JURNAL KEPERAWATAN ANAK
PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP TINGKAT KOOPERATIF SELAMA MENJALANI PERAWATAN PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH (3-5 TAHUN) DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA
DISUSUN OLEH: KELOMPOK MANAJEMEN KEPERAWATAN ANAK
KEPADA: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN VII SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) MATARAM MATARAM 202
1
2
BAB I PENDAHULUAN
A! L"#"$ B%&"'"
Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis pada anak anak, ,
saat saat
sehing sehingga ga
anak anak
anak anak
saki sakit t
harus harus
dan dan
dira dirawa wat t
berada beradapta ptasi si
di
ruma rumah h
dengan dengan
saki sakit t
lingku lingkunga ngan n
rumah sakit (Wong, 2000). Reaksi hospitalisasi pada anak bersifat individual dan sangat bergantung pada tahapan
usia
sebe sebelu lumn mnya ya ters tersed edia ia
di
perkembangan ruma rumah h
dan dan
saki sakit, t,
kema kemamp mpua uan n
anak,
syst system em
kopi koping ng
pengalaman
pend penduk ukun ung g
yang yang
dimi dimili liki ki
anak anak
yang yang
(upartini, 200!). Reaksi hospitalisasi pada anak usia pra sekolah sepe sepert rti i
meno menola lak k
perlahan,
tidak
kese keseha hata tan. n. akan akan
maka makan, n,
"ari "ari
saki sakit t
sakit
ke$e ke$ema masa san n
(up (upar arti tini ni, ,
dapat
bert bertan anya ya, ,
kooperatif reak reaksi si#r #rea eaks ksi i
memu memun$ n$ul ulka kan n
ruma rumah h
seri sering ng
terhadap yang yang
dan dan
anak
petugas
timb timbul ul
keta ketaku kuta tan n
200! 200!). ).
membuat
mena menang ngis is
"ira "irawa wat t
usia
diat diatas as anak anak
di
pra
di
ruma rumah h
sekolah
menun%ukkan berbagai tanda permasalahan lain seperti depresi, perasaan gugup yang mengarah pada insomnia, mimp mimpi i
buru buruk, k,
(me (met, t,
&''! &''!). ).
akan akan
bertam bertambah bah
anak anak
suli sulit t
perawa perawatan tan sekola sekolah h
pesa pesat, t,
keti ketida dakm kmam ampu puan an
dan danya ya
ke$e ke$ema masa san n
panik panik
untu untuk k
bahkan bahkan
dia% dia%ak ak
pengob pengobata atan. n.
adalah adalah
berk berkem emba bang ng
dan dan
dan dan
memb membuk uka a
sampai sampai
berp berper eran an
kesada kesadaran ran
khay khayal al
duni dunia a
ketaku ketakutan tan dan fantas fantasi i
memu memung ngki kink nkan an stres stres dala dalam m
arakt arakteri eristi stik k
memili memiliki ki daya daya
berk berkon onse sent ntra rasi si
yang yang
fant fantas asi i
mula mulai i denga dengan n
sendir sendiri. i. *ulai *ulai
sehing sehingga ga men% men%al alan ani i
anak anak
diri diri
anak anak
usia usia
yang yang
pra
mulai mulai
berk berkem emba bang ng keta ketaku kuta tan# n#
usia usia
+
tahun tahun
2
BAB I PENDAHULUAN
A! L"#"$ B%&"'"
Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis pada anak anak, ,
saat saat
sehing sehingga ga
anak anak
anak anak
saki sakit t
harus harus
dan dan
dira dirawa wat t
berada beradapta ptasi si
di
ruma rumah h
dengan dengan
saki sakit t
lingku lingkunga ngan n
rumah sakit (Wong, 2000). Reaksi hospitalisasi pada anak bersifat individual dan sangat bergantung pada tahapan
usia
sebe sebelu lumn mnya ya ters tersed edia ia
di
perkembangan ruma rumah h
dan dan
saki sakit, t,
kema kemamp mpua uan n
anak,
syst system em
kopi koping ng
pengalaman
pend penduk ukun ung g
yang yang
dimi dimili liki ki
anak anak
yang yang
(upartini, 200!). Reaksi hospitalisasi pada anak usia pra sekolah sepe sepert rti i
meno menola lak k
perlahan,
tidak
kese keseha hata tan. n. akan akan
maka makan, n,
"ari "ari
saki sakit t
sakit
ke$e ke$ema masa san n
(up (upar arti tini ni, ,
dapat
bert bertan anya ya, ,
kooperatif reak reaksi si#r #rea eaks ksi i
memu memun$ n$ul ulka kan n
ruma rumah h
seri sering ng
terhadap yang yang
dan dan
anak
petugas
timb timbul ul
keta ketaku kuta tan n
200! 200!). ).
membuat
mena menang ngis is
"ira "irawa wat t
usia
diat diatas as anak anak
di
pra
di
ruma rumah h
sekolah
menun%ukkan berbagai tanda permasalahan lain seperti depresi, perasaan gugup yang mengarah pada insomnia, mimp mimpi i
buru buruk, k,
(me (met, t,
&''! &''!). ).
akan akan
bertam bertambah bah
anak anak
suli sulit t
perawa perawatan tan sekola sekolah h
pesa pesat, t,
keti ketida dakm kmam ampu puan an
dan danya ya
ke$e ke$ema masa san n
panik panik
untu untuk k
bahkan bahkan
dia% dia%ak ak
pengob pengobata atan. n.
adalah adalah
berk berkem emba bang ng
dan dan
dan dan
memb membuk uka a
sampai sampai
berp berper eran an
kesada kesadaran ran
khay khayal al
duni dunia a
ketaku ketakutan tan dan fantas fantasi i
memu memung ngki kink nkan an stres stres dala dalam m
arakt arakteri eristi stik k
memili memiliki ki daya daya
berk berkon onse sent ntra rasi si
yang yang
fant fantas asi i
mula mulai i denga dengan n
sendir sendiri. i. *ulai *ulai
sehing sehingga ga men% men%al alan ani i
anak anak
diri diri
anak anak
usia usia
yang yang
pra
mulai mulai
berk berkem emba bang ng keta ketaku kuta tan# n#
usia usia
+
tahun tahun
+
anak mulai mampu men$iptakan gambaran#gambaran yang menaku menakutka tkan n $ema $emas s
(gast (gastiya iyah, h,
pada ada
mera merawa wat t
saa saat
pasi pasien en
200-) 200-)
dira diraw wat
anak anak
sehing sehingga ga
anak anak
rum rumah
saki akit.
"ala alam
haru harus s
dapa dapat t
di
usia usia
pras prasek ekol olah ah, ,
merasa merasa
merasakan suasana anak, suasana bermain supaya anak bereaksi baik terhadap pendekatan perawat kepadanya (unarso, &''-). alah
satu
perhat perhatian ian anak anak deng dengan an
adan adanya ya
alternatif
yang yang
dirawa dirawat t
duku dukung ngan an
untuk
mengalihkan
di rumah rumah
sara sarana na
sakit sakit
berm bermai ain n
adalah adalah
yang yang
dapa dapat t
memfasilitasi anak untuk untuk mengurangi ke$emasan dan ketakutan anak usia prasekolah yang dirawat di rumah sakit, karena anak usia prasekolah %uga masih senang
bermain#main
(ga (gast stiy iyah ah, , tumbuh tumbuh
200200-). ).
kemban kembang g
dengan
ara arana na
anak anak
tidak tidak
anak
berm bermai ain n
seusianya
bert bertu% u%ua uan n
agar agar
walaup walaupun un
anak anak
terham terhambat bat
sedang sedang dirawat dirawat di rumah sakit serta permaina permainan n yang diberikan %uga tidak memperberat sakit yang diderita anak anak, ,
maka maka
dise disesu suai aika kan n
deng dengan an
kema kemamp mpua uan n
anak anak
dan dan
kesukaan anak. /erdasarkan reaksi#reaksi yang ditimbulkan anak usia usia
pras rasekol ekolah ah
memegang memegang dari dari
akib kibat
peranan peranan penting penting
hosp hospit ital alis isas asi i
deng dengan an
ling lingku kung ngan an
kebutuhan
anak
perkemban perkembangan gan
dalam dalam
agar agar ruma rumah h
yang
hospi ospita tal lisas isasi, i,
pera erawat wat
meminima meminimalkan lkan dampak dampak
anak anak
mamp mampu u
saki sakit. t.
bera berada dapt ptas asi i
"eng "engan an
disesuaikan
meng menger erti ti
dengan
tahap
dan mampu memenuhi memenuhi kebutuhann kebutuhannya, ya,
maka
perawat dapat mengatasi stres akibat hospitalisasi. *enu *enuru rut t
gas gasti tiya yah h
(200 (200-) -)
bahw bahwa a
anak anak
meng mengha hara rapk pkan an
perawat selama perawatannya dapat men%adi pengganti ibu ibu
yang yang
meme memenu nuhi hi
kebu kebutu tuha hann nnya ya
di
ruma rumah h
saki sakit, t,
!
misalnya kasih
memandikan,
saying
dan
menyuapi
sebagainya.
makan,
*enurut
memberikan
ovi
itriah
(2002) bahwa peran perawat dalam mengatasi masalah psikologis prasekolah
krisis peran
perpisahan
perawat
baik
pada 21,
anak
fase
usia
anak
yang
mengalami putus asa ada &3,4. "i ruang
Rumah
*elati,
didapatkan
akit
bahwa
&0&
perawat
ruangan
dirawat
meminimalkan sakit yang
data
pasien.
belum
hasil
usia "ari
masih
ke$emasan di
"aerah
berdasarkan
terdapat
mengalami
5mum
dampak
dari tampak,
anak#anak
perawat
akibat
6eran
perawat
hospitalisasi karena kurang
0#-
wawan$ara
ketakutan
sakit.
menyebabkan
anak
banyak
dan
khususnya
dokumentasi
pasien hasil
rumah
begitu
6raya
di
berbagai dapat
yang tahun
dengan yang mereka dalam rumah alasan
melakukan
pendekatan pada pasien anak yang seharusnya men%adi pengganti orang tua dalam hal ini ibu bagi anak yang mengalami
hospitalisasi.
6eker%aan
yang
begitu
banyak sehingga menyita waktu perawat, perawat tidak mempunyai waktu yang $ukup untuk lebih dekat dengan pasien men%adi salah satu alasan. /erdasarkan fenomena diatas, maka kami tertarik untuk menganalisa
hasil
penelitian
pengaruh terapi
bermain terhadap tingkat kooperatif selama men%alani perawatan pada anak usia prasekolah di Ruang *elati R5" 6raya.
-
B! T*+*"
&. 7u%uan 5mum *ampu terhadap
berpikir
kritis
dan
masalah#masalah
melakukan
yang
analisis
terkait
dengan
keperawatan 2. 7u%uan Husus a. *engetahui masalah#masalah yang terkait dengan keperawatan b. *emahami tata $ara penulisan %urnal penelitian $. *engaplikasikan
tata
tulis
penulisan
karya
ilmiah d. *enganalisis
kesen%angan
hasil telaah %urnal
antara
prosedur
dan
1
BAB II TINJAUAN TEORI
A! L"#"$ B%&"'"
*asa
kanak#kanak
adalah
waktu
untuk
bermain,
gembira, dan berfantasi. /agi anak, kegiatan bermain selalu
menyenangkan
karena
dengan
bermain
mereka
dapat men%ela%ah ke alam ima%inasi yang tak terbatas (6rasetyono, 2003). egiatan
ini
bisa
dilakukan
%ika
anak
dalam
keadaan sehat yaitu suatu keadaan yang sempurna baik se$ara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WH8, &'!4). kan tetapi, pada keadaan tertentu fungsi individu dalam satu atau lebih dimensi yang ada mengalami perubahan atau penurunan dibandingkan dengan kondisi individu sebelumnya (sakit) sehingga memerlukan perawatan dan perhatian ekstra dari
orang
tua (euman,
&''0
$it
rumah
merupakan
6urnawan,200' ). akit
dan
dirawat
di
sakit
krisis utama yang tampak pada anak. elama men%alani perawatan,
anak
menerima
tindakan#tindakan
yang
bersifat invasif. 7indakan invasif merupakan istilah bahwa
akan
pasien
baik
ke$uali rangka
dilakukan ringan
operasi melakukan
sepengetahuan mendapat
tindakan maupun
besar,
pen%elasan
atau dari
melukai
tubuh
sedang,
%arang
besar
dilakukan
dalam
5ntuk
harus
biasanya
diagnostik
pasien
yang
test.
keluarga medis
itu
terdekat
( inform
dan
consent ).
