LAPORAN DISKUSI KELOMPOK PBL SKENARIO 3 BLOK 6 “KLASIFIKASI PENYAKIT PERIAPIKAL, PERAWAT PERAWATANNYA DAN KEADAAN DARURAT ENDODONTIK” ENDODONTI K”
KELOMPOK 5 KETUA
: KHANSA FADHILA MA’ALI
NIM : 15507001111031
SEKRETARIS NIM : 15507001111030
:
AN!!OTA
NIM : 155070001110#1
:ANINDYA WIDYAWATI
ME MEILIANSURI
BU BUN!A
$HYNTA APRILIA
NIM : 155070001110##
$HINT HINTY YA DE DEWI NO"Y NO"YAN ANTI TI A
NIM NIM : 15 155070 50700 00 01110 1110#% #%
A!NES SO SONYA NYA AN!!UN W
NIM : 15 15507000111030
A" A"ISHA
TISKA LO&IKANIA LO&IKANIA MAWARDANI MAWARDANI NIM : 155070 1550700111 011110#' 10#' DARA AYU AYU PUTERI ASHSHIYAMI ASHSHIYAMI NIM : 155070011110#% DESY PUSPA PUSPA RANI
NIM : 155070011110#
HANA HANAA A OMA OMAR R BA BAABDU ABDULL LLA AH DEA YUSNIA AN!!RAINI
NIM NIM : 15 155070 50700 07 71110 111007 07 NIM : 15507007111011
DK 1 : S()*)+ #1 N-(./( #016 DK # : K.*2+ # N-(.( #016 FASILATOR : 4 M(8, MMRS
FAKULTAS KEDOKTERAN !I!I UNI"ERSITAS BRAWI9AYA #016 KATA PEN!ANTAR
Page | 1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa bahwasannya atas limpah limpahan an rahmat rahmat dan karun karuniaN iaNya, ya, kami kami telah telah diberik diberikan an kesem kesempat patan an untuk untuk dapat dapat menyelesai menyelesaikan kan tugas penyusunan penyusunan Laporan asil !iskusi !iskusi "kenario "kenario #$ %dapun %dapun tujuan tujuan penyusunan penyusunan laporan ini adalah adalah untuk memenuhi memenuhi tugas perkuliahan perkuliahan$$ "elain "elain itu, juga untuk mengetahui serta menambah wawasan pengetahuan serta dapat menyampaikan in&ormasi serta memberikan pemahaman pengetahuan$ !alam menyelesaikan tugas ini, kami menyadari bahwa penulisan ini tidak lepas dari dari bebera beberapa pa pihak pihak baik baik langsu langsung ng maupun maupun tidak tidak langsu langsung$ ng$ 'leh 'leh karena karena itu pada pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada drg$ Merlya, MM(" selaku dosen &asilator &asilator telah membimbing membimbing kami, kami, kepada kepada orang tua yang telah memberikan memberikan moti)asi, moti)asi, serta kepada teman*tem teman*teman an yang sudah membantu dalam menyelesaikan menyelesaikan tugas ini$ Namun demikian, penulis dalam hal ini sangat menyadari, bahwa penyusunan laporan ini masih sangat jauh dari sempurna$ 'leh karena itu, ibarat tiada gading yang tak retak, tentunya masih banyak kekurangan yang terdapat pada diri penulis dengan segala kerendahan hati dan segenap kemampuan yang kami miliki, penulis memohon maa& yang sebesar*besarnya kepada para pemba+a$
Malang, - No)ember .1/ Penulis,
Page |
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa bahwasannya atas limpah limpahan an rahmat rahmat dan karun karuniaN iaNya, ya, kami kami telah telah diberik diberikan an kesem kesempat patan an untuk untuk dapat dapat menyelesai menyelesaikan kan tugas penyusunan penyusunan Laporan asil !iskusi !iskusi "kenario "kenario #$ %dapun %dapun tujuan tujuan penyusunan penyusunan laporan ini adalah adalah untuk memenuhi memenuhi tugas perkuliahan perkuliahan$$ "elain "elain itu, juga untuk mengetahui serta menambah wawasan pengetahuan serta dapat menyampaikan in&ormasi serta memberikan pemahaman pengetahuan$ !alam menyelesaikan tugas ini, kami menyadari bahwa penulisan ini tidak lepas dari dari bebera beberapa pa pihak pihak baik baik langsu langsung ng maupun maupun tidak tidak langsu langsung$ ng$ 'leh 'leh karena karena itu pada pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada drg$ Merlya, MM(" selaku dosen &asilator &asilator telah membimbing membimbing kami, kami, kepada kepada orang tua yang telah memberikan memberikan moti)asi, moti)asi, serta kepada teman*tem teman*teman an yang sudah membantu dalam menyelesaikan menyelesaikan tugas ini$ Namun demikian, penulis dalam hal ini sangat menyadari, bahwa penyusunan laporan ini masih sangat jauh dari sempurna$ 'leh karena itu, ibarat tiada gading yang tak retak, tentunya masih banyak kekurangan yang terdapat pada diri penulis dengan segala kerendahan hati dan segenap kemampuan yang kami miliki, penulis memohon maa& yang sebesar*besarnya kepada para pemba+a$
Malang, - No)ember .1/ Penulis,
Page |
!%0T%( " HALAMAN 9U 9UDUL
1
KAT KATA PEN PEN!A !ANT NTAR AR # DAFTAR ISI 3 BAB I SKENARIO
BAB II KAT KATA KUN$I KUN$I BAB III III IDENTIF IDENTIFIKA IKASI SI MASALA MASALAH H BAB BAB I" I" HIP HIPOT OTES ESIS IS 5 BAB " LA LATAR BELAKA BELAKAN! N! 6 BAB BAB "I "I LEAR LEARNI NIN! N! IS ISSU SUE E 6
1$ PENY%2T PE PE(%P %P2% 2%L / $ TN!%2%N !%(3(%T ! 4!%N5 EN!'!'NT2 BAB "II LEA LEARNIN NIN! OUT$OME
/
7
1$ PENY PENY%2 %2T T PE( PE(% %P P2% 2%L L a$ !E0N" 6 b$ M%7%M*M%7%M 6 %4"E %4"E" " %L %L8E'L% 8E'L%( ( %23 %23T T 6 PE('! PE('!'NT 'NTT" T" %P2% %P2%L" L" %23T %23T 9 E2"%"E(4%" %23T "3%T3 LE" 2('N" %4"E" %L8E'L%( 2('N" 11 5(%N3L'M% 1# 2"T% (%!23L%( (%!23L%( 17'N! 7' N!EN EN" "N5 N5 '"T '"TE ET T" " 1: (E"'(P" %2 %2%( E2"TE(N%L 1/ (E"'(P" %2%( NTE(N%L 16 +$ ME!2%" 1; d$ E8%L3%" #
1.
$ TN!%2%N TN!%2%N !%(3(% !%(3(%T T ! 4!%N5 4!%N5 EN!'!'N EN!'!'NT2 T2 a$ !E0N" : b$ M%7%M*M%7%M : P(%* P(%*PE( PE(% %<%T%N : %NT%( %NT%( 23N=3N 23N=3N5%N 5%N >0L%(E 3P? ; P%"7% %"7%'4 '4T3( T3(%" %" #.
DAFT DAFTAR AR PUST PUSTAK AKA A 31
Page | #
4%4 "2EN%(' Penderita wanita, : tahun, datang dengan keluhan gigi kiri belakangnya sakit berdenyut sejak semalam sehingga sulit tidur$ 5igi tersebut sudah pernah ditumpat / bulan yang lalu$ "ejak bulan yang lalu gusi pada gigi tersebut sering bengkak dan mengeluarkan +airan$ Pada pemeriksaan klinis, terdapat gigi #: dengan tumpatan komposit dibagian distal dan oedem di gingi)al bagian bukal$ Pada &oto periapikal gigi #: terdapat gambaran lesi periapikal$ !okter gigi segera membongkar tumpatan gigi tersebut hingga men+apai ruang pulpa dan memberikan resep obat berupa antibiotik dan analgesik$ !okter gigi juga berpesan agar pasien tersebut datang kembali untuk dilakukan perawatan saluran akar pada gigi tersebut : hari kemudian$
4%4 2%T% "3LT 'edema @ Menyebarnya +airan didalam ruang di jaringan lunak yang mengakibatkan pembengkakan$ 4isa disebabkan oleh penyumbatan )ena, penyakit jantung tertentu, peradangan, dan reaksi alergi >2amus 2edokteran 5igi E57?
