1. Etik Etika a dan dan Mora Morall
Brooks dan Dunn (2012) menggunakan definisi dari Encyclopedia of Philosophy, yang melihat etika dari tiga definisi, yaitu : 1. Pola Pola umum umum atau atau cara cara pandang pandangan an kehid kehidupan upan 2. ekumpu ekumpulan lan atur aturan an perila perilaku ku atau atau kode mora morall !. Pertanyaan Pertanyaan mengenai mengenai cara pandang kehidupan kehidupan dan dan aturan aturan perilak perilaku u "tika profesi akuntansi #erhu#ungan dengan definisi kedua. $ika definisi kedua dika%i le#ih lan%ut, maka menurut Encyclopedia of Philosophy, aturan perilaku atau kode moral memeiliki empat karakteristik yaitu : 1. &eyaki &eyakinan nan tentan tentang g sifa sifatt manus manusia ia 2. &eyakinan &eyakinan tentang tentang cita'cita, cita'cita, tentang tentang sesuatu sesuatu yang yang #aik atau atau #erharga #erharga untuk dike%ar dike%ar atau atau dicapai !. turan turan mengenai mengenai apa yang harus harus diker%aka diker%akan n dan tidak tidak diker% diker%akan akan . *otif yang mendorong mendorong kita untuk untuk memilih memilih tindakan tindakan yang yang #enar atau atau salah salah eluruh teori pada dasarnya mem#ahas apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan. *enurut Brooks dan Dunn (2012) terdapat tiga dasar mengapa manusi melakukan tindakan #eretika, yaitu agama, hu#ungan dengan pihak lain dan persepsi tentang diri sendiri. Brooks dan Dunn (2012) mem#edakan antara mementingkan diri sendiri dengan egois. "gois adalah melakukan tindakan yang mem#erikan manfaat #agi diri sendiri dengan tidak memerdulikan apakah tindakan terse#ut merugikan pihak lain atau tidak. edangkan mementingkan diri sendiri adalah melakukan tindakan yang mem#eri manfaat #agi diri sendiri dengan tidak merugikan pihak lain. Dalam gam#ar 2.1, men%elaskan panduan dalam mem#uat keputusan etika. Dalam #isnis, terdapat #anyak ham#atan yang dapat mempengaruhi apakah pem#uat keputusan melakukan tindakan yang #enar. +aktor'faktor terse#ut terse#ut di#agi men%adi dua yaitu ham#atan organisasi dan karakter indiidu. -am#atan organisasi meliputi sistem reward , kultur organisasi, dan tekanan dari pihak top perusahaan. &arakteristik indiidu merupakan pengaruh dimana apa yang indiidu terse#ut ketahui adalah #enar termasuk salah pemahaman pe mahaman terhadap #isnis, komitmen #erle#ihan terhadap perusahaan dan ketidakdeasaan #eretika. Dalam keempat karakteristik menurut Encyclopedia of Philosophy di%a#arkan menggunakan empat pokok teori etika yang dapat mem#antu manusia dalam mem#uat keputusan etika di dalam lingkungan #isnis yaitu utilitarianism, deontology, justice and fairness, dan virtue ethics.
&e#anyakan orang, dalam setiap aktu, mengetahui mana yang #aik dan yang salah. Dilema etika merupakan pemilihan diantara dua alternatif. Dilema etika tim#ul pada saat alternatif yang ada tidak ada yang #enar. /erdapat /erdapat alasan'alasan dalam setiap alternatif terse#ut, sehingga terserah inidiidu untuk memutuskan alternatif apa yang diam#il. d iam#il.
Philosophical Theories Utilitarianism/Consequentialism Deontology Justice & Fairness Fairness Virtue Ethics
Practical Ethical Decision Making
Ethical Dilemm a
Practical Constraints Personal Characteristics "rgani#ational Features En!ironmental Forces
am#ar 2.1
2. Etika Etika,, Bisn Bisnis is dan Hu Huku kum m
eha!i or
Business
' $ Law
)
-
%
&
(
Ethics
*am+ar (,(
chart dan arroll (dalam Brooks dan Dunn (2012)) men%elaskan #aha #isnis, etika, dan hukum dapat dilihat dalam tiga lingkaran diagram 3enn 3enn seperti gam#ar di d i atas. rea 1 menun%ukkan #aha aspek dalam aktiitas #isnis tidak masuk ke dalam area hukum dan etika. rea 2 merupakan dimana area hukum tidak dapat melakukan apa'apa terhadap etika dan #isnis. rea ! menun%ukkan dimana etika tidak mempengaruhi #isnis dan secara hukum legal. rea menun%ukkan aturan'aturan yang perusahaan harus taati4 pe raturan pemerintah, asosiasi profersional dan se#againya. rea 5 merupakan hal'hal yang saling meliputi dalam etika dan #isnis. rea 6 merupakan hal'hal yang meliputi antara hukum dan etika. rea 7, ga#ungan antara hukum, etika dan #isnis, akan men%adi masalah apa#ila hukum yang #erlaku #ertentangan dengan etika. 3. Enlightened sebagai Etika Enlightened Self Interest Interest sebagai
Dua filsuf yang mem#erikan argumentasi #aha enlightened self interest merupakan dasar untuk tidakan #eretika./homas -o##es (1588'1679) dan dam mith (172!'1790) memiliki keyakinan #aha pada dasarnya manusia memiliki sifat self interest. interest. ifat ini #ukan ditiadakan tapi %ustru dimanfaatkan untuk ke#aikan.
