A. Pengertian Pengambilan Keputusan
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapi dengan tegas. Hal ini berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan dan mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusa keputusan n itu sesunggu sesungguhny hnyaa merupaka merupakan n hasil hasil proses proses pemikir pemikiran an yang yang berupa berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat penting. Jiwa kepemimpinan kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan kemampuan mengatasi masalah dan mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang ang berb berbob obot ot dan dan dapa dapatt dite diteri rim ma bawa bawaha han. n. Ini Ini bias biasan any ya merup erupak akan an kesei keseimb mban angan gan antar antaraa disipl disiplin in yang yang harus harus dite ditegak gakkan kan dan sikap sikap manus manusia iawi wi terhadap bawahan. Keputusan yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada relasi sesama. Kemudian terdapat definisi menurut para ahli, antara lain - !enu !enuru rutt "eo "eorrge #. $erry rry %engambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku &kelakuan' tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada. - !enu !enuru rutt (on (onda dang ng %. (iag (iagia ian n %enga %engamb mbil ilan an keput keputusa usan n adala adalah h suatu suatu pende pendekat katan an yang yang siste sistema mati tiss terhada terhadap p hakikat hakikat alterna alternatif tif yang dihadapi dihadapi dan mengamb mengambil il tindaka tindakan n yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat. - !enu !enuru rutt Jam James es ). *. (ton (toner er %engambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah. Dari definisi pengambilan keputusan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan itu diambil dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh sembarangan. sembaran gan. %engambilan keputusan itu sendiri suatu cara yang digunakan untuk untuk memberi memberikan kan suatu suatu pendapat pendapat yang yang dapat dapat menyel menyelesai esaikan kan suatu suatu masalah masalah dengan dengan cara cara + tekni teknik k terte tertentu ntu agar agar dapat dapat lebih lebih diter diterim imaa oleh oleh semua semua pihak. pihak. !asal !asalahn ahnya ya tele telebih bih dahul dahulu u harus harus diket diketahu ahuii dan dirum dirumusk uskan an dengan dengan jelas jelas,, sedangka sedangkan n pemecah pemecahanny annyaa harus harus didasark didasarkan an pemili pemilihan han alterna alternatif tif terbaik terbaik dari alternatif yang ada.
1
B. Etika Pengambilan Keputusan (eorang pemimpin dalam mengambil keputusan dihadapkan pada dilema etika dan moral. Keputusan yang diambil pemimpin tentunya akan menghasilkan dampak bagi orang lain. Idealnya, seorang pemimpin mempunyai integritas yang menjunjung tinggi nilai moral dan etika. (ehingga, keputusan yang diambilnya adalah mengacu tidak hanya pada kepentingannya sendiri, melainkan juga kepentingan orang banyak termasuk lingkungannya. %engambilan keputusan dilakukan tanpa mengacu pada nilai-nilai etika dan moral. leh karena itu, hasilnya adalah kehancuran. !aka, ada baiknya sebelum )nda mengambil keputusa mengacu pada prinsip prinsip berikut ini 1. Autonomy Isu ini berkaitan dengan apakah keputusan yang diambil melakukan eksploitasi terhadap orang lain dan mempengaruhi kebebasan mereka. (etiap keputusan yang diambil tentunya akan mempengaruhi banyak orang. leh karena itu, kita perlu mempertimbangkan faktor ini ke dalam setiap proses pengambilan keputusan. !isalnya keputusan untuk merekrut pekerja dengan biaya murah. (eringkali perusahaan mengeksploitasi buruh dengan biaya semurah mungkin padahal sesungguhnya upah tersebut tidak layak untuk hidup. 