BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Be Belakan lakang g
Setiap organisasi, baik dalam skala besar maupun kecil, terdapat terjadi perubahan-perubahan kondisi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan ekste ekstern rnal al dan dan inte intern rnal al orga organi nisas sasi. i. Dala Dalam m meng mengha hada dapi pi perk perkem emba bang ngan an dan dan perubahan yang terjadi maka diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Proses pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dilakukan agar roda organisasi beserta administrasi dapat berjalan terus dengan lancar Pengam Pengambil bilan an keputu keputusan san tersebu tersebutt dilaku dilakukan kan oleh oleh seoran seorang g manaje manajerr atau atau admini administra strator tor.. Kegiata Kegiatan n pembua pembuatan tan keputu keputusan san melipu meliputi ti pengin penginden dentif tifikas ikasian ian masalah, pencarian alternatif penyelesaian masalah, evaluasi daripada alternatifalternatif alternatif tersebut, tersebut, dan pemilihan alternatif keputusan keputusan yang terbaik. terbaik. Kemampuan Kemampuan seoran seorang g pimpin pimpinan an dalam dalam membua membuatt keputu keputusan san dapat dapat diting ditingkat katkan kan apabil apabilaa ia menget mengetahu ahuii dan mengua menguasai sai teori teori dan teknik teknik pembua pembuatan tan keputu keputusan san.. Dengan Dengan peningkatan kemampuan pimpinan dalam pembuatan keputusan maka diharapkan dapa dapatt
meni mening ngka katk tkan an kual kualit itas as kepu keputu tusa san n
yang yang dibu dibuat atny nya, a, sehi sehing ngga ga akan akan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja organisasi. Pembuatan keputusan diperlukan pada semua tahap kegiatan organisasi dan manajemen. Misalnya, dalam tahap perencanaan diperlukan banyak kegiatan pembuatan keputusan sepanjang proses perencanaan tersebut. Keputusankeputusan keputusan yang dibuat dibuat dalam proses perencanaan perencanaan ditujukan kepada pemilihan altern alternativ ativee progra program m dan priori prioritasn tasnya. ya. Dalam Dalam pembua pembuatan tan keputu keputusan san tersebu tersebutt mencak mencakup up kegiat kegiatan an identi identifik fikasi asi masala masalah, h, perumu perumusan san masala masalah, h, dan pemili pemilihan han alternatif keputusan berdasarkan perhitungan dan berbagai dampak yang mungkin timbul timbul.. Begitu Begitu juga juga dalam dalam tahap tahap implem implement entasi asi atau atau operasi operasiona onall dalam dalam suatu suatu organisasi, para manajer harus membuat banyak keputusan rutin dalam rangka mengendalikan usaha sesuai dengan rencana dan kondisi yang berlaku. Sedangkan dalam tahap pengawasan yang mencakup pemantauan, pemeriksaan, dan penilaian
terhad terhadap ap hasil hasil pelaksa pelaksanaa naan n dilaku dilakukan kan untuk untuk mengev mengevalu alusai sai pelaks pelaksana anaan an dari dari pembuatan keputusan yang telah dilakukan. dilakukan. Haki Hakika katn tnya ya
kegi kegiat atan an
admi admini nist stra rasi si
dala dalam m
suat suatu u
orga organi nisa sasi si
adal adalah ah
pembuatan keputusan. Kegiatan yang dilakukan tersebut mencakup seluruh proses pengambilan keputusan dari mulai identifikasi masalah sampai dengan evaluasi dari dari pengam pengambil bilan an keputu keputusan san yang yang meliba melibatka tkan n seluruh seluruh elemen-e elemen-elem lemen en dalam dalam admini administra strasi si sebaga sebagaii suatu suatu sistem sistem organi organisasi sasi.. Artiny Artinyaa dalam dalam membua membuatt suatu suatu keputusan untuk memecahkan suatu permasalahan yang ditimbulkan dari adanya perubahan-perubahan yang terjadi dalam organisasi dibutuhkan informasi yang cukup baik dari internal maupun eksternal organisasi guna mengambil keputusan yang tepat dan cepat. Pada Pada akhirn akhirnya, ya, kegiat kegiatan an pengam pengambil bilan an keputu keputusan san yang yang cepat cepat dan tepat tepat merupakan merupakan bagian bagian dari kegiatan kegiatan administrasi administrasi dimaksudka dimaksudkan n agar permasalahan permasalahan yang yang akan akan meng mengha hamb mbat at roda roda orga organi nisa sasi si dapa dapatt sege segera ra terp terpec ecah ahka kan n dan dan terselesaikan sehingga suatu organisasi dapat berjalan secara efisien dan efektif dalam rangka mencapai suatu tujuan organisasi. Kesukaran yang pokok daripada pengambilan keputusan ( decision maker ) dan pelaksanaan pelaksanaan tugas pokoknya pokoknya ialah menentukan menentukan mana yang menjadi menjadi masalah yang utama (core problems) problems) dan mana yang menjadi menjadi masalah masalah yang kedua kedua (secondary problem). problem). Misalnya ditentuka ditentukan n bahwa masalah masalah utama yang yang menjadi penghamb penghambat at kelanca kelancaran ran pelaksan pelaksanaan aan tugas tugas ialah ialah kurang kurangnya nya sumber sumber keuang keuangan. an. Akan Akan tetapi tetapi setelah diselidiki lebih mendalam ternyata karena kurangnya kebijaksanaan yang baik terhadap terhadap sistem alokasi alokasi dana. dana. Berdasarkan Berdasarkan atas kasus kasus tersebut maka maka kurangnya kurangnya sumb sumber er
keuan euanga gan n
men menjadi jadi
masal asalah ah
kedu kedua, a,
seda sedang ngk kan
kura kuran ng
baik baikny nyaa
kebijaksanaan dalam sistem alokasi dana ini menjadi masalah utama.
