ikaHACPP Application in Food Industry and Food Service
LEMBAR KERJA PRAKTEK KERJA LAPANG BID. MANAJEMEN JASA PENYELENGGARAAN MAKANAN TAHUN AJARAN 2018/2019
HAZARD CRITICAL CRITICAL CONTROL CONTROL POINT ) PENERAPAN HACCP ( HAZARD DI RSUD LEUWILIANG
Nama
: Arif Suprayogi
NIM
: I14150025
CI
: Renie Astriani, AMG
Menu
: Capcay
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2019
0
ikaHACPP Application in Food Industry and Food Service
12 langkah dan 7 prinsip penerapan HACCP
Pembentukan Tim HACCP
Desk Deskri ri si Prod Produk uk
Identifikasi Penggunaan Produk
Penyusunan Bagan Alir Proses Produksi
Konfirmasi Bagan Alir dengan Proses Produksi di lapangan
Identifikasi Bahaya pada Setiap tahap proses dan Tindakan pencegahannya (Prinsip 1)
Penent Penentuan uan Titik Titik Kendal Kendalii Kritis Kritis /CCP /CCP Prinsi Prinsi 2 Spesifikasi batas kritis (Prinsip 3)
Penyusunan sistem pemantauan (Prinsip 4)
Pelaks Pelaksana anaan an tindak tindakan an erbaik erbaikan an Prinsi Prinsi 5
Verifikasi sistem Prinsi 6
Penyimpanan data & dokumentasi (Prinsip 7)
1
ikaHACPP Application in Food Industry and Food Service
LANGKAH 1. PEMBENTUKAN TIM HACCP SERTA RUANG LINGKUP DAN TUJUAN Fungsi dalam Tim Tim Leader
Arif Suprayogi
Jabatan di Perusahaan Manager
Spesialist HACCP jasa boga
Indra Hermawan
Quality Control
Anggota Tim
Vidian Imam Nurfadilah
Ahli Gizi
Anggota Tim
Nurul Aulia Dewi Yuni Sari Maghfiroh
Laboran
Hanifah Muslimah
Sanitarian
Anggota Tim
Anggota Tim
Nama
Ruang Lingkup Analisis HACCP
Tujuan dari Analisis HACCP
Kepala pramusaji
Keahlian
Ahli Diit 7 tahun pengalaman Praktisi HACCP 5 tahun pengalaman di bidang katering dan Fasilitator HACCP, pengalaman 5 tahun Ahli Diit 5 tahun pengalaman dibidang konsultan dan 5 tahun pangalaman menu planning 5 tahun pengalaman analisis kimia 5 tahun pengalaman di bidang penyelenggaraan makanan Registered sanitarian pengalaman 5 tahun
1. Sistem manajemen untuk sistem pelayanan makanan di RSUD Leuwiliang terhadap diet biasa 2. Sistem ini untuk mencakup mulai penyediaan bahan baku sampai proses penyajian Manajemen sistem memasukkan tujuan berikut ini: 1. Keamanan pangan 2. Kualitas pangan sesuai spesifikasi pelanggan 3. Pembagian tugas yang lebih baik; meningkatkan pengetahuan produk, penanganan produk yang lebih baik 4. Kesehatan dan keselamatan kerja 5. Persyaratan peraturan 6. Isulingkungan
2
ikaHACPP Application in Food Industry and Food Service
LANGKAH
2
&
3
DESKRIPSI PRODUK DAN PENGGUNAAN PRODUK
IDENTIFIKASI
Langkah 2 : Deskripsi produk Nama Produk : Capcay Komposisi : Wortel, kembang kol, sawi hijau, kembang tahu, bakso sapi, bawang putih, garam, merica, kecap asin, jahe, dan bawang bombay Struktur Fisik dan Kimia : Capcay berbahan utama wortel, kembang kol, dan sawi hijau memiliki tekstur lunak dan tingkat kematangan yang tidak menghilangkan kesegarannya. Pemotongan bahan menggunakan ukuran kecil dan tipis. Metode pengawetan :-
Metode pengemasan
: Piring saji di tutup dengan wraping plastic
Kondisi penyimpanan
: Suhu ruang ±25°C
Metode distribusi
: Sentralisasi
Masa penggunaan
: + 3 jam
Persyaratan khusus dalam pelabelan
:Diberikan label diet makanan biasa dan lunak (garam rendah, DM, dan Hati) pasien kelas III, II, dan I
Penyiapan dan penggunaan oleh pelanggan
: Hidangan siap disantap disajikan dengan mangkuk disesuaikan dengan kelas pasien.
