BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR LATAR BELAKANG BELAKANG Hepatitis Hepatitis A adalah penyakit penyakit hati yang disebabkan disebabkan leh !i"#s hepatitis hepatitis A. Penyeba"an Penyeba"an !i"#s ini te"$adi %elal#i %akanan ata# %in#%an yang te"knta%inasi leh &eses "ang yang te"in&eksi. te"in&eksi. Penyakit Penyakit ini dapat %enyebabkan %enyebabkan ge$ala sepe"ti %#al' %#ntah' le%as' hilang naps# %akan' k#lit dan skle"a %ata be"#bah %en$adi k#ning' de%a%' dan ge$ala lainnya. P"ses penye%b#han penyakit ini %e%b#t#hkan (akt# sekita" bebe"apa %ingg# hing hingga ga bebe bebe"ap "apaa b#la b#lan. n. Hal Hal ini ini dapa dapatt %eni %eni%b %b#l #lkan kan da%pa da%pak k ssi ssie ek kn n%i %i dala% dala% %asya"akat. )e*a"a glbal didapatkan sekita" 1'+ $#ta kas#s ba"# in&eksi !i"#s hepatitis A pe"tah#n. Hepatitis A %e"#pakan yang #%#% te"$adi di sel#"#h d#nia di%ana in&eksi !i"#s hepatitis A lebih se"ing %engenai anak,anak. anak,anak. Didae"ah dengan + %#si%' %#si%' in&eksi in&eksi !i"#s hepatitis A te"$adi se*a"a epide%i* %#si%an yang p#n*aknya te"$adi pada akhi" %#si% se%i dan a(al %#si% dingin. Didae"ah t"pis' p#n*ak insidensi pe"nah dilap"kan *ende"#ng te"$adi sela%a %#si% h#$an dan pla epide%ik siklik be"#lang setiap -,1 tah#n sekali yang %i"ip dengan penyakit !i"#s lainnya. Di A%e"i A%e"ika ka )e"ika )e"ikat' t' p"g"a p"g"a% % pengen pengenalan alan !aksin !aksin hepatit hepatitis is A pada pada anak,a anak,anak nak pen#"#nan insidensi in&eksi hepatitis A lebih da"i /0 dan dapat %eng#"angi pen#la"an ke "ang de(asa. Pada tah#n /' didapatkan &a*t" "esik te"banyak disebabkan ka"ena bepe"gian ke dae"ah ende%is. Lebih da"i /-0 anak da"i ben#a Asia' a&"ika' dan India telah %e%iliki antibdy HA2 pada #sia - tah#n .Pada tah#n 1344' in&eksi !i"#s hepatitis A pe"nah %en$adi (abah epide%is di )hanghai yang yang %engenai sekita" 5. "ang. Di Indnesia be"dasa"kan data yang be"asal da"i "#%ah sakit' hepatitis A %asih %e"#pakan bagian te"besa" da"i kas#s,kas#s hepatitis ak#t yang di "a(at yait# be"kisa" 53'4,64'50. Peningkatan p"e!alensi anti HA2 yang be"h#b#ngan dengan #%#" %#lai te"$adi dan lebih nyata di dae"ah dengan kndisi kesehatan diba(ah standa". )ebagian besa" in&eksi HA2 HA2 yang didapat pada a(al kehid#pan' kebanyakan asi%pt%atik ata# sek#"angny sek#"angnyaa anikte"ik. anikte"ik. Pada Tah#n ah#n 11, 11,1' 1' dilap"kan te"$adi ke$adian ke$adian l#a" biasa hepatitis A di bebe"apa dae"ah sepe"ti Band#ng' Bg"' La%p#ng Ti%#"' Depk' dan Tasik%alaya. Tasik%alaya. Ke$adian ini se"ing %engenai anak seklah dan %ahasis(a. %ahasis (a.
1
1. RU7U)AN RU7U)AN 7A)ALAH 7A)ALAH 1.. 1..1 1 Apak Apakah ah h#b# h#b#ng ngan an kegi kegiata atan n seha" seha"i, i,ha ha"i "i %asy %asya"a a"aka katt 879K 879K:: pada pada s#ng s#ngai ai deng dengan an 1.. 1.. 1..5 1..5 1..+ 1..+ 1..1..-
penyakit yang te"seba" dala% %asya"akat;
2
BAB II TIN
N)EP TER
Gambar 1 : model segitiga
2.1.2. Teori Mausner dan Kramer/ Model Roda (1985)
Te"i ini %e"#pakan pendekatan lain #nt#k %en$elaskan h#b#ngan anta"a %an#sia dan lingk#ngan yang diga%ba"kan sebagai seb#ah "da. Te"dapat &akt" yang be"pe"an yait# &a*t" inte"nal 8pen$a%#: dan &a*t" ekste"nal 8lingk#ngan:. Rda te"di"i da"ipada sat# p#sat 8pe$a%# ata# %an#sia: yang %e%iliki s#s#nan genetik sebagai intinya. Disekita" pe$a%# te"dapat lingk#ngan yang dibagi se*a"a ske%atis ke dala% 5 sekt" yait# lingk#ngan bilgi' ssial dan &isik.
