INFUS
Nama sediaan
Infuse Ringer Laktat (USP)
Kekuatan sediaan
Tiap 500 mL mengandung Natrium Laktat 0,31 gram, KCl 0,03 gram, CaCl20,02 gram, dan NaCl 0,6 gram.
Preformulasi Zat Aktif
Natrium laktat
Rumus molekul : C3CHOHCOONa
Bobot molekul : 112,06 g/mol
Pemerian : Tidak berwarna , bening ; tidak berbau; atau sedikit berbau dengan bau garam yang khas ;higroskopis
Kelarutan : Larut dalam methanol 95% dan dalam air, kloroform dan gliserol.praktis tidak larut dalam kloroform,eter dan minyak
Stabilitas : Stabil dalam air
pH : 5-7
Titik lebur : 163 - 165
Inkompatibilitas :Novabison sodium,oksitetrasiklin HCl, sodium karbonat,sodium kalsium edetal,sulfanidin sodium
Wadah penyimpanan : Simpan dalam wadah tertutup baik dan kering
Dosis :
Khasiat dan penggunaan : buffering agent, Isotonis agent
(Rowe,2009: )
Natrium Klorida
Natrium klorida
Rumus molekul : NaCl
Bobot molekul : 458,44
Pemerian : Hablur bentuk kubus, tidak berwarna atau serbuk hablur putih; rasa asin
Kelarutan : Mudah larut dalam air; sedikit lebih mudah larut dalam air mendidih; larut dalam gliserin;sukar larut dalam etanol.
Stabilitas : Stabil dalam bentuk larutan. Larutan stabil dapat menyebabkan pengguratan partikel dari tipe gelas
pH : antara 5,0 dan 7,5
Titik lebur : 801oC (1047 K)
Inkompatibilitas : Logam Hg,Fe dan Ag
Wadah penyimpanan : Dalam wadah kaca atau plastik dosis tunggal, sebaiknya dari kaca Tipe 1 atau Tipe II
Dosis : Lebih dari 0,9% (Excipient hal 440). Injeksi IV 3-5% dalam 100ml selama 1 jam (DI 2003 hal 1415). Injeksi NaCl mengandung 2,5-4 mEq/ml. Na+ dalam plasma = 135-145 mEq/L.
Khasiat dan penggunaan : pengganti Na+ dan Cl- dalam tubuh
(Farmakope Indonesia Edisi Keempat,1995:584-586)
Kalium Klorida
Kalium klorida
Rumus molekul : KCl
Bobot molekul : 74,55 g/mol
Pemerian : Hablur bentuk memanjang, prisma atau kubus,tidak berwarna,atau serbuk granul putiih;tidak berbau;rasa garam;stabil diudara;larutan bereaksi netral terhadap lakmus
Kelarutan : Mudah larut dalam air;lebih mudah larut dalam air mendidih;tidak larut dalam etanol
Stabilitas : stabil diudara; stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, ditempat sejuk dan kering
pH : Antara 4-8
Titik lebur : -
Inkompatibilitas : Larutan KCl IV inkompatibel dengan protein hidrosilat,perak dan garam merkuri
Wadah penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Dosis : konsentrasi kalium pada rute IV tidak lebih dari 40 mEq/L dengan kecepatan 20 mEq/jam (untuk hipokalemia). Untuk mempertahankan konsentrasi kalium pada plasma 4 mEq/L (DI,2003:1410). K+ dalam plasma = 3,5-5 mEq/L (steril dosage from hal 251).