4%4 !ENT02%" M%"%L% 1$ %pa yang menyebabkan tumpatan dapat menyebabkan rasa sakit A $ %pa yang menyebabkan gusi sering bengkak dan mengeluarkan +airan A #$ 7airan apa yang dikeluarkan A -$ Lesi periapikal apakah pada gigi #: dan hasil pemeriksaan A :$ !iagnosa apa yang didapat dari hasil pemeriksaan A /$ Mengapa tumpatan harus dobongkar sampai ruang pulpa A 6$ Mengapa harus segera dilakukan tindakan tersebutA ;$ 'bat antibiotik dan analgesik apa yang digunakanA 9$ Mengapa dokter gigi memberi obat antibiotik dan analgesikpada pasien tersebut A 1.$ Mengapa P"% dilakukan : hari kemudian A
Page | -
4%4 8 P'TE""
55 #: Penyebab @
Pulpitis re)ersibel
si +airan @
1$ 2aries sekunder
5usi bengkak dan mengeluarkan +airan
*Pus Bnanah
5ambaran lesi
0oto Periapikal
Tindakan Emergen+y
* Pembongkara
P"%
Page | :
4%4 8 L%T%( 4EL%2%N5 Penyakit periapikal B periradikular merupakan kelainan yang banyak terjadi di masyarakat, terutama di ndonesia$ 2elainan yang sering diawali dengan kematian pulpa ini biasanya diketahui jika keadaan sudah memburuk$ 'leh karena itu, sebagai mahasiswa
kedokteran
gigi
hendaknya
kita
mengetahui
segala
sesuatu
yang
berhubungan dengan kelainan ini$ 4anyak jenis dari penyakit yang menyerang daerah periapikal dengan berbagai mani&estasinya$ 'leh karena itu perlu sebuah pengklasiCkasian berdasarkan pendekatan istilah penyakit atau gejala klinis dan lain sebagainya guna mempermudah dalam kajian teori maupun klinisi$ 4erdasarkan pemi+u yang telah di berikan dalam diskusi kelompok yang pertama, tentang seorang mahasiswi yang mempunyai keluhan sakit pada gigi atasnya kemudian di lakukan pemeriksaan dan tindakan, dari laporan kelompok ini akan +oba di paparkan berbagai temuan dari beberapa sumber mengenai klasiCkasi penyakit periapikal B periradikular beserta perawatannya$ "elain itu juga akan di bahas etiologi, gejala, pemeriksaan yang terdiri dari pemeriksaan klinis, radiograC dan mikrobiologi serta penyembuhan lesi periapikal setelah perawatan dilakukan$
4%4 8 LE%(NN5 ""3E 1$ Penyakit Periapikal a$ !eCnisi b$ Ma+am*ma+am b$1 Etiologi b$ 5ejala klinis b$# P% b$- (adiologi b$: Tindakan +$ Medikasi d$ E)aluasi $ Tindakan !arurat di 4idang Endodontik a$ !eCnisi b$ Ma+am*ma+am
Page | /
4%4 8 LE%(NN5 '3T7'ME 1$ Penyakit Periapikal a$ !eCnisi Penyakit periapikal merupaka suatu keadaan patologis yang terlokalisir pada daerah apeks atau ujung akar gigi$ Penyakit periapikal dapat berawal dari in&eksi pulpa$ 2onsekuaensi dari perubahan patologis pada pulpa adalah saluran akar menjadi sumber berbagai ma+am iritan$ ritan*iritan yang masuk ke dalam jaringan periapikal inilah yang akan menginisiasi timbulnya lesi periapikal$ b$ Ma+am*ma+am 2lasiCkasi penyakit periapikal @ Penyakit Periradikular %kut @ %bses al)eolar akut Periodontitis apikalis akut Eksaserbasi akut suatu lesi kronis >%bses Phoenik? Penyakit Periradikular 2ronis dengan daerah rare&aksi @ %bses al)eolar kronis 5ranuloma 2ista radikular 7ondensing osteitis (esorpsi akar eksternal (esorpsi akar internal
PENY%2T PE((%!23L%( %23T 1$ %4"E" %L8E'L%( %23T Defnisi %bses apikalis akut adalah proses inDamasi pada jaringan periapikal gigi, yang disertai pembentukan eksudat$ Etiologi %bses apikalis akut disebabkan masuknya bakteri, serta produknya dari saluran akar gigi yang terin&eksi$ Gejala Klinis •
%bses apikalis akut ditandai dengan nyeri yang spontan
adanya pembentukan nanah, dan pembengkakan$ Pembengkakan biasanya terletak di)estibulum bukal, lingual atau palatal tergantung lokasi apeks gigi yang tekena$ %bses apikialis akut juga terkadang disertai dengan mani&estasi sistemik seperti meningkatnya suhu tubuh, dan malaise$ Tes perkusi abses apikalis akut akan mengahasilkan respon yang sangat sensiti&, tes palpasi akan merespon sensiti&$ "edangkan tes )italitas tidak memberikan respon$ Histopatologi "e+ara histologi abses apikalis akut menunjukkan adanya lesi destrukti& dari nekrosis yang mengandung banyak leukosit PMN yang rusak, debris, dan sel serta eksudat purulen$ Gambaran Radiografs 5ambaran radiograCs abses apikalis akut, terlihat penebalan pada ligamen periodontal dengan lesi pada jaringan periapikal$ •
•
•
Page | 6
5ambar@ %bses %l)eolar %kut Tindakan
1$ 4uka kamar pulpa $ debridemen saluran akar yaitu pembersihan dan pembentukan saluran akarse+ara sempurna bila waktu memungkinkan #$ Lakukan drainase untuk meredakan tekanan dan nyeri serta membuang iritan yang sangat poten yaitu pus -$ Pada gigi yang drainasenya mudah setelah pembukaan kamar pulpa→instrumentasi harus dibatasi hanya di dalam sistem saluran akar$ :$ Pada pasien dengan abses periapikal tetapi tidak dapat dilakukan drainase melalui saluran akar, maka drainase dilakukan denganmenembus &oramen apikal menggunakan Cle ke+il sampai no$ :$ /$ "elama dan setelah pembersihan dan pembentukan saluran akar, lakukanirigasi dengan natrium hipokhlorit sebanyak*banyaknya$ 6$ "aluran akar dikeringkan dengan poin kertas, kemudian diisi dengan pasta kalsium hidroksida dan diberi +ontton pellet lalu ditambal sementara$ N"" 3NT32 !(%N%"E nsisi yang dilakukan untuk memperoleh drainase, akan mengeluarkan pus danBatau eksudat perdarahan dari suatu pembengkakan jaringan lunak$ - Tujuannya adalah untuk mengeluarkan eksudat dan pus yang merupakan iritan yang poten dan toksik$ Pembuangan iritan ini akan memper+epat penyembuhan dan mengurangi ketidaknyamanan serta tekanan$ N!2%" Perawatan paling baik bagi pembengkakan abses apikalis akut akibat penyakit pulpa adalah membuat drainase pada gigi yang terkena$ !rainase melalui jaringan lunak paling e&ekti& jika pembengkakannya telah berDuktuasi$ "uatu abses yang telah berDuktuasi adalah suatu massa yang mengandung +airan yang jika ditekan akan memberikan sensasi seperti gelombang atau ada pergerakan$ nsisi pada pembengkakan yang telah berDuktuasi akan mengeluarkan pus dengan segera dan menyebabkan redanya rasa nyeri$ 2'NT(%N!2%" 2ontraindikasi insisi boleh dikatakan relati)e sedikit$ Pembengkakan yang luas >di&us? biasanya tidak diinsisi Pasien dengan perdarahan dan pembekuan yang panjang harus dirawat dengan hati*hati dan sering memerlukan pemeriksaan hematologi+ P('"E!3( 1$ %nestesi %nestesia yang dalam sukar diperoleh jika terdapat inDamasi, pembengkakan, dan eksudat, akibat timbulnya hiperalgesia$ Teknik anestesi yang dilakukan yaitu anestesi blok regional blok mandibula bagi posterior,
Page | ;
blok mental bilateral bagi mandibula anterior, blok al)eolar superior posterior bagi maksila posterior, dan blok in&raorbital bagi premaksila serta bisa ditambah dengan inCltrasi regional$ "ebelum insisi dsipakai klor etil yang merupakan tambahan pada anestesi blok jika diperlukan insisi yang +epat$ $ nsisi "etelah anestesi, insisi dibuat se+ara horiFontal atau )erti+al dengan memakai skapel No$ 11, 1, atau 1:$ nsisi )erti+al dibuat sejajar dengan pembuluh darah dan sara& utama dan tidak banyak menimbulkan jaringan parut$ nsisi harus dilakukan dengan kuat melewati periosteum sampai ke tulang$ - =ika pembengkakan telah mengalami Duktuasi, nanah biasanya akan keluar dengan +epat, diikuti oleh darah$ #$ !rainase "etelah dilakukan insisi awal, letakkan hemostat ke+il dengan paruh yang menutup di dalam daerah yang diinsisi dan kemudian paruh hemostat dibuka sehingga daerah insisi melebar$ Prosedur ini diindikasikan jika pembengkakannya sangat besar insisi awal yang kemudian dilebarkan seperti yang telah disebutkan tadi biasanya memadai bagi drainase yang dibutuhkan$ - =ika drainase awal terbatas dapat dipakai drain, yang memiliki retensi sendiri$ !rain harus dilepas setelah atau # hari jika tidak dijahit, pasien dapat melepas drain sendiri dirumah$
$ PE('!'NTT" %P2%L" %23T Defnisi Suatu inflamasi periodontium dengan rasa sakit sebagai akibat trauma, iritasi, atau infeksi melalui saluran akar, tanpa memperhatikan pulpa vital/non vital
Etiologi Pada gigi vital yg telah mengalami trauma oklusal yang disebabkan oleh kontak oklusal yang abnormal oleh restorasi yang belum lama dibuat, yang meluas melebihi bidang oklusal karena penggunaan tusuk gigi di antara gigi-giginya sebagai baji (wedge), adanya makanan, atau sepotong isolator karet yang tertinggal oleh dokter gigi, atau karena pukulan pada gigi Pada gigi non vital yang disebabkan oleh se!uela penyakit pulpa, yaitu difusi bakteri dan produk noksius dari pulpa yang meradang/nekrotik Sebab latrogenik" - instrumentasi saluran akar mendorong bakteri dan debris dengan kurang hati-hati melalui foramen apikal - mendorong obat-obatan yang merangsang seperti #hamporated mono#hlorophenol/formokresol melalui foramen apikal yang mengenai jaringan periapikal, perforasi akar, atau instrumentasi berlebihan pada waktu pembersihan dan pembentukan saluran akar
