BAB I KONSEP MEDIS
A. Defi Defin nisi isi
Nyeri
adalah
pengalaman sensori
dan
emosional
yang tidak
menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang actual maupun potensial. Definisi keperawatan tentang nyeri adalah, apapun yang menyakitkan tubuh yang dikatakan individu/seseorang yang mengalaminya, yang ada kapanpun orang tersebut mengatakannya (Brunner !uddarth. "##"$. Nyeri punggung bawah adalah perasaan nyeri di daerah lumbasakral dan sakroiliakal, nyeri pinggang bawah ini sering disertai penjalaran ketungkai sampai kaki. (%arsono, "###$ &ow &ow Back Back 'ain 'ain adal adalah ah nyeri nyeri kron kronik ik didal didalam am lumb lumbal al,b ,bias iasany anyaa disebabkan oleh terdesaknya para vertebral otot, herniasi dan regenerasi dari nucleus pulposus,osteoartritis dari lumbal sacral pada tulang belakang . &ow Back 'ain (&B'$ atau Nyeri punggung bawah adalah suatu sensasi nyeri yang dirasakan pada diskus intervertebralis umumnya lumbal bawah, &)&* dan &*)!+ (Brunner !uddarth. "##"$ Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan &ow Back 'ain adalah nyeri kronik atau acut didalam lumbal yang biasanya disebabkan traum traumaa atau atau terde terdesak sakny nyaa otot otot para para vert verteb ebra ra atau atau teka tekana nan, n,her herni nias asii dan dan degenerasi degenerasi dari nuleus nuleus pulposus, pulposus, kelemahan kelemahan otot,osteoart otot,osteoartritis ritis dilumbal dilumbal sacral pada tulang belakang.
B. Etiologi
ebanyakan nyeri punggung bawah disebabkan oleh salah satu dari berbagai masalah muskuloskeletal (misal regangan lumbosakral akut, ketidakstabil ketida kstabilan an ligamen lumbosakral lumbosakral dan kelem kelemahan ahan otot, osteoartritis osteoartritis tulan tulang g belakang,
stenosis
tulang
belakang,
masalah
diskus
intervertebralis,
1
ketidaksamaan panjang tungkai$. 'enyebab lainnya meliputi obesitas, gangguan ginjal, masalah pelvis, tumor retroperitoneal, aneurisma abdominal dan masalah psikosomatik. ebanyakan nyeri punggung akibat gangguan muskuloskeletal akan diperberat oleh aktifitas, sedangkan nyeri akibat keadaan lainnya tidak dipengaruhi oleh aktifitas (-im de ong.+0$ .
C. Manifestasi Klinik
'asien biasanya mengeluh nyeri punngung akut maupun nyeri punggung kronis dan kelemahan. !elama wawancara awal kaji lokasi nyeri, sifatnya dan penjalarannya sepanjang serabut saraf (sciatica$, juga dievaluasi cara jalan pasien, mobilitas tulang belakang, refleks, panjang tungkai, kekuatan
motoris
dan
persepsi
sensoris
bersama
dengan
derajat
ketidaknyamanan yang dialaminya. 'eninggian tungkai dalam keadaan lurus yang mengakibatkan nyeri menunjukkan iritasi serabut saraf. 'emeriksaan
fisik
dapat
menemukan
adanya
spasme
otot
paravertebralis (peningkatan tonus otot tulang postural belakang yang berlebihan$ disertai hilangnya lengkungan lordotik lumbal yang normal dan mungkin ada deformitas tulang belakang. Bila pasien diperiksa dalam keadaan telungkup, otot paraspinal akan relaksasi dan deformitas yang diakibatkan oleh spasme akan menghilang. adang)kadang dasar organic nyeri punggung tak dapat ditemukan. ecemasan dan stress dapat membangkitkan spasme otot dan nyeri. Nyeri punggung bawah bisa merupakan anifestasi depresi atau konflik mental atau reaksi terhadap stressor lingkungan dan kehidupan. Bila kita memeriksa pasien dengan nyeri punngung bawah, perawat perlu meninjau kembali hubungan keluarga, variable lingkungan dan situasi kerja (Brunner !udarth. "##"$.