*enurut /homas -o##es, manusia memiliki ke#utuhan dasar untuk men%aga dan mempertahankan kehidupannya. *anusia %uga memiliki orientasi %angka pendek. Dari perspektif -o##es, masyarakat madani dapat dilihat se#agai kontrak sukarela antara indiidu di mana setiap orang mengor#ankan hak dan ke#e#asan indiidu mereka untuk mendapatkan perdamaian dan mempertahankan kehidupannya. *asyarakat yang secara sukarela mem#atasi ke#e#asannya untuk mendapatkan harmoni sosial. *asyarkat seperti ini dise#ut masyarkat eiathan. Bagi -o##es, self-interest self-interest mendorong terciptanya ker%asama dan ter#entuknya masyarakat madani. *enurut dam mith, self-interest self-interest mendorong terciptanya ker%asama ekonomi. Pem#eli dan pen%ual sama'sama memiliki kepentingan untuk memuaskan ke#utuhan dan keinginan mereka secara indiidual. ;ndiidu yang self-interest self-interest secara tidak senga%a (atau tidak langsung) meningkatkan kese%ahteraan masyarakat secara keseluruhan. mereka se#etulnya tidak #ermaksud meningkatkan kese%ahteraan masyarakat secara keseluruhan. *ereka hanya memikirkan diri sendiri, dengan meproduksi #arang dan %as yang ter#aik untuk memperoleh keuntungan. /er%adinya peningkatan kese%ahteraan masyarakat yang #ukan merupakan tu%uan dari produsen dise#a#kan oleh apa yang dise#ut invisible hand. &onsep ekonomi menurut dam mith, pertama adalah kegiatan ker%asama sosial. Perusahaan menghasilkan produk dan %asa yang di#utuhkan oleh masyarakat. Bisnis adalah kegiatan sosial dan masyarakat #er%alan dalam prinsip'prinsip etika. &edua, pa sar adalah kompetitif, #ukan konflik. Persaingan sehat akan menghasilkan #arang dan %asa dengan kualitas ter#aik dengan harga termurah. &etiga, etika mem#atasi perilaku oportunistik. "tika akan mengaasi egoism dan kerasukan yang tidak terkendali. 4. Teori etik tika Teleologi : Utilitarianisme dan Impat !nal"sis
/eleologi #erasal dari #ahasa
*enurut teori teologi, suatu keputusan etika yang #enar atau salah tergantung apakah keputusan terse#ut mem#erikan hasil yang positif %ika #enar dan negatif %ika salah. &ualitas etika dari pengam#ilan keputusan dan keputusannya ditentukan #erdasarkan hasil dari keputusan terse#ut. =tilitarianisme mendefinisikan #aik atau #uruk dalam #entuk konsekuensi kesenangan ( pleasure pleasure) dan kesakitan ( pain pain). /indakan #eretika adalah tindakan yang menghasilkan kesenangan atau rasa senang yang paling #anyak atau rasa sakit sakit yang paling sedikit. /eori /eori ini #erdasarkan asusmsi #aha tu%uan hidup adalah untuk #ahagia dan segala sesuatu yang mendorong ke#ahagiaan secara etika #aik. =tilitarianisme #e#eda dengan hedoisme. Hedoisme pada indiidu yang menge%ar kesenangan indiidual. edangkan utilitarianisme melihat kesenangan pada tingkat masyarakat. /erdapat /erdapat dua aliran dari utilitarianisme, yaitu utilitarianisme tindakan dan utilitarianisme aturan. =tilitarianisme memiliki #e#erapa kelemahan. &elemahan pertamaadalah #elum ada satu ukuran untuk kesenangan dan ke#ahagiaan. &edua adalah permasalahan dalam distri#usi dan intensitas ke#ahagiaan. &etiga adalah menyangkup cakupan. &eempat adalah kepentingan minoritas yang tera#aikan aki#at keinginan untuk memenuhi ke#ahagiaan le#ih #anyak orang (mayoritas). &elima, utilitarianisme menga#aikan motiasi dan hanya #erfokus pada konsekuensi. Etika #eontologi : Moti$asi untuk berperilaku
hukum? untuk menilai tindakan yang #eretika. Pertama adalah categorical imperative. ;ni, menurutnya merupakan prinsip utama dari moralitas. -ukum ini