Gejala klinik
Page | 9
•
$asa sakit dan gigi sangat sensitif P%% adalah perluasan pulpitis " respon terhadap dingin, panas, dan elektrik
•
P%%
adalah
nekrosis
"
gigi
tidak
memberi
respon
terhadap
tes
vitalitas
&igi dapat merasa agak sakit atau sakit bila di perkusi ke arah tertentu, atau rasa sakit yang sangat &igi juga dapat meninggi dari tempatnya
Histopatologi Suatu reaksi inflamatori terjadi pada ligamen periodontal apikal Pembuluh darah membesar dijumpai leukosit polimorfonuklear dan suatu akumulasi eksudat terus menggelembungkan ligamen periodontal dan agak memanjangkan gigi 'erlihat P dan makrofag di area terbatas pada periapeks *adang terdapat area ke#il nekrosis likuifaksi (abses) $esorbsi tulang dan akar mungkin ada se#ara histologik
Radiologi +igamen periodontal yang menebal atau suatu daerah ke#il rarefraksi bila melibatkan gigi tanpa pulpa dan dapat menunjukkan struktur periradikular normal bila terdapat suatu pulpa vital di dalam mulut 'erdapat ruang ligamen periodontium yang normal dan lamina dura yang utuh
5ambar@ Periodontitis %pikalis %kut >P%%? Tindakan 'erdiri dari penentuan sebab dan meredakan gejalanya Penyesuaian oklusi, menghindari trauma oklusal, atau rangsangan kimiawi/mekanis pada waktu perawatan endo akteri/produk toksik bakteri saluran akar dapat tumbuh melebihi foramen apikal dan dapat merangsang jaringan periodontal
#$ E2"%"E(4%" %23T "3%T3 LE" 2('N" >%4"E" P'EN2? •
Defnisi
2ondisi ini adalah suatu reaksi inDamatori akut yang melapisi suatu lesi kronis yang ada, seperti kista atau granuloma$ •
Etiologi
!aerah periradikular mungkin bereaksi terhadap stimulus noksius dari suatu pulpa yang sakit, yang menderita penyakit periradikular kronis$ Penurunan daya tahan tubuh pada keberadaan bakteri dan pelepasan bakteri dan saluran akar atau iritasi mekanis selama preparasi saluran akar juga dapat memi+u respon inDamasi$ Page | 1.
•
Gejala klinis • •
•
5igi sensiti)e terhadap rabaan$ 4ila inDamasi berkembang gigi dapat terangkat dari soketnya dan dapat menjadi sensiti)e$ Mukosa yang melapisi daerah radikular dapat sensiti)e terhadap palpasi dan terlihat merah dan membengkak$
Histopatologi
!alam granuloma atau kista dan jaringan periradikular di dekatnya terdapat daerah nekrosis men+air dengan netroCl polimor&onuklear yang han+ur dan debris selular >nanah?$ !aerah ini dikelilingi oleh inCltrasi makro&ag dan beberapa lim&osit serta sel plasma$ •
Radiologi
(adiogra& menujukkan lesi periradikular yang jelas$ Pasien mungkin pernah mengalami suatu riwayat ke+elakaan traumati+$ Tidak ada reaksi terhadap tes )italis menunjukkan pada suatu diagnosis pulpa nekrotik meskipun pada peristiwa yang jarang terjadi, sebuah gigi dapat bereaksi terhadap tes pulpa listrik karena adanya +airan di dalam saluan akar, atau pada gigi yang berakar banyak$
5ambar@ PhoeniG %b+ess •
Tindakan
"ama dengan perawatan abses al)eolar akut
Bakteriologi
Terbentuk dari hasil i&eksi mi+robial, meskipun beberapa abses yang disebut abses steril terbentuk tanpa adanya bakteri$ Lesi periradikular biasanya tanpa bakteri, ke+uali untuk bakteri transien$
PENY%2T PE((%!23L%( 2('N" !EN5%N !%E(% (%(E0%2" Page | 11
-$ ABSES AL"EOLAR KRONIS •
Defnisi
"uatu in&eksi tulang al)eolar periradikular yang berjalan lama dan bertingkat rendah sumber in&eksinya berada dalam saluran akar$ •
Etiologi •
%kibat dari nerkosis pulpa dengan perluasan proses in&eksi ke daerah periapikal
•
•
Lanjutan dari proses abses akut yang sebelumnya telah ada
Gejala klinis
karena adanya drainase, abses ini biasanya asimtomatik, ke+uali jika alur sinusnya tertutup sehingga menyebabkan nyeri$ -
abses ini kadang*kadang hanya dapat dideteksi pada waktu pemeriksaan radiograCk rutin atau karena adanya Cstula$ 0istula biasanya men+gah pembengkakan dengan mengadakan drainase lesi periradikular yang terus menerus$ %pabila dijumpai ada suatu ka)itas terbuka pada gigi, maka drainase dapat terjadi melalui saluran akar$ %pabila tidak ada Cstula, debris selular dan bakteri di&agositosis oleh makro&ag, dan +airan diabsorpsi melalui pembuluh darah dan lim&a$
•
Histopatologi
Lim&osit dan sel plasma umumnya ditemukan ke arah peri&eri daerah yang mengalami abses dengan jumlah leukosit PMN yang ber)ariasai di p usat$ !itemukan juga sel mononuklear$ 0ibroblas dapat mulai membentuk suatu kapsul pada peri&eri$ "aluran akar terlihat kosong atau dijumpai debris selular$ 4akteri jarang ditemukan pada pemeriksaan mikroskopik$ •
Radiologi
Menunjukkan suatu daerah di&us rare&aksi tulanga dan penebalan ligamen
periodontal$ 5ambar@ %bses %l)eolar 2ronis •
Tindakan
Page | 1
2arena lesi ini biasanya simtomatik berkat adanyadrainase abses intra maupun ekstraoral, sehingga tidak diperlukan adanya upaya perawatan yang khusus$ 2un+i keberhasilannya adalah debridement saluran akar hilang spontan jika iritan dari ruang pulpa sudah dibersihkan$ Pada umumnya, saluran sinus akan membaik dan salurannya akan menutup dalam beberapa hari atau satu bulan kemudian jika debridement dan pengisian saluran karnya +ukup baik$ 2alsium hidroksida diletakkan dalam saluran akar dan ka)itas akses ditutup dengan tumpatan sementara sampai kunjungan berikutnya$ P)2*2
4ergantung pada@ pemberishan yang tepat, pemberian bentuk >preparasi? saluran akar, obturasi saluran akar, status periodontal, kperluan restorati)e dan potensi &ungsional$
:$ !RANULOMA Defnisi "uatu pertumbuhan jaringan granulomatus yang bersambung dengan ligamen periodontal disebabkan oleh matinya pulpa dan di&usi bakteri dan toksinnya dari saluran akar ke dalam jaringan periradikular di sekitarnya$ 5ranuloma adalah sekuela lanjutan in&eksi dari suatu pulpa nekrotik$ "elain itu, granuloma adalah suatu reaksi inDamatori berlanjut, karena iritasi bakteri atau produknya, eGudate berkumpul dengan merugikan tulang al)eolar di sekelilingnya$ 5ranuloma merupakan suatu inDamatori kronis dan bukan suatu tumor$ 4erisi jaringan granulomatus yaitu jaringan granulasi dan sel inDamatori kronis yang menginCltrasi stroma jaringan penghubung Cbrusnya$ 5ranuloma terdiri dari kapsul Cbrus luar yang bersambung dengan ligamen periodontal$ !an juga terdiri dari anyaman kaya pembuluh darah, Cbroblast berasal dari ligament periodontal, dan suatu inCltrasi lim&osit sekedarnya dan sel H sel plasma$ Etiologi •
•
•
Matinya pulpa, diikuti in&eksi ringan atau iritasi jaringan periapikal yang merangsang suatu reaksi selular produkti&$
•
•
Gejala klinis • •
•
•
5ranuloma didahului oleh abses al)eolar kronis pada beberapa kasus Tidak sensiti& apabila diperkusi %simtomatik Tidak menimbulkan gejala subyekti&
Histopatologi •
=aringan
granulomatus
menggantikan
tulang
al)eolar
dan
ligamen
periodontal, yang terdiri dari anyaman kaya pembuluh, Cbroblas, inCltrasi lim&osit dan sel*sel plasma, makro&ak$ •
Tulang al)eolar pada tepi granuloma
resorpsi dan terdapat osteoklas$
=ika berlanjut terdapat eksudat$ •
Radiologi
Page | 1#
(adiolusen yang menempel pada apeks
5ambar@ 5ranuloma •
Tindakan •
Pengambilan sebab inDamasi
•
5ranuloma resorpsi dan perbaikan bertrabekula
•
(7T
Diagnosis •
"e+ara radiograCk
rare&aksi tampak nyata, tidak ada kontinuitas lamina
dura$ •
"e+ara klinis
perkusi >*?, gigi tidak goyah, palpasi >*?B>I?, terdapat Cstula, tes
)italitas >*?, pasien terdapat riwayat pulpagia yang telah reda$ Diagnosis Banding •
Tidak dapat dibedakan dengan penyakit periradikular lain ke+uali se+ara mikroskopis$ Namun, karena perawatannya umumnya sama, tidak harus dibedakan, hanya dikenal$
•
5ranuloma harus dibedakan dari tingkat osteolitik osteoCbrosis periapikal yang disebut sementoma dengan gigi yang masih )ital$
/$ KISTA RADIKULAR •
Defnisi
2ista
"uatu ka)itas tertutup atau kantung yang berisi +airan atau bahan
semisolid yang dilapisi oleh epitellium$ 2ista radikular
2antung epitellial yang pertumbuhannya lambat pada apeks gigi
melapisi ka)itas patologik >Lumen •
+airan protein konsentrasi rendah?$
Etiologi •
"uatu kista radikular mensyaratkan injuri Csis, kimiawi, atau bakterial yang menyebabkan matinya pulpa, diikuti oleh stimulasi sisa epitelial MalasseF, yang biasanya dijumpai pada ligamen periodontal
Page | 1-
•
•
Periodontitis apikalis kronis
granuloma
2ista
Gejala klinis •
•
Pulpa nekrosis
Tidak ada gejala, ke+uali bila diikuti nekrosis pulpa
•
Pembengkakan >jika kista +ukup besar?