2
D. Patofisiologi
!truktur spesifik dalam system saraf terlibat dalam mengubah stimulus menjadi sensasi nyeri. !istem yang terlibat dalam transmisi dan persepsi nyeri disebut sebagai system nosiseptif. !ensitifitas dari komponen system nosiseptif dapat dipengaruhi oleh sejumlah factor dan berbeda diantara individu. 1idak semua orang yang terpajan terhadap stimulus yang sama mengalami intensitas nyeri yang sama. !ensasi sangat nyeri bagi seseorang mungkin hampir tidak terasa bagi orang lain (2uth 3raven. "##"$. 2eseptor nyeri (nosiseptor$ adalah ujung saraf bebas dalam kulit yang berespons hanya pada stimulus yang kuat, yang secara potensial merusak, dimana stimuli tersebut sifatnya bisa kimia, mekanik, termal. 2eseptor nyeri merupakan jaras multi arah yang kompleks. !erabut saraf ini bercabang sangat dekat dengan asalnya pada kulit dan mengirimkan cabangnya ke pembuluh darah local. !el)sel mast, folikel rambut dan kelenjar keringat. !timuli serabut ini mengakibatkan pelepasan histamin dari sel)sel mast dan mengakibatkan vasodilatasi. !erabut kutaneus terletak lebih kearah sentral dari cabang yang lebih jauh dan berhubungan dengan rantai simpatis paravertebra system saraf dan dengan organ internal yang lebih besar. !ejumlah substansi yang dapat meningkatkan transmisi atau persepsi nyeri meliputi histamin, bradikinin, asetilkolin dan substansi '. 'rostaglandin dimana 4at tersebut yang dapat meningkatkan efek yang menimbulkan nyeri dari bradikinin. !ubstansi lain dalam tubuh yang berfungsi sebagai inhibitor terhadap transmisi nyeri adalah endorfin dan enkefalin yang ditemukan dalam konsentrasi yang kuat dalam system saraf pusat (Bruner !udarth. "##"$. ornu dorsalis dari medulla spinalis merupakan tempat memproses sensori, dimana agar nyeri dapat diserap secara sadar, neuron pada system assenden harus diaktifkan. 5ktivasi terjadi sebagai akibat input dari reseptor nyeri yang terletak dalam kulit dan organ internal. 'roses nyeri terjadi karena adanya interaksi antara stimulus nyeri dan sensasi
nyeri ( Brunner
!uddarth. "##"$.
3
'atofisiologi 'ada sensasi nyeri punggung bawah dalam hal ini kolumna vertebralis dapat dianggap sebagai sebuah batang yang elastik yang tersusun atas banyak unit vertebrae dan unit diskus intervertebrae yang diikat satu sama lain oleh kompleks sendi faset, berbagai ligamen dan otot paravertebralis. onstruksi punggung yang unik tersebut memungkinkan fleksibilitas sementara disisi lain tetap dapat memberikan perlindungan yang maksimal terhadap sum)sum tulang belakang. &engkungan tulang belakang akan menyerap goncangan vertical pada saat berlari atau melompat. Batang tubuh membantu menstabilkan tulang belakang. 6tot)otot abdominal dan toraks sangat penting ada aktifitas mengangkat beban. Bila tidak pernah dipakai akan melemahkan struktur pendukung ini. 6besitas, masalah postur, masalah struktur dan peregangan berlebihan pendukung tulang belakang dapat berakibat nyeri punggung(",$. Diskus intervertebralis akan mengalami perubahan sifat ketika usia bertambah tua. 'ada orang muda, diskus terutama tersusun atas fibrokartilago dengan matriks gelatinus. 'ada lansia akan menjadi fibrokartilago yang padat dan tak teratur. Degenerasi diskus intervertebra merupakan penyebab nyeri punggung biasa. Diskus lumbal bawah, &)&* dan &*)!7, menderita stress paling berat dan perubahan degenerasi terberat. 'enonjolan diskus atau kerusakan sendi dapat mengakibatkan penekanan pada akar saraf ketika keluar dari kanalis spinalis, yang mengakibatkan nyeri yang menyebar sepanjang saraf tersebut (",$. 8ekanisme terjadinya nyeri pada &ow Back 'ain Nyeri yang ada pada low Back 'ain " macam + Nyeri Nosiseptif " Nyeri Neuropatik +. 8ekanisme Nyeri Nosiseptif pada &ow Back 'ain Bangunan peka nyeri yang terdapat di punggung bawah adalah periosteum, +/9 bangunan luar annulus fibroseptor (bagian fibrosa dari diskus intervertebralis$ ligamentum kapsula artikularis, fasia dan otot. !emua banguan tersebut mengandung nosiseptor yang peka terhadap
