MODUL 21.
PEMECAHAN MASALAH MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPUTUSAN
Kemampuan akhir yang diharapkan menjelaskan perihal pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Materi/bahan kajian yang diberikan : 1. Masal asalah ah dan dan kepu keputu tusa san n 2. Prose Prosess pengam pengambi bila lan n keput keputusa usan n 3. Manaje Manajerr sebag sebagai ai pembuat pembuat keputus keputusan an 4. Kondis Kondisii dan gaya gaya pengam pengambil bilan an keput keputusa usan n 5. Pembu Pembuat atan an keput keputus usan an di era era kini kini
Materi 21.1. 21.1. MASALAH DAN KEPUTUSAN Siapapun orangnya tak terkecuali seorang manajer, dalam melaksanakan tugas pasti pernah dihadapkan dihadapkan dengan adanya masalah masalah yaitu kesenjangan kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang dikehendaki Masalah2 yang dihadapi tentu saja harus dicarikan solusinya, dan untuk itu harus ada suatu keputusan yang tepat sehingga masalah yang dihadapi dapat segera diatasi.. Membua Membuatt keputus keputusan an yang baik/te baik/tepat pat adalah adalah sesuatu sesuatu yang diperj diperjuang uangkan kan oleh oleh setiap setiap manajer untuk dilaksanakan, karena seluruh keputusan manajerial mempunyai pengaruh yang besar pada keberhasilan atau sebaliknya yaitu kegagalan organisasi. Pada saat menyaksikan pertandingan sepak bola antara Persija melawan PSM, apakah pendukung Persija yang berada dipinggir lapangan dapat membuat keputusan yang lebi lebih h baik baik dari dari pela pelati tih h Pers Persij ijaa yang yang ada ada di lapa lapang ngan an.. Tim Tim Pers Persij ijaa memp memper erol oleh eh peluang/kesem peluang/kesempatan patan untuk menang, menang, namun pelatih pelatih tidak membuat keputusan tentang apa yang yang sehar seharus usnya nya dilaku dilakuka kan n di lapa lapanga ngan, n, tapi tapi mala malahan han menga menganda ndalk lkan an penga pengamb mbil ilan an keputus keputusan an tsb pada 100 100 –an fans Persija Persija yang mengirimk mengirimkan an perinta perintah h mereka mereka melalui melalui tele telepo pon n selu selule ler. r. Wa Wala laup upun un kita kita jara jarang ng meli melihat hat jenis jenis penga pengamb mbil ilan an keput keputus usan an dalam dalam organis organisasi asi yang dilakuk dilakukan an secara secara intera interakti ktiff melalui melalui tilpun tilpun seluler seluler,, namun namun hal ini dapat dapat menggambarkan adanya keputusan dan bagaimana cara membuatnya serta peranannya dalam kinerja.
Pemecahan Masalah dan pengambilan keputusan
Page 1
Orang2 pada semua tingkatan tingkatan dan disemua bidang organissi membuat keputusan, keputusan, yang berarti bahwa mereka membuat pilihan diantara dua alternative atau lebih. Misal para manajer tingkat puncak membuat keputusan mengenai sasaran organisasi mereka yaitu dimana mereka menempatkan fasilitas pabrikasi, pasar baru mana yang akan dimasuki dan produk apa apa yang ditawar ditawarkan. kan. Para manajer tingkat menengah dan tingkat rendah membuat keputusan tentang jadwal produksi produksi mingguan mingguan atau bulanan, menangani menangani masalah yang muncul, muncul, mengalokasikan mengalokasikan kenaikan upah dan memilih ataupun menertibkan karyawan. Tetapi membuat keputusan tidak sekedar sesuatu yang hanya dilakukan oleh para manajer, melainkan semua anggota organis organisasi asi membuat membuat keputus keputusan an yang mempeng mempengaruh aruhii pekerj pekerjaan aan mereka mereka dan organis organisasi asi tempat mereka bekerja. Meskipun pengambilan keputusan itu lazimnya digambarkan sebagai “ memilih diantara sejumlah alternatif ”, pandangan demikian ini terlalu disederhanakan.Mengapa? karena pembuatan keputusan merupakan proses yang menyeluruh, bukan sekedar tindakan sederhana memilih diantara sejumlah alternatif. Bahkan untuk sesuatu yang langsung seperti memutuskan akan pergi makan siang dimana, anda melakukan lebih dari hanya sekedar memilih nasi soto ataukah nasi rawon. Dijamin anda tidak akan membuang banyak waktu memikirkan keputusan makan siang, teta[I anda tetap terlibatdalam sejumlah langkah pada proses pengambilan keputusan.