Langkah 3 : Identifikasi Penggunaan Produk
Capcay diperuntukan untuk pasien dengan diet makanan biasa dan lunak (garam rendah, DM, dan Hati) berdasarkan kelas pasien yaitu kelas III, II, dan I. Produk makanan ini tidak boleh dikonsumsi lebih dari 3 jam setelah penyajian.
Diverifikasi oleh : Ketua Tim
………………. ………………. Tandatangan
Manager
04 01 2019 Pelaksana
…………………… Jabatan
Tanggal
3
ikaHACPP Application in Food Industry and Food Service
4
ikaHACPP Application in Food Industry and Food Service
Langkah 4a : Diagram alir bahan baku ( penerimaan sampai dengan penyimpanan)
Bawang putih, bawang Ditola bombay
Seleksi
Ditolak
Merica,keca asin, air, jahe, garam, minyak goreng
Seleksi
Penyimpanan di suhu Freezer (≤-4°C)
Ditolak
Penyimpanan di suhu kamar (22-25°C)
Penyimpanan di suhu chiller (5-10°C)
Bakso sapi
Seleksi
Ditolak
Wortel, kembang kol, sawi hijau, kembang tahu
Seleksi
Ditolak
Penyimpanan di suhu chiller (5-10°C)
0
ikaHACPP Application in Food Industry and Food Service
Langkah 4b : Diagram alir proses (persiapan sampai dengan penyajian)
Bawang putih, Bawang bombay, merica, jahe
Bakso sapi
Dihaluskan
Minyak goreng
Dithawing air panas
Ditambahkan
Ditumis, 150°C 2-3 menit
Air, kecap, garam merica
Wortel, kembang kol, sawi hijau, kembang tahu
Ditambahkan
Dimasak, 180°C 15-20 menit
Penyimpanan di wadah
Diporsikan
Distribusi
1
ikaHACPP Application in Food Industry and Food Service
Gambar 5a: Verifikasi digram alir bahan baku
Bawang putih, bawang Ditola bombay
Seleksi
Ditolak
Merica,keca asin, air, jahe, garam, minyak goreng
Seleksi
Penyimpanan di suhu Freezer (-2°C)
Ditolak
Penyimpanan di suhu kamar (22-25°C)
Penyimpanan di suhu kamar (22-25°C)
Bakso sapi
Seleksi
Ditolak
Wortel, kembang kol, sawi hijau, kembang tahu
Seleksi
Ditolak
Penyimpanan di suhu kamar (22-25°C)
0
ikaHACPP Application in Food Industry and Food Service
Langkah 5b : Verifikasi diagram alir proses
Bawang putih, Bawang bombay, merica, jahe Bakso sapi
Dihaluskan
Minyak goreng
Dithawing air hangat
Ditambahkan
Ditumis, 87°C 3 menit
Air, kecap, garam merica
Wortel, kembang kol, sawi hijau, kembang tahu
Ditamabahkan
Dimasak, 96.7°C 20-25 menit
Penyimpanan di wadah
Diporsikan
Distribusi
1
ikaHACPP Application in Food Industry and Food Service
verifikasi oleh : Ketua Tim
………………. ………………. Tandatangan
Manager
04 01 2019 Pelaksana
…………………… Jabatan
Tanggal
0
ikaHACPP Application in Food Industry and Food Service
LANGKAH 6 : IDENTIFIKASI BAHAYA DAN TINDAKAN PENCEGAHANNYA (PRINSIP 1) BAHAN BAKU NO
1.