•
%peks gigi merenggang
•
Mahkota keluar dari jajaran
•
5igi bisa goyah
Histopatologi 2ista radikular terdiri dari suatu ka)itas yang dilapisi oleh epitelium skuamus
berasal dari sisa sel MalasseF yang terdapat di dalam ligamen periodontal$ 2ista dikelilingi oleh jaringan penghubung yang diinCltrasi oleh lim&osit, sel plasma, dan neutroCl polimor&onuklear$ 2a)itas kista mengandung debris dan bahan eosinoClik$ =aringan penghubung mempunyai belahan kolesterol, makro&ag, dan sel*sel raksasa$ •
Radiologi Pulpa gigi dengan kista radikular tidak bereaksi terhadap stimuli listrik atau
termal,
dan hasil tes klinis lainnya adalah negati&, ke+uali radiogra&$ Pada
pemeriksaan radiograCk, terlihat tidak adanya kontinuitas lamina dura, dengan suatu daerah rare&aksi$ !aerah radiolusen biasanya bulat dalam garis bentuknya, ke+uali bila mendekati gigi sebelahnya, dan daerah radiolusen lebih besar daripada suatu granuloma dan dapat meliputi lebih dari satu gigi$ 2ista apikalis >radikuler? mempunyai ka)itas sentral yang terisi +airan eosinoCl atau material semisolid dan dibatasi oleh epitel berlapis gepeng >skuamosa?$ Epitel itu dikelilingi oleh jaringan ikat yang mengandung semua elemen seluler yang ditemukan pada granuloma periradikuler$ 2arenanya suatu kista apikalis adalah granuloma yang mengandung ka)itas atau ka)itas yang dibatasi oleh epitel$ %sal epitel adalah sisa*sisa dari sarung epitel ertwig, sisa sel MalasseF$ "el sisa ini berproli&erasi di bawah stimulus inDamasi$ %sal sebenarnya dari kista belum jelas benar$
5ambar" 2ista %pikalis
Page | 1:
•
Tindakan •
Menginsisi gingi)a biopsi seluruh +airannya perawatan saluran akar$
•
2ista radikular sembuh setelah perawatan endodontik >4ila sumber iritasi diambil, sistem imun se+ara berangsur*angsur rusak dan menghilangkan sel epitelial yang berkembang biak?
•
!apat juga dilakukan eksteriorisasi bedah untuk membuat kista kolaps >Pengosongan kandungan kista?
7'N!EN"N5 '"TET" 7ondensing osteitis disebut juga &o+al s+lerosing osteomyelitis$ •
Defnisi
"uatu )arian dari periodontitis apikalis kronik >asimtomatik? terlihat adanya peningkatan dalam tulang trabekula sebagai respons atas iritasi yang persistent iritan utama berasal dari saluran akar yang berdi&usi ke periapeks$ •
Etiologi
Lesi ini biasanya ditemukan di sekitar apeks gigi posterior mandibula$ Tergantung etiologinya, pulpitis atau nekrosis$ •
Gejala klinis
7ondensing osteitis mungkin tidak menimbulkan gejala atau disertai rasa nyeri$ Pemeriksaan 2linis "ensiti& terhadap stimuli elektrik atau panas, tetapi kadang juga tidak "ensiti& terhadap palpasi dan perkusi, tetapi kadang juga tidak asil tes )italitas dakam kisaran normal •
Histopatologi
Terlihat adanya peningkatan tulang trabekula yang tersusun tidak teratur dan inDamasi$ •
Radiologi
Terlihat suatu daerah radioopak yang konsentrik dan di&us di sekitar akar$
5ambar@ 7ondensing 'steitis 7ondensing osteitis Page | 1/
nDamasi diikuti oleh nekrosis pulpa pada molar pertama yang menyebabkan radiopasitas jaringan periradikular yang besar$ •
Tindakan
Perawatan "aluran %kar$
Diagnosa banding Enostosis >tulang sklerotik?$
(E"'(P" %2%( E2"TE(N%L •
Defnisi
"uatu proses litik ang terjadi di dalam sementum atau sementum dan akar gigi •
Etiologi •
(esorpsi eksternal adalah inDamasi periradikular yang disebabkan oleh trauma, kekuatan berlebih, granuloma, kista tumor rahang sentral, replantasi gigi, pemutihan gigi, impaksi gigi, dan penyakit sistemik$
•
4ila tidak jelas penyebabnya, gangguannya disebut penyakit idiopatik$
•
Gejala klinis •
%simtomatik$
•
%pabila akar sama sekali tlah teresopsi, gigi menjadi goyah$
•
4ila resorpsi akar luar meluas ke dalam mahkota, akan memberi penampilan Jgigi merah mudaK sebagai yang terlihat pada resorpsi internal$
•
Histopatologi
asil osteoklastik pada permukaan akar gigi yang terlibat$ "e+ara mikroskopis, dapat ber)ariasi dari daerah ke+il resorpsi sementum diganti oleh jaringan penghubung atau diperbaiki oleh sementum baru, sampai daerah luas resorpsi JtergaliK digantikan oleh jaringan inDamatori atau jaringan neoplastik •
Radiologi
(esorpsi eksternal terlihat sebagai, daerah +ekungan atau tidak rata pada permukaan akar atau penumpulan apeks$
Page | 16
5ambar@ (esorpsi %kar Eksternal •
Tindakan
(esorpsi internal berhenti bila pulpa diambil atau menjadi nekrotik$ Terapi saluran akar adalah perawatan pilihan$ Perawatan resorsi eksternal berubah* ubah dengan &a+tor etiologi+$ 4ila resorpsi akar disebabkan oleh perluasan penyakit pulpa ke jaringan pendukung, terapi saluran akar biasanya menghentikan proses resorpti&$ (esorpsi eksternal disebabkan oleh kekuatan yang
berlebih
dari
alat*alat
ortodontik,
dapat
diberhentikan
dengan
mengurangi kekuatan*kekuatan tersebut$ Diagnosis
Terdignsis oleh radiogra&$ !aerah ke+il resopsi permukaan sementum yang tidak
dapat
dilihat
se+ara radiograCs hanya
dapat
diketahui se+ara
radiograCs, reorpsi eksternal terlihat sebagai daerah +ekung atau tidak rata pada permukaan akar atau penumpulan apeks$ !aerah resorpsi pengganti atau ankilosis mempunyai akar yang teresorpsi tanpa ruang ligament periodontal dan dengan tulang menggantikan kerusakan$ !aerah resorpsi inDamatori yang disebabkan oleh tekanan suatu granuloma yang tumbuh, kista, atau tumor mempunyai daerah resorpsi akar dekat daerah radiolusensi$
(E"'(P" %2%( NTE(N%L •
Defnisi (esorpsi internal adalah "uatu proses idiopatik progresi& resorpti& yang lambat
atau +epat yang timbul pada dentin kamar pulpa atau saluran akar gigi$ Etiologi Tidak diketahui, tetapi pasien sering mempunyai riwayat trauma •
•
Gejala klinis •
%simtomatik
•
Pada mahkota gigi, resorpsi internal dapat terlihat sebagai daerah yang kemerah*merahan disebut bintik merah muda >pink spot?$ !aerah
Page | 1;
kemerah*merahan ini menggambarkan jaringan granulasi yang terlihat melalui daerah mahkota yang teresorpsi$ •
Histopatologi •
(esorpsi internal adalah hasil akti)itas osteoklastik$
•
%danya jaringan granulasi menyebabkan perdarahan banyak bila pulpa diambil$
•
!ijumpai sel*sel raksasa bernukleus banyak atau dentinoklas$
•
2adang*kadang terjadi metaplasi pulpa, yaitu, trans&ormasi ke jenis jaringan lain seperti tulang atau sementum$
Radiologi 4iasanya menunjukkan suatu perubahan pada penampilan dinding pada saluran akar atau kamar pulpa, dengan daerah radiolusen bulat atau o)oid •
5ambar@ (esorpsi %kar nternal •
Tindakan •
Ekstirpasi menghentikan proses resorpsi internal$
•
!iindikasikan perawatan endodonti+ rutin, tetapi obturasi kerusakan menggunakan bahan khusus$
Diagnosis •
Paling mudah terkena adalah gigi depan rahang atas
•
4iasanya didiagnosis pada waktu pemeriksaan radiograCk rutin$
•
( menunjukkan suatu perubahan penampilan dinding saluran akar atau kamar pulpa, dengan daerah radiolusen bulat atau o)oid$
Diagnosis banding
4ila berkembang ke ruang periodontal dan timbul lubang di akar
sukar
membedakan dengan resorpsi eksternal$ •
(esorpsi internal, kerusakan lebih luas di dinding pulpa daripada permukaan akar$
+$ Medikasi
%nalgesik •
Pemilihan analgesik yang +o+ok sebagian didasarkan pada obser)asi bahwa komponen nonnarkotik dari obat kombinasi sering memberikan Page | 19
•
analgesia yang lebih besar dari e&ek samping yang lebih ke+il dibandingkan dengan komponen opioidnya$ (en+ana pemberian resep analegesik disederhakankan untuk memandu pemilihan obat berdasarkan riwayat nyeri pasien dan nyeri yang sekarang diderita atau nyeri setelah perawatannya menjadi graCk seperti dibawah ini@
!apat diberi obat golongan aspirin
Nyeri ringan
O'%N @ 'bat %nti nDamasi
2ontraindikas i terhadap obat golongan aspirin
bupro&en ,.. mg
%setamino&en /..* 1... mg
'%N >dosis e&ekti& maksimal?