Materi 21.2. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Menurut Stephen P.Robbin dan Mary Coulter Proses pengambilan keputusan merupakan rangkaian delapan langkah yang terdiri dari : 1. Identif Identifikas ikasii masala masalah h
;
5. Analis Analisis is altern alternatif atif
2. Identifikasi Identifikasi criteria criteria keputusan keputusan ;
6. Pemilihan Pemilihan sebuah alternatif alternatif
3. Alokasi bobot pada criteria criteria
;
7. Penerapan/imp Penerapan/implement lementasi asi alternatif alternatif
4. Penyusu Penyusunan nan alterna alternatif tif
;
8. Evaluasi Evaluasi efektiv efektivita itass keputus keputusan. an.
Proses diatas ini sama relevannya bagi keputusan pribadi anda mengenai kemana anda akan melihat melihat bioskop bioskop pada malam malam minggu minggu nanti. nanti. Analog Analog juga juga dengan dengan tindakan tindakan perusa perusahaan haan
Pemecahan Masalah dan pengambilan keputusan
Page 2
seperti keputusan untuk menggunakan teknologi dalam mengatur hubungan klien. Proses ini juga dapat digunakan untuk menggambarkan keputusan perorangan maupun kelompok.
Ad 1. IDENTIFIKA IDENTIFIKASI SI MASALAH MASALAH .
Proses pengambilan keputusan berawal dari adanya masalah, atau lebih tepat adanya kesenjan kesenjangan gan antara antara keadaan keadaan nyata dengan dengan keadaan keadaan yang dikehenda dikehendaki. ki. Contoh Contoh : si A seorang manajer penjualan yang baru saja pension, dan dia memutuskan ingin menjadi seorang wirausaha daripada peluang pilihan yang lainnya. Demi kemudahan , anggaplah A tidak ingin membeli usaha kecil yang telah ada melainkan dia memutuskan untuk melihat kemungkinan waralaba apa yang dapat dibeli.Sekarang munculah masalah yaitu adanya perbedaan perbedaan antara dimana A sekarang berada (tidak bekerja bekerja lagi) dan kemana dia ingin berada (seorang (seorang wirausaha wirausaha dan pemilik pemilik waralaba). waralaba). Dia harus mengambil mengambil keputusan keputusan waralaba yang mana yang terbaik untuk dibeli. Contoh diatas diatas tidak memberi memberi tahu banyak hal pada kita tentang tentang bagaimana para para manajer menidentifikasi masalah. Di dunia nyata kebanyakan masalah tidak muncul dalam tanda “lampu neon” yang ber-kedip2 bertuliskan “masalah”. Keluhan2 Keluhan2 tenaga tenaga penjua penjuall mengena mengenaii kemamp kemampuan uan compute computerr yang tidak tidak memadai memadai guna membantu menyelesaikan pekerjaan mereka secara efektif dapat merupakan isyarat yang jelas bagi manajer B, bahwa dia harus membelikan membelikan mereka computer computer yang baru, namun hanya sedikit persoalan yang cukup jelas seperti itu. Manajer juga harus ber-hati2 untuk tidak mencampur adukan antara masalah dengan gejala masalah tsb. Apakah kemerosotan penjualan penjualan sebesar sebesar 5 % itu masalah, masalah, ataukah kemerosotan penjualan se-mata2 merupakan gejala masalah lain? Misalnya akibat produk yang tidak memuaskan, harga yang terlalu tinggi atau akibat pemasangan iklan yang tidak tepat. Jadi mengenali masalah ternyata juga tidak mudah. Seorang manajer menganggap masalah tetapi manajer lain mungkin tidak menganggapnya sebagai masalah. Manajer akan dapat mengenali masalah dengan lebih baik jika mereka memaham memahamii tiga sifat sifat masalah, masalah, yaitu yaitu : 1. Harus Harus sad sadar ar ter terhad hadap ap mas masal alah ah 2. Berada Berada dalam dalam tekanan tekanan untuk untuk bert bertinda indak k 3. Mempuny Mempunyai ai sumber sumberdaya daya yang diper diperluk lukan an untuk bertind bertindak. ak.
Pemecahan Masalah dan pengambilan keputusan
Page 3
Manajer akan menyadari adanya masalah dengan melihat dimana suatu hal berada sekarang dibandingkan dengan dimana seharusnya berada atau kemana masalah tsb ingin mereka tempatkan. Jika masalah tidak berada di tempat yang mereka inginkan atau jika ada hal2 yangtidak berjalan lancer seperti yang mereka inginkan maka akan timbul masalah krisis ketidaksesuaian. Namun hal itu belum cukup untuk menjadi suatu masalah. Ketidak sesuaian tanpa tekanan untuk bertindak menjadi masalah yang dapat ditund ditunda, a, oleh oleh karena karena itu itu untuk untuk memu memula laii suat suatu u keput keputusa usan,m n,mas asal alah ah itu itu harus harus mamp mampu u memberikan tekanan pada manajer untuk bertindak. Tekanan dapat mencakup kebijakan organisasi, batas waktu,krisis keuangan, keluhan pelanggan atau adanya evaluasi kerja yang akan dilangsungkan. Akhirnya para manajer cenderung tidak menyebut sesuatu sebagai masalah jika mere mereka ka menga mengangg nggap ap bahw bahwaa mere mereka ka tidak tidak memp mempuny unyai ai wewe wewenan nang, g, infor informa masi si atau atau sumberdaya lain yang diperlukan untuk mengatasinya.