1.2 1.2 Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah
Adapun rumusan masalah yang dapat kemukakan dari latar belakang di atas adalah sebagai berikut : 1. apa yang dimaksu dimaksud d dengan keputu keputusan? san? 2. Apa yang yang menjadi menjadi ciri-ciri dari keputu keputusan? san?
3. Bagaimana Bagaimana tipe tipe dari keputusan? keputusan? 4. Apa yang dimaksud dimaksud dengan dengan pengambil pengambilan an keputusan keputusan ? 5. Apakah fungsi fungsi dan tujuan dari pen pengambi gambilan lan keputusan? keputusan? 6. Apakah yang yang menjadi dasar dalam dalam pengambilan pengambilan keputusan? keputusan? 7. Faktor apakah yang mempengaruhi mempengaruhi dalam pengambilan keputusan? 8. Apa sajakah jenis-jenis jenis-jenis pengmbilan pengmbilan keputusan keputusan dalam organisasi? organisasi? 9. Bagaimana Bagaimana proses pengambil pengambilan an keputusan keputusan itu? 10. Bagaimana Bagaimana metode-m metode-metode etode dalam dalam pengamb pengambilan ilan keputusan keputusan??
1.3 Tuju Tujuan an Penulisa Penulisan n
Makalah ini bertujuan untuk : 1.
Meng Menget etah ahui ui defin definisi isi dari dari kepu keputu tusan san
2.
Meng Menget etah ahui ui ciri ciri-ci -ciri ri dari dari kepu keputu tusan san
3.
Meng Menget etah ahui ui tip tipee dari dari kep keput utus usan an
4.
Menget Mengetahu ahuii defin definisi isi dari dari peng pengamb ambila ilan n keput keputusa usan. n.
5.
Menget Mengetahu ahuii fungs fungsii dan dan tujua tujuan n penga pengambi mbilan lan keputu keputusan san..
6.
Menget Mengetahu ahuii dasar dasar yang yang menjad menjadii penga pengambi mbilan lan kepu keputus tusan. an.
7.
Menget Mengetahu ahuii fakto faktor-fa r-fakto ktorr peng pengamb ambilan ilan keputu keputusan san..
8.
Menget Mengetahu ahuii jeni jenis-je s-jenis nis pengam pengambil bilan an keputu keputusan san..
9.
Menget Mengetahu ahuii bagai bagaiman manaa prose prosess penga pengambi mbilan lan kepu keputus tusan. an.
10. Mengetahui Mengetahui metode-metod metode-metodee pengamb pengambilan ilan keputusan keputusan
1.4 Manfaat Manfaat Penulisan Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan ini adalah sebagai berikut : 1.
Dapa Dapatt dijad dijadik ikan an subt subtan ansi si dala dalam m pena penamb mbah ahan an wawas wawasan an dan dan peng penget etah ahua uan n dalam memahami tentang pengambilan keputusan.
2.
Dapa Dapatt dija dijadi dika kan n sabag sabagai ai info inform rmasi asi seput seputar ar metode metode dan proc proced edur ural al dala dalam m melaksanakan pengambilan keputusan.
BAB II PEMBAHASAN 2.1 2.1
Defi Defini nisi si Ke Kepu puttusan usan
Yang dimaksud dengan keputusan (decision) menurut Mc. Farland ialah "A decision is an act of choice wherein an executive forms a conclusion about what must not be done in a given situation" (Keputusan ialah suatu tindakan pemilihan dimana pimpinan menentukan suatu kesimpulan tentang apa yang harus atau tidak harus dilakukan dalam suatu situasi yang tertentu). Keputusan Keputusan ialah suatu perbuatan (sikap) pemilihan dari pada sejumlah kemungkinan alternatif dan sejumlah alternatif tersebut tidak harus dipilih semua, tetapi dipilih beberapa saja, atau dipilih satu saja.
2.2
Ciri-ci Ciri-ciri ri Keputu Keputusan san (Cha (Charac racter terist istics ics of deci decisio sion). n).
Ciri-ciri keputusan dapat diuraikan dalam : 2.2.1 Prose 2.2.1 Prosess Keputusa Keputusan n
Keputusan adalah suatu proses yang terus menerus (continue), sebab kalau tidak adanya suatu proses yang berkesinambungan bearti tidak adanya hubungan dengan keputusan tersebut. Apabila tidak ada tindakan lebih lanjut maka keputusan itu tidak mempunyai arti. Sifat daripada pengambilan keputusan ini dapat dipertimbangkan dengan faktor waktu yang dapat dibagi menjadi : a. Pertimbangan waktu yang lampau, di mana masalah itu timbul dan informasi dapat dikumpulkan. b. Waktu Waktu sekarang sekarang di mana keputusan keputusan itu dibuat. dibuat. c. Wa Wakt ktu u yang yang akan akan datan datang g di mana mana kepu keputu tusan san dilak dilaksan sanaka akan, n, dan dan diad diadak akan an penilaian. penilaian. Rangkaian keputusan tersebut diambil oleh sejumlah individu yang berbeda. Faktor Faktor waktu waktu ditamb ditambah ah dengan dengan rangkai rangkaian an sifat-sifat sifat-sifat adalah adalah merupa merupakan kan suatu suatu komp kompon onen en darip daripad adaa proses proses,, yang yang meru merupak pakan an dasar dasar darip daripad adaa peng pengam ambi bilan lan keputusan.
