JOURNAL READING CHEILITIS KONTAK ALERGIKA
Disusun oleh: Desyllia Tanjung Kumala u!"i
#$%##$
'AKULTAS KEDOKTERAN GIGI INSTITUT INSTI TUT IL(U IL (U KESEHATAN KESEHATAN )HAKTI *I+AT *I+ATA KEDIRI &$#,
)A) I ENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Bibir merupakan suatu organ yang berada di antara kulit dan mukosa mulut. Organ mulut ditutupi oleh lapisan pseudomukosa yang tidak memiliki perlindungan dari lapisan horny, sehingga membuat organ bibir sangat rentan terhadap kerusakan. Angular cheilitis yang sering juga disebut perlece, cheilosis atau stomatitis angular merupakan suatu lesi, terkadang disertai inflamasi pada commisura labial baik yang terjadi unilateral maupun bilateral, dengan nyeri atau tanpa adanya gejala (Field, !!"#. $eskipun bisa disebabkan oleh karena defisiensi nutrisi khususnya defisiesi ribofla%in (B1#, namun lesi ini dapat juga dipicu oleh kebiasaan bernafas melalui mulut, kebiasaan mengisap bibir, penurunan sistem imun, penggunaan headgear, hilangnya dimensi %ertikal pada manula (Lin, !!"# dan akibat kontak dengan berbagai agen fisik dan kimia (Angelini, 1&&#. 'ontak cheilitis mungkin disebabkan oleh berbagai mekanisme patologis cheilitis kontak iritan, cheatitis kontak allergie, kontak fotokomatitis, cheilitis kontak langsung, urtikaria) 'ontak cheilitis, coldurticaria) *heilitis dan cheilitis atopik. Banyak agen etiologi untuk cheilitis biasanya +at dalam perlengkapan mandi dan kosmetik (pasta gigi, cuci mulut, lipstik, lip gloss#, +at yang digunakan dalam kedokteran gigi, logam (terutama nikel# dan makanan (Angelini, 1&&#.
1. umusan $asalah 1..1
Apakah definisi dari kontak cheilitis-
1..
Apakah factor etiologi dari kontak cheilitis-
1.."
bagaimanakah gambaran klinis dan differensial diagnose dari kontak cheilitis-
1." ujuan 1# $ampu mengetahui definisi dari kontak cheilitis dan factor / factor etiologinya. # $ampu mengetahui gambaran klinis, differential diagnose dari kontak chelitis
)A) II TINJUAN USTAKA
.1 *heilitis 'ontak 'ontak alergi adalah tipe yang penting dari reaksi delayed type hypersensiti%ity, yang mana timbul setelah kulit atau mukosa kontak dengan alergen. Alergen tersebut mempunyai molekul yang kecil (picric acid, dinitrochloroben+ene, different herbal ingridients, kosmetik, beberapa obat0obatan, metals dan substansi yang lain#. esudah diabsorbsi kedalam epidermis2epitel, substansi tersebut berikatan dengan protein sebagai karier dan menjadi immunogenic, kemudian terjadilah respon hipersensiti%itas. $anifestasinya dapat berupa eritema dan edema pada kulit, kadang0kadang diikuti adanya %esikula yang meluas1 . Bibir merupakan suatu organ yang berada di antara kulit dan mukosa mulut. Organ mulut ditutupi oleh lapisan pseudomukosa yang tidak memiliki perlindungan dari lapisan horny, sehingga membuat organ bibir sangat rentan terhadap kerusakan. *heilitis mungkin disebabkan oleh berbagai mekanisme patologis berbagai bentuk klinik dan bentuk patologis tercantum dalam abel 3.
Beberapa bentuk bersifat lip spesifik, seperti fotodermatitis kontak, cheilitis kontak langsung dan cheilitis atopik, sedangkan bentuk lainnya dapat meluas ke mukosa oral dan kulit perioral. . *heilitis 'ontak Alergika 4ambaran klinis sering menunjukkan manifestasi eksim yang jelas dengan eritema, edema, %esikel dan remah. Lesi dapat ditemukan pada bibir dan kulit perioral atau hanya pada commissures labial saja. $ukosa oral sering terpengaruh juga. 5enyebab yang mungkin termasuk pasta gigi dan pencuci mulut, bahan gigi, lipstik, lip gloss, tabir surya, enamel kuku, rokok, makanan, obat topikal (misalnya perlekatan mycotic perl6che atau labial herpes simpleks#, logam (nikel#, dan benda karet.
..1 *heilitis 'ontak Alergika Akibat 5ropolis 5ropolis adalah campuran dari sejumlah lilin lebah dan resin yang dikumpulkan oleh lebah dari tanaman, terutama dari bunga dan tunas daun 5ropolis diproduksi lebah dari getah yang diambil dari bagian tumbuh0 tumbuhan yang menghasilkan getah terutama tunas tumbuhan. 4etah tersebut menjadi bahan dasar pembentuk propolis. 4etah diba7a ke dala m sarang lebah oleh lebah pekerja dan dicampur dengan 7a8 (sejenis lilin# dan serbuk sari bunga. 9engan bantuan air liur lebah, campuran ini diproses menjadi lentur sehingga terbentuk propolis (:usuf, !1;# 'omposisi kimia propolis sangat kompleks. 3ni ber%ariasi dari satu daerah ke daerah lain karena perbedaan %egetasi yang digunakan untuk sarang lebah . 9alam skala besar propolis memiliki fungsi biologis seperti antiinflamasi, antibiotik, antioksidan, antijamur dan antikanker. 'arena memiliki banyak fungsi biologis menjadikan alasan utama propolis telah digunakan dalam pengobatan rakyat selama lebih dari !!! tahun . aat ini, propolis tersedia dalam banyak produk untuk pengobatan berbagai penyakit.
dari propolis adalah isoferulates, asam aromatik bebas dan fla%onoid. 5re%alensi alergi propolis telah dilaporkan ber%ariasi antara 1,> dan ?,?> (@#. eaksi silang antara propolis dan +at lainnya, aditif makanan yang paling umum seperti balsam 5eru, ben+il ben+oat, cinnamyl cinnamate, dan ben+yl cinnamate juga telah diamati. 9alam jurnal yang berjudul Allergic *ontact *heilitis and 5erioral 9ermatitis *aused by 5ropolis *ase eport melaporkan kasus menarik tentang sensiti%itas kontak yang berkembang di bibir, kulit perioral dan daerah infraorbital 7ajah sebagai akibat aplikasi propolis topikal untuk pengobatan radang gusi yang disebabkan oleh pita ortodontik. eorang pasien 7anita berusia 1@ tahun dirujuk ke 9epartemen oral medicine oleh seorang ortodontis karena pembakaran bibirnya yang intensif. 5emeriksaan fisik mengungkapkan edema bibir dan eritema pada kulit perioral (4ambar 1#. Crosi diskrit hadir di sudut bibirnya. Critema daerah infraorbital kanan juga diamati. i7ayat pasien menunjukkan epilepsi dimana dia memakai carbama+epine dan o8carba+epine selama 1D tahun dan lamotrigin dan le%etiracetam selama satu tahun. 5asien juga melaporkan penggunaan spray propolis topikal sebagai obat untuk pembengkakan gingi%a yang disebabkan oleh pita molar ortodontik empat hari sebelumnya. 4ejala a7alnya, disertai rasa sakit yang membakar di bibirnya, mulai muncul D jam setelah penggunaan semprotan propolis.
Entuk
mengkonfirmasi
alergi
propolis,
dilakukan
uji
tempel
menggunakan larutan propolis asli yang digunakan oleh pasien. 5atch dihapus setelah D@ jam. eaksi positif (# diamati pada larutan propolis asli dan pengenceran ;!> (patch pertama dan kedua# setelah D@ dan G jam. 5atch lainnya diuji negatif (4ambar #. 'emudian 9iagnosis sensiti%itas kontak ditetapkan.