Ad 2. MENGIDENTIF MENGIDENTIFIKASI IKASI KRITERIA KRITERIA KEPUTUSAN KEPUTUSAN..
Setelah Setelah manajer mengidentifikasi mengidentifikasi masalah yang membutuhkan membutuhkan perhatian, langkah berikutnya berikutnya dalah mengidentifik mengidentifikasi asi criteria criteria keputusan keputusan yang penting untuk memecahkan memecahkan masal masalah ah tsb tsb harus harus lah lah diid diident entif ifika ikasi si,, arti artinya nya para para manaj manajer er harus harus menen menentu tukan kan apa apa yangrelevan dalam mengambil keputusan. Dalam contoh manajer harus membeli computer, maka manajer harus menilai faktor2 mana yang relevan bagi keputusannya, yang dalam hal ini mencaku mencakup p criteri criteriaa sepert sepertii harga, harga, pembuat pembuat dan model model produk produk,, ciri2 ciri2 baku, baku, perala peralatan tan tambaha tambahan, n, aftersal aftersales es service service dll. dll. Setela Setelah h berpiki berpikirr secara secara cermat cermat manajer manajer memutus memutuskan kan beberapa criteria criteria yang relevan relevan bagi keputusannya. keputusannya.
Ad.3 MENGALOKASI MENGALOKASIKAN KAN BOBOT PADA KRITERIA KRITERIA .
Kriteria yang diidentifikasikan pada langkah ke 2 tidak semuanya sama penting ,oleh karenanya para pengambil keputusan harus memberi bobot ke butir-butir tersebut untuk untuk member memberinya inya priorit prioritas as yang tepat dalam keputus keputusan an itu. Bagaimana Bagaimana cara
anda
memberi memberi bobot kriteria? kriteria? Pendekatan Pendekatan sederhana adalah memberi memberi bobot 10 ke kriteria kriteria yang paling penting penting dan memberi memberi bobot bobot ke criteria criteria sisanya sisanya berdasarkan berdasarkan standar standar itu. Oleh Oleh karena karena itu, criter criteria ia yang berbobot berbobot 10 harus harus dua kali kali lebih lebih penting penting dibandingk dibandingkan an criteria criteria yang
Pemecahan Masalah dan pengambilan keputusan
Page 4
berbobot 5. Tentu saja, anda dapat menggunakan angka 100 atau 1000 atau berapa saja yang anda pilih sebagai sebagai bobot paling tinggi. tinggi. Idenya adalah menggunakan menggunakan pilihan pilihan pribadi anda untuk memberi memberi prioritas prioritas kepada criteria criteria yang anda identifikasi identifikasi
dalam langkah 2
dengan memberikan bobot ke masing-masing criteria itu. . Ad. 4 . MENYUSUN MENYUSUN ALTERNA ALTERNATIF. TIF.
Langkah keempat menuntut para pengambil pengambil keputusan membuat daftar sejumlah sejumlah alternative yang dapat menyelesaikan masalah itu. Tidak ada usaha yang dilakukan untuk mengevaluasi alternative-alternatif itu, hanya mendaftar saja. Dengan menggunakan daftar Franchi Franchise se 500, 500, yang dikemba dikembangka ngkan n oleh oleh majala majalah h Entrepr Entreprenue enuer,da r,dapat pat digunaka digunakan n untuk untuk melakukan identifikasi delapan model franchise seperti berikut :
Franchise
Biaya
Dukungan
Kwalifikasi Lokasi yang
Sejarah pe
Awal
waralaba
keuangan
waralaba
terbuka
-------------------------------------------------------------------------------------------------------Curves for woman
10
3
10
8
5
Quiznos sandwiches
8
7
7
8
7
Jani King
8
5
7
10
10
Jacjson-Hewitt Tax service
8
7
7
8
7
GNC vitamine
7
8
7
8
7
Radio Shack
8
3
6
10
8
Cem-dry carpet cleaning
10
7
8
6
7
10
4
8
10
Mc Donald’s
4
Ad. 5 MENGANAL MENGANALISIS ISIS ALTERNATIF ALTERNATIF..
