Departemen Keperawatan Anak ANALISIS JURNAL
OLEH
Kelompok 2
Ratnasari Irnawati Lahadi Masturi Baharuddin Wahyuni Indriani Saputri
Nurul Fuadah Sofyanto Rosmini Nurul Hijriani Muh. Sabir Hardianti
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XIV FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2018
LEMBAR PENGESAHAN
Jurnal ini telah kami setujui untuk dijurnal readingkan di hadapan pembimbingdepartemen keperawatan anak Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Jurusan Profesi Ners Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Jurnal ini berjudul “Pengaruh Field Massage Sebagai Terapi Adjuvan Terhadap Kadar Bilirubin Serum Bayi Hiperbilirubin” di Ruang NICU RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar. Memandang jurnal ini memenuhi syarat-syarat dan dapat disetujui untuk dijurnal readingkan. Demikian pengesahan ini untuk diberikan untuk diproses lebih lanjut.
Makassar,
Desember 2018
Tim Pembimbing
Penanggung Jawab Institusi
Penanggung Jawab Lahan
Ruang NICU
Ruang NICU
Hasnah, S.Kep., Ns., M.Kes
Paridah Lairing, S.Kep., Ns., M.Kep
Penanggung Jawab Departemen Keperawatan Anak
Huriati, S.Kep., Ns., M.Kes
ANALISIS JURNAL
1. Judul Artikel
: Pengaruh Field Massage Sebagai Terapi Adjuvan Terhadap Kadar Bilirubin Serum Bayi Hiperbilirubin
2. Kata Kunci 3. Penulis
: Field massage, fototerapi, hiperbilirubinemia, neonatal. : Novi Novianti, Henu Suzana Mediani,dan Ikeu Nurhidayah
4. Telah Step 1 (Fokus penelitian) Problems
Ikterus atau hiperbilirubinemia merupakan salah satu komplikasi yang sering terjadi pada masa neonatal. Sebanyak 75% alasan bayi dirawat inap selama
periode
hiperbilirubinemia 2005;Shetty
&
neonatal (Barbara,
Kumar,
disebabkan
JS.,2008;Escobar,
2014).
Sebagian
besar
hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir bersifat fisiologis, namun memiliki potensi meracuni sistem saraf pusat yang dapat menyebabkan Kernicterus (Maisels & McDonagh, 2008; Yuliarti, et al, 2011). Fototerapi merupakan prosedur standar dalam penatalaksanaan hiperbilirubinemia di rumah sakit, namun hasil-hasil penelitian menunjukkan pemberian fototerapi belum efektif dan ditemukan beberapa efek samping bagi bayi (Dewi, Kardana, & Suarta 2016); Kosim,
Soetandio,
&
Sakundarno,2008).
Efek
samping yang mungkin terjadi diantaranya: diare, dehidrasi, ruam kulit, gangguan retina, hipertermia, Bronze Baby Syndromme, bahkan kemandulan pada bayi
laki-laki
(Champlain
Maternal
Newborn
Regional Programme, 2015). Fototerapi juga beresiko memicu stress, selama fototerapi bayi dilingkungan terpisah dari ibunya, gangguan mental dan emosional dapat
terjadi
akibat
pemisahan
saat
fototerapi
(Kianmehr et al., 2014). Perawat anak sebagai bagian integral dalam tim perawatan klien, perlu menemukan solusi untuk meningkatkan efektifitas fototerapi sehingga
meminimalkan
efek
samping
yang
ditemukan. Intervention
Intervensi yang digunakan dalam penelitian adalah pemberian field massage sebagai terapi adjuvant
terhadap
kadar
bilirubin
serum
bayi
hiperbiliribinemia. Mekanisme intervensi tersebut dapat mengatasi masalah yaitu dengan bayi hiperbilirubinemia yang menjalani fototerapi dan diberikan field massage sebanyak 2x/hari (pagi dan sore hari) selama 3 hari dengan durasi 15-20 menit, dilakukan minimal 1 jam setelah bayi minum. Sebelum dan setelah intervensi field massage (hari ke-1 dan ke-3) dilakukan pengukuran kadar bilirubin serum sesuai prosedur medis rutin. Comparison Intervention
Pada penelitian ini menggunakan kelompok intervensi dan kelompok control. Kelompok intervensi adalah bayi hiperbilirubinemia yang menjalani fototerapi dan diberikan field massage
sebanyak 2x/ hari (pagi dan sore hari) selama 3 hari dengan durasi 15-20 menit, dilakukan minimal 1 jamsetelah
bayi
minum.
Sebelum
dan
setelah
intervensi field massage (hari ke-1 dan ke-3) dilakukan pengukuran kadar bilirubin serum sesuai prosedur medis rutin. sedangkan kelompok control adalah
bayi
hiperbilirubinemia
yang
menjalani
fototerapi, diberikan terapi sesuai Standar Prosedur Operasional(SPO)penatalaksanaan hiperbilirubinemia di rumah sakit dan dilakukan pengukuran kadar bilirubin serum (hari ke-1 dan ke-3) sesuai prosedur medis rutin. Rata-rata kadar bilirubin serum sebelum dan setelah intervensi pada kedua kelompok. Selisih (penurunan) sebesar (4,64+1,25) terjadi pada kelompok kontrol, sedangkan kelompok intervensi memiliki penurunan lebih besar yaitu (7,20+1,59). Perbedaan mean diantara kedua kelompok didapatkan 2,56, dan hasil uji Independent T-Test didapatkan p-value 0,001 (nilai p<0.05).
Disimpulkan
bahwa
terdapat
pengaruh
pemberian field massage sebagai terapi adjuvan
terhadap penurunan rata-rata kadar bilirubin serum bayi hiperbilirubinemia yang ditunjukkan dengan perbedaan rata-rata (mean difference) pada derajat kepercayaan 95% sebesar 2,56.
Outcome
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pada derajat
kepercayaan
95%
terdapat
perbedaan
penurunan rata-rata kadar bilirubin serum yang signifikan antara kelompok yang diberikan field massage dibanding
kelompok
kontrol
dimana
penurunan lebih besar didapatkan pada kelompok intervensi. Hasil penelitian ini telah menjawab hipotesis mayor penelitian, bahwa terdapat pengaruh pemberian field massage sebagai terapi adjuvan terhadap
kadar
bilirubin
serum
pada
bayi
hiperbilirubinemia yang menjalani fototerapi. Berdasarkan hasil penelitian, kelompok yang diberikan field
massage
mengalami
penurunan
kadarbilirubin serum setelah intervensi sekitar 3050%, sedangkan pada kelompok kontrolpenurunan kadar bilirubin serum setelah perawatan standar sekitar 13,5% - 40%. Kadar berdasarkan
bilirubin hasil
serum
setelah
intervensi
penelitian
pada
kelompok
intervensi berada dibawah garis “low
riskzone” .
Zonaresiko rendah merupakan zona yang aman bagi bayi, karena setelah hari ke 7-10, kondisi hepar bayi
akan lebih mudah mengkonjugasi bilirubin. Namun pada
kelompok
kontrol,
kadar
bilirubin serum
pengukuran kedua berada pada zona “low risk zone” dan
sebagian
masih
pada
zona
“low
intermediaterisk ”. Dalam zona intermediet, bayi masihmempunyai resiko terjadi “rebound effect ”, dimana bilirubin serum dapat naik kembali setelah fototerapi dihentikan. H asil Analisis:
Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan pemberian field massage sebagai terapi adjuvan terhadappenurunan kadar bilirubin serum pada
bayi
hiperbilirubinemia
yang
menjalani
fototerapi. Variabel perancu yang diidentifikasi tidak memengaruhi
secara
langsung
intervensi
field
massage dalam menurunkan kadar bilirubin serum. Intervensi field massage dapat menurunkan level bilirubin serum pada kategori zona high risk dan zona highintermediate (zona membahayakan) menjadizona resiko rendah (zona aman) bagi bayi. Sehingga dapat menghindari resiko terjadi rebound effect. Field massage
dapat
keperawatan masalah
menjadisalah
yang
efektif
keperawatan
hiperbilirubinemia merupakanintervensi
untuk yang
fisiologis. yang
satu
intervensi
menyelesaikan dialami
Field
mudah
bayi
massage
dilaksanakan,
amandan tanpa efek samping. Orangtua bayi dapat dilatih agar dapat melaksanakan massage secara
mandiri. Field massage dapat dilanjutkan dirumah untuk
mendapatkan
meningkatkan
kualitas
manfaat
lainnya,
yaitu
tidur,
kemampuan
bayi
menetek, dan meningkatkan berat badan bayi.
5. Telaah Step 2 (Validitas) Recruitment
Pada penelitian ini sampel diambil secara consective. Besar sampel ditentukan menggunakan rumus beda rerata dua populasi (Dahlan, 2013). Berdasarkan standar deviasi penelitian sebelumnya yaitu penelitian Kianmehr et.al.,(2014) dengan rerata level bilirubin kelompok intervensi
(9.92+1.3)
dankelompok
kontrol
(11.97+1.52) didapatkan nilai Sd 1.409. Sehingga besar sampel didapatkan sebanyak 32 responden. Kriteria inklusi yaitu : 1. Bayi baru lahir aterm, beratbadan antara 2500 s.d < 4000 gram; 2. Ikterus muncul pada 25 – 72 jam setelah kelahiran (ikterus fisiologis); 3. Kadar bilirubin serum total > 10 mg/dL sebagai level pemberian fototerapi bagi bayi hiperbilirubinemia di RSUD Sumedang; dan 4. Tidak terdapat kontraindikasi dilakukan field massage, yaitu demam (suhu tubuh >38 C), peningkatan tanda-tanda vital, dan lethargik.
Kriteria eksklusi sampel, yaitu: bayi dengan rhesus dan ABO inkompatibilitas, anomaly
kongenital,
infeksi,
obstruksi
gastrointestinal, dan atresia bilier. Maintenance
1. Pengumpula Data Prosedur
pengumpulan
data
dimulai
dengan mengidentifikasi bayi yang berkunjung ke rumah sakit dengan diagnosa hiperbilirubinemia. Setelah bayi teridentifikasi dan sesuai untuk menjadi subjek penelitian, kemudian dilakukan informed consent kepada orang tua bayi dan menentukan kelompok kontrol atau kelompok intervensi. Kedua kelompok dipilih berdasarkan perbedaan
waktu
sehingga
tidak
dilakukan
randomisasi. 2. Intervensi Kelompok
intervensi
adalah
bayi
hiperbilirubinemia yang menjalani fototerapi dan diberikan field massage sebanyak 2x/ hari (pagi dan sore hari) selama 3 hari dengan durasi 15-20 menit, dilakukan minimal 1 jam setelah bayi minum. Sebelum dan setelah intervensi field massage
(hari
ke-1
dan
ke-3)
dilakukan
pengukuran kadar bilirubin serum sesuai prosedur medis rutin. Kelompok kontrol adalah bayi hiperbilirubinemia yang menjalani fototerapi, diberikan Operasional
terapi
sesuai (SPO)
Standar
Prosedur
penatalaksanaan
hiperbilirubinemia di rumah sakit dan dilakukan pengukuran kadar bilirubin serum (hari ke-1 dan ke-3) sesuai prosedur medis rutin. Langkahlangkah
pelaksanaan field massage
secara
terstruktur meliputi 5 (lima) area yaitu mulai dari wajah,
dada,
punggung
abdomen,
dengan
sentuhan
ekstremitas, tekanan
dan sedang
(moderate pressure). Measurement
Data dianalisis menggunakan Dependen TTest, Independen T-Test , dan Analysis of Covarians.