Gambar 2: model roda
3
2.1.. Konse! dari ". Ma#Ma$on dan T. F. %ug$ (19&0) Di%ana te"i ini %enekankan bah(a s#at# penyakit te"$adi da"i hasil inte"aksi
be"bagai &akt". 7del ini %ene"angkan bah(a sebab s#at# penyakit saling be"kaitan sat# sa%a lain sepe"ti seb#ah $a"ing laba,laba.
Gambar 3: model laba-laba
2.1.'. . . "lum (19&9) )tat#s %asya"akat di s#at# te%pat dipenga"#hi setidaknya leh e%pat &akt"
#ta%a' yait# 8a: &akt" he"edite"' 8b: &akt" health system ata# health infrastructure' 8*: &akt" pe"ilak# %asya"akat' se"ta 8d: &akt" lingk#ngan.
Gambar 4: model H.L Blum
.. RIA?AT ALA7IAH PEN?AKIT
4
Ri(ayat ala%iah penyakit %e"#pakan pe"$alanan penyakit yang ala%i dan tanpa pengbatan apap#n' yang te"$adi %#lai da"i keadaan sehat hingga ti%b#l penyakit. 7eskip#n setiap penyakit %e%p#nyai "i(ayat ala%iah yang be"beda' ka"ena ke"angka knsep yang be"si&at #%#% pe"l# dib#at #nt#k %en$elaskan "i(ayat pe"$alanan penyakit pada #%#%nya. Be"asa"kan bagan diatas' "i(ayat ala%iah penyakit dibagi %en$adi li%a kateg"i' yait# a. Tahap p"apatgenesis 7an#sia 8hst: %asih dala% keadaan sehat na%#n pada saat ini p#la %an#sia telah te"pa$an dan be"isik te"hadap penyakit yang ada di sekelilingnya. Adap#n penyebabnya ka"ena telah te"$adi inte"aksi dengan bibit penyakit 8agent:' bibit penyakit bel#% %as#k ke %an#sia 8hst:' %an#sia %asih dala% keadaan sehat ata# bel#% ada tanda penyakit' dan bel#% te"deteksi baik se*a"a klinis %a#p#n lab"at"i#%. b. Tahap ink#basi tahap ini bibit penyakit telah %as#k ke %an#sia' na%#n ge$ala bel#% ta%pak.
Suatu penyakit (menular) tidak hanya selesai setelah membuat seseorang
sakit,
tetapi
cenderung
untuk
menyebar.
Setelah
menyelesaikan riwayatnya pada suatu rangkaian keadian sehingga seseorang atuh sakit, pada saat yang sama penyakit bersama dengan kumannya
dapat
berpindah
dan
menyebar
kepada
orang
lain!masyarakat. "roses peralanan penyakit, kuman memulai aksinya dengan memasuki pintu masuk tertentu ( portal of entry ) calon penderita baru dan kemudian ika ingin berpindah ke penderita baru lagiakan ke luar melalui pintu tertentu ( portal of exit ). #uman penyakit tidak masuk dan ke luar begitu saa tetapi harus melalui $pintu% tubuh tertentu sesuai dengan enis masing&masing penyakit
misalnya
melalui'
kulit,
saluran
pernapasan,
saluran
pencernaan, atau saluran kemih. alam memilih pintu masuk&keluar ini setiap enis kuman mempunyai alan masuk dan ke luar tersendiri dari tubuh manusia. da yang masuk melalui mulut (oral) dan ke luar melalui dubur (sistem pencernaan), seperti yang dilakukan oleh kebanyakan cacing. *amun ada pula yang masuk melalui kulit tetapi ke luar melalui dubur, misalnya cacing nkylostoma. "engetahuan tentang alan masuk ini penting untuk epidemiologi karena dengan pengetahuan itu dapat dilakukan +penghadangan peralanan kuman masuk ke dalam tubuh manusia. -acing yang ingin masuk melalui mulut dicegah dengan upaya cuci tangan sebelum makan. Sedangkan pengetahuan tentang alan keluar bermanaat untuk menemukan kuman itu untuk tuuan identi/kasi atau diagnosis. 0isalnya kuman - keluar melalui batuk maka penemuan kuman dilakukan dengan penangkapan kumannya di batuk!dahak.