Setelah alternative teridentifikasi, pengambil keputusan secara kritis harus menganal menganalisi isiss masing masing2 2 alterna alternatif tif,, yaitu yaitu dengan dengan mengev mengevalua aluasi si kekuata kekuatan n dan kelema kelemahan han masing masing2 2 alternat alternatif if dengan dengan cara cara memband membandingk ingkan an criteria criteria sepert sepertii yang ditetapk ditetapkan an dalam dalam langkah dua dan tiga. Dengan perbandingan itu kekuatan dan kelemahan masing2 alternatif menjadi menjadi jelas. jelas. Total Total nilai nilai masing masing2 2 alterna alternatif tif dipero diperoleh leh dengan dengan menjum menjumlahk lahkan an masing masing2 2 bobot penilaian penilaian bagi bagi masing2 masing2 alternatif. alternatif.
Pemecahan Masalah dan pengambilan keputusan
Page 5
Contoh penilaian franchise diatas dilakukan oleh pengambil keputusan secara subyektif, namun penilaian dapat juga dilakukan dengan cara yang obyektif, misal biaya awal merupakan total investasi yang diminta oleh pemegang franchise, dan kwa;ifikasi keuangan keuangan merupak merupakan an jumlah jumlah yang diteta ditetapkan pkan oleh oleh pemega pemegang ng franchi franchise. se. Akan Akan tetapi tetapi dukung dukungan an penil penilaia aian n dari dari peme pemega gang ng franc franchis hisee jela jelass meru merupa pakan kan nilai nilai yang yang lebih lebih dari dari penilaian penilaian pribadi. pribadi.
Ad. 6. MEMILIH SEBUAH SEBUAH ALTERNATIF ALTERNATIF..
Langkah keenam merupakan tindakan penting yaitu memilih alternative terbaik dari sekian alternative alternative yang dipertimbangkan. dipertimbangkan. Kita telah menentukan menentukan semua factor yang terkait dalam keputusan itu, memberi bobot, dan mengidentifikasi serta menganalisis alternatif2 yang bias berhasil, kita se-mata2 harus memilih alternative yang menghasilkan anga paling tinggi dalam langkah lima.
Ad 7. MENGIMPLEME MENGIMPLEMENTASIKA NTASIKAN N ALTERNATIF ALTERNATIF TERPILIH. TERPILIH.
Langkah ke 7 membhas upaya untuk menerapkan keputusan tsb menjadi tindakan. Implementasi mencakup penyampaian keputusan tsb pada orang2 yang yang terpengaruh dan dan mend mendap apat atka kan n komi komitm tmen en mere mereka ka atas atas kepu keputu tusa san n itu. itu. Bila Bila oran orang g yang yang haru haruss mengimplementasikan keputusan itu turut serta dalam proses, mereka akan cenderung lebih mendukung hasil keputusan itu dengan dengan bersemangat bersemangat dibandingkan dengan mereka mereka yang hanya diberi tahu apa yang harus dilakukan. Dlam mengimplementasikas keputusan ini perlu disertai adanya perencanaan, pengaturan dan kepemimpinan yang efektif.
Ad. 8 MENGEVALU MENGEVALUASI ASI KEEFEKTIF KEEFEKTIFAN AN KEPUTUSAN KEPUTUSAN..
Langkah terakhir dalam proses pengambilan keputusan meliputi menilai hasil keputusan tsb. untuk melihat apakah maslahnya sudah teratasi. Apakah alternative yang dipilih dalam langkah 6 dan di implementasikan pada langkah 7 mencapai hasil sesuai yang diinginkan. Cara penilaian yang lebih detil akan dibahas dalam modul2 berikutnya. Apa yang terjadi seandainya , dari hasil eavaluasi ternyata masih ada masalah? Untuk hal ini manajer harus memperkirakan/menganalisis apa yang keliru, apakah masalah tsb. didifinisikan secara tidak benar?, apakah kesalahan 2 telah terjadi dalam mengevaluasi
Pemecahan Masalah dan pengambilan keputusan
Page 6
berbagai macam alternative alternative tadi ? apakah alternative alternative yangtepat yangtepat telah dipilih dipilih tapi dalam pelaksanaanya pelaksanaanya tidak betul? betul? Jawaban2 Jawaban2 terhadap terhadap pertanyaan pertanyaan ini dapat dapat membuat membuat sang manajer manajer kembali ke slah satu langkah terdahulu, atau bahkan bisa jadi harus memulai seluruh proses dari awal.
Materi 21.3. MANAJER SEBAGAI PEMBUAT KEPUTUSAN.