menuntut kita untuk #ertindak dengan mempertim#angkan #aha orang lain yang #erada dalam
situasi yang sama akan melakukan tindakan yang sama. -ukum ini dise#ut imperative karena harus ditaati dan dise#ut categorical karena tidak #ersyarat dan a#solut. -ukum kant yang kedua adalah Praticial Imperative dalam #erhu#ungan dengan pihak lain. etiap orang harus kita perlakukan sama, se#agaimana kita memperlakukan diri sendiri. $ika kita men%adikan diri kita se#agai tu%uan, demikian pula kita men%adikan orang lain se#agai tu%uan #agi dirinya. &ita dapat memanfaatkan orang lain sepan%ang orang terse#ut %uga men%adi #agian dari tu%uan kita. /eori deontologi %uga dianggap memiliki kelemahan. &elemahan pertama adalah categorical imperative tidak mem#erikan pedoman yang %elas untuk memutuskan apa yang #enar
dan salah ketika dua hukum moral #ertentangan dan hanya satu yang dapat diakui. -al yang terpenting dalam deontologi adalah niat dari pengam#ilan keputusan dan ketaatan pengam#ilan keputusan terhadap caterogical imperative. Justice and and Fairness Fairness – Memeriksa %eseimbangan
+ilsuf ;nggris Daid -ume (1711'1776), menyakini #aha ke#utuhan keadilan muncul karena dua alasan. Pertama #aha manusia tidak selalu #ersifat #aik dan penolong, dan kedua adalah masalah kelangkaan sum#er daya. -ume #eragumentasi justice se#agaimana makanisme. ustice adalah proses pem#erian atau alokasi sum#er daya dan #e#an #erdasarkan alasan
rasional. da dua aspek dari justice, yaitu procedural justice (proses penentuan alokasi) dan distributive justice (alokasi yang dilakukan). Procedural justice #erkepentingan dengan #agaimana justice diadministrasikan. spek
utama dari suatu sistem hukum yang adil adalah prosedur yang adil dan transparan. &eadilan %uga dapat dinilai #erdasarkan fakta. Distributive Distributive Justice
ristoteles (!8'!22 *) dikenal se#agai orang pertama yang #eragumentasi #aha kesamaan harus diperlakukan secara sama sedangkan ketidaksamaan harus diperlakukan secara tidak sama sesuai dengan proporsi per#edaan yang ter%adi. nggapan #aha semua orang sama tidak selalu #enar. /erdapat dua hal yang terkait dengan per#edaan antara masing'masing orang. Pertama adalah pem#uktian #aha ada ketidaksamaan anatara masing'masing orang. =ntuk itu, perlu digunakan kriteria'kriteria yang relean sesuai dengan ke#utuhan situasi. &edua adalah #agaimana melakukan suatu distributive justice, melakukan alokasi yang adi #erdasarkan ketidaksamaan.
Paling tidak terdapat kriteria yang dapat digunakan untuk melakukan alokasi, yaitu #erdasarkan ke#utuhan, aritmatika kesamaan, dan merit. &riteria kedua adalah aritmetika kesamaan. &riteria ketiga adalah #erdasarkan merit. eorang filsuf merika, merika, $ohn @als (1921'2002) mengem#angkan mengem#angk an se#uah argumentasi justice as fairness. ;a mengem#angkan !heory of ustice #erdasarkan asumsi self-interest self-interest dan self-reliance self-reliance. Principles of justice, suatu prinsip untuk alokasi yang adil antar anggota
masyarakat. Prinsip ini menetapkan hak dan tugas dari anggota masyarakat dan menetapkan suatu pem#agian masyarakat #erdasarkan kele#ihannya secara sosial. ustice as fairness artinya adalah apapun prinsip'prinsip yang disepakati pada tahap aal ini
akan dianggap adil untuk semua pihak, karena kalau tidak dirasakan adail maka tidak ter%adi kesepakatan. Diferrence principle principle memahami #aha secara alamiah ter%adi per#edaan antara manusia.