4
berbagai stimulus(mekanik, termal, kimiawi$. Bila reseptor dirangsang oleh sebagian stimulus lokal akan, dijawab dengan pengeluaran sebagai mediator inflamasi dan substansia lainnya yang menyebabkan timbulnya persepsinyeri., hiperalgesia maupun alodinia yang bertujuan mencegah pergerakan untuk memungkinkan berlangsung proses penyembuhan. !alah satu mekanisme untuk mencegah kerusakan yang lebih berat adalah spasme otot yang membatasi pergerakan. !pasme otot ini menyebabkan iskemia dan sekaligus menyebabkan munculnya titik picu (trigger points$ yang merupakan salah satu kondisi nyeri. 'embungkus syaraf juga, kaya akan nosiseptor yang merupakan akhiran dari nervi nervorum yang juga berperan sebagai sumber nyeri nosiseptif inflamasi, terutama nyeri yang dalam dan sulit dilokalisir. Berbagai jenis rangsangan tadi akan mengantisipasi nosiseptor, langsung menyebabkan nyeri dan sensitisasi menyebabkan hiperalgesia. Nyeri yang diakibatkan oleh aktivitas nosiseptor ini disebut nyeri nosiseptif. ". 8ekanisme Nyeri Neurepatik 'ada &B' Nyeri neuropatik adalah nyeri yang didahului atau disebabkan oleh lesi atau disfungsi primer pada system syaraf. Nyeri neuropatik yang sering ditemukan pada &B' berupa penekanan atau jeratan radiks syaraf oleh karena
%ernia Nukleus 'ulposus (%N', penyempitan kanalis
spinalis, pembengkaan artikulasio atau jaringan sekitarnya, fraktur mikro (misalnya penderita osteoporosis$, penekanan oleh tumor dan sebagainya. 'enanganan pada radiks saraf, terdapat " kemungkinan: a. 'enekanan hanya terjadi pada selaput pembungkus syaraf yang kaya nosiseptor dari nervi nervorum, yang menimbulkan inflamasi, nyeri dirasakan distribusi serabut syaraf tersebut. nyeri bertambah jika terdapat peperangan serabut syarap, misalnya karena pergerakan. b. 'enekanan sampai mengenai serabut syaraf, sehingga
ada
kemungkinan terjadi gangguan keseimbangan neuron sensorik melalui pelabuhan molekuler. 'erubahan molekuler menyebabkan aktivitas !!5 menjadi abnormal, timbul aktifitas ektopik (aktivitas di luar
5
nosiseptor$, akumulasi saluran ion Natrium (!;)Na dan saluran ion baru di daerah lesi$. 'enumpukan !;)Na naupun saluran ion baru didaerah lesi menyebabkan timbulnya mechsno)hot)sopt yang sangat peka terhadap rangsangan mekanikal maupun termal(hiperagesia mekanikal dan termal$. Ditemukan juga pembentukan reseptor adrener menyebabkan stress psikologi yang mampu memperberat nyeri. 5ktivitas ektopik menyebabkan timbulnya nyeri neuropatik baik yang sepontan seperti parestesia, disestisia, nyeri seperti kesetrum dan sebagainya, yang membedakan dengan nyeri inflamasi maupun yamg dibangkitkan seperti hiperal dan alodinia. 1erjadinya hiperalgesia dan alodinia pada nyeri ncuropatik juga disebabkan oleh adanya fenomena wind-up, &1' dan perubahan fenotip 5B. 'ada nyeri nosiseptif, inhibisi meningkat sedang pada nyeri neuropatik terutama disebabkan penurunan reseptor opioid di neuron kornu dorsalis dan peningkatan cholesystokinin (33$ yang menghambat kerja reseptor opioid.