BAB III PE7BAHA)AN 5.1 HUBUNGAN KEBIA)AAN 7A)?ARAKAT )EHAR,HARI PADA KELUHAN DI )KENARI> Dikatakan pada s*ena"i bah(a penga%atan sela%a 5 tah#n dite%#kan ge$ala,ge$ala hepatitis da"i yang sangat "ingan sa%pai be"at. Bent#k hepatitis yang paling dikenal adalah HA2 8Hepatitis A: dan HB2 8Hepatitis B:. 9a"a pen#la"an da"i hepatitis be"beda, beda ses#ai dengan kateg"i !i"#s yang %enyebabkan hepatitis te"seb#t. Unt#k hepatitis B' *a"a pen#la"annya kebanyakan %elal#i pa"ente"al' seks#al pe"inatal' dan pen#la"an %elal#i da"ah. )edangkan #nt#k hepatitis A' *a"a pen#la"annya kebanyakan %elal#i &ekal, "al' %akanan' dan pen#la"an %elal#i ai". Be"dasa"kan *a"a pen#la"an !i"#s di atas' ka%i %enyi%p#lkan bah(a kas#s diskena"i lebih *ende"#ng ke hepatitis A' dika"enakan da"i *a"a pen#la"annya yang telah diseb#tkan di atas ses#ai dengan kebiasaan %asya"akat yang kebiasaan seha"i,ha"inya te"gant#ng pada ai" s#ngai 8%andi' *#*i' kak#s' dan keb#t#han ai" %in#%:. Hal ini %enyebabkan "esik %asya"akat #nt#k te"kena hepatitis A lebih besa". 5. HEPATITI) A. Diagnsti* Hepatitis 2i"al Ak#t 7asing,%asing in&eksi da"i !i"#s hepatitis diketah#i %e%iliki &ase p"d"%al yang diik#ti leh ge$ala yang tidak spesi&ik sepe"ti' an"eia' %#al' %#ntah' nye"i di "egi kanan atas abd%en' dan a"th"algia. 7ani&estasi et"ahepati* $a"ang dilak#kan bse"!asi. K%ples i%#nitas yang %#n*#l pada %ani&estasi et"ahepati* biasanya pada hepatitis B. Ada !a"iasi insiden yang te"$adi pada !i"#s hepatitis yang be"beda' sepe"ti "e*!e"y spntane#s' hepatitis l%inant' dan klinikal k"nis.
B. 2i"#s Hepatitis A 8HA2: 1. Epide%ilgi 2i"#s hepatitis A t"ans%isi %elal#i "#te &e*al,"al' dan s#%be" in&eksinya adalah ai" yang te"knta%inasi. HA2 dapat hid#p dan %engin&eksi hingga + %ingg# pada ai" yang kt" dengan sanitasi yang b#"#k. 7asa ink#basinya adalah 1+,+- ha"i. . )t"#kt#"
6
2i"#s hepatitis A adalah !i"#s RNA yang %e%iliki #k#"an /,5 dia%ete" yang te"%as#k &a%ily pi*"na!i"#s. HA2 te"di"i da"i n#*leplasid p"tein' yang te"bent#k da"i + st"#kt#" p"tein yang be"beda
5. Diagnsis a. Antigen 2i"#s hepatitis A dapat dite%#kan di kt"an pada &ase p"d"%al. HA2 se*a"a #%#% tidak dapat dite%#kan pada da"ah ka"ena pada saat %#n*#lnya penyakit' "eplikasi !i"al s#dah be"henti. b. Antibdy Antbdi spesi&ik Ig7 dapat diidenti&ikasi pada 1+ ha"i pst,in&eksi. Antibdy IgG %#n*#l bebe"apa ha"i setelahnya. *. Klinis Pada 330 kas#s' hepatitis A akan se%b#h se*a"a spntan dala% 5 b#lan. K#"ag da"i .1 0' dite%#kannya hepatitis l%inant. I*te"#s dite%#kan pada 30 kas#s. Tidak dite%#kan kas#s yang %en$adi hepatitis k"nis. )i"sis hepatis dapat be"ke%bang da"i hepatitis l%inant d. Te"api Tidak ada te"api spesi&ik yang dilak#kan. Pe"a(atan intensi& dilak#kan pada kas#s l%inant. Isti"ahat ttal tidak dipe"l#kan pada kas#s yang tidak pa"ah. e. P"&ilaksis P"&ilaksis dengan !aksinasi te"sedia pada dae"ah ende%i* dan t"a!el. In$eksi 1 %l dilak#kan' diik#ti dengan in$eksi selan$#tnya pada ,+ %ingg# dan 6,1 b#lan. Rate s#ksesnya !aksinasi ini te"*atat lebih da"i 3-0. Pada bebe"apa nega"a' !aksinasi akti& dan %en$aga kebe"sihan adalah p"&ilaksis yang te"baik. 9. 