.. *heilitis 'ontak Alergika Akibat Lipstik 9alam Hurnal ALLC43* *O=A* *
5asien diberi resep obat anti inflamasi nonsteroid topical yaitu aloclair gel (aplikasinya dengan cara dioleskan pada %ermillion dan sudut mulut D82hari# dan multi%itamin. 5asien dianjurkan menggunakan obat secara teratur, menghindari penggunaan lipstik yang baru (merk # ataupun yang lain, menghindari makanan yang pedas, panas dan bergetah serta jangan menjilati bibirnya. 5asien dirujuk untuk pemeriksaan darah lengkap, 3gC total dan rencana dilakukan patch0test. 5asien disarankan kontrol setelah ada hasil pemeriksaan dari lab. 'unjungan ke0 ( 1 hari kemudian# 5ada kunjungan ke0 ini, pasien masih mengeluh pada bibirnya terasa kaku dan sakit, serta ada sedikit rasa panas. 5ada pemeriksaan klinis, kelenjar limfe submentalis teraba, kenyal,
tidak sakit, suhu dan 7arna normal. $erah bibir dan sudut bibir masih tampak inflamasi, deskuamasi, fisura, sakit dan ada sebagian yang erosi. Obat di0 instruksikan digunakan sesuai aturan. (= !01># dan limfosit D!> (= ;0";>#.
5asien disarankan untuk tetap meneruskan pengobatan yang telah diberikan dan digunakan secara teratur. $enghentikan pemakaian lipstick dan pelembab merk yang diduga sebagai allergen maupun merk yang lain, menghindari makanan yang merangsang (pedas, panas dan bergetah# dan dilarang menjilat bibir. 5asien dirujuk ke poli kulit0kelamin untuk dilakukan patch0test, dan kontrol setelah ada hasil dari poli kulit0kelamin. 'unjungan ke0" (? hari kemudian#. 5ada kunjungan ke0" ini pasien merasa lebih baik, masih ada keluhan sakit pada bibir ba7ah, masih ada rasa kaku tapi tidak rasa kering. 5asien menggunakan obat secara teratur sesuai petunjuk dokter, pasien juga tidak menggunakan lipstick merek apapun. ecara klinis pada %ermillion atas tampak normal tapi pada %ermillion ba7ah tampak inflamasi, deskuamasi, fisura dan erosi. 5asien diinstruksikan untuk melanjutkan pengobatan dan menghindari makanan merangsang, menghindari penggunaan lipstick dan pelembab merk apapun serta tidak boleh menjilat bibir. 5atch test masih belum dilakukan karena keterbatasan 7aktu dari pasien. 'unjungan ke0D (1 hari kemudian#. 5ada kunjungan yang ke0D ini pasien sudah merasa jauh lebih baik. Bibir ba7ah sudah lebih nyaman, tapi masih ada rasa kaku. Obat dan instruksi sudah dijalankan. 5emeriksaan ekstra oral didapatkan bibir ba7ah tampak fisura, tidak sakit, kering. 5ada pasien akan dilakukan pemeriksaan patch test untuk memastikan diagnosa dan penyebab dari penyakit ini. 5emeriksaan patch0test tidak dilakukan di bagian kulit0kelamin , tapi dilakukan di F'4 Enair bagian penyakit mulut diba7ah
persetujuan J penga7asan pesialis kulit kelamin E9 9r. oetomo dengan alergen yang digunakan berupa lipstik dan pelembab yang telah dipakai oleh pasien dengan lokasi pada punggung pasien.
'emudian bahan ini ditempelkan dalam bentuk kontak langsung dengan kulit dan biasanya pada punggung bagian atas (agar terhindar dari sinar matahari 2 EK#. 5embacaan hasil test ini dilakukan setelah D@ jam kemudian. elama D@ jam tidak boleh membersihkan bagian itu atau melakukan olahraga yang kuat, karena jika pita perekat terlepas maka proses test ini harus diulang. est ini juga ini tidak boleh terkena sinar matahari atau sumber sinar ultra%iolet (EK#. etelah D@ jam, patch mulai dikeluarkan dan pembacaan dlakukan 1 jam kemudian.;,? 5atch test ini mencakup aplikasi berbagai +at uji pada kulit di ba7ah pita perekat yang kemudian didiamkan selama D@ jam. est ini dilakukan pada sisi kulit yang tidak timbul lesi alergi. 9alam kasus ini, pemeriksaan patch test ini menggunakan bahan alergen berupa lipstik dan pelembab yang diduga mengadung nikel serta juga diduga sebagai penyebab dari kelainan ini. 5emeriksaan patch test dilakukan pada punggung penderita karena pada bagian tubuh ini (punggung# merupakan daerah yang paling aman yang terlindungi dari paparan sinar matahari 2 sinar ultra%iolet (EK#. 5asien diberikan instruksi tidak boleh terkena air bagian patch test (punggung#, tidak boleh mengkonsumsi makanan yang merangsang (pedas, panas, dan bergetah#, tidak
boleh menjilat bibir dan banyak mengkonsumsi sayur0sayuran serta buah0 buahan. 'unjungan ke0; (1D hari kemudian# 5ada kunjungan ini pasien tidak merasakan keluhan pada bibirnya, secara klinis bibir tampak normal. Oleh dokter pesialis 'ulit'elamin diberikan antihistamin (cetiri+ine 18hari selama ; hari# untuk mengobati lesi pada punggungnya akibat dari hasil patch test yang telah dilakukan. emua obat dihentikan pemakaiannya kecuali ceteri+ine.