%setamino&en /..* 1... mg
Nyeri sedang
bupro&en -.. mg tiap - jam dengan asetamino&en /..Bkodein /. mg tiap - jam
Nyeri parah
'%N >dosis maksimal? dengan kombonasi asetamino&enBoksik odon 1. mg
%setamino&en 1... mg dengan oksikodon setara 1. mg
Nonsteroid
%ntibiotik Page | .
•
•
•
•
•
•
•
•
%$
Pasien sehat tanpa tanda dan gejala in&eksi sistemik tetapi dengan pulpitis simtomatik, periodontitis apikalis simtomatik, saluran sinus, atau abses setempat tidak memerlukan antibiotik Penisilin 82 merupakan antibiotik >antimikroba? pilihan pertama karena obat ini tetap e&ekti& terhadap sebagian besar anaerob obligat dan &akultati& yang biasa ditemukan dalam in&eksi endodonsia 4akteri yang sensiti& terhadap penilisin adalah anaerob seperti Porphyromonas, Prevotella, Peptostreptococcus, Fusobacterium, dan Actinomyces, dan bakteri &akultati& 5ram*positi& seperti "treptokokus dan Enterokokus !osis mula per oral penisilin 82 adalah 1... mg diikuti dengan :.. mmg tiap / jam selama 6 hari %moksisilin adalah obat dengan spektrum lebih luas daripada penisilin 82$ =adi obat ini dipilih bagi mikroba yang resisten yang umumnya ditemukan di traktur gastrointestinalis !osis mula per oral %moksisilin adalah 1... mg diikuti dengan :.. mg tiap ; jam selama 6 hari 2lindamisin adalah obat yang e&ekti& terhadap banyak mikroorganisme 5ram positi& dan negati& termasuk juga bakteri anaerob yang obligat maupun &akultati&$ 2lindamisin merupakan alternati& bagi pasien yang alergi terhadap penisilin !osis mula per oral 2lindamisin untuk orang dewasa adalah #.. mg diikuti dengan 1:.*#.. mg tiap / jam selama 6 hari
%ntibiotik
merupakan golongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai e&ek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalamorganisme, khususnya dalam proses in&eksi oleh mikroorganisme patogen$ =enisjenisnya, antara lain@ 1 P()*2**) Penisin ini merupakan antibiotik yang e&ekti& untuk memusnahkan bakteri anaerob >Porphyromonas, Prevotella, Peptostreptococcus, Fusobacterium, dan Actinomyces? dan bakteri gram positi& &akultati& > Streptococcus dan Enterococcus? pada in&eksi endodonsi$ %ntibiotik ini mempunyai toksisitas rendah dan harganya murah$ Namun, 1. populasi mungkin alergi terhadap penisilin %ntibiotik ini digunakan dengan dosis muatan awal sebanyak 1... mg per oral Penisilin 82, dilanjutkan dengan :.. mg setiap / jam selama 6 hari$ !osis muatan antibiotik untuk mendapatkan kadar yang adekuat dan men+egah terjadinya resistensi bakteri$ Pemberian antibiotik harus diteruskan selama *# hari setelah redanya tanda dan gejala in&eksi$ >5aniswan, 199:? $ E*.*2*) Eritromisin merupakan antibiotik yang bersi&at bakteriostatik terhadap bakteri &akultati&, namun kurang e&ekti& terhadap bakteri anaerob pada in&eksi odotogen$ 4iasanya digunakan untuk pasien alergi penisilin yng mendapat in&eksi ringan sampai sedang$ "ayangnya antibiotik ini tidak e&ekti& terhadap in&eksi berat dan e&ek sampingnya adalah gangguan gastrointestinal$ Pemberiannya dengan dosis muatan oral sebanyak 1... mg, dilanjutkan dengan :.. mg setiap / jam selama 6 hari$ >5aniswan, 199:? 3 K*.*2*) 2laritomisin merupakan antibiotik yang e&ekti& terhadap bakteri anaerob$ %ntibiotik ini memiliki e&ek samping yang rendah terhadap gastrointestinal$ Pemberiannya dilakukan sebelum maupun sesudah makan dengan dosis :.. mg setiap 1 jam selama 6 hari$ >5aniswan, 199:? S(;2/*) O S(;2/*)? "e&alosporin oral merupakan antibiotik yang e&ekti& terhadap bakteri aerob$ Namun, perlu hati*hati dalam pemberian se&alosporin oral pada pasien alergi penisilin$ >5aniswan, 199:?
Page | 1
5
K*)4.*2*) 2lindamisin merupakan antibiotik yang e&ekti& terhadap bakteri gram positi&, gram negati&, anaerob &akultati&, dan sejati$ %ntibiotik ini dapat didistribusikan dengan baik ke seluruh tubuh dan konsentrasi di tulang hampir sama di dalam plasma$ Terapi klindamisin bere&ek >jarang? dengan timbulnya kolitis pseudomembranosa$ %ntibiotik lain yang bere&ek sama yaitu, ampisilinamoksisilin dan se&alosporin$ Pemberian untuk dewasa yang diberikan adalah 1:.*#.. mg setiap / jam selama 6 hari$ >5aniswan, 199:? 6
M()*4@ MetronidaFol merupakan antibiotik yang bersi&at bakterisida terhadap bakteri anaerob$ Pemberiannya dapat dikombinasi dengan enisilin untuk in&eksi endodonsi yang berat dengan dosis:.*:.. mg setiap / jam selama 6 hari$ >5aniswan, 199:?