2.2.2 Konsep Konsep Ikatan Ikatan
Kalau suatu keputusan menyangkut sejumlah besar orang-orang, maka hal yang yang pentin penting g adalah adalah kemamp kemampuan uan untuk untuk mengha menghadap dapii reaksi reaksi dan menyesu menyesuaika aikan n perbedaan-perbed perbedaan-perbedaan aan dengan dengan kedua kedua belah belah pihak itu. Hasil daripada syarat-syarat yang telah ditentukan dalam keputusan yang baik dapat digambarkan digambarkan sebagai suatu kesimpulan: kesimpulan: keputusan keputusan itu akan sukses apab apabil ilaa
meni menimb mbul ulka kan n
suat suatu u
ikat ikatan an
anta antara ra
peng pengam ambi bill
kepu keputu tusa san n
deng dengan an
keputu keputusann sannya. ya. Berhasi Berhasill atau tidakn tidaknya ya suatu suatu organis organisasi asi disebab disebabkan kan karena karena cara bekerjanya bekerjanya keputusan keputusan itu sendiri. Ikatan akan timbul timbul karena orang-orang di dalam organisasi berusaha untuk menyesuaikan dan melaksanakan keputusan itu. Keputusan Keputusan itu bersifat berkesinambungan berkesinambungan karena adanya unsur dinamis dan pengharapan-pen pengharapan-pengharapa gharapan n daripada daripada orang-orang orang-orang yang ada di dalam organisasi itu. Keputusan Keputusan itu juga sering menimbulkan menimbulkan perubahan perubahan antara satu bidang bidang yang akan mempengaruhi terhadap bidang lain. Misalnya : Suatu keputusan kenaikan harga bensin akan mempeng mempengaruhi aruhi biaya biaya angkutan/tra angkutan/transport. nsport.
2.2.3. Penilaian
Faktor penilaian penilaian di dalam pengambilan pengambilan keputusan keputusan dapat dibedakan dibedakan atas 2 hal :
Pimpin Pimpinan an (penga (pengambi mbill keputu keputusan) san) mengha menghadap dapii suatu suatu pertany pertanyaan aan pilihan pilihan antara 2 atau lebih alternatif.
Masalah daripada hasil keputusan itu sendiri yang telah diambil. Pemi Pemilih lihan an darip daripad adaa peng pengam ambi bill kepu keputu tusan san (pim (pimpin pinan an)) tidak tidak atas atas dasar dasar
pertimbangan, pertimbangan, tetapi atas dasar beberapa alternatif yang oleh pengambil pengambil keputusan dianggap penting. Adapun yang merupakan pertimbangan pokok bagi Pimpinan dalam dalam peng pengam ambil bilan an kepu keputu tusan san
tidak tidak hany hanyaa didas didasark arkan an kepa kepada da priba pribadi diny nya, a,
pengalamannya pengalamannya,, pengabdianny pengabdiannyaa dan kecakapannya, kecakapannya, tetapi sebagai unsur yang penting penting ialah pertimbangan dari orang-orang orang-orang yang membantunya membantunya (sifatnya) dalam memberikan saran-sarannya. Dengan Dengan demiki demikian an maka maka terdapat terdapat dua unsur unsur yang yang mempen mempengaru garuhi hi terhadap terhadap keputusan itu yaitu :
a. Kepentingan pribadinya, dan b. Kepentingan Kepentingan organisasi organisasi yang akan bersama-sama menjadi menjadi pertimbangan, pertimbangan, sekalipun dua faktor penilaian itu sangat kompleks. Dalam Dalam mengha menghadap dapii masalah masalah ini Pimpinan Pimpinan harus harus mengad mengadakan akan penila penilaian ian darip daripad adaa keput keputusa usan-k n-kep eput utus usan an yang yang lampa lampau u dan meng mengada adaka kan n peni penilai laian an pula pula terhadap hal-hal yang relelvan dalam waktu yang sekarang ini, dan meneliti akibat yang akan timbul dalam waktu yang akan datang.
2.2.4 Prilaku dengan maksud tujuan tertentu
Seti Setiap ap peni penila laia ian n dala dalam m pemi pemili liha han n alte altern rnat atif if ters terseb ebut ut di atas atas haru haruss dibandingkan satu sama lain dengan hasil daripada pemilihan yang diharapkan dari salah satu alternatif yang penting, yaitu yang berhubungan dengan maksud dan tujuan organisasi, baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek. Maksud dan tujuan organisasi, merupakan suatu standar untuk mengadakan penilaian penilaian daripada daripada kemungkinan kemungkinan hasil tindakan-tindakan tindakan-tindakan yang berbeda-beda. berbeda-beda. Oleh karena itu maka tujuan organisasi adalah bersifat dominan (terkuat), yang dapat dihu dihubu bung ngka kan n deng dengan an tuju tujuan an prib pribad adi, i, secara secara sadar sadar maupu maupun n tidak tidak sadar sadar bagi bagi pimpinannya. pimpinannya. Jelasnya, Jelasnya, prilaku dengan maksud/tujuan maksud/tujuan untuk untuk mencapai tujuan organisasi organisasi itu itu adal adalah ah merup merupak akan an suat suatu u perti pertimb mban anga gan n yang yang poko pokokk dala dalam m peng pengam ambi bila lan n keputusan. keputusan. 2.3 Tipe Tipe darip daripada ada keput keputusa usan n
Tipe daripada keputusan dapat dibagi dalam 3 bagian yaitu: 1. Keputusan kelompok/Organisasi. 2. Keputusan Pribadi 3. Keputusan Dasar. 2.3.1 Keput Keputusan usan kelompok/O kelompok/Organis rganisasi. asi.