Setiap orang dalam organisasi membuat keputusan, tetapi pengambilan keputusan oleh oleh manaje manajerr mempuny mempunyai ai arti yang penting. penting. Fakta Fakta bahwa hampir hampir segala segala sesuatu sesuatu yang dilakukan oleh manajer mencakup pembuatan keputusan yang sifatnya rutin. Walaupun keputusan itu tampaknya mudah dibuat atau telah berulang kali dilakukan sebelumnya, namun bagaimana sebenarnya suatu keputusan dalam organisasi dibuat. Ada tiga perspektif bagaimana bagaimana suatu keputusan keputusan dibuat, yaitu disertai disertai asumsi rasionalitas, rasionalitas, rasionalitas rasionalitas terbatas dan intuisi. Yang dimaksud dengan pengambilan keputusan manjerial yang disertai ASUMSI RASIONALITAS
adal adalah ah par para
manaj anajeer
mem membuat buat pil pilihan ihan yang yang
kons konsis istten
dan dan
memaksimalkan nilai dengan kendala tertentu. Pengambil keputusan yang bersifat rasional berarti dia akan sepenuhnya sepenuhnya bersikap bersikap obyektifdan obyektifdan logis., logis., dia akn mendifinisika mendifinisikan n masalah masalah dengan seksama dan akan memiliki sasaran tertentu yang jelas, selain itu secara konsisten akan menghasilkan pemilihan alternative yang memaksimalkan kemungkinan pencapaian sasaran tsb. Asumsi2 rasionalitas diterapkan bagi setiap keputusan perorangan maupun manajerial, namun karena kita menaruh perhatian pada pembuatan keputusan manajerial, kita perlu menamba menambahkan hkan lagi lagi satu satu asumsi asumsi,, yaitu yaitu bahwa bahwa suatu suatu keputus keputusan an dibuat dibuat demi demi kepentingan ekonomi terbaik organisasi ybs. Dan bukannya untuk kepentingan diri sendiri. Syarat2 Syarat2 yang harus harus dipenuh dipenuhii dalam dalam pengam pengambila bilan n keputus keputusan an manjer manjerial ial dengan dengan asumsi asumsi rasionalitas : 1.
Manaj anajer er diha dihada dapk pkan an pada pada masa masala lah h sede sederh rhan anaa yang yang sasa sasara rann nnya ya jela jelass dan dan alternatif2nya terbatas,
2.
Teka Tekana nan n wakt waktu u sang sangat at sedi sediki kitt dan dan biay biayaa untu untuk k menc mencar arii dan dan meng mengev eval alua uasi si alternative itu rendah,
Pemecahan Masalah dan pengambilan keputusan
Page 7
3.
Budaya Budaya orga organisa nisasiny sinyaa menduk mendukung ung inova inovasi si dan dan pengam pengambil bilan an risik risiko o
4.
Hasi Hasilny lnyaa relat relative ive konk konkri ritt dan dan dapat dapat diu diukur kur..
Nmun demikian demikian keputusan2 keputusan2 yang dihadapi dihadapi para manajer manajer di dunia nyata tidaklah tidaklah memenuhi memenuhi semu semuaa syara syaratt itu, itu, oleh oleh karena karena itu itu guna guna menga mengata tasi si hal ini dilaku dilakuka kan n denga dengan n konse konsep p RASIONALITAS TERBATAS .
Meskipun ada batas2 terhadap rasionalitas sempurna, para manajer diharapkan untuk mengikuti proses rasional dalam pengambilan pengambilan keputusan, dengan demikian demikian manajer memb member erii isyar isyarat at ke atas atasan, an, rekan rekan sejaw sejawat at,, dan dan bawa bawahan han mere mereka ka bahwa bahwa mere mereka ka itu itu kompeten dan bahwa keputusan mereka merupakan hasil pertimbangan yang cerdas dan rasional. Namun demikian aspek tertentu dalam proses pengambilan keputusan tidaklah realist realistis is bila bila dilihat dilihat dari dari cara cara manaje manajerr membuat membuat keputus keputusan. an. Sebali Sebaliknya knya para para manajer manajer cenderung bekerja berdasarkan asumsi rasional terbatas, yaitu mereka berlaku rasional berdasarkan berdasarkan parameter parameter proses proses pengambilan pengambilan keputusan keputusan yang disederhanakan disederhanakan yang dibatasi dibatasi oleh kemampuan seseorang untuk memproses informasi Biasanya para manajer menggunkan intuisi mereka dalam upaya membantu meningkatkan nilai pengambilan keputusan mereka. PENGAMBILAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN KEPUTUSAN
BERDASARKA BERDASARKAN N
INTUISI INTUISI adalah adalah proses proses
pengambilan pengambilan keputusan keputusan berdasarkan berdasarkan pengalaman, pengalaman, perasaan perasaan dan pertimbangan pertimbangan yang sudah terkumpul. Dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa terdapat lima aspek yang berbeda berkenaan berkenaan dengan pengunaan pengunaan intuisi intuisi dalam dalam pengambil pengambilan an keputusan keputusan oleh oleh manajer, manajer, yaitu : 1. Manajer membuat membuat keputusa keputusan n berdasar berdasar pengalaman pengalaman lampau mereka 2.
“
pera perasa saan an atau atau emos emosii
3.
“
keahlia keahlian,pe n,penget ngetahuan ahuan dan pelatih pelatihan an
4.
“
data data dan dan piki pikira ran n bawa bawah h sadar sadar
5.
“
nilai nilai etik etikaa dan budaya budaya..
Materi 21.4. KONDISI DAN GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN.
Dalam membuat suatu keputusan ,manajer dihadapkan pada tiga kondisi yang terdiri dari (i) kepatian, (ii) risiko dan (iii) ketidak pastian.
Pemecahan Masalah dan pengambilan keputusan
Page 8
KEPASTIAN, KEPASTIAN, situasi yang ideal untuk mengambil suatu keputusan adalah situasi dimana
ada kepastian, artinya situasi yang memungkinkan manajer mampu mengambil keputusan yang tepat karena hasil dari setiap alternative telah diketahui. Misal ketika bendahara propinsi. propinsi. A memutuskan memutuskan bank mana yang akan menjadi tempat tempat penyimpanan penyimpanan kelebihan kelebihan dana propinsi tsb, dia tahu dengan tepat berapa bungan yang ditawarkan oleh masing2 bank dan berapa bunga yang akan diperoleh dari dana yang disimpan. Dia yakin tentang hasil masing masing2 2 alte alterna rnati tif. f. Namu Namun n demi demikia kian n situ situasi asi sepe sepert rtii ini bukanl bukanlah ah cirr cirrii kebany kebanyaka akan n keputusan situasi manajerial. RISIKO. RISIKO.
Situas Situasii yang yang jauh jauh lebih lebih lazim lazim adala adalah h adanya adanya risi risiko ko,, yaitu yaitu kondi kondisi si dima dimana na
pengambil pengambil keputusan keputusan mampu mampu untuk memperkirakan memperkirakan probabilitas probabilitas alternatif2 alternatif2 tertentu tertentu atau hasil2 hasil2 tertent tertentu. u. Kemamp Kemampuan uan untuk untuk memper memperkira kirakan kan probabi probabilit litas as hasil2 hasil2 tsb mungki mungkin n diperoleh dari pengalaman atau informasi data sekunder. Dalam kondisi risiko manajer mempunyai data histories yang memungkinkannya untuk memperhitungakan probabilitas bagi alternative alternative yang yang ber-beda2 ber-beda2 KETIDAK KETIDAK PASTIAN PASTIAN .. .. Apa yangterjadi jika seandainya anda mengambil keputusan keputusan saat
anda merasa tidak yakin tentang hasil2nya atau bahkan tidak dapat membuat perkiraan probabilitas probabilitas yang masuk akal? Hal demikian demikian ini disebut sebagai ketidak pastian. pastian. Para manajer manajer benar2 benar2 menghad menghadapi api pengamb pengambila ilan n keputus keputusan an dalam dalam ketidak ketidak pastian pastian manakal manakalaa pilihan pilihan pilihan alternative alternative tsb tsb dipengaruhi dipengaruhi oleh oleh keterbatasan keterbatasan jumlah jumlah informasi informasi yang tersedia tersedia bagi si pengamb pengambil il keputusan. keputusan. Faktor Faktor lain yang mempen mempengar garuhi uhi pilihan pilihan dalam keadaan keadaan tidak tidak pasti adalah adalah
orienta orientasi si
psikologis psikologis si pengambil pengambil keputusan. keputusan. Manajer Manajer yang optimis optimis akan mengikuti mengikuti pilihan pilihan maks maksim imak aks, s, seda sedang ngka kan n mana manaje jerr yang yang pesi pesimi miss akan akan meng mengej ejar ar pili piliha han n maks maksim imin in (memaksimalkan hasil minimum), dan manajer yang ingin meminimalkan “penyeslan” maksimumnya akan memilih pilihan minimaks.
GAYA
PENGAMBILA PENGAMBILAN N
Gaya pengamb pengambila ilan n keputus keputusan an dibedaka dibedakan n KEPUTUSAN KEPUTUSAN . Gaya
dengan dua demensi, yaitu : 1. Cara berpikie berpikie seseorang seseorang.. Sebagian Sebagian diantara diantara kita cenderung cenderung lebih lebih bersiaft bersiaft rasional rasional dan logis dalam cara kita memikirkan atau memprosesinformasi. Jenis rasional memandang informasi secara teratur dan memastikan bahwa informasi tsb logis
Pemecahan Masalah dan pengambilan keputusan
Page 9
dan konsist konsisten en sebelu sebelum m mengam mengambil bil keputus keputusan. an. Sebagia Sebagian n lagi lagi diantar diantaraa kita kita cenderung lebih bersifat kreatif dan intuitif. Jenis Jenis intuitif tidak harus memproses memproses info inforrmasi
menur nurut
uru urutan
tertent tentu u
melaink ainkaan
cuku ukup
puas uas
deng dengaan
memandangnya secara keseluruhan. 2. Toleran Toleransi si seseo seseorang rang terha terhadap dap ambi ambigua guaitas itas.. Sebagian diantara kita punya toleransi ambiguitas yang rendah, yang berarti punya
konsistensi konsistensi dan keteraturan keteraturan atas cara mereka menyususn menyususn informasi informasi
sehingga ambiguitas menjadi minimal. Dilain pihak sebagian diantara kita dapat menanggung tingkatan ambiguitas yang tinggi dan mampu memproses banyak pemikiran pemikiran sekaligus. sekaligus. Bila Bila kita kita membu membuat at diag diagra ram m dua dua deme demensi nsi itu itu terbe terbentu ntukla klah h empat empat gaya gaya penga pengamb mbil ilan an keputusan, seperti berikut :
Tinggi Analitis
Toleransi terhadap Ambiguitas
Mengarahkan
Konseptual
Perilaku
Rendah
Cara berpikir
Rasional
Intuitif
Meskipun Meskipun ke 4 gaya pengambilan pengambilan keputusan keputusan tsb khas, namun kebanyakan kebanyakan manajer mempunyai cirri lebih dari satu gaya.