2i"#s Hepatitis B 1. Epide%ilgi In&eksi HB2 adalah penyebab te"se"ing hepatitis !i"al di sel#"#h d#nia. Dipe"ki"akan ka"ie" pada !i"#s ini sekita" ,5 $#ta' yang kebanyakan ka"ena in&eksi !e"ti*al. Di
tah#n. T"ansse da"ah adalah penyebab te"se"ing di %asa la%pa#' seka"ang "esik ka"ena t"ansse da"ah adalah F.+0. in&eksi ba"# dite%#kan pada glnga be"isik 8 pengg#naan bat,batan dan p"%is*#ity:. Ada peningkatan p"e!alansi pada in&eksi hepatitis B pada pasangan dengan pasien HBsAg,psiti&' ini %engindikasikan t"ans%isi seks#al. Pe"ide ink#basi adalah + %ingg# sa%pai 6 83: b#lan. . )t"#kt#" 2i"#s hepatitis B adalah !i"#s DNA yang te"glng hepadna!i"#ses. Uk#"an dia%ete"nya adalah + n%. Pe"%#kaan !i"#s te"di"i da"i 5 pe"%#kaan antigen yang be"beda. P"tein n#kle*apsid be"assiasi dengan DNA dan p"d#k P,gene. Antigen HBe adalah se#en*e,h%lg pada bagian besa" HB*Ag. 5. Diagnsti* a. Antigen de%nst"asi Hbs,Ag %en$adi psiti& pada ,4 %ingg# pst in&e*tine% dan kas#s te"banyak' antigen ini tidak dapat di$adikan b#kti di se"#% pada + b#lan pst in&e*tine%. E,antigen hanya dite%#kan pada se"#% #nt#k (akt# singkat di hepatitis ak#t. Hepatitis k"inis ata# si"sis hepatis adalah signal da"i be"lan$#tnya "eplikasi !i"al. b. Antbdi Antbdi anti,HBs n"%alnya %#*#l ketika HBsAg telah hilang da"i se"#%. Pada banyak kas#s HBsAg tidak la%a be"tahan dan anti,HBsAg bel#% se%pat dibent#k. Ini sangat penting #nt#k %eng#$i se"#% anti,HB* pada kas#s ini ka"ena antibdy %#n*#l pada stadi#% a(al. In&eksi ak#t dapat didiagnsa se*a"a tepat dengan #$i spe*ial #nt#k antibdy Ig7 anti,HB*' yang sangat penting #nt#k %e%bedakan anata" in&eksi ak#t dan k"nis hepatitis akti& dengan pe"sisten !i"al. Adanya anti,HBe penting #nt#k %e%b#ktikan HBe,Ag. *. HB2,DNA Test DNA pada se"#% ata# $a"ingan adalah indikasi pada kas#s indi!id#al di%ana #nt#k %e%ast#ikan in&eksi %en#la". Ini penting pada pasien dengan HBs, Ag psiti& tetapi ke%#ngkinan HBe,Ag negati!e' dan anti,HB* psiti&.
11
+. Klinis Pe%e"iksaan l#as %en#n$#kkan 30 pasien hepatitis B se%b#h se*a"a spntan' dengan tidak ada knsek#ensi di ke%#dian ha"i. Hepatitis l%inant be"ke%bang k#"ang da"i 10 pada pasien in&eksi. K#"ang da"i 10 kas#s %en$adi kas#s k"nis 8 pe"sisten k"nis ata# hepatitis akti& k"nis:. )i"sis hepatis be"ke%bang k#"ang da"i 10 pasien te"in&eksi. 9a"*in%a sel li!e" p"i%e" yang dibse"!asi pada pasien yang be"asal da"i kas#s k"nis' te"#ta%a $ika te"dapat &a*t" in$#"i ta%bahan' sepe"ti *, in&eksi !i"#s hepatitis 9 ata# pengg#naan al*hl.
12
-. Te"api Tidak ada te"api bat yang spesi&ik #nt#k pasien hepatitis B. Bed "est tidak %e%iliki da%pak padapenyakit. Tidak ada indikasi pengg#naan inte"&e"n pada hepatitis B. dengan hepatitis akti& k"nik' inte"&e"n,a %enyebabkan eli%inasi !i"#s pada 5-,+0 kas#s. 6. P"&ilaksis Te"dapat i%#nisasi pasi& dan akti&. )e"#% hipe"i%#n te"sedia #nt#k i%#nisasi pasi& yang diik#ti seb#ah papa"an pada penyakit' dengan in$#"i in$eksi. Dsisnya ha"#s .1 %lkg BB ata# dengan dsis ttal - %l pada 1 856 $a%: pe"ta%a. ?ang penting pada i%#nisasi pasi&' diagnsti* hepatitis B ha"#s ada pada "ang pntensial in&eksi dan pene"i%a bel#% anti,HBs psiti& ata# dn" HBs,Ag,negati&. Pada saat yang sa%a i%#nisasi akti& diindikasikan dib#t#hkan. Unt#k i%#nisasi akti& adalah pe%#"nian dengan sintesis !aksi gene,teknlgikal da"i plas%a %an#sia. I%#nisasi akti& di#lang pada + %ingg# dan 6 b#lan. Hasil !aksinasi die!al#asi dengan adanya anti,Hbs. Tite" !aksinasi ha"#s diatas 1IU' $ika tidak %aka dib#t#hkan i%#nisasi #lang.
13
D. 2i"#s Hepatitis 9 8H92: 1. Epide%ilgi Antibdy hepatits 9 sekita" 40, 1-.60 lebih dite%#kan pada kel%pk "esik tinggi sepe"ti h%seks#al ata# HI2 psiti& dibandingkan pp#lasi ta"a,ta"a k"enpnden. Da"ah dan p"d#k da"ah adalah %de t"ans%isi' di%ana "#te t"ans%isi lainnya bel#% dikn&i"%asi. Te"dapat sekita" k#"ang da"i 50 "esik pada !aksinani yang se*a"a kebet#lan leh $a"#% s#ntik' ini %en$elaskan ke%#ngkian sedikitnya !i"#s hepatitis 9 pada da"ah. Hanya ada sat# penga%atan pada t"ans%isi !e"ti*al. Be"dasa"kan penelitian te"ba"#' "esik pen#la"an sela%a be"h#b#ngan seks#al sangat ke*il' be"dasa"kan hasil penelitian pada bebe"apa pasangan yang %e"#pakan kel%pk "esik tinggi. Tetapi hasil be"beda dite%#kan pada 1-0 pasangan yang %e"#pakan pe*and# na"kba ata# h%seks#al yang %e%iliki anti,H92, psiti&. 7asa ink#basi adalah %ingg# sa%pai lebih da"i 6 b#lan. . )t"#kt#" Agen penyebab hepatitis 9 adalah !i"#s RNA single,st"anded yang te"%as#k !i"#s &la!i,&a%ily.
14
5. Diagnsti* a. Antigen De%nst"asi antigen se*a"a langs#ng adalah s#at# yang tidak %#ngkin. Ini dika"enakan ka"ena sedikitnya $#%lah !i"#s pada se"#% "ang yang te"in&eksi' yait# k#"ang da"i 1 -%l dan ini diba(ah sensiti&itas tes i%#nlgi b. Antibdy Pengg#naan ELI)A dengan k%binasi be"bagai antigen dig#nakan #nt#k %en#n$#kkan antibdy spesi&ik #nt#k antigen !i"#s hepatitis 9. gene"asi ked#a "ek%binan tes i%#nlgik 8RIBA: dapat dig#nakan #nt#k %engkn&i"%asi *. De%nst"asi RNA +. Tit"e *#"se in&eksi hepatitis 9 Antibdy dapat dite%#kan dengan %engg#nakan tes gene"asi ked#a dan ketiga 8ELI)A: setelah +,6 %ingg#' (alapa#n pada kas#s yang sa%a dapat %en$adi +,3 b#lan. -. 7ani&estasi klinis 5,30 kas#s %en$adi k"nis dan be"ke%bang %en$adi si"sis hepatis pada -,50 kas#s. Tipikal da"i in&eksi !i"#s hepatitis 9 adalah &l#kt#asi yang k#at da"i akti!itas a%int"ans&e"ase leh &a*t" 1 dala% bebe"apa ha"i. 6. Te"api Tidak ada te"api spesi&ik pada pasien hepatitis 9 ak#t. Respn dengan pengg#naan inte"&e"n,a pada hepatitis 9 k"nis adalah +-0' ke%#dian 0 setelah sat# tah#n. /. P"&ilaksis Tidak ada penelitian yang baik te"kait "ate kes#ksesan da"i i%#nisasi pasi&. Bel#% ada i%#nisasi akti&. 15
E. 2i"#s Hepatitis D 8HD2: 1. Epide%ilgi Tidak ada #nt#k %asa ink#basi' ka"ena in&eksi selal# be"sa%aan dengan hepatitis B. "eplikasi da"i HD2 hanya dapat pada "ang dengan "eplikasi HB2' baik leh kin&eksi ata# s#pe"in&eksi da"i ka"ie BH9 dengan HD2. -0 5 $#ta pend#d#k d#nia dengan HBs ka"ie" adalah kin&eksi HD2. In&eksi !ia da"ah' p"d#k da"ah' dan h#b#ngan seks#al. Kel%pk "esik tinggi adalah pe*and# na"kba' he%philia dan pasien dialysis. . )t"#kt#" HD2' diketah#i sebagai ,agent' yang %e"#pakan agent penyakit yang be"gant#ng pada kin&eksi dengan !i"#s lain da"i &a%ily hepadna. Pe"%#kaannya %engand#ng antigen hepatitis B' yang %engelilini antigen hepatitis D yang sebena"nya dan !i"#s, RNA.
