darah retina dan diskus hana makula sa/a an& tampak 8er*arna coklat &elap -
$. Perubahan Pada 7ambung
Kecepatan pen&oson&an lam8un& san&at 8er#ariasi sehin&&a tidak dapat di&unakan untuk mem8erikan petun/uk pasti *aktu antara makan terakhir dan saat mati Namun keadaan lam8un& dan isina mun&kin mem8antu dalam mem8uat keputusan )itemukanna makanan tertentu dalam isi lam8un& dapat di&unakan untuk menimpulkan 8ah*a kor8an se8elum menin&&al telah makan makanan terse8ut -
!. Perubahan pada 1ambut dan Kuku
)en&an men&in&at 8ah*a kecepatan tum8uh ram8ut rata;rata 0- mm?hari pan/an& ram8ut kumis dan /en&&ot dapat diper&unakan untuk memperkirakan saat kematian +ara ini hana dapat di&unakan 8a&i pria an& mempunai ke8iasaan mencukur kumis atau /en&&otna dan diketahui saat terakhir ia mencukur %e/alan den&an hal ram8ut terse8ut di atas pertum8uhan kuku an& diperkirakan sekitar 01 mm per hari dapat di&unakan untuk memperkirakan saat kematian 8ila dapat diketahui saat terakhir an& 8ersan&kutan memoton& kuku -
%. Perubahan +airan Serebrospinal dan +airan 6itreus
Kadar nitro&en asam amino kuran& dari 1- m&F menun/ukkan kematian 8elum le*at 10 /am kadar nitro&en non;protein kuran& dari .0 m&F menun/ukkan kematian 8elum 2- /am kadar kreatin kuran& dari ! m&F dan 10 m&F masin&; masin& menun/ukkan kematian 8elum mencapai 10 /am dan 30 /am )alam cairan #itreus ter/adi penin&katan kadar kalium an& cukup akurat untuk memperkirakan saat kematian antara 2- 100 /am pasca mati . Kadar Komponen Darah
Kadar komponen darah 8eru8ah setelah kematian sehin&&a analisis darah pasca mati tidak mem8erikan &am8aran konsentrasi Bat;Bat terse8ut semasa hidupna ,eru8ahan terse8ut diaki8atkan oleh akti#itas enBim dan 8akteri serta &an&&uan permea8ilitas dari sel an& telah mati %elain itu &an&&uan un&si tu8uh selama 25
proses kematian dapat menim8ulkan peru8ahan dalam darah 8ahkan se8elum kematian itu ter/adi Hin&&a saat ini 8elum ditemukan peru8ahan dalam darah an& dapat di&unakan untuk memperkirakan saat mati den&an le8ih tepat -
/. 1eaksi Supra8ital
ekasi supra#ital aitu reaksi /arin&an tu8uh sesaat pasca mati klinis an& masih sama seperti reaksi /arin&an tu8uh pada seseoran& an& hidup (e8erapa u/i dapat dilakukan terhadap maat an& masih se&ar misalna ran&san& listrik masih dapat menim8ulkan kontraksi otot maat hin&&a '0;120 menit pasca mati dan men&aki8atkan sekresi kelen/ar kerin&at sampai 60;'0 menit pasca mati sedan&kan trauma masih dapat menim8ulkan perdarahan 8a*ah kulit sampai 1 /am pasca mati -
Tempat Kejadian Perkara 9TKP:
Tempat Ke/adian ,erkara
8ukti dapat dikirim ke la8oratorium kepolosian atau ke 8a&ian kedokteran orensik (enda 8ukti 8ukan 8iolo&is dapat lan&sun& dikirim ke la8oratorium kriminil? orensik kepolisisan daerah setempat ,emeriksaan di tempat ke/adian pentin& untuk mem8antu penentuan pene8a8 kematian dan menentukan cara kematian ,emeriksaan harus ditu/ukan untuk men/elaskan apakah mun&kin oran& itu mati aki8at keracunan misalna den&an memeriksa tempat o8at apakah ada sisa o8at atau pem8un&kusna 5ika didu&a kor8an adalah morinis cari 8u8uk heroin pem8un&kusna atau alat penuntik (ila terdapat muntahan apakah 8er8au osor <8au 8a*an& putih= 8a&aimana siat muntahan misalna seperti 8u8uk kopi
terdapat
&elas
atau
alat
minum
lain
atau
ada
surat