BAHAN BAKU/TAHAPAN PROSES Penyimpanan sayuran (wortel, kembang kol, dan sawi hijau)
IDENTIFIKASI BAHAYA
Biologi : Busuk oleh perkembangan Bakteri E.Coli
JUSTIFIKASI PENYEBAB BAHAYA Suhu penyimpanan tidak sesuai
SIGNIFIKANSI BAHAYA PELUANG KEPARAHAN SIGNIFIKANSI
TINDAKAN PENCEGAHAN
3
B
Signifikan
Diberikan SOP untuk penyimpanan bahan sayuran
2
C
Tidak signifikan
Memastikan jaminan supplier + SOP untuk penerimaan bahan
Fisik : Rusak dimakan ulat dan ditumbuhi jamur 2.
3.
Penerimaan bawang putih dan bombay
Fisik : Terdapat tanah dan kotoran lain
Penyimpanan bawang putih dan bombay
Biologi : Busuk oleh kapang/khamir
Penerimaan Merica bubuk
Fisik : Terdapat bulir pasir
Cara pendistribusian yang tidak hygine Penyimpanan pada suhu terlalu tinggi
Distributor tidak menyeleksi dengan baik
3
D
Tidak signifikan
Diberikan SOP untuk penyimpanan bumbu Diberikan SOP untuk ditributor bahan rempah
1
ikaHACPP Application in Food Industry and Food Service
4.
Penyimpanan garam dan minyak goreng
Fisik : Perubahan warna dan tekstur
Kemasan rusak 3 dan penyimpanan yang tidak sesuai
D
5.
Penerimaan dan penyimpanan kembang tahu
Fisik : Menjadi basah dan tekstur kusut
Kemasan rusak dan kontaminasi dari luar
3
D
6.
Penyimpanan Air
4
C
7.
Penerimaan Kecap asin
Fisik : Bau, warna, Wadah dan rasa tidak penyimpanan sesuai air sehat kurang hygine Biologi : Kontaminasi cemaran dan bakteri Staphylococus aureus dan Eschericia coli Fisik : Kemasan Cara rusak pendistribusia tidak hati-hati dan kurang pengawasan
3
C
Tidak Signifikan
Diberikan SOP untuk penyimpanan dan pengawasan kemasan Tidak Signifikan Diberikan SOP untuk penyimpanan dan pengawasan kemasan Signifikan Diberikan SOP untuk penyimpanan dan pengawasan kemasan
Tidak signifikan
Diberikan SOP untuk pendistribusian dan pengawasan kemasan
2
ikaHACPP Application in Food Industry and Food Service
TAHAPAN PROSES NO
1
2.
BAHAN IDENTIFIKASI BAKU/TAHAPAN BAHAYA PROSES Pencucian rempah Mikrobiologi : (bawang putih, Adanya cemaran bombay) dan sayur e.coli dari air (wortel, kembang pencucian kol, sawi hijau) Fisik : Masih terdapat kotoran Penghalusan merica, Fisik : Terkena bawang putih, dan serpihan dari alat bombay yang digunakan
3
Pemotongan sayur (wortel, kembang kol, dan sawi hijau)
3
Thawing bakso sapi
4.
Menumis bumbu
Mikrobiologi : Terdapat bakteri dari sumberpangan lain (salmonella, E.Coli) Mikrobiologi : Terdapat bakteri salmonella
Fisik : Overcook dan
JUSTIFIKASI PENYEBAB BAHAYA Air yang digunakan tidak Hygine
SIGNIFIKANSI BAHAYA PELUANG KEPARAHAN SIGNIFIKANSI
TINDAKAN PENCEGAHAN
2
D
Tidak Signifikan
Pengecekan sertifikat GMP air bersih secara rutin
4
E
Tidak signifikan
Pengecekan SOP penggunaan alat
2
C
Signifikan
Memerhatikan SOP penggunaan alat
Suhu dan waktuthawing yang tidak tepat
2
C
Signifikan
Memerhatikan SOP suhu dan waktu thawing
Suhu dan lama pemasakan tidak
3
D
Tidak Signifikan
Memerhatikan suhu dan lama
Pencucian tidak dicuci bersih Alat yang digunakan tidak bersih dan tidak laik pakai Kontaminasi silang dari pisau dan talenan yang digunakan
3
ikaHACPP Application in Food Industry and Food Service
5.