da manusia dilahirkan didaerah yang kaya kekayaan alam, ada yang dilahirkan dari keluarga kaya dan terhormat, dan ada yang lahir dengan #akat'#akat tertentu. Dengan principle justice as fairness apa yang dise#ut #enar dan adil adalah setiap orang memperoleh kemanfaatan dari
situasi ketidaksamaan (per#edaan) sosial dan ekonomi. Virtue Ethics
ristoteles yang menco#a mem#uat konsep mengenai "irtue ethics #erasal dari pemikiran ristoteles kehidupan yang #aik. *enurutnya, tu%uan kehidupan adalah ke#ahagiaan. &e#ahagiaan ersi aristoteles kegiatan %ia, #ukan kegiatan fisik se#agaimana konsep ke#ahagiaan hedonism."irtue adalah karakter %ia yang teru%ud dalam tindakan'tindakan sukarela (yaitu tindakan yang dipilih secara sadar dan senga%a). &ita akan men%adi orang #aik %ika secara teratur melakukan tindakan ke#a%ikan. "irtue ethics #erfokus kepada karakter moral dari pengam#il keputusan, #ukan konsekuensi
dari keputusan (utilitarianisme) atau motiasi dari pengam#il keputusan (deontologi). /eori ini mengam#il pendekatan yang le#ih holistic untuk memahami perilaku #eretika dari manusia. &eunggulan dari virtue ethics adalah teori ini mengam#il pandangan yang le#ih luas dalam memahami pengam#ilan keputusan yang memiliki #eragam ciri'ciri karakter. Dua permasalahan utama dari virtue ethics, menurut Brooks dan Dunn (2012) adalah menentukan virtues apa yang harus dimiliki seseorang sesuai dengan %a#atan dan tugasnya, dan #agaimana virtues ditun%ukkan di tempat ker%a.
e#uah virtue yang men%adi kunci dalam #isnis adalah integritas, yang meliputi ke%u%uran dan ketulusan. Permasalahan dari virtue ethics adalah sulit untuk mem#uat daftar yang lengkap mengenai virtue dan ada kemungkinan virtue tergantung kepada situasi tertentu. &. Ethical Decision-Maki Decision-Making ng Framework Framework 'E#M(
&erangka ini disusun mengga#ungkan ke#utuhan tradisonal perusahaan yaitu keuntungan dan legalitas dengan ke#utuhan yang secara filosofis penting dan yang pada saat ini diminta oleh sta#eholders. &erangka ini dirancang untuk meningkatkan penalaran etika dengan menyediakan:
1. Aaasan Aaasan identifi identifikasi kasi dan analisis analisis isu'is isu'isu u kunci yang harus harus dipertim#a dipertim#angkan ngkan dan pertanyaan atau tantangan yang harus diangkat. 2. Pendekatan Pendekatan untuk mengkom#inas mengkom#inasii dan penerapan penerapan faktor faktor relean relean keputus keputusan an ke dalam aksi nyata. &erangka "D* menilai etika dari keputusan atau tindakan dengan mengu%i: 1. &onsekuensi &onsekuensi atau atau #aik #aik #uruknya #uruknya yang di#uat di#uat dalam dalam hal keuntunga keuntungan n #ersih #ersih dan #iaya. 2. -ak dan dan kea% kea%i#a i#an n yang yang terke terkena na dampa dampak. k. !. &eadi &eadila lan n yang yang terl terli# i#at at.. . *otia *otiasi si atau atau ke#a%i ke#a%ikan kan yang yang dihar diharapka apkan. n. ). *engamb *engambilan ilan %ep %eputu utusan san Ber Bereti etika ka
Brooks dan Dunn (2012) menco#a untuk menyatukan teori'teori etika dalam pen%elasan pengam#ilan keputusan #eretika. Permasalahannya adalah se#etulnya tidak mudah mem#uat suatu pernyatuan dari teori'teori terse#ut. amun #agi #e#erapa pengam#ilan keputusan le#ih menyukai pedoman praktis dari pada harus mendalami teori'teori yang filosofis. Berikut adalah #e#erapa pedoman yang dapat digunakan pengam#ilan keputusan #eretika : Sniff est estss ! "ommon #ules #ules of humb – $reliminar% $reliminar% es estt of the Ethicalit% Ethicalit% of a Decisson Decisson $niff test merupakan semacam preliminary test test yang dapat dilakukan dengan cepat sekedar untuk
memastikan #aha keputusan yang diam#il telah melalui #e#erapa test etika. Berikut ini sniff test yang #iasanya digunakan : •
• •
pakah saya nyaman %ika tindakan atau keputusan ini muncul #esok pagi dihalaman pertama surat ka#ar nasionalC pakah saya #angga dengan keputusan iniC pakah i#u saya #angga dengan keputusan yang saya am#ilC
• •
pakah keputusan ini sesuai dengan misi dan kode etik perusahaanC pakah saya nyaman dengan keputusan iniC
e#agaimana dapat dilihat diatas, sniff test tidak #erhu#ungan langsung dengan teori'teori etika yang telah di#ahas se#elumnya. elain itu, #anyak eksekutif semacam rule of thumb dalam proses pengam#ilan keputusan #eretika, se#agaimana contoh di#aah ini: &olden rule Disclosure Disclosure rule
$angan perlakukan orang lain yang kamu tidak ingin mereka lakukan terhadapmu $ika anda nyaman dengan tindakan dan keputusan yang akan diam#il setelah menanyakan pada diri sendir, apakah anda tidak #erke#eratan %ika rekan ker%a,
Intuition ethics "ategorical im'erative
teman, dan keluarga anda mengetahui hal ini akukan apa yang >kata hati? anda katakana nda dapat menerapkan prinsip ini %ika secara konsisten %uga dapat diterapkan
$rofessional $rofessional ethics
oleh orang lain akukan hanya yang dapat di%elaskan dan dipertanggung %aa#kan kepada
$rinsi' utilitarian utilitarian $rinsi' virtue virtue
komite, %ika diminta akukan yang ter#aik (paling #ermanfaat) #agi se#anyak mungkin orang akukan apa yang dapat menggam#arkan irtue yang diharapkan
Stakeholder Stakeholder Im'act (nal%sis (nal%sis
esuai dengan %udulnya, maka sta#eholder impact analysis merupakan penerapan teori utilitarianisme dalam keputusan #isnis. &ele#ihan dari sta#eholder impact analysis ini adalah mem#erikan kerangka analisis mengenai pihak'pihak yang kemungkinan terkena pengaruh dari keputusan yang diam#il. /ahapan /ahapan dalam sta#eholder impact analysis adalah se#agai #erikut: 1. nalysis nalysis kepentingan kepentingan dari dari masing' masing'masi masing ng pemangku pemangku kepentingan kepentingan 2. -itung -itung dampa dampak k yang yang dapat dapat dikua dikuanti ntifik fikasi asi a. a#a. #. Dampak yang tidak tercakup dalam la#a namun dapat diukur langsung. Biasanya ini adalah #iaya eksternalitas, misalnya #iaya kerusakan lingkungan aki#at tidak dilakukan pengolahan lim#ah. tau #iaya kemacetan lalu lintas dengan #ertam#ahnya %umlah kendaraan. c. Dampak yang yang tidak tidak tercakup tercakup dalam dalam la#a dan dan tidak dapat diukur diukur langsung langsung.. *isalnya *isalnya #iaya pengo#atan dari penyakit yang mungkin ter%adi aki#at polusi yang dilakukan perusahaan. tau #iaya sosial aki#at pengurangan pegaai.
d. -itung net present value dari selisih present velue dari #iaya aki#at tindakan yang sedang dipertim#angkan akan dilakukan. e. -itung ris# benefit analysis. f. ;dentifikas ;dentifikasii pemangku pemangku kepentingan kepentingan yang yang #eropetensi #eropetensi terkena terkena pengaruh pengaruh dari keputus keputusan an dan #uat peringkat. !. akukan penilaian penilaian terhadap terhadap dampak yang tidak tidak dapat dapat dikuanti dikuantifikas fikasi. i. a. &eadila &eadilan n dan kesetara kesetaraan an antara antara pemangk pemangku u kepentinga kepentingan. n. #. -ak'hak dari pemangku kepentingan. Stakeholder Stakeholder Im'act (nal%sis (nal%sis : *endekatan Tradisional dalam *embuatan %eputusan Be#erapa pendekatan telah dikem#angkan yang memanfaatkan sta#eholder impact analysis untuk menyediakan panduan tentang ke#eretikaan dalam tindakan yang diusulkan oleh pem#uat keputusan. da tiga pendekatan menurut Brooks dan Dunns (2012) yaitu: 1. Pendeka Pendekatan tan tradis tradision ional al 5 pertany pertanyaan aan Pendekatan ini merupakan pengu%ian terhadap tindakan yang diusulkan #erdasarkan lima pertanyaan yang ditun%ukkan dalam ta#el se#agai #erikut. !*!%!H %E*UTU+!
MI!T S( S()E*+,DE# )E*+,DE# -!
1. 2. !. . 5.
#IU/I Pemegang saham ingkungan sosial &eadilan #agi semua -ak'hak lain dari semua -ak'hak yang spesifik
Menguntungkan0 egal0 !dil0 Benar0 *embangunan keberlanutan0
*ertan"aan & merupakan pertan"aan optional "ang didesain untuk okus teradap proses pembuat keputusan dalam men"ikapi isu5isu rele$an bagi organisasi &eputusan yang diusulkan diu%i dengan menanyakan semua pertanyaan. $ika respon negatif
muncul ketika semua pertanyaan terse#ut ditanyakan, maka maka pem#uat keputusan dapat menco#a reisi tindakan yang diusulkan untuk menghapus mengh apus yang negatif. $ika reisi terse#ut #erhasil, maka proposal terse#ut akan #eretika. $ika tidak, proposal terse#ut harus dia#aikan atau tidak #eretika. Bahkan %ika tidak ada respon negatif yang muncul, usaha'usaha perlu dilakukan untuk meningkatkan tindakan yang diusulkan menggunakan kelima pertanyaan terse#ut se#agai panduan. 2. Pendeka Pendekatan tan tradis tradision ional al stan standar dar moral moral Pendekatan standar moral di#entuk dengan fokus pada tiga kepentingan utama dari sta#eholders. +okus dalam pendekatan ini le#ih umum daripada pendekatan 5 pertanyaan,
dan memimpin pem#uat keputusan untuk analisis yang le#ih luas #erdasarkan dari keuntungan #ersih #ukan hanya profita#ilitas se#agai tantangan pertama keputusan yang diusulkan. /iga standar yang merupakan #agian dari standar moral ditun%ukkan dalam ta#el #erikut ini. M67! +T!#!7# tilitarian : memaksimalkan keuntungan bersi
8UE+TI6 69 *76*6+E# #EI+I6
untuk mas"arakat seara
keuntungan sosial dan meminimalisir
keseluruan
kerugian sosialC
Individual Individual rights: 7espek dan perlindungan
pakah tindakan dilakukan konsisten
Justice: #istribusi "ang adil teradap keuntungan dan beban
pakah tindakan terse#ut memaksimalkan
dengan hak setiap orangC kankah tindakan terse#ut mem#aa distri#usi yang adil terhadap keuntungan dan #e#anC
!. Pendeka Pendekatan tan tradis tradision ional al Pasti Pastin n Dalam #ukunya, !he Hand Problems of %anagement& 'aining the Ethical Edge, *ark Pastin (1986) menya%ikan idenya tentang pendekatan yang tepat terhadap analisis etika, dimana mengu%i empat aspek kunci yang ditun%ukkan dalam ta#el #erikut. %E- !+*ET &round rule ethics
*U7*6+E 69 E;!MI!TI6 =ntuk men%elaskan aturan dan nilai'nilai indiidu atau
End-'oint ethics #ule ethics ethics
organisasi. =ntuk menentukan ke#utuhan ter#esar #agi semua pihak =ntuk menentukan #atasan indiidu atau organisasi
Social contract contract ethics ethics
#erdasarkan prinsip etika. =ntuk menentukan #agaimana memindahkan #atasan untuk menghindari konflik.
Pastin menggunakan konsep ground rule ethics untuk menangkap ide #aha indiidu dan organisasi memiliki aturan dasar atau nilai fundamental yang menguasai perilaku mereka atau perilaku yang diinginkan.