perpisahan?penin&&alan /ika merupakan kasus 8unuh diri Men&umpulkan keteran&an se8anak mun&kin tentan& saat kematian kapan terakhir kali ditemukan dalam keadaan sehat se8elum ke/adian ini apakah ia sehar;sehat sa/a (erapa lama &e/ala tim8ul setelah makan?minum terakhir dan apa &e/ala;&e/alana (ila se8elumna sudah sakit apa penakitna dan o8at;o8at apa an& di8erikan serta siapa an& mem8eri Harus ditanakan pada dokter an& mem8eri o8at apa penakitna o8at; o8at an& di8erikan dan 8erapa 8anak /u&a ditanakan apakah apotik mem8erikan o8at an& sesuai D8at an& tersisa dihitun& /umlahna )ari TK, di cari dimana Bat 8eracun disimpan apakah dekat den&an makanan; minuman "pakah kor8an 8iasa makan sesuatu an& 8ukan makanan (a&aimana keadaan emosi kor8an terse8ut se8elumna dan apakah peker/aan kor8an se8a8 mun&kin sa/a racun diam8il dari tempat dia 8eker/a atau men&alami industrial poisoning Kumpulkan 8aran& 8ukti seperti o8at;o8atan dan pem8un&kusna muntahan harus diam8il den&an kertas sarin& dan disimpan dalam toples periksa adana etiket dari apotik dan /an&an lupa untuk memeriksa tempat sampah ,ada TK, ditemukan kor8an menin&&al sepasan& suami istri an& menin&&al dalam kamar tidur dan tepat menin&&al di atas tempat tidur dalam posisi terlentan& Keadaan rumah 8aik;8aik sa/a tidak ada tanda;tanda pem8o8olan rumah Terutama pada kamar kor8an menin&&al tanda;tanda perkelahian se&ala sesuatunna masih tertata rapi se8a&aimana 8iasa -
Toksikologi 27
Toksikolo&i ialah ilmu an& mempela/ari sum8er siat serta khasiat racun &e/ala;&e/ala dan pen&o8atan pada keracunan serta kelainan an& didapatkan pada kor8an an& menin&&al acun ialah Bat an& 8eker/a pada tu8uh secara kimia*i dan dan isiolo&ik an& dalam dosis toksik akan mene8a8kan &an&&uan kesehatan atau men&aki8atkan kematian(erdasarkan sum8er dapat di8a&i men/adi racun an& 8erasal dari tum8uh; tum8uhan: opium misalna deter/en desinektan insektisida her8isida pestisida acun an& di&unakan dalam industri dan la8oratorium misalna asam dan 8asa kuat lo&am 8erat acun an& terdapat dalam makanan misalna +N dalam sin&kon& toksin 8otulinus 8ahan pen&a*et Bat aditi serta Jracun dalam 8entuk o8at misalna hipnotik sedati dll )apat pula pem8a&ian racun 8erdasarkan or&an tu8uh an& dipen&aruhi misalna racun an& 8ersiat hepatotoksik nerotoksik (erdasarkan mekanisme ker/a dikenal racun an& men&ikat &u&us sulhidril <;%H= misalna ,8 an& 8erpen&aruh pada "T,;ase an& mem8entuk methemo&lo8in misalna nitrat dan nitrit &olon&an halo&en seperti enol lisol dan sena*a lo&am acun an& 8eker/a sistemik dan mempunai ainitas terhadap salah satu sistem misalna 8ar8iturate alkohol morin terhadap susunan sara pusat di&italis oksalat terhadap /antun& +D terhadap hemo&lo8in darah Terdapat pula racun an& mempunai eek lokal dan sistemik sekali&us misalna asam kar8ol mene8a8kan erosi lam8un& dan se8a&ian an& dia8sorpsi akan menim8ulkan depresi susunan sara pusat Tetra;etil lead an& masih terdapat dalam campuran 8ensin selain mempunai eek iritasi /ika diserap dapat menim8ulkan hemolisis akut -
28
,el8a&ai aktor mempen&aruhi ter/adina keracunan antara lain cara masuk umur kondisi tu8uh ke8iasaan aler&i takaran dan *aktu pem8erian Keracunan palin& cepat ter/adi /ika masukna racun secara inhalasi +ara masuk lain 8erturut; turut ialah intra#ena intramuscular intraperitoneal su8kutan peroral dan palin& lam8at ialah melalui kulit an& sehat ntuk 8e8erapa /enis racun tertentu oran& tua dan anak;anak le8ih sensiti misalna pada 8ar8iturat (ai premature le8ih rentan terhadap o8at karena ekskresi melalui &in/al 8elum sempurna dan aktiitas mikrosom dalam hati 8elum cukup ,enderita penakit &in/al umumna le8ih mudah men&alami keracunan ,ada penderita demam dan penakit lam8un& a8sorpsi dapat ter/adi den&an lam8at (entuk isik dan kondisi isik misalna lam8un& 8erisi atau koson& Ke8iasaan san&at 8erpen&aruh pada racun &olon&an alkohol dan morin se8a8 dapat ter/adi toleransi tetapi toleransi tidak dapt menetap /ika pada suatu ketika dihentikan maka toleransi akan menurun la&i diosinkrasi dan aler&i pada #itamin E penisilin streptomisin dan prokain ,en&aruh lan&sun& racun ter&antun& pada takaran Makin tin&&i takaran akan makin cepat
Kriteria Diagnostik
)ia&nosa keracunan didasarkan atas adana tanda dan &e/ala an& sesuai den&an racun pene8a8 )en&an analisis kimia*i dapat di8uktikan adana racun pada sisa 8aran& 8ukti $an& terpentin& pada pene&akan dia&nosis keracunan adalah dapat ditemukan racun?sisa racun dalam tu8uh?cairan tu8uh kor8an /ika racun men/alar secara sistemik serta terdapatna kelainan pada tu8uh kor8an 8aik makroskopik maupun mikroskopik an& sesuai den&an racun pene8a8 )isampin& itu perlu pula dipastikan 8ah*a kor8an terse8ut 8enar;8enar kontak den&an racun -
29
$an& perlu diperhatikan untuk pemeriksaan
kor8an keracunan ialah:
keteran&an tentan& racun apa kira;kira an& merupakan pene8a8na den&an demikian pemeriksaan dapat dilakukan den&an le8ih terarah dan dapat men&hemat *aktu tena&a dan 8iaa -
Pemeriksaan Kedokteran 4orensik
Kor8an mati aki8at keracunan umumna dapat di8a&i men/adi 2 &olon&an an& se/ak semula sudah dicuri&ai kematian diaki8atkan oleh keracunan dan kasus an& sampai saat se8elum autopsi dilakukan 8elum ada kecuri&aan terhadap kemun&kinan keracunan Harus dipikirkan kemun&kinan kematian aki8at keracunan 8ila pada pemeriksaan setempat merah teran& pada keracunan +N> kecoklatan pada keracunan nitrit nitrat anilin enasetin dan kina=> luka 8ekas suntikan sepan/an& 8ena dan keluarna 8uih dari mulut dan hidun& 8au amandel
Pengambilan (ahan Toksikologi
,ara dokter hendakna men&etahui den&an 8aik 8ahan apa an& harus diam8il cara men&a*etkan dan cara pen&iriman Tidak /aran& seoran& dokter men&irimkan 8ahan an& salah atau dalam /umlah terlampau sedikit )en&an demikian /ela 8aha*a ahli toksikolo&i tidak dapat memenuhi permintaan dokter terse8ut ,ada semua kasus 8ahan terse8ut di8a*ah ini diam8il sekalipun dokter an& melakukan autops sudah memperoleh petun/uk an& cukup kut 8ah*a ia sedan& men&hadapi suatu /enis racun hendakna ia tetap men&am8il 8ahan;8ahan secara len&kap Misalna sudah /elas 8ah*a kar8on monoksida adalah racun pene8a8 kematian sehin&&a pada hakekatna pen&iriman darah sa/a sudah cukup untk pemeriksaan toksikolo&i 3 Tetapi selalu terdapat kemun&kinann 8ah*a setelah 8e8erapa hari tim8ul kecuri&aan akan adana racun lain terli8at dalam peristi*a kematian terse8ut 30
misalna kor8an di8eri o8at tidur terle8ih dahulu se8elum ia diracuni den&an &as an& men&andun& kar8on monoksida ntuk penentuan racun lain itu di8utuhkan 8ah*a 8ahan;8ahan lain selain darah adalah le8ih 8aik men&am8il 8ahan dalam keadaan se&ar dan len&kap pada *aktu autopsi dari pada kemudian harus men&adakan pen&&alian ku8ur untuk men&am8il 8ahan;8ahan an& dilakukan dan melakukan analisis toksikolo&ik atas /arin&an an& sudah 8usuk atau an& sudak dia*etkan an& pertama di8eri pen&a*et Na 1F dan an& lain tanpa pen&a*et
-
rin diam8il semua an& ada dalam kandun& kemih (ilasan lam8un& /u&a diam8il semuana ,ada maat diam8il lam8un& 8eserta isina lam8un& diikat pada per8atasan den&n usus dua 8elas /ari a&ar pil? ta8let tidak hancur "tau den&an cara lain dokter mem8uka lam8un& itu sendiri kemudian mencatat kelainan;kelainan an& didapat (aru dikirim ke la8oratorium sehin&&a dapat diperkirakan /enis racunna sus 8eserta isina dapat sa&at 8er&una terutama 8ila kematian ter/adi dalam *aktu 8e8erapa /am setelah menelan racun sehin&a dapat dapat diperkirakan setelah kematian dapat pula ditemukan pil an& tak dapat hancur oleh lam8un&
coated= Hati semua harus diam8il setelah di8ersihkan untuk pemeriksaan patolo&i anatomi den&an alasan: takaran toksik ke8anakan racun san&at kecil hana 8e8erapa m&?k& sehin&&a kadar racun dalam tu8uh san&t rendah dan untuk memudahkan racun 8ahan pemeriksan harus 8anak dan hati merupakan tempat detosikasi tu8uh terpentin& Dr&an ini mempunai kekampuan untuk men&konsentrasikan racun;racn sehin&&a kadar racun dalam hati san&at tin&&i Cin/al keduana diam8il &in/al pentin& dalam intoksikasi lo&am pemeriksaan racun secara umum dan pada kasus dimana secara histolo&ik ditemukan ca oksalat dan sulonamide Dtak 5arin&an lipoid dalam otak mempunai kemampuan untuk menahan racun misalna +H+l 3 tetap ada *alaupun /arin&an otak telah mem8usuk Dtak 8a&ian ten&ah petin& pada intosikasi +N karena tahan terhadap pem8usukan <+N dapat ter8entuk pada pem8usukan= rin palin& pentin& karena merupakan tempat eksresi se8a&ian 8esar racun sehn&&a dapat untuk tes pendahuluan
den&an
men&am8il
dari
ti&a tempat
aitu:
tempat
masuk
racun
Keracunan Karbon Monoksida
Kar8on monoksida <+D= adalah tracun an& tertua dalam se/arah manusia Cas +D adalah &as an& tidak 8er*arna tidak 8er8au dan tidak meran&san& selaput lendir6 32
Sumber gas +; : Keracunan &as di ruan& tertutup 8iasana ditim8ulkan dari
peralatan rumah tan&&a an& rusak seperti peralatan memasak pemanas air &as pen&erin& pakaian serta tun&ku pemanas ruan&an den&an 8ahan 8akar minak &as atau 8atu8ara an& tidak dikelola den&an 8enar ,eralatan rumah tan&&a an& rusak 8isa mene8a8kan pem8akaran ter/adi secara tidak sempurna "ki8atna san&at 8er8ahaa karena dapat men&hasilkan Bat 8eracun kar8on monoksida <+D= )alam proses pem8akaran 8ila /umlah oksi&en mencukupi maka pem8akaran akan ter/adi secara sempurna dan men&hasilkan kar8on dioksida <+D2= Tapi 8ila oksi&en tidak cukup pem8akaran men/adi tidak sempurna dan men&hasilkan kar8on monoksida <+D= 6 4armakokinetik < +D hana diserap melalui paru dan se8a&ian 8esar diikat
oleh hemo&lo8in secara re#ersi8el mem8entuk kar8oksi;hemo&lo8in %ele8ihna men&ikat diri den&an mio&lo8in dan 8e8erapa protein heme ekstra#askuler lain +D 8ukan merupakan racun an& kumulati "8sorpsi atau ekskresi +D ditentukan oleh kadar +D dalam udara lin&kun&an kadar +DH8 se8elum pemaparan lamana pemaparan dan #entilasi paru 6 4armakodinamik < +D 8ereaksi den&an e dari poririn dan karena itu +D
8ersain& den&an D2 dalam men&ikat protein heme aitu hemo&lo8in mio&lo8in sitokrom oksidase dan sitokrom ,;-!0 H8 dan sitokrom "3 )en&an diikatna H8 men/adi +DH8 men&aki8atkan H8 men/adi inakti sehin&&a darah 8erkuran& kemampuanna untuk men&an&kut D2 Konsentrasi +D dalam udara lin&kun&andan lama na inhalasi menentukan kecepatan tim8ulna &e/ala;&e/ala ataru kematian -6 Tanda dan gejala keracunan < Ce/ala keracunan +D 8erkaitan den&an kadar