pembentukan karbon Memasak bahan Biologi : Masih yang sudah adanya baketri dicampur antara E.coli, Bacillus sayur dengan bumbu cereus
sesuai Suhu dan lama pemasakan tidak sesuai
pemasakan 2
D
Tidak Signifikan
Lebih memerhatikan suhu dan lama pemasakan
6.
Penyimpanan masakan
Biologi : Kontaminasi cemaran lalat, tikus, dan mikroba
Pengunaan alat 2 tidak sesuai dan tidak bersih
D
Tidak signifikan
Memerhatikan SOP penyimpanan alat
8.
Pemorsian makanan
Tidak mengikuti 2 standar oprasional pekerja
B
Signifikan
Memerhatikan SOP pekerja dalam memorsikan makanan
9.
Pendistribusian makanan
Fisik : Kontaminasi silang dari penjamah yang tidak memakai APD Biologi : Kontaminasi udara dan patogen lain
Tidak menutup 3 makanan dengan rapat dan benar
D
Tidak Signifikan
Lebih memerhatikan SOP distribusi makanan
4
ikaHACPP Application in Food Industry and Food Service
LANGKAH 7 : PENENTUAN TITIK KENDALI KRITIS/CRITICAL CONTROL POINT (PRINSIP 2) NO
1.
BAHAN BAKU/TAHAPAN PROSES Penyimpanan sayur (wortel,
BAHAYA
P1
P2
P3
P4
CCP/BUKAN CCP
Biologi : Busuk oleh Bakteri Fisik : Rusak digigit ulat
Ya
Tidak
Ya
Ya
Bukan CCP
Fisik : Bau, warna, dan rasa tidak sesuai air sehat Fisik : Terdapat kotoran
Ya
Tidak
Ya
Ya
Bukan CCP
Ya
Tidak
Ya
Ya
Bukan CCP
Biologi : Masih adanya baketri E.coli, Bacillus cereus, Salmonella Mikrobiologi : Terdapat bakteri dari sumber pangan lain (salmonella, E.Coli) Mikrobiologi : Terdapat bakteri salmonella Fisik : Kontaminasi silang dari penjamah yang tidak memakai APD
Ya
Ya
-
-
CCP
Ya
Tidak
Ya
Ya
Bukan CCP
Ya
Ya
-
-
CCP
Ya
Ya
-
-
CCP
kembang kol,sawi hijau) 3.
Penyimpanan Air
4.
Pencucian rempah dan sayur
5.
Memasak bahan yang sudah dicampur antara sayur, bakso dengan bumbu Pemotongan bahan sayur (wortel, kembang kol, sawi hijau)
6.
7.
Thawing bakso sapi
8.
Pemorsian makanan
5
ikaHACPP Application in Food Industry and Food Service
LANGKAH 8 : SPESIFIKASI BATAS KRITIS (PRINSIP 3)
NO
1.
BAHAN BAKU/ TAHAPAN PROSES (CCP) Memasak bahan yang sudah dicampur antara sayur, bakso dengan bumbu
2.
Pemorsian makanan
3.