Dalam konsep end-point ethics, Pastin menyarankan ke#utuhan'ke#utuhan ter#esar dari sta#eholders seperti keuntungan. &onsep rule ethics digunakan untuk mengindikasikan nilai dari aturan yang tim#ul dari
aplikasi prinsip etika ke se#uah dilema etika. &onsep mengenai keadilan terga#ung oleh Pastin ke dalam social contract ethics. Di sini ia menun%ukkan #aha merumuskan keputusan yang diusulkan men%adi kontrak ima%iner akan mem#antu karena kontrak ima%iner memungkinkan pem#uat keputusan untuk mengu#ah tempat dengan pemangku kepentingan yang akan #erdampak pada pemangku kepentingan. e#agai hasilnya, pem#uat keputusan dapat melihat %ika dampak terse#ut cukup adil untuk dimasukkan ke dalam kontrak. <. *en"ele *en"elesaia saian n Masal Masala a %asus %asus 9ord 9ord *into *into Dalam memenuhi keinginan untuk memenangkan persaingan yang kuat dari 3olksagen, 3olksagen, presiden +ord *otor o. ee lacocca, memutuskan untuk memperkenalkan mo#il #aru pada tahun 1970 yang di#eri nama Pinto. ecara keseluruhan, tu%uannya adalah memproduksi mo#il yang #eratnya di#aah 2000 pound dengan harga 2.000 atau kurang. Desain se#elum produksi dan pengecekan #iasanya mem#utuhkan aktu sekitar !,5 tahun dan rencana produksi aktual akan memakan aktu le#ih lama, tetapi +ord memulai desainnya tahun 1968 dan produksi dimulai tahun 1970. Proyek Pinto diaasi oleh @o#ert leEander, akil presiden teknik mo#il dan telah disahkan oleh &omite Perencanaan Produk +ord, yang terdiri dari lacocca, leEander, dan akil presiden teknik kelompok +ord, -arold *acDonald. Para insinyur di +ord yang #eker%a pada proyek terse#ut >#ertanggung %aa#? kepada superisor langsung mereka, dimana melakukan hal yang sama selan%utnya kepada atasan mereka, dan selan%utnya %uga kepada leEander dan *acDonald dan akhirnya lacocca. Banyak laporan yang dileatkan dalam rantai komando selama desain dan proses persetu%uan, termasuk #e#erapa hasil tes ta#rakan, dan usulan untuk memper#aiki kecenderungan mo#il akan meledak pada #agian #elakang ketika dipacu pada kecepatan 21 mil per %am. &ecenderungan ini dise#a#kan karena letak tangki gas mo#il di antara roda dan #umper #elakang sedemikian rupa sehingga tum#ukan pada #agian #elakang kendaraan ini dapat memicu ledakan. Per#aikan yang dapat dilakukan oleh +ord diantaranya meru#ah posisi tangki se#elumnya di #agian #elakang mo#il men%adi di atas roda #elakang yang akan memperkecil #agasi mo#il atau memasang ru##er #ladder di tangki #ensin. # ensin. +ord menco#a untuk memasang ru##er #ladder, tetapi ini memakan #anyak #iaya. &emudian, se#agai #agian dari upaya lo#i yang #erhasil
terhadap peraturan pemerintah untuk tes a%i# kecelakaan, analisis #iaya manfaat +ord terungkap dalam studi perusahaan yang #er%udul >+atalities ssosiated ssosiated ith rash';nduced +uel eakage and +ires?. Biaya yang dikeluarkan untuk memasang ru##er #ladder %auh mele#ihi manfaatnya. Berdasarkan hasil penelitian pen elitian ational -ighay /raffic /raffic afety dministration +ord mengha#iskan #iaya se#esar 200.000 untuk ganti rugi kematian konsumen. 9ord=s ost5Beneit !nal"sis +!>I+ UIT 6+T T6T! .enefits: 200,000 !6,000,000 1?@ burn deats 67,000 12,060,000 1?@ serious burn inuries 700 1,70,000 21@@ burned $eiles 9,5!0,000 Total Total beneits
"osts/ umber o units 11 million ars 1,& million ligt truks Total osts 9!T!IT- *!-MET 6M*6ET 9uture produti$it" losses #iret Indiret Medial osts Hospital 6ter *ropert" damage Insurane administration egal and ourt Emplo"er losses >itim=s pain and suering 9uneral !ssets 'lost onsumption( Misellaneous Total per atalit":
11 11
121,000,000 16,500,000 1!,500,000 1A<1 6+T+
1!2,000 1,!00 700 25 1,500 ,700 !,000 1,000 10,000 900 5,000 200 200,725
*ertan"aan dan /aaban: 01 ('akah ke'utusan ke'utusan untuk untuk tidak tidak memasang memasang rubber rubber bladder bladder te'at2 te'at2 &unakan &unakan kerangka kerangka
ker3a 'endekatan 4 'ertan%aan untuk mendukung analisis anda2