1
5. Diagnsti* a. De%nst"asi antigen Antigen HD2 dapat diidenti&ikasi dengan "adii%#nessay b. Antibdy Be"dasa"kan antibdy spesi&ik' dite%#kan Ig,7 yang %enandakan in&eksi ak#t *. HD2,RNA Dapat dite%#kan dengan %engg#nakan spt hyb"idiCing 8N"the"n Blt: dan "eaksi "antai ply%e"ase +. Klinis Kin&eksi HD2 biasanya %enyebabkan hepatitis l%inant' yang dipe"ki"akan penyakit ende%i* pada pe*and# na"kba sekita" 50. Hepatitis k"nis akti& $#ga banyak dite%#kan %eningkat. -. Te"api Tidak ada te"api anti!i"al yang spesi&ik #nt#k HD2. Penelitian dengan inte"&e"n %en#n$#kkan inhibisi da"i "eplikasi !i"#s sela%a te"api' tetapi ini tidak %e%iliki e&ek pada pendekatan klinis. 6. P"&ilaksis Tidak ada i%#nisasi pasi&' tidak ada p#la i%#nisasi akti& yang spesi&ik #nt#k hepatitis D. it# ke%#ngkinan dapat dilak#kan pada ka"ie",HB2 #nt#k %en#"#nkan "esik s#pe"in&eksi. I%#nisasi akti& hepatitis B $#ga dapat %en*egah in&eksi HD2 pada "ang yang bel#% te"in&eksi hepatitis B
1
@. 2i"#s Hepatitis E 8HE2: 1. Epide%ilgi Hepatitis E' pada dasa"nya adalah ente"i* hepatitis nn,A' nn,B' yang be"t"ans%isi %elal#i "#te &e*al,"al. Pe"ide ink#basi adalah + ha"i 81+,6 ha"i: "ata, "ata. . )t"#kt#" 2i"#s hepatitis E adalah !i"#s RNA yang te"glng &a%ily,*ali*i!i"#s. Dia%ete" da"i *%plete !i"#s adalah /,5 n%. 5. Diagnsti* Tes #nt#k %ene%#kan antibdy spesi&ik te"sedia. Antigen HE2 tidak dapat dite%#kan se*a"a "#tin. +. Klinis )a%a sepe"ti hepatitis lain' &ase p"d"%al dapat dibse"!asi $#ga. Angka ke%atian %en*apai 50 pada pasien i*te"#s' ini dapat dite%#kan pada 0 (anita keha%ilan t"i%este" ketiga. 7asih bel#% $elas hepatitis k"nis akti& %a#p#n si"sis hepatis dapat disebabkan leh HE2' tapi ke%#ngkinan %asih ada -. Te"api Tidak ada te"api spesi&ik 6. P"&ilaksis 1
Tidak ada i%#nisasi pasi&' tapi te"dapat i%#nisasi akti&. )a%a sepe"ti hepatitis A' p"&ilaksis yang baik adalah %en$aga kebe"sihan pada nega"a yang ende%i* hepatitis E G. 2i"#s Hepatitis G 1. Epide%ilgi )a%pai sat ini tidak ada data pe"ide ink#basi. Pada bebe"apa st#di' sekita" 10 kas#s yang tidak dapat di$elaskna dan tidak dapat diglngkan %en$adi hepatitis !i"al A,E' sehingga disebabkan leh hepatitis G. Ini adalah $enis bld,b"ne' tapi tidak ada "#te t"ans%isi lainnya yang dapat dib#ktikan. . )t"#kt#" Pathgen hepatitis G adalah !i"#s RNA single,st"anded' yang %enye"#pai hepatitis 9' st"#kt#" gen%e %enye"#pai H92 5. Diagnse a. Deteksi antigen Tidak dapat dite%#kan antigen' ke%#ngkinan ka"ena te"lal# sedikit tite" !i"#s b. Antibdy )a%pai saat ini bel#% ada %etde #nt#k sk"ining *. Deteksi RNA +. 7ani&estasi klinis 2i"#s RNA hepatitis G s#dah dibse"!asi pada pasien di se%#a stadi#% penyakit hepa". T"ans%isi #nt#k %en$adi hepatitis k"nis ata# si"sis hepatis %asih bel#% $elas.