Thawing bakso sapi
IDENTIFIKASI BAHAYA Biologi : Masih adanya baketri E.coli, Bacillus cereus, Salmonella
Fisik : Kontaminasi silang dari penjamah yang tidak memakai APD Mikrobiologi : Terdapat bakteri salmonella
TINDAKAN PENGENDALIAN
BATAS KRITIS
Pengecekan suhu dan waktu pemasakan
1 x 102koloni/g ( Bacillus cereus ) dan max 10 APM/g ( Eschericia coli) Salmonella = negatif/25g pH <6
Pengecekan setiap saat terhadap penggunaan APD dan penerapan SOP
Tidak terdapat potongan rambut dan terbebas dari virus yang dimiliki petugas penjamah makanan
Pengecekan suhu dan waktu thawing
(Salmonella = negatif/25g) pH <6 Suhu Chiller 4-8°C Waktu 1 jam thawing
6
ikaHACPP Application in Food Industry and Food Service
LANGKAH 9 : PENYUSUNAN SISTEM PEMANTAUAN (PRINSIP 4)
NO
BAHAN BAKU/ TAHAPAN PROSES (CCP)
BATAS KRITIS
PROSEDUR MONITORING WHAT
HOW
WHERE
WHO
WHEN
1.
Memasak bahan yang sudah dicampur antara sayur, bakso dengan bumbu
1 x 10 2koloni/g ( Bacillus cereus) dan max 10 APM/g ( Eschericia coli) Salmonella = negatif/25g pH <6
Waktu dan suhu memasak
Memantau suhu antara menumis hingga memasak dan waktunya
Di tempat memasak
Quality Control
Ketika proses pemasakan bahan makanan
2.
Thawing bakso sapi
Waktu dan suhu thawing
Memantau suhu chiller dan lama menthawing
Di tempat thawing
Quality Control
Ketika mau dithawing
3.
Pemorsian makanan
Waktu 1 jam dan Suhu chiller 4-8°C Salmonella (negatif/25g) Tidak terdapat potongan rambut dan terbebas dari virus yang dimiliki petugas penjamah makanan
Kebersihan dan kelengkapan APD
Memantau Tempat kebersihan dan pemorsian kelengkapan APD
Kepala pramusaji
Ketika sebelum dan sesudah memorsikan makanan
7
ikaHACPP Application in Food Industry and Food Service
LANGKAH 10, 11 & 12 : PELAKSANAAN TINDAKAN PERBAIKAN, VERIFIKASI SISTEM SERTA DOKUMENTASI DAN PENCATATAN (PRINSIP 5, 6 & 7) BAHAN BAKU/ TAHAPAN PROSES (CCP) Memasak bahan yang sudah dicampur antara sayur, bakso dengan bumbu
PROSEDUR MONITORING BATAS KRITIS
WHAT
HOW
WHERE
WHO
WHEN
TINDAKAN DOKUMENTASI VERIFIKASI KOREKSI & RECORD
1x 102koloni/g ( Bacillus cereus) dan max 10 APM/g ( Eschericia coli) Salmonella = negatif/25g pH <6
Waktu dan suhu memasak
Memantau Di tempat suhu antara memasak menumis hingga memasak dan waktunya
Quality Control
Ketika proses pemasakan bahan makanan
Memasak ulang dengan bahan yang segar bila diperlukan
Thawing bakso sapi
Waktu 1 jam dan Suhu chiller 4-8°C Salmonella (negatif/25g)
Waktu dan suhu thawing
Memantau suhu chiller dan lama menthawing
Di tempat thawing
Quality Control
Ketika mau dithawing
Mengganti bahan pangan bila diperlukan
Pemorsian makanan
Tidak terdapat Kebersihan potongan dan rambut (benda kelengkapan
Memantau kebersihan dan
Tempat Kepala pemorsian pramusaji
Ketika sebelum dan sesudah
Pengecekan Rekaman suhu dan pendata terkait waktu pemasakan jumlah bakteri yang dilakukan dari makanan selepas jadi melalui pengujian Lab
Pengecekan sertifikat atau data terkait jumlah bakteri dari supplier melalui pengujian Lab Menentukan Pengecekan laik dan tidak langsung laiknya secara fisik
Rekaman suhu dan waktu thawing yang dilakukan
Rekaman kelengkapan penggunaan APD
8
ikaHACPP Application in Food Industry and Food Service
asing) dan terