1
BAB I LAPORAN KASUS
I.
IDENTITAS
Nama
: Ny. P
Alamat
: Kademangan
Umur
: 39 tahun
Kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: Tidak bekerjaa
Status
: Menikah
Suku angsa
: !a"a
K#ns K#nsul ul dari dari
: eda edah$ h$ Mend Mender erit itaa : %rak %raktu turr dent dental al#a #al& l&e# e#la larr sisi sisi atas atas
Tanggal nggal peri periks ksaa
: 'abu$ 'abu$ () *es *esem ember ber +,(+,(-
II.
RIWAYAT KASUS
(. Keluhan Utama
: P#st K ( minggu yang lalu.
+. Riwayat penyakit eka!an" : Pasien rujukan dari bagian bedah$ p#st K ( minggu yang lalu$ jatuh dari m#t#r$ keadaan saat ke/elakaan tidak sadarkan diri 0 (, menit$ gigi patah pada bagian depan atas$ tidak nyeri. 3. Riwayat pe!awatan a. 1igi
: : belum pernah melakukan pera"atan gigi
b. !ar.lunak !ar.lunak '. mulut dan sekitarnya : belum pernah melakukan pera"atan jaringan lunak r#ngga mulut #. Riwa Riwaya yatt kee keeha hata tan n •
Kelainan darah
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
•
Kelainan end#krin
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
•
1angguan nutrisi
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
•
Kelainan jantung
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
•
Kelainan kulit2 kelamin
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
•
1angguan pe pen/ernaan
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
•
1angguan respirat#ri
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
2
•
Kelainan imun#l#gi
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
•
1angguan TM!
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
•
Tekanan darah
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
•
*iabetes mellitus
: pasien menderita diabetes$ diketahui saat periksa di mantri desa.
•
ainlain
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
-. O$at%&$atan yan" telah 'e(an" (i)alani : Menggunakan #bat kumur dan mengk#nsumsi #bat#batan dari p#li bedah tetapi pasien tidak mengetahui namanya. ). Kea(aan &ial'ke$iaaan
* Menengah$ r#k#k 45$ alk#h#l 45$ suka makan dan
minum manis. 6. Riwayat Kelua!"a * a. Kelainan darah
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
b. Kelainan end#krin
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
/. *iabetes melitus
: ibu pasien menderita ken/ing manis.
d. Kelainan jantung
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
e. Kelainan syara%
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
%. Alergi
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
g. lainlain
:
III. PE+ERIKSAAN KLINIS ,. EKSTRA ORAL *
a. Muka Muka
: 7dema 7dema peri#r peri#rbit bitaa 4*5$ 4*5$ K#njun K#njungti gti&a &a hipere hiperemi mi
b. Pipi kiri
: simetris
Pipi kanan /.
ibir atas bibir ba"ah
d. Sudut mulut
: simetris : simetris : simetris : simetris
e. Kelenjar submandibularis submandibularis kiri : tidak teraba pembesaran kanan : tidak teraba pembesaran %. Kelenjar submentalis
: tidak teraba pembesaran
2
•
Kelainan imun#l#gi
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
•
1angguan TM!
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
•
Tekanan darah
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
•
*iabetes mellitus
: pasien menderita diabetes$ diketahui saat periksa di mantri desa.
•
ainlain
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
-. O$at%&$atan yan" telah 'e(an" (i)alani : Menggunakan #bat kumur dan mengk#nsumsi #bat#batan dari p#li bedah tetapi pasien tidak mengetahui namanya. ). Kea(aan &ial'ke$iaaan
* Menengah$ r#k#k 45$ alk#h#l 45$ suka makan dan
minum manis. 6. Riwayat Kelua!"a * a. Kelainan darah
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
b. Kelainan end#krin
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
/. *iabetes melitus
: ibu pasien menderita ken/ing manis.
d. Kelainan jantung
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
e. Kelainan syara%
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
%. Alergi
: Pasien mengaku tidak ada kelainan
g. lainlain
:
III. PE+ERIKSAAN KLINIS ,. EKSTRA ORAL *
a. Muka Muka
: 7dema 7dema peri#r peri#rbit bitaa 4*5$ 4*5$ K#njun K#njungti gti&a &a hipere hiperemi mi
b. Pipi kiri
: simetris
Pipi kanan /.
ibir atas bibir ba"ah
d. Sudut mulut
: simetris : simetris : simetris : simetris
e. Kelenjar submandibularis submandibularis kiri : tidak teraba pembesaran kanan : tidak teraba pembesaran %. Kelenjar submentalis
: tidak teraba pembesaran
3
g. Kelenjar leher
: tidak teraba pembesaran
h. Kelenjar sublingualis
: tidak teraba pembesaran
i. Kelenjar par#tis
: tidak teraba pembesaran
-. INTRA ORAL *
a. Muk#sa Muk#sa labial labial atas atas
: 8ipere 8iperemi mi 45
Muk#sa labial ba"ah
: tidak ada kelainan
b. Muk#sa pipi kiri
: tidak ada kelainan
Muk#sa pipi kanan
: tidak ada kelainan
/. uka ukall %#ld %#ld atas atas
: 8ipe 8ipere remi mi 45 45
ukal %#ld ba"ah
: 8iperemi 45
d. abial abial %#ld %#ld atas atas
: 8ipere 8iperemi mi 45
abial %#ld ba"ah
: 8iperemi 45
e. 1inggi 1inggi&a &a rahang rahang atas atas
: 8ipere 8iperemi mi 45$ 45$ leuk#pl leuk#plaki akiaa 45
%. 1inggi 1inggi&a &a rahang rahang ba"ah ba"ah kiri kiri : 8ipe 8iperem remii 45$ 45$ leuk leuk#pla #plakia kia 45 idah
: tidak ada kelainan
g. *asar *asar mulut mulut
: tidak tidak ada kelain kelainan an
h. Pala Palatu tum m
: tidak tidak ada kela kelain inan an
i.
T#nsil nsil
: tidak tidak ada kela kelain inan an
j.
Pharyn
: tidak ada kelainan
C
C
C
C
C
C
4
8
7
6
5
4
V
3
IV
III
V IV III II
8
7 C
6 C
5 C
1
I
I
4 C
I
1 C
2
3
4
5
6
II III IV
II III IV
2
V
3 C
C
4 C
5 C
6 C
Keterangan : ;3+( (+3 )-;3+ (+3;-)
:
( +
: 1igi patah : palpasi 45 nyeri$ g#yang : perkusi 45 nyeri$ g#yang
=
=
6 III.
: 45 : 45
Palpasi
: 45
<7
: 45 dingin
S#ndase Perkusi
: 45 nyeri : 45
Palpasi
: 45
<7
: 45 nyeri
: 1igi hilang DIANOSE SE+ENTARA *
+ : Trauma gigi anteri#r kelas + menurut klasi%ikasi 7llis dan *a&ey uksasi >ntrusi 1igi g#yang derajat 3 plak putih pada gingi&a rahang atas pada gigi ;3+( (+3 )-;3+( (+3;-) ,.
-.
S#ndase Perkusi
5
/.
I1.
;3+( (3; )-;3+( (+3;-)
#. =
:
0.
:
=
REN2ANA PERAWATAN *
7&aluasi pada gigi + Tumpat Pada gigi
= = S/aling pada gigi ;3+( (+3 )-;3+( (+3;-) ,. Pen"&$atan *
'2 >> S ; dd /ap ( p./ '2Asam Me%enamat -,, mg tab N#.? S prn (3 dd tab ( p./. '2 'anitidin (, mg tab N# S 3 dd tab ( p./. '2
ab.'#ntgen#l#gi mulut2 'adi#l#gi : 45 pan#rami/ ph#t# ab.Pat#l#gi anat#mi
:
6
•
Sit#l#gi
:
•
i#psi
:
ab.Mikr#bi#l#gi
:
•
akteri#l#gi
:
•
!amur
:
ab.Pat#l#gi Klinik
:
/. Ru)ukan *
P#li Penyakit *alam
:
P#li T8T
:
P#li Kulit B Kelamin
:
P#li bedah
:
1I. DIANOSE AK3IR *
+ :
,.