5.5 K>N)EP TER Dengan %engg#nakan knsep H.L Bl#%' kas#s penyakit k#ning pada s*ena"i bisa kita lihat pada diag"a% diba(ah ini
16
"erilaku '
= daerah yang terpencil menyebabkan pelayanan kesehatan berupa promoti., pre>enti., kuratid, dan rehabilati. yang kurang
= "82S masyarakat yang rendah = pendidikan yang kurang = kebiasaan buruk melakukan kegiatan 0-# di sungai, sehingga masyarakat menggunakan air untuk makan dan minum uga dari sungai dengan sanitasi yang buruk
?ingkungan yang buruk = sungai tercemar karena akti>itas 0-# warga = sanitasi yang buruk menyebabkan >irus hepatitis lebih mudah berkembang
;enetik (&)
89"1:1 :S
5.+ RIA?AT ALA7IAH HEPATITI) A
89"::S (@iset
@iset
"eriode ?aten (inkubasi) @ata2 37 hari
urasi
27 induksi iperkenalkannya actor
ilirubin
9kspre
imulainya proses patologis penyakit menadi in>ersible
"encegahan primer ' Sanitasi
"enyakit terdeteksi secara klinis (tampak tanda dan geala)
"encegahan sekunder iagnosis dan
kibat penyakit perubahan status atau kematian
"encegahan tersier ' @ehabilitas isability limitation
@iset :nter>ensi
5.- TE>RI PEN9EGAHAN EPIDE7I>L>GI Preventive medicine %e"#pakan il%# dala% %en*egah te"$adinya s#at# penyakit' %eningkatkan kesehatan &isik dan %ental' baik #nt#k indi!id# %a#p#n %asya"akat leh tenaga kesehatan. Te"dapat tiga tingkatan pen*egahan A. Pen*egahan p"i%e" Pen*egahan dilak#kan sebel#% ada gangg#an kesehatan 1. P"%si kesehatan P"%si kesehatan adalah #paya %eningkatkan ke%a%p#an kesehatan %asya"akat %elal#i pe%bela$a"an da"i leh' #nt#k' dan be"sa%a %asya"akat aga" %e"eka dapat %enlng di"inya sendi"i se"ta %a%p# be"pe"an se*a"a akti& dala% %asya"akat ses#ai ssial b#daya sete%pat yang did#k#ng leh kebi$akan p#blik yang be"(a(asan. P"%si kesehatan dilak#kan %elal#i inte"!ensi pada hst' *nthnya a. N#t"isi te"kait %akanan yang sehat dan sei%bang aga" daya tahan t#b#h tetap te"$aga b. Kebiasaan Pe"ilak# Hid#p Be"sih dan )ehat o o %akan dan %in#% be"sih o *#*i tangan sebel#% dan ses#dah BAK %a#p#n BAB o %enghinda"i &akt" "isik sepe"ti pengg#naan bat %elal#i $a"#% s#ntik yang sa%a se*a"a be"#lang' akti!itas h%seks#al' pasangan seks#al %#ltipel *. Lingk#ngan %eningkatkan kebe"sihan lingk#ngan dengan be"pe"ilak# hid#p be"sih dan sehat' %e%pe"baiki sanitasi.
21
d. Peny#l#han %engenai *a"a pen#la"an baik &ekal,"al' pengg#naan $a"#% s#ntik yang sa%a dan be"#lang' %a#p#n %elal#i h#b#ngan seks#al. . Pe"lind#ngan kh#s#s Di%#lai da"i penanganan yang lebih ditekankan pada i%#nisasi ka"ena kete"batasan pengbatan hepatitis !i"#s. I%#nisasi dapat dibe"ikan pada se%#a a. b. *. d. e. &. g. h. i.
