LAPORAN TUTORIAL BLOK 3.5 SKENARIO 2 “Hancur Hidupku Karena Dirimu”
KELOMPOK 2
Nutfah Erlinda
13622
Birrul Qodriyyah
13667
Fertin Mulyanasari Mulyanasari 13681 Novita Mayviyanti
13687
Gladiola Risela T
13699
Sari Puspita
13732
Monica Putri S
13758
Fitriana Nuraini
13766
Dhita Danny
13806
Darmiyanti
13811
Maulana Al Afgani 13812 Militia Kristi
13815
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2013
Ketua Diskusi
: Maulana Al Afgani
Scriber
: Sari Puspita
Sekertaris Laporan
: Fertin Mulyanasari
Skenario 2 Hancur Hidupku Karena Dirimu Tn. Tn. Jimmy Jimmy (35 (35 tahu tahun) n) adala adalah h seoran seorang g musis musisii terk terken enal al.. Setah Setahun un yang yang lalu lalu meng mengal alam amii perceraian degan istrinya. Seminggu yang lalu dikabarkan terjarig operasi Narkoba oleh : polisi disertai barang bukti dan ia tidak bisa mengelak. Saat ini ia mengalami sindrom withdrawal (sakaw). Petugas lapas meminta petugas kesehatan untuk menanganinya saat sakaw dan perawatan selanjutnya. Keluarga tetap mengunjungi dan mengusulkan Tn. Jimmy akan dimasukkan ke dalam pusat Rehabilitasi.
STEP 1
1. Reha Rehabi bili litas tasii
: upay upayaa memp memperb erbai aiki ki sese seseor oran ang g yang yang pad padaa taha tahap p main mainte tena nanc ncee
2. Sindrom Sindrom withdra withdrawal wal : sindrom sindrom putus putus obat obat yang yang mengga mengganggu nggu fisik dan atau atau psikis psikis
STEP 2
1. Bagaimanaka Bagaimanakah h peran peran keluarga keluarga dalam dalam penang penanggulan gulangan gan narkob narkobaa ?
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2013
Ketua Diskusi
: Maulana Al Afgani
Scriber
: Sari Puspita
Sekertaris Laporan
: Fertin Mulyanasari
Skenario 2 Hancur Hidupku Karena Dirimu Tn. Tn. Jimmy Jimmy (35 (35 tahu tahun) n) adala adalah h seoran seorang g musis musisii terk terken enal al.. Setah Setahun un yang yang lalu lalu meng mengal alam amii perceraian degan istrinya. Seminggu yang lalu dikabarkan terjarig operasi Narkoba oleh : polisi disertai barang bukti dan ia tidak bisa mengelak. Saat ini ia mengalami sindrom withdrawal (sakaw). Petugas lapas meminta petugas kesehatan untuk menanganinya saat sakaw dan perawatan selanjutnya. Keluarga tetap mengunjungi dan mengusulkan Tn. Jimmy akan dimasukkan ke dalam pusat Rehabilitasi.
STEP 1
1. Reha Rehabi bili litas tasii
: upay upayaa memp memperb erbai aiki ki sese seseor oran ang g yang yang pad padaa taha tahap p main mainte tena nanc ncee
2. Sindrom Sindrom withdra withdrawal wal : sindrom sindrom putus putus obat obat yang yang mengga mengganggu nggu fisik dan atau atau psikis psikis
STEP 2
1. Bagaimanaka Bagaimanakah h peran peran keluarga keluarga dalam dalam penang penanggulan gulangan gan narkob narkobaa ?
2. Bagaimana Bagaimana penganga pengangan n pada orang yang sakaw sakaw (sindro (sindroma ma withdrawal withdrawal)) ? 3. Apa saja saja golongan golongan NAPZA NAPZA dan bagaim bagaimana ana efek dari setiap setiap golong golongan an ? 4. Tanda Tanda dan gejala gejala apa saja yang yang dapat dapat timbul timbul pada pada orang yang sakaw sakaw ? 5. Apa saja yang yang meny menyeba ebabka bkan n sakaw sakaw ? 6. Faktor Faktor – faktor faktor apa saja saja yang yang menyebab menyebabkan kan seseoran seseorang g sakaw sakaw ? 7. Bagaimanan Bagaimanan asuhan keperawatan keperawatan untuk untuk kasus kasus diatas ? 8. Apa yang yang seharusny seharusnyaa dilaku dilakukan kan seseora seseorang ng jika terjadi terjadi putus putus zat agar terhind terhindar ar dari sakaw ? 9. Apa Apa yang yang biasa biasany nyaa dilak dilakuk ukan an seseo seseoran rang g jika jika terj terjad adii putu putuss zat agar agar terh terhin inda darr dari dari sakaw ? 10. Bagaimanan Bagaimanan rehabilitasi rehabilitasi unutk Tn.Jimmy Tn.Jimmy ? 11. Apa saja ciri ciri – ciri atau kriter kriteria ia seorang seorang penggun penggunan an NAPZA NAPZA dimasu dimasukan kan kedalam kedalam rehabilitasi ? 12. Bagaimanan mekanisme NAPZA NAPZA dalam tubuh tubuh seorang pengguna ? 13. Apa saja upaya atau program pemerintah pemerintah untuk menanggulangi menanggulangi pengunaan NAPZA di Indonesia ? 14. Upaya apa yang dapat dilakukan seseorang agar tidak terjerumus dalam NAPZA ? 15. Jenis NAPZA apa saja yang yang dapat digunakan dalam dunia medis ?
STEP 3
1. Peran Peran keluar keluarga ga khusun khusunya ya orang orang tua untuk untuk penang penanggul gulang angan an peyala peyalahgu hgunaa naan n NAPZA NAPZA diantaranya : •
Ikut terlibat dalam kegiatan anak-anaknya
Anak yang dekat dengan orang tua kecil resikonya untuk terkena pengaruh buruk Narkoba.