Trauma anteri#r
gigi kelas
+
menurut klasi%ikasi 7llis dan *a&ey uksasi >ntrusi Peri#d#ntitis trauma -.
/.
=
: Pulpitis re&ersible
#.
=
: 8iperemi pulpa
0.
;3+( (3; )-;3+( (+3;-)
LE+BAR PERAWATAN
e./.
7
Tan""al
Elemen
() *es.
+
+,(-
Dia"n&a
The!api
Kete!an"an
Trauma gigi
7&aluasi
Pasien
anteri#r kelas
'2
+ menurut
??@>>>
klasi%ikasi 7llis dan *a&ey
3,,
mg
/ap
N#.
S ; dd /ap ( p./ '2Asam Me%enamat -,, mg tab N#.? S prn (3 dd tab ( p./. '2 'anitidin (, mg tab N#
uksasi >ntrusi
S 3 dd tab ( p./. '2 etadine garge %l N#. (
Peri#d#ntitis
S + dd s#luti# #ris
e./. Trauma Terdapat
plak
putih
pada
gingi&a
#ral
dilakukan e&aluasi selama pr#ses peradangan berlanjut$ pasien dik#nsulkan ke
bagian
penyakit dalam
'2
untuk
mengatasi diabetes melitusnya$
rahang
dan ke bagian
atas dan ba"ah
bedah
untuk
meng#ntr#l lukanaya. Pulpitis
=
Tumpat
Pasien disarankan
re&ersible
k#ntr#l 8iperemi
(+3 (+3;-)
kembali dalam - hari.
pulpa
=
;3+( )-;3+(
Tumpat
S/aling
BAB II
8
PE+BA3ASAN
., T!auma i"i ,.,., De4inii
Trauma gigi atau yang dikenal dengan Traumatic Dental Injury 4T*>5 adalah kerusakan yang mengenai jaringan keras dan atau peri#d#ntal karena sebab mekanis. T*> umumnya melibatkan gigi anteri#r$ terutama insisi&us sentralis dan insisi&us lateralis rahang atas$ berlaku baik pada gigi sulung maupun gigi permanen.($+ -.,.- Eti&l&"i
Penyebab trauma bisa dibagi menjadi dua kateg#ri utama yaitu trauma yang tidak disengaja 4unintentional trauma5 dan trauma yang disengaja 4intentional trauma5. Unintentional trauma dapat terjadi karena terjatuh$ ke/elakaan saat ber#lahraga$ ke/elakaan lalu lintas$ penggunaan gigi yang tidak pada tempatnya seperti menggigit pena$ dan membuka tutup b#t#l. Intentional trauma terjadi karena kekerasan %isik dan pr#sedur iatr#genik.( .,./
Klai4ikai T!auma
Para ahli mengklasi%ikasikan berbagai ma/am kelainan akibat trauma gigi anteri#r. Klasi%ikasi trauma gigi yang telah diterima se/ara luas adalah klasi%ikasi menurut 7llis dan *a&ey serta klasi%ikasi yang direk#mendasikan dari D#rld 8ealth Crganiati#n 4D8C5 dalam Application of International Classification of Diseases to Dentistry and Stomatology. 7llis dan *a&ey menyusun klasi%ikai trauma pada gigi anteri#r menurut banyaknya struktur gigi yang terlibat$ yaitu : (( Kelas ( : Eraktur mahk#ta sederhana yang hanya melibatkan jaringan email. Kelas + : Eraktur mahk#ta yang lebih luas yang telah melibatkan jaringan dentin tetapi belum melibatkan pulpa. Kelas 3 : Eraktur mahk#ta gigi yang melibatkan jaringan dentin dan menyebabkan terbukanya pulpa. Kelas ; : Trauma pada gigi yang menyebabkan gigi menjadi n#n &ital dengan atau tanpa kehilangan struktur mahk#ta. Kelas - : Trauma pada gigi yang menyebabkan kehilangan gigi atau a&ulsi. Kelas ) : Eraktur akar dengan atau tanpa kehilangan struktur mahk#ta.
9
Kelas 6 : Perubahan p#sisi atau displacement gigi. Kelas = : Kerusakan gigi akibat trauma atau benturan pada gigi sulung. D8C mengklasi%ikasikan menjadi ; garis besar yang meliputi kerusakan pada jaringan keras gigi dan pulpaF kerusakan pada jaringan keras gigi$ pulpa dan tulang al&e#larF kerusakan pada jaringan peri#d#ntalF serta kerusakan pada gusi atau jaringan lunak r#ngga mulut.+ ,. Ke!uakan pa(a 5a!in"an Ke!a i"i (an Pulpa. -
A.
'etak mahk#ta 4enamel infraction5$ yaitu suatu %raktur yang tidak
sempurna pada enamel tanpa kehilangan struktur gigi dalam arah h#ri#ntal atau &ertikal. .
Eraktur enamel 4enamel fracture5 yaitu suatu %raktur yang hanya mengenai
lapisan enamel saja. <.
Eraktur enameldentin 4uncomplicated crown fracture5$ yaitu %raktur pada
mahk#ta gigi yang hanya mengenai enamel dan dentin saja tanpa melibatkan pulpa.
10
*.
Eraktur mahk#ta yang k#mpleks 4complicated crown fracture5$ yaitu
%raktur yang mengenai enamel$ dentin$ dan pulpa. Eraktur mahk#taakar yang tidak k#mpleks 4uncomplicated crown-root fracture5$ yaitu %raktur yang mengenai enamel$ dentin$ dan sementum tetapi tidak melibatkan jaringan pulpa. 7.
Eraktur mahk#ta akar yang k#mpleks 4complicated crown-root fracture)$
yaitu %raktur yang mengenai enamel$ dentin$ sementum$ dan melibatkan pulpa. E.Eraktur akar 4root fracture5$ yaitu %raktur yang mengenai dentin$ sementum$ dan pulpa.+ -.
Ke!uakan pa(a 5a!in"an Pe!i&(&ntal. -
A.
K#nkusi yaitu trauma yang mengenai jaringan pendukung gigi yang
menyebabkan gigi lebih sensiti% terhadap tekanan dan perkusi tanpa adanya keg#yangan atau perubahan p#sisi gigi. .
Subluksasi yaitu keg#yangan gigi tanpa disertai perubahan p#sisi gigi
akibat trauma pada jaringan pendukung gigi. <.
uksasi$ merupakan perubahan letak gigi yang terjadi karena pergerakan
gigi ke arah labial$ palatal maupun lateral$ hal ini menyebabkan kerusakan atau %raktur pada s#ket al&e#lar gigi tersebut. *.
uksasi ekstrusi 4 partial displacement 5$ yaitu keluarnya sebagian gigi dari
s#ketnya. 7kstrusi menyebabkan mahk#ta gigi terlihat lebih panjang. 7.
uksasi intrusi yaitu pergerakan gigi ke dalam tulang al&e#lar$ dimana
dapat menyebabkan kerusakan atau %raktur s#ket al&e#lar. uksasi intrusi menyebabkan mahk#ta gigi terlihat lebih pendek. E. A&ulsi 4hilang atau ekstrartikulasi5 yaitu lepasnya seluruh g igi ke luar dari s#ket. /.