/ila tidak di%elaskan dan ter%adi komplikasi, maka
4
pasien atau keluarga berhak menuntut pihak R atau dokter
nya.
pemasangan
7indakan
infus,
invasif
pemberian
tersebut
in%eksi,
misalnya
oksigenasi,
kateterisasi, dan 7 ($it gus ugeng, 2003). 7indakan prasekolah melukai
invasif
tersebut
berpendapat
mereka
membuat
bahwa
sehingga
para
timbul
anak
medis
usia ingin
perasaaan
takut,
bermusuhan, tidak per$aya, dan memperlihatkan reaksi negatif sampai yang
seperti tingkat
biasa
perawat
memukuli,
berteriak dan
diperlukan
pengendalian
disebut
gagal
$emas .
melakukan
ehingga
tindakan
perlawanan fisik
atau
sering
kali
invasif
tersebut
(9ewer, &''+). e$emasan kelompok opini)
keadaan
dimana
individu:
mengalami perasaan gelisah (penilaian atau dan
berespon
aktivitas
terhadap
spesifik. di
merupakan
yang
timbul
perpisahan,
saraf
yang
otonom
tidak
mempengaruhi
sebagai
akibat
ke$emasan
karena
anak
tersebut
belum baru
mampu
dari
dampak
dan
nyeri,
bisa diadaptasikan
segala
mekanisme
masalah
dan
permasalahan
menyesuaikan
dengan
ketidakadekuatan menyelesaikan
tidak
dalam
%elas
pembatasan, perlukaan tubuh
dimana
lingkungan
an$aman
e$emasan
atas
system
diri
dengan
rutinitas koping
sehingga
timbul
dan untuk
prilaku
maladaptif dari anak (Whaley and Wong,&''&;31+). Hasil
dari
studi
pendahaluan
yang
dilakukan
pada tanggal &' *aret 2003 melalui observasi pada &0 pasien anak umur +#- tahun di ruang 2 nak kelas 2 dan
+
Rumah
wawan$ara
akit
dengan
6anti
perawat
di
Rapih ruang
=ogyakarta 2
nak
dan Rumah
3
akit 6anti Rapih =ogyakarta. =ogyakarta. "ari hasil hasil observas observasi i didapatkan data bahwa dari &0 anak yang diobservasi semuanya
tidak
keperawat keperawatan an dipa dipasa sang ng
kooperatif
obat,
laborator laboratorim im mena menang ngis is, , pulang,
semua semua
dan
sebagian sebagian
saat
saat saat
pera perawa wat t
diambil
tind tindak akan an
pera perawa wat t
di
ruan ruang g
2 2
yang yang
respon respon ibu, ibu,
seperti seperti meng menga% a%ak ak
nak nak
hasil
meng mengat atak akan an
kooperat kooperatif if
dengan dengan
di$ek
dari
dibe diberi rika kan n
beker%asam beker%asama a
deng dengan an
untuk
edangkan
anak#anak anak#anak tidak tidak
kepe kepera rawa wata tan n
lebih banyak banyak
darah
meme memelu luk k
berteriak.
besar besar
data datang ng
anak mengeluark mengeluarkan an
mero meront nta# a#ro ront nta, a,
wawa wawan$ n$ar ara, a,
tindakan
yang diberikan diberikan seperti seperti saat diin%eks diin%eksi, i,
term termom omet eter er, ,
membawa
terhadap
terhadap terhadap
dan dan
pera perawa wat t
orangtua orangtua:penu :penunggu nggu
pasien saat melakukan tindakan keperawatan agar anak lebih
kooperatif.
"i
Rumah
akit
6anti
Rapih
khususnya di Ruang 2 nak tidak menyiapkan terapi berm bermai ain n
dala dalam m
pemb pember eria ian n
asuh asuhan an
kepe kepera rawa wata tan n
pada pada
anak. /erdasarkan data yang diperoleh, %umlah pasien anak yang berusia +#- tahun di Ruang 2 nak Rumah akit 6anti Rapih =ogyakarta pada tahun 2003 yaitu, pada pada
bula bulan n
>anu >anuar ari i
seba sebany nyak ak
+!+!-
anak anak, ,
pada pada
bula bulan n
ebruari sebanyak 24- anak. 5saha 5saha ke$e ke$em masan asan
yang yang
dilaku dilakukan kan
dalam alam
untuk untuk
mene enerima rima
mengur mengurang angi i
tinda indak kan
dampak dampak
keper eperaw awa atan tan
invasif dapat melalui terapi modalitas yaitu terapi utam utama a prilak prilaku u
dala dalam m
kepe kepera rawa wata tan n
malada maladapti ptif f
yang yang
men%ad men%adi i
bert bertu% u%ua uan n
adapti adaptif. f.
meng mengub ubah ah
/entuk /entuk#be #bentu ntuk k
terapi modalitas yaitu; terapi dongeng, menggambar, musik,
bermain,
*endongen *endongeng g meny menya ataka takan n
adalah adalah
boneka,
dan
men$erita men$eritakan kan
inf informa ormasi si
yang yang
terapi
sebuah sebuah
penti entin ng.
diskusi.
$erita $erita
untuk untuk
*usi usik
dapa dapat t
'
digu diguna naka kan n sete setela lah h deng dengan an
mene menena nang ngka kan n
pemb pember eria ian n meng menga% a%ak ak
beru berupa pa takut. takut.
untu untuk k
obat obat. .
anak anak
alat alat#a #ala lat t 7erapi 7erapi
dengan dengan
digunakan
untuk
pen%el pen%elasa asan n
yang yang
7era 7erapi pi
berm bermai ain n
berm bermai ain n
agar agar
mere mereka ka
untuk untuk
edang edangkan kan
mengetahui diberi diberikan kan. .
main mainan an tida tidak k
menyam menyampai paikan kan
terapi terapi
umpan
diskus diskusi i
balik
7erakh 7erakhir ir
anak anak
dila dilaku kuka kan n
bend benda a
diguna digunakan kan
boneka boneka. .
meny menye% e%uk ukka kan n
deng dengan an
kepe kepera rawa wata tan n
boneka boneka
inform informasi asi
dan dan
adalah adalah
dari terapi terapi
menggambar dan merupakan terapi yang akan diteliti. /erdas /erdasark arkan an tert tertar arik ik 7erapi 7erapi
untu untuk k
latar latar
belaka belakang ng
meng menget etah ahui ui
*enggamb *enggambar ar
di
se%a se%auh uh
atas, atas,
peneli peneliti ti
mana mana
6eng 6engar aruh uh
7erhadap 7erhadap 7ingkat 7ingkat ooperatif ooperatif nak
5sia 6rasekola 6rasekolah h (+#- tahun) tahun) "alam *enerima 7indakan 7indakan kepera keperawat watan an
di
Ruang Ruang
nak nak
Rumah Rumah akit akit
6anti 6anti
Rapih Rapih
=ogyakarta.
B! T*+*"
&.
7u%u 7u%uan an 5mum 5mum *engetahui tingkat kooperatif anak usia +#- tahun mela melalu lui i
tera terapi pi
berm bermai ain n
yang yang
dira dirawa wat t
di
Ruma Rumah h
anak
usia
akit 6anti Rapih =ogyakarta. 2.
7u%u 7u%uan an Husu Husus s a. *engetahui
tingkat
koperatif
prasek prasekola olah h di ruang ruang perawa perawatan tan 2 nak nak Rumah Rumah akit
6anti
Rapih
sebelum
diberi
terapi
bermain. b. *engetahui
tingkat
kooperatif
anak
usia
prasek prasekola olah h di ruang ruang perawa perawatan tan 2 nak nak Rumah Rumah akit
6anti
bermain.
Rapih
setelah
diberi
terapi
&0
$. *enganalisa prasek prasekola olah h aki akit t
tingkat di
6ant 6anti i
ruang ruang
Rapi Rapih h
kooperatif
anak
usia
perawa perawatan tan 2 nak nak
Rumah Rumah
sebe sebelu lum m
dan dan
sete setela lah h
dibe diberi ri
terapi bermain.
,! K.%/ A"' P$" S%'&" ! P%%$#1"
Wong Wong and and
(200 (2003) 3)
owd owden en
berp berpen enda dapa pat t
(200 (2002) 2)
bahw bahwa a
sama sama
anak anak
deng dengan an
usia usia
pras prasek ekol olah ah
adalah anak yang berusia antara +@1 tahun. usia usia
pras prasek ekol olah ah
adal adalah ah
yang yang
meru merupa paka kan n
soso sosok k
kult kultur ural al
yang yang
perkembangan kehidu kehidupan pan potens potensi i
yang
beru berusi sia a
indi indivi vidu du
seda sedang ng
selan% selan%utn utnya ya
dan
anak anak
tahu tahun n sosi sosial al
suat suatu u
pros proses es
fundamental
dengan dengan
karakt karakteri eristi stik k
+#1 +#1
nak
makh makhlu luk k
meng mengal alam ami i
sangat
/et? /et?
memili memiliki ki
terten tertentu tu
bagi
se%uml se%umlah ah
(/ie$h (/ie$hler ler
A
nowman $it lhasby, 20&0). eorang ahli psikologi Bli?abeth /. Hurlo$k mengatakan bahwa usia prasekolah adalah +@- tahun dan dan
meru merupa paka kan n
keem keemas asan an
kuru kurun n
( the the
gold golden en
yang yang
dise disebu but t
age age ).
"i
seba sebaga gai i
usia
ini
masa masa anak
mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental, dengan
karakteristik
sebagai
berikut;
berkembangnya konsep diri, mun$ulnya egosentris, rasa rasa rasa, rasa,
ingin ingin
tahu, tahu,
mun$ul mun$ulnya nya
ling lingku kung ngan anny nya, a,
iman%i iman%inas nasi, i,
kontro kontrol l
bela%a bela%ar r
intern internal, al,
berk berkem emba bang ngny nya a
menimb menimbang ang
bela%a bela%ar r
$ara $ara
dari dari
berp berpik ikir ir, ,
berkembangnya kemampuan berbahasa, dan mun$ulnya perilaku ($it rifin, 200').
&&
"! ,1$1 A"' P$".%'&"
anak
prasekolah
(
A
9inda, 200';4--4) adalah ; &)
prasekolah
umumnya
sangat
aktif.
*ereka telah memiliki penguasaan ( control) terhadap
tubuhnya
dan
sangat
menyukai
kegiatan yang dilakukan sendiri. nak masih sering
mengalami
memfokuskan yang
kesulitan
pandangannya
ke$il
apabila
pada
ukurannya,
harus
ob%ek#ob%ek
itulah
sebabnya
koordinasi tangan dan matanya masih kurang sempurna. 2)
prasekolah
biasanya
mudah
bersosialisasi dengan orang di sekitarnya. /iasanya
mereka
mempunyai
teman
yang
ber%enis kelamin sama. elompok bermainnya $enderung
ke$il
dan
tidak
teralu
terorganisir se$ara baik. +)
bebas
dan
diperlihatkan
terbuka, oleh
sikap
anak
marah
pada
usia
tersebut. !)
ebagian
dari
mereka
senang
berbi$ara, khususnya dalam kelompoknya.
&2
-) arakteristik fisik a) /erat badan 6enambahan berat kurang
dari
2
badan anak
kg
per
tahun
prasekolah dan
berat
rata#rata adalah &3 kg. b) 7inggi badan 6ertumbuhan tinggi badan anak - sampai 4 $m pertahun, tinggi rata#rata adalah &03 $m, postur tidak ada lordosis lagi, gigi susu mulai tanggal. 1) 6erkembangan motorik kasar a)
5sia + 7ahun 6akai dan ganti ba%u sendiri, ber%alan mundur,
naik
turun
tangga,
berganti#
ganti kaki, berdiri sesaat di atas satu kaki. b)
5sia ! 7ahun *elompat dengan satu kaki, meman%at dan melompat dan melempar bola $ukup baik.
