BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Perkembangan farmasi di Indonesia sudah dimulai semenjak zaman Belanda, sehingg sehinggaa teknol teknologi ogi steril steril sebagai sebagai salah salah satu bagian dari dari ilmu ilmu farmasi farmasi mengala mengalami mi dinamika dinamika yang begitu cepat. Teknologi eknologi Steril merupakan merupakan ilmu yang mempelajari tentang tentang bagaim bagaimana ana membua membuatt suatu suatu sediaan sediaan (Injek (Injeksi si olum olumee kecil, kecil, Injeksi Injeksi olume olume besar, Infus, Tetes Tetes !ata dan Salep !ata" yang steril, mutlak bebas dari jasad renik, patogen, atau non patogen, egetatif atau non egetatif (tidak ada jasad renik yang hidup dalam suatu sediaan". Teknolo Teknologi gi steril berhubungan berhubungan dengan dengan proses sterilisasi yang berarti proses mematikan jasad renik (kalor, radiasi, zat kimia" agar diperoleh kondisi kondisi steril. Tentuny Tentunyaa di setiap fakultas mendapatkan mendapatkan mata kuliah tersebut, tersebut, karena teknologi steril berperan penting dan menjadi mata kuliah pokok farmasi. #ala #alam m
tekn teknol olog ogii
ster steril il,,
kita kita
dapa dapatt
memp mempel elaj ajar arii
tent tentan ang g
baga bagaim iman anaa
menghasilkan menghasilkan atau membuat membuat sediaan sediaan yang steril, sediaan sediaan steril dapat dibuat dibuat secara sterilisasi kalor basah, kalor kering, penyaringan, sterilisasi gas, radiasi ion dan teknik aseptik. aseptik. $emudian $emudian sediaan steril tersebut tersebut dilakukan dilakukan uji sterilitas, sterilitas, uji pirogenitas pirogenitas (ada atau tidaknya pirogen". Pada saat kuliah teknologi steril akan kita dapatkan sediaan dalam bentuk larutan, emulsi, suspensi dan semi solid yang steril (bebas dari pirogen". Infu Infuss adala adalah h salah salah satu satu bent bentuk uk sediaa sediaan n obat obat dalam dalam duni duniaa farm farmasi asi yang yang mempun mempunyai yai beberap beberapaa kelebi kelebihan han diband dibanding ingkan kan sediaan sediaan obat obat lainny lainnya. a. Infus Infus adalah adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan air pada suhu %&' selama ) menit. Selain itu infus dapat digunakan untuk keadaan pengobatan pengobatan darurat, untu untuk k pasi pasien en yang yang munt muntah ah * munt muntah ah atau atau tida tidak k sadark sadarkan an diri, diri, dan dan tida tidak k bisa bisa menyebabkan iritasi di dalam lambung dibandingkan dengan sediaan tablet, infus juga merupakan sediaan dalam farmasi yang +ajib bebas dari pirogen dan harus steril dalam pembuatannya. Sehingga efek obat dapat langsung bekerja karena langsung berhubungan dengan darah. Sehubungan dengan Teori tersebut diatas dan penerapan dari teori yang sudah didapat. didapat. $ami melakukan melakukan praktikum teknologi teknologi steril dalam hal ini membuat sediaan injeksi dengan harapan semoga dalam kegiatan praktikum ini, kami dapat menambah +a+asan, melaksanakan desain dan rancangan serta pembuatan sediaan steril untuk dalam upaya meningkatkan pengetahuan ilmu farmasi.
I.2 Tujuan Praktikum
. !ahasis+a dapat memahami pelaksanaan praktikum teknologi steril. . !ahasis+a
dapat
memanfaatkan
dan
melaksanakan
pengkajian
praformulasi untuk sediaan. -. !ahasis+a mampu melaksanakan desain sediaan injeksi infuse. . !ahasis+a mampu menyusun S/P dan I$ pembuatan injeksi infuse . ). !ahasis+a mampu menyiapkan dan mengoperasikan alat * alat untuk pelaksanaan praktikum. 0. !ahasis+a mampu menyusun laporan pembuatan sediaan steril untuk sediaan injeksi infus.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Inu! a. Deini!i Inu!
a"
!enurut 1armakope Indonesia edisi III Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan air pada suhu %&' selama ) menit.
b"
!enurut 1armakope Indonesia edisi I2 Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan air pada suhu %&' selama ) menit. c" Sediaan Injeksi 2olume Besar adalah larutan produk obat yang disterilisasi akhir dan dikemas dalam +adah dosis tunggal dengan kapasitas && ml atau lebih dan ditujukan untuk manusia. Parenteral olume besar meliputi infus intraena, larutan irigasi, larutan dialisis peritonal 3 blood collecting units +ith antikoagulant. d" #efinisi yang diperluas dari sediaan parenteral olume besar adalah produk obat dengan pemba+a air dalam bentuk konterner dosis tunggal, disterilkan secara terminal dengan kapasitas && mililiter atau lebih, yang digunakan atau diberikan kepada manusia.
". Pem"uatan Inu! " !enurut 1armakope Indonesia edisi III.
Pembuatan campur simplisia dengan derajat halus yang cocok dalam panci dengan air secukupnya. Panaskan diatas tangas air selama ) menit terhitung mulai suhu mencapai %&' sambil sekali * sekali diaduk. Serkai selagi panas melalui air kain flannel, tambahkan air panas secukupnya melalui ampas sehingga diperoleh olume infus yang dikehendaki. Infus #aun Sena, infus 4sam 5a+a dan infus simplisia lain yang mengandung lendir tidak boleh diperas. 4sam ja+a sebelum dibuat infus dibuang bijinya dan diremas dengan air hingga massa seperti bubur, buah adasmanis dan Buah 4das harus dipecah dahulu. Pada pembuatan infus $ulit $ina ditambahkan 4sam Sitrat & 6 dari bobot bahan khasiat 7 pada pembuatan infus simplisia
yang mengandung glikosida antrakinon, ditambahkan 8atrium karbonat & 6 dari bobot simplisia. $ecuali dinyatakan lain, dan kecuali untuk simplisia yang tertera diba+ah, infus yang mengandung bukan bahan khasiat keras, dibuat dengan menggunakan & 6 simplisia. 9ntuk pembuatan && bagian infus berikut, digunakan sejumlah yang tertera.
$ulit $ina::::::::.::::::::::.0 bagian #aun #igitalis::::..:::::::::::...&,) bagian 4kar Ipeka.......................................................................&,) bagian #aun $umis kucing:::....::::::::::&,) bagian Sekale $ornutum:..:::::::::::::-
bagian
#aun Sena:::::::::..:::::::...
bagian
Temu ;a+ak:..::::::::::::::...
bagian
#erajat
halus
simplisia yang
digunakan untuk
infus
harus
mempunyai derajat halus sebagai berikut. Serbuk ( ) < = "7 4karmanis, #aun $umis kucing, #aun Sirih, daun Sena Serbuk ( = < & "
7
#ringo, $elembak.
Serbuk ( & < "
7
;aos, 4kar 2alerian, Temula+ak, 5ahe.
Serbuk ( < 0& "
7
$ulit
$ina,
4kar
Ipeka,
Sekale
$ornutum. Serbuk ( =) < & " 7
#aun #igitalis.
2# $enurut %armako&e In'one!ia I(
Pembuatan campur simplisia dengan derajat halus yang sesuai dalam panci dengan air secukupnya. Panaskan diatas tangas air selama ) menit terhitung mulai suhu mencapai %&' sambil sekali * sekali diaduk. Serkai selagi panas melalui air kain flannel, tambahkan air panas secukupnya melalui ampas sehingga diperoleh olume infus yang dikehendaki. Infus #aun Sena, infus 4sam 5a+a dan infus simplisia lain yang mengandung lendir tidak boleh
diperas. 4sam ja+a sebelum dibuat infus dibuang bijinya dan diremas dengan air hingga diperoleh massa seperti bubur, buah adasmanis dan Buah 4das harus dipecah dahulu. Pada pembuatan infus $ulit $ina ditambahkan Asam Sitrat P & 6 dari bobot bahan berkhasiat > pada pembuatan infus simplisia yang mengandung glikosida antrakinon, ditambahkan larutan Natrium karbonat P & 6 dari bobot simplisia. $ecuali dinyatakan lain, dan kecuali untuk simplisia yang tertera diba+ah, infus yang mengandung bukan bahan berkhasiat keras, dibuat dengan menggunakan & 6 simplisia. 9ntuk pembuatan && bagian infus berikut, digunakan sejumlah yang tertera.
$ulit $ina:::::::::::..::::::.0 bagian #aun #igitalis::::::..::::::::...&,) bagian 4kar Ipeka...................................................................&,) bagian #aun $umis kucing:::::::::::::&,)
bagian
Sekale $ornutum:::::::::::::::- bagian #aun Sena:::::::::::::::::... bagian Temu ;a+ak::::::::::....:::::... bagian
). Per!*aratan Inu!
9ntuk membuat Infus harus dapat memenuhi persyaratan infus yang telah ditentukan dalam buku resmi. Persyaratan infus antara lain7 "
Infus harus jelas manfaatnya atau bahan aktif harus release.
" -"
Infus harus stabil secara fisika kimia, biologi terapi dan toksikologi. Infus mutlak harus isotoni yaitu larutan konsentrasinya harus sama dengan konsentrasi dalam sel darah merah sehingga tidak terjadi pertukaran cairan diantara keduanya.
"
Infus harus menggunakan pemba+a air yaitu 4?ua Pro Injection. Sesuai dengan kebutuhan sediaan.
)"
Infus juga harus mutlak bebas pirogen yaitu dengan penambahan karbon aktif &, 6 dihitung terhadap olume total larutan.
0"
@adah yang diperlukan adalah flakon plastik atau flakon kaca yaitu botol infus.
'. Langka+ men'e!ain Inu!
#alam mendesain sediaan infus harus diperhatikan langkahAlangkahnya 7 A
!engetahui kebutuhan masyarakat
A
5elas untuk masyarakat mana obat itu ditujukan
A
!empunyai mutu jumlah dan ukuran yang pasti
A
ara pembuatan dan +aktu
A
4lat dan biaya yang rendah ;angkah di atas sangat penting untuk menarik konsumen terhadap infus yang dibuat e. Langka+ mem"uat Inu!
4da tujuh (C" tahapan dalam membuat infus 7 1# Perumu!an tujuan 'an !a!aran •
!engetahui dan mengidentifikasi yang ditetapkan di pasaran, oleh pasar, #epkes dan departemen Perindustrian
•
syarat dan kriteria dari infus tersebut harus terpenuhi
•
4spek bisnis
•
ara pakai.
2# Pengkajian &raormula!i •
!enghasilkan rekomendasi catatanAcatatan yang harus diberikan kepada diri kita sebagai desain atau orang lain.
•
Bahan yang diperlukan
•
ara buat atau proses 7 manusia, alat, perlengkapan, metode dan prosedur tetap.
•
Daluasi sediaan infus
•
4spek bisnis7 !engetahui ketersediaan bahan di pasaran kura dan harga.
,# Pengem"angan ormula!i a-al
1ormula percobaan dilakukan dalam skala lab untuk mendapat hasil yang diinginkan. • •
# Pengujian karakteri!tik meli&uti / Pengujian aplikasi 7 9ji praklinik Pengujian stabilitas7 $arakterisasi dan fungsinya.
0# %ormula lanjutan
#ari skala lab berskala produksi, berfungsi untuk mengetahui ariable
mana yang dibutuhkan.
# Pengujian -a'a+ 'an kema!an @adah misalnya 7 tidak berkarat • $emasan 7 $ardus diuji tumpukan • # Pen*ele!aian &ro'uk A 9ji pasar A Eegistrasi di #epkes A #aftar, 8o reg A #aftar ulang, jika terjadi perubahan. . Langka+ E3alua!i Inu!
. 9ji organoleptis. . 9ji pF dengan menetapkan menggunakan kertas pF uniersal ke dalam sediaan. -. Pemeriksaan kejernihan menurut 1armakope Indonesia edisi I2. . Pemeriksaan Sterilitas menurut 1armakope Indonesia edisi I2. ). Pemeriksaan Pirogenitas dengan menggunakan cara biologi.
g. Tujuan Pemberian Infus > . !empertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung air, elektrolit,itamin, protein lemak, dan kalori yang tidak dapat dipertahankan secara adekuatmelalui oral . !emperbaiki keseimbangan asam basa -. !emperbaiki olume komponenAkomponen darah . !emberikan jalan masuk untuk pemberian obatAobatan kedalam tubuh ). !emonitor tekan 2ena entral (2P" 0. !emberikan nutrisi pada saat system pencernaan di istirahatkan
h. Eute pemakaian secara intraena diindikasikan untuk keadaan 7 . /bat tidak dapat diabsorpsi secara oral . Terjadinya absorpsi yang tidak teratur setelah penyuntikan secara intramuskular -. /bat menjadi tidak aktif dalam saluran pencernaan . Perlunya respon yang cepat ). Pasien tidak dapat mentoleransi obat atau cairan secara oral. 0. Eute pemberian secara intramuskular atau subkutan tidak praktis C. /bat harus terencerkan secara baik at au diperlukannya cairan pemba+a =. /bat mempunyai +aktu paruh yang sangat pendek dan harus diinfus secara terus menerus
%. #iperlukan perbaikan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit &. /bat hanya bersifat aktif oleh pemberian secara intraena
i.
$euntungan pemberian secara intraena 7 . #apat digunakan untuk pemberian obat agar bekerja cepat, seperti pada keadaan ga+at. . #apat digunakan untuk penderita yang tidak dapat diajak bekerja sama dengan baik, tidak sadar, tidak dapat atau tidak tahan menerima pengobatan melalui oral. -. Penyerapan dan absorbsi dapat diatur.
j.
Beberapa kemungkinan terjadinya kerugian dalam pembuatan infus seperti 7 . Dmboli udara . Inkompatibilitas obat -. Fipersensitiitas . Infiltrasi atau ekstraasasi ). Sepsis 0. Thrombosis atau phlebitis C. $erugian yang lain7 a. Pemakaian sediaan lebih sulit dan lebih tidak disukai oleh pasien. b. /bat yang telah diberikan secara intraena tidak dapat ditarik lagi. c. ;ebih mahal daripada bentuk sediaan non sterilnya karena lebih ketatnya persyaratan yang harus dipenuhi (steril, bebas pirogen, jernih, praktis bebas partikel".
k. ontoh infus dipasaran 7 Infus Einger ;aktat (E;" 4ara Kerja 5"at 7 infuse Einger ;aktat adalah komposisi elektrolit dan
konsentrasinya yang sangat serupa dengan yang dikandung cairan ekstraseluler. 8atrium merupakan kation utama dari plasma darah dan menentukan tekanan osmotik. $lorida merupakan anion utama di plasma darah. $alium merupakan kation terpenting di intraseluler dan berfungsi untuk konduksi saraf dan otot. DlektrolitAelektrolit ini dibutuhkan untuk menggantikan kehilangan cairan pada dehidrasi dan syok hipoolemik termasuk s yok perdarahan. In'ika!i 7 mengembalikan keseimbangan elektrolit pada keadaan dehidrasi dan syok
hipoolemik. Einger laktat menjadi kurang disukai karena menyebabkan hiperkloremia dan asidosis metabolik, karena akan menyebabkan penumpukan asam laktat yang tinggi akibat metabolisme anaerob. Kontrain'ika!i 7 hipernatremia, kelainan ginjal, kerusakan sel hati, asidosis laktat.
Adverse Reaction
7 edema jaringan pada penggunaan olume yang besar, biasanya
paruAparu. Peringatan 'an Per+atian 7 G Not for use in the treatment of lactic acidosisG. FatiA
hati pemberian pada penderita edema perifer pulmoner, heart failure/impaired renal function 3 preAeklamsia.
BAB I( PE$BAHASAN
Pada proses pembuatan ringer laktat infuse pelarut atau pemba+a yang kami gunakan adalah a?ua pro injeksi karena 4PI merupakan pelarut pemba+a larutan sejati secara inta ena yang dapat melarutkan semua zat aktif,dapat disterilisasi akhir dan memilkik pF C sesuai dengan pF ringer laktat infus yang diinginkan.sebelum proses pembuatan infuse terlebih dahulu a?ua pro injeksi bebas karbondioksida dan oksigen dibuat dengan menngunakan a?ua dest yang dipanaskan terlebih dahulu sampai mendidih dan dibuka tutup nya dan dipertahankan selama ) menit kemudian dimasukkan kedalam autoklaf pada suhu o selama ) menit. Tujuan penggunaan a?ua pro injeksi bebas karbondioksida adalah untuk menghindari terurainya garam natrium atau calcium menjadi endapannya karena karbondioksida dalam air akan
memberikan sifat asam lemah. Sedangkan bebas oksigen untuk menghindari oksidasi dari bahan aktif. Pada proses pembuatan infus kami tidak mempunyai kendala yang berarti karena proses pembuatan infus hanya dengan mencampurkan bahan aktif dengan pemba+a a?ua pro Injeksi kemudian ditambahkan dengan a?ua pro injeksi sampai olume )& ml.tetapi proses pembuatan cukup memerlukan +aktu yang lama karena alat * alat dan bahan yang digunakan harus disterilisasikan masing * masing sesuai dengan literature. Bahan yang digunakan seharusnya disterilisasi menggunakan gas, tetapi karena tidak tersedianya gas tersebut, maka dilakukan analisa resiko untuk melakukan sterilisasi pada akhir tahap, yaitu setelah menjadi suatu sediaan baru dilakukan sterilisasi basah dengan autoklaf. 9ntuk menghasilkan larutan ringer laktat infus yang isotonis dimana konsentrasi larutan infus sama dengan konsentrasi dalam sel darah merah.larutan infus ditambahkan dengan 8a; &,% 6 sesuai dengan perhitungan isotonis seperti yang telah tertuang pada bab sebelumnya. setelah diperoleh sediaan ringer infuse )& ml, pada sediaan ringer infus ditambahkan carbon adsorben &, 6 untuk menghilangkan dan memperoleh sediaan infuse yang bebas dari pirogen.karena pirogen dapat berasal dari a?uadest yang dibiarkan lama dan telah tercemar bakteri dan udara. #apat pula berasal dari +adah sediaan. Proses penghilangan pirogen dengan menanaskan sediaan infus pada suhu 0& AC&
/
selam ) menit sambil