Khasiat dan penggunaan : zat antimikroba
(Farmakope Indonesia Edisi Keempat,1995:477)
Kalsium Klroida
Kalsium klorida dihidrat
Rumus molekul : CaCl2.2H2O
Bobot molekul : 147,02 g/mol
Pemerian : Granul atau serpihan ; putih, keras ; tidak berbau
Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol, dan dalam etanol mendidih; sangat mudah larut dalam air panas
Stabilitas : Injeksi kalsium dilaporkan inkompatibel dengan larutan IV yang mengandung banyak Zat aktif.
pH : Antara 4,5 dan 9,2
Titik lebur :-
Inkompatibilitas : Karbonat, Sulfat, Tartrat, Sefalotin sodium, CTM dengan tetrasiklin membentuk kompleks
Wadah penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Dosis : -
Khasiat dan penggunaan : Zat penyerap air dan antimikroba
(Farmakope Indonesia Edisi Keempat,1995: 160)
Pengembangan Formula
Infus Ringer laktat (USP)
Bentuk sediaaan
Bentuk sediaan yang akan dibuat yaitu larutan sejati karena semua zat aktif yang digunakan dalam sediaan infuse Ringer laktat ini memiliki kelarutan yang baik dalam air.
Penentuan volume sediaan
Volume ninimal untuk sediaan parenteral volume besar (infuse) adalah 100 mL dan maksimal 1000mL. Sediaan akan dibuat dalam volume 500 mL
Rute pemberian
Rute pemberian yang digunakan adalah intravena. Karena rute intravena adalah satu satunya rute yang dapat menerima sediaan dalam volume besar ( >10mL).
Pemilihan pembawa
Pembawa yang digunakan adalah aquabidest yang bebas pirogen. Hal ini karena semua zat aktif yang digunakan memiliki sifat kelarutan yang baik dalam air. Selain itu air merupakan cairan yang memiliki kemiripan sifat dengan cairan tubuh, jika cairan yang digunakan berupa pelarut non air seperti minyak maka berpotensi menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah dan dapat menempel didinding pembuluh darah.
Zat tambahan
Kedalam sediaan Infus Ringer Laktat ini ditambahkan Karbon aktif karena karbon aktif adalah salah satu senyawa yang dapat menghilangkan pirogen. Karbon aktif ini akan menyerap pirogen yang dapat membahayakan tubuh jika sampai masuk bersama aliran darah. Karbon aktif yang digunakan sebanyak 0,1% dari volume total kemudian dipanaskan selama 10-15 menit dengan suhu 60-70ºC sambil diaduk.
Kedalam sediaan Infus Ringer Laktat ditambahkan pengatur isotonis, karena isotonis merupakan syarat mutlak yang sangat diperhatikan terutama untuk sediaan dengan volume besar (>10mL) agar pada saat masuk kedalam tubuh tidak terjadi hemolisa sel darah. Osmolaritas Infus Ringer Laktat yang harus dicapai : 270mOsm/L
Perhitungan Tonisitas dan Osmolaritas
Volume setelah ditambahkan 2% = 500 ml + (2% x 500 ml)
= 500 ml + 10 ml
= 510 ml
Na Laktat = 0,31 g100 mL x 510 mL = 1,58 gram
KCl = 0,03 g100 mL x 510 mL = 0,153 gram
CaCl2 = 0,02 g100 mL x 510 mL = 0,102 gram
NaCl = 0,6 g100 mL x 510 mL = 3,06 gram
Osmolaritas
Na Laktat = gliter zat terlarutBM zat terlarutx 1000 x Jumlah ion
= 1,58 g/0,51 L112,06 x 1000 x 2
= 55,2 M osmole/L
KCl = gliter zat terlarutBM zat terlarutx 1000 x Jumlah ion
= 0,153 g/0,51 L74,5 x 1000 x 2
= 8,05 M osmole/L
CaCl2 = gliter zat terlarutBM zat terlarutx 1000 x Jumlah ion
= 0,102 g/0,51 L147,02 x 1000 x 3
= 4,08 M osmole/L
NaCl = gliter zat terlarutBM zat terlarutx 1000 x Jumlah ion
= 3,06 g/0,51 L58,44 x 1000 x 2
= 205,33 M osmole/L
Jumlah total = 55,2 + 8,05 + 4,08 + 205,33 = 272,75 (Isotonis)
Isotonis dilihat dari tabel kaitan antara osmolaritas dan tonisitas :
Osmolaritas ( M Osmole/L)
Tonisitas
>350
Hipertonis
329-350
Sedikit Hipertonis
270-328
Isotonis
250-269
Sedikit Hipotonis
0-249
Hipotonis
Formula Akhir
R/ Natrium Laktat 0,31 g
NaCl 0,6 g
KCl 0,03 g
CaCl2 0,02 g
Aquabidest ad 500 ml
m. f. infus.
Preformulasi Eksipien
Karbon Adsorben
Pemerian : Serbuk,hitam;tidak berbau. Diperoleh dari residu destruktif berbagai bahan organic, diolah untuk meningkatkan kapasitas adsorbs zat warna organic dan basa nitrogen (Dirjen POM,1995:1128).
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol 95%
Stabilitas : Dapat mengadsorbsi air
Inkompatibilitas : Dapat menurunkan ketersediaan hayati beberapa obat seperti loperamid dan riboflavin. Reaksi hidrolisis dan oksidasi dapat dinaikkan
Fungsi : Adsorbsi pirogen
Penyimpanan : Disimpan dalam wadah kedap udara, sejuk dan kering
(Farmakope Indonesia Edisi Ketiga,1979:133)
2. Aquabidest bebas pirogen
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna ; tidak berbau;tidak berasa
BM : 18,2 g/mol
Titik beku/didih : 0/100ºC
pH : 7 (netral)
BJ : 1 gram/cm3
Stabilitas : Dapat stabil dalam semua keadaan fisika (es,cair,padat)
Inkompatibilitas : Kompatibel dengan zat aktif dan semua bahan tambahan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
(Dirjen POM,1979: 97);(Rowe,et all.,2009:766)
Penimbangan
Nama bahan
Penimbangan
Na-Laktat
1,58
NaCl
3,06
KCl
0,153
CaCl2
0,102
Aquabidest
Ad 510 mL
Penentuan metode sterilisasi
Nama zat
Metode sterilisasi
Alasan
Na-Laktat
Metode sterilisasi akhir dengan Autoklaf
Karena zat tahan panas dan dapat bercampur dengan air
KCl
Metode sterilisasi akhir dengan Autoklaf
Karena zat tahan panas dan dapat bercampur dengan air
NaCl
Metode sterilisasi akhir dengan Autoklaf
Karena NaCl tahan panas dan dapat bercampur dengan air
Ca2Cl
Metode sterilisasi akhir dengan Autoklaf
Karena zat tahan panas dan dapat bercampur dengan air
Aquabidest
Metode sterilisasi akhir dengan Autoklaf
Karena aquabidest tahan panas dan dapat bercampur dengan air
Prosedur pembuatan
Zat ( Na-Laktat, KCl, CaCl2, dan NaCl ) ditimbang dengan menggunakan kaca arloji sesuai dengan data penimbangan.
Zat aktif dimasukkan ke dalam gelas piala steril yang telah dikalibrasi, kemudian dilarutkan dengan aqua bidestilat. Gerus karbon aktif sejumlah 0,1 % b/v dan dimasukkan ke dalam gelas piala, ditambahkan aqua bidestilat hingga volume yang diminta.
Gelas piala ditutup dengan kaca arloji dan disisipi dengan batang pengaduk. Panaskan larutan di atas api bunsen pada suhu 60 – 70o C selama 15 menit sambil sesekali diaduk, cek suhu dengan termometer, lakukan diluar lemari steril.
Saring larutan hangat – hangat ke dalam Erlenmeyer dengan menggunakan kertas saring rangkap 2 steril yang telah dibasahi air bebas pirogen.
Pindahkan larutan ke gelas ukur dan diukur volumenya. Tambahkan aqua bidestilat ad 500 mL.
Larutan dituangkan ke dalam kolom melalui saringan G3 dengan bantuan pompa penghisap.
Filtrat dari kolom ditampung ke dalam botol infus steril yang telah ditara. Botol ditutup dengan flakon steril, diikat dengan simpul champagne.
Dilakukan sterilisasi akhir dengan autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit.
Pemberian etiket.
Hasil Evaluasi Sediaan
No.
Pengujian
Hasil Uji
1.
pH
7
2.
Kejernihan
Jernih
3.
Partikulat
Tidak ada
Pembahasan
Pada percobaan kali ini dibuat sediaan infuse ringer laktat. Yang dimaksud dengan sediaan infuse sendiri adalah sediaan parenteral dengan volume besar berupa sediaan cairan steril yang mengandung obat yang dikemas dalam wadah lebih dari 100 mL, dan umumnya diberikan secara intravena dengan kecepatan pemberian dosis yang konstan. Infuse intravenous adalah sediaan steril berupa larutan atau emulsi, bebas pirogen dan sedapat mungkin dibuat isotois terhadap darah, disuntikkan langsung kedalam vena dalam volume relative banyak (Dirjen POM,1979:12).
Sediaan infuse yang dikenal dengan nama infuse Ringer laktat ini merupakan sediaan infuse yang terdiri dari beberapa bahan aktif seperti NaCl,KCl,CaCl2 dan Na.laktat. masing masing bahan tersebut memiliki kegunaan masing masing untuk setiap penambahalnya. NaCl berfungsi sebagai pengisotonis, KCl berfungsi sebagai zat antimikroba,CaCl2 berfungsi sebagai zat penyerap air dan antimikroba sedangkan Natrium Laktat berfungsi sebagai buffering agent dan isotonis agent. Formula yang digunakan untuk sediaan ini merujuk pada Farmakope belanda dengan komposisi yang sudah ditentukan yaitu tertera pada formula. kombinasi ini adalah kombinasi yang umum digunakan untuk sediaan infuse Ringer Laktat karena sesuai dengan kebutuhan tubuh dan menyebabkan kondisi sediaan menjadi isotonis sehingga tidak perlu dilakukan penambahan zat pengisotonis. Biasanya infuse ringer laktat ini merupakan infuse yang digunakan untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit dalam tubuh terutama saat kondisi dehidrasi, hal ini dapat terjadi karena kandungan dari infuse ini tersusun dari banyak ion-ion (elektrolit) yang memiliki kemiripan dengan cairan ektraseluler tubuh.
Secara klinis fungsi larutan elektrolit adalah untuk mengatasi perbedaan ion atau penyimpangan jumlah normal elektrolit dalam darah. Ada dua jenis kondisi plasma darah yang menyimpang yaitu:
Asidosis merupakan kondisi plasma darah yang terlampau asam akibat adanya ion klorida dalam jumlah berlebih.
Alkalosis merupakan kondisi plasma darah yang terlampau basa akibat adanya ion natrium, kalium,dan kalsium dalam jumlah berlebih
Penyebab kekurangan elektrolit plasma adalah kecelakaan, kebakaran, operasi atau perubahan patologis organ, gastroenteritis, demam tinggi, atau penyakit lain yang menyebabkan output dan input tidak seimbang. Kehilangan natrium disebut hipovolemia, sedangkan kekurangan H2O disebut dehidrasi. Kemudian kekurangan HCO3 disebut asidosis metabolic dan kekurangan K+ disebuthipokalemia.Keseimbangan air dalam tubuh harus dipertahankan supaya jumlah yang diterima sama dengan jumlah yang dikeluarkan. Penyesuaian dibuat dengan penambahan/pengurangan jumlah yang dikeluarkan sebagai urin juga keringat.Ini menekankan pentingnya perhitungan berdasarkan fakta tentang jumlah cairan yang masuk dalam bentuk minuman maupun makanan dan dalam bentuk pemberian cairan lainnya. Elektrolit yang penting dalam komposisi cairan tubuh adalah Na, K, Ca, dan Cl.
Hal pertama yang harus dilakukan sebelum pembuatan sediaan ini adalah rancangan preformulasi dengan tujuan agar pemilihan metode saat pembuatan tepat dan tidak menyebabkan kerusakan pada sediaan atau bahan aktif serta dapat menentukan bahan tambahan apa saja yang perlu ditambahkan kedalam sediaan sesuai dengan data atau sifat fisika,kimia serta stabilitas dari masing masing zat yang digunakan. Kedalam sediaan infuse ini tidak perlu ditambahkan pengawet karena digunakan untuk satu kali pemberian. Selain itu sediaan infuse ini merupakan sediaan yang dikategorikan dalam jumlah yang besar ( >100mL), sehingga jika ditambahkan pengawet maka akan memerlukan banyak volume pengawet dan juga untuk menghindari terjadinya toksisitas yang mungkin saja bisa terjadi akibat penggunaan pengawet dalam jumlah yang banyak. Disebutkan pula bahwa injeksi yang diberikan dalam jumlah besar seperti infuse untuk pengganti cairan tubuh,nutrisis dan elektrolit juga tidak diberikan pengawet (Anief,1997:206).
Sebelum pembuatan sediaan dilakukan perhitungan isotonis terlebih dahulu. Hal ini merupakan syarat suatu infuse yang baik karena infuse yang baik harus isotonis dengan tubuh sehingga tidak menyebakan sakit saat disuntikkan atau hemolisis pada sel darah. Selain itu salah satu persyaratan mutlak yang harus dipenuhi dalam sediaan infuse yaitu bebas pirogen. Lebih dari 15 mL cairan yang mengandung pirogen ini dapat menimbulkan demam. Menurut Co Tui, Pirogen adalah senyawa kompleks polisakarida dimana mengandung radikal yang ada unsure N dan P. selama radikal masih terikat, selama itu masih dapat menimbulkan demam dan pirogen bersifat termostabil. Pirogen sendiri dapat berasal dari aquadest yang dibiarkan lama dan tercemar bakteri serta udara ataupun bisa berasal dari bahan bahan tertentu seperti glukosa,NaCl,Na-Sitrat (Anief,1997:204). Oleh karena hal ini maka kedalam sediaan infuse perlu ditambahkan zat untuk pirogenisasi (menghilangkan pirogen) yaitu salah satunya menggunakan karbon aktif (karbo adsorben). Karbo adsorben digunakan untuk mencegah terbentuknya thrombus dan menghilangkan pirogen karena mekanisme kerja dari karbo adsorben ini yaitu menyerap pirogen. Selain terserapnya pirogen, ada kemungkinan bahan aktif yang digunakan juga ikut terserap oleh karbo adsorben. Untuk menghindari terjadi hal ini maka saat dilakukan penimbangan bahan aktif dilebihkan sebesar 2% dari berat masing-masing bahan.
Setelah proses preformulasi selesai, dilakukan proses pembuatan sediaan infuse ringer laktat. Semua bahan dicampurkan menjadi satu termasuk karbo adsorben yang sudah digerus kasar sebelumnya. Tujuan penggerusan ini agar ukuran partikel karbo adsorben menjadi sedikit lebih kecil sehingga luas permukaan adsorben semakin tinggi . Semakin besar luas permukaan adsorben maka daya penyerapannya akan semakin besar. Penggerusan tidak boleh dilakukan hingga karbo adsorben terlalu halus, karena ditakutkan pada saat proses penyaringan karbo adsorben dapat lolos dari filter. Kemudian ditambahkan aquabidest hingga volume yang diinginkan, lalu dipanaskan sambil diaduk sampai suhu larutan 60ºC. adanya pemanasan dan pengadukan ini dilakukan untuk mempercepat proses pelarutan bahan aktif dan agar larutannya menjadi homogen. Setelah dipanaskan, larutan segera disaring dengan alat saringan yang dibantu dengan adanya vakum. Vakum ini berguna untuk mempercepat proses penyaringan dengan cara menurunkan tekanan dalam sistem. Saat divakum, digunakan saringan khusus yaitu whatman 0,45 µm yang terbuat dari nilon. Penyaringan ini bertujuan untuk mencegah kemungkinan ikutnya partikel-partikel asing kedalam sediaan infuse, serta menyaring karbon aktif yang digunakan sebagi adsorben. Setelah disaring larutan infuse dimasukan kedalam botol ukuran 500mL dan siap dilakukan sterilisasi.
Proses sterilisasi dilakukan dengan menggunakan autoklap suhu 121ºC selama ± 15 – 30 menit. sterilisasi ini bertujuan untuk menghilangkan adanya cemaran atau kontaminan mikroba saat pengerjaan. dengan bantuan uap air panas dari autoklaf menyebabkan terjadinya denaturasi dan koagulasi beberapa protein essensial organisme (Bakteri) tersebut.
Kemudian dilakukan evaluasi terhadap sediaan infuse meliputi evaluasi kejernihan, bebas partikulat,dan pH. dari data yang didapatkan sediaan infuse Ringer Laktat yang kami buat jernih. Selain itu sediaan infuse ini juga bebas partikulat artinya tidak ada partikel asing yang terkandung didalam sediaan. Hal ini dilakukan dengan cara meletakkan sediaan didepan lampu yangmana didepannya terdapat background hitam untuk melihat partikulat berwarna putih dan didepan suatu background yang berwarna putih untuk melihat partikulat berwarna hitam (Lachman,1994:1355) . terakhir yaitu pengukuran pH sediaan menggunakan kertas pH universal dan diperoleh pH sediaan 7. Karena sediaan sudah berpH 7, maka kedalam sediaan ini tidak perlu ditambahkan buffer atau pengadjust karena sudah sesuai dengan pH darah sehingga tidak akan menimbulkan efek yang membahayakan saat akan digunakan. Penambahan buffer hanya dilakukan jika sediaan yang akan dibuat tidak stabil selama proses penyimpanan, sehingga perlu distabilkan pHnya dengan cara ditahan oleh Buffer, sedangkan penambahan pengadjust dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti mencegah timbulnya rasa nyeri saat penyuntikkan ataupun mencegah terjadinya hemolisis sel darah.
Selain evaluasi diatas, diwajibkan dalam sediaan infuse ini dilakukan uji pirogen. Menurut Farmakope Edisi Keempat,1995:908 Uji pirogen dimaksudkan untuk membatasi resiko reaksi demam pada tingkat yang dapat diterima oleh pasien pada pemberiaan sediaan injeksi.pengujian meliputi pengukuran suhu kelinci setelah menyuntikkan larutan uji secara intravena dan ditunjukkan untuk sediaan yang dapat ditoleransi dengan uji kelinci dengan dosis penyuntikkan tidak lebih dari 10 mL per Kg bobot badan dalam jangka waktu tidak lebih dari 10 menit. selain dapat dilakukan dengan cara kualitatif dapat juga dilakukan dengan cara Kuantitatif yaitu dengan uji LAL secara in vitro dengan menggunakan sifat membentuk gel dari lisat amebasit dari limulus polifemus. Kemudian dihitung banyaknya gel yang terbentuk.
Etiket
kesimpulan
Infuse Ringer Laktat bersifat isotonis yaitu 205,33 M osmole/L yang berarti infuse ini memiliki tekanan osmosis larutan obat sesuai dengan yang seharusnya.
Dari hasil evaluasi yang dilakukan, infuse Ringer Laktat menunjukkan hasil yang baik dilihat dari kejernihan,partikulat dan pH sehingga tidak membahayakan tubuh saat digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Anief,Moh.1997.Ilmu Meracik Obat. UGM Press :Yogyakarta.
Dirjen POM. 1979.Farmakope Indonesia Edisi Ketiga.Depkes RI:Jakarta.
Dirjen POM.1995.Farmakope Indonesia Edisi Keempat.Depkes RI :Jakarta.
Dirjen POM.2014.Farmakope Indonesia Edisi Kelima.Depkes RI :Jakarta.
Lachman L,Lieberman HA.,Kaning JL.Teori dan Praktek Farmasi Industri Edisi Ketiga.Diterjemahkan oleh Siti Suyatmi. UI Press :Jakarta.
Lund.Walter.1994.The Pharmaceutical Codex 12thEdition.The Pharmaceutical Press :London.
Rowe,Raymond C.,Paul,dkk.2009.Handbook of Pharmaceutical Excipients Sixth Edition.APHA :London.