indi!id# kh#s#snya pada indi!id# yang be"isik te"kena hepatitis !i"#s' sepe"ti Tenaga kesehatan Pasien he%dialysis P"ia h%seks#al yang akti& se*a"a seks#al Pe%akai bat int"a!ena Pene"i%a p"d#k da"ah se*a"a "nis Kntak se"#%ah ata# be"h#b#ngan dengan pende"ita ka"ie" HBsAg Hete"seks#al yang akti& se*a"a seks#al dengan banyak pasangan isata(a ata# peng#ngsi yang datang ke dae"ah ende%is HB2 Pada Ib# ha%il yang %engidap hepatitis se"ta pe%be"ian i%#nisasi pada bayi yang dilahi"kan akan %e%#t#s %ata "antai pe"ta%a pen#la"an penyakit hepatitis
8kh#s#snya Hepatitis B:. )edangkan #nt#k Hepatits A yang se"ing %#n*#l sebagai Ke$adian L#a" Biasa dan Hepatitis 9 yang sa%pai saat ini bel#% dite%#kan !aksinnya' pen*egahan kh#s#snya di#payakan %elal#i Pe"ilak# Hid#p Be"sih dan )ehat. B. Pen*egahan sek#nde" Tindakan ini dilak#kan ketika s#dah ada ata# s #dah te"$adinya gangg#an kesehatan. 1. Diagnse dini Diagnsis dini dapat te"*apai $ika akses diagnsti* dan pengbatan 8pelayanan kesehatan: yang te"$angka# dan %e%adai' sehingga dapat %en*egah penyeba"an penyakit ' %engbati se"ta %enghentikan p"ses penyakit' %enye%b#hkan pende"ita' dan %en*egah te"$adinya k%plikasi. Te"kait Hepatitis' penanganannya be"si&at s#p"ti& yakni a. Isti"ahat ses#aii keb#t#han sela%a &ase ak#t b. Diet "endah le%ak dan tinggi ka"bhid"at #%#%nya paling dapat dikns#%si pende"ita. *. Pe%be"ian n#t"isi dapat dibe"ikan se*a"a int"a!ena %a#p#n langs#ng ses#ai kndisi pasien. d. Pe%batasan akti!itas &isik hingga ge$ala %e"eda dan tes ngsi hati ke%bali n"%al. e. Hinda"i kns#%si al*hl' di%ana al*hl dapat %e%pe"b#"#k stadi#% dan %e%pe"*epat pe"b#"#kkan HB2 dan H92. Te"api bat bagi indi!id# yang te"in&eksi biasanya dilak#kan be"tahap #nt#k in&eksi k"nis 22
a. Unt#k HB2 k"nis ata# H92 k"nis dapat dibe"ikan inte"&e"n, b. Te"api k%binasi inte"&e"n te"%di&ikasi dengan anag n#kletida *. T"ansplantasi hati %e"#pakan pilihan #nt#k stadi#% akhi"' %eskip#n te"dapat ke%#ngkinan yang tinggi #nt#kte"$adinya "ein&eksi hati yang ba"#. . Pe%batasan *a*at 8disability li%itatin: 9. Pen*egahan te"sie" Tindakan ini dilak#kan ketika gangg#an kesehatan s#dah tidak adas#dah te"atasi. Rehabilitasi pada p"ses ini di#sahakan aga" *a*atk%plikasi yang dide"ita tidak %en$adi ha%batan sehingga indi!id# yang %ende"ita dapat be"ngsi pti%al se*a"a &isik' %ental' dan s*ial.
23
BAB I2 KE)I7PULAN
Ada bebe"apa te"i yang %ene"angkan knsep te"$adinya s#at# penyakit' yait# %del segitiga epide%ilgi' %del "da' %del $a""ing,$a"ing' dan %del HL Bl%. )e*a"a #%#%' knsep te"$adinya penyakit adalah h#b#ngan da"i hst' agen' dan en!i"n%ent. )e%#a penyakit %e%iliki "i(ayat ala%iah te"sendi"i' sehingga tidak ada penyakit yang %e%iliki si&at yang se"at#" pe"sen sa%a' hal ini p#la yang %enyebabkna penyakit te"seb#t %e%iliki ge$ala' pla penyeba"an' dan lain,lain ' yang be"beda p#la. Dala% s*ena"i' penyebab penyakit k#ning pada dae"ah te"pen*il it# adalah kas#s hepatitis A ka"ena sanitasi dan PHB) %asya"akat yang b#"#k. )e%#a ini kita dapat ketah#i dengan *a"a %engetah#i "i(ayat ala%iah da"i hepatitis A it# sendi"i. )l#si yang dapat dibe"ikan #nt#k %en#"#nkan angka ke$adian adalah dengan %engetah#i knsep penyebab penyakitnya' sehingga diha"apkan se%#a aspek dapat dipe"baiki.
24
DA@TAR PU)TAKA A. P"i*e' )yl!ia dan L""aine 7. ilsn. 6. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses Proses Penyakit Edisi 6 .
25