sesekali diaduk. $emudian larutan disaring dengan kertas saring ganda sampai diperoleh larutan yang jernih. 9ntuk memperoleh olume larutan infus yang diinginkan,larutan infus dimasukkan kedalam gelas ukur )& ml kemudian masukkan kedalam flakon infus tutup dengan botol karet.kemudian dilakukan sterilisasi akhir menggunakan autoklaf pada suhu o selam ) menit. sediaan yang sudah jadi dilakukan pengujian sediaan steril. pada pengujian organoleptik diperoleh hasil yang sesuai dengan literatur dimana larutan yang dihasilkan berapa larutan jernih tidak ber+arna,berbau dan tidak berasa.pada pengujian pF yang diinginkan dihasilkan pF larutan infus C sesuai dengan penetapan pF infuse ringer pada farmakope edisi I2 yang mendekati pF fisiologi tubuh sekitar C,. Tujuan utama pengaturan ph dalam sediaan injeksi adalah untuk mempertinggi stabilitas,sehingga obatAobat tersebut tetap mempunyai aktiitas dan potensi.Daluasi ph perlu dipertimbangkan,karena jika ph tidak tepat maka menyebabkan 7 . Berpengaruh pada tubuh terutama darah
. Berpengaruh pada kestabilan obat -. Berpengaruh pada +adah terutama +adah gelas,plastic,dan tutup karet Ph darah normal adalah C,-) * C,) sehingga bila sediaan parenteral olume besar mempunyai ph di luar batas tersebut akan menyebabkan masalah pada tubuh.5ika larutan menggunakan dapar,maka ph sebaiknya berkisar ),) A C,) sedangkan pada larutan yang tidak menggunakan dapar dengan rentang ph - * ).#alam praktikum ini kami tidak menggunakan larutan dapar,dan didapat hasil yang termasuk dalam kriteria tepat.
BAB ( KESI$PULAN
Injeksi olume besar yang kami buat adalah larutan ringer infus )& ml yang merupakan injeksi dosis tunggal untuk intraena. dimana formula yang kami gunakan untuk membuat sediaan steril ini yaitu7
E< 8atrium $lorida ( 8al "
&,=& 6
8atrium ;aktat
&.&-6
$alium $lorida ( $; "
&,&% 6
$alsium $lorida ( al "
&,&-& 6
8a; isitonis
&,% 6
arbon adsorben
&, 6
4?ua pro injeksi
ad )& ml
#ari Pengujian ealuasi sediaan ringer laktat infus diperoleh data 7
•
• •
/rganoleptik ringer laktat infus Bentuk 7 larutan
@arna
7 tidak ber+arna
Easa
7 tidak berasa
Bau
7 tidak berbau
pF laturan ringer infuse 7 pF AAAAAA olume infus 7 )& ml
penghilangan pirogen dilakukan dengan menambahkan carbon adsorben &, 6 dipanaskan pada suhu 0& * C& o selam ) menit,sterilisasi akhir dilakukan dengan autoklaf pada suhu / selama ) menit.
DA%TA6 PUSTAKA
. #epartemen $esehatan Eepublik Indonesia. %C%. Farmakope Indonesia Edisi Ketiga. 5akarta. . #epartemen $esehatan Eepublik Indonesia. %C%. Farmakope Indonesia Edisi Empat . 5akarta. -. 4nief, Prof.#rs. !oh.4pt. %%C. Ilmu Meracik Obat . Hogyakarta 7 9!APress. . 4nsel, Fo+ard. %=%. Pengantar entuk Sediaan Farmasi! 5akarta 7 9IAPress. ). Bagian 1armakologi 1$9I. %%. Farmakologi dan "erapi! Ddisi $eempat. 5akarta 7 9IAPress. 0. !artin, 4lfred. %%-. Farmasi Fisik! 5akarta 7 9IAPress.
C. !artindale.
%C.
"he
E#tra
Pharmacopeia.
=th
Dd.
;ondon
7
The
Pharmaceutical Press. =. !utschler, Drnest. %=). $inamika Obat . Bandung 7 Penerbit ITB. %. @ade, 4inley and Paul 5 @eller. %%. %andbook of Pharmaceutical E#cipient Second Ed . ;ondon 7 The Pharmaceutical Press. &. ;ukas Stefanus!&&0 ! Formulasi Steril ,Hogyakarta 7Penerbit andi yogyakarta