Materi 21.5. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ERA KINI. Pemecahan Masalah dan pengambilan keputusan
Page 10
Peter Carlson seorang manajer pengembangan produk di IKEA,” menghabiskan hariharinya untuk menciptakan dapur bergaya Volvo dengan harga yugo.” Pekerjaannya adalah untuk untuk memb membaw awaa “ masa masala lah” h” untuk untuk dikena dikenali li oleh oleh dewa dewan n stra strate tegi gi produ produk k peru perusa sahaa haan n (sebuah kelompok dari para manajer senior dunia yang memonitor tren konsumen dan menetapkan prioritas produk) dan mengubahnya menjadi mebel yang ingin dibeli seluruh dunia. dunia. Satu Satu “mas “masal alah ah “ yang yang baru-b baru-bar aru u ini dike dikenal nalii oleh oleh dewa dewan n : dapu dapurr itu itu tela telah h menggant menggantika ikan n ruang ruang keluarg keluargaa sebaga sebagaii pusat pusat social social dan hiburan hiburan di rumah. rumah. Konsum Konsumen en mencari dapur yang dapat memberikan kenyaman dan kebersihan yang juga memudahkan memudahkan mereka untuk melakukan aspirasi masakan mere mereka. ka. Carlsson harus – mengambil mengambil informasi ini dan melakukan melakukan sesuatu. sesuatu. Banyak keputusan keputusan yang harus harus dibuat—baik dibuat—baik terprogr terprogram am dan tidak terprogram—dan kenyataan bahwa IKEA adalah sebuah perusahaan global bahkan membuatnya lebih menantang . Kenyamanan di Asia berarti kecil, penataan dan ruang yang menyenangkan, sementara para konsumen di Amerika utara ingin barang pecah belah yang terlalu besar dan lemari es raksasa. Kemampuannya untuk membuat keputusan yang baik dengan dengan cepat berdamp berdampak ak besar pada pada keberhasilan keberhasilan IKEA. Dunia bisnis kini berkembang disekitar pengambilan keputusan, seringkali berisiko, biasanya dengan dengan informasi informasi yang tidak tidak lengkap lengkap atau tidak tidak mencukupi, mencukupi, dan dibawah dibawah tekanan waktu. Yang perlu dilakukan manajer untuk membuat keputusan yang efektif di era persaingan persaingan yang semakin semakin tajam dewasa dewasa ini : 1. Mengeta Mengetahui hui kapa kapan n saatnya saatnya untuk untuk menyer menyerah. ah. Ketika terbukti bahwa suatu keputusan keputusan tidak berhasil, berhasil, jangan takut untuk menariknya kembali. Pengakuan oleh pembuat keputusan bahwa keputusan mereka ternyata buruk atau menolak untuk menyadari bahwa perlu ada perbaikan, jelas merupakan pemikiran yang tidak tepat pada lingkungan yang dinamis seperti sekarang ini. 2. Memprak Mempraktek tekan an lima lima duduk duduk perkara perkara.. Ketika lingkungan menjadi sangat tidak pasti, satu cara untuk mendorong pengmbilan keput keputus usan an yang yang baik baik adala adalah h denga dengan n membu membuat at orang orang2 2 berp berpik ikir ir lebih lebih luas luas dan menda mendala lam m tent tentang ang suat suatu u masa masala lah. h. Kare Karena na tekan tekanan an waktu waktu yang yang semak semakin in seri sering ng dihadapi manajer, mungkin analisisnya tegolong analisis yang dangkal.