2. Non-malfeasance Di kepemerintahan, nyaris setiap peraturan tentunya akan menguntungkan bagi satu pihak sementara itu mencederai bagi pihak lain. egitu pula halnya dengan keputusan bisnis pada umumnya, dimana tentunya menguntungkan bagi beberapa pihak namun tidak bagi pihak lain. !isalnya kasus yang belakangan menghangat yaitu pemerintah dengan I$/ &ndang-ndang Informasi dan $ransaksi /lektronik' yang baru disahkan dan ditentang oleh banyak pihak. (alah satunya implikasi dari tersebut adalah pemblokiran situs porno. !eskipun usaha pemerintah baik, namun banyak pihak yang menentangnya. 3. Beneficence !anfaat yang diambil melalui keputusan harus dapat menjadi solusi bagi masalah dan merupakan solusi terbaik yang bisa diambil. 4. Justice %roses pengambilan keputusan mempertimbangkan faktor keadilan, dan termasuk implementasinya. Di dunia ini memang sulit untuk menciptakan keadilan yang sempurnam namun tentunya kita selalu berusaha untuk menciptakan keadilan yang ideal dimana memperlakukan tiap orang dengan sejajar. !isalnya dalam keputusan reward, )stra Internasional mempunyai 0 filosofi dasar. %ertama adalah fair secara internal, dimana setiap orang dengan dengan golongan yang sama dan prestasi yang sama maka pendapatannya juga sama. Keputusan ini mencerminkan keadilan di dalam perusahaan itu sendiri. (ementara itu, filosofi lainnya adalah kompetitif secara eksternal, atau gaji yang bersaing dalam industri. 5. Fidelity Fidelity berkaitan dengan kesesuaian keputusan dengan definisi peran yang kita mainkan. (eringkali ini melibatkan ‘looking at the igge! "ictu!e# atau melihat 2
secara keseluruhan dan memahami peran )nda dengan baik. !isalnya keputusan 1hairman *ederal #eser2e, en (. ernanke untuk menyelamatkan ear (tearns dengan cara menyokong dana bagi akuisisi J%!organ terhadap ear (tearns senilai 345 miliar dan dipertanyakan oleh banyak pihak. 6amun, ernanke berpendapat bahwa ia melakukannya demi mencegah kekacauan finansial yang akan dialami pasar jika ear (tearns benar-benar bangkrut. 7. )da beberapa ciri-ciri dalam pengambilan keputusan yang etis a' %ertimbangan tentang apa yang benar dan apa yang salah. b' (ering menyangkut pilihan yang sukar. c' $idak mungkin dielakkan. d' Dipengaruhi oleh norma, situasi, iman, tabiat dan lingkungan sosial. C. Kriteria Pengambilan Keputusan Yang Etis %engambilan keputusan semata-mata bukan karena kepentingan pribadi dari seorang si pengambil keputusannnya. eberapa hal kriteria dalam pengambilan keputusan yang etis diantaranya adalah %endekatan bermanfaat &utilitarian approach', yang dudukung oleh filsafat • abad kesembilan belas ,pendekatan bermanfaat itu sendiri adalah konsep tentang etika bahwa prilaku moral menghasilkan kebaikan terbesar bagi jumlah terbesar. %endekatan indi2idualisme adalah konsep tentang etika bahwa suatu • tindakan dianggap pantas ketika tindakan tersebut mengusung kepentingan terbaik jangka panjang seorang indi2udu. Konsep tentang etika bahwa keputusan yang dengan sangat baik menjaga • hak-hak yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. - hak persetujuan bebas. Indi2idu akan diperlakukan hanya jika indi2idu tersebut secara sadar dan tidak terpaksa setuju untuk diperlakukan. - hak atas pri2asi. Indi2idu dapat memilih untuk melakukan apa yang ia inginkan di luar pekerjaanya. - hak kebebasan hati nurani. Indi2idu dapat menahan diri dari memberikan perintah yang melanggar moral dan norma agamanya. - hak untuk bebas berpendapat. Indi2idu dapat secara benar mengkritik etika atau legalitas tindakan yang dilakukan orang lain. - hak atas proses hak. Indi2idu berhak untuk berbicara tanpa berat sebelah dan berhak atas perlakuan yang adil. - hak atas hidup dan keamanan. Indi2idu berhak untuk hidup tanpa bahaya dan ancaman terhadap kesehatan dan keamananya. D. Pilihan-pilihan Etis Seorang Manajer 8. $ingkat prekon2esional mematuhi peraturan untuk menghindari hukuman. ertindak dalam kepentingannya sendiri. 0. $ingkat kon2ensional menghidupkan pengharapan orang lain. !emenuhi kewajiban sistem sosial. !enjujnjung hukum. 4. $ingkat poskon2ensional mengikuti prinsip keadilan dan hak yang dipilih sendiri. !engetahui bahwa orang-orang menganut nilai-nilai yang berbeda dan