*enurut kami, keputusan untuk tidak memasang ru##er #ladder tidak tepat. Berikut analisis #erdasarkan pendekatan 5'(uestions: )uestion * & Profitability Perusahaan +ord tidak tepat %ika menginstal ru##er #ladder karena memakan #anyak #iaya se#esar 1!7.500.000, sedangkan %ika ru##er #ladder tidak dipasang maka #iayanya hanya se#esar 9.5!0.000. ;ni #erarti +ord *o#il ompany ompan y #isa menghemat #iaya se#esar 87.970.000. Dilihat dari sisi +ord, %elas +ord le#ih mencari men cari profit daripada harus menginstal ru##er #ladder untuk keselamatan penumpang. Bagi pemegang saham, %ika +ord dapat menghasilkan profit, maka pemegang saham %uga akan mendapatkan keuntungan, namun untuk %angka pendek. etelah mengetahui #aha produk +ord Pinto terdapat kecacatan maka otomatis reputasi dari +ord sendiri akan turun sehingga harga saham yang #eredar %uga mengalami penurunan dimana menim#ulkan kerugian #agi pemegang saham. )uestion + & egality Perusahaan +ord %elas melanggar legalitas karena dalam dala m proses u%i kecelakaan, +ord melakukan lo##y terhadap peraturan pemerintah mengenai tes a%i# kecelakaan, padahal +ord Pinto sudah di%ual ke pasaran se#elum u%i kecelakaan terse#ut. -al ini mem#uktikan #aha +ord #erusaha menutupi kecatatan produknya kepada pu#lik dengan tetap men%ualnya tanpa diinstal ru##er #ladder. )uestion & airness +ord tidak #erusaha menginstal ru##er #ladder karena #iayanya sangat tinggi. -al ini tidak fair #agi konsumen karena +ord tetap men%ual +ord Pinto ke pasar alaupun +ord tahu #aha produk terse#ut cacat dan dapat mem#ahayakan #agi konsumen. +ord terkesan menutupi #aha +ord Pinto adalah produk cacat dan tetap men%ualnya demi mendapatkan keuntungan. )uestion / & Impact on 0ight Dalam kasus ini, +ord tidak mementingkan hak'hak konsumen dan tidak men%amin keselamatan pengguna +ord Pinto. &onsumenFpu#lik seharusnya #erhak mengetahui produk terse#ut layak digunakan atau tidak dengan spesifikasi produk yang %elas. +ord menyem#unyikan fakta #aha +ord Pinto #er#ahaya #agi konsumen yang dapat dise#ut ke#ohongan pu#lik. )uestion 1 & does it contribute to suistanable development2and or survivability3 Produk +ord Pinto %elas merupakan produk cacat. +ord sendiri tidak menginstal ru##er #ladder karena #iayanya yang sangat tinggi. pa#ila produk ini dipasarkan dan konsumen mengetahui #aha produk terse#ut cacat, cac at, maka persepsi terhadap +ord sendiri men%adi
negatif. ki#atnya, reputasi +ord dimata masyarakat men%adi turun dan akan #erpengaruh terhadap ke#erlangsungan +ord sendiri di pasar. pa sar. -al ini diperkuat %uga dengan data yang menun%ukkan #aha +ord harus mengha#iskan #iaya sekitar 200,000 per masing'masing kecelakaan atau kematian yang ter%adi pada konsumen. 51 )esalahan a'a %ang %ang bisa anda identifika identifikasi si 'ada analisis bia%a manfaat manfaat Ford2 Dalam kasus ini, +ord terlalu menekan #iaya produksi se#esar 2000 untuk memproduksi se#uah mo#il dengan harapan memperoleh profit se#esar mungkin. +ord mendesain mo#il dengan meletakkan tangki #ensin di #aah #umper #elakang dengan harapan mem#uat #agasi le#ih luas. aat u%i kelayakan ternyata +ord Pinto langsung meledak saat dita#rak dari #elakang. Dari u%i kelayakan terse#ut seharusnya +ord mendesain ulang +ord Pinto dengan menginstal ru##er #ladder di tangki #ensin. /etapi hal terse#ut tidak dilakukan karena mem#utuhkan #iaya se#esar 1!7.500.000. 1!7.500.00 0. pa#ila +ord tidak menginstal ru##er #ladder maka #iayanya hanya se#esar 9.5!0.000 sehingga menghemat 87.970.000. -al ini menandakan #aha +ord tidak ingin kehilangan #anyak #iaya untuk mendesain ulang +ord Pinto dengan ru##er #ladder dan mengesampingkan keselamatan penumpang. 61 *aruskah Ford mebebanka mebebankan n ke'ada ke'ada konsumen konsumen $into untuk untuk memba%ar memba%ar bia%a 'emasangan 'emasangan rubber rubber baldder7 baldder7 katakanlah katakanlah sebesar sebesar 859 2 *enurut kami tidak perlu. +ord mengetahui #aha +ord Pinto merupakan produk tidak
layak %ual dan seharusnya dipasang ru##er #ladder demi keselamatan penumpang. &onsumen seharusnya tidak mem#ayar 20 karena pemasangan ru##er #ladder sendiri merupakan tanggung %aa# +ord selaku produsen. -al ini tidak etis karena +ord terkesan melempar kesalahan atau tanggung %aa# terhadap produknya kepada konsumen padahal %elas +ord yang telah melakukan kesalahan.