$)
5sia - 7ahun *elompat
melewati
kesulitan,
tali,
bermain
berlari
lompat
tali
tanpa dengan
$ukup baik. d) 5sia 1 7ahun /erlari dengan baik, berlari dan bermain se$ara bersamaan, mulai naik sepeda dan menggambar orang
lengkap
dengan
badan,
lengan dan kaki. 4) 6erkembangan motorik halus a)
5sia + 7ahun *emasang
manik#manik
besar,
melukis
&+
tanda
silang
dan
bulatan,
membuka
kan$ing depan dan samping dan
menyusun
&0 balok tanpa %atuh. b) 5sia ! 7ahun *enggunakan gunting, menggunting gambar sederhana, menggambar bu%ur sangkar. $) 5sia - 7ahun *emukul
kepala
mengikat
tali
beberapa
huruf
paku
dengan
sepatu,
dapat
alphabet, dapat
palu, menulis menulis
nama. d) 5sia 1 7ahun "apat memakai garpu, mulai memakai pisau 3) 6erkembangan sensoris a)
5sia ! 7ahun 6ersepsi
ruang
sangat
terbatas,
dapat
mengidentifikasi satu dua warna. b) 5sia - 7ahun edikitnya dapat
dapat
mengenali
membedakan
!
obyek
warna,
berdasarkan
beratnya, memerankan orang tua dan orang dewasa lainnya.
! P%$'%"" A"' P$".%'&"
&) 6erkembangan kognitif (tahap praoperasional) nak
berkembang
sebagai dengan
alat
dari
perilaku
pembela%aran
lingkungan
dan
sensorimotor berinteraksi
men%adi
pembentukan
pikiran simbolik. a) *engembangkan representasi
kemampuan untuk mental
terhadap
membentuk ob%ek
dan
&!
orang. b) *engembangkan konsep waktu $) *emiliki
perspektif
egosentrisC
memberi
arti sendiri untuk realitas. /erikut ini adalah $iri#$iri dari pikiran ; a) nimisme;
keyakinan
bahwa
benda
mempuny ai perasaa n, kesadaran dan pikiran seperti manusia. b) rtifisialisme; agens
kuat
keyakinan
( natural
bahwa
atau
sebuah
supernatural)
menyebabkan ter%adinya suatu peristiwa. $) entrasi;
kemampuan
untuk
berfokus
pada
satu aspek sa%a dari situasi. d) 6artisipasi; timbul
keyakinan
untuk
bahwa
memenuhi
ke%adian
kebutuhan
dan
keinginan anak. e) inkrotisme; penggunaan sebuah pen%elasan yang
spesifik
untuk
suatu
ke%adian
sebagai %awaban untuk melukiskan situasi yang berbeda se$ara alami dari yang asli. f) >unkstaposisi;
bentuk
rudimenter
dari
asosiasi dan pemikiran, meng hubun gkan dua k e% ad ia n
n am un
b uk an
h ub un ga n
s eb ab
rudimenter
dari
akibat. g) 7ra ns duksi ; asosiasi fakta
dan
bentuk
pemikiran,
yang
tidak
mengasosiasikan
signifikan
dalam
hubungan sebab akibat. h) Dreversibilitas membalikkan ketidakmampuan
;
ketidakmampuan
proses untuk
menelusuri
berfikir, kembali
&-
%alan
pikiran
dari
kesimpulan
sampai
awalnya. 2) 6erkembangan bahasa a) 5sia 2 7ahun *enggunakan kata,
kalimat
menggunakan
dengan
dua
holofrasis,
dan
tiga
lebih
dari
setengah pembi$araannya dapat dimengerti. b) 5sia + 7ahun /anyak bertanya, berbi$ara saat ada maupun tidak ada orang,
menggunakan
(tanpa
telegrafis
kata
pembi$araan
preposisi,
kata
sifat, kata keterangan, dll), mengu$apkan konsonan
berikut
*enghilangkan
;
d,
b,
dari
w
t,
k,
dan
y,
pembi$araannya,
mempunyai perbendaharaan kata sebanyak '00 kata,
menyatakan
mengulangi
ungkapan
namanya dan
sendiri
kata#kata
dengan
tanpa tu%uan. $) 5sia ! 7ahun 6erbendaharaan
katanya
ber%umlah
&-00
kata, menghitung sampai tiga, men$eritakan $erita
pan%ang,
mengerti
pertanyaan
sederhana, mengerti dasar hubungan sebab# akibat
dari
egosentris,
perasaan, membuat
pembi$araannya
kesalahan
spesifik (s, sh, ch, z, th, r,
suara $lan
1),
memakai kalimat empat kata. d) 5sia - 7ahun 6erbendaharaan memakai
kalimat
kata lima
sebanyak
2&00
kata,
memakai
kata, kata
depan dan kata penghubung, memakai kalimat
&1
lengkap,
mengerti
berkaitan (berapa
dengan
pertanyaan waktu
banyak dan kapan),
kesalahan
suara,
berpartisipasi
yang
dan
%umlah
tetap
membuat
bela%ar
dalam
untuk
per$akapan
sosial,
dapat menyebut hari#hari dalam seminggu. e) 5sia 1 7ahun 7idak
ada kesalahan suara
lagi,
mengerti
hubungan sebab#akibat dari ke%adian fisik, memakai
bahasa
verbal,
berbi$aranya
dalam
sebagai
strukturnya,
media
mirip
pertukaran
bentuk
menambah
dewasa
kosa
kata
sesuai stimulasi lingkungan. +) 6erkembangan psikoseksual (tahap falik) a) okus tubuh genital b) 7ugas
perkembangan
kesadaran
akan
;
organ
peningkatan
seks
dan
minatnya
dalam seksualitas. $) risis
perkembangan
Ble$tra
;
kompleksC
kastrasiC
ketakutan
8edipus
ketakut an akan
adanya
dan akan
gangguan
pada tubuhC perkembangan prasyarat untuk identitas
laki#laki
atau
perempuanC
identifikasi dengan orang tua dari %enis kelamin yang sama (pada keluarga dengan hanya
satu
orang
tua,
peme$ahan
krisis
selama krisis ini mungkin lebih sulit). d) eterampilan reaksiC
koping
transisi
umum
dari
;
pembentukan
perasaan
negatif
terhadap orang tua dengan %enis kelamin yang
berbeda
men%adi
perasaan
positif,
&4
masturbasi selama masa stres dan isolasi. e) 7emperamen
;
k e$ em bu ru an sesuai
d an
pengalaman
sedikit
banyaknya
p er il ak u
bervariasi
anak
di
masa
lalu
dan
lingkungan keluarga. f ) / er ma in
;
anak#anak
p er ma in an
d ram at is ,
y ai tu
memeranka n peran orang tua dan
peran %enis kelamin yang sama. /erikut
ini
adalah
karakteristik
anak
berdasarkan usia ; a) 5sia
-
anak
tahun
;
sopan
terbuka,
permainan
dan
tertarik
seks
kurang,
tampaknya dari
mana
kurang datangnya
bayi, me nyadari organ seks orang dewasa. b) 5sia 1 dengan
tahun ;
permainan seks ringan,
peningkatan
ekshibisionisme ,
investigasi seks mutual. !) 6erkembangan psikososial
(inisiatif
vs
rasa
bersalah) a) 7ugas
perkembangan
;
perkembangan
hati
nurani, peningkat kesadaran akan diri dan kemampuan berfungsi dalam dunia. b) risis seks
perkembangan
yang
sesuai,
;
memperagakan
mempela%ari
peran
benar
dan
salah. $) eterampilan koping umum ; (&) eterampilan peme$ahan masalah awal (2) 6enolakan, penyangkalan (+) 6embentukan reaksi (!) omatisasi
(umumnya
gastro intestinal)
dalam
sistem
&3
(-) Regresi (1) 6emindahan (4) 6royeksi (3) antasi d) /ermain ; anak memiliki kehidupan fantasi aktif, menun%ukkan eksperimentasi dengan keterampilan
baru
dan
permainan,
peningkatan aktivitas bermain yaitu anak dapat
mengendalikan
dan
menggunakan
dirinya sendiri. e) 6eran
orang
pengarahan b er us ia
tua
;
diterima
-
t ah un ,
supervise oleh
a na k
dan
anak
y an g
yang
b er us ia
1
tahun berespons lebih lambat dan negatif terhadap permintaan dan arahan orang tua, orang tua adalah model peran bagi anak prasekolah dan sikap orang tua tersebut mempunyai pengaruh yang lebih besar pada perilaku dan sikap anak. f) Ren$ana
;
permainan
untuk yang
memberi
sesuai
dan
aktivitas kesempatan
merawat diri. -) 6erilaku sosialisasi a) *emandang
orang
tua
sebagai
figur
yang
terpenting. b) /ersifat posesif, ingin maunya sendiri $) *ampu beker%asama dengan teman sebaya dan orang dewasa. d) *eniru
orang
lainnya.
tua
dan
model
peran
dewasa
&'
1) 6erkembangan moral (tahap prakonvensional) a) nak
prasekolah
melihat
aturan
sebagai
sesuatu yang kaku dan tidak fleksibel. b) onsekuensi
negatif
dilihat
sebagai
hukuman terhadap kelakuan buruk. $) 8rang
tua
tertinggi
dilihat untuk
sebagai
menetapkan
otoritas benar
dan
salah. d) nak
memulai
proses
mendalami
pengertian
benar dan keliru.
7) 6erkembangan
keper$ayaan
(tahap
intuitif
projektif )
a) 6raktik simbol
keagamaan, mulai
perhiasan
memiliki
arti
ke$il
dan
praktis
bagi
anak prasekolah. b) 7uhan dilihat dalam istilah manusia $ ) 7u ha n
d ip ah am i
alam,
seperti
s eb ag ai halnya
b ag ia n
pohon,
d ar i
bunga
dan
sungai. d) e%ahatan dapat dibayangkan dengan istilah menyeramkan,
seperti
monster
atau
setan
(/et? and owden, 2002).
D! K.%/ B%$"1 !
D%411.1 B%$"1
/ermain adalah salah satu aspek penting dari kehidupan anak dan salah satu alat paling penting untuk menatalaksanakan stres karena hospitalisasi menimbulkan karena
krisis
situasi
berlebihan,
dalam
tersebut
maka
kehidupan sering
anak#anak
anak,
disertai
perlu
bermain
dan
stress untuk
20
mengeluarkan
rasa
takut
dan
$emas
yang
mereka
alami sebagai alat koping dalam menghadapi stress. /ermain sangat penting bagi mental, emosional dan kese%ahteraan anak seperti kebutuhan perkembangan dan
kebutuhan
bermain
tidak
%uga
terhenti
pada
saat anak sakit atau anak di rumah sakit (Wong, 200'). /ermain dewasa,
dan
kehidupan paling
sama
dengan
merupakan
anak
serta
efektif
beker%a
aspek
pada
orang
terpenting
dalam
merupakan
menurunkan
satu
stres
pada
$ara anak
yang dan
penting untuk mense%ahterakan mental dan emosional anak
(
A
laser,
&''-
dikutip
oleh
upartini, 200!). /ermain dapat di%adikan sebagai suatu terapi karena berfokus pada kebutuhan anak untuk
mengekspresikan
penggunaan
mainan
diri
dalam
mereka
aktivitas
melalui
bermain
dan
dapat %uga digunakan untuk membantu anak mengerti tentang penyakitnya (*$. uiness, 200&).
2!
T*+*" B%$"1
nak
bermain
pada
dasarnya
agar
memperoleh
kesenangan, sehingga ia tidak akan merasa %enuh. /ermain
tidak
sekedar
mengisi
waktu,
tetapi
merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan dan $inta yang
penting
mental,
kasih. /ermain
untuk
intelektual,
perkembangan
adalah unsur fisik,
kreativitas
dan
emosi, sosial
(oet%iningsih, &''-). nak konflik
dengan
yang
bermain
dialaminya,
dapat
bermain
mengungkapkan $ara
yang
baik
2&
untuk
mengatasi
kedukaan.
nak
kemarahan,
dengan
tenaganya
yang
kesempatan
yang
kekuatiran
bermain
dapat
berlebihan baik
dan
untuk
menyalurkan ini
bergaul
dan
adalah
dengan
anak
lainnya (oet%iningsih, &''-).
3!
F*.1 B%$"1
nak bermain pada dasarnya agar ia memperoleh kesenangan, /ermain
sehingga
tidak
merupakan
sekedar
kebutuhan
merangsang
perkembangan perkembangan
akan
merasa
%enuh.
waktu
tetapi
halnya
makan,
mengisi
anak
perawatan dan $inta adalah
tidak
seperti
kasih. ungsi utama
perkembangan
sosial,
sensoris#motorik,
perkembangan
kesadaran
diri,
bermain
kreativitas,
perkembangan
moral
dan bermain sebagai terapi (oet%iningsih, &''-). a. 6erkembangan ensoris#motorik 6ada
saat
melakukan
sensoris#motoris yang
merupakan
digunakan
penginderaan adanya
permainan
anak
anak
stimulasi#stimulasi
seperti; pendengaran,
stimulasi stimulasi
komponen
sehingga
dimulai
aktivitas terbesar kemampuan
meningkat yang
diterima
visual, taktil
dengan anak
stimulasi
(sentuhan)
dan
stimulasi kinetik. b. 6erkembangan Dntelektual (ognitif) 6ada
saat
bermain,
anak
melakukan
eksplorasi dan memanipulasi segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya, terutama mengenal warna, ob%ek.
bentuk, ukuran,
tekstur
dan
membedakan
22
$. 6erkembangan osial 6erkembangan kemampuan *elalui
sosial
berinteraksi
kegiatan
ditandai
dengan
bermain,
dengan
lingkungannya.
anak
akan
bela%ar
memberi dan menerima. /ermain dengan orang lain akan membantu anak untuk mengembangkan hubungan sosial
dan
bela%ar
meme$ahkan
masalah
dari
hubungan sosial dan bela%ar meme$ahkan masalah dari hubungan tersebut. d. 6erkembangan reativitas "imana melalui kegiatan bermain anak akan bela%ar mengembangkan kemampuannya dan men$oba merealisasikan ide#idenya. e. 6erkembangan esadaran diri *elalui
bermain
anak
akan
mengembangkan
kemampuannya dan membandingkannya dengan orang lain
dan
mengu%i
kemampuannya
dengan
men$oba
peran#peran baru dan mengetahui dampak tingkah lakunya terhadap orang lain. f. 6erkembangan *oral nak
mempela%ari
nilai
yang
benar
dan
salah dari lingkungan, terutama dari orang tua dan
guru.
"engan
melakukan
aktivitas bermain,
anak akan mendapat kesempatan untuk menerapkan nilai#nilai tersebut sehingga dapat diterima di lingkungannya dengan
dan
dapat
aturan#aturan
menyesuaikan
kelompok
yang
ada
diri dalam
lingkungannya. g. /ermain sebagai 7erapi 6ada anak
akan
saat
anak
mengalami
dirawat
di
berbagai
rumah perasaan
sakit, yang
2+
sangat takut,
tidak $emas,
tersebut yang
menyenangkan
merupakan
dialami
stresor
sedih
ada
dan
dampak
anak
yang
seperti
di
nyeri. dari
karena
;
marah, 6erasaan
hospitalisasi
menghadapi
lingkungan
beberapa
rumah
sakit.
5ntuk itu, dengan melakukan permainan anak akan terlepas
dari
dialaminya
ketegangan
karena
dengan
dan
stres
melakukan
yang
permainan,
anak akan dapat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya (distraksi).
!
K"#%$1 B%$"1
a.
/ermain aktif "alam dari
apa
bentuk
bermain yang
aktif,
dilakukan
kesenangan
kesenangan anak,
bermain
timbul
apakah
alat
dalam
misalnya
mewarnai gambar, melipat kertas origami, pu??le dan menempel gambar. /ermain aktif %uga dapat dilakukan dengan bermain peran misalnya bermain dokter#dokteran dan bermain dengan menebak kata (Hurlo$k, &''3). b.
/ermain pasif "alam
bermain
pasif,
hiburan
atau
kesenangan diperoleh dari kegiatan orang lain. 6emain menghabiskan sedikit energi, anak hanya menikmati televisi
temannya dan
bermain
memba$a
buku.
atau
menonton
/ermain
tanpa
mengeluarkanbanyak tenaga, tetapi kesenangannya hampir &''3).
sama
dengan
bermain
aktif
(Hurlo$k,
2!
5!
K&".141'".1 P%$"1"
*enurut Wong (&'''), bahwa permainan dapat diklasifikasikan; a.
/erdasarkan isinya &) /ermain
afektif
sosial
(social
affective
play)
6ermainan interpersonal
ini
adalah
adanya
hubungan
yang menyenangkan antara
anak
dan orang lain. *isalnya, bayi akan mendapat kesenangan
dan
kepuasan
dari
hubungan
yang
menyenangkan dengan orangtua atau orang lain. 6ermainan
yang
biasa
dilakukan
adalah
E$ilukbaE, berbi$ara sambil tersenyum:tertawa atau untuk
sekedar
memberikan
menggenggamnya
tangan
tetapi
pada
dengan
bayi
diiringi
berbi$ara sambil tersenyum dan tertawa. 2) /ermain
untuk
senang#senang
(sense
of
pleasure play)
6ermainan bisa
menimbulkan
biasanya
ini
menggunakan
rasa
alat
senang pada
mengasyikkan.
yang
anak
*isalnya,
dan
dengan
menggunakan pasir, anak akan membuat gunung# gunung atau benda#benda apa sa%a yang dapat dibentuk
dengan
pasir.
/isa
%uga
dengan
menggunakan air anak akan melakukan berma$am# ma$am
permainan
seperti
memindahkan
air
ke
botol, bak atau tempat lain. +) 6ermainan ketrampilan (skill play) 6ermainan keterampilan
anak,
ini
akan
khususnya
menimbulkan motorik
kasar
dan halu. *isalnya, bayi akan terampil akan
2-
memegang benda#benda ke$il, memindahkan benda dari satu tempat ke tempat lain dan anak akan terampil
naiksepeda.
tersebut
diperoleh
>adi
keterampilan
melalui
pengulangan
kegiatan permainan yang dilakukan. !) 6ermainan
simbolik atau pura#pura
(dramatic
play role)
6ermainan
anak
ini
yang
memainkan
peran orang lain melalui permainannya. nak ber$eloteh
sambil
berpakaian
meniru
orang
dewasa. *isalnya, ibu guru, ibunya, ayahnya, kakaknya yang sebagai yang ia ingin ditiru. pabila
anak
bermain
dengan
ter%adi per$akapan di
temannya,
akan
antara mereka tentang
peran orang yang mereka tiru. 6ermainan ini penting untuk memproses:mengidentifikasi anak terhadap peran tertentu. b.
/erdasarkan
%enis
permainan
(upatini, 200!); &) 6ermainan (Games) 6ermainan yaitu alat
tertentu
yang
%enis
permainan
menggunakan
dengan
perhitungan
atau skor. 6ermainan ini bisa dilakukan oleh anak
sendiri
atau
dengan
temannya.
/anyak
sekali %enis permainan ini yang dimulai dari sifat tradisional maupun moderen seperti ular tangga, $ongklak, pu??le dan lain#lain. 2) 6ermainan
yang
hanya
memperhatikan
sa%a
(unoccupied behaviour)
6ada saat tertentu, anak sering terlibat mondar#mandir,
tersenyum,
tertawa,
%in%it#
21
%in%it,
bungkuk#bungkuk,
memainkan
kursi,
me%a atau apa sa%a yang ada di sekelilingnya. nak melamun, sibuk dengan ba%unya atau benda lain. alat
>adi
sebenarnya
permainan
ob%ek
yang
digunakan
anak
tertentu
ada
di
sebagai
tidak
dan
memainkan
situasi
atau
sekelilingnya
alat
yang
permainan.
nak
memusatkan perhatian pada segala sesuatu yang menarik
perhatiannya.
dibandingkan
dengan
6eran
iniberbeda
onlooker,
dimana
anak
aktif mengamati aktivitas anak lain. $.
/erdasarkan karakteristik sosial &) olitary
play .
(toddler )
dan
"i
mulai
dari
merupakan
bayi
%enis
bayi
permainan
sendiri atau independent walaupun ada lain
di
sekitarnya.
keterbatasan
sosial,
Hal
ini
ketrampilan
orang karena
fisik
dan
kognitif. 2) !ararel play . "ilakukan oleh suatu kelompok anak
balita
atau
prasekolah
yang
masing#
masing mempunyai permainan yang sama tetapi satu tidak
sama
lainnya
saling
tidak
tergantung.
ada
interaksi
"an
dan
karakteristik
khusus pada usia toddler. +) "ssociative
play .
6ermainan kelompok dengan
tanpa tu%uan kelompok. =ang mulai dari usia toddler
dan
prasekolah anak
dalam
dan
dilan%utkan merupakan
kelompok
sampai
permainan
dengan
usia dimana
aktivitas
yang
sama tetapi belum terorganisir se$ara formal.
24
!) #ooperative
play .
terorganisir
uatu
dalam
permainan
kelompok,
ada
yang tu%uan
kelompok dan ada memimpin yang di mulai dari usia prasekolah. 6ermainan ini dilakukan pada usia sekolah dan rema%a. -) $nlooker
play .
mengobservasi tidak
nak
permainan
ikut
bermain,
melihat orang
atau
lain
walaupun
tetapi
anak
dapat
menanyakan permainan itu dan biasanya dimulai pada usia toddler. 1) %herapeutic tenaga
. play
tim
*erupakan
kesehatan,
pedoman
bagi
khususnya
untuk
memenuhi kebutuhan fisik dan psikososial anak selama
hospitalisasi.
mengurangi
stres,
"apat
memberikan
membantu
instruksi
dan
perbaikan.
6!
P$1.1/ 7"&" A'#181#". B%$"1
emampuan dikutip
oleh
menggunakan ke$emasan
upartini,
untuk
dengan
(Fessey 200!).
alat#alat
dan
6enga%aran
fisiologis
medik
*ohan,
6ermainan dapat
penga%aran
melalui
A
dengan
menurunkan
perawatan
permainan
&''0
dan
diri. harus
diawasi seperti; menggunakan boneka sebagai alat peraga
untuk
melakukan
memperagakan dan pasang
gips,
kegiatan
melakukan in%eksi,
bermain
seperti
gambar#gambar seperti memasang
infus
dan
sebagainya. *enurut oet%iningsih (&''-), agar anak#anak dapat
bermain
dengan
hal#hal seperti;
maksimal,
maka
diperlukan
23
a.Bkstra energi, untuk bermain diperlukan energi ekstra. nak#anak yang sakit ke$il kemungkinan untuk melakukan permainan. b.Waktu,
anak
harus
mempunyai
waktu
yang
$ukup
untuk bermain sehingga stimulus yang diberikan dapat optimal. $.lat
permainan,
harus
untuk
disesuaikan
bermain
dengan
alat
usia
permainan dan
tahap
perkembangan anak serta memiliki unsur edukatif bagi anak. d.Ruang untuk bermain, bermain dapat dilakukan di mana
sa%a, di
ruang
tamu, halaman, bahkan di
tempat tidur. e.6engetahuan $ara bermain, dengan mengetahui $ara bermain
maka
pengetahuan
anak
anak
akan
akan
lebih
lebih
terarah
berkembang
dan dalam
menggunakan alat permainan tersebut. f.7eman
bermain,
mengembangkan
teman
bermain
sosialisasi
diperlukan
anak
dan
untuk
membantu
anak dalam menghadapi perbedaan.
9!
F"'#$ " M%/%"$*1 A'#181#". B%$"1
"ilakukan bersama dengan orangtua, maka
hubungan
orangtua dan anak men%adi lebih akrab. *enurut upartini (200!), ada beberapa faktor yang mempengaruhi anak dalam bermain yaitu; a.7ahap perkembangan anak, aktivitas bermain yang tepat dilakukan anak yaitu harus sesuai dengan tahapan
pertumbuhan
dan
perkembangan
anak,
2'
karena
pada
dasarnya
permainan
adalah
alat
stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak. b.tatus kesehatan anak, untuk melakukan aktivitas bermain tidak
diperlukan perlu
energi
bermain
bukan
pada
berarti
saat
anak
anak
sedang
sakit. $.>enis kelamin anak, semua alat permainan dapat digunakan
oleh
perempuan
untuk
ima%inasi,
anak
laki#laki
mengembangkan
kreativitas
dan
atau daya
anak pikir,
kemampuan
sosial
anak. kan tetapi, permainan adalah salah satu alat
untuk
membantu
anak
mengenal
identitas
diri. d.9ingkungan
yang
ima%inasi
mendukung,
anak
dan
dapat
menstimulasi
kreativitas
anak
dalam
$o$ok,
harus
bermain. e.lat
dan
%enis
permainan
yang
sesuai dengan tahap tumbuh kembang anak. da
banyak
anak
bila
manfaat bermain
yang
bisa
diperoleh
dilaksanakan
di
seorang
suatu
rumah
sakit, antara lain;
a)
*emfasilitasi situasi yang tidak familiar.
b) *emberi kesempatan untuk membuat keputusan dan kontrol.
c)
*embantu
untuk
mengurangi
stres
terhadap
perpisahan.
d)
*emberi
kesempatan
untuk
mempela%ari
tentang
yang
tentang
fungsi dan bagian tubuh.
e)
*emperbaiki penggunaan medis.
konsep#konsep dan
tu%uan
peralatan
salah dan
prosedur
+0
f) *emberi peralihan dan relaksasi.
g)
*embantu
anak
untuk
merasa
aman
dalam
lingkungan yang asing.
h)
*emberikan
$ara
untuk
mengurangi
tekanan
dan
untuk mengekspresikan perasaan.
i)
*engan%urkan
untuk
berinteraksi
mengembangkan
sikap#sikap
yang
dan positif
terhadap orang lain.
j)
*emberikan
$ara
untuk
mengekspresikan
ide
kreatif dan minat. k) *emberi $ara men$apai tu%uan#tu%uan terapeutik (Wong ,&''1).
E.
K.%/ T17"'" 1.
D%411.1 T17"'" ( Practice)
*erupakan terwu%ud yang
suatu
dalam
suatu
mewu%udkan
sikap
yang
tindakan
sikap
men%adi
belum
otomatis
( overt
behaviour )
suatu
perbuatan
nyata yang diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan seperti fasilitas yang diperlukan
faktor
dukungan
( support)
dari
pihak
lain (otoadmod%o, 200+).
2! T17"'" %/*"1 %%$"/" #1'"#"
a. 6ersepsi (perception) *engenal sehubungan adalah
dan
memilih
dengan
tindakan
merupakan
tindakan
*isalnya,
seorang
ibu
berbagai yang
dapat
ob%ek
akan
tingkat
diambil pertama.
memilih
yang bergi?i tinggi bagi anak balitanya.
makanan
+&
b. Respon terpimpin (guide response) "apat urutan
melakukan
yang
tingkat
benar
dua.
sesuatu
adalah
*isalnya,
sesuai
merupakan seseorang
dengan
indikator ibu
dapat
memasak sayur.
F! K/%$"#14 ! K.%/ T17"'" K/%$"#14
7indakan diobservasi,
adalah di$atat
sesuatu
dan
diukur
yang
dapat
seperti
gerakan
atau respon individu. ebelum perilaku diukur maka harus didefenisikan se$ara tepat. 6erilaku adalah apa yang diobservasi (tuart A undeen, &''!). ooperatif
atau
ker%a
sama
yaitu
dua orang
atau lebih yang beker%a menu%u satu tu%uan yang sama. ementara anak men%adi semakin besar mereka memanifestasikan kooperatif.
aktivitas
"alam
mengkoordinasikan
aktivitas semua
bermain
yang
lebih
bersama
itu,
mereka
kegiatan
untuk
men$apai
tu%uan bersama (*ussen, 200& dikutip oleh Harsono, 200-).
2! P%#1"
T17"'" K/%$"#14 7"&"
P%&"'."""
K%/%$";"#"
etakutan timbul oleh lingkungan asing serta orang#orang
yang
tidak
dikenal,
%uga
prosedur#
prosedur selama dirawat. 7indakan perawatan yang dilakukan tanpa melalui pendekatan dan menimbulkan ketakutan
pada
anak
yang
selan%utnya
men%adi
+2
trauma
psikologis
yang
akan
berpengaruh
pada
perkembangan selan%utnya (*ott, &''0). "alam
memberikan
memerlukan keluarga. pada
tindakan Hal
anak
ini
yang
perawatan,
kooperatif
biasanya
lebih
dari
tidak
besar
perawat anak
terlalu
tetapi
dan sulit
mungkin
akan
men%adi masalah pada anak yang lebih ke$il (*ott, &''0). dapun respon yang diperlihatkan anak pada saat
anak
tidak
kooperatif
seperti
menangis,
berteriak, men%erit, meronta#ronta memeluk ibunya, menarik diri dan tidak memberikan anggota tubuhnya untuk
dilakukan
tindakan
(6arini,
&'''
dikutip
oleh Harsono, 200-). nak sebelum
memerlukan tindakan
kenyataannya men%adi
dilakukan yang
prosedur
yang
bila
akibatnya tidak
rutin
pada
dilakukan
diberikan
proses
tidak
hati#hati
karena
tidak
ber%alan
diharapkan
yang
dilakukan,
ke$emasan
hati#hati,
persiapan
dengan
keperawatan
lan$ar
sehingga
ter$apai
bisa
yang tu%uan
dengan
baik
(6arini, &''' dikutip oleh Harsono, 200-).
3! B%$"1
.%""1
U/""
T17"'"
K/%$"#14
/"7"
A"'
etiap anak meskipun sedang dalam perawatan tetap membutuhkan aktivitas bermain. /ermain dapat memberikan
kesempatan
kepada
anak
untuk
menyelesaikan tugas perkembangan se$ara normal dan membangun
koping
ke$emasan,
frustasi
dari
hospitalisasi
terhadap dan
stres,
marah
(*ott,
ketakutan,
terhadap
&''').
penyakit
/ermain
%uga
++
menyediakan kebebasan untuk mengekspresikan emosi dan memberikan perlindungan anak terhadap stres, sebab
bermain
membantu
anak
menanggulangi
pengalaman yang tidak menyenangkan, pengobatan dan prosedur
invasif.
"engan
demikian
diharapkan
respon anak terhadap hospitalisasi berupa perilaku agresif, lebih
regresi
dapat
berkurang
kooperatif
dalam
sehingga
men%alani
anak
perawatan
di
rumah sakit.
G! S*+%' P%%&1#1"
ub%ek (&'3+;&02)
penelitian menurut
adalah
orang
atau
uharsimi benda
rikunto
atau
halyang
melekat pada variabel penelitian. ub%ek
penelitian
adalah
sasaran
pengka%ian
dari sebuah penelitian (a?ir,&'33).
H! P/*&".1 7" ."/%&
6opulasi dengan
adalah
karakteristik
seluruh tertentu
ob%ek yang
atau
akan
subyek
diteliti.
/ukan hanya ob%ek atau subyek yang dipela%ari sa%a tetapi
seluruh
karakteristik
atau
sifat
yang
dimiliki subyek atau ob%ek tersebut (Hidayat, 2004). ampel
merupakan
bagian
dari
%umlah
dan
karakteristik yang di miliki oleh populasi tersebut (ugiyono, %umlah
200').
sub%ek
*enurut
lebih
dari
rikunto &00,
maka
(2002), dapat
%ika
diambil
sampel &0#&- atau 20#2-. ampling adalah suatu proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi. 7ehnik sampling
adalah
$ara#$ara
yang
ditempuh
dalam
+!
pengambilan
sampel,
benar#benar
sesuai
peneliti
agar
sampel
dengan
(ursalam,
(2001;&+!) purposive yang
memperoleh
sampel
keseluruhan
200+).
*enurut
sampling adalah
dilakukan
terhadap
yang sub%ek
rikunto pengambilan
populasi
yang
memiliki kriteria tertentu. riteria penelitian yang
dari
akan
eksklusi sub%ek
inklusi suatu
karakteristik
populasi
diteliti
adalah
yang
adalah
(ursalam,200+).
menghilangkan
memenuhi
target
kriteria
atau
sub%ek
ter%angkau riteria
mengeluarkan
inklusi
dari
studi
karena berbagai sebab.
I! D%."1 P%%&1#1"
"esain penelitian merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan matang tentang hal#hal yang akan dapat
dilakukan pula
sebagai
di%adikan
landasan
dasar
berpi%ak,
penelitian
baik
serta oleh
peneliti sendiri maupun orang lain terhadap kegiatan penelitian
(*argono, 200!).
"esain penelitian dengan ran$angan penelitian &one
group
menggunakan
pre
test'
hubungan
post
sebab
test
desigen yaitu
akibat
dengan
$ara
melibatkan satu kelompok subyek. elompok subyek di observasi sebelum dilakukan intervensi kemudian di observasi lagi setelah intervensi (ursalam, 200+).
J! A"&1." D"#"
/erdasarkan tu%uan penelitian dan skala data interval maka analisis ini diarahkan pada pengu%ian hipotesis
se$ara
statistik
dengan
u%i
t.
ilai
+-
keyakinan yang dipahami dalam u%i statistik adalah 0,'-
dan
nilai
kemaknaan
G
0,0-
(-)
(otoatmod%o, 200-). Rumus u%i t menurut rikunto (2002) adalah; Md
t =
2
Σ x d
N ( N − 1)
eterangan ; t
;
oefisien t
*d
;
*ean dari perbedaan pre test dan post test
Id
;
"eviasi masing#masing subyek (d#*d)
Σ
J
2
d
;
>umlah kuadrat deviasi
;
>umlah sampel
d.b
;
"itentukan dengan @ &
K! H".1& P%%&1#1"
Hasil analisis dari pengu%ian hipotesis dapat dikatakan
masih
selan%utnya peneliti.
bersifat
perlu "alam
diberi
faktual, arti
pemaknaan
pengu%ian
hipotesis
dibahas
dan
sering
penelitian
kemudian
atau
untuk
itu
makna
oleh
kali
hasil
didiskusikan
ditarik
atau
kesimpulan
(infoskripsi.$om). onsep
mengenai
hipotesis
adalah
hipotesis
nol. Hipotesis nol, yang biasa dilambangkan dengan Ho, adalah hipotesis yang
menyatakan
tidak
adanya
saling hubungan antara dua variabel atau lebih, atau
+1
hipotesis
yang
menyatakan
tidak
adanya
perbedaan
antara kelompok yang satu dan kelompok yang lainnya. "i dalam analisis statistik, u%i statistik biasanya mempunyai sasaran untuk menolak kebenaran hipotesis nol
itu.
disebut
Hipotesis
lain
hipotesis
dilambangkan
dengan
yang
bukan
alternatif, Ha,
yang
hipotesis yang
menyatakan
nol
biasa adanya
saling hubungan antara dua variabel atau lebih, atau menyatakan adanya perbedaan dalam hal tertentu pada kelompok#kelompok
yang
berbeda.
6ada
umumnya,
kesimpulan u%i statistik berupa penerimaan hipotesis alternatif sebagai hal yang benar.
+4
BAB III KAJIAN DATA
A!
J*7*&
6engaruh
7erapi
/ermain
7erhadap
7ingkat
ooperatif elama *en%alani 6erawatan 6ada nak 5sia 6ra ekolah
B!
(+#- tahun).
L"#"$ B%&"'"
/ermain adalah dunia anak#anak sebagai bahasa yang
paling
dimasukkan
universal,
sebagai
salah
meskipun satu
dari
tidak
pernah
ribuan
bahasa
yang ada di dunia. *elalui bermain, anak#anak dapat mengekspresikan apapun yang mereka inginkan. "ilihat dari
sudut
bermain untuk
pandang
psikologi,
dipandang anak.
sebagai
ebelumnya,
mulai
tahun
&300#an
aktivitas
yang
penting
bermain
hanya
dipandang
sebagai ekspresi dari kelebihan energi yang dimiliki anak#anak dan para
atau
sebagai
bagian
dari
agama.
eiring
perkembangan
ahli
tentang
bermain
rituall
waktu,
berubah
budaya
pandangan
dan
bermain
dipandang sebagai perilaku yang bermakna. *isalnya, menurut dipandang
roos
($haefer
sebagai
et
ekspresi
al,
&''&)
bermain
insting
untuk
berlatih
peran di masa mendatang yang penting untuk bertahan hidup (uryanti, 2004). /ermain bagi
%uga
anak#anak
mengembangkan *artin,
men%adi
bermasalah
potensi
2003),
media
selain
anak.
bermain
terapi
berguna
*enurut
adalah
yang
asution
peker%aan
baik untuk ($it atau
+3
aktivitas anak yang sangat penting. *elalui bermain akan
semakin
keterampilan
mengembangkan
motorik
anak,
kemampuan
kemampuan
dan
kognitifnya,
melalui kontak dengan dunia nyata, men%adi eksis di lingkungannya,
men%adi
per$aya
diri,
dan
masih
banyak lagi manfaat lainnya (*artin, 2003). /erdasarkan menyebutkan
data
%umlah
4.000
sebanyak
abupaten
ikka
yang
kekurangan
gi?i
!-1 orang, terdiri
!-1 orang
balita.