Yang Yang dimaksu dimaksud d dengan dengan keputu keputusan san kelomp kelompok/ ok/Orga Organisa nisasi si ialah ialah dimana dimana seseoran seseorang g mempun mempunyai yai peranan peranan sebagai sebagai anggot anggotaa dari dari kelompo kelompok/o k/orga rganisa nisasi si dan pimpinan pimpinan bertindak bertindak sebagai pejabat pelaksana. pelaksana. Keputusan Keputusan kelompok/org kelompok/organisasi anisasi
dapat dapat juga juga dideleg didelegasik asikan an kepada kepada orang orang lain. lain. Mereka Mereka biasany biasanyaa memban membantu tu dan menger mengerjaka jakan n
keputu keputusan-k san-kepu eputus tusan an yang yang telah telah ditentu ditentukan kan oleh pimpin pimpinan, an, dan
merupakan suatu mata rantai daripada sikap perbuatan untuk melaksanakan sikap kelompok/ organisasi. Keputusan kelompok/organisasi dibagi dalam bentuk: a. Keputusan Keputusan Pokok Pokok
Keputusan pokok memerlukan suatu kesadaran yang dalam, dengan maksud agar supaya pelaksanaannya pelaksanaannya bisa mencapai mencapai tujuan dan mempunyai mempunyai pengaruh besar dan luas terhadap kegiatan kelompok/organisasi itu. b. Keputusan Pelaksanaan
Kepu Keputu tusan san pelak pelaksan sanaan aan hanyal hanyalah ah meng mengisy isyara aratk tkan an suatu suatu pela pelaksa ksana naan an pekerjaan pekerjaan yang mempunyai mempunyai pengaruh pengaruh relatif kecil, yang mempunyai mempunyai bentuk rutin dan dan secara secara sistem sistemati atiss hany hanyaa mempu mempuny nyai ai penga pengaruh ruh kecil kecil terha terhada dap p kegia kegiatan tan kelompok organisasi. Adapun yang membuat keputusan-keputusan pokok (major decision) adalah pimpinan pimpinan atas, sedangkan yang membuat keputusan keputusan pelaksanaan pelaksanaan (minor decision) decision) adalah pimpinan tingkat bawah yang menyangkut pekerjaan-pekerjaan rutin yang bersifat repetative repetative yang harus diselesaikan diselesaikan secara cepat dan berkesinambun berkesinambungan. gan. Misal Misalny nya: a: Sekret Sekretar aris is Jende Jenderal ral suatu suatu Depart Departem emen en memb membua uatt kepu keputu tusan san untu untuk k mengad mengadaka akan n rehabili rehabilitasi tasi Gedung Gedung Kantor, Kantor, maka maka yang yang mengerj mengerjakan akan keputu keputusan san pelaksanaannya pelaksanaannya
ialah
Kepala
Biro
beserta
stafnya
untuk
merencanakan merencanakan
anggar anggarann annya, ya, dan menunj menunjuk uk penang penanggun gung g jawabn jawabnya ya untuk untuk melaksa melaksanak nakan an yang yang berhubungan berhubungan dengan rehabilitasi rehabilitasi kantor tersebut. tersebut. Jadi sudah tidak perlu menany menanyaka akan n lagi kepada kepada pembua pembuatt keputu keputusan san pokok pokok (Sekreta (Sekretaris ris Jenderal Jenderal yang yang bersangkutan bersangkutan ). ).
2.3.2 Keputusan Pribadi
Keputusan Keputusan pribadi adalah keputusan keputusan yang dipertanggung-jawabkan dipertanggung-jawabkan kepada individu sebagai pribadi, sekalipun sebagai anggota dari organisasi. Sebagai orang yang yang haru haruss mela melaks ksan anak akan an peke pekerj rjaa aan n itu itu ia bisa bisa memi memili lih h bany banyak ak hal hal yang yang berhubungan berhubungan tindakannya tindakannya daripada daripada tanggung tanggung jawabnya. jawabnya. Sekalipun Sekalipun demikian demikian
kepu keputu tusan san terseb tersebut ut mens mensyar yaratk atkan an tindak tindakan an oleh oleh dirin dirinya ya sendi sendiri ri atau atau deng dengan an kebijaksanaannya sendiri, dan keputusan pribadi ini tidak dapat didelegasikan dan biasanya biasanya tidak menyangkut menyangkut prilaku organisasi organisasi yang merupakan merupakan bagian daripada daripada keseluru keseluruhan han,, sekalip sekalipun un keputu keputusan san ini mempun mempunyai yai masalah masalah yang yang berhubu berhubunga ngan n deng dengan an orga organi nisas sasi. i. Hal ini mung mungki kin n sebaga sebagaii suatu suatu usaha usaha untu untuk k memp mempero erole leh h efisien efisiensi si dan efektiv efektivitas. itas. Misalny Misalnya: a: kalau kalau suatu suatu pekerja pekerjaan an belum belum selesai selesai dalam dalam waktu yang telah ditentukan maka Kepala itu bisa mengambil keputusan sendiri, umpama: pekerjaan harus dilembur. Suatu keputusan pribadi akan berpengaruh terhadap keputusan organisasi. Misa Misaln lnya ya::
Apab Apabil ilaa
seor seoran ang g Kepa Kepala la suat suatu u orag oragan anis isas asii memu memutu tusk skan an untu untuk k
mengundurkan diri, maka pengganti kepala tersebut merupakan masalah organisasi.
2.3.3 Keputusan Dasar
Kepu Keputu tusan san dasar dasar ialah ialah meru merupa pakan kan kepu keputu tusan san orag oragani anisas sasii yang yang sanga sangatt penting penting dan ini dianggap dianggap sebagai sebagai bentuk bentuk khusus daripada daripada keputusan keputusan pokok. pokok. Ciri-ciri daripada Keputusan Dasar itu adalah sebagai berikut : a. Memp Mempun unyai yai ikat ikatan an jang jangka ka lam lama; a; b. Yang menyang menyangkut kut pengeluara pengeluaran n daripada daripada anggaran; anggaran; c. Yang Yang menyang menyangkut kut kesejah kesejahtera teraan an pokok pokok daripad daripadaa organisas organisasi. i. Sebagai Sebagai misal daripada Keputusan Dasar adalah: menentukan menentukan letak Kantor. Letak Letak Kantor Kantor ini mempun mempunyai yai pengaru pengaruh h terhadap terhadap pemasar pemasaran, an, fasilita fasilitass transpor transpor,, langga langganan nan,, komuni komunikasi kasi,, dan sebagai sebagainya nya.. Keputu Keputusan san Dasar Dasar ini penting penting,, karena karena merupak merupakan an suatu suatu dasar dasar untuk untuk proses proses pengam pengambil bilan an kepuus kepuusan an selanju selanjutny tnyaa akan menj menjad adii baik baik.. Sekal Sekalip ipun un mung mungki kin n juga juga kepu keputu tusan san selan selanju jutn tnya ya (kepu (keputu tusan san pelengkapnya pelengkapnya)) akan tidak baik, namun keputusan keputusan dasarnya dasarnya sudah diuasahakan diuasahakan dengan baik.
