Dietetik Dasar (Hepaatitis B)
M. ARIFULLAH PO.62.31.3.10.183 Semester IV
Kasus Penyakit Hati
Seorang pasien bernama Tn. Dodi umur 46 tahun, bekerja sebagai guru SD. Berat badan Tn. Dodi saat ini adalah 60 kg denga TB 168 cm. pasien didiagnosa menderita hepatitis B. saat ini pasien sedang mengalami rawat inap di ruang interna laki-laki. Kondisi pasien saat ini Compos mentis. Hasil pemeriksaan laboratorium terakhir menunjukkan kadar SGOT: 58 U/L. SGPT: 78 U/L. asam urat: 6,2 mg/dl. Albumin: 3,4 mg/dl dan hasil pemeriksaan HbSAg positif. o
Pasien mengeluh mual. Sering pusing dan wajah terlihat pucat. Suhu tubuh pasien 37 C. Tekanan darah 120/80 mmHg. Hasil recall diperoleh: o
Makan pagi: nasi tim (3 sdm) + telur bumbu kuning (1/2 btr) + tumis wortel (2 sdm)
o
Selingan: the hangat + dadar gulung (1 bh)
o
Makan siang: nasi tim (6 sdm) + ikan bb kecap (1ptg) + papaya (1/2 ptg)
o
Selingan: sirup + pie buah (1 bh)
o
Makan malam: nasi tim (5 sdm) + rolade ayam (1 ptg) + tumis gambas ( 3 sdm) Tugas:
1. Buatlah NCP sesuai dengan keadaan pasien? 2. Susunlah menu sehari sesuai dengan keadaan pasien?
Dietetik Dasar
M. ARIFULLAH
(Hepaatitis B)
PO.62.31.3.10.183 Semester IV
NUTRITION CARE PROCESS ( NCP ) A. IDENTITAS PASIEN / KLIEN
Nama Usia Pekerjaan Berat badan Tinggi badan Aktivitas Keluhan Diagnosa Masakan
Waktu
nasi tim makan pagi
telur bumbu kuning tumis wortel teh hangat
selingan
makan siang
3 sdm 1/2 btr 2 sdm 240 ml
Berat
Energi
Protein
Lemak
Karbohidrat
g
Kkal
g
g
g
60
70.3
1.3
0.1
15.4
30
46.2
3
2.5
3.5
20
20.4
0.2
1.9
0.9
240
31
0
0
7.7
1 bh
50
144.5
2.8
4.2
24.1
nasi tim
6 sdm
120
140.5
2.6
0.2
30.8
ikan bumbu kecap
1 ptg
50
45.8
8.4
1
0.5
50
19.5
0.3
0.1
4.9
25
53.5
0
0
13.9
75
102.9
1.8
0.3
22.8
100
117.1
2.2
0.2
25.7
50
93.1
8.3
6
0.7
60
63.4
0.1
5.6
4.2
948.2
31
22.1
155.1
sirup pie buah nasi tim
makan malam
URT
Tn. Dodi 46 tahun Guru SD 60 kg 168 cm Rawat inap (20%) Mual, sering pusing & wajah pucat Hepatitis B
kue dadar gulung
pepaya selingan
: : : : : : : :
rolade ayam tumis gambas Jumlah
1/2 ptg 25 ml 1 bh 5 sdm 1 ptg 3 sdm
Dietetik Dasar
M. ARIFULLAH
(Hepaatitis B)
PO.62.31.3.10.183 Semester IV
A. SKRINING GIZI Ya Tidak 1. Perubahan BB 2. Nafsu makan kurang 3. Kesulitan mengunyah / menelan 4. Mual & muntah 5. Diare / konstipasi 6. Alergi / intoleransi zat gizi 7. Diet khusus 8. Enteral / parenteral 9. Serum albumin rendah 10. Status gizi normal g Kesimpulan : Status Gizi Tn. Dodi normal dengan IMT = 21,26 / m2 Diagnosa menderita penyakit Hepatitis B B. NUTRITION ASSESMENT - Berat Badan 60 kg
- Tinggi Badan 168 cm Antropometri
- BBI = 90% (TB – 100) = 0,9 x (168 – 100) = 61,2 kg 2
Biokimia
Klinis/Fisik
kg
IMT = 60 kg/1,68 m = 21,26 / m2 (normal)
-
-
SGOT = 58 U/L (tinggi) SGPT = 78 U/L (tinggi) Asam Urat = 6,2 mg/dl (normal) Albumin = 3,4 mg/d (rendah) HbSAg Positif TD = 120/80 mmHg (normal) o Suhu = 37 C (normal) Pasien mengeluh mual. Sering pusing dan wajah terlihat o
pucat. Suhu tubuh pasien 37 C. Tekanan darah 120/80 mmHg. Hasil recall diperoleh: o
Makan pagi: nasi tim (3 sdm) + telur bumbu kuning (1/2 btr) + tumis wortel (2 sdm)
o
Selingan: the hangat + dadar gulung (1 bh)
o
Makan siang: nasi tim (6 sdm) + ikan bb kecap (1ptg) + papaya (1/2 ptg)
Dietary History / Riwayat Makan
o
Selingan: sirup + pie buah (1 bh)
o
Makan malam: nasi tim (5 sdm) + rolade ayam (1 ptg) + tumis gambas ( 3 sdm)
Audit Gizi
E
=
P
=
L
=
( buruk )
( buruk )
( buruk )
Dietetik Dasar
M. ARIFULLAH
(Hepaatitis B)
PO.62.31.3.10.183 Semester IV
KH Aktivitas Fisik Pengobatan yang diberikan
=
( buruk )
D. NUTRITION DIAGNOSA
Domain Intake
1. Kekurangan intake makanan dan minuman oral (N.I-2.1) berkaitan dengan kurangnya asupan makanan dan minuman karena dalam keadaan perawatan pasien , dibuktikan dengan nilai audit gizi yaitu energi hanya 52,16 %. Domain Klinis Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus (N.C-2.2) berkaitan dengan gangguan fungsi hati yang diderita pasien (Hepatitis B) dibuktikan dengan tingginya nilai pemeriksaan SGOT sebesar 58 U/L dan SGPT 78 U/L serta rendahnya serum albumin yaitu hanya 3,4 mg/dl. Domain Prilaku Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan makanan atau zat gizi (N.B-1.1) yang disebabkan oleh pengetahuan mengenai makanan, zat gizi dan masalah-masalah lain berhubungan dengan makanan/zat gizi. Dibuktikan dengan asupan makanan yang kurang dari kebutuhan. Kesimpulan
Dari hasil diagnosa gizi dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami penyakit Hepatitis B dilihat dari pemeriksaan SGOT dan SGPT yang tinggi serta serum albumin rendah. Oleh karena itu pasien sangat disarankan untuk memperhatikan asupan makanan sesuai jenis diet untuk mempercepat perbaikan fungsi tanpa memperberat kerja hati. E. INTERVENSI GIZI
1.