Ke!uakan pa(a 5a!in"an Tulan" Pen(ukun". -
A.
Communition of the maxillary aleolar soc!et adalah kerusakan dan
k#mpresi dari s#ket al&e#lar pada rahang atas. 8al ini dapat juga dilihat pada intrusi% dan luksasi lateral. .
Communition of the mandi"ular aleolar soc!et adalah kerusakan dan
k#mpresi dari s#ket al&e#lar pada rahang ba"ah. 8al ini dapat juga dilihat pada intrusi% dan luksasi lateral.
11
<.
Eraktur dinding s#ket al&e#lar maksila adalah %raktur tulang al&e#lar pada
rahang atas yang melibatkan dinding s#ket labial atau lingual$ dibatasi #leh bagian %asial atau lingual dari dinding s#ket. *.
Eraktur dinding s#ket al&e#lar mandibula adalah %raktur tulang al&e#lar
pada rahang ba"ah yang melibatkan dinding s#ket labial atau lingual$ dibatasi #leh bagian %asial atau lingual dari dinding s#ket. 7.
Eraktur pr#sesus al&e#lar maksila adalah %raktur yang mengenai pr#sesus
al&e#laris dengan atau tanpa melibatkan s#ket al&e#lar gigi pada rahang atas. E.Eraktur maksila adalah %raktur pada maksila yang melibatkan pr#sesus al&e#laris$ dengan atau tanpa melibatkan s#ket gigi. 1.
Eraktur mandibula adalah %raktur pada mandibula yang melibatkan
pr#sesus al&e#laris$ dengan atau tanpa melibatkan s#ket gigi. #. Ke!uakan pa(a ui atau 5a!in"an Lunak R&n""a +ulut. -
A.
aserasi merupakan suatu luka terbuka pada jaringan lunak yang
disebabkan #leh benda tajam seperti pisau atau pe/ahan luka. uka terbuka tersebut berupa r#beknya jaringan epitel dan subepitel. .
K#ntusi# yaitu luka memar yang biasanya disebabkan #leh pukulan benda
tumpul dan menyebabkan terjadinya perdarahan pada daerah submuk#sa tanpa disertai s#beknya daerah muk#sa. <.
uka abrasi$ yaitu luka pada daerah super%isial yang disebabkan karena
gesekan atau g#resan suatu benda$ sehingga terdapat permukaan yang berdarah atau le/et.
.,.#
Pene"akan Dia"n&i
*iagn#sis ditegakkan berdasarkan ri"ayat$ pemeriksaan klinis$ dan pemeriksaan penunjang berupa radi#gra%i$ tes elektrik dan uji termal. Pada %raktur yang dapat terlihat se/ara klinis yaitu seperti %raktur enamel$ %raktur mahk#ta$ a&ulsi$ displacement umumnya dapat ditegakkan hanya dengan ri"ayat dan pemeriksaan klinis. Kasus %raktur yang diperkirakan terjadi dibagian akar gigi atau tulang al&e#lus membutuhkan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan radi#gra%i untuk memastikannya.
-.,.0
Penan"anan Da!u!at
12
Pr#gn#sa trauma gigi akan menjadi lebih baik jika #rang tua dan masyarakat menyadari langkahGlangkah pert#l#ngan pertama dan kebutuhan untuk men/ari peng#batan segera. 'i"ayat kesehatan anak$ p#la tingkah laku anak dan bentuk trauma gigi yang terjadi pada anak harus dipertimbangkan dalam melakukan penanganan darurat untuk menentukan pera"atan yang tepat.( Trauma gigi anak sering disertai dengan luka terbuka dari jaringan mulut$ abrasi jaringan "ajah atau bahkan luka tusukan. Tindakan darurat yang harus dilakukan seperti debridement luka$ penjahitan$ k#ntr#l perdarahan dari luka jaringan lunak$ dan pemberian anti tetanus serum bila ada kemungkinan luka yang didapat sepsis.( Pada trauma gigi yang hanya mengenai enamel atau hanya menyebabkan retaknya enamel$ selain pr#sedur diagn#stik yang lengkap$ pera"atan dilakukan dengan menghaluskan struktur gigi yang kasar saja dan dik#ntr#l setelah + minggu dan ( bulan setelah terjadi trauma. Trauma gigi yang mengenai enamel dan dentin memerlukan rest#rasi sementara$ atau indirect pulp capping . Trauma gigi yang mengenai pulpa dan atau saluran akar memerlukan pera"atan dengan tujuan untuk mempertahankan &italitas pulpa. !enis pera"atan yang dapat dilakukan adalah direct pulp capping# pulp#t#mi$ ataupun pulpekt#mi.( Pada gigi yang mengalami a&ulsi$ penanganan darurat yang dapat dilakukan adalah dengan menyimpan gigi yang a&ulsi tersebut di dalam /airan susu yang dingin sebelum kemudian diba"a ke d#kter gigi untuk ditanamkan kembali sesegera mungkin.
.-
Pe!i&(&ntiti -.-. , De4inii
Peri#d#ntitis adalah peradangan atau in%eksi pada jaringan penyangga gigi. !aringan penyangga gigi adalah gingi&a$ ligamentum peri#d#ntal$ sementum$ dan tulang al&e#lar.3
13
-.-.- Eti&l&"i
Mekanisme 7ti#l#gi dari perid#ntitis diantaranya : ,.
Adanya pembuluh darah yang besar pada satu sisi al&e#lus mungkin mempengaruhi pembentukan p#ket in%rab#ni.3
-. *esakan makanan yang kuat ke daerah interpr#ksimal dapat menyebabkan
kerusakan unilateral pada perangkat pendukung gigi dan rusaknya perlekatan epitel.3 /. Trauma pada jaringan peri#d#ntal dapat menyebabkan kerusakan pun/ak ligamen
peri#d#nsium
4trauma
#klusi5$
yang
jika
sudah
ada
in%lamasi$
dapat
mengakibatkan migrasi epitel jungsi#nal ke arah daerah terjadinya kerusakan.3 #. Plak yang terdapat di daerah apikal gigigigi berdekatan yang maju dengan
ke/epatan berbedabeda ke arah apikal dapat menyebabkan kerusakan tulang al&e#lar yang lebih /epat pada salah satu sisi dari dua gigi yang bersebelahan$ sehingga menyebabkan res#rpsi tulang yang berbentuk &ertikal. Pada kehilangan tulang peri#d#ntal pada gigi berakar jamak$ terjadi masalah khusus ketika terlibatnya bi%urkasi atau tri%urkasi.3
-.-./ Pat&4ii&l&"i
Suatu keadaan dapat disebut peri#d#ntitis bila perlekatan antara jaringan peri#d#ntal dengan gigi mengalami kerusakan. Selain itu tulang al&e#lar juga mengalami kerusakan. Peri#d#ntitis dapat berkembang dari gingi&itis 4peradangan atau in%eksi pada gusi5 yang tidak dira"at. >n%eksi akan meluas dari gusi ke arah tulang di ba"ah gigi sehingga menyebabkan kerusakan yang lebih luas pada jaringan peri#d#ntal.; ila ini terjadi$ gusi dapat mengalami penurunan$ sehingga permukaan akar terlihat dan sensiti&itas gigi terhadap panas dan dingin meningkat. 1igi dapat mengalami keg#yangan karena adanya kerusakan tulang.;
anatomi normal susunan gigi Patofsiologi periodontitis
14
-.-./
e)ala
Kadang pasien tidak merasakan rasa sakit ataupun gejala lainnya. iasanya tanda tanda yang dapat diperhatikan adalah gusi berdarah saat menyikat gigi$ gusi ber"arna merah$ bengkak$ dan lunak$ terlihat adanya bagian gusi yang turun dan menjauhi gigi$ terdapat nanah di antara gigi dan gusi$ serta gigi g#yang.; *erajat 1igi 1#yang yaitu 4(5 sedikit lebih lebar dari n#rmal$ 4+5 ( mm$ 435 lebih dari ( mm. Pada derajat + dan 3 gigi akan terasa ngilu karena ada kerusakan jaringan peri#d#ntal$ al&e#lus dan suplai &askular.;
-.-. # Peme!ikaan
*#kter gigi biasanya akan melakukan pemeriksaan klinis pada jaringan gusi dan melihat apakah ada gigigigi yang mengalami keg#yangan. 8ubungan antara gigigigi rahang atas dan ba"ah saat menggigit juga akan diperiksa.; Kemudian d#kter gigi akan melakukan pemeriksaan yang disebut peri#d#ntal pr#bing$ yaitu teknik yang digunakan untuk mengukur kedalaman p#ket 4kant#ng yang terbentuk di antara gusi dan gigi5. Kedalaman p#ket ini dapat menjadi salah satu petunjuk seberapa jauh kerusakan yang terjadi. Sebagai tambahan$ pemeriksaan radi#gra%ik 4 rays5 juga perlu dilakukan untuk melihat tingkat keparahan kerusakan tulang.;
am!ar Pemeri"saan "edalaman po"et
15
-.-.0 P!e6entif 7Pen8e"ahan9
Terdapat beberapa langkahlangkah pre&enti% terhadap penyakit peri#d#ntal sebagai berikut : (. Perlunya mengenal kelainankelainan peri#d#ntal seperti gingi&itis marginal yang sering terjadi maupun bentuk lainnya seperti gingi&itis atr#%i2deskuamati%. ahkan penanganan
harus
segera
diberikan
apabila
A/ute
Ne/r#tiing
Ul/erati&e
1ingist#matitis 4 ANU15 dikarenakan kelainan ini memiliki tingkat destrukti% yang tinggi. Kelainan peri#d#ntal lanjut juga harus dikenali seperti sudah terbentuknya true p#/ket$ peri#d#ntitis marginal maupun abses peri#d#ntal. Dalaupun pada kelainan kelainan lanjut ini gigi masih mungkin &ital tetapi res#rpsi tulang al&e#lar umumnya sudah berlangsung dan penanganan lebih lanjut diperlukan.+. Mengenal %akt#r%akt#r l#kal terkait seperti /al/ulus2tartar2karang gigi $ material alba$ %##d impa/t dan tentunya dental plak. *engan demikian pembersihan dan eliminasi %a/t#r%akt#r tersebut dapat segera dilakukan. nstru/ti#n 4 C8>5 Merupakan pesanpesan pendidikan kesehatan gigi dan mulut. Pasien perlu dijelaskan mengenai pentingnya menjaga #ral hygiene sehingga mereka dapat menyadari sendiri kegunaan bagi dirinya.Kesadaran sendiri itu sangat perlu$ merupakan #bat pen/egah yang paling manjur. Salah satu /ara pendekatan yang baik dan mudah dilakukan adalah dengan menunjukkan dengan ka/a saat pemeriksaan gigi dilakukan #leh d#kter gigi kepada pasien itu sendiri$ dengan demikian mereka dapat
16
melihat sendiri seberapa HmenakutkanI gambaran penyakit gigi yang mereka derita sambil dijelaskan k#mplikasi dan bahayabahaya yang dapat menyertai kelainan tersebut kemudian. Penjelasan bah"a kebanyakan penyakitpenyakit tersebut bera"al mula dari pembentukan dental plak perlu pula dijelaskan dengan demikian mereka pun dapat mengetahui pentingnya upaya eliminasi dari plak yang sudah terbentuk dan upayaupaya pen/egahan pembentukannya lebih lanjut.Pengenalan /ara/ara seharihari yang e%ekti% dalam menjaga #ral hygiene seperti : a. sikat gigi semua #rang sudah tahu tentunya /ara yang satu ini$ mungkin juga sudah dilakukan setiap hari. !adi yang penting disini adalah pengenalan teknik sikat gigi yang tepat$ mem#ti&asi untuk sikat gigi se/ara teratur dan pemilihan pasta gigi dengan tepat. Teknik sikat gigi yang se/ara h#ri#ntal ad alah laim dikenal umum$ dan itu merupakan suatu kesalahan karena dengan /ara demikian lambat laun dapat menimbulkan resesi gingi&al dan abrasi gigi. ebih lanjut lagi$ penyakit penyakit peri#nd#ntal akan lebih mudah terjadi.Pemilihan bulu sikat yang halus juga penting supaya tidak melukai gusi. 8endaknya sikat gigi diganti sekurangkurangnya tiap sebulan sekali$ dengan demikian bulu sikat masih tetap e%ekti% dalam membersihkan gigi. Pasta gigi ber%lu#ride selayaknya dipilih karena dari penelitian kandungan %lu#ride tersebut mampu menurunkan angka karies melalui + hal F mengeliminasi dental plak yang merupakan /ikal bakal karies serta suplemen t#pikal %lu#ride bagi gigi sebagai mineral pr#tekti% penting terhadap karies. b. Kumurkumur antiseptik4 Cral 'inse5 Terdapat berbagai bahan akti% yang sering digunakan sebagai kumur kumur. Jang dijual bebas umumnya berasal dari minyak tumbuhtumbuhan seperti metal salisilat 4 seperti pada pr#duk isterine 5$ sedangkan yang perlu diresepkan d#kter adalah /hl#rheidine ,.+, 4 seperti pada pr#duk min#sep5 dan 8+C+ (. atau 3., . Kumurkumur yang lebih murah dan /ukup e%ekti% adalah dengan air garam hangat.Sebenarnya kumurkumur lebih diperlukan pada penyakitpenyakit gusi dan peri#d#ntal sedangkan dalam penggunaan seharihari tidak terbukti dalam
17
men/egah karies$apalagi jika penggunaannya tidak dia"ali dengan sikat gigi. !adi penting untuk diketahui bah"a kumurkumur bukanlah pengganti sikat gigi dan sikat gigi masih menjadi upaya pen/egahan terpenting dari penyakitpenyakit gigi$ khususnya karies. ahkan jika kumurkumur terlalu sering digunakan akan menyebabkan %l#ra n#rmal mulut akan mati dan merangsang pertumbuhan /andida serta juga membuat mulut dan menjadi kering seperti terbakar./. *ental %l#ss atau benang gigi akhirakhir ini /ara ini mulai banyak diperkenalkan $ dan /ukup ampuh untuk membersihkan di selasela gigi. Tapi teknik harus dimengerti dengan tepat karena jikalau tidak$ alihalih men/egah penyakit peri#d#ntal$ yang terjadi malah melukai gusi dan membuat radang.d. Pembersih lidah Mulai banyak digunakan$ baik untuk membersihkan d#rsum lingual yang seringkali luput kita bersihkan saat sikat gigi. Tumpukan debris di d#rsum lidah penuh dengan kumankuman #p#rtunis serta /andida yang bermukim sebagai %l#ra n#rmal maupun transient. Penjelasan mengenai /ara lagilagi diperlukan.-
;. K#ntr#l ke d#kter gigi se/ara teratur diperlukan sebagai salah satu upaya pre&enti%$ karena merekalah ahlinya dan terkadang kita sendiri seringkali luput mengamati perubahan pada gigi dan gusi yang masih ke/il. agi mereka yang pernah menderita penyakit peri#d#ntal disarankan untuk k#ntr#l se/ara teratur ke d#kter gigi setiap 3 bulan sekali.-
-.-.:. Penatalakanaan (an Pe!awatan
Apabila kelainan peri#d#ntal telah terjadi$ terapi dan era"atan lanjut diperlukan. Umumnya terapi n#n in&asi&e yang dilakukan pada kasuskasus penyakit peri#d#ntal adalah : (. S/aling : tindakan sema/am pengeb#ran untuk melepaskan kalkulus dari tempat perlekatannya pada gigi. 4 Umumnya kalkulus supragingi&a berl#kasi pada sisi bukal dari gigigigi m#lar rahang atas dan sisi lingual dari gigigigi anteri#r rahang ba"ah5. Tindakan ini diperlukan karena kalkulus merupakan dep#sit yang terkalsi%ikasi sehingga merekat keras dan tidak hilang dengan sikat gigi.)
18
+. Kuretase : tindakan pembersihan peri#d#ntal p#/ket yang berisi banyak %##d debris maupun kuman untuk men/egah peradangan lanjut.) 3. Antibi#tik : apabila terbukti keterlibatan kuman baik se/ara klinis maupun mikr#bi#l#gis$ maka antibi#ti/ mutlak diperlukan. Pada umumnya antibi#ti/ yang digunakan pada penyakitpenyakit gigi adalah g#l#ngan penisilin karena kuman yang sering menjadi /ausanya sensiti&e terhadap g#l#ngan ini. Tetapi pada penyakit peri#d#ntal$ terutama yang lanjut$ perlu dipertimbangkan keterlibatan kumankuman gram negati&e serta anaer#b$ sehingga dengan demikian pilihan antibi#ti/ jatuh pada tetrasiklin 4 seringakali digantikan dengan g#l#ngan amin#penisilin karena ber spe/trum luas juga5 atau metr#nida#l karena e%ekti&itas terhadap anaer#b. Pemberian dapat berupa per #ral maupun l#kal seperti gel$ tergantung dari luasnya dan tahap pr#ses penyakit.) ;. Kumurkumur antiseptik : terutama yang sering digunakan adalah
Pada kasuskasus peri#d#ntitis yang belum begitu parah$ biasanya pera"atan yang diberikan adalah r##t planing dan kuretase$ yaitu pengangkatan plak dan jaringan yang rusak dan mengalami peradangan di dalam p#ket dengan menggunakan kuret. Tujuan utamanya adalah menghilangkan semua bakteri dan k#t#ran yang dapat menyebabkan peradangan. Setelah tindakan ini$ diharapkan gusi akan mengalami penyembuhan dan perlekatannya dengan gigi dapat kembali dengan baik.) Pada kasuskasus yang lebih parah$ tentunya pera"atan yang diberikan akan jauh lebih k#mpleks. ila dengan kuretase tidak berhasil dan kedalaman p#ket tidak berkurang$ maka perlu dilakukan tindakan #perasi ke/il yang disebut gingi&e/t#my. Tindakan #perasi ini dapat dilakukan di ba"ah bius l#ka l.) Pada beberapa kasus tertentu yang sudah tidak bisa diatasi dengan pera"atan di atas$ dapat dilakukan #perasi dengan teknik %lap$ yaitu pr#sedur yang meliputi pembukaan jaringan gusi$ kemudian menghilangkan k#t#ran dan jaringan yang meradang di ba"ahnya. Antibi#tik biasanya diberikan untuk menghentikan in%eksi pada gusi dan
19
jaringan di ba"ahnya. Perbaikan kebersihan mulut #leh pasien sendiri juga sangat penting.) -./ 2ANDIDIASIS
A. De4inii 2an(i(iai
atau nitrat$ kadangkadang memerlukan bi#tin. Pertumbuhan
jamur ditandai dengan pertumbuhan ragi yang berbentuk #&al atau sebagai elemen %ilamen hy%a atau pseud#hy%a 4sel ragi yang memanjang5 dan suatu masa %ilamen hy%a disebut my/elium. Spesies ini tumbuh pada temperatur +, G ;, derajat
20
Tiga %akt#r utama yang dapat menyebabkan terjadinya k andidiasis #ral adalah: ,. Statu keke$alan tu$uh paien
Pertumbuhan kandida dapat dipermudah #leh kekebalan tubuh yang menurun seperti pada 8>@. Eakt#r yang juga dapat mempengaruhi penurunan sistem kekebalan tubuh adalah kem#terapi kanker$ stress$ dan depresi. >n%eksi paling sering terjadi pada pasien dengan jumlah sel lim%#sit <*; menurun jumlahnya sampai (,, sel. 'esp#n imun dari lim%#sit T dan >g 1$ >g M$ >g A sangat penting untuk men/egah terjadinya terjadinya kandidiasis #ral. -. K&n(ii muk&a &!al paien
Perubahan membran muk#sa dan %l#ra bakteri di r#ngga mulut dapat menunjang in&asi /andida. Perubahan ini terjadi akibat pemakaian beberapa jenis #bat$ termasuk antibi#ti/ jangka lama$ pemakaian ster#id$ serta k#ntrasepsi yang mengandung kadar estr#gen yang tinggi.
/. Kekuatan pe!lekatan pa!tikel 8an(i(a al$i8an
Eakt#r utama yang menyebabkan &irulensi /andida albi/an terhadap muk#sa #ral dalah kemampuan bertahannya /andida albi/an pada selsel epitel lidah$ muk#sa pipi$ dan palatum$ serta permukaan akrilik gigi tiruan. Tahap ini dalah langkah a"al terjadinya k#l#nisasi dan in%eksi /andidiasis #ral. St#matitis akibat pemakaian gigi tiruan dapat terjadi tidak hanya disebabkan #leh perlekatan kandida albikan pada permukaan akrilik gigi tiruan tapi juga dipengaruhi #leh k#agregasi atau interaksi kandida dengan strept#k#kus mutans atau strept#k#kus sanguis. Mekanisme adhesi mungkin tergantung pada su/r#se$ dimana glukan yang dibentuk strept#k#kus mutans merupakan tempat perlekatan /andida 2. ;akt&! P!e(ep&ii 2an(i(iai Terjadinya /andidiasis di pengaruhi #leh beberapa %akt#r terutama pengguna
pr#tesa$ er#st#mia 4sj#gren syndr#me5$ penggunaan radi# therapy$ #bat#batan sit#t#ksis$ k#nsentrasi gula dalam darah 4diabetes5$ penggunaan antibi#tik atau k#rtik#ster#id$ penyakit keganasan 4ne#plasma5$ kehamilan$ de%isiensi nutrisi$ penyakit kelainan darah$ dan Penderita >mmun# supresi 4A>*S5.
21
Penggunaan pr#tesa menyebabkan kurangnya pembersihan #leh sali&a dan pengelupasan epitel$ hal ini mengakibatkan perubahan pada muk#sa. Pada penderita er#st#mia$ penderita yang di #bati #leh radi# akti%$ dan yang menggunakan #bat#batan sit#t#ksis mempunyai mekanisme pembersihan dan di hubungkan dengan pertahanan h#st menurun$ hal ini mengakibatkan muk#sitis dan gl#sitis. Penggunaan antibi#tik dan k#rtik#ster#id akan menghambat pertumbuhan bakteri k#mensal sehingga mengakibatkan pertumbuhan kandida yang lebih banyak.dan menurunkan daya tahan tubuh$karena k#rtik#ster#id mengakibatkan penekanan sel mediated immune. Pada penderita yang mengalami kelainan darah atau adanya pertumbuhan jaringan 4keganasan5$ sistem %ag#sit#sinya menurun$ karena %ungsi netr#%il dan makr#%ag megalami kerusakan.
D. Pat&"enea 2an(i(iai Mikr##rganisme penyebab dari /andidiasis #ral adalah jamur bersel tunggal dari
keluarga
spesies jamur lainnya dapat
hidup dalam beberapa bentuk$ yaitu dalam bnetuk &egetati&e$ hi%a$ serta hi%a semu 4miselium5. entuk &egetati&e paling sering dalam mulut bersi%at k#mensal dan jarang ditemukan berbahaya$ sedangkan bentuk hi%a bersi%at in&asi&e$ pat#genik dan dapat menyebabkan in%eksi /andida. Terjadinya /andidiasis pada r#ngga mulut di a"ali dengan adanya kemampuan /andida untuk melekat pada muk#sa mulut$ hal ini yang menyebabkan a"al terjadinya in%eksi. Sel ragi atau jamur tidak melekat apabila mekanisme pembersihan #leh sali&a$ pengunyahan dan penghan/uran #leh asam lambung berjalan n#rmal. Perlekatan jamur pada muk#sa mulut mengakibatkan pr#li%erasi$ k#l#nisasi tanpa atau dengan gejala in%eksi. ahanbahan p#limerik ekstra selular 4mann#pr#tein5 yang menutupi permukaan /andida albi/ans merupakan k#mp#nen penting untuk perlekatan pada muk#sa mulut.
22
3.-).,. 7nim ini menghan/urkan membran sel selanjutnya akan terjadi in&asi jamur tersebut pada jaringan h#st. 8i%a mampu tumbuh meluas pada permukaan sel h#st. E. am$a!an Klini 2an(i(iai Se/ara klinis /andidiasis dapat menimbulkan penampilan yang berbeda$ pada
umumnya berupa lesilesi putih atau area eritema di%us. Penderita /andidiasis akan merasakan gejala seperti rasa terbakar dan perubahan rasa ke/ap. Pada pemeriksaan klinis /andidiasis dapat diklasi%ikasikan menjadi lima tipe yaitu ,. Akut a. Akut Peu(&mem$!an 2an(i(iai 7Th!uh9
Mempunyai /iri khas dimana gambarannya berupa plak putih kekuning kuningan pada permukaan muk#sa r#ngga mulut$ dapat dihilangkan dengan /ara diker#k dan akan meninggalkan jaringan yang ber"arna merah atau dapat terjadi pendarahan. Plak tersebut berisi netr#%il$ dan selsel in%lamasi sel epitel yang mati dan k#l#ni atau hi%a.. Pada penderita A>*S biasanya lesi menjadi ulserasi$ pada keadaan dimana terbentuk ulser$ in&asi /andida lebih dalam sampai ke lapisan basal. $. Akut At!&4ik 2an(i(iai 7Anti$i&tik &!e m&uth9
Se/ara klinis permukaan muk#sa terlihat merah dan kasar$ biasanya disertai gejala sakit atau rasa terbakar$ rasa ke/ap berkurang. Kadangkadang sakit menjalar sampai ke tengg#r#kan selama peng#batan atau sesudahnya /andidiasis tipe ini pada umumnya ditemukan pada penderita anemia de%iensi at besi.
-. K!&nik a. K!&ni hipe!platik kan(i(iai 7kan(i(iai leuk&plakia9
esinya berupa plak putih yang tidak dapat diker#k$ gambaran ini mirip dengan leuk#plakia tipe h#m#geny 41reenberg.+,,35. Keadaan ini terjadi diduga akibat in&asi miselium ke lapisan yang lebih dalam pada muk#sa r#ngga mulut$ sehingga dapat berpr#li%erasi$ sebagai resp#n jaringan inang.
$. K!&ni At!&4ik 2an(i(iai 7(entu!e t&matiti $ (entu!e &!e m&uth9
23
Eakt#r predisp#sisi terjadinya /andidiasis tipe ini adalah trauma kr#nis$ sehingga menyebabkan in&asi jamur ke dalam jaringan dan penggunaan geligi tiruan tersebut menyebabkan akan bertambahnya mukus dan serum$ akan tetapi berkurangnya pelikel sali&a. Se/ara klinis kr#nis atr#%ik kandidiasis dapat dibedakan menjadi tiga type yaitu in%lamasi ringan yang terl#kalisir disebut juga pinp#int hiperemi$ gambaran eritema di%us$ terlihat pada palatum yang ditutupi #leh landasan geligi tiruan baik sebagian atau seluruh permukaan palatum tersebut 4(-)-5 dan hiperplasi papilar atau disebut juga tipe granular.
8.
An"ula! 8heiliti 7Pe!le8he9
Terjadinya di duga berhubungan dengan denture st#matits. Selain itu %akt#r nutrisi Pmemegang peranan dalam ketahanan jaringan inang$ seperti de%isiensi &itamin (+$ asam %#lat dan at besi$ hal ini akan mempermudah terjadinya in%eksi. 1ambaran klinisnya berupa lesi agak kemerahan karena terjadi in%lamsi pada sudut mulut 4/#mmisure5 atau kulit sekitar mulut terlihat pe/ahpe/ah atau ber%issure.
Pseudomembranous Candidiasis
H
er lastic Candidiasis
Erythematous Candidiasis
Denture Stomatitis
An ular Cheilitis
24
;. DIANOSIS
1enus jamur denti%ikasi
25
memperlihatkan hasil reaksi %ermentasi dan gas pada gluk#sa dan malt#sa$ dan terjadi pr#ses %ermentasi tanpa menghasilkan gas pada sukr#sa dan tidak terjadi pr#ses %ermentasi pada medium lakt#sa. . PENOBATAN
Kandidiasis pada r#ngga mulut umumnya ditanggulangi dengan menggunakan #bat antijamur$dengan memperhatikan %akt#r predisp#sisinya atau penyakit yang menyertainya$hal tersebut
berpengaruh
terhadap
keberhasilan
peng#batan
atau
penyembuhan. Cbat#bat antijamur diklasi%ikasikan menjadi beberapa g#l#ngan yaitu: (. Antibi#tik a. P#lyenes :am%#teri/in $ Nystatin$ 8amy/in$ Nalamy/in b. 8eter#/y/li/ben#%uran : grise#%ul&in +. Antimetab#lite: Elu/yt#sine 4- GEe5 3. A#les a.
>mida#le 4t#pi/al5: /l#trima#l$ 7/#na#l$ mi/#na#l 4sistemik5 : ket#k#na#le
b. Tria#les 4sistemik5 : Eluk#na#le$ >trak#na#le ;. Allylamine Terbina%ine -. Antijamur lainnya : t#lna%tate$ ben#i/ a/id$ s#diumti#sul%at. *ari beberapa g#l#ngan antijamur tersebut diatas$ yang e%ekti% untuk kasus pada r#ngga mulut$ sering digunakan antara lain am%#teri/ine $ nystatin$ mi/#na#le$ /l#trima#le$ ket#k#na#le$ itrak#na#le dan %luk#na#le. Am%#terisin dihasilkan #leh Strept#my/es n#dusum$ mekanisme kerja #bat ini yaitu dengan /ara merusak membran sel jamur. 7%ek samping terhadap ginjal seringkali menimbulkan ne%r#sitik. Sediaan berupa l#enges 4(, ml 5 dapat digunakan sebanyak ; kali 2hari. Nystatin dihasilkan #leh strept#my/es n#ursei$mekanisme kerja #bat ini dengan /ara merusak membran sel yaitu terjadi perubahan permeabilitas membran sel. Sediaan
26
berupa suspensi #ral (,,.,,, U 2 -ml dan bentuk /ream (,,.,,, U2g$ digunakan untuk kasus denture st#matitis. Mi/#na#le mekanisme kerjanya dengan /ara menghambat enim /yt#/hr#me P ;-, sel jamur$ lan#ster#l (; demethylase sehingga terjadi kerusakan sintesa erg#ster#l dan selanjutnya terjadi ketidak n#rmalan membrane sel. Sediaan dalam bentuk gel #ral 4+, mg2ml5$ digunakan ; kali 2hari setengah send#k makan$ ditaruh diatas lidah kemudian dikumurkan dahulu sebelum ditelan. trak#na#le$
e%ekti%
untuk
peng#batan
kandidiasis
penderita
immun#/#mpr#mised. Sediaan dalam bentuk tablet $d#sis +,,mg2hari. selama 3 hari$ bentuk suspensi 4(,,+,, mg5 2 hari$selama + minggu. 7%ek samping #bat berupa gatal gatal$pusing$ sakit kepala$ sakit di bagian perut 4abd#men5$ dan hyp#kalemi Eluk#na#le$ dapat
digunakan
pada seluruh
penderita
kandidiasis
termasuk pada penderita
immun#supresi& 7%ek samping mual$ sakit di bagian perut$ sakit kepala$eritme pada kulit. Mekanisme kerjanya dengan /ara mempengaruhi
27
terjadinya karies$ hyperemia pulpa baru setelah itu menjadi Pulpitis$ yaitu ketika radang sudah mengenai ka&um pulpa.6
am$a!. Anat&mi "i"i (an )a!in"an pe!i&(&ntal. <
B. Klai4ikai Klasi%ikasi pulpitis menurut "aktunya yaitu Pulpitis akut dan pulpitis kr#nis.
Pulpitis akut merupakan k#ndisi in%lamasi pulpa gigi yang terjadi dengan tibatiba atau dapat juga terjadi karena k#ndisi eksaserbasi dari in%lamasi kr#nis. Pulpitis akut dapat berlanjut menjadi pulpitis kr#nis. Pulpitis akut memiliki tandatanda klinis berupa nyeri tajam atau berdenyut dan biasanya terjadi selama beberapa menit 4(,(menit5. Asal nyeri susah di/ari bahkan nyeri dapat menyebar jauh dari pusat kerusakan. 'asa nyeri dapat terjadi karena rangsang panas$ dingin dan stimulus manis.= Pulpitis akut adalah k#ndisi ga"at darurat karena rasa sakitnya yang teramat sangat. 1igi yang terkena pulpitis akut akan terasa nyeri tajam yang k#ntinu saat diberikan stimulus atau tidak. Pada k#ndisi seperti ini biasanya pasien akan merasa
28
sangat kesakitan dan em#si#nal. Pasien biasanya tidak bisa menunjukkan gigi mana yang terasa sakit akibat sakitnya yang menyebar hampir keseluruh gigi tetangga dari gigi yang terkena pulpitis akut. 'asa sakit pulpitis akut biasanya berlangsung (,(menit atau lebih dan rasa sakitnya dapat bertambahtambah sesuai dengan ambang t#leransi sakit pasien. Pasien yang menderita pulpitis akut akan merasa tidak nyaman dan membutuhkan pera"atan segera dari d#kter gigi.= Klasi%ikasi klinis penyakit pulpa didasarkan pada gejala resp#n terhadap perubahan suhu yaitu: (. Pulpiti !e6e!i$el Adalah k#ndisi dimana pulpa mengalami in%lamasi dan se/ara akti% meresp#n terhadap iritasi. >ni mungkin termasuk lesi karies yang belum men/apai pulpa. 1ejalanya meliputi sakit yang sementara atau sensiti&itas yang dihasilkan dari rangsangan yang banyak$ terutama panas$ dingin$ manis$ air dan sentuhan. Pulpa masih bersi%at &ital. >ni berarti bah"a sekali iritan tersebut dihilangkan$ biasanya dengan menghilangkan kerusakan gigi dengan penambalan$ keadaan pulpa akan kembali n#rmal.= +. Pulpiti i!e6e!i$el Adalah keadaan dimana pulpa mengalami kerusakan yang ire&ersibel. Pulpa tidak dapat pulih dari kerusakan. Misalnya$ kerusakan gigi yang telah men/apai pulpa sehingga pulpa terpapar #leh bakteri. Pulpa masih &ital$ namun terpaparnya pulpa #leh bakteri tidak akan membuat pulpa dapat sembuh dan akhirnya akan menghasilkan nekr#sis$ atau kematian$ dari jaringan pulpa.= 1ejala yang berhubungan dengan pulpitis ire&ersibel adalah nyeri tumpul$ nyeri karena panas atau dingin 4"alaupun dingin mungkin sebenarnya memberikan bantuan5$ nyeri masih tersisa setelah stimulus dihilangkan $ rasa sakit sp#ntan$ atau referred pain.
Tandatanda klinis meliputi berkurangnya resp#n
terhadap pengujian elektr#nik pulpa dan resp#n yang menyakitkan terhadap rangsangan termal.= Pulpa dari gigi dengan yang mengalami pulpitis ire&ersibel tidak b#leh dibiarkan untuk sembuh sendiri. 1igi mungkin dapat dira"at se/ara end#d#nti/al dimana pulpa akan dihilangkan dan diganti dengan gutta per/ha. Alternati% lain adalah dengan ekstraksi gigi. 8al ini mungkin diperlukan jika terdapat jaringan k#r#nal yang tidak /ukup untuk pemulihan setelah terapi saluran akar telah selesai.=
29
2. ETIOLOI Penyebab pulpitis yang paling sering ditemukan adalah kerusakan email dan
dentin$ penyebab kedua adalah /edera. Pulpitis mungkin disebabkan #leh karies gigi yang menembus melalui email dan dentin yang men/apai pulpa$ atau mungkin akibat dari trauma$ seperti trauma termal dari pr#sedur pera"atan gigi yang berulang. Peradangan disini dikaitkan dengan in%eksi bakteri. *alam kasus kerusakan gigi yang menembus email B dentin 4 penetrating decay5$ ruang pulpa tidak lagi tertutup dari lingkungan r#ngga mulut.9 Ketika pulpa menjadi meradang$ mulai terjadi peningkatan tekanan dalam r#ngga pulpa$ memberkan tekanan pada sara% gigi dan jaringan sekitarnya. Tekanan yang dihasi#kan dari pr#ses peradangan ini dapat menyebabkan rasa sakit yang ringan sampai hebat$ tergantung pada tingkat keparahan peradangan dan resp#n tubuh. Tidak seperti bagian lain pada tubuh di mana tekanan dapat menghilang melalui jaringan lunak sekitarnya$ pr#ses yang terjadi di r#ngga pulpa sangat berbeda. '#ngga pulpa dikelilingi #leh dentin$ sebuah jaringan keras yang tidak memungkinkan untuk menghilangkan tekanan$ sehingga dapat meningkatkan aliran darah$ tandatanda peradangan$ yang akan menimbulkan rasa sakit.9 Pulpitis sering dapat menyebabkan banyak tekanan pada sara% gigi sehingga pasien akan mengalami kesulitan men/ari sumber rasa sakit$ membingungkan dengan gigigigi yang berdekatan$ yang disebut disebut dengan referred pain.9 D. Rep&n Imun *alam pulpa$ seperti pada daerah lain dari tubuh$ pr#ses peradangan dapat terjadi. 