E. Pemeriksaan Diagnostik / Penunjang
'rosedur diagnostik perlu dilakukan pada pasien yang mendertita nyeri punggung bawah. !inar <) vertebra mungkin memperlihatkan adanya fraktur, dislokasi, infeksi, osteoartritis atau scoliosis. 3omputed 1omografi (31$ berguna untuk mengetahui penyakit yang mendasari, seperti adanya lesi jaringan lunak tersembunyi disekitar kolumna vertebralis dan masalah diskus intervertebralis. =!> dapat membantu mendiagnosa penyempitan kanalis spinalis. 82; memungkinkan visualisasi sifat dan lokasi patologi tulang belakang (Brunner !uddarth. "##"$. F. Penatalaksanaan
ebanyakan nyeri punggung bisa hilang sendiri dan akan sembuh dalam 7 minggu dengan tirah baring, pengurangan stress dan relaksasi. 'asien harus tetap ditempat tidur dengan matras yang padat dan tidak membal selama " sampai 9 hari. 'osisi pasien dibuat sedemikian rupa sehingga fleksi lumbal
6
lebih besar yang dapat mengurangi tekanan pada serabut saraf lumbal. Bagian kepala tempat tidur ditinggikan 9# derajat dan pasien sedikit menekuk lututnya atau berbaring miring dengan lutu dan panggul ditekuk dan tungkai dan sebuah bantal diletakkan dibawah kepala. 'osisi tengkurap dihindari karena akan memperberat lordosis. adang)kadang pasien perlu dirawat untuk penanganan ?konservatif aktif@ dan fisioterapi. 1raksi pelvic intermiten dengan 0 sampai +9 kg beban traksi. 1raksi memungkinkan penambahan fleksi lumbal dan relaksasi otot tersebut. Aisioterapi perlu diberikan untuk mengurangi nyeri dan spasme otot. 1erapi bisa meliputi pendinginan (missal dengan es$, pemanasan sinar infra merah, kompres lembab dan panas, kolam bergolak dan traksi. >angguan sirkulasi , gangguan perabaan dan trauma merupakan kontra indikasi kompres panas. 1erapi kolam bergolak dikontraindikasikan bagi pasien dengan masalah kardiovaskuler karena ketidakmampuan mentoleransi vasodilatasi perifer massif yang timbul. >elombang ultra akan menimbulkan panas yang dapat meningkatkan ketidaknyamanan akibat pembengkakan pada stadium akut. 6bat)obatan mungkin diperlukan untuk menangani nyeri akut. 5nalgetik narkotik digunakan untuk memutus lingkaran nyeri, relaksan otot dan penenang digunakan untuk membuat relaks pasien dan otot yang mengalami spasme, sehingga dapat mengurangi nyeri. 6bat antiinflamasi, seperti aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid (N!5;D$, berguna untuk mengurangi nyeri. ortikosteroid jangka pendek dapat mengurangi respons inflamasi dan mencegah timbulnya neurofibrosis yang terjadi akibat gangguan iskemia (",$. . Kom!likasi
!koliosis merupakan komplikasi yang paling sering ditemukan pada penderita nyeri punggung bawah karena !pondilosis. %al ini terjadi karena pasien selalu memposisikan tubuhnya kearah yang lebih nyaman tanpa mempedulikan sikap tubuh normal. %al ini didukung oleh ketegangan otot pada sisi vertebra yang sakit (%elman."#+#$
7
". Prognosis
Dengan penanganan yang teratur kesembuhan pada penderita nyeri punggung bawah diperkirakan 0# dalam + bulan, # dalam 9)7 bulan dan sembuh setelah lebih dari 7 bulan . esembuhan mutlak pada penderita nyeri punggung bawah karena spondilosis lumbal tidak bisa diharapkan karena spondilosis adalah degeneratif sekitar annulus fibosus, lamina dan artikularis yang mengeras karena terjadinya kalsifikasi (%elman. "#+#$.