4$ %ntiseptik 1 M*)8= A2** Minyak %tsiri atau dikenal juga sebagai minyak eteris, minyak esensial, minyak terbang, serta minyak aromati+, adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud +airan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas$ Merupakan desin&ektan yang lemah$ Misalnya eugenol$ >
E>() 4ahan ini adalah esens kimiawi minyak +engkeh dan mempunyai hubungan dengan &enol$ %gak lebuh mengiritasi daripada minyak +engkeh dan keduanya adalah suatu antisepti+ dan anodin$ >asam karbolik? terdiri dari 9 bagian &enol dan 1 bagian air$ 0enol adalah ra+un protoplasma dan menyebabkan nekrosis jaringan lunak$ >
Page |
+lorophenol dan mengurangi rasa sakit$ 4ahan ini memiliki kemampuan desin&eksi dan si&at mengiritasi keil dan mempunyai spe+trum anti bakteri yang luas dan digunakan dalam semua perawatan saluran akar gigi yang mempunyai kelainan apikal$ >
$(2*) =uga dikenal dengan metakresil asetat, bahan ini adalah suatu +airan jernih, berminyak dan tidak mudah menguap$ Mempunyai si&at antisepti+ dan meringankan rasa sakit$ E&ek antimi+robial +resatin lebih ke+il dari pada &ormokresol atau para*kloro&enol berkam&er, obat ini juga tidak begitu mengiritasi jaringan$ 4ahan ini digunakan untuk semua perawatan saluran akar gigi dan kelainan gigi apikal$ >4(*4 Minyak tanpa warna ini agak larut dalam air dan disamping itu mempunyai reaksi yang agak asam$ 'bat ini merupakan desin&eksi yang sangat kuat dan Cksati&$ 2onsentrasi rendah dan tidak ada reaksi inDamasi$ >. *4=2*4 2ompound ini juga telah digunakan sebagai medikamen saluran akar$ Pengaruh antiseptiknya mungkin berhubungan dengan p*nya yang tinggi dan pengaruh melumerkan jaringan pulpa yang nekrotik$Pasta kalsium hidroksida paling baik digunakan sebagai suatu medikamen intrasaluran bila ada penundaan yang terlalu lama antar kunjungan karena bahan ini tetap manjur selama berada dalam saluran akar$ >. H*/=*
Page | #
2ompoun ini kadang*kadang digunakan sebagai medikamen intrasaluran$ Mempunyai pengaruh desin&ektan terbesar di antara kelompok sodium hipoklorit$ "odium hipoklorit sebagai medikamen saluran akar yang e&ekti& namun bersi&at iritasi$ %kti)itas sodium hipoklorit ini hebat tetapi hanya sementara, +ompound ini lebih baik di aplikasikan pada saluran akar tiap dua hari sekali$ 4ahan ini memiliki +hlorine yang bersi&at iritati&, tidak stabil dan bersi&at toksik bila dalam jumlah besar$ 4ahan ini bisa juga digunakan sebagai bahan irigasi saluran akar$ >. K>()( Quats adalah +ompound yang menurunkan tegangan permukaan larutan$ 4ahan bahan ini di buat tidak akti& oleh +ompound antisepti+$ 2arena +ompound antisepti+ kuartener bermuatan positi& dan mikroorganisme antisepti+, akan terbentuk suatu e&ek permukaan akti& dengan +ompound melekat pada mikroorganisme dan membalik muatannya$ >
7$ !esin&ektan Rat yang dapat menghambat atau menghan+urkan mikroorganisme pada benda mati$ !esin&ektan dapat pula digunakan sebagai antiseptik atau sebaliknya tergantung dari toksisitasnya$ Ma+am*ma+am desin&ektan yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi @ 1
A= Etil alkohol atau propil alkohol pada air digunakan untuk mendesin&eksi kulit$ %lkohol yang di+ampur dengan aldehid digunakan dalam bidang kedokteran gigi unguk mendesin&eksi permukaan, namun %!% tidak menganjurkkan pemakaian alkohol untuk mendesin&eksi permukaan oleh karena +epat menguap tanpa meninggalkan e&ek sisa$ >ermanto, ..:? #
A4(*4 5lutaraldehid merupakan salah satu desin&ektan yang populer pada kedokteran gigi, baik tunggal maupun dalam bentuk kombinasi$ %ldehid merupakan desin&ektan yang kuat$5lutaraldehid dapat dipakai untuk mendesin&eksi alat*alat yang tidak dapat disterilkan, diulas dengan kasa steril kemudian diulas kembali dengan kasa steril yang dibasahi dengan akuades, karena glutaraldehid yang tersisa pada instrumen dapat mengiritasi kulitBmukosa, operator harus memakai masker, ka+amata pelindung dan sarung tangan hea)y duty$ Larutan glutaraldehid e&ekti& terhadap bakteri )egetati& seperti M$ tuber+ulosis, &ungi, dan )irus akan mati dalam waktu 1.*. menit, sedang spora baru alan mati setelah 1. jam$ >ermanto, ..:? 3
B*>)*4 2lorheksidin merupakan +ontoh dari biguanid yang digunakan se+ara luas dalam bidang kedokteran gigi sebagai antiseptik dan kontrok plak, misalnya .,- larutan pada detergen digunakan pada surgi+al s+rub >ibis+rub?, ., klorheksidin glukonat pada larutan air digunakan sebagai bahan antiplak >7orsodyl? dan pada konsentrasi lebih tinggi digunakan sebagai desin&eksi geligi tiruan$ Rat ini sangat akti& terhadap bakteri 5ram>I? maupun 5ram> ?$E&ekti)itasnya pada rongga mulut terutama disebabkan oleh absorpsinya pada hidroksiapatit dan sali)ary mu+us$ >ermanto, ..:?
S()8C () ipoklorit dan po)idon*iodin adalah Fat oksidasi dan melepaskan ion halide$
Page | -
diinakti&kan oleh bahan organik >misalnya 7hloros, !omestos, dan 4etadine?$ >ermanto, ..:? 5
F() Larutan jernih, tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk membersihkan alat yang terkontaminasi oleh karena tidak dapat dirusak oleh Fat organik$ Rat ini bersi&at )irusidal dan sporosidal yang lemah$ Namun karena sebagian besar bakteri dapat dibunuh oleh Fat ini, banyak digunakan di rumah sakit dan laboratorium$ >ermanto, ..:? 6
K2*() 2lorsilenol merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak digunakan sebagai antiseptik, aktiCtasnya rendah terhadap banyak bakteri dan penggunaannya terbatas sebagai desin&ektan >misalnya !ettol?$ >ermanto, ..:?
d$ E)aluasi E->2* K*)*= E)aluasi 2linik adalah metode yang paling praktis penggunaannya$ !ata e)aluasi klinik didapat dari hasil anamnesis penderita, dan pemeriksaan adanya gejala klinik baik ekstra oral maupun intra oral$ E)aluasi klinik dilakukan dengan pemberian kriteria skor kesembuhan pada suatu kasus sebagai@ buruk, kurang, +ukup dan baik >"oerono %kbar, 19;6?$
!asar penilaian ini adalah menghilangnya gejala klinik suatu keradangan seperti tumor, rubor, +olor, dolor pada proses kesembuhan$ "uatu kasus dikatakan sembuh@ a? 4aik @ bila anamnesis dan hasil pemeriksaan obyekti& tidak menunjukkan keluhan dan gejala$ b? 7ukup @ bila pada anamnesis tidak didapatkan keluhan, namun pada pemeriksaan perkusi menunjukkan adanya kepekaan$ +? 2urang @ bila pada anamnesis tidak didapatkan keluhan spontan, tetapi pada pemeriksaan obyekti& menunjukkan adanya gejala kepekaan$ d? 4uruk @ bila pada anamnesis dan pemeriksaan obyekti& terdapat keluhan dan gejala$ E->2* R4* E)aluasi (adiograCk diperoleh interpretasi data hasil &oto sinar*G daerah periapikal yang akan die)aluasi kesembuhannya E)aluasi radiologik juga dapat dilakukan dengan pemberian kriteria skor kesembuhan pada suatu kasus sebagai, buruk, kurang, +ukup dan baik >"oerono %kbar, 19;6?$ !asarnya adalah menge+ilnya ukuran lesi pada proses kesembuhan jaringan periapikal seperti yang terlihat dalam pemeriksaan radiologik >Pribe dkk$, 19:- 4aumann dan (ossman, 19:/ Morse dkk$, 196: "oerono %kbar, 19;6?$
2riteria kesembuhan menurut pemeriksaan radiologik adalah sebagai berikut >"oerono %kbar, 19;6?@
Page | :
a? 4aik @ bila lamina dura, jaringan periodontal, tulang al)eolar pada gambar radiograCk terlihat normal$ b? 7ukup @ bila kelainan terlihat pada jaringan periodontal, yaitu penebalan pada periodonsium, sedangkan lamina dura dan tulang al)eol dalam keadaan normal$ +? 2urang @ bila lamina dura terputus, periodonsium menebal, dan pada tulang al)eol terlihat radiolusensi yang di&us, diameter kurang dari - mm$ d? 4uruk @ bila lamina dura putus, periodonsium menebal dan tulang al)eol terlihat kerusakan berupa radiolusensi berbatas atau di&us dengan diameter lebih dari mm$ E->2* *2/*= !asar penilaian perbedaan skor kesembuhannya, adalah adanya perbedaan jenis sel*sel atau bahanbahan yang terdapat dalam proses kesembuhan >"mulson, 19;? yang terlihat pada pemeriksaan mikroskopik$ Penilaian kesembuhan dengan metoda pendekatan histopatologik adalah sebagai berikut >"oerono %kbar, 19;6?@ a? 4aik @ bila tampak aktiCtas Cbroblas >Fone o& stimulation? b? 7ukup @ bila tampak sel*sel pertahanan seperti lim&osit, sel plasma, sel makro&ag, sel buih >&oam +ell?, kristal kolesterol, sel epitel >Fone o& irritation? +? 2urang @ bila terlihat dominasi sel radang akut PMN, makro&ag serta lim&osit >Fone o& +ontamination? d? 4uruk @ bila terlihat sel*sel mati, sel radang akut dan mikro*organisme >Fone o& ne+rosis? E->2* I.>)/* Penilaian kesembuhan dilakukan melalui pengamatan mikroskopik pada sel yang berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh dan pemulihan jaringan, yang juga merupakan komponen imunopatologik, diantaranya lim&osit, makro&ag, netroCl, Cbroblas, sel plasma, pada sediaan jaringan periapikal normal, kista radikuler yang dirawat endodontik kon)ensional dan yang tidak dirawat$ 4erdasarkan hasil pengamatan didapatkan - pola imunopatologik, yaitu@ pola normal, keradangan ringan, keradangan sedang, keradangan berat$ 5ambaran yang didapat dalam penelitian ini ternyata pola imunopatologik dapat men+erminkan suatu tingkatan kondisi jaringan periapikal antara normal dan kista radikuler, sehingga dapat dijadikan tolok ukur kesembuhan imunopatologik jaringan periapi+al$ Pada pola normal didapatkan komposisi dimana komponen Cbroblas dan epitel dalam keadaan yang relati& tinggi dibandingkan komponen yang lain, tetapi komponen Cbroblas jauh lebih tinggi dibandingkan komponen epitel$ Lim&osit, sel plasma, makro&ag dan netroCl aktiCtasnya sangat minimal$ Produksi g5 dan gM sejak awal sudah mulai terlihat$ 2eberadaan g5 diduga sebagai persiapan dalam proses &agositosis$ "edangkan komponen Cbroblas yang tinggi pada tahap ini disebabkan jaringan periapikal memerlukan Cbroblas untuk sintesis kolagen yang membentuk jaringan ikat penyangga gigi >jaringan periodonsium?$
LE%(NN5 '3T7'ME
Page | /
$ Tindakan !arurat di 4idang Endodontik a$ !eCnisi 2edaruratan
endodonsia
biasanya
dikaitkan
dengan
nyeri
danBatau
pembengkakan serta memerlukan diagnosis dan perawatan yang segera$ 2edaruratan ini disebabkan oleh patosis di dalam jaringan pulpa atau periapeks serta meliputi +edera trauma yang parah yang mengakibatkan luksasi, a)ulsi, atau &raktur jaringan keras$ b$ Ma+am*ma+am Ma+amnya@
b$1 Pra*perawatan b$ %ntar kunjungan >0lare up? b$# Pas+aobturasi
b$1 Penatalaksanaan Endodontik
2edaruratan
Praperawatan
Tahapan*tahapan untuk memaksimalkan eCsiensi dan meminimalkan kesalahan dalam identiCkasi, diagnosis dan ren+ana perawatan adalah menentukan masalah yang dihadapi melakukan pengkajian riwayat medisnya menentukan sumber nyeri membuat diagnosis pulpa periradikuler dan periodontal membuat ran+angan ren+ana perawatan kedaruratan dan melakukan perawatan >
al ini merupakan &aktor yang penting karena pasien yang sedang +emas harus diyakinkan bahwa dia akan ditangani dengan baik$ 3ntuk mengurangi ke+emasan dan memperoleh in&ormasi mengenai keluhan utama dan agar diperoleh kerjasama pasien selama perawatan, klinisi hendaknya membangun dan mengendalikan situasi, membangkitkan keper+ayaan pasien, memberikan perhatian dan simpati kepada pasien dan memperlakukan pasien sebagai indi)idu yang penting$ Penatalaksanaan psikologis merupakan &aktor yang penting dalam perawatan kedaruratan >7ohen and 4urn, 199-
"etelah melakukan pemeriksaan, klinisi harus dapat mengidentiCkasi gigi penyebab dan jaringan pulpa atau periradikuler yang merupakan sumber rasa nyeri dan harus dapat menentukan diagnosis pulpa dan periradikulernya sehingga jelas ren+ana perawatannya >5rossman, 19;;
Pasien dapat menunjukan gigi yang sakit dengan tepat$ !iagnosis dapat ditegaskan oleh pemeriksaan )isual, taktil, termal, dan pemeriksaan radiogra&$ Pulpitis re)ersibel akut berhasil dirawat dengan prosedur paliati& yaitu aplikasi semen seng oksida eugenol sebagai tambalan sementara, rasa sakit akan hilat dalam beberapa hari$ 4ila sakit tetap bertahan atau menjadi lebih buruk, maka lebih baik pulpa diekstirpasi$ 4ila restorasi yang dibuat belum lama mempunyai titik kontak prematur, memperbaiki kontur yang tinggi ini biasanya akan meringankan rasa sakit dan memungkinkan pulpa
Page | 6
sembuh kembali$ 4ila keadaan nyeri setelah preparasi ka)itas atau pembersihan ka)itas se+ara kimiawi atau ada kebo+oran restorasi, maka restorasi harus dibongkar dan aplikasi semen seng oksida eugenol$ Perawatan terbaik adalah pen+egahan yaitu meletakkan bahan protekti& pulpa dibawah restorasi, hindari kebo+oran mikro, kurangi trauma oklusal bila ada, buat kontur yang baik pada restorasi dan hindari melakukan injuri pada pulpa dengan panas yang berlebihan sewaktu mempreparasi atau memoles restorasi amalgam >5rossman, 19;; 5utmann et all, 199?$ 4 Penatalaksanaan Pulpitis rreversibel Akut
5igi dengan diagnosis pulpitis ire)ersibel akut sangat responsi& terhadap rangsang dingin, rasa sakit berlangsung bermenit*menit sampai berjam*jam, kadang H kadang rasa sakit timbul spontan, mengganggu tidur atau timbul bila membungkuk$ Perawatan darurat yang lebih baik dikakukan adalah pulpektomi daripada terapi paliati& untuk meringankan rasa sakit$ Teknik pulpektomi adalah sebagai berikut >5rossman, 19;; 4en+e, 199. 7ohen and 4urn, 199-
%nestesi gigi yang terserang, pasang isolator karet$
$ 4uat jalan masuk ke dalam kamar pulpa, keluarkan pulpa dari kamar pulpa dengan ekska)ator atau kuret$ #$ Lakukan irigasi dan debridemen di dalam kamar pulpa, temukan oriCs saluran akar dan saluran akar dieksplorasi dengan jarum Miller$ -$ Tentukan panjang kerja dan jaringan pulpa diekstirpasi, kemudian lakukan instrumentasi dengan menggunakan jarum rimer dan kikir >!le" sesuai panjang kerja$ :$ Lakukan irigasi dengan larutan salin steril, larutan anetesi atau larutan natrium hipokhlorit, kemudian keringkan saluran akar dengan poin kertas isap > absorbent point " steril$ /$ Masukkan gulungan kapas ke+il > cotton pellet" yang dibahasi bahan pereda sakit, misalnya eugenol atau 7M7P > camphorated monochloro phenol" ke dalam kamar pulpa kemudian tutup ka)itas dengan tambalan sementara, misalnya +a)it atau semen seng oksida eugenol, hindari trauma oklusal$ 6$ Pasien diberi obat analgetik yang diminum apabila timbul rasa sakit$ Premedika atau medikasi pas+a perawatan dengan antibiotik diindikasikan bila kondisi pasien se+ara medis membahayakan atau bila toksisitas sistemik timbul kemudian$ Pada beberapa kasus, terutama pada gigi saluran ganda, biasanya dokter gigi tidak +ukup waktu untuk menyelesaikan seluruh ekstirpasi jaringan pulpa dan instrumentasi saluran akar, maka dilakukan pulpotomi darurat, mengangkat jaringan pulpa dari korona dan saluran akar yang terbesar saja$ 4iasanya saluran saluran akar terbesar merupakan penyebab rasa sakit yang hebat, saluran*akar yang ke+il tidak menyebabkan rasa sakit se+ara signiCkan$ Pada kasus dengan saluran akar yang ke+il sebagai penyebabnya, pasien akan merasa sakit setelah e&ek anestesi hilang$ =ika hal ini terjadi, harus diren+anakan perawatan darurat lagi dan seluruh saluran akar harus dibersihkan >5rossman, 19;; 4en+e, 199. Mardewi, ..#?$ # Penatalaksanaan $ekrosis Pulpa tanpa Pemben%kakan
Page | ;
periodontitis akut?$ 'leh karena itu, demi kenyamanan dan kerja sama pasien, anestesi lokal hendaknya diberikan$ "etelah pemasangan isolator karet, debridemen yang sempurna merupakan perawatan pilihan$ =ika waktu tidak memungkinkan, dilakukan debridemen parsial pada panjang kerja yang diperkirakan$ "aluran akar tidak boleh diperlebar tanpa mengetahui panjang kerja$ "elama pembersihan saluran akar dan pada penyelesaian prosedur ini dilakukan irigasi dengan larutan natrium hipokhlorit, kemudian keringkan dengan poin kertas isap > paper point", jika saluran akar yang +ukup lebar, diisi dengan pasta kalsium hidroksida dan ditambal sementara$ "ejumlah klinisi menempatkan pelet kapas yang dibasahi medikamen intrakanal di kamar pulpa sebelum penambalan sementara, sebetulnya pemberian medikamen itu tidak berman&aat >Tarigan, 199-
5igi nekrosis dengan pembengkakan terlokalisasi atau abses al)eolar akut atau disebut juga abses periapikal B periradikuler akut adalah adanya suatu pengumpulan pus yang terlokalisasi dalam tulang al)eolar pada apeks akar gigi setelah gigi nekrosis$ 4iasanya pembengkakan terjadi dengan +epat, pus akan keluar dari saluran akar ketika kamar pulpa di buka$ Perawatan abses al)eolar akut mula*mula dilakukan buka kamar pulpa kemudian debridemen saluran akar yaitu pembersihan dan pembentukan saluran akar se+ara sempurna bila waktu memungkinkan$ Lakukan drainase untuk meredakan tekanan dan nyeri serta membuang iritan yang sangat poten yaitu pus$ Pada gigi yang drainasenya mudah setelah pembukaan kamar pulpa, instrumentasi harus dibatasi hanya di dalam sistem saluran akar$ Pada pasien dengan abses periapikal tetapi tidak dapat dilakukan drainase melalui saluran akar, maka drainase dilakukan dengan menembus &oramen apikal menggunakan Cle ke+il sampai no$ :$ "elama dan setelah pembersihan dan pembentukan saluran akar, lakukan irigasi dengan natrium hipokhlorit sebanyak*banyaknya$ "aluran akar dikeringkan dengan poin kertas, kemudian diisi dengan pasta kalsium hidroksida dan diberi pelet kapas lalu ditambal sementara >5rossman, 19;; 5rossman, 19;;, 4en+e, 199.?$ ( Penatalaksanaan $ekrosis Pulpa den%an Pemben%kakan )enyebar
Pada lesi*lesi ini pembengkakan terjadi dengan progresi& dan menyebar +epat ke jaringan$ 2adang*kadang timbul tanda*tanda sistemik, yaitu suhu pasien naik$ Penatalaksanaan pertama yang paling penting adalah debridemen yaitu pembuangan iritan, pembersihan dan pembentukan saluran akar$ 0oramen apikalis dilebarkan sampai ukuran Cle no$ : agar dapat meningkatkan aliran aksudat$
Page | 9
4ila pembengkakan luas, lunak dan menunjukan Duktuasi, mungkin diperlukan insisi malalui jaringan lunak pada tulang$ Mukosa di atas daerah yang terkena dikeringkan terlebih dahulu, kemudian jaringan disemprot dengan anestetik lokal, misalnya khlor etil$ nsisi intraoral dibuat melalui pembengkakan lunak yang mengalami Duktuasi ke plat tulang kortikal$ "uatu isolator karet atau kain kasa yang digunakan untuk drainase dimasukkan selama beberapa hari$ Pasien disarankan berkumur dengan larutan salin hangat selama # sampai : menit setiap jam$ Pada bengkak yang di&us dan +epat berkembang, harus diberikan antibiotik dan analgetik$ %ntibiotik pilihan pertamanya adalah penisilin mengingat mikroorganisme penyebab biasanya streptokokus$ =ika pasien alergi terhadap penisilin, gunakan eritromisin atau klindamisin >5rossman, 19;; 4en+e, 1..9,
b$ Penatalaksanaan 2edaruratan %ntar 2unjungan 2edaruratan antar kunjungan disebut juga sebagai *are+up yaitu suatu kedaruratan murni dan demikian parahnya sehingga perlu perawatan dengan segera$
A P(C) Flare-up
%spek terpenting perawatan *are+up adalah menenangkan pasien$ 3mumnya pasien merasa ketakutan dan kesal bahkan menyangka bahwa perawatan telah gagal dan gigi harus di+abut$ 4erilah keyakinan kepada pasien bahwa rasa nyeri yang timbul dapat ditanggulangi dan kasusnya akan segera ditangani$ 2asus kedaruratan antar kunjungan dapat dibagi menjadi kasus tanpa dan dengan pembengkakan, dan yang diagnosis awalnya pulpa )ital atau nekrosis$ =ika pada diagnosis awalnya pulpa masih )ital, jarang timbul *are+up >
.ital
tanpa Pemben%kakan dan
4iasanya kasus ini disebabkan oleh instrumentasi melebihi apeks akar >o)erinstrumentasi? yang mengakibatkan adanya taruma pada jaringan periapikal atau adanya debris yang terdorong ke dalam jaringan periapikal$ Penyebab lain dapat berupa iritasi kimiawi dari larutan irigasi atau medikamen intrakanal$ Pada kasus ini biasanya pasien merasa peka waktu mengunyah >5rossman 19;;
Page | #.
spontan$ Flare+up tidak akan ter+egah dengan kortikosteroid, baik diberikan se+ara intrakanal atau se+ara sistemis >
.ital
tanpa Pemben%kakan dan
!ebridenmen yang tidak sempurna akan meninggalkan jaringan yang kemudian terinDamasi dan menjadi iritan utama$ Panjang kerja harus diperiksa ulang dan ditentukan kembali, kemudian saluran akar dibersihkan hati*hati dan lakukan irigasi dengan larutan natrium hipokhlorit yang banyak$ 2eringkan saluran akar dengan poin kertas isap kemudian diisi pasta kalsium hidroksida lalu tambal sementara$ 4ila perlu boleh diberi resep analgetik ringan atau sedang >ngle, 19;:
Penatalaksanaan pada kasus ini, gigi dibuka dan saluran akar dibersihkan kembali dan diirigasi dengan larutan natrium hipokhlorit$ "aluran akar dikeringkan dengan poin kertas isap, kemudian diisi bahan medikasi dengan pasta kalsium hidroksida dan ditutup tambalan sementara$ "etelah kunjungan yang banyak, +enderung menjadi abses apikalis akut, pada kasus ini harus dilakukan drainase, debridemen diselesaikan yaitu saluran akar dibersihkan kembali dan diirigasi dengan larutan natrium hipokhlorit$ 4iarkan isolator karet di tempatnya dan bukalah giginya, pasien dibiarkan istirahat tanpa nyeri selama #. menit atau sampai drainasenya berhenti$ "etelah itu keringkan saluran akar, letakkan pasta kalsium hidroksida dan tutup dengan tambalan sementara >5rossman, 19;;
Penatalaksanaan kasus*kasus dengan pembengkakan paling baik ditangani dengan drainase, saluran akar harus dibersihkan dengan baik$ =ika drainase melalui saluran akar tidak men+ukupi, maka dilakukan insisi pada jaringan yang lunak dan berDuktuasi$ "aluran akar harus dibiarkan terbuka dan lakukan debridemen, kemudian beri pasta kalsium hidroksida dan tutup tambalan sementara$ "ebaiknya diberi resep antibiotik dan analgetik >5rossman, 19;;
B T*)4= L)> P(C) Flare-up
=ika ada pasien *are+up, pasien harus dikontak setiap hari sampai gejalanya hilang$ 2ontak dapat dilakukan melalui telepon, pasien*pasien dengan masalah yang lebih serius atau pasien yang tidak sembuh, harus kembali ke dokter gigi$ =ika timbul kembali gejala dan tidak dapat dikendalikan, pertimbangan untuk merujuknya$ Perawatan akhirnya oleh spesialis mungkin meliputi obturasi yang diikuti dengan bedah apikal$ 'bat*obatan yang biasa digunakan dapat obat sistemik atau lokal$ Medikasi intrakanal golongan &enol yang biasa digunakan adalah &ormokresol, 7M7P, kresatin dan eugenol$ 'bat yang lain adalah kombinasi steroid dan kalsium hidroksida, tetapi tidak satupun obat*obat diatas dapat men+egah terjadinya *are+up atau meredakan gejala *are+up0
Page | #1
'bat*obatan sistemik biasanya dibatasi pada analgetik dan antibiotik$ 5olongan nonsteroid diindikasikan jika diinginkan adanya e&ek anti inDamasi atau analgetik$ 5olongan narkotik berma&aat dalam menimbulkan analgesia dan sedasi$ 2ombinasi suatu opoid dan bahan non steroid paling e&ekti& bagi nyeri yang parah$ Pembengkakan yang terlokalisasi tidak mengidikasikan kebutuhan antibiotik, yang diperlukan adalah drainase dengan insisi atau melalui saluran akar dan debridemen yang sempurna dari saluran akar >
b$# Pas+aobturasi 1B# pasien mengalami nyeri setelah obturasi$ 4isa dites dengan penge+ekan oklusi dan pengisian saluran akar die)aluasi kembali$ bisa diberikan analgesik ringan untuk men+egah terjadinya reaksi berlebihan atas rasa ketidaknyamanan jika nyeri tanpa oedem **S bedah apikal jika P"% baik tapi ada oedem **S insisi dan drainase lalu diberi antibiotik dan analgesik 0aktor Penyebab @ • • • • •
2arena iritasi periapikal 2arena bahan oturasi Penambalan mahkota kurang baik Maloklusi "emen saluran akar masuk ke jaringan periradikular
Page | #
!%0T%( P3"T%2%
%tik$
Penyembuhan
Penyakit
Pulpa0
'nline
>http@BBakudoktergigi$blogspot$+omB..;B.1Bpenyambuhan*penyakit* pulpa$html? , ..; Tarigan, (asinta$ ../$ Pera-atan Pulpa i%i Endodonti" edisi re)isi$ =akarta@ E57$ ngle, =ohn dan Lei& 2$ 4akland$ ..$ Endodontik #th edition"$ 7anada@47 !e+ker n+$
Page | ##