2.4 2.4
Defi Defini nisi si Peng Pengam ambi bila lan n Kep Keput utus usan an
Keputu Keputusan san adalah adalah hasil hasil pemecah pemecahan an masala masalah h yang yang dihada dihadapin pinya ya dengan dengan tegas. Hal itu berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ‘apa yang harus dilakukan’ dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan.
Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat vital. Jiwa kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang ang
berb erbobot obot dan dan
dapat apat
diter iterim imaa
bawa bawaha han. n. Ini Ini
bias biasan anya ya
meru erupaka pakan n
kesei keseimb mban anga gan n anta antara ra disip disipli lin n yang yang haru haruss dite ditega gakk kkan an dan dan sikap sikap manu manusia siawi wi terhadap bawahan. Keputusan yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada human relations. Setela Setelah h penger pengertia tian n keputu keputusan san disamp disampaik aikan, an, kirany kiranyaa perlu perlu pula pula diikut diikutii dengan dengan
pengertian pengertian tentang tentang “pengambilan “pengambilan keputusan keputusan”. ”. Ada beberapa definisi definisi
tentang pengambilan keputusan, dalam hal ini arti pengambilan keputusan sama dengan pembuatan keputusan, misalnya Terry , definisi pengambilan keputusan adalah adalah pemili pemilihan han altern alternatif atif perila perilaku ku dari dari dua altern alternatif atif atau atau lebih lebih ( tindak tindakan an pimpinan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam organisasi yang dipimpinny dipimpinnyaa dengan dengan melalui melalui pemilihan pemilihan satu diantara diantara alternatif-alte alternatif-alternatif rnatif yang dimungkinkan). Menurut James A. F. Stoner pengambilan keputusan adalah proses yang diguna digunakan kan untuk untuk memilih memilih suatu suatu tindak tindakan an sebaga sebagaii cara pemecah pemecahan an masalah masalah.. Dari Dari kedu keduaa peng pengert ertia ian n diat diatas as maka maka dapa dapatt dita ditari rik k kesim kesimpu pula lan n bahw bahwaa keputusan itu diambil dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh sembarangan. Masalahnya telebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas, sedangkan s edangkan pemecahannya harus didasarkan pemilihan alternatif terbaik te rbaik dari altern alternatif atif yang yang ada sehing sehingga ga pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti (digunakan) sebagai suatu cara pemecahan masalah.
2.5
Fungsi Fungsi dan Tuj Tujuan uan Penga Pengambi mbilan lan Kep Keputu utusan san
Kegiat Kegiatan-k an-kegi egiatan atan yang yang dilaku dilakukan kan dalam dalam organi organisasi sasi itu dimaks dimaksudk udkan an untuk mencapai tujuan organisasinya yang dimana diinginkan semua kegiatan itu
dapat berjalan lancer dan tujuan dapat dicapai dengan mudah dan efisien. Namun, kerap kerap kali kali terja terjadi di hamb hambat atan an-ha -hamb mbat atan an dala dalam m melak melaksan sanak akan an kegi kegiat atan an.. Ini Ini meru merupa paka kan n
masa masala lah h
yang yang
hatu hatuss
dipe dipeca cahk hkan an
oleh oleh
pimp pimpin inan an
orga organi nisa sasi si..
Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memecahkan masalah tersebut. Pengam Pengambil bilan an keputu keputusan san sebagai sebagai suatu suatu kelanj kelanjuta utan n dari dari cara pemecah pemecahan an masalah memiliki fungsi antara lain : 1.
Awal Awal dari ari sem semua aktiv aktivit itas as man manusia usia yg sad sadar dan dan tera terara rah h, baik baik secar secaraa indivi individua duall maupun maupun secara secara kelomp kelompok, ok, baik baik secara secara instit institusi usiona onall maupun maupun secara organisasional.
2.
Suat Suatu u yang yang bersif bersifat at futur futuris isti tik, k, artin artinya ya bersan bersangk gkut ut paut paut deng dengan an hari hari depa depan, n, masa yg akan datang, dimana efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup lama. Tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan atas dua, yaitu :
1.
Tujuan Tujuan yang yang bersif bersifat at tungg tunggal, al, terj terjadi adi apabi apabila la keput keputusa usan n yg diha dihasilk silkan an hany hanyaa menyangku menyangkutt satu masalah, artinya bahwa sekali diputuskan, diputuskan, tidak akan ada kaitannya dgn masalah lain.
2.
Tuju Tujuan an yang yang bersi bersifa fatt gand ganda, a, terj terjad adii apab apabil ilaa kepu keputu tusa san n yg dihas dihasil ilka kan n itu itu menyan menyangku gkutt lebih lebih dari dari satu satu masalah masalah,, artiny artinyaa bahwa bahwa satu keputu keputusan san yg diambil itu sekaligus memecahkan dua masalah atau lebih, yang bersifat tidak kontradiktif .