"inkes
balita
ter$atat sebanyak 4. buruk
dari
dan gi?i
ementara
dari
gi?i
kurang sebanyak
informasi
sebelumnya
menyebutkan pihak "epkes mengalokasikan dana sebesar Rp +2,& miliar untuk perbaikan gi?i di provinsi dalam
tahun
permintaan
anggaran
2004
sebagai
ubernur 77 6iet
.
77
%awaban
atas
7allo, H. epada
pemerintah pusat (http;::www.depkes.go.id). Hal ini menun%ukkan bahwa masalah kesehatan anak pra sekolah sangat
memprihatinkan
men%alani
perawatan
sehingga
intensif
di
mereka
rumah
perlu
sakit
dalam
%angka waktu yang lama. 6ermasalahan yang ada selama ini
adalah
sakit,
banyak
apalagi
waktu
yang
bersih
dirasakan
/egitu
%uga
anak
men%alani
lama.
menolak rawat
6eralatan
dia%ak inap
medis
$ukup menyeramkan
dengan
bau
obat
ke
dalam yang
rumah %angka
terlihat
bagi anak#anak.
yang
menyengat
dan
penampilan para staf rumah sakit dengan ba%u rumah sakit
dengan
ba%u
putihnya
yang
terkesan
angker.
5ntuk mengurangi ketakutan anak yang harus mengalami rawat inap di rumah sakit dapat dilakukan beberapa $ara salah satunya adalah lakukan permainan dokter# dokteran dengan membiarkan anak bereksplorasi dengan
+'
alat#alat
kedokteran,
stetoskop.
nak berperan men%adi dokter,
sementara
anak
atau
pasiennya
lain
seperti
orang
tua
%arum
dspst
suntik
men%adi
dan
(Dmam,2003). 6ada umumnya reaksi anak terhadap sakit adalah ke$emasan
karena
perpisahan,
kehilangan,
perlukaan
tubuh, dan rasa nyeri. 6ada masa prasekolah (usia +# -
th)
reaksi
anak
menolak
makan,
tidak
kooperatif
terhadap
sering
hospitalisasi
bertanya,
terhadap
menangis
petugas
adalah
perlahan, kesehatan.
ehingga perawatan di rumah sakit men%adi kehilangan kontrol
dan
pembatasan
hospitalisasi
aktivitas.
dipersepsikan
ering
oleh
anak
kali
sebagai
hukuman, sehingga ada perasaan malu, takut sehingga menimbulkan
reaksi
agresif, marah,
berontak, tidak
mau beker%a sama dengan perawat (>ovan, 2004). Hasil
dari
studi
pendahaluan
yang
dilakukan
pada tanggal &' *aret 2003 melalui observasi pada &0 pasien anak umur +#- tahun di ruang 2 nak kelas 2 dan
+
Rumah
wawan$ara
akit
dengan
6anti
perawat
di
Rapih
=ogyakarta
ruang
2
nak
dan Rumah
akit 6anti Rapih =ogyakarta. "ari hasil observasi didapatkan data bahwa dari &0 anak
yang
diobservasi
semuanya
tidak
kooperatif
terhadap tindakan keperawatan yang diberikan seperti saat
diin%eksi,
dipasang
termometer,
saat
perawat
datang dengan membawa obat, saat diambil darah untuk di$ek
laboratorim
seperti
menangis,
semua
anak
mengeluarkan
meronta#ronta,
memeluk
respon ibu,
menga%ak pulang, dan berteriak. edangkan dari hasil wawan$ara,
perawat
di
ruang
2
nak
mengatakan
!0
sebagian
besar
tindakan lebih
anak#anak tidak
keperawatan
banyak
yang
beker%asama
kooperatif
diberikan dengan
terhadap
dan
perawat
orangtua:penunggu
pasien saat melakukan tindakan keperawatan agar anak lebih
kooperatif.
"i
Rumah
akit
6anti
Rapih
khususnya di Ruang 2 nak tidak menyiapkan terapi bermain
dalam
pemberian
asuhan
keperawatan
pada
anak. /erdasarkan data yang diperoleh, %umlah pasien anak yang berusia +#- tahun di Ruang 2 nak Rumah akit 6anti Rapih =ogyakarta pada tahun 2003 yaitu, pada
bulan
>anuari
sebanyak
+!-
anak,
pada
bulan
ebruari sebanyak 24- anak.
,!
T*+*"
7u%uan mengetahui
5mum
penelitian
tingkat
ini
kooperatif
adalah
anak
usia
untuk
+#-
tahun
melalui terapi bermain yang dirawat di Rumah akit 6anti Rapih =ogyakarta.
edangkan tu%uan
khususnya
adalah; 6ertama, diketahuinya tingkat koperatif anak usia
prasekolah
akit
6anti
edua,
di
Rapih
ruang
perawatan 2 nak
sebelum
diketahuinya
tingkat
diberi
terapi
kooperatif
Rumah
bermain.
anak
usia
prasekolah di ruang perawatan 2 nak Rumah akit 6anti Rapih setelah diberi terapi bermain.
D!
I.1 !
K.%/ B%$"1 ")
D%4%1.1 B%$"1
/ermain
adalah
salah
satu
aspek
penting
dari kehidupan anak dan salah satu alat paling penting
untuk
menatalaksanakan
stres
karena
!&
hospitalisasi kehidupan sering anak
menimbulkan
anak,
dan
karena
disertai stress perlu
krisis
bermain
situasi
berlebihan,
untuk
dalam tersebut
maka anak#
mengeluarkan
rasa
takut dan $emas yang mereka alami sebagai alat koping dalam menghadapi stress. /ermain sangat penting
bagi
mental,
kese%ahteraan perkembangan terhenti
anak
emosional
seperti
dan
kebutuhan
dan kebutuhan bermain tidak
pada
saat
anak
sakit
atau
%uga
anak
di
rumah sakit (Wong, 200'). /ermain dewasa,
dan
sama
dengan
merupakan
beker%a
aspek
pada
orang
terpenting
dalam
kehidupan anak serta merupakan satu $ara yang paling efektif menurunkan stres pada anak dan penting
untuk
mense%ahterakan
mental
dan
emosional anak (
suatu
kebutuhan mereka
terapi
anak
untuk
melalui
aktivitas untuk
karena
berfokus
pada
mengekspresikan
diri
penggunaan
bermain
membantu
dan
dapat
anak
mainan
dalam
%uga
digunakan
mengerti
tentang
penyakitnya (*$. uiness, 200&).
)
T*+*" B%$"1
nak bermain pada dasarnya agar memperoleh kesenangan, %enuh.
sehingga
/ermain
tidak
ia
tidak
sekedar
akan
merasa
mengisi
waktu,
tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan,
perawatan
dan
$inta
kasih.
/ermain
!2
adalah
unsur
yang
penting
untuk
perkembangan
fisik, emosi, mental, intelektual, kreativitas dan sosial (oet%iningsih, &''-). nak
dengan
bermain
dapat
mengungkapkan
konflik yang dialaminya, bermain $ara yang baik untuk
mengatasi
kemarahan,
kekuatiran
dan
kedukaan. nak dengan bermain dapat menyalurkan tenaganya
yang
berlebihan
dan
ini
adalah
kesempatan yang baik untuk bergaul dengan anak lainnya (oet%iningsih, &''-).
<)
F*.1 B%$"1
nak memperoleh merasa waktu
bermain
pada
kesenangan,
%enuh. tetapi
dasarnya sehingga
/ermain
tidak
agar
tidak
sekedar
merupakan kebutuhan
ia akan
mengisi
anak seperti
halnya makan, perawatan dan $inta kasih. ungsi utama
bermain
adalah
sensoris#motorik, perkembangan
merangsang
perkembangan
perkembangan kreativitas,
sosial, perkembangan
kesadaran diri, perkembangan moral dan bermain sebagai terapi (oet%iningsih, &''-). &) 6erkembangan ensoris#motorik 6ada
saat
melakukan
permainan
aktivitas
sensoris#motoris merupakan komponen terbesar yang
digunakan
penginderaan
anak
anak
sehingga
dimulai
kemampuan
meningkat
dengan
adanya stimulasi#stimulasi yang diterima anak seperti;
stimulasi
visual,
stimulasi
pendengaran, stimulasi taktil (sentuhan) dan stimulasi kinetik.
!+
2) 6erkembangan Dntelektual (ognitif) 6ada saat bermain, anak melakukan eksplorasi dan memanipulasi segala sesuatu yang ada di lingkungan
sekitarnya,
terutama
mengenal
warna, bentuk, ukuran, tekstur dan membedakan ob%ek. +) 6erkembangan osial 6erkembangan sosial ditandai dengan kemampuan berinteraksi
dengan
lingkungannya.
*elalui
kegiatan bermain, anak akan bela%ar memberi dan menerima. /ermain dengan orang lain akan membantu sosial
anak
dan
hubungan
untuk
bela%ar sosial
mengembangkan meme$ahkan
dan
hubungan
masalah
bela%ar
dari
meme$ahkan
masalah dari hubungan tersebut. !) 6erkembangan reativitas "imana
melalui
bela%ar
kegiatan
mengembangkan
bermain
anak
kemampuannya
akan dan
men$oba merealisasikan ide#idenya. -) 6erkembangan esadaran diri *elalui
bermain
kemampuannya orang
lain
men$oba
anak
dan dan
akan
mengembangkan
membandingkannya
mengu%i
peran#peran
dengan
kemampuannya
baru
dan
dengan
mengetahui
dampak tingkah lakunya terhadap orang lain. 1) 6erkembangan *oral nak mempela%ari nilai yang benar dan salah dari lingkungan, terutama dari orang tua dan guru. anak
"engan akan
melakukan mendapat
aktivitas kesempatan
bermain, untuk
!!
menerapkan dapat
nilai#nilai
diterima
menyesuaikan
di
tersebut
sehingga
lingkungannya
diri
dengan
dan
dapat
aturan#aturan
kelompok yang ada dalam lingkungannya. 4) /ermain sebagai 7erapi 6ada saat anak dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak
menyenangkan
$emas,
sedih
merupakan dialami
dan
nyeri.
dampak anak
seperti
marah,
6erasaan
dari
karena
;
takut,
tersebut
hospitalisasi menghadapi
yang
beberapa
stresor yang ada di lingkungan rumah sakit. 5ntuk
itu,
dengan
melakukan
permainan
anak
akan terlepas dari ketegangan dan stres yang dialaminya karena dengan melakukan permainan, anak
akan
dapat
mengalihkan
rasa
sakitnya
pada permainannya (distraksi).
7)
K"#%$1 B%$"1
&) /ermain aktif ; "alam bermain aktif, kesenangan timbul dari apa yang dilakukan anak, apakah dalam bentuk kesenangan gambar,
melipat
menempel
alat
kertas
gambar.
dilakukan bermain
bermain
dengan
misalnya
origami,
/ermain
aktif
bermain
dokter#dokteran
dan
mewarnai
pu??le %uga
peran
dan
dapat
misalnya
bermain
dengan
menebak kata (Hurlo$k, &''3). 2) /ermain pasif "alam bermain pasif, hiburan atau kesenangan diperoleh
dari
kegiatan
orang
lain.
6emain
!-
menghabiskan menikmati televisi
sedikit
temannya dan
energi, bermain
memba$a
kesenangannya
atau
buku.
mengeluarkanbanyak
anak
hanya
menonton
/ermain
tanpa
tenaga,
hampir
sama
tetapi
dengan
bermain
aktif (Hurlo$k, &''3).
%)
K&".141'".1 P%$"1"
*enurut Wong (&'''), bahwa permainan dapat diklasifikasikan; &) /erdasarkan isinya (a)
/ermain
afektif
sosial
(social
affective play)
6ermainan
ini
interpersonal
adalah yang
adanya
hubungan
menyenangkan
antara
anak dan orang lain. *isalnya, bayi akan mendapat
kesenangan
hubungan
yang
dan
kepuasan
menyenangkan
dari
dengan
orangtua atau orang lain. 6ermainan yang biasa
dilakukan
adalah
E$ilukbaE,
berbi$ara sambil tersenyum:tertawa atau sekedar untuk
memberikan
tangan
menggenggamnya
pada
tetapi
bayi dengan
diiringi berbi$ara sambil tersenyum dan tertawa. (b)
/ermain
untuk
senang#senang
(sense
of
pleasure play)
6ermainan ini menggunakan alat yang bisa menimbulkan
rasa
senang
pada
anak
dan
biasanya mengasyikkan. *isalnya, dengan menggunakan
pasir,
anak
akan
membuat
!1
gunung#gunung atau benda#benda apa sa%a yang dapat dibentuk dengan pasir. /isa %uga
dengan
menggunakan
melakukan seperti
air
anak
berma$am#ma$am
memindahkan
air
akan
permainan
ke
botol,
bak
atau tempat lain. ($)
6ermainan ketrampilan (skill play) 6ermainan
ini
keterampilan kasar
dan
terampil ke$il,
akan
anak,
halu. akan
khususnya
*isalnya,
ke
tempat
terampil
naiksepeda.
tersebut
diperoleh
akan
benda#benda
benda lain
motorik
bayi
memegang
memindahkan
tempat
menimbulkan
dari
dan
>adi
anak
satu akan
keterampilan
melalui
pengulangan
kegiatan permainan yang dilakukan.
2) 6ermainan
simbolik atau pura#pura
(dramatic
play role)
6ermainan anak ini yang memainkan peran orang
lain
ber$eloteh
melalui
sambil
permainannya.
berpakaian
meniru
nak orang
dewasa. *isalnya, ibu guru, ibunya, ayahnya, kakaknya yang sebagai yang ia ingin ditiru. pabila
anak
bermain
ter%adi per$akapan di
dengan
temannya,
akan
antara mereka tentang
peran orang yang mereka tiru. 6ermainan ini penting untuk memproses:mengidentifikasi anak terhadap peran tertentu.
!4
4)
B%$7"."$'" +%1. /%$"1" (S*/"#11= 200): P%$"1" (Games)
6ermainan
=aitu
%enis
permainan
dengan
alat tertentu yang menggunakan perhitungan atau skor.
6ermainan
sendiri %enis
atau
ini
bisa
dengan
permainan
dilakukan
temannya.
ini
yang
oleh
/anyak
dimulai
anak
sekali
dari
sifat
tradisional maupun moderen seperti ular tangga, $ongklak, pu??le dan lain#lain.
)
B%$7"."$'" '"$"'#%$1.#1' ..1"&
&)
play .
olitary
(toddler )
dan
"i
mulai
dari
merupakan
bayi
%enis
permainan
sendiri atau independent walaupun ada lain
di
sekitarnya.
keterbatasan
sosial,
Hal
ini
ketrampilan
bayi
orang karena
fisik
dan
kognitif. 2) !ararel play . "ilakukan oleh suatu kelompok anak
balita
atau
prasekolah
yang
masing#
masing mempunyai permainan yang sama tetapi satu tidak
sama
lainnya
saling
tidak
tergantung.
ada
interaksi
"an
dan
karakteristik
khusus pada usia toddler. +) "ssociative
play .
6ermainan kelompok dengan
tanpa tu%uan kelompok. =ang mulai dari usia toddler
dan
prasekolah anak
dilan%utkan
dan
dalam
merupakan
kelompok
sampai
permainan
dengan
usia dimana
aktivitas
yang
sama tetapi belum terorganisir se$ara formal. !) #ooperative terorganisir
play .
dalam
uatu
permainan
kelompok,
ada
yang tu%uan
!3
kelompok dan ada memimpin yang di mulai dari usia prasekolah. 6ermainan ini dilakukan pada usia sekolah dan rema%a. -) $nlooker
play .
mengobservasi tidak
nak
permainan
ikut
bermain,
melihat orang
atau
lain
walaupun
tetapi
anak
dapat
menanyakan permainan itu dan biasanya dimulai pada usia toddler. 1) %herapeutic tenaga
play .
tim
*erupakan
kesehatan,
pedoman
khususnya
bagi untuk
memenuhi kebutuhan fisik dan psikososial anak selama
hospitalisasi.
mengurangi
stres,
"apat
memberikan
membantu
instruksi
dan
perbaikan.
)
P$1.1/ 7"&" A'#181#". B%$"1
emampuan
fisiologis
(Fessey
A
&''0 dikutip oleh upartini, 200!). dengan
menggunakan
menurunkan
alat#alat
ke$emasan
perawatan
diri.
permainan
dan
menggunakan
boneka
dan
harus sebagai
6ermainan
medik
untuk
6enga%aran
*ohan,
penga%aran
dengan
diawasi alat
dapat
melalui seperti;
peraga
untuk
melakukan kegiatan bermain seperti memperagakan dan
melakukan
gambar#gambar
seperti
pasang
gips, in%eksi, memasang infus dan sebagainya. *enurut oet%iningsih (&''-), agar anak# anak
dapat
bermain
dengan
diperlukan hal#hal seperti;
maksimal,
maka
!'
&)
Bkstra energi
energi,
ekstra.
untuk
bermain
nak#anak
yang
diperlukan sakit
ke$il
kemungkinan untuk melakukan permainan. 2)
Waktu, $ukup
anak
untuk
harus
bermain
mempunyai sehingga
waktu
yang
stimulus
yang
diberikan dapat optimal. +)
lat
permainan,
untuk
bermain
alat
permainan harus disesuaikan dengan usia dan tahap perkembangan anak serta memiliki unsur edukatif bagi anak. !)
Ruang
untuk
dilakukan
di
bermain,
mana
bermain
sa%a,
di
dapat
ruang
tamu,
halaman, bahkan di tempat tidur. -)
6engetahuan
$ara
bermain,
dengan
mengetahui $ara bermain maka anak akan lebih terarah
dan
berkembang
pengetahuan
anak
dalam menggunakan
akan
lebih
alat permainan
tersebut. 1)
7eman untuk
bermain,
teman
mengembangkan
bermain
sosialisasi
diperlukan anak
dan
membantu anak dalam menghadapi perbedaan.
1)
F"'#$ " M%/%"$*1 A'#181#". B%$"1
"ilakukan
bersama
dengan
orangtua,
maka
hubungan orangtua dan anak men%adi lebih akrab. *enurut
upartini (200!),
ada beberapa faktor
yang mempengaruhi anak dalam bermain yaitu; &) 7ahap
perkembangan
anak,
aktivitas
bermain
yang tepat dilakukan anak yaitu harus sesuai dengan
tahapan
pertumbuhan
dan
perkembangan
anak, karena pada dasarnya permainan adalah
-0
alat stimulasi pertumbuhan
dan
perkembangan
anak. 2) tatus
kesehatan
aktivitas berarti
anak,
bermain
anak
untuk
diperlukan
tidak
perlu
melakukan
energi
bermain
bukan
pada
saat
anak sedang sakit. +) >enis
kelamin
anak,
semua
alat
permainan
dapat digunakan oleh anak laki#laki atau anak perempuan
untuk
ima%inasi,
mengembangkan
kreativitas
anak.
kan
tetapi,
satu
alat
untuk
dan
daya
pikir,
kemampuan
sosial
permainan membantu
adalah anak
salah
mengenal
identitas diri. !) 9ingkungan yang mendukung, dapat menstimulasi ima%inasi
anak
dan
kreativitas
anak
dalam
bermain. -) lat dan
%enis
permainan
yang $o$ok, harus
sesuai dengan tahap tumbuh kembang anak. &.3. ungsi /ermain di rumah sakit da banyak manfaat yang bisa diperoleh seorang anak bila bermain dilaksanakan di
suatu rumah
sakit, antara lain;
1) *emfasilitasi situasi yang tidak familiar 2) *emberi
kesempatan
untuk
membuat
keputusan
dan kontrol
3) *embantu
untuk
mengurangi
stres
terhadap
perpisahan !) *emberi kesempatan untuk mempela%ari tentang fungsi dan bagian tubuh
-&
-) *emperbaiki konsep#konsep yang salah tenta.ng penggunaan dan tu%uan peralatan dan prosedur medis 1) *emberi peralihan dan relaksasi 4) *embantu
anak
untuk
merasa
aman
dalam
lingkungan yang asing
8) *emberikan $ara untuk mengurangi tekanan dan untuk mengekspresikan perasaan ') *engan%urkan
untuk
mengembangkan
berinteraksi
sikap#sikap
yang
dan positif
terhadap orang lain &0)*emberikan
$ara
untuk
mengekspresikan
ide
kreatif dan minat &&) *emberi
$ara
men$apai
tu%uan#tu%uan
terapeutik (Wong ,&''1).
2!
K.%/ T17"'" "! D%411.1 T17"'" (Practice)
*erupakan suatu sikap yang belum otomatis terwu%ud dalam suatu tindakan ( overt behaviour ) yang mewu%udkan nyata suatu
yang
sikap
diperlukan
kondisi
fasilitas
men%adi suatu
yang
yang
faktor
perbuatan
pendukung
memungkinkan
diperlukan
faktor
atau
seperti dukungan
(support) dari pihak lain (otoadmod%o, 200+).
! T17"'" %/*"1 %%$"/" #1'"#"
&) 6ersepsi (perception) *engenal
dan
memilih
berbagai
ob%ek
sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah
merupakan
tindakan
tingkat
pertama.
-2
*isalnya, seorang ibu dapat memilih makanan yang bergi?i tinggi bagi anak balitanya. 2) Respon terpimpin (guide response) "apat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar adalah merupakan indikator tingkat dua
*isalnya,
seseorang
ibu
dapat
memasak
sayur.
3!
K/%$"#14 "! K.%/ T17"'" K/%$"#14
7indakan
adalah
sesuatu
yang
dapat
diobservasi, di$atat dan diukur seperti gerakan atau respon
individu. ebelum perilaku diukur
maka harus didefenisikan se$ara tepat. 6erilaku adalah apa yang diobservasi (tuart A undeen, &''!). ooperatif atau ker%a sama yaitu dua orang atau lebih yang beker%a menu%u satu tu%uan yang sama.
ementara
anak
men%adi
semakin
besar
mereka memanifestasikan aktivitas bermain yang lebih kooperatif. "alam aktivitas bersama itu, mereka
mengkoordinasikan
men$apai tu%uan
bersama
semua
kegiatan
untuk
(*ussen, 200& dikutip
oleh Harsono, 200-).
! P%#1"
T17"'"
K/%$"#14
7"&"
P%&"'.""" K%/%$";"#"
etakutan serta
timbul
orang#orang
oleh
yang
lingkungan
tidak
prosedur#prosedur
selama
perawatan
dilakukan
yang
asing
dikenal,
dirawat. tanpa
%uga
7indakan melalui
-+
pendekatan dan menimbulkan ketakutan pada anak yang selan%utnya men%adi trauma psikologis yang akan berpengaruh pada perkembangan selan%utnya (*ott, &''0). "alam
memberikan
memerlukan
tindakan
perawatan,
kooperatif
dari
perawat anak
dan
keluarga. Hal ini biasanya tidak terlalu sulit pada anak yang lebih besar tetapi mungkin akan men%adi
masalah
pada
anak
yang
lebih
mudah
(*ott, &''0). dapun respon yang diperlihatkan anak
pada
saat
menangis, memeluk
anak
berteriak, ibunya,
memberikan tindakan
tidak
kooperatif
men%erit,
menarik
anggota
(6arini,
&'''
meronta#ronta
diri
tubuhnya
seperti
dan
untuk
dikutip
tidak
dilakukan
oleh
Harsono,
200-). nak sebelum
memerlukan tindakan
persiapan
yang
dilakukan,
hati#hati
karena
pada
kenyataannya prosedur yang rutin dilakukan bisa men%adi
ke$emasan bila tidak diberikan
hati#hati,
akibatnya
proses
dengan
keperawatan
yang
dilakukan tidak ber%alan lan$ar sehingga tu%uan yang
diharapkan
tidak
ter$apai
dengan
baik
(6arini, &''' dikutip oleh Harsono, 200-).
etiap
anak
meskipun
sedang
dalam
perawatan tetap membutuhkan aktivitas bermain. /ermain dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk
menyelesaikan
tugas
perkembangan
se$ara
-!
normal
dan
membangun
ketakutan, terhadap
koping
ke$emasan, penyakit
dari
terhadap
frustasi
stres,
dan
marah
hospitalisasi
(*ott,
&'''). /ermain
%uga
menyediakan
mengekspresikan
emosi
kebebasan
dan
untuk
memberikan
perlindungan anak terhadap stres, sebab bermain membantu tidak
anak
menanggulangi
menyenangkan,
pengalaman
pengobatan
dan
yang
prosedur
invasif. "engan demikian diharapkan respon anak terhadap hospitalisasi berupa perilaku agresif, regresi
dapat
kooperatif
berkurang
dalam
sehingga
anak
men%alani perawatan
di
lebih rumah
sakit.
E!
S*+%' P%%&1#1"
6enentuan sub%ek penelitian adalah seluruh anak dengan umur +#- tahun yang dirawat di Ruang 2 nak Rumah akit 6anti Rapih.
F!
P/*&".1 7" ."/%&
6enentuan populasi adalah seluruh anak dengan umur +#- tahun yang dirawat di Ruang 2 nak Rumah akit
6anti
dengan $ara
Rapih.
6engambilan
sampel
non probability sampling
dilakukan
dengan teknik
purposive sampling dengan kriteria inklusi;
&)
anak
berusia
+#-
tahun
yang
dirawat
di
2 nak Rumah akit 6anti Rapih =ogyakarta 2)
anak dapat dia%ak berkomunikasi
+)
bersedia men%adi resonden
ruang
--
!)
anak yang dirawat di ruang 2 nak Rumah akit 6anti Rapih =ogyakarta kelas 2 dan +
-)
nak yang dirawat hari
riteria eksklusi; &) anak
dengan
retardasi
mental
atau
anak
dengan
gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif (66H) 2) 6asien pas$a operasi 2! %am pertama +) 6asien dengan fraktur !) 6asien yang dirawat di kelas utama, FD6, dan kelas & G!
D%."1 P%%&1#1"
>enis uasy
penelitian
eksperimental
pra*pasca
dalam
test
dengan
dengan
menggunakan
menggunakan
satu kelompok atau
desain
ran$angan $ne
Group
!retest*!ostest +esign.
H!
A"&1." D"#"
nalisis "ata dengan menggunakan u%i t %est
I!
H".1& P%%&1#1"
danya perbedaan perilaku sebelum dan sesudah anak untuk
diberikan tingkat
perlakuan kooperatif
terapi baik
bermain, sebelum
dimana
diberikan
terapi bermain 0+,22 sebanyak & orang dan setelah diberikan terapi bermain men%adi 34,0' sebanyak 24 anak.
5ntuk
tingkat
kooperatif
$ukup,
sebelum
diberikan terapi bermain &1,&2 sebanyak - anak dan setelah diberikan terapi bermain &2,'0 sebanyak ! anak.
7ingkat
koperatif
kurang
sebelum
diberikan
terapi bermain sebesar 30,1! sebanyak 2- anak dan setelah diberikan terapi bermain men%adi tidak ada.
-1
Interpretasi:
A7" /%"$*
#%$"/1 %$"1
#%$"7"/
#1'"# '/%$"#14 /"7" ""' *.1" 3-5 #"*
71
R*"
,B2
A"'
P"#1 R"/1 Y"'"$#"!
R*"
S"'1#
-4
BAB IV PEMBAHASAN
6ada
bab
ini
akan
dibahas
mengenai
pembahasan
analisis %urnal yang ber%udul K6engaruh 7erapi /ermain 7erhadap 7ingkat ooperatif elama *en%alani 6erawatan 6ada nak 5sia 6ra ekolah (+#- 7ahun) di Rumah akit 6anti Rapih =ogyakartaE. "ari latar belakang penelitian yang dilakukan di Rumah
akit
6anti
Rapih
=ogyakarta menun%ukkan bahwa
dari &0 anak yang diobservasi semuanya tidak kooperatif terhadap tindakan keperawatan yang diberikan. *isalnya anak
mengeluarkan
respon
menangis,
meronta#ronta,
memeluk ibu, menga%ak pulang dan berteriak saat akan diberikan
in%eksi,
dipasang
termometer,
saat
diambil
darah atau saat perawat datang membawa obat. enomena
yang
serupa %uga
ditun%ukkan
di
ruang
anak (*elati) Rumah akit 5mum "aerah 6raya. "ari hasil wawan$ara dengan perawat ruangan dan observasi langsung selama melakukan praktek, di terdapat
pasien
ketakutan
selama
anak
yang
dirawat
ruang *elati R5" 6raya mengalami
di
rumah
ke$emasan
sakit.
dan
*isalnya,
ketidak kooperatifan terhadap tindakan keperawatan yang diberikan seperti saat diin%eksi, saat pengukuran suhu (dipasang membawa
termometer),
obat
laboratorium.
ataupun emua
saat
saat anak
perawat
diambil
datang
darah
mengeluarkan
dengan
untuk
respon
di$ek
seperti
menangis, meronta#ronta, memeluk ibu, dan berteriak. edua fenomena yang ter%adi baik di Rumah akit 6antai Rapih =ogyakarta maupun Ruang *elati R5" 6raya sama#sama menun%ukkan reaksi anak yang tidak kooperatif
-3
terhadap
tindakan
diterima
selama
meskipun
baik
medis
mengalami
reaksi
yang
maupun
perawatan
diberikan
non#medis
yang
(hospitalisasi),
berbeda#beda
tiap
anaknya. esuai dengan teori yang menyatakan bahwa reaksi hospitalisasi pada anak bersifat individual dan sangat bergantung
pada
tahapan
usia
perkembangan
anak,
pengalaman sebelumnya di rumah sakit, sistem pendukung yang tersedia dan kemampuan koping yang dimiliki anak. Reaksi hospitalisasi pada anak usia pra sekolah seperti menolak tidak
makan,
sering
kooperatif
reaksi#reaksi
bertanya,
terhadap
yang
timbul
menangis
petugas diatas
perlahan,
kesehatan. akan
"ari
memun$ulkan
ke$emasan dan ketakutan anak di rumah sakit (upartini, 200!). 7eori lain %uga dikemukakan oleh gastiah (&''4) yang
mengatakan
membuat
anak
bahwa
usia
pra
dirawat
di
sekolah
rumah
sakit
menun%ukkan
dapat
berbagai
tanda permasalahan lain seperti depresi, perasaan gugup yang
mengarah
pada
insomnia,
mimpi
buruk,
dan
ketidakmampuan berkonsentrasi. alah satu alternatif untuk mengalihkan perhatian anak yang dirawat di rumah sakit adalah dengan adanya dukungan sarana bermain yang dapat memfasilitasi anak untuk mengurangi ke$emasan dan ketakutan anak usia pra sekolah yang dirawat di rumah sakit, karena anak usia pra sekolah %uga masih senang bermain#main dengan anak seusianya. arana bermain bertu%uan agar tumbuh kembang anak tidak terhambat walaupun anak sedang dirawat di rumah sakit serta permainan yang diberikan %uga tidak memperberat sakit yang diderita anak, maka disesuaikan
-'
dengan
kemampuan
anak
dan
kesukaan
anak.
elain
itu
penggunaan terapi bermain, ditin%au dari fungsi bermain dapat
merangsang
perkembangan
perkembangan
sosial,
perkembangan
kesadaran
sensoris#motorik,
perkembangan diri,
kreativitas,
perkembangan
moral
dan
bermain sebagai terapi. "alam pelaksanaan terapi bermain yang dilakukan di Rumah akit 6antai Rapih =ogyakarta, didukung oleh tenaga
perawat
di
ruangan
yang
masih
muda
sehingga
memudahkan pelaksanaan terapi bermain, pemahaman oleh perawat tentang terapi bermain %uga mendukung. /erdasarkan
hasil
Rumah
akit
5mum
anak)
sudah
mempunyai
observasi
"aerah
6raya,
ruang
dan
ruang
khusus
wawan$ara melati
terapi
di
(ruang
bermain,
meskipun %adwal untuk pelaksanaan terapi bermain belum ter%adwalkan se$ara rutin. Hal ini %uga didukung oleh tenaga
perawat
yang
ada
%umlah
maupun
usia
dengan
%umlah
rata#rata
di
yang
ruangan
relatif pasien
baik
masih yang
tidak terlalu banyak. elain itu,
dari
muda
segi
ditambah
dirawat
perhari
ruang *elati R5"
6raya merupakan salah satu ruangan yang di%adikan lahan praktek
bagi
mahasiswa
target:kompetensi keperawatan
&
7/
sehingga
keperawatan dalam
sangat
yang
proses
memiliki praktikan
memungkinkan
untuk
dilakukannya terapi bermain di ruang anak (*elati) R5" 6raya. *elihat beberapa kesamaan dari faktor pendukung yang
ada
*elati
di
R5"
Rumah 6raya
akit
6antai
sehingga
dapat
Rapih
dengan
Ruang
disimpulkan
bahwa
alternatif yang diterapkan di Rumah akit 5mum 6antai Rapih =ogyakarta sangat memungkinkan untuk diterapkan
10
%uga di Ruang *elati R5" 6raya dengan kata lain bahwa terapi
bermain
kooperatifan memungkinkan 6raya.
sebagai anak
untuk
alternatif selama
diterapkan
untuk
mengalami di
Ruang
meningkatkan perawatan *elati
R5"
1&
BAB V PENUTUP
A! K%.1/*&"
"ari terapi
analisa
bermain
diatas, dapat
kami
menyimpulkan
dilakukan
di
ruang
bahwa
melati,
dengan adanya peran serta perawat yang tinggi dalam pelaksanaan pada
terapi
pasien
bermain
anak
tidak
ter%adi,
keperawatan yang diberikan dipasang membawa
termometer, obat,
saat
sehingga
saat
hospitalisasi dan
tindakan
seperti saat diin%eksi, perawat
diambil
datang
darah
dengan
untuk
di$ek
laboratorium semua anak mengeluarkan respon seperti menangis, pulang,
meronta#ronta, dan
berteriak
memeluk dapat
ibu,
lebih
menga%ak
kooperatif.
/erbagai kelemahan dan an$aman dapat diatasi dengan disiapkan ruang khusus terapi bermain dan pembuatan %adwal
pelaksanaan
terapi
bermain,
dengan
meningkatkan sumber daya manusia yang dimiliki oleh R5" 6raya
khususnya ruang melati melalui pelatihan
para trainer dalam atraumatic care pada pasien anak.
B! aran
12
ami menyadari, analisa yang kami buat diatas hanyalah
berdasarkan
ka%ian
sederhana.
6ihak
R5"
6raya sendiri khususnya ruang melati pasti memiliki pertimbangan tersendiri tentang perlunya pelaksanaan terapi harapan
bermain dan
tersebut.
keinginan
kami
Walau agar
demikian,
besar
nantinya
terapi
bermain ini dapat dilaksanakan dan di%adikan sebagai salah satu bentuk pelayanan keperawatan pada pasien anak yang menagalami hospitalisasi di R5" 6raya.
1+
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat,
?i?
limul.
eperawatan
dan
2004.
7eknik
*etode
nalisis
6enelitian
"ata.
alemba
*edika. >akarta rikunto,
uharsimi.
2001.
!rosedur
!enelitian
uatu
!endekatan !raktik . >akarta ; Rineka
"esmita.
200'.
!sikologi
!erkembangan.
/andung;67
Rema%a Rosdakarya. "%iwandono,
ri
Bsti
W.
200-.
onseling
dan
%erapi
+engan "nak dan $rang %ua . >akarta; 67. rasindo.
*ueser,*arie nne. 2004. 6anduan lengkap perawatan /ayi dan nak @ L. >ogyakarta; "iglossia media. a?ir,
*oh. 200+.
*etode
6enelitian.
>akarta; halia
Dndonesia. gastiyah. &''4. 6erawatan nak akit. B<. >akarta ursalam,
200+.
!enelitian
*edika.
onsep lmu
dan
!enerapan
eperawatan .
>akarta
-etodologi
;
alemba