Bina kebersamaan dengan membuat kegiatan rutin bersama anak.
Menanyakan kemana dan dengan siapa anak pergi dan mengerjakan apa saja.
Berada di rumah saat anak pulang sekolah karena waktu yang berbahaya adalah antara pukul 4 sampai 6 sore, dimana tidak ada orang yang mengawasi. Untuk itu agar diatur waktu kerja sehingga anak ada yang mengawasi.
Usahakan makan bersama sesering mungkin. Karena waktu makan bersama merupakan saat yang tepat untuk mendiskusikan tentang kegiatan anak.
•
Belajar untuk Berkomunikasi
Jelaskan kepada anak untuk menjauhi Narkoba walau hanya sekali dan dimanapun. Beritahu bahayanya.
Jadilah pendengar yang baik.
Beri jawaban yang jujur atas semua pertanyaannya, jangan memberitahu apa yang tidak seseorang ketahui, tawarkan untuk menemukan jalan keluar. Jelaskan bahwa orang tua tidak menginginkan anaknya menggunakan Narkoba.
Gunakan media elektronik (TV), iklan-iklan dan berita-berita tentang Narkoba untuk memperkenalkan Narkoba kepada anaknya.
Jangan bereaksi berlebihan apabila anak memberikan pendapatnya tentang Narkoba.
Berikan contoh kepada anak tentang cara-cara menolak Narkoba untuk situasi yang berbeda.
•
Ajarkan anak untuk berani berkata “TIDAK” pada Narkoba.
Memberi Contoh
Beri contoh hidup sehari-hari yang baik.
Jadilah model yang baik sehingga dapat menjadi panutan bagi anak.
Cari bantuan professional untuk membantu mengatasi masalah bila diperlukan.
•
Buat aturan keluarga yang jelas dan tegas
Buat aturan yang jelas dan diskusikan tentang konsekuensinya bila melanggar aturan.
Tentukan waktu pulang ke rumah secara tegas.
Memantau keberadaan anak pada waktu-waktu tertentu baik melalui telepon maupun handphone.
Hubungi orang tua yang rumahnya disinggahi atau digunakan untuk pesta pada malam hari.
•
Ajak pulang secara baik-baik apabila pesta tersebut menggunakan Narkoba.
Dengarkan naluri anda apabila merasa ada sesuatu yang tidak beres.
Kembangkan Tradisi Keluarga dan Nilai-nilai Agama
Kerjakan pekerjaan rumah bersama seluruh keluarga pada hari libur.
Rekreasi pada waktu-waktu tertentu.
Sholat atau do’a bersama.
Terapkan budaya mengakui kesalahan baik dari orang tua kepada anak maupun anak kepada orang tua.
•
Gali potensi anak untuk lebih dikembangkan melalui berbagai kegiatan.
Orang Tua Berperan sebagai Pembimbing dan Pendidik
Namun apabila anak sudah terlibat NAPZA, maka hal yang daapt orang tua lakukan diantaranya :
•
Bersikap tenang, objektif dan kendalikan emosi.
•
Bertindaklah secara sportif dan sadar serta tidak menimpakan seluruh kesalahan pada anak.
•
Penyalahgunaan Narkoba biasanya merupakan gejala dari masalah yang sudah berakar/lama. Untuk itu perlu diselidiki dan diatasi secara kekeluargaan.
•
Cari bantuan seorang professional, dokter keluarga atau konselor yang terlatih, apabila sulit mengendalikan diri.
•
Jika anak anda sudah terjerumus kedalam penyalahgunaan Narkoba, sebaiknya anak tersebut tidak disembunyikan, karena akan menyebabkan anak semakin menderita.
•
Jujur terhadap diri sendiri dengan mengakui kesalahan, dan orang tua jangan merasa benar sendiri. Saling memaafkan untuk setiap kesalahan sikap, katakata dan perbuatan di masa lalu yang menyakitkan.
•
Ajak anak anda untuk berobat atau ke panti-panti rehabilitasi.
•
Jangan merasa aib jika anak atau keluarga anda menyalahgunakan Narkoba, karena siapapun dapat terkena hal yang sama.
2. Penanganan bisa dengan cara menengkan kondisi orang yang sakaw, amankan lingkungan dan dapat dibawa ke pusat rehabilitasi. 3. Narkotika dibagi menjadi 3 golongan dan psikotropika dibagi menjadi 4 golonga. Efek yang ditimbulkan diantaranya sulit tidur, napsu makan berkurang, menghindari keramaian, emosi tinggi, labil, apatis, cemas berlebih atau senang berlebih, tidak mampu mengambil keputusan dan percaya diri meningkat. 4. Tanda dan gejala orang sakaw diantaranya orang tersebut mengalami menggigil, kejang, merasa kesakitan, denyut nadi melambat, kulit teraba dingin, mata merah,
mulut berbusa, gelisah, cemas berlebih, menyiksa diri, sakit kepala yangs sangat, bahkan dapat mengalami halusinasi. 5. Penyebab sakaw diantaranya tingkat dosis yang digunakan, terbiasanya menggunakan dopping, kebiasaan yang terhenti seperti kecanduan seks 6. Dosis zat yang dikonsumsi, ketidakmampuan ekonomi untuk membeli zat, ketidaktesediaanya zat untuk dikonsumsi 7. Diagnosa : •
Harga diri rendah
•
Anxietas
•
Distrube sleep pettern
NOC : •
Copping
NIC : •
Coping enhacment
8. Hal yang seharusnya dilakukan seseorang jika terjadi putus zat dan ingin terhidnar dari sakaw yaitu dapat mengunjungi pusat rehabilitasii untuk meminta ditangani putus zatnya tersebut agar tidak terjadi sakaw 9. Hal yang biasanya dilakukan seseorang jika terjadi putus zat dan ingin terhidnar dari sakaw yaitu orang tersebut akan meningkatkan dosis penggunaan zat tersebut agar ia tidak merasakan sakaw 10. Rehabilitasi merupakan terapi yang dapat diberikan pada orang yang berada diposisi maintenance dimana pada tahap ini muncullah perah terapis okupasi yang akan membantu Tn.Jimmy mengasah skills yang dimiliki agar dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari – hari yang dapat menunjang kesejahteraan hidup Tn.Jimmy. 11. Kriteria seorang penyalahgunaan NAPZA di rehabilitasi, diantaranya :
•
Harus ada persetujuan dari keluarga
•
Ada persetujuan dari pengguna
•
Sudah mengalami kecanduan
12. Seorang yang pengguna NAPZA, mekanisme tubuh tergantung dengan zat yang dikonsumsi karena seorang NAPZA akan mengaktifkan neutransmitter dalam tubuh sehingga tubuh baru akan aktif jika pengguna menggunakan zat tersebut. 13. Beberapa
program
pemerintah
Indonesia
dalam
menanggulangi
kasus
pengyalahgunaan NAPZA, diantaranya : •
Pembentuhan Badan Narkotika Nasional (BNN)
•
Duta antinarkoba
•
Masuknya materi tentang NAPZA di SD, SMP, dan SMA
•
Penolakan penggunaan ansuransi bagi pengguna NAPZA
14. Upaya yang dapat dilakukan agar terhidar dari napza : •
Memakai ganja adalah perbuatan melanggar hukum. Seseorang akan sulit mendapatkan pekerjaan jika pernah dihukum.
•
Ganja bebahaya. Menghisap ganja meningkatkan resiko kanker dan kerusakan paru-paru. Juga menyebabkan panik cemas
•
Ganja mengurangi kemampuan melakukan aktivitas. Yang membutuhkan koordinasi dan konsentrasi, seperti olah gara, menari, latihan drama, dan belajar.
•
Memakai ganja mengurangi penilaian orang lain terhadap dirimu. Coba pikir jika seseorang berpakaian rapi lalu ada ganja di tanganmu, apa yang seseorang lakukan?
•
Ganja membatasi dirimu. Ganja mengganggu sekolahmu, hubunganmu dengan keluarga dan kehidupan sosial.
•
Ganja mengganggu cara berfikir dan menilai sesuatu. Hal ini sangat mengundang resiko, seperti kecelakaan, dan kekerasan.
•
Menghisap
ganja
tidak
menjadikanmu
keren
(cool).
Justru sebaliknya,
penampilanmu lusuh. •
Ganja menyebabkan ketergantungan. Seseorang merasa selalu membutuhkan ganja, dan sulit melepaskan diri darinya.
•
Menghisap ganja bukan menyelesaikan masalah. Ganja tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan masalah akan lebih berat, karena seseorang tidak berusaha mencari penyelesaiannya. Bicarakan masalahmu dengan orang lain yang seseorang percayai. Jangan percaya kepada orang yang berkata, bahwa ganja tidak berbahaya atau akan menjadikan hidupmu lebih baik.
•
Tidak semua orang memakai ganja. Seseorang tidak membutuhkannya. Jika seseorang pikir, semua orang memakai ganja, seseorang keliru di Amerika Serikat lebih dari 80% remaja 12-17 tahun belum pernah memakai ganja. Ganja tidak menjadikanmu bahagia, popular atau dewasa.
15. Golongan narkotika II dapat digunakan untuk kepentingan medis contohnya adalah morfin.
Pencega
Dosis
STEP 4 Upaya
Peran Keluarga
NAP ZA
Penyebab sakaw
Penggolong
Faktor yang
SINDROM E WITHDRA WAL
Langkah pencegaha
Mekanisme dalam
Perilak
Tanda dan Gejala
Penangana
Medi
Aske
rehabilit
Kriteria
STEP 5
1. Bagaimana penanganan pada pasien yang mengalami sindrom withdrawal ? 2. Bagaimana penggolongan NAPZA dan efek apa saja yang ditimbulkan dari masingmasing golongan tersebut? 3. Bagaimana tanda dan gejala pasien yang mengalami sakaw ? 4. Adakah penyebab sakaw selain putus obat ? 5. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien sesuai kasus ? 6. Rehabilitas seperti apa yang digunakan untuk pengguna NAPZA pada kasus ?
7. Kriteria yang seperti apa untuk pasien yang akan dimasukan pada pusat rehabilitasi NAPZA ? 8. Bagaimana mekanisme terjadinya sakaw dalam tubuh seorang pengguna NAPZA ? 9. Dosis dan jenis zat NAPZA apa saja yang dapat dimanfaatkan dalam dunia medis ?
STEP 6
Belajar mandiri dan mencari literatur
STEP 7
1. Bagaimana penanganan pada pasien yang mengalami sindrom withdrawal ? Jawaban : •
Program Terapi rumatan metadon (PTRM) bermanfaat bagi pasien ketergantungan obat yang secara psikologis sama sekali tidak dapat lepas dari narkotika. Tujuan terapi ini adalah membuat pasien terhindar dari sakaw sehingga pasien tersebut produktif. Dalam PTRM, terapi metadone diberikan sebagai pengganti narkotika. Senyawa tersebut memang merupakan tiruan narkotika dengan sifat yang hampir serupa hanya saja efeknya diturunkan. Namun masalah yang timbul dari terapi ini adalah pasien akan mengalami ketergantungan dengan narkotika jenis tersebut.
•
Burprenorfin adalah obat yang diberikan oleh dokter mellui resep. Aktifitas agonis opioid Burprenorfin lebih rendah dari Metadon. Burprenorfin tidak diabsorbsi dengan baik jika ditelan, karena itu cara penggunaannya adalah sublingual (diletakkan di bawah lidah).
