Nama Npm Nama Mata Kuliah Dosen
: Aminah Thisani Amari : 02271411002 : Akuntansi Keperilakuan Keperilakuan : Septy Indra Santoso, SE., M.Ak
dan Pengambilan Keputusan Resume: Judgement dan A. Pengertian Keputusan Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang dilakukan melalui pemilihan satu alternatif dari beberapa alternatif. Pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti (digunakan) sebagai suatu cara pemecahan masalah yang terdiri dari beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama didalam organisasi. B. Langkah-langkah Penganbilan Keputusan Pengenalan dan pendefinisian atas suatu masalah atau suatu peluang. Pencarian atas tindakan alternatif dan kuantifikasi atas konsekuensinya. Pemilihan alternatif yang optimal atau memuaskan. Penerapan dan tindak lanjut. Motif kesadaran ialah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu yang masih berada dalam tingkat kesadaran seseorang. Terdapat dua faktor penting dari motif kesadaran dalam konteks pengambilan keputusan, yaitu yaitu : (1) Keinginan akan kestabilan atau kepastian, (2) Keinginanan akan kompleksitas dan keragaman. -
-
-
-
-
-
-
-
C. Model Keputusan Model keputusan yang diprogram secara sederhana. Model ini ditandai dengan aturan-aturan prediksi yang tidak kompleks, yang ditetapkan oleh orang lain yang bukan si pengambil keputusan. Altrnatif yang memuaskan, ketika pertama kali ditemukan, biasanya langsung dipilih. Alternatif-alternatif tersebut dinilai berdasarkan kriteria-kriteria yang sederhana dengan risiko yang minimum, yang penerapannya dilakukan secara individu. Model keputusan yang tidak diprogram secara sederhana. Pada model ini, apa pun akan terlihat baik pada saat itu bagi si pengambil keputusan yang langsung memilih alternatif tersebut. Informasi bersumber dari prasangka melalui keyakinan-keyakinan umum. Model keputusan yang diprogram secara kompleks. Pada model ini melibatkan perencanaan yang begitu rinci. Masalah dan peluang diantisipasi dengan skala prioritas yang begitu hati-hati. Alternatifalternatif yang ada dievaluasi berdasarkan pertimbangan memaksimalkan manfaat jangka panjang. Model keputusan yang tidak diprogram diprogram secara kompleks. kompleks. Model ini memiliki ciri khas yaitu partisipasi yang terus-menerus dari semua orang yang terlibat untuk memaksimalkan perolehan informasi dan koordinasi.
D. Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi -
-
-
-
Perusahaan Sebagai Unit Pengambilan Keputusan Perusahaan dapat dianggap unit pengambilan keputusan yang mirip dalam banyak cara untuk individu. Masalah keputusan yang dihadapi perusahaan sangat banyak dan gejala masalah dana alternatif yang paling jelas. Organisasi pembelajaran Ketika pendekatan pencarian tertentu menemukan solusi yang layak untuk suatu masalah, organisasi kemungkinan besar akan mengulang pendekatan yang sama dalam memecahkan masalah serupa di masa mendatang. Ketika sebuah pendekatan khusus gagal, maka akan menghindari dalam pencarian masa depan yang sama berlaku untuk urutan alternatif yang dipertimbangkan; juga, akan berubah jika organisasi mengalami kegagalan dengan preferensi tertentu. Manusia-Para Pengambil Keputusan Organisasi Penting untuk diingat bahwa manusia, dan bukanya organisasi, yang mengenali, mendefenisikan masalah atau peluang, yang mencari tindakan alternatif secara optimal dan menerapkanya. Pengaturan organisasi di mana orang yang digunakan tergantung pada jenis masalah keputusan atau oppurtinity ditemui. Kekuatan dan Kelemahan Individu sebagai Kengambilan Keputusan Manusia merupakan makhluk yang rasional karena memilih kepastian untuk berpikir, memilih, dan belajar. Tetapi rasionalitas manusia adalah sangat terbatas karena mereka hampir tidak pernah memperoleh informasi yang penuh dan hanya mampu memproses informasi yang tersedia secara berurutan. Perilaku rasional dari individu dalam situasi pengambilan keputusan oleh kerena itu terdiri dari atas pencarian diantara alternatifalternatif yang terbatas akan suatu solusi yang masuk akal dalam kondisi dimana konsekuensi dari tindakan tidaklah pasti.