+DH8 dalam darah ,ada &e/ala saturasi sampai den&an 10F tidak terdapat &e/ala; &e/ala ,ada kondisi ekstrim dimana kadar presentasi saturasi +DH8 mencapai 70;.0 F &e/ala;&e/ala na nadi lemah pernaasan lam8at &a&al pernaasan dan mati 6 Pemeriksaan kedokteran ,orensik : dia&nosis keracunan +D pada kor8an
hidup 8iasana 8erdasarkan anamnesis adana kontak dan ditemukannna &e/ala keracunan +D ,ada kor8an an& mati tidak lama setelah keracunan +D ditemukan le8am maat 8er*arna merah muda teran& an& tampak /elas 8ila kadar +DH8 mencapai 30F atau le8ih ,ada analisa toksikolo&ik darah akan ditemukan adana +DH8 Kelainan an& dapat ditemukan adalah kelainan aki8at hipoksemia dan komplikasi an& tim8ul selama penderita dira*at 6
33
Pemeriksaan laboratorium : untuk penentuan +DH8 secara kualitati dapat
diker/akan u/i dilusi alkali ,erlu diperhatikan 8ah*a darah an& dapat di&unakan se8a&ai kontrol dalam u/i dilusi alkali ini Haruslah darah den&an H8 an& normal 5an&an &unakan darah oetus karena dikatakan 8ah*a darah oetus /u&a 8ersiat resisten terhadap alkali ,emeriksaan adana +DH8 dalam darah /u&a dapat melalui penentuan secara spektroskopis +ara spektrootometrik adalah cara an& ter8aik untuk melakukan analisis +D atas darah se&ar kor8an keracunan +D an& masih hidup karena hana den&an cara ini dapat ditentukan rasio +DH8 : DIiH8 )arah maat adalah darah an& tidak se&ar sehin&&a mem8erikan hasil an& tidak dapat dipercaa +ara kromato&rai &as 8anak dipakai untuk men&ukur kadar +D dari sampel darah maat dan cukup dapat dipercaa -6
Kematian Mendadak
,en&ertian kematian mendadak se8enarna 8erasal dari kata sudden unexpected natural death an& di dalamna terkandun& kriteria pene8a8 aitu natural
A sudden natural unexpected deathA )eskripsi
@suddenA atau @uneIpectedA tidak selalu akurat @uneIplainedA 8iasana men/adi alasan dilakukan in#esti&asi medico;le&al Dtopsi dapat dilakukan untuk men&etahui pene8a8 kematian meskipun setelah otopsi dilakukan pene8a8 kematian tetap tidak diketahui7. ,ada kematian mendadak pene8a8 kematian hampir selalu ditemukan pada sistem kardio#askuler meskipun lesi tidak terdapat di /antun& atau pem8uluh darah utama +ere8ral hemmorra&he an& masi perdarahan su8arachnoid rupture kehamilan ektopik hemoptisis hematemesis dan em8oli pulmonal se8a&ai contoh 8ersama den&an penakit /antun& dan aneurisma aorta mempunai kontri8usi pada se8a&ian 8esar pene8a8 kematian mendadak dan @uneIpectedA aki8at sstem 34
#ascular Tanpa otopsi para dokter salah dalam menentukan se8a8 kematian dari 2!; !0F kasus )i 8anak ne&ara den&an 8anak proporsi otopsi medico;le&al dan di n&&ris dan 4ales terdapat sekitar .0F otopsi koroner sisana karena 8unuh diri kecelakaan dan pem8unuhan 7. Lesi an& dapat mene8a8kan kematian alamiah an& mendadak secara &aris 8esar terdiri dari 3 &olon&an aitu lesi an& diaki8atkan oleh proses penakit ter/adina ruptur pem8uluh darah dan ineksi latent Crup ter8esar adalah lesi an& diaki8atkan oleh proses penakit an& 8er/alan perlahan atau insidental 8erulan& an& merusak or&an #ital tanpa menim8ulkan suatu &e/ala ren/atan akut sampai ter/adi suatu pen&hentian un&si or&an #ital an& ti8a;ti8a %alah satu contoh an& palin& 8aik untuk &olon&an ini adalah kematian mendadak aki8at penakit /antun& koroner 7. Ter/adina ruptur pem8uluh darah an& mendadak dan tak terdu&a an& diikuti den&an perdarahan an& 8eraki8at atal +ontoh &olon&an ini adalah pecahna aneurisma aorta den&an perdarahan ke dalam pericardial sac atau pecahna aneurisma pada sirkulus 4illisi an& mene8a8kan perdarahan su8dural Colon&an keti&a mencakup ineksi latent atau ineksi he8at an& per/alanan penakitna 8erkem8an& tanpa menun/ukkan &e/ala an& nata atau 8ermakna sampai ter/adi kematian +ontohna adalah endokarditis 8akterial atau o8struksi mendadak usus karena #ol#ulus7. ,en&enalan se8a8 kematian pada kasus kematian mendadak secara mendasar adalah proses interpretasi an& mencakup deteksi peru8ahan patolo&is an& ditemukan secara anatomis patolo&i anatomi 8akteriolo&is dan kimia*i serta seleksi lesi an& ditemukan an& dian&&ap mematikan 8a&i kor8an 7. (erhadapan den&an kasus kematian mendadak autopsi harus dilakukan den&an amat teliti pemeriksaan histopatolo&ik merupakan suatu keharusan %ampel diam8il dari semua or&an an& dian&&ap terli8at den&an per/alanan penakit hin&&a mene8a8kan kematian /u&a kelainan pada or&an an& tampak secara makroskopik *alau mun&kin kelainan terse8ut tidak 8erhu8un&an lan&sun& den&an pene8a8 kematian7. %e8aikna setiap /enis or&an dimasukkan pada *adahna sendiri men&hindari 8ias pem8acaan mikroskopik Eksisi sampel or&an haruslah mencakup daerah an& normal dan daerah an& kita curi&ai secara mikroskopik ter/adi proses patolo&ik normasi men&enai temuan;temuan pada autopsi perlu disertakan dalam permintaan pemeriksaan histopatolo&i sehin&&a dokter ahli patolo&i dapat melakukan tu&asna den&an maksimal 7. 35
,ada autopsi kasus an& didu&a kematian mendadak hampir selalu pemeriksaan toksikolo&i harus dilakukan Tanpa pemeriksaan toksikolo&i pene&akan se8a8 mati men/adi kuran& ta/am ,en&am8ilan sampel untuk pemeriksaan toksikolo&i 8era&am sesuai den&an kecuri&aan /enis racun pada kasus secara indi#idual 7.
Interpretasi Temuan
Temuan analisis sendiri tidak mempunai makna an& 8erarti /ika tidak di/elaskan makna dari temuan terse8ut Maka kita 8eke*a/i8an mener/emahkan temuan terse8ut 8erdasarkan kepakaranna ke dalm suatu kalimat atau laporan an& dapat men/elaskan atau mampumen/a*a8 pertanaan an& muncul 8erkaitan den&an permasalahan atau kasus an& dituduhkan Maka pada saat pemeriksaan an& perlu kita temukan aitu 8erupa 8aran& 8ukti atau petun/uk an& mun&kin ada pada tempat ke/adian perkara kemudian pen&am8ilan 8ercak darah darah atau materi 8iolo&is lain %elain itu melakukan pen&am8ilan o8/ek an& mun&kin dapat mene8a8kan kematian dan diperiksa sampelna ,emeriksaan toksikolo&i orensik sesuai temuan /u&a perlu dilakukan 8ila ada indikasi Koordinasi den&an penidik perlu dilakukan untuk men&arahkan penidik utnuk meminta autopsi atas kedua maat an& ditemukan &una men&un&kap se8a8 kematianna ,ada kasus ini diusahakan untuk mendapatkan data tam8ahan 8erupa ri*aat medis almarhum dan almarhumah 8ila perlu dokter an& pernah mera*at atau dokter keluar&a dimintai keteran&anna ,emeriksaan luar dilakukan den&an teliti untuk mencari tanda;tanda kekerasan 8ekas /arum atau temuan lain an& men&arahkan kasus ke arah pidana ,emeriksaan dalam dilakukan sesuai den&an temuan pada pemeriksaan luar 8ila ada indikasi dapat dilakukan pemeriksaan toksikolo&i orensik %e8a8 kematian ditentukan