•
Terapi community (TC) adalah sebuah kelompok yang terdiri dari individu dengan masalah yang sama, tinggal di tempat yang sama, memiliki seperangkat peraturan, filosofi, norma dan nilai, serta kultural yang disetujui, dipahami dan dianut
bersama. Kesemuanya dijalankan demi pemulihan diri masing-masing. Tujuan terapi ini adalah klien dapat mengolah subkultur yang dianut pengguna ke arah kultur masyarakat luas (mainstream society), menuju kehidupan yang sehat dan produktif,
meskipun
pengguna
sendiri
mempunyai
beberapa
nilai
untuk
mempertahankan pemulihannya. Aktivitas dalam TC akan menolong pasien belajar mengenal dirinya melalui lima area pengembangan kepribadian yaitu manajemen perilaku ; emosi/ psikologs : intelektual dan spiritual ; vocasional dan pendidikan ; keterampilan untuk bertahan bersih dari narkoba. Filosofi dalam TC ada yang tertulis dan ada yang tidak tertulis. Sebagai contoh berikut ini. Filosofi TC tertulis:
“Saya berada di sini karena tiada lagi tempat berlindung, baik dari diri sendiri, hingga saya melihat diri saya di mata dan hati insan yang lain. Saya masih berlari, sehingga saya masih belum sanggup merasakan kepedihan dan menceritakan segala rahasia diri saya ini, saya tidak dapat mengenal diri saya sendiri dan yang lain, saya akan senantiasa sendiri. Dimana lagi kalau bukan di sini, dapatkah saya melihat cermin diri sendiri? Bukan kebesaran semu dalam mimpi atau si kerdil di dalam ketakutannya, tetapi seorang insan, bagian dari masyarakat yang penuh kepedulian. Di sini saya dapat tumbuh dan berakar, bukan lagi seseorang seperti dalam kematian tetapi dalam kehidupan yang nyata dan berharga baik untuk diri sendiri maupun orang lain.” Filosofi tidak tertulis: −
Honesty (kejujuran) Adalah nilai hakiki yang harus dijalankan para residen, setelah sekian lama mereka hidup dalam kebohongan.
−
No free lunch (di dunia ini tidak ada yang gratis) Tidak ada sesuatupun di dunia ini yang didapatkan tanpa usaha terlebih dahulu.
−
Trust your environment (percaya pada lingkunganmu) Percaya pada lingkungan rehabilitasi dan yakin bahwa lingkungan ini mampu membawa klien pada kehidupan yang positif.
−
Understand is rather than to be Understood (pahami lebih dulu orang lain sebelum kita minta dipahami)
−
Blind faith (keyakinan total pada lingkungan)
−
To be aware is to be alive (waspada adlah inti kehidupan)
−
Do your things right, everything else will follow (pekerjaan yang dilakukan dengan benar-benar akan memberikan hasil yang positif)
−
Be careful what ask to you, you might just get it (mulutmu harimaumu)
−
You can’t keep it unless you give it away (sebarkanlah ilmumu pada banyak orang)
−
What goes around, comes around (perbuatan baik akan berbuah baik)
−
Compensation is valid (selalu ada ganjaran bagi perilaku yang kita buat)
−
Act as if (bertindak sebagaimana mestinya)
−
Personal growth before vested status (kembangkanlah dirimu seoptimal mungkin)
•
Benzodiazepine dapat digunakan sebagai standar treatment bagi sakaw akibat alkohol. Benzodiazepine dapat mengontrol kejang, delirium, cemas, takikardi, hipertensi, diaporesis, tremor akibat sakaw. Awali dengan dosis besar ke dosis kecil sesuai dengan pemulihan pasien.
2. Bagaimana penggolongan NAPZA dan efek apa saja yang ditimbulkan dari masingmasing golongan tersebut?
Jawaban : NAPZA merupakan singkatan dari NArkotika, Psikotropika dan ZAt lainnya. NAPZA adalah istilah lain dari Narkoba (narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya) yang digunakan oleh DepKes RI. Narkotika adalah zat atau obat yang bersasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan atau ketagihan yang sangat (Undang-Undang Republika Indonesia Nomor 22 tahun 1997). Narkotika terbagi menjadi 3 golongan, diantaranya : a.
Narkotika golongan I berpotensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan, tidak digunakan untuk terapi (pengobatan), tidak dapat digunakan untuk kepentingan apapun kecuali untuk penelitian atau ilmu pengetahuan. Contoh golongan ini adalah ganja, heroin (putauw), kokain. Putauw adalah heroin tidak murni berupa bubuk.
b.
Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian meskipun mempunyai potensi yang tinggi untuk ketergantungan. Contohnya adalah morfin, petidin dan turunannya (benzetidin, betametadol).
c.