Tujuan Diet Jangka pendek
:
Mempercepat perbaikan fungsi tanpa memperberat kerja hati dengan asupan sesuai jenis diet. Mencegah kerusakan sel-sel hati dan nekrosis. Mencegah kerusakan kapiler empedu yang menyebabkan ikterus dan meningkatkan regenerasi jaringan. Jangka panjang : Mempertahankan berat badan ideal pasien Mengubah perilaku klien mengenai pola makan seimbang. Mengenalkan jenis makanan, teknik olahan dan masakan yang beragam. 2. Jenis Diet : Diet Hati III 3. Perhitungan Zat Gizi Berat Badan Ideal = 61,2 kg BMR
=
1 x 61,2 kg x 24 jam
=
1468,8 kkal
Korti
=
10 % x 61,2 kg x 8 jam
=
48,96 kkal
=
1419,84 kkal
Korum
=
3 % x 1419,84 kkal
42,60 kkal 1377,24 kkal
Aktivitas
=
20 % x 1377,24 kkal
=
275,45 kkal
Dietetik Dasar
M. ARIFULLAH
(Hepaatitis B)
PO.62.31.3.10.183 Semester IV
1652,68 kkal SDA
=
10 % x 1652,68 kkal
=
Kebutuhan Energi
165,27 kkal 1817,95 kkal
Kebutuhan Zat Gizi :
Protein
=
1 gram x 61,2 kg
=
61,2 gram
Lemak
=
20 % x 1817,95 kkal
=
40,39 gram
=
302,41 gram
=
2142 ml
9 kkal Karbohidrat
=
E – ( P x 4 + L x 9 ) 4 kkal
=
1817,95 kkal – (61,2 gram x 4) + (40,39 x 9) 4 kkal
Cairan
=
35 ml/kgBB/hari 35 ml x 61,2 kg Energi tinggi Protein cukup Lemak cukup
Prinsip Diet
Karbohidrat tinggi Vitamin dan mineral cukup Serat cukup Cairan tinggi
Syarat Diet
-
Energi diberikan sesuai kebutuhan sebesar 1817,95 kkal untuk mencegah pemecahan protein. Protein diberikan cukup pada masa akut, sebesar 61,2 gram untuk agar
terjadi
anabolisme
protein
dan
mencegah
katabolisme.
mengutamakan protein nabati untuk mempercepat pengeluaran amoniak. -
Lemak diberikan cukup, sebesar 40,39 gram untuk mempertahankan fungsi imun dan proses sintesis lemak. Karbohidrat diberikan tinggi, sebesar 302,41 gram untuk menghemat
-
protein, untuk penyembuhan dan sumber energi untuk menunjang aktivitas
-
Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi. Bila perlu diberikan suplemen vitamin B kompleks, C, dan K serta mineral Zink dan Fe.
-
Cairan diberikan lebih dari 2142 ml/hari untuk menghindari kehilangan cairan bila ada muntah.
-
Serat diberikan cukup untuk memelihara sistem pencernaan
Dietetik Dasar
M. ARIFULLAH
(Hepaatitis B)
PO.62.31.3.10.183 Semester IV
Rute
-
Makanan dan Minuman Oral
Frekuensi
:
3x menu utama dan 2x selingan
Bentuk makanan
:
Makanan lunak
Edukasi Gizi
:
o
Topik
:
Gizi Seimbang untuk penderita penyakit Hepatitis B
o
Sasaran
:
Tn Dodi dan keluarga
o
Waktu
:
± 30 menit
o
Peraga
:
Leaflet/Foodmodel
o
Bentuk
:
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
:
Prinsip gizi seimbang untuk penderita hepatitis B
Edukasi o
Materi
Makanan yang dianjurkan dan tidak untuk penderita Hepatitis Bahaya/dampak buruk Hepatitis B dan resiko penyakit sirosis hati Diet untuk penyakit hepatitis F. MONITORING / EVALUATION
1. Memonitor asupan makanan klien apakah sudah sesuai dengan yang dianjurkan atau tidak. 2. Memonitor kondisi pasien apakah masih ada keluhan atau tidak 3. Memonitor perubahan hasil pemeriksaan laboratorium pasien apakah sudah dalam batas normal atau belum.