dari hasil autopsi dan akan dapat mem8antu mem8eri petun/uk cara kematian apakah *a/ar atau tidak Kematian *a/ar akan menutup ran&kaian penelidikan an& diadakan polisis )okter melalui autopsi akan men&eluarkan surat keteran&an kematian dan #isum et repertum Karena data temuan hasil dari kasus terse8ut tidak ada maka untuk interpretasina dapat di&olon&kan dalam kematian mendadak an& se8enarna 8erasal dari kata sudden unexpected natural death an& didalamna terkandun& kriteria pene8a8 aitu natural
an& nis8i +amps mene8utkan 8atasan kuran& dari -./am se/ak tim8ul &e/ala pertama Dleh karena pene8a8na an& *a/ar maka apa8ila kematian terse8ut didahului oleh keluhan &e/ala dan terdapat saksi
)itemukan kelainan or&anik an& dera/at dan lokasina dapat men/adi
8
pene8a8 kematian Misalna inark miokard apopleksi sere8ri )itemukan kelainan or&anik an& dapat meneran&kan kematianna namun tidak dapat ditun/ukkan secara lan&sun& se8a&ai pene8a8 kematian Misalna
c
aterosklerosis 8erat sirosis hepatis kanker keadaan hipertoni Tidak ditemukan pene8a8 kematian meskipun telah dilakukan pemeriksaan histopatolo&ik toksikolo&ik 8akteriolo&ik dan 8iokimia*i Keadaan ini dikenal den&an
undetermined
causes
atau
autopsi
ne&ati
rekuensi
kasus
undetermined ini di dunia adalah 1;3F sedan&kan di ndonesia sukar ditentukan
karena
8anak kasus
an&
tidak ditan&ani
secara tuntas
6isum et 1epertum
isum et epertum adalah keteran&an an& di8uat dokter atas permintaan penidik an& 8er*enan& men&enai hasil pemeriksaan medis terhadap manusia hidup maupun mati ataupun 8a&ian?didu&a 8a&ian tu8uh manusia 8erdasa rkan keilmuanna dan di 8a*ah sumpah untuk kepentin&an peradilan ' ,ene&ak hukum men&artikan isum et epertum se8a&ai laporan tertulis an& di8uat dokter 8erdasarkan sumpah atas permintaan an& 8er*a/i8 untuk kepentin&an 37
peradilan tentan& se&ala hal an& dilihat dan ditemukan menurut pen&etahuan an& se8aik;8aikna "da 8e8erapa /enis isum et epertum aitu: ' 1 2 3 -
isum et epertum ,erlukaan atau Keracunan isum et epertum Ke/ahatan %usila isum et epertum 5enaBah isum et epertum ,sikiatrik Ti&a /enis #isum an& pertama adalah isum et epertum men&enai tu8uh atau
ra&a manusia an& 8erstatus se8a&ai kor8an sedan&kan /enis keempat adalah men&enai mental atau /i*a tersan&ka atau terdak*a atau saksi lain dari suatu tindak pidana isum et epertum perlukaan ke/ahatan susila dan keracunan serta isum et epertum psikiatri adalah #isum untuk manusia an& masih hidup sedan&kan isum et epertum /enaBah adalah untuk kor8an an& sudah menin&&al Keempat /enis #isum terse8ut dapat di8uat oleh dokter an& mampu namun se8aikna untuk isum et epertum psikiatri di8uat oleh dokter spesialis psikiatri an& 8eker/a di rumah sakit /i*a atau rumah sakit umum '
4ormat 6isum et 1epertum
Meskipun tidak ada kesera&aman ormat namun pada umumna isum et epertum memuat hal;hal se8a&ai 8erikut: isum et epertum ter8a&i dalam ! 8a&ian: ' 1 ,em8ukaan: Kata @,ro 5ustisiaA artina untuk peradilan Tidak dikenakan materai Kerahasiaan 2 ,endahuluan: 8erisi landasan operasional ialah o8ekti administrasi: dentitas penidik
38
dan ke/u/uran tentan& apa an& diuraikan pemeriksa dalam isum et epertum terse8ut
+ontoh 6isum et 1epertum pada Korban I 9Suami:<
(a&ian lmu Kedokteran orensik akultas Kedokteran ni#ersitas Kristen Krida 4acana 5l "r/una tara No6 5akarta (arat 11!10
Nomor
: 3-!6;%K?23-!?2;'!