Narkotika golongan III berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi maupun pengembangan ilmu pengetahuan meskipun juga mempunyai daya ketergantungan yang tinggi. Contohnya adalah kodein. Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika,
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Ada 4 golongan psikotropika, yaitu : a. Psikotropika golongan I : amat kuat menyebabkan ketergantungan dan tidak digunakan dalam terapi. Contoh : MDMA (ekstasi), LSD dan STP. b. Psikotropika golongan II : kuat menyebabkan ketergantungan, digunakan amat terbatas pada terapi. Contoh : amfetamin, metamfetamin (shabu), fensiklidin dan ritalin. c. Psikotropika golongan III : potensi sedang menyebabkan ketergantungan, banyak dipergunakan dalam terapi, Contoh : pentobarbital dan flunitrazepam. d. Psikotropika Golongan IV : potensi ringan menyebabkan ketergantungan dan sangat luas digunakan dalam terapi, Contoh : diazepam, klobozam, fenobarbital, barbital, klorazepam, klordiazepoxide, dan nitrazepam (Nipam, Pil BK/KopIo, DUM, MG, Lexo, Rohyp, dll). Zat adiktif lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya yaitu : a. Rokok b. Kelompok alkohol dan minuman lainnya yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan c. Thiner dan zat lainnya seperti lem kayu, penghapus cat dan aseton, cat, bensin yang dihirup akan dapat memabukkan
3. Bagaimana tanda dan gejala pasien yang mengalami sakaw ? Jawaban : JENIS ZAT Opioda
•
INTOKSIKASI TANDA GEJALA Penekanan Percaya diri •
PUTUS ZAT •
Mengantuk
(heroin/putaw)
SPP sedasi •
Analgesia
•
Mual,
•
•
•
Perasaan melambung
muntah
•
Bicara
•
cadel •
meningkat
•
Bradikardia
•
Pilek
•
Bersin
•
Dilatasi pupil
•
Pilo ereksi
•
TD naik
•
Respirasi naik
•
Suhu badan
Disorientasi Depersonalisasi Gangguan daya ingat jangka pendek,
Konstriksi
naik halusinasi visual
pupil •
•
Mual-mual
•
Diare
•
Insomnia
•
Tremor
•
Mengeluh
atau
Kejang
pendengaran •
Emosi labil/bingung
•
Paranoid
•
Ilusi cemas, depresi, panik,
sugesti •
gelisah
takut •
Cannabis (ganja, gelek, marijuana,
•
Termor
•
Takikardi
•
Mulut
hashish)
•
•
•
Keringat banyak
Tidak selera
Percaya diri
•
makan Insomnia
meningkat
•
Mual
•
Cemas/gelisah
•
Mudah
Perasaan melambung
kering
Ansietas,
•
Disorientasi
•
Depersonalisasi
tersinggung •
Demam
•
Gelisah
•
Mata merah
•
Fungsi
•
Gangguna daya
•
ingat jangka
•
pendek, halusinasi visual
sosial/peker
atau
jaan
Berkeringat Nafsu makan menurun
•
Fotofobia
•
Depresif
•
Bingung
•
Menguap
•
Diare
•
Kehilangan
pendengaran
terganggu •
Emosi labil/bingung
•
•
Paranoid Ilusi cemas,
berat badan
depresi, panik, takut
Kokain
•
termor
•
Tremor
•
Euphoria
•
Keletihan
•
Dilatasi
•
Insomnia atau
•
Insomnia atau
pupil •
TD
parasomnia •
meningkat •
Berkeringat
•
Tremor
•
Mual,
•
tubuh
Ide bunuh diri
•
•
Mudah
Agitasi psikomotor
•
dan paranoid
Meningkatn ya suhu
•
psikomotor
muntah •
Agitasi
parasomnia
Ide bunuh diri dan paranoid
•
Mudah
tersinggung dan
tersinggung dan
irritable
irritable
Perasaan depresif
•
Perasaan depresif
•
Aritmia
•
Halusinasi visual
•
•
Sedatif hipnotika penenang/obat
Sinkope Nyeri dada Neurologis : •
Bicara cadel
•
Gangguan
tidur (BK,
koordinasi, cara
Rohyp, Lexo, Pil Koplo)
•
Mual, muntah
•
Lemah, letih
•
Takikardi
•
Berkeringat
•
TD menigkat
•
Ansietas
•
Depresi
jalan tidak stabil •
Nistagmus
Psikologis : irritable •
Afek labil •
•
Tremor kasar
Hilangnya pada tangan hambatan
dan lidah
impuls •
Kadang-
seksual kadang •
Agresif hipotensi
•
Irritable
•
Banyak bicara
•
Gangguan pemusatan
ortostatik
perhatian •
Gangguan daya ingat
•
Gangguan daya nilai
Over dosis : •
Pernafasan lambat
•
Nadi terasa lemah dan cepat
•
Kulit berkeringat dan
Amfitamin (ekstasi,
Overdosis : •
shabu) •
•
Palpitasi
•
Depresi
kejang
•
Angina, aritmia
•
Ansietas
•
Hiper/hipotensi
•
Anergia, capek
•
Keringat
Hiperpiroks
Dilatasi pupil
•
Hipertensi
•
Perilaku maladaptif
•
Fase awal :
Kejang-
ia •
terasa dingin Kardiovaskuler :
Gangguan
banyak •
Muka pucat/ merah
Pernafasan : •
Bronkodilatasi
Gastro intestinal :
daya nilai •
Gangguan
•
Mual, diare
•
Kramp
fungsi sosial
abdominal •
Ginjal diuresis
Endokrin :
Alkohol
Ringan : •
Euforia
•
Cadel
•
Mengantuk
•
Ataksia
Berat : •
Stupor
•
Koma
•
Bradikardi
•
Hipotensi
•
Hipotermia
•
Kejang
•
Libido berubah
•
Impotensi Gangguan
•
Halusinasi
kesadaran
•
Kejang,
•
•
Gangguan kognitif
•
Gangguan efektif dan
gemetar •
Mual, muntah
•
Muka merah
•
Konjungtiva
perilaku
merah •
umum •
Insomnia
•
Lemas
•
Merah (irritable)
Sangat berat : •
•
Berkeringat
•
Hipertensi
•
Rindu dengan
Refleks negatif
Kelemahan
minum alkohol
Halusinogen
•
Perubahan
(LSD, barbagai
persepsi
jenis jamur,
dalam
meskalin,
keadaan
psilosibin)
•
Dilatasi pupil
•
Takikardi
•
Berkeringat
•
Palpitasi
•
Mata berkabut
•
Tremor
•
inkoordinasi
kesadaran dan kewaspadaa n penuh. Misalnya : depersonali sasi, derealisasi, halusinasi, synestesia
4. Adakah penyebab sakaw selain putus obat ? Jawaban : Dari unsur pengertian sindrom withdrawal itu sendiri adalah pengkonsumsian zat, ketergantungan, merusak otak secara organik, menimbulkan gejala fisik dan psikologis. Jelas disini menerangkan bahwa sakaw adalah istilah yang digunakan untuk orang-orang yang menagalami putus zat.
5. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien sesuai kasus ? Jawaban : A. Pengkajian
1) Kaji situasi kondisi penggunaan zat •
Kapan zat digunakan
•
Kapan zat menjadi lebih sering digunakan/mulai menjadi masalah
•
Kapan zat dikurangi/dihentikan, sekalipun hanya sementara
2) Kaji resiko yang berkaitan dengan penggunaan zat •
Berbagi peralatan suntik
•
Perilaku seks yang tidak aman
•
Meneytir sambil mabuk
•
Riwayat over dosis
•
Riwayat serangan kejang selama putus zat
3) Kaji pola penggunaan •
Waktu penggunaan dalam sehari
•
Penggunaan selama seminggu
•
Tipe situasi (contoh : setelah berdebat atau saat santai di ruang TV)
•
Lokasi (contoh : timbul ingin menggunakan NAPZA setelah berjalan melalui rumha bandar)
•
Kehadiran atau bertemu dengan orang-orang tertentu (contoh : mantan pacar, teman pakai)
•
Adanya pikiran-pikiran tertentu (contoh : “ah sekali nggak bakal ngerusak ”)
•
Adanya emosi-emosi tertentu (cemas atau bosan)
•
Adanya faktor-faktor pencetus (jika capek, labil, lapar, tidak dapat tidur atau stress berkepanjangan)
4) Kaji hal baik/ buruk tentang penggunaan zat maupun tentang kondisi bila tidka menggunakan B. Diagnosa : Ketidakefektifan Koping Berhubungan dengan Krisi Situasional Definisi : ketidakmampuan membentuk harapan yang sesuai dengan stressor, tidak adekuatnya pemilihan respon praktis, dan /atau ketidakmampuan untuk menggunakan sumber yang ada Batasan karakteristik : •
Perilaku destruktif pada diri sendiri
•
Perilaku koping maladaptif
•
Ketidakadekuatan penyelesaian masalah
•
Penyalahgunaan zat
NOC : 1) Coping Definisi : aksi seseorang untuk mengendalikan stressor yang membebani sumber individual. Indikator : •
Klien mampu mengidentifikasi pola koping yang efektif
•
Klien mampu mengidentifikasi pola koping yang tidak efektif
•
Klien melaporkan penurunan tingkat stress
•
Klien mampu menggunakan strategi koping yang efektif
•
Klien melaporkan penurunan pikirian negatif
2) Impulse Selft Control Definisi : pengendalian diri terhdap perilaku kompulsif atau impulsif
Indikator : klien mampu mengidentifikasi pikiran yang membuat bertindak impulsif •
Klien mampu mengidentifikasi perilaku yang membuat tindakan impulsif
•
Klien mampu mengendalikan impulsif
•
Klien mampu mengidentifikasi kensekuensi tindakan impulsif
•
Klien mampu menggunakan dukungan sosial
NIC : 1) Coping Enhacment Definisi : membantu klien untuk beradaptasi dengan stressor dan perubahan yang dirasakan , atau ancaman yang mengganggu tuntutan hidup dan peran. Aktivitas : •
Menilai dampak situasi hidup klien pada peranan maupun hubungan
•
Evaluasi kemampuan pengambilan keputusan klien
•
Mencoba memahami perspektif klien terhadap situasi stresfull
•
Dukung pasien dalam menggunakan mekanisme pertahanan yang tepat
•
Instruksikan klien untuk menggunakan teknik relaksasi jika dibutuhkan
2) Impulse control training Definisi : mendukung klien untuk menengahi perilaku impulsif melalui strategi penyelesaian masalah terhadap situasi sosial dan interpersonal Aktivitas : •
Memilih strategi penyelesaian masalah yang tepat dengan perkembangan dan fungsi kognitif klien
•
Dukung klien
untuk
membutuhkan pemikiran
mengidentifikasi
masalah
atau situasi
yang
•
Dukung klien untuk memilih tindakan yang paling menguntungkan
•
Dukung klien untuk mengeveluasi tindakan yang sudah dipilih
6. Rehabilitas seperti apa yang digunakan untuk pengguna NAPZA pada kasus ? Jawaban : A. Rahabilitas medis Dalam program ini warga binaan mendapat pemerikasaan kesehatan fisik dan mental secara meyeluruh oleh tenaga dokter dan perawat. Pada proses ini dapat diketahui sejauh mana pengaruh zat-zat NAPZA memberikan dampak negatif bagi kesehatan dan mental warga binaan. Dalam tahap ini ada beberapa program yang dilaksanakan, diantarnya : 1) Program terapi rumatan metadone (PTRM) Program metadone ini merupakan salah satu bentuk partisipasi lapas narkotika dalam menjalankan kebijakan pemerintah untuk Harm Reduction di lapas. Program metadon adalah suatu terapi membantu para pemakai berat NAPZA jenis heroin, melakukan pola kebiasaan baru, memperbaiki kualitas hidup bagi penggunanya tanpa kekuatiran terjadinya gejala putus obat. Manfaat programini diantaranya : a) Dengan dosis yang tepat akan membuat adiksi berhenti menggunakan heroin b) Membuat stabilmental emosional sehingga dapat menjalani hidup normal c) Mendorong adiksi hidup lebih sehat d) Menurunkan tindak krimilnal e) Membuat hubungan dengan keluarga dan sosial lebih baik 2) Terapi complemeter
Adalah suatu terapi tambahan, pelengkap, atau penunjang yang bertumpu pada potensi diri seseorang dan alam. Dalam terapi ini seseorang diajarkan berbagai macam ilmu pengobatan yang berasal dari ilmu kedokteran maupun ilmu tradisional. Manfaat terapi ini sebagai berikut : a) Untuk mencegah timbulnya penyakit baru b) Menjaga stamina tubuh c) Mengatasi keluhan fisik yang ringan d) Mengurangi dan menghindari stress B. Rehabilitas Non Medis Pada tahp ini warga binaan menjalankan salah satu program terapi rehabilitas yang bertujuan untuk merubah perilaku adiksi yang tidak sesuai dengan normanorma masyarakat. Ada beberapa program terapi non medis, diantaranya : 1) Therapeutic community (TC) Adalah suatu program pemulihan yang membantu merubah perilaku adiksi seorang penyalahguna NAPZA menuju “healthy Life Style” (gaya hidup yang sehat tanpa NAPZA). Bentuk kegiatan ini berupa terapi kelompok yang biasa disebut sebagai ‘family’. Adapun jenis keagiatan yang dilakukan sebagai berikut : a) Morning meeting b) Encounter group c) Mix confontation d) Static group e) PAGE group f) Seminar g) Morning briefing
2) Criminon Diartikan sebagai no crime yaitu terapi ini bertujuan untuk membentuk seorang narapidana untuk tidak kembali melakukan kejahatan. Filosofi dasar dari criminon menyatakan bahwa pada dasarnya seseorang melakukan kejahatan kurangnya rasa percaya diri. Ketidak percaya diri ini mengakibatkan seseorang tidak mampu untuk menghadapi tantangan kehidupan serta tidak mampu menyesuaikan diri dengan sistem nilai yang berlaku di masyarakat sehingga yang bersangkutan melakukan pelanggaran hukum. Tujuan pelatihan ini diantaranya : a) Membantu mempebaiki dan meningkatkan kemampuan seseorang dalam menghadapi rasa bersalah, rendah diri, takut, emosi, mampu dalam mengendalikan diri b) Membantu narapidana dalam mengahadapi hambatan belajar c) Memberikan pengetahuan untuk mencapai kebahagiaan lebih baik bagi diri sendiri maupun orang lain d) Memberikan dasar-dasar pengetahuan untuk mencapai kestabilan dan kebahagiaan dalam hidup C. Tahapan rehabilitasi after care Tujuan dari tahap ini adalah membekali para pencandu dengan pengetahuan dan ketrampilan yang bermanfaat dan bisa diaplikasikan di kehidupannya setelah kembali ke masyarakat. Dengan demikian pencadu bisa mengaktualisasikan diri di tengah masyarakat sebagai manusia produktif dan tidak lagi bergantung pada NAPZA. Ada beberapa program, diantaranya : 1) Pesantren terpadu yang digunakan untuk mengembalikan nilai-nilai moral agama yang telah hilang. Melalui pendekatan agama diharapkan pecandu
semakin memiliki dasar yang kuat untuk menata ulang kehidupan mereka ke arah yang lebih baik. 2) Kursus bahasa inggris dan komputer 3) Kegiatan kerja 4) Kegiatan olahraga dan kesenian
7. Kriteria yang seperti apa untuk pasien yang akan dimasukan pada pusat rehabilitasi NAPZA ? Jawaban : Kriteria residen (pecandu) yang dapat menjalani rehabilitasi di UPT terapi dan rehabilitasi BNN (Panti rehabilitasii narkoba Lido Bogor) : 1) Calon residen merupakan pengguna narkoba aktif dengan pemakaian terakhir kurang dari 12 bulan. Jika terakhir mengkonsumsi narkoba lebih dari 3 bulan, wajib melampirkan surat keterangan dokter yang menerangkan bahwa yang bersangkutan adalah pengguna narkoba 2) Berusia 15-40 tahun. Jika berusia kurang dari 15 tahun hanya menjalani detoksifikasi dan entry unit 3) Tidak sedang hamil pada calon residen wanita 4) Tidak menderita penyakit fisik (diabetes, stroke, jantung) maupun psikis yang kronis yang dapat mengganggu pelaksanaan program 5) Calon residen datang dengan didampingi orang tua atau wali 6) Bagi residen yang menjalani rehabilitas karena putus pengendalian, wajib melampirkan salinan putusan 7) Calon residen yang menjalani rehabilitasi karena berdasarkan surat edaran mahkamah agung nomor 4 tahun 2010 harus didampingi oleh pihak pengadilan
8. Bagaimana mekanisme terjadinya sakaw dalam tubuh seorang pengguna NAPZA ? Jawaban : Setiap orang mempunyai reseptop opioid alami dalam tubuh sehingga apabila mengisi reseptor, orang akan menjadi nyaman sehingga menjadi reward sistem (contoh : mendapatkan hadiah seseorang akan menjadi senang sebagai respon alami). Tetapi jika sudah memakai NAPZA maka sistem dalam tubuh akan menjadi rusak karena sistem dalam tubuh diisi oleh opioid dari luar yang mengakibatkan reseptor itu menjadi rusak (contoh : jika tidak dijemput pacar tetap merasa senang) hal ini mengakibatkan reward sistem dan reseptor semakin banyak. Jadi kegiatan tidak bisa dilakukan jika pasokan tidak datang sehingga pasokan itu semakin banyak dan meningkat jumlahnya. Jika reseptor itu tidak datang akan mengakibatkan sindrom withdrawal. Secara norma, produksi dopamine bisa diperoleh dengan berfikir, membaca, menonton film, olahraga, dan aktivitas –aktivitas yang seseorang sukai. Fungsi dopamine adalah untuk memotivasi seseorang dan menjaga motivasi itu. Pada umumnya, jika saraf hendak beristirahat, zat substansi terus menempel pada saraf yang menyebabkan saraf kegembiraan aktif terus sehingga lama kelamaan orang tersebut akan ketagihan untuk menjadi gembira. Dari beberapa eksperimen, jika saraf ini diaktifkan terus menerus, akan mengakibatkan kerusakan otak sehingga pemakai tidak bisa lagi merasakan kegembiraan. Pada penghentian obat tersebut, pemakai akan mengalami gejala putus obat yang diistilahkan sakaw, atau sindrom withdrawal. Ini adalah hilangnya substansi yang menempel pada sistem saraf yang mengakibatkan saraf beristirahat, istilahnya memang istirahat tapi akibatnya adalah timbulnya rasa nyeri yang mendalam bagi penderitannya.