3
mencari solusi kreatif untuk mengatasi dilema etika. !enyeimbangkan kepentingan diri dan kepentingan orang banyak. E. Teori Pengambilan Keputusan Dalam a!api Etik"Moral a' $eori tilitariansme &tindakan dimaksudkan untuk memberikan kebahagiaan atau kepuasan yang maksimal'9 b' $eori Deontologi &tindakan berlaku umum : wajib dilakukan dalam situasi normal karena menghargai 6orma yang berlaku, !isal kewajiban melakukan pelayanan prima kepada semua orang secara obyektif' c' $eori Hedonisme &berdasarkan alasan kepuasan ;ang ditimbulkannya' mencari kesenangan, menghindari ketidaksenangan9 d' $eori /udemonisme &tujuan akhir untuk kebahagiaan' #. #aktor-$aktor %ang mempengaruhi pengambilan keputusan %ang etis 8' $ahap perkembangan moral $ahap ini merupakan suatu tahap penilaian &assessment' dari kapasitas seseorang untuk menimbang nimbang apakah secara moral benar, makin tinggi perkembangan moral seorang berarti makin kurang ketergantungannya pada pengaruh- pengaruh luar sehingga ia akan makin cenderung berperilaku etis. (ebagai misal, kebanyakan orang dewasa berada dalam tingkat menengah dari perkembangan moral, mereka sangat dipengaruhi oleh rekan sekerja dan akan mengikuti aturan dan prosedur suatu organisasi. Indi2iduindi2idu yang telah maju Ketahap-tahap yang lebih tinggi iu menaruh nilai yang bertambah pada hak-hak orang lain, tak peduli akan pendapat mayoritas, dan kemungkinan besar menantang praktik-praktik organisasi yang mereka yakini secara pribadi sebagai sesuatu hal yang keliru. 0'
4
kedudukannya yang mengi=inkan pengambil keputusan tak etis.
atau
mendorong
praktik-praktik
&. Pe!oman Pengambilan Keputusan 8. %./.).1./ % &%roblem' yaitu mengidentifikasi dan merinci seteliti mungkin masalahmasalah yang ada dan dibutuhkan ketenangan agar seluruh indra kita lebih reseptif dan peka. / &/motion' yaitu mengambil keputusan dengan emosi yang tenang agar dapat membuat penilaian dan pilihan secara lebih bebas dan objektif ) &)nalysis' yaitu permasalahan dipertanyakan satu persatu tentang penyebabnya, kapan masalah muncul, siapa yang terkait, bentuk situasi, alasan masalah muncul, akibat masalah tersebut, kemungkinan terbaik dalam menanganinya dan cara mengatasi dampak tersebut+ 1 &1ontemplation' yaitu usaha mental dalam melakukan identifikasi masalah menganalisanya, mencari cara mengatasinya, melaksanakan keputusan, dan menerima hasil. / &/>uilibrium' yaitu setelah satu keputusan dipilih kita mengalami keseimbangan batin &tenang, damai' sehingga kita boleh menindaklanjutinya. 0. /.$.H.I.1.( / &/?plor' yaitu mengeksplorasi kemungkinan pilihan, mempertimbangkan pilihan tersebut, agar orang lain tidak mengeksploitasi situasi $ &$ruth' yaitu mengutamakan kebenaran, menyingkirkan keinginan untuk mencari keuntugan H &Honor' yaitu mempertimbangkan keputusan yang akan diambil, apakah merupakan bentuk cuci tangan atau menghindari tanggung jawab. I &Identity' yaitu pengambilan keputusan, memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung kepada perusahaan 1 &1onscience' yaitu menguji dengan hati nurani ( &(takeholder' yaitu ujian yang muncul jika hati nurani tidak setuju dan harus mempertimbangkan pemangku kepentingan. . 'A(&KA-'A(&KA PE(&AMB)'A( KEP*T*SA( YA(& ET)S 8. !enentukan fakta-fakta 0. !engidentifikasi para pemegang kepentingan dan mempertimbangkan situasisituasi dari sudut pandang mereka 4. !empertimbangkan alternatif-alternatif yang tersedia juga disebut dengan @imajinasi moralA B. !empertimbangkan bagaimana sebuah keputusan dapat memengaruhi para pemegang kepentingan, membandingkan dan mempertimbangkan alternatifalternatif berdasarkan C. Konsekuensi-konsekuensi 7. Kewajiban-kewajiban, hak-hak, prinsip-prinsip . Dampak bagi integritas dan karakter pribadi B. !embuat sebuah keputusan C. !emantau hasil
5
6