Pemecahan Masalah dan pengambilan keputusan
Page 11
Pendekatn Pendekatn “lima duduk perkara” perkara” menganjurkan menganjurkan karyawan karyawan untuk bertanya bertanya “WHY” “WHY” tidak hanya sekali melainkan lima kali, sehingga diharapkan mampu untuk menggali lebih dalam lagi apa sebenarnya penyebab masalah sekaligus mendapatkan solusi yang layak. 3. Menjadi Menjadi peng pengamb ambil il keputu keputusan san yang yang efekt efektif. if. Sebuah pengambilan keputusan yang efektif mempunyai enam sifat, yaitu (1) Berfokus Berfokus pada apa yang penting. penting. (2) Yang logis dan konsisten konsisten (3) (3) Meli Melipu puti ti pemi pemiki kira ran n yang yang subye subyekti ktiff dan dan obyek obyekti tif, f, sert sertaa mengg menggabu abungk ngkan an pemikiran pemikiran yang analistis analistis dengan intuitif intuitif (4) (4) Meme Memerl rluka ukan n se-ba se-banya nyak2n k2nya ya infor informa masi si dan dan anal analisi isiss untuk untuk meme memecah cahkan kan persoalan persoalan yang biasa. (5) Mendorong Mendorong dan menuntun pengumpula pengumpulan n informasi informasi yang berkaitan dan opini yang diinformasikan. (6) Langsung, Langsung, dapat diandalkan, diandalkan, mudah digunakan digunakan dan fleksibel. fleksibel. Anjuran berikutnya berkenaan dengan pengambilan keputusan di era yang bergerak pesat seperti sekarang ini dating dar seorang ahli psikologi organisasi bernama Karl Weick. Menurut dia cara cara terbaik bagi manajer manajer menanggapi menanggapi hal yang tidak dapat diramalkan diramalkan dan ketidak pastian pastian adalah dengan”membangu dengan”membangun n suatu organisasi organisasi yang ahli dalam melihat hal yang tidak dapat diperkirakan diperkirakan , kenudian dengan dengan cepat menyesuaikan menyesuaikan dengan lingkungan lingkungan yang ber-ubah2 tsb” Dia menyebut organisasi yang demikian ini sebagai” ORGANISASI YANG YANG
SANG SANGAT AT
DAPA DAPAT T
ORGANIZATIO ORGANIZATIONS NS – HRO”
DIA DIAND NDA ALKAN LKAN
/
HIGH IGHLY
RELIA ELIABL BLE E
dan menyatakan bahwa mereka berbagi lima kebiasaan
yaitu : 1. Mereka Mereka tidak tidak terkec terkecoh oh oleh oleh kesukse kesuksesan san mere mereka ka 2. HRO meyer meyerahka ahkan n pada ahli digar digaris is depan, depan, yang dalam dalam hal ini adalah adalah karyawan karyawan di garis depan yang se-hari2 berinteraksi dengan konsumen, produk, pemasok dll, sekaligus yang pertama kali memiliki pengetahuan tentang apa yangdapat dan tidak dapat dilakukandan apa yang bias dan tidak bias berhasil. Dapatkan masukan dari mereka, biarkan mereka membuat keputusan. 3. HRO membiarkan membiarkan situasi, situasi, yang tidak tidak diharapka diharapkan n memberika memberikan n solusinya. solusinya.
Pemecahan Masalah dan pengambilan keputusan
Page 12
4. Mere Mereka ka mena menana namk mkan an keru kerumi mita tan. n. Meng Mengin inga gatt bahw bahwaa bisn bisnis is itu itu rumi rumitt maka maka orga organis nisas asii harus harus menya menyada dari ri bahwa bahwa “ meme memerl rluka ukan n kerum kerumit itan an untuk untuk dapa dapatt merasakan kerumitan” Jadi mereka masuk dalam kerumitan untuk membantu mereka beradaptasi secara lebih efektif. 5. HRO HRO menga menganti ntisi sipa pasi si,, tapi tapi juga juga menga menganti ntisi sipa pasi si batas batas mere mereka. ka. Orga Organis nisas asii ini berusaha untuk mengantisi mengantisipasi pasi sebanyak sebanyak mungkin, mungkin, tapi mereka menyadar menyadarii bahwa mereka mereka tidak tidak dapat dapat mengant mengantisi isipas pasii segalan segalanya. ya. Jadi Jadi mereka mereka tak berpiki berpikirr lalu lalu bertindak bertindak melainkan melainkan berpikir dengan tindakan. tindakan. Dengan melakukan melakukan sesuatu sesuatu anda akan menemukan menemukan apa yang berhasil berhasil dan apa yang yang tidak berhasil. berhasil. Manajer Manajer yang berhasil akan memerlukan memerlukan keahlian keahlian pengambilan pengambilan keputusan keputusan yang baik untuk secara secara efektif efektif dan efisie efisien n dalam dalam merenca merencanaka nakan, n, mengatu mengatur, r, memimp memimpin in dan mengendalikan.
----------------------------------------
Pemecahan Masalah dan pengambilan keputusan
Page 13