2.6 2.6
Dasa Dasarr Pen Penga gamb mbil ilan an Kep Keput utus usan an
2.6.1 Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi
Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Sifat subjektif dari keputusuan intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu : 1. Pengambilan keputusan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah mudah untuk memutuskan. 2. Kepu Keputu tusa san n
intu intuit itif if leb lebih tepa tepatt
untu ntuk
masal asalah ah-m -mas asal alah ah yang ang bers bersif ifat at
kemanusiaan. Pengambila Pengambilan n keputusan keputusan yang berdasarkan berdasarkan intuisi intuisi membutuhk membutuhkan an waktu yang singkat Untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas, pada umumnya
pengambilan keputusan yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan. Akan tetapi, tetapi, pengambila pengambilan n keputusan keputusan ini sulit diukur kebenarann kebenarannya ya karena karena kesulitan kesulitan mencari mencari pemban pembandin dingny gnyaa dengan dengan kata kata lain lain hal ini diakib diakibatk atkan an pengam pengambil bilan an keputusan intuitif hanya diambil oleh satu pihak saja sehingga hal-hal yang lain sering diabaikan.
2.6.2 Pengambilan Keputusan Rasional
Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya daya guna. Masalah – masa masala lah h yang yang diha dihada dapi pi meru merupa paka kan n masal masalah ah yang yang meme memerlu rluka kan n peme pemecah cahan an rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objekt objektif. if. Dalam Dalam masyarak masyarakat, at, keputu keputusan san yang yang rasion rasional al dapat dapat diukur diukur apabil apabilaa kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat itu.
2.6.3 Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh oleh sejuml sejumlah ah fakta fakta yang yang memada memadai. i. Sebena Sebenarny rnyaa istila istilah h fakta fakta perlu perlu dikait dikaitkan kan dengan istilah data dan informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan data. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data. Dengan demikinan, data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan. Keputusan yang berdasarkan sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup cukup itu memang memang merupa merupakan kan keputu keputusan san yang yang baik baik dan solid, solid, namun namun untuk untuk mendapatkan informasi yang cukup itu sangat sulit.
2.6.4 Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman
Sering Sering kali kali terjadi terjadi bahwa bahwa sebelu sebelum m mengam mengambil bil keputu keputusan, san, pimpin pimpinan an mengingat-ingat apakah kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan semacam itu biasanya ditelusuri melalui arsip-arsip pengambilan keputusan yang berupa dokumentasi pengalaman-pengalaman masa lampau. Jika ternyata permasalahan tersebut ters ebut pernah terjadi sebelumnya, se belumnya, maka pimpinan tinggal melihat
apakah permasalahan tersebut sama atau tidak dengan situasi dan kondisi saat ini. Jika masih sama kemudian dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu untuk mengatasi masalah yang timbul. Dalam hal tersebut, pengalaman memang dapat dijadikan pedoman dalam meny menyele elesai saika kan n masal masalah ah.. Kepu Keputu tusan san yang yang berd berdasa asark rkan an peng pengal alam aman an sanga sangatt bermanfaat bagi pengetahuan praktis. Pengalaman dan kemampuan untuk memperkirakan apa yang menjadi latar belakang masalah dan bagaimana arah penyelesaiannya sangat membantu dalam memudahkan pemecaha masalah.
2.6.5 Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang
Banyak sekali keputusan yang diambil karena wewenang (authority) yang dimiliki. Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien. Keputusan yang berdasarkan wewenang memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain : banyak diterimanya oleh bawahan, memiliki otentisitas (otentik), dan juga karena didasari wewenang yang resmi maka akan lebih permanent sifatnya. Kepu Keputu tusa san n yang yang berd berdas asar arka kan n pada pada wewe wewena nang ng sema semata ta maka maka akan akan meni menimb mbul ulkan kan sifat sifat ruti rutin n dan dan meng mengaso asosia siasik sikan an deng dengan an prak praktik tik dicta dictato toria rial. l. Keputusan berdasarkan wewenang kadangkala oleh pembuat keputusan sering melewa melewati ti permas permasaha ahan n yang yang seharu seharusny snyaa dipecah dipecahkan kan justru justru menjad menjadii kabur kabur atau atau kurang jelas.
2.7
Faktor-f Faktor-fakto aktorr yang yang perlu perlu diperhat diperhatikan ikan dalam dalam Pengambil Pengambilan an Keputu Keputusan san
Faktor Faktor-fak -faktor tor yang yang perlu perlu diperh diperhati atikan kan dalam dalam pengam pengambil bilan an keputu keputusan san menurut Terry, yaitu : a)
HalHal-h hal yan yang berwu erwuju jud d maupu aupun n yan yang tid tidak berw berwuj uju ud, yang yang emos emosio ion nal maupun yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
b)
Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
c)
Setia etiap p keput eputu usan san jang jangan an bero berori rien enta tasi si pada ada kep kepenti entin ngan gan prib pribad adi, i, teta tetapi pi harus lebih mementingkan kepentingan organisasi.
d)
Jara Jarang ng sek sekal alii pilih pilihan an yang yang mem memua uask skan an,, oleh oleh karen karenaa itu bua buatl tlah ah alte altena nati tiffalternatif tandingan.
e)
Penga engam mbila bilan n kepu eputusa tusan n meru erupak pakan tind tindakan akan menta entall dari ari tin tindaka dakan n ini ini harus diubah menjadi tindakan fisik.
f)
Penga engam mbila bilan n kepu eputusa tusan n yang yang efek efekti tiff memb membut utu uhkan kan wak waktu yang yang cuku cukup p lama.
g)
Dipe Diperlu rluka kan n pen penga gamb mbil ilan an kep keput utus usan an yang yang prak prakti tiss untu untuk k men menda dapa patk tkan an hasi hasill yang lebih baik.
h)
Seti Setiap ap kepu keputu tusa san n henda hendakn knya ya dile dilemb mbag agak akan an agar agar dike diketa tahu huii kepu keputu tusa san n itu benar.
i)
Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata rantai berikutnya.