Lamp
: %atu sampul terse&el
,erihal
: Hasil ,emeriksaan ,em8edahan
5akarta 13 )esem8er 2016
"tas /enaBah Tn"
,D5%TT" isum Et epertum
$an& 8ertanda tan&an di 8a*ah ini %a/id dokter ahli kedokteran orensik pada (a&ian lmu Kedokteran orensik akultas Kedokteran ni#ersitas Kedokteran krida 5akarta meneran&kan 8ah*a atas permintaan tertulis dari Kepolisian esort ,olisi 5akarta %elatan No,ol : (?7.'???'!?%erse tertan&&al 11 )esem8er 2016 39
maka pada tan&&al ti&a 8elas )esem8er tahun dua ri8u enam 8elas pukul delapan le*at ti&a puluh menit 4aktu ndonesia 8a&ian (arat 8ertempat di ruan& 8edah /enaBah (a&ian orensik akultas Kedokteran ni#ersitas Kristen Krida 4acana telah melakukan pemeriksaan atas /enaBah an& menurut surat permintaan terse8ut adalah : Nama
: Tn"
5enis kelamin : Laki;laki mur
:
Ke8an&saan
:
"&ama
:
,eker/aan
: ,en&usaha ,erkauan
"lamat
:
Maat telah diidentiikasi den&an sehelai la8el 8er*arna merah muda den&an materai lak merah terikat pada i8u /ari kaki kanan
Hasil ,emeriksaan : 1 %i pen&usaha dan isterina ditemukan tiduran di tempat tidurna dan dalam keadaan mati di dalam kamar an& terkunci di dalam 2 Tidak ada tanda;tanda perkelahian di ruan&an terse8ut 3 Tidak ditemukan luka;luka - Tidak ada 8aran& an& hilan& Kesimpulan ,ada maat laki;laki ini tidak ditemukan adana tanda;tanda perkelahian dan tidak ditemukan adana luka Karena data temuan hasil dari kasus terse8ut tidak ada maka untuk interpretasina dapat di&olon&kan dalam kematian mendadak )emikian saa uraikan den&an se8enar;8enarna 8erdasarkan keilmuan saa an& se8aik;8aikna men&in&at sumpah sesuai den&an KH", )okter an& memeriksa dr %a/id %p
40
+ontoh 6isum et 1epertum pada Korban II 9Istri:<
(a&ian lmu Kedokteran orensik akultas Kedokteran ni#ersitas Kristen Krida 4acana 5l "r/una tara No6 5akarta (arat 11!10
Nomor
: 3-!6;%K?23-!?2;'!
Lamp
: %atu sampul terse&el
,erihal
: Hasil ,emeriksaan ,em8edahan
5akarta 13 )esem8er 2016
"tas /enaBah N"
,D5%TT" isum Et epertum
$an& 8ertanda tan&an di 8a*ah ini %a/id dokter ahli kedokteran orensik pada (a&ian lmu Kedokteran orensik akultas Kedokteran ni#ersitas Kedokteran krida 5akarta meneran&kan 8ah*a atas permintaan tertulis dari Kepolisian esort ,olisi 5akarta %elatan No,ol : (?7.'???'!?%erse tertan&&al 11 )esem8er 2016 maka pada tan&&al ti&a 8elas )esem8er tahun dua ri8u enam 8elas pukul sem8ilan 4aktu ndonesia 8a&ian (arat 8ertempat di ruan& 8edah /enaBah (a&ian orensik akultas Kedokteran ni#ersitas Kristen Krida 4acana telah melakukan pemeriksaan atas /enaBah an& menurut surat permintaan terse8ut adalah : Nama
: N"
5enis kelamin : ,erempuan mur
:
Ke8an&saan
:
"&ama
:
,eker/aan
: 41
"lamat
:
Maat telah diidentiikasi den&an sehelai la8el 8er*arna merah muda den&an materai lak merah terikat pada i8u /ari kaki kanan
Hasil ,emeriksaan : 1 %i isteri dan suamina ditemukan tiduran di tempat tidurna dan dalam keadaan mati di dalam kamar an& terkunci di dalam 2 Tidak ada tanda;tanda perkelahian di ruan&an terse8ut 3 Tidak ditemukan luka;luka - Tidak ada 8aran& an& hilan& Kesimpulan ,ada maat perempuan ini tidak ditemukan adana tanda;tanda perkelahian dan tidak ditemukan adana luka Karena data temuan hasil dari kasus terse8ut tidak ada maka untuk interpretasina dapat di&olon&kan dalam kematian mendadak )emikian saa uraikan den&an se8enar;8enarna 8erdasarkan keilmuan saa an& se8aik;8aikna men&in&at sumpah sesuai den&an KH", )okter an& memeriksa
dr %a/id %p
Kesimpulan
)ari kasus diatas kor8an