6. Telaah step 3 Menurut kelompok kami dari hasil analisis yang kami presentasekan didapatkan field massage sebagai terapi adjuvan dapat menurunkan kadar bilirubin serum secara efektif. Field massage bisa menjadi salah satu alternatif intervensi keperawatan yang dapat digunakan dalam penatalaksanaan bayi hiperbilirubinemia di rumah sakit. Kelebihan
1. Penyusunan dan penulisan jurnal berdasarkan standar penulisan 2. Penelitian ini menjelaskan secara rinci tentang waktu dan jarak waktu terhadap pemberian intervensi stimulasi sensori pada masing-masing stimulasi 3. Jurnal penelitian ini terlihat sederhana namun memiliki manfaat yang begitu besar terhadap terapi adjuvan dapat menurunkan kadar bilirubin serum secara efektif. 4. Penelian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi keperawatan untuk digunakan dalam penatalaksanaan bayi hiperbilirubinemia di rumah sakit. Kekurangan
1. Penelitian ini tidak mencantumkan SPO dan kerangka kerja pada metode penelian seperti urutan field massage.
2. Tidak dijelaskan bayi premature dan tidak premature dalam pemberian field massage. 3. Kode etik dalam penelitian tidak ada.
Lampiran 1 ( Prosedur field massage menurut SEPTI TRIANI, S. Kep program studi ners sekolah tinggi ilmu kesehatan muhammadiyah gombong 2018) Pengertian
Pijat adalah terapi sentuh Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan
Tujuan
1. Standarisasi pijat bayi 2. Membantu menurunkan hiperbilirubin
Peralatan
Petugas Baby oil
Prosedur
a. Fase Orientasi 1. Memberikan salam 2. Memperkenalkan diri 3. Menjelaskan tujuan 4. Menjelaskan
prosedur
dan
langkah
tindakan
yang
dilakukan b. Fase kerja 1. Tangan bersih dan hangat 2. Bersihkan tangan dari kuku yang panjangdan perhiasan agar bayi terhindar dari goresan pada kulit bayi. 3. Ruang untuk memijat diusahakan terang, hangat dan tidak pengap. 4. Sediakan waktu khusus selama 15 menit agar proses
memijat berjalan lancar tanpa ada gangguan. 5. Duduklah pada posisi yang tenang dan nyaman. 6. Baringkanlah bayi di atas permukaan kain yang rata, lembut, dan bersih. 7. Siapkanlah handuk, popok, baju ganti, dan lotion atau minyak baby. 8. Mintahlah izin pada bayi sebelum memulai pemijatan dengan cara embelai wajah dan kepala bayi sambil mengajak bicara. 1. MUKA Umumnya tidak diperlukan minyak untuk daerah muka. a. Dahi: menyetrika dahi
Letakkan jari-jari kedua tangan anda pada pertengahan dahi.
Tekankan jari-jari anda dengan lembut mulai dari tengah dahi keluar ke samping kanan dan kiri seolah menyetrika dahi atau membuka lembaran buku.
Gerakkan ke bawah ke daerah pelipis, buatlah lingkaranlingkaran kecil didaerah pelipis, kemudian gerakkan ke dalam melalui daerah pipi di bawah mata.
b. Alis: menyetrika alis
Letakkan kedua jari anda di atas kedua alis mata.
Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada alis mata dan di atas kelopak mata, mulai dari tengah ke samping seolah menyetrika alis.
c. Hidung: seyum I
Letakkan kedua ibu jari anda pada pertengahan alis.
Tekankan ibu jari anda dari dari pertengahan alis turun melalui tepi hidung kearah pipi dengan membuat gerakan ke sampingdan keatas seolah membuat bayi senyum.
d. Mulut bagian atas: seyum II
Letakkan kedua ibu jari di atas mulut di bawah sekat hidung.
Gerakkan kedua ibu jari anda dari tengah ke samping dan ke atas ke daerah pipi seolah memuat bayi seyum.
e. Mulut bagian bawah: seyum III
Letakkan kedua ibu jari anda di tengah dagu.
Tekankan dua ibu jari pada dagu dengan gerakan dari tengah ke samping, kemudian ke atas kearah pipi seolah membuat bayi terseyum.
f.
Lingkaran kecil di rahang
Dengan jari kedua tangan buatlah lingkaran-lingkaran kecil di daerah rahang bayi.
g. Belakang telinga
Dengan
mempergunakan
ujung-ujung
jari
berikan
tekanan lembut pada daerah belakang telinga kanan dan kiri.
Gerakkan kearah pertengahan dagu di bawah dagu.
. DADA a. Jantung besar
Buatlah gerakan yang menggambarkan jantung dengan meletakkan ujung-ujung jari kedua telapak tangan anda di tengah dada bayi/ulu hati.
b. Kupu-kupu
Buatlah gerakan diagonal seperti gambaran kupu-kupu dimulai dengan tangan kanan membuat gerakan memijat menyilang dari tengah dada/ulu hati kearah bahu kanan dan kembali kearah ulu hati.
Gerakkan tangan kanan kiri anda ke bahu kiri dan kembali ke ulu hati.
. PERUT Catatan : hindari pemijatan tulang rusuk atau ujung tulang
rusuk. a. Mengayuh sepeda
Lakukan gerakan memijat pada perut bayi seperti menganyuh pedal sepeda, dari atas ke bawah perut, bergantian dengan tangan kanan dan kiri.
b. Mengayuh sepeda dengan kaki diangkat
Angkat kedua kaki bayi dengan salah satu tangan.
Dengan tangan yang lain, pijat perut bayi dari perut bagian atas sampai ke jari-jari kaki.
c. Ibu jari ke samping
Letakkan kedua ibu jari disamping kanan kiri pusar perut.
Gerakkan kedua ibu jari kearah tepi perut kanan dan kiri.
d. Bulan-Matahari
Buat lingkaran searah jarum jam dengan jari tangan kiri mulai dari perut sebelah kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas, kemudian kembali kedaerah, kanan bawah
(seolah
membentuk
gambar
matahari(M)
beberapa kali.
Gunakan tangan kanan untuk membuat gerakan setengah lingkaran mulai dari bagian kanan bawah perut bayi
sampai bagian kiri perut bayi (seolah membentuk gambar bulan (B).
Lakukan kedua gerakan ini bersama-sama. Tangan kiri selalu membuat bulatan penuh (matahari) sedangkan tanga kanan akan membuat gerakan setengah lingkaran (bulan).
e. Gerakan I love you I:
Pijatan perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke bawah dengan menggunakan jari-jari tangan kanan membentuk huruf I.
LOVE: Pijatan perut bayi membentuk huruf “L” terbalik mulai dari kanan atas ke kiri atas, kemudian dari kanan bawah ke kiri bawah. YOU:
Pijatlah perut bayi membetuk huruf “U” terbalik,mulai dari kanan bawah ke atas, kemudian ke kiri, ke bawah dan berakhir di perut kiri bawah.
f.
Gelembung atau jari-jari berjalan/walking fingers Letakkan ujung jari-jari satu tangan pada perut bayi bagian kanan .Gerakkan jari-jari anda pada perut bayi dari baian kanan ke bagian kiri guna mengeluarkan gelembung udara.
. EKSTREMITAS
1. Kaki a. Perahan cara india
Peganglah kaki bayi pada pangkal paha, seperti memegang pemukul soft ball.
Gerakkan tangan ke bawah secara bergantian, seperti memerah susu.
b. Peras dan putar
Pegang kaki bayi pada pangkal paha dengan kedua tangan secara bersamaan.
Peras dan putar kaki bayi degan lembut dimulai dari pangkal paha ke arah mata kaki.
c. Telapak kaki
Urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secara bergantian, dimulai dari tumit kaki menuju jari-jari seluruh telapak kaki.
d. Tarikan lembut jari
Pijatlah jari-jarinya satu persatu degan gerakan memutar menjauhi telapak kaki, diakhiri dengan tarikan kasih yang lembutpada tiap ujung jari.
e. Gerakan perenggang
Dengan mempergunakan sisi dari jari telunjuk, pijat
telapak kaki mulai dari batas jari-jari kea rah tumit, keudian ulangi lagi dari perbatasan jari kea rah tumit.
Dengan jari tangan lain regangkan dengan lembut punggung kaki pada daerah pangkal kaki kea rah tumit.
f. Titik tekanan
Tekan-tekanlah kedua ibu jari secara bersamaan diseluruh permukaan telapak kaki dari arah tumit ke jari-jari.
g. Punggung kaki
Dengan
mempergunakan
kedua
ibu
jari
secara
bergantian. Pijatlah punggung kaki dari pergelangan kaki kearah jari-jari secara bergantian. h. Peras dan putar pergelangan kaki
Buatlah gerakan seperti memeras dengan
i. Perahan cara swedia
Peganglah pergelangan kaki bayi.
Gerakkan
tangan
anda
secara
bergantian
pergelangan kaki ke pangkal paha. j. Gerakan menggulung
Pegang pangkal paha dengan kedua tangan anda
dari
Buatlah gerakan menggulung dari pangkal paha menuju pergelangan kaki.
k. Gerakan akhir
Setelah gerakan a sampai sampai k dilakukan pada kaki kanan dan kiri, rapatkan kedua kaki bayi.
Letakkan kedua tangan anda secara bersamaan pada pantat dan pangkal paha.
Usap kedua kaki bayi dengan tekanan lembut dari paha kea rah pergelangan kaki. Ini merupakan gerakan akhir bagian kaki.
2. Tangan a. Memijat ketat/armpits
Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas ke bawah perlu diingat, kalau terdapat pembegkakan kelenjar di daerah ketiak. Sebaiknya gerakan tersebut tidak dilakukan.
b. Perahan cara india
Peganglah lengan bayi bagian pundak dengan tangan kanan seperti memegang pemukul soft ball, tangan kiri memegang pergelangan tangan bayi.
Gerakkan tangan kanan mulai dari bagian pundak kea
rah pergelangan tangan, kemudian gerakkan tangan kiri dari pundak kearah pergelangan tangan.
Demikian seterusnya gerakan tangan kanan dan kiri ke bawah secara bergantian dan berulang-ulang seolah memerah susu.
c. Peras dan putar
Peras dan putar lengan bayi dengan lembut mulai dari pundak ke pergelangan.
d. Membuka tangan
Pijat telapak tangan dengan kedua ibu jari dan pergelangan tangan kea rah jari-jari.
e. Putar jari-jari
Pijat lembut jari bayi satupersatu menuju kearah ujung jari dengan gerakan memtar.
Akhirilah gerakan ini dengan tarikan lembut pada tiap ujung jari.
5. PUNGGUNG a. Gerakan maju mundur/kursi bergoyang.
Tengkurapkan bayi melintang di depan anda dengan kepala di sebelah kiri dan kaki di sebelah kanan anda.
Pijatlah sepanjang punggung bayi dengan gerakan maju
mundur menggunakan kedua telapak tangan, dari bawah leher sampai kepantat bayi, lalu kembali ke leher. b. Gerakan menyetrika
Pegang pantat bayi dengan tangan kanan
Dengan tangan kiri, pijatlah mulai dari leher ke bawah sampai bertemu dengan tangan kanan yang menahan pantat bayi seolah seperti menyetrika punggung.
c. Gerakan menyetrika dan megangkat kaki
Ulangi gerakan menyetrika punggung, hanya kali ini tangan kanan memegang kaki bayi dan gerakan dilanjutkan sampai tumit kaki bayi.
d. Gerakan melingkar
Dengan jari-jari kedua tanga anda, buatlah gerakangerakan melingkar kecil-kecil mulai dari batas tengkuk turun ke bawah di sebelah kanan dan kiri tulang punggung sampai ke pantat.
Mulai dari lingkaran-lingkaran kecil di daerah leher, kemudian lingkaran yang lebih besar di daerah pantat.
e. Gerakan menggaruk
Tekankan dengan lembut kelima jari-jari tangan kanan anda pada punggung bayi.
Buat gerakan menggaruk ke bawah memanjang sampai ke pantat bayi.
TERMINASI
Cuci tangan
Fase terminasi 1. Beritahu pasien bahwa prosedur telah selesai dan perhatikan respon pasien. 2. Berikan posisi yang nyaman 3. Bereskan alat-alat 4. Dokumentasi