Nama
: Andika Arief Ramdhany
NBI
: 1221509151
Kelas
:A
Implementasi Implementasi Value for Money Pada Organisasi Sektor Publik
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penataan, pengolahan, pengaturan serta pengelolaan keuanganmemiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam keberlangsungan organisasi-organisasi, salah satunya organisasi sektor publik. Pengelolaan (manajemen) dalam bagian keuangan akan berpengaruh terhadap baik buruknya suatu organisasi tersebut untuk tetap eksis. Dengan pengelolaan organisasi sektor publik yang sesuai dengan perencanaan dan tujuan yang berdasarkan karakteristik organisasi sektor publik, maka organisasi sektor publik akan tetap eksis bahkan mampu berkembang dengan baik. Sebaliknya, apabila organisasi organisas i sektor s ektor publik dikelola dengan tidak berlandaskan tujuan organisasi tersebut atau pengelolaan dilakukan dengan sembarangan, maka hal tersebut akan berdampak negatif bagi organisasi tersebut, yaitu tidak tercapainya tujuan
yang
telah
direncanakan
sebelumnya.Dalam
perkembangannya,
pengelolaan
organisasi sektor publik, khususnya dalam bagian keuangan telah melakukan reformasi yang bisa disebut value for money yang money yang menekankan tentang pengelolaan organisasi sektor publik yang dilakukan secara ekonomis, efisien, dan efektif. Ketiga hal tersebut merupakan elemen pokok dalam konsep value for money. money . Adanya ketiga unsur pokok tersebut diharapkan di terapkan pada setiap organisasi sektor publik yang ada di Indonesia, agar terjadi sinergi positif terhadap perkembangan perekonomian bangsa bangsa Indonesia.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut: 1. Tujuan implementasi value for money? 2. Manfaat implementasi value for money? 3. Bagaimana penerapan value for money pada organisasi sektor publik
Landasan Teori
Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu: ekonomi, efisiensi, dan efekti vitas. Ekonomi: pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga yang terendah. Ekonomi merupakan perbandingan input dengan input value yang dinyatakan dalam satuan moneter. Efisiensi: pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan input yang rendah untuk mencapai output tertentu. Efisiensi merupakan perbandingan output/input yang dikaitkan dengan standard kinerja atau target yang telah ditetapkan. Efektivitas: tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan. Secara sederhana efektivitas merupakan perbandingan outcome dengan output. Ketiga hal tersebut merupakan elemen pokok value for money, namun beberapa sumber berpendapat bahwa ke tiga elemen saja belum cukup .Perlu ditambah dua elemen lain yaitu : 1. Equity: kesempatan sosial yang sama untuk memperoleh pelayanan publik . 2. Equality: pemerataan/kesetaraan penggunaan dana publik dilakukan secara merata. Input merupakan sumber daya yang digunakan untuk pelaksanaan suatu kebijakan, program, dan aktivitas. Output merupakan hasil yang dicapai dari suatu program, aktivitas, dan kebijakan. Outcome adalah dampak yang ditimbulkan dari suau aktivitas tertentu.
PEMBAHASAN
Manfaat Implementasi Value for Money
Tujuan yang dikehendaki terkait pelaksanaan value for money:
1. Ekonomi, hemat cermat dalam pengadaan dan alokasi sumber daya. 2. Efisiensi, berdaya guna dalam penggunaan sumber daya 3. Efektivitas, berhasil guna dalam arti mencapai tujuan dan sasaran. 4. Equity, keadilan dalam mendapatkan pelayanan publik. 5. Equality, kesetaran dalam penggunaan sumber daya.
Tujuan Implementasi Value for Money
1. Meningkatan efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang diberikan tepat sasaran. 2. Meningkatkan mutu pelayanan publik. 3. Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan terjadinya penghematan dalam penggunan input. 4. Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik. 5. Meningkatkan kesadaran akan uang publik (public costs awareness) sebagai akar pelaksanaan akuntanbilitas publik
Penerapan Value for Money Pada Organisasi Sektor Publik
Contoh konsep value for money pada program pelayanan kesehatan BPJS, merupakan suatu program yang dibuat pemerintah untuk menjamin kebutuhan kesehatan bagi masyarakat kurang/tidak mampu. BPJS ini sebenarnya bukan suatu program baru. Program ini melanjutkan program terdahulunya yang semuanya memiliki tujuan yang sama, untuk menjamin pembiayaan kesehatan masyarakat yang kurang atau tidak mampu.
Masalah yang seringkali ditemukan di lapangan berkaitan dengan aktivitas program BPJS.
1. Masalah yang dihadapi pasien.
Sikap tenaga medis di rumah sakit yang di rasa membeda-bedakan terhadap pemegang kartu BPJS, belum lagi masalah obat-obatan yang kadang sering sekali habis, dan ada beberapa jenis obat yang di luar ketetapan program BPJS sehingga pasien harus membayar sisa kelebihannya.
2. Masalah yang dihadapi pihak rumah sakit.
Masalah dalam hal klaim anggaran dimana pemerintah terlambat membayarkan klaim anggaran kesehatan.
Program BPJS ditinjau dari sudut “value for money” :
1. Ekonomi
:
BPJS memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi pesertanya pada puskesmas dan rumah sakit yang telah ditentukan meliputi biaya dokter, obat-obatan, dan rawat inap (dgn ketentuan yg berlaku).
2. Efisiensi
:
Sadarnya masyarakat akan pentingnya kesehatan yang pada awalnya diabaikan karena terhalang dengan biaya, dengan adanya BPJS diharapkan kenaikan jumlah pasien yg bertahan hidup dan kembali sehat meningkat, penikatan kualitas hidup.
3. Efektivitas
:
Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
4. Outcome 1. pelayanan rumah sakit terhadap pasien BPJS sering terkesan kurang memuaskan (menomer duakan). 2. Tidak semua rumah sakit memfasilitasi BPJS secara penuh. 3. Keterlambatan pembayaran klaim pada rumah sakit.
5. Equity
:
Perluasan program BPJS keseluruh indonesia agar seluruh masyarakat tidak mampu/kurang mampu mendapatkan penjaminan pelayanan kesehatan.
6. Equality
:
Pemeratan pada pendistribusian pembayaran klaim dana BPJS pada seluruh jaringan rumah sakit yang berkerja sama.
Program BPJS bila ditinjau dari sudut value for money terlihat belum optimal terutama terlihat dari keterlambatan pembayaran klaim, padahal klaim terhadap anggaran ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan pelayanan rumah sakit terhadap pasien BPJS sering terkesan kurang memuaskan.
PENUTUP
Kesimpulan
Value for money merupakan seseuatu yang menilai apakah suatu organisasi telah memperoleh tujuan yang diharapkan atau belum dalam kaitanya dengan pengelolaan keuangan. Reformasi penataan keuangan negara saat ini menghendaki penerapan konsep value for money atau yang lebih dikenal degan konsep 3E (Ekonomi, Efisien, dan Efektif). Tujuan value for money adalah untuk meningkatkan pelayanan publik, meningkatkan efektifitas pelayanan publik, pelayanan tepat sasaran, dan menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan penghematan dalam penggunaan input.
DAFTAR PUSTAKA
http://irmajhe.blogspot.co.id/2017/01/makalah-value-for-money-audit.html (02/10/2017)
http://rsenoaji.blogspot.co.id/2011/01/emplementasi-konsep-value-for-money.html (02/10/2017)