'adang pulpa tidak terjadi hanya jika bakteri dalam pr#ses kerusakan telah men/apai pulpa. Pr#duk bakteri dapat men/apai pulpa jauh lebih a"al dan memulai resp#n in%lamasi. Peradangan ini dapat terjadi se/ara akut atau kr#nik karena$ seperti jaringanjaringan lain dalam tubuh$ pulpa akan bereaksi terhadap iritasi dengan mekanisme resp#n imun innate dan 2 atau resp#n imun adapti%.9 >munitas innate di pulpa merupakan resp#n imun tidak spesi%ik$ tetapi menggunakan resept#r untuk mengenali p#la m#lekul umum untuk mikr#ba untuk memulai pr#ses %ag#sit#sis bakteri. K#mp#nen dari resp#n imun innate dari dentin 2 k#mpleks pulpa terhadap karies men/akup sekurangkurangnya enam$ yaitu sebagai berikut: (. Aliran /airan dentin +. Cd#nt#blasts
30
3. Neur#peptida dan neur#genik in%lamasi ;. Selsel imun >nnate$ termasuk selsel dendritik immatur 4*=5 yang rendah dan gengen yang berkaitan dengan kem#kin dan resept#r kem#kin. Cnd#ntblasts ini telah terbukti dapat menarik selsel dendriti/ yang imatur.9 Sel *endriti/2 *endriti/ = dalam pulp. Sit#kin dalam pulp berinteraksi satu sama lain. *ampak tertinggi pada radang pulpa dan penyembuhan tergantung pada tindakan terpadu dari mediat#r in%lamasi.9 Selain lim%#sit$ makr#%ag juga menyediakan pertahanan terhadap pat#gen intraseluler tertentu. makr#%ag akti% bisa ber%ungsi sebagai kelas >> antigenpresenting sel$ mirip dengan pulpa sel dendritik dan . Selain itu$ makr#%ag akti% mengeluarkan
31
mediat#r in%lamasi banyak. Makr#%ag dalam pulp menjadi akti% setelah menerima dua sinyal. Jang pertama adalah stimulus priming dan yang kedua adalah mengakti%kan sinyal. Stimulus priming disekresikan #leh sel Thelper diakti%kan. Stimulus mengakti%kan mungkin termasuk lip#p#lusa//harides bakteri$ dipeptida muramyl$ dan mediat#r kimia lainnya.9 Makr#%ag adalah %ag#sit pr#%esi#nal dalam resp#n imun ba"aan. makr#%ag akti% adalah pembunuh e%ekti% yang menghilangkan pat#gen baik resp#n imun ba"aan dan adapti%$ dan juga penting dalam h#me#stasis jaringan$ melalui pembersihan sel pikun$ dan di ren#&asi dan perbaikan jaringan setelah peradangan. !umlah meningkat makr#%ag dengan perkembangan karies dan selalu lebih tinggi dari *< pada semua tahap dari in&asi karies.9 E. E5ALA Pulpitis menyebabkan sakit gigi yang tajam luar biasa$ terutama bila terkena #leh
air dingin$ asam$ manis$ kadang hanya dengan menghisap angina pun sakit. 'asa sakit dapat menyebar ke kepala$ telinga dan kadang sampai ke punggung.(, S#ndasi 45 Perkusi 45 'eaksi dingin$ manis dan asam 45 Pembesaran kelenjar 45 'asa sakit tidak terus menerus$ terutama pada malam hari 'asa sakit tersebar dan tidak bisa dil#kalisasi. 'asa sakit berdenyut khas$ yaitu rasa sakit yang tajam dan dapat menjalar ke kepala dan telinga kadang ke punggung.(, ;. DIANOSA *iagn#sa ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan klinis. *alam hal
ini dapat dilakukan beberapa pengujian : *iberikan rangsangan dingin$ asam$ manis pasien terasa sakit sekali2sakit • •
bertambah menusuk. 'angsangan dingin$ asam dan manis 45. Penguji Pulpa 7lektrik pada pengujian dengan alat penguji elektrik$ pasien merasa
•
sangat nyeri$ kadang belum tersentuh pun pasien terasa sangat nyeri. Perkusi *engan Pangkal S#nde pada pulpitis perkusi 45$ tapi pasien merasa nyeri2perkusi 45$ disebabkan karena pada dasarnya pasien sudah merasa sakit pada giginya sehingga hanya %akt#r sugesti yang mendasarinya. ila perkusi terasa nyeri2perkusi 45$ maka peradangan telah menyebar ke jaringan dan tulang sekitarnya.
32
•
Pada pemeriksaan dengan r#entgen maka didapatkan gambaran radi#l#gist berupa gambaran radi#lus/ent yang telah men/apai ka&um pulpa. Pemeriksaan radi#l#gist dilakukan untuk memperkuat diagn#sa dan menunjukkan apakah peradangan telah menyebar ke jaringan dan tulang sekitarnya.(,
;. REN2ANA TERAPI * 7nd#d#nti/s 4pera"atan sara% gigi5 Merupakan /abang ked#kteran gigi yang berhubungan dengan eti#l#gi$
pen/egahan$ diagn#sis$ dan terapi terhadap k#ndisi yang mengenai pulpa gigi$ akar gigi$ dan jaringan periapikal dalam hal ini amerupakan terapi pera"atan sara% gigi. Terapi end#d#nti/s dilakukan bila keadaan gigi masih baik$ dan kerusakannya belum terlalu luas$ sehingga gigi masih bias dipertahankan.(, 7kstraksi gigi penyebab.(,
BAB III PENUTUP
-.- Kesimpulan
*ari anamnesa dan pemeriksaan %isik didapatkan bah"a pasien didiagn#sa ,.
( -.
Trauma gigi anteri#r kelas + menurut klasi%ikasi 7llis dan *a&ey ( ( + uksasi ( >ntrusi Peri#d#ntitis e./. trauma )
/.
=
:
Pulpitis re&ersible
#.
=
:
8iperemi pulpa
0.
;3+( (3; )-;3+( (+3;-)
Penatalaksanaan perid#ntitis pada pasien ini dilakuakan e&aluasi terlebih dahulu$ untuk gigi yang mengalami trauma$ diberikan antijamur pada gigi yng mengalami /andidiasis #ral$ diren/anakan tumpat pada gigi yang mengalami pulpitis re&ersible dan hiperemi pulpa$ serta s/aling pada gigi yang terdapat /al/ulus.
33
DA;TAR PUSTAKA
(. *#rland$ D. +,,). Kamus ked#kteran *#rland. !akarta : Penerbit uku Ked#kteran 71<. +. *a&id A. Mit/hell$ aura Mit/hell: C%#rd 8andb##k #% /lini/al dentistry. ;th 7diti#n. C%#rd Uni&ersity Press$ +,,-. p+), 3. T#rabinejad$ M. Dalt#n$ '7. 7nd#dnti/s: Prin/iples and Pra/ti/e. ;th 7diti#n. 7lse&ier 8ealth S/ien/es$ Mar/h +,,=. ;. Tim penyusun. +,(,. 1igi B Mulut Peri#d#ntitis 4Penyakit 1usi5. A&ailable at http22""". Klik d#kter menuju >nd#nesia Sehat. <#m -. Tim penyusun. +,(,. Peri#d#ntitis bukan perdarahan gusi biasa. A&ailable at http22""". Majalah kesehatan sumber in%#rmasi kesehatan Anda. <#m ). e#nard# Paskah S . +,(,. Pen/egahan Penyakit Peri#d#ntal. A&ailable at http22""". D>K>MU./#m 6. 8ahn <. ie"ehr E'. >nnate immune resp#nses #% the dental pulp t# /aries. !#urnal #% 7nd#d#nti/s. 33:);3-($ +,,6 !un. =. 8ahn <. ie"ehr E'. 'elati#nships bet"een /aries ba/teria$ h#st resp#nses$ and /lini/al signs and sympt#ms #% pulpitis. !#urnal #% 7nd#d#nti/s. 33:+(39$ +,,6 Mar. 9. 8ahn$