E. Bounded Rationality Perspective Pendekatan proses pengambilan keputusan secara rasional sangat sulit dilakukan karena pada kenyataannya manajer dalam dunia nyata dituntut untuk melakukan pengambilan keputusan yang cepat, sehingga dalam pengambilan keputusan manajer akan terbatasi oleh waktu, faktor internal dan eksternal serta sifat alamiah suatu permasalahan yang tidak memungkinkan untuk dilakukannya suatu analisa menyeluruh terhadap permasalahan tersebut. Hal ini menjadikan pengambilan keputusan secara rasional menjadi terbatasi (bounded rationality perspective). Pengambilan keputusan menggunakan pendekatan ini umumnya lebih menekankan pada aspek intuisi, pengalaman dan penilaian ( judgement ) dibandingkan dengan langkah-langkah logis. Intuisi tidak selalu bersifat irasional, karena intuisi didasarkan atas pengalaman bertahun-tahun dari seorang manajer terhadap pekerjaannya yang telah tersimpan di alam bawah sadarnya. Intuisi akan menghasilkan keberanian serta firasat mengenai alternatif keputusan mana
yang diperkirakan dapat memecahkan permasalahan, sehingga intuisi akan mempersingkat waktu dalam pengambilan keputusan. F. Model Deskriptif Model yang menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan. Model ini juga menerangkan (menggambarkan) segala sesuatu sebagaimana apa adanya. Model ini juga memberikan kepada manajer informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan-keputusan, dan tidak menawarkan penyelesaian masalah. Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan sobjek yang diteliti secara tepat. Dalam perkembangan akhir-akhir ini, metode penelitian deskriptif juga banyak di lakukan oleh para penelitian karena dua alasan. Pertama, dari pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian di lakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia. Dalam penelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan manipulasi variabel dan tidak menetapkan peristiwa yang akan terjadi, dan biasanya menyangkut peristiwa-peristiwa yang saat sekarang terjadi. Dengan penelitian deskriptifi, peneliti memungkinkan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan hubungan variabel atau asosiasi, dan juga mencari hubungan komparasi antarvariabel. Penelitian
Penelitian
deskriptif
deskriptif
menggunakan
mempunyai kuesioner
keunikan dan
seperti
wawancara,
berikut. seringkali
memperoleh responden yag sangat sediit, akibatnya biasa dalam membuat kesimpulan. Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, kadangkala dalam pengumpulan data tidak memperoleh data yang memadai. Untuk itu diperlukan para observer yang terlatih dalam observasi, dan jika perlu membuat chek list lebih dahulu tentang objek yang perlu dilihat, sehingga peneliti memperoleh data yang diinginkan secara objektif dan reliable. Penelitian deskriptif juga memerlukan permasalahan yang harus diidentifikasi dan dirumuskan secara jelas, agar di lapangan, peneliti tidak mengalami kesulitan dalam menjaring data yang diperlukan.
Referensi
All about liinkzh. 2015. AKUNTANSI KE PE RI LAKUAN . http://alingeducation.blogspot.co.id/2015/11/akuntansi-keperilakuan.html . Diakses pada 04 Maret 2017 Made Wisnu Wijaya . 2012. Model Proses Pengambilan Keputusan . http://vysnuvjaya.blogspot.co.id/2012/10/model-proses-pengambilankeputusan.html . Diakses pada 04 Maret 2017 kurniaty . 2012. Model Deskriptif dalam Pengambilan Keputusan http://kurniatynawawi.blogspot.co.id/2012/06/model-deskriptif-dalampengambilan.html . Diakses pada 04 Maret 2017
.