.."
*heilitis 'ontak Alergika Akibat
saluran nafas. American 9ental Association melakukan
penelitian sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan tahunan mereka di mana mereka menemukan bah7a ?,> dari peserta yang terdiri dari dokter gigi, kebersihan gigi, dan asisten gigi, dinyatakan positif hipersensiti%itas tipe 3 terhadap protein lateks. 5ada jurnal yang berjudul *ontact Allergic *heilitis econdary toLate8 4lo%es a *ase eport memaparkan kasus seorang pasien lansia berumur ?1 tahun dilaporkan oleh Department of Oral and Maxillo facial Radiology, AB Shetty Memorial Institute of Dental Sciences, Nitte Uniersity, Derala!atte, Mangalore, "arnata!a, India dengan komplain terdapat ulcerasi pada bibir ba7ah sejak enam hari yang lalu. 5asien mengunjungi dokter gigi enam hari yang lalu untuk keperluan gigi tiruan. 9okter gigi melakukan prosedur pencetakan dan memanggilnya
dua hari kemudian. 9ua hari setalah prosedur pencetakan, pasien didapatkan multiple erosi dan ulcerasi pada kedua bibir ba7ah dan atas. Crosi di ikuti dengan pendarahan dan sensasi terbakar yang hebat. 5asien merasakan gatal yang hebat dan agak kemerahan pada kulitnya setelah beberapa jam kemudian. 5asien tidak mempunyai ri7ayat alergi terhadap obat, makanan, ataupun produk kosmetik sebelumnya 9ari pemeriksaan 3ntra Oral didapatkan ulcerasi dan erosi pada bibir ba7ah pasien (1A#. Lesi menyebar dari sudut kanan bibir hingga sudut kiri bibir, dan superior dari garis %ermilion bibir sampai mm di cutaneous margin bibir (1B#. 5ada gigi anterior ba7ah terdapat resesi dan deposit kalkulus (1*#. 5ermukaan lesi adalah campuran dari ulcer,erosi dan area krusta, bibir bengkak diseluruh permukaan. Area lain pada mukosa mulut normal
5asien ini 9idiagnosis chaelitis karena alergi terhadap sarung tangan bedah gigi atau material pencetakan. 9iperkirakan sarung tangan penyebab reaksi alergi. 9iagnosis banding #rythema multiform, #!sfoliatif cheilitis, Actinic cheilitis$ 5ada pemeriksaan penunjang didapatkan ingkat gula darah pada saat puasa dan sehabis makan normal. es imun negatif dan es Alergi Late8 positif (menggunakan potongan late8 glo%e#
5asien mendapatkan terapi, antihistamin oral (pheniramine maleate ; mg "kali sehari#, topical kortikosteroid (triamcinolone acetonide 1> " kali sehari#,
amo8icillin ;!!mg oral " kali sehari selama ; hari untuk mencegah infeksi sekunder. etelah enam hari dilakukan skeling dengan menggunakan sarung tangan polythene untuk mencegah infeksi sekunder. 5asien control sesudah G hari (gambar "A#. 5asien di control kembali sesudah @ bulan lesi sembuh sempurna (gambar "B#.