8
BAB II AS#"AN KEPE$A%A&AN
A. Pengkajian Ke!era'atan N(eri Punggung Ba'a) *+o' Ba,k Pain / +BP-
Data fokus yang perlu dikaji: +. 2iwayat kesehatan 2iwayat 'enyakit a. eluhan =tama (keluhan yang dirasakan pasien saat dilakukan pengkajian$ b. 2iwayat penyakit sekarang +$ Diskripsi gejala dan lamanya "$ Dampak gejala terhadap aktifitas harian 9$ 2espon terhadap pengobatan sebelumnya $ 2iwayat trauma c. 2iwayat 'enyakit !ebelumnya +$ ;mmunosupression (supresis imun$ "$ 'enurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas (kangker$ 9$ Nyeri yang menetap merupakan pertimbangan untuk kangker atau infeksi. $ 'emberatan nyeri di kala terbaraing (tumor instraspinal atau infeksi$ atau pengurangan nyeri (hernia nudeus pulposus / %N'$ *$ Nyeri yang paling berat di pagi hari (spondiloartropati seronegatif:
ankylosing
spondyli)tis,
artristis
psoriatic,
spondiloartropati reaktif, sindroma fibromialgia$ 7$ Nyeri pada saat duduk (%N', kelainan faset sendi, stenosis kanal, kelahinan otot paraspinal, kelainan sendi sakroilikal, spondilosis / spondilolisis / spondilolistesis, N'B)spesifik$ 0$ 5danya demam (infeksi$ C$ >angguan normal (dismenore, pasca)monopause /andropause$ $ eluhan visceral (referred pain$ +#$ >angguan miksi
9
++$ !addle anesthesia +"$ elemahan motorik ekstremitas bawah (kemungkinan lesi kauda ekwina$ +9$ &okasi dan penjalaran nyeri. ". 'emeriksaan fisik a. eadaan =mum b. 'emeriksaan persistem +$ !istem persepsi dan sensori (pemeriksaan panca indera : penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, perasa$ "$ !istem persarafan ('emeiksaan neurologik$ a$ 'emeriksaan motorik b$ 'emeriksaan sens sensorik. c$ !traight leg 2aising (!&2$, test laseue (iritasi radisks &* atau ! +$ cross laseue(%N' median$ 2everse &aseue (iritasi radik lumbal atas$ d$ !itting knee eEtension (iritasi lesi iskiadikus$ e$ 'emeriksaan system otonom f$ 1anda 'atrick (lasi coEae$ dan kontra 'atrick (lesi sakroiliaka$ g$ 1es Naff4iger h$ 1es valsava. 9$ !istem pernafasan (Nilai frekuensi nafas, kualitas, suara, dan jalan nafas.$ $ !istem kardiovaskuler (Nilai tekanan darah, nadi, irama, kualitas, dan frekuensi$ *$ !istem >astrointestinal (Nilai kemampuan menelan,nafsu makan, minum, peristaltic dan eliminasi$ 7$ !istem ;ntegumen (Nilai warna, turgor, tekstur dari kulit pasien $ 0$ !istem 2eproduksi ( =ntuk pasien wanita $ C$ !istem 'erkemihan (Nilai Arekuensi Bak, warna, bau, volume $ 9. 'ola fungsi kesehatan a. 'ola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
10
b. 'ola aktifitas dan latihan (3ara berjalan : pincang, diseret, kaku (merupakan indikasi untuk pemeriksaan neurologis$ c. 'ola nutrisi dan metabolisme d. 'ola tidur dan istirahat ('asien &B' sering mengalami gangguan pola tidur dikarenakan menahan nyeri yang hebat$ e. 'ola kognitif dan perceptual ('rilaku penderita apakah konsisten dengan keluhan nyerinya (kemungkinan kelainan psikiatrik$ f. 'ersepsi diri/konsep diri g. 'ola toleransi dan koping stress (Nyeri yang timbul hampir pada semua pergerakan daerah lumbal sehingga penderita berjalan sangat hati)hati untuk mengurangi rasa sakit tersebut (kemungkinan infeksi. ;nflamasi, tumor atau fraktur$ h. 'ola seksual reproduksi i.
'ola hubungan dan peran
j.
'ola nilai dan keyakinan
B. Diagnosa Ke!era'atan N(eri Punggung Ba'a) *+o' Ba,k Pain / +BP-
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien dengan &ow Back 'ain adalah : +. Nyeri akut b.d agen injuri (fisik muskuloskeletal$ dan system syaraf vascular$ ". erusakan mobilitas fisik b.d nyeri, kerusakan muskula skeletal, kekakuan sendi, kontraktur$ 9. >angguan pola tidur b.d nyeri, tidak nyaman . Defisit self care b.d nyeri
11
12
C. $en,ana Ke!era'atan
D.
F. Diagnosa
N
%. +
A. &ujuan
Ke!era'atan
;.
Nyeri
akut
b/d
-. !etelah
dilakukan
agen injuri (fisik,
tindakan
kelainan muskulo
keperawatan
skeletal
dan
selama J E " jam
system
syaraf
nyeri berkurang /
vaskuler . . Batasan karakteristik &. Gerbal : 8. 8enarik nafas
hilang
dengan
kriteria : )
<. 8elaporkan nyeri ber)
)
kurang / hilang Arekuensi nyeri berku)
pan)jang, merintih N. 8engeluh nyeri ) 6. H 8otorik: ) '. ) 8enyeringaik an wajah. ) I. ) &angkah yang ) ter)seok)seok 2. ) ' ostur yang ) kaku / tidak stabil
rang / hilang &ama nyeri berkurang etegangan otot berku)rang / hilang Dapat istirahat !kala nyeri berkurang / menurun lien
>. Interensi +. &akukan
pengkajian
nyeri
secara kom)prehensif (lokasi,
karateristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor presipitasi$. ". 6bservasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan. 9. >unakan teknik komunikasi terapetik untuk mengetahui pengalaman nyeri klien. . aji kultur / budaya yang mempengaruhi respon nyeri. *. ontrol lingkungan yang dapat mempe)ngaruhi nyeri (suhu ruangan, pencahayaan, dan kebisingan$ 7. 'ilih dan lakukan penanganan nyeri
(farmokologi,
non
farmakologi dan inter)personal$ 0. aji tipe dan sumber nyeri untuk me)nentukan intervensi. C. 5jarkan tentang teknik non farmakologi. . Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri. +#. Fvaluasi keefektifan kontrol nyeri ++. 1ingkatkan istirahat +". olaborasi dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil. +9. 8onitor penerimaan klien tentang mana)jemen nyeri. K.
melaporkan
13
)
mendadak atau cepat !akit berbalik 5F. 5A. 5>. 5%.
52. BB.
>angguan
9
tidur
pola nyeri,
5!. 51. 5=. 5G. 5-. 5<. ) 5L. 5K. B5. )
) 'enampilan seimbang ) 8enggerakkan otot dan sendi ) 8ampu pindah tempat tanpa bantuan ) Berjalan tanpa bantuan 5&. BF. !etelah
b.d
dilakukan tindakan
tidak
keperawatan
nyaman B3. Batasan BD.
selama J < " jam
nyeringai$ 'asien
dapat
terpenuhi
karakteristik 'asien menahan sa)kit
(merintih,
klien
kebutuhan tidurnya
me) )
) mengungkapkan tidak ) bisa tidur karena nyeri ) ) )
dengan criteria : umlah jam tidur cukup 'ola tidur normal ualitas tidur cukup 1idur secara teratur 1idak sering terbangun 1anda vital d alam
Peningkatan &i1ur / Slee! En)an,ement B%. +. aji pola tidur / pola aktivitas ". 5njurkan klien tidur secara teratur 9. elaskan tentang pentingnya tidur yang cukup selama sakit dan
terapi. . 8onitor pola tidur dan catat keadaan fisik, psykososial yang mengganggu tidur *. Diskusikan pada klien dan keluarga tentang tehnik peningkatan pola tidur B;. B. Manajemen lingkungan +. Batasi pengunjung ". aga lingkungan dari bising 9. 1idak melakukan tindakan keperawatan pada saat klien tidur B.
batas normal BA. B>.
15
B&.
B8.
Defisit self
BN.
care b.d nyeri
!eteleh
dilakukan tindakan keperawatan pada pasien selama 9 E " jam diharapkan
B6. !elf care assistance M +. 8onitor kemampuan klien untuk perawatan diri yang mandiri ". 8onitor kebutuhan klien untuk alat)alat bantu 9. !ediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk memenuhi perawatan dirinya . Dorong klien untuk melakukan aktivitas yang mandiri sesuai kemampuan
kebutuhan perawatan diri pasien dapat terpenuhi, dengan )
kriteria hasil : klien terbebas dari bau
)
badan 8enyatakan kenyamanan
terhadap
pemenuhan kebutuhan perawatan diri
16
BP.DAF&A$ P#S&AKA +. Brunner !uddarth, 5lih Bahasa 8onica Fster, !' M Buku 5jar eperawatan 8edikal Bedah, Fdisi C, Golume +, F>3, akarta, "##" ". Brunner !uddarth, 5lih Bahasa 8onica Fster, !' M Buku 5jar eperawatan 8edikal Bedah, Fdisi C, Golume 9, F>3, akarta, "##" 9. 2uth A. 3raven, FdD, 2N, Aundamentals 6f Nursing, Fdisi ;;, &ippincot, 'hiladelphia, "### . -im de ong, Buku 5jar ;lmu Bedah, Fdisi 2evisi, 3etakan ;, F>3, akarta, +0 *. %elman. "#+#. 5skep &B' (&ow Back 'ain$. Diakses pada tanggal +" Aebruaei "#+". http://nursingbegin.com/askep)lbp/. 7. -ilkinson, udith 8. "#++. Buku !aku Diagnosa eperawatan. akarta: F>3 BQ. BR.
17