9. Dosis dan jenis zat NAPZA apa saja yang dapat dimanfaatkan dalam dunia medis ? Jawaban : a) LSD : Mengobati Ketergantungan, Perawatan untuk Depresi dan Menghentikan
Sakit Kepala Banyak orang tahu pada tahun 50 dan60-an, pemerintah bereksperimen dengan LSD untuk menguji agen perang, tapi hanya sedikit orang tahu bahwa ahli kejiwaan juga tertarik dengan eksperimen itu. Studi pada tahun lima puluhan menunjukkan bahwa penggunaan LSD untuk mengobati kecanduan alkohol menghasilkan 50% tingkat keberhasilan dibandingkan dengan tingkat keberhasilan 10% dari Metode Pengobatan untuk pecandu alkohol. Dalam Spring Grove State Hospital di Maryland, para peneliti memberikan pasien kanker akut LSD untuk melihat apakah LSD dapat membantu mengurangi kecemasan mereka tentang kematian. Sepertiga dari pasien mengatakan mereka merasa berkurang rasa tegang, depresi, takut kematian dan kesakitan. Sepertiga lainnya melaporkan kondisi ini cukup berkurang dan kelompok terakhir mengatakan, kondisi mereka tidak membaik sama sekali, tapi juga tidak memburuk.
LSD juga digunakan
untuk psikoterapi selama tahun enam puluhan. Sebuah studi dokter di Inggris yang merawat pasien mereka dengan obat menunjukkan mayoritas dari mereka percaya substansi efektif dan aman dalam mengobati pasien. Obat ini juga terbukti menjadi pereda nyeri yang efektif untuk sakit kronis. Bahkan pada tingkat bawah dosis psikedelik, LSD ditemukan setidaknya sama efektif dengan opiat dan jauh lebih tahan lama. Baru-baru ini, Harvard Medical School mewawancarai pasien sakit kepala cluster yang menggunakan LSD untuk mengobati kondisi mereka dan tujuh dari delapan mengatakan sakit kepala mereka reda dan membantu
menempatkan mereka dalam kelegaan. Melanjutkan penelitian ini, sebuah studi di McLean Hospital menemukan bahwa 53 penderita sakit kepala klaster yang mengambil LSD dilaporkan efek yang menguntungkan dan bahwa kuantitas obat bisa jauh di bawah dosis psychedelic agar menjadi efektif. b) Ekstasi : Mengurangi Kecemasan, Meringankan Gejala Parkinson's dan Perawatan
untuk PTSD Bahan kimia senyawa MDMA yang membuat ekstasi berguna dalam mengobati gangguan kecemasan. Studi formal yang dilakukan, psikolog dari Universitas Norwegia Sains dan Teknologi berpendapat bahwa bila MDMA dikombinasikan dengan terapi perendaman, kemampuan obat untuk melepaskan tingkat oxytocin bisa membuat MDMA obat yang ideal untuk digunakan sebagai program perawatan lengkap. Mereka mengatakan bahwa MDMA memiliki kombinasi efek farmakologis dalam pengaturan terapeutik, bisa memberikan keseimbangan mengaktifkan emosi sementara, rasa aman dan terkendali. Obat ini mungkin juga dapat untuk mengobati penyakit Parkinson melalui pelepasan kadar serotonin di otak. Korban Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) juga menunjukkan respons positif terhadap perawatan yang melibatkan ekstasi. Psikolog yang melakukan terapi menggunakan studi dan MDMA menemukan obat tersebut memberi mereka jendela waktu di mana pasien mengalami rasa takut sedikit tanggapan dan memadai bisa menangani terapi yang sangat penting untuk bekerja melalui kondisi mereka. c) Kokain dan Tanaman Coca : Obat bius baru, obat pencahar dan sebagai Obat
Motion Sickness Kokain pernah secara luas dipuji sebagai obat yang dapat digunakan untuk menyembuhkan segala sesuatu mulai dari sakit kepala akibat alkoholisme maupun
demam akut. Obat ini masih kadang-kadang digunakan sebagai anestesi topikal untuk mata, hidung dan operasi tenggorokan. Baru-baru ini juga telah digunakan sebagai pengobatan topikal diterapkan pada mereka yang menderita sakit kepala menahun yang parah. Meskipun para ilmuwan telah banyak menerima bahwa penggunaan kokain dalam bidang medis adalah sebanding dengan risiko, hal yang sama tidak berlaku untuk tanaman koka, di mana kokain berasal. Tidak seperti kokain, tanaman mengandung beberapa alkaloid (kokain dibuat dari hanya satu) dan rentan terhadap penyalahgunaan karena itu harus dikonsumsi sesuai aturan. Penelitian tentang keperluan medis daun koka agak terbatas, namun pada kebudayaan Andean telah menggunakan daun koka untuk tujuan pengobatan selama berabad-abad. Seorang dokter Amerika, Andrew Weil, percaya budaya ini mungkin ke sesuatu dan menunjukkan bahwa daun koka mungkin dapat mengobati mabuk perjalanan, radang tenggorokan, sembelit dan obesitas. d) Heroin : Satu Dari Penghilang Rasa sakit Terhebat di Dunia
Obat ini masih menjadi salah satu perawatan paling efektif dan paling aman untuk sakit kronis yang ekstrim, seperti penderitaan yang dialami oleh pasien kanker. Literatur medis telah menunjukkan bahwa hal itu jauh lebih aman daripada obat lain yang diberikan di tempatnya, termasuk oksikodon candu sintetis. e) Ketamin: Perawatan Ajaib Untuk Depresi
Obat ini mampu memperbaiki sambungan neuron di otak yang sebelumnya telah rusak oleh stres kronis. Ronald Duman, penulis senior studi ini, mencatat Ketamine seperti obat yang dapat bekerja dengan cepat dan berlangsung selama tujuh sampai 10 hari.