)A) III E()AHASAN
Allergic *ontact *heilitis merupakan allergic contact dermatitis yang mengenai bibir.
kapiler,
selanjutnya
terjadi
fiksasi
komplemen.
eaksi
tipe
3K (delayed
hypersensiti%ity reactions, cellmediated immunity# diatur oleh chemokin dan sitokin karena
stimulasi h1 sel oleh antigen. Antigen pada jaringan local diproses oleh Antigen 5resenting *ells dan dipresentasikan pada molekul $<* class 33. eaksi hipersensiti%itas tipe 3K juga disebut sebagai hipersensiti%itas lambat karena manifestasi klinis timbul D hingga G jam setelah tubuh kontak dengan antigen atau alergen. $anifestasi dalam rongga mulut dari reaksi ini, antara lain cheilitis, gingi%itis, stomatitis, perioral
dermatitits,
burning
mouth
syndrome,
reaksi
lichenoid,
dan
orofacial
granulomatosis." eaksi hipersensiti%itas tipe 3K dapat terjadi pada pasien yang sebelumnya kontak dengan antigen tertentu dan dengan demikian telah terjadi sensitisasi. tudi menunjukkan bah7a setelah fase sensitisasi, *9D mensekresi berbagai macam sitokin yaitu =F0 dan =F0N yang akan mempengaruhi ekspresi molekul adhesi (C0selectin, 3*A$01, K*A$01# pada sel endotel pembuluh darah dari kulit yang kontak dengan alergen. Allergic contact cheilitis merupakan allergic contact dermatitis yang mengenai bibir.
3K yang dimediasi oleh sel . lesi biasanya timbul D@0&? jam setelah paparan durasi yang sama dilaporkan oleh pasien. $anifestasi klinis berupa pruritis, scales, crusta, luka kering, papul dan %esicles. 5asien dilaporkan menderita ulcerasi pada bibir selama hari setelah kontak dengan lateks. 'eterkaitan mukosa oral relati%e jarang dikarenakan alasan yaitu ali%a mempunyai kemampuan untuk membersihkan sensiti+er dan Kaskularisasi yang berlimpah menyebabkan pembersihan yang cepat pada allergen. idak ada tes diagnosis tunggal yang akurat secara 1!!> dan tetap tidak ada gold standard% untuk mendiagnosa suatu alergi lateks. es yang paling banyak digunakan yaitu patch test, use test , dan
s!in pric! test karena relati%e cepat dan murah namun
kekurangannya dapat menimbulkan reaksi sistemik yang serius. es yang palig banyak digunakan yaitu tes oles es penggunaan lateks dilakukan dengan memotong ujung jari dari sarung tangan lateks dan direndam dengan larutan saline. 'emudian Lateks diaplikasikan pada kulit pasien selama 1; menit.
pada lipstick holder juga terbukti mengandung logam ini, yang menimbulkan banyakkeluhan reaksi alergi
)A) I-
ENUTU
Allergic *ontact *heilitis merupakan allergic contact dermatitis yang mengenai bibir.
9AFA 5EA'A
Angelini 4., Kena 4. A., 4randolfo $., Foti *., 5ipoli $., *uratoli 4. *O=A* *
Ali :usran, Pohra =a+aruddin, Crni $arlina., Cfikasi terapi angular cheilitis di Bagian 3lmu 5enyakit $ulut Fakultas 'edokteran 4igi Eni%ersitas
Bangun A+hari :usuf, A+i+ 9jamal, Asterina. perbedaan daya hambat bakteri dari propolis cair yang ada di pasaran terhadap escherichia coli dan staphylococcus aureus secara in %itro. Andalas jurnal of
Field A, Longman L. yldesleyRs oral medicine. ; th Cd. O8ford Eni%ersity 5ress !!". p. "0 &.
'us
ALLC43* *O=A* *
L353*'., O9O=O 9ental Hournal. !1?., Kolume ". =omer . 9esember
Lin A, antoso 9. 5rotein energy malnutrition. $edicine !!". *ited !11 February, 1;. A%ailable from EL 777.emedicine.comerm2epic&G.htm.
hishir am hetty, Anusha angare and 5rasanna ao., *ontact Allergic *heilitis econdary to Late8 4lo%es a *ase eport., H Oral $a8illofac es. !11 Han0$ar (1# e;.
+ice Budimir, +laho Brailo, Ian Ala-eg, +ana +u.i/ei/ Boras, &o0o Budimir$, Allergic *ontact *heilitis and 5erioral 9ermatitis *aused by 5ropolis *ase eport., Acta 9ermato%enerol *roat !1!("#1@G01&!