2.8 2.8
Pros Proses es Pen Penga gamb mbil ilan an Kep Keput utus usan an
Menurut W.H. Newman 1 pengambilan keputusan ini menyangkut 4 (empat) langkah/tahap pokok : 1. Menentu Menentukan kan diagnosa diagnosa dari masalah masalah yang sebenarn sebenarnya ya (Diagnose (Diagnose the problem problem properly); properly); 2. Pikirka Pikirkan n satu atau lebih lebih pemecah pemecahan an yang baik baik (conceive (conceive of one or more more good solution); 3. Proyeksi Proyeksikan kan dan bandingk bandingkan an konsekwens konsekwensii daripad daripadaa alternat alternatif if itu(Proj itu(Project ect and compare the consequences of such alternative); 4. Beril Berilah ah penila penilaian ian
perb perbed edaan aan dari dari sejuml sejumlah ah konsek konsekwen wensi si itu dan pilih pilihlah lah
langkah tindakannya (Evaluate these different sets of consequences and select a course of action). Menurut He Proses es peng pengam ambi bila lan n kepu keputu tusa san n pada pada Herb rber ertt A. Simo Simon n, Pros hakekatnya terdiri atas tiga langkah utama, yaitu: 1
W.H. Newman. Op. Cit . pp. 105-117.
1
Kegiatan Kegiatan Intelijen Intelijen,, menyang menyangkut kut pencaria pencarian n berbagai berbagai kondisi kondisi lingku lingkungan ngan yang diperlukan bagi keputusan.
2
Kegi Kegiat atan an Desa Desain in,, taha tahap p ini ini meny menyan angk gkut ut pemb pembua uata tan n peng pengem emba bang ngan an dan dan penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan.
3
Kegiatan Kegiatan Pemili Pemilihan, han, pemilihan pemilihan serangkaian serangkaian kegiatan kegiatan tertent tertentu u dari dari alternat alternative ive yang tersedia. Menurut Elbing ada lima langkah dalam proses pengambilan keputusan:
1. Identi Identifik fikasi asi dan Diagno Diagnosa sa masal masalah. ah. 2. Pengum Pengumpul pulan an dan Anal Analisi isiss data yang yang relev relevan. an. 3. Pengembang Pengembangan an dan Evaluasi Evaluasi alternative alternative alternatif. alternatif. 4. Pemili Pemilihan han Altern Alternati atiff terbai terbaik. k. 5. Implementasi Implementasi keputusan keputusan dan Evaluasi Evaluasi terhadap terhadap hasil-hasil. hasil-hasil.
2.9
Metod Metode-M e-Met etode ode Pengam Pengambil bilan an Kepu Keputu tusan san
Dalam proses pengambilan keputusan ada beberapa metode yang sering di gunakan oleh para pemimpin, yaitu : 2.9.1 Kewenangan Tanpa Diskusi Diskusi (Authority (Authority Rule Without Discussion) Discussion)
Meto Metode de peng pengam ambi bila lan n kepu keputu tusa san n ini ini serin seringk gkal alii digu diguna naka kan n oleh oleh para para pemimpin otokratik atau dalam kepemimpinan militer. Metode ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu cepat, dalam arti ketika organisasi tidak mempunyai waktu waktu yang yang cukup cukup untuk untuk memutu memutuska skan n apa yang yang harus harus dilaku dilakukan kan.. Selain Selain itu, itu, metode ini cukup sempurna dapat diterima kalau pengambilan keputusan yang dilak ilaksa san nakan akan
berk berkai aita tan n
den dengan gan
pers persoa oala lann-p perso ersoal alan an
ruti rutin n
yang yang
tida tidak k
memper mempersya syaratk ratkan an disku diskusi si untuk untuk mendap mendapatk atkan an perset persetuju ujuan an para para anggot anggotany anya. a. Namun demikian, jika metode pengambilan keputusan ini terlalu sering digunakan, ia akan menimbulkan persoalan-persoalan, seperti munculnya ketidak percayaan
para
anggota organisasi terhadap keputusan yang ditentukan
pimpinannya, karena mereka kurang bahkan tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan akan memiliki kualitas yang lebih bermakna, apabila dibuat secara bersama-sama dengan melibatkan seluruh anggota kelompok,daripada keputusan yang diambil secara individual.
2.9.2 Pendapat Ahli (expert (expert opinion) opinion)
Kadang-kadang seorang anggota organisasi oleh anggota lainnya diberi predikat sebagai ahli (expert), sehingga memungkinkannya memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk membuat keputusan. Metode pengambilan keputusan ini akan bekerja dengan baik, apabila seorang anggota organisasi yang dianggap ahli tersebu tersebutt memang memang benar-b benar-bena enarr tidak tidak diragu diragukan kan lagi lagi kemamp kemampuan uannya nya dalam dalam hal tertentu oleh anggota lainnya. Dala Dalam m bany banyak ak kasu kasus, s, perso persoala alan n oran orang g yang yang dian diangg ggap ap ahli ahli terse tersebu butt bukanlah masalah yang sederhana, karenasangat sulit menentukan indikator yang dapat dapat menguk mengukur ur orang orang yang yang diangg dianggap ap ahli ahli (super (superior ior). ). Ada yang yang berpen berpendap dapat at bahwa orang yang ahli adalah orang yang memiliki kualitas terbaik; untuk membuat keputusan, namun sebaliknya tidak sedikit pula orang yang tidak setuju deng dengan an ukur ukuran an terse tersebu but. t. Karen Karenan anya ya,, mene menent ntuk ukan an apak apakah ah seseo seseora rang ng dala dalam m kelompok benar-benar ahli adalah persoalan yang rumit.
2.9.3 Kewenangan Setelah Setelah Diskusi (authority (authority rule after discussion) discussion)
Sifat Sifat otokra otokratik tik dalam dalam pengam pengambil bilan an keputu keputusan san ini lebih lebih sediki sedikitt apabil apabilaa dibandingkan dengan metode yang pertama. Karena metode authority rule after discu discussi ssion on ini ini perti pertimb mban angk gkan an pend pendap apat at atau atau opin opinii lebih lebih dari dari satu satu angg anggot otaa organisasi dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian, keputusan yang yang diambi diambill melalu melaluii metode metode ini akan akan mengin mengingk gkatka atkan n kualit kualitas as dan tanggu tanggung ng jawab para anggotanya disamping juga munculnya aspek kecepatan (quickness) dalam dalam pengam pengambil bilan an keputu keputusan san sebagai sebagai hasil hasil dari dari usaha usaha menghi menghinda ndari ri proses proses diskusi diskusi yang terlalu meluas. Dengan Dengan perkataan perkataan lain, pendapat pendapat anggota anggota organisasi organisasi sangat diperhatikan dalam proses pembuatan keputusan, namun perilaku otokratik dari pimpinan, kelompok masih berpengaruh. Metode pengambilan keputusan ini juga mempunyai kelemahan, yaitu pada anggota organisasi akan bersaing untukmempengaruhi pengambil atau pembuat keputusan. Artinya bagaimana para anggota organisasi yang mengemukakan pendapatnya dalam proses pengambilan
keputusan, berusaha mempengaruhi pimpinan kelompok bahwa pendapatnya yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan. 2.9.4 Kesepakatan (consensus)
Kesepakatan atau konsensus akan terjadi kalau semua anggota dari suatu organisasi organisasi mendukun mendukung g keputusan keputusan yang diambil. diambil. Metode Metode pengambil pengambilan an keputusan keputusan ini memiliki keuntungan, yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota organisasi akan akan dapa dapatt meni mening ngka katk tkan an kual kualit itas as kepu keputu tusan san yang yang diam diambi bil, l, sebaik sebaik sepert sepertii tanggung jawab para anggota dalam mendukung keputusan tersebut. Selain itu metode konsensus sangat penting khususnya yang berhubungan dengan persoalan persoalan yang kritis dan kompleks. Namun demikian, metode pengambilan kepu keputu tusa san n yang yang dila dilaku kuka kan n mela melalu luii kese kesepa paka katn tn ini, ini, tida tidak k lepa lepass juga juga dari dari kekurangan-kekurangan. Yang paling menonjol adalah dibutuhkannya waktu yang relatif relatif lebih lebih banyak banyak dan lebih lebih lama, lama, sehing sehingga ga metode metode ini tidak tidak cocok cocok untuk untuk digunakan dalam keadaan mendesak atau darurat.
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimp Kesimpula ulan n
Dari Dari penj penjel elas asan an yang yang tela telah h dipa dipapa park rkan an dala dalam m maka makala lah h ini ini dapa dapatt disimpulka disimpulkan n bahwa keputusan keputusan ialah suatu perbuatan perbuatan (sikap) pemilihan pemilihan dari pada sejumla sejumlah h kemung kemungkin kinan an alterna alternatif tif dan sejuml sejumlah ah altern alternatif atif terseb tersebut ut tidak tidak harus harus dipilih semua, tetapi dipilih beberapa saja, atau dipilih satu saja. Pengambilan keputusan adalah suatu tindakan yang sengaja, tidak secara kebetulan dan tidak boleh sembarangan dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi suatu organisasi. Dimana pengambilan keputusan ini ditanggung dan diputuskan oleh pimpinan organisasi yang bersangkutan dan untuk menghasilkan keputusan yang baik itu sangat dibutuhkan informasi yang lengkap mengenai permasalahan, inti masalah, penyelesaian masalah, dan konsekuensi dari keputusan yang diambil. Selain informasi, dalam penyelesaian masalah pun dibutuhkan perumusan masalah dengan baik. Kemudian dibuatkan alternatif-alternatif keputusan masalah yang disertai dengan konsekuensi positif dan negatif. Jika semua hal itu dapat dikemukakan dan dicari secara tepat, masalah tersebut akan lebih mudah untuk diselesaikan.
3.2 3.2 Sara Saran n
Di dalam mengambil keputusan tidak boleh sembarangan dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi suatu organisasi. Keputusan yang diambil melalu melaluii proses proses sistem sistematis atis akan akan mengha menghasilk silkan an suatu suatu implem implement entasi asi yang yang baik. baik. Untu Untuk k
peme pemeri rint ntah ah,,
meng mengan anal alis isis is
pemi pemimp mpin in,,
masa masala lah h
sert sertaa
dan dan
peja pejaba batt-pe peja jaba batt
memp memper erti timb mban angk gkan an
nega negara ra
mest mestii
kons konsek ekue uens nsii
dapa dapatt
sebe sebelu lum m
mengeluarkan suatu keputusan terkhusus yang menyangkut masyarakat sehingga keputusan tersebut sesuai dengan apa yang menjadi permasalahan sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kasim, Azhar. 1995. Teori Pembuatan Keputusan. Keputusan . Jakarta : Lembaga Penerbit FE UI. Syamsi, Ibnu. 1989. Pengambilan Keputusan (Decision Making). Making) . Jakarta : Bina Aksara. Suhadi. 2012. Organisasi Manajemen dan Perencanaan Evaluasi. Kendari: FKM Unhalu Anonim Anonim .2013. .2013. Fungsi, Tujuan dan Unsur-unsur Pengambilan Keputusan. http://didikdotcom.blogspot.com/2012/05/fungsi-tujuan-dan-usur-unsur.html
Anonim. 2013. Proses Pengambilan Keputusan. http://fachruramadhan.blogspot.com/2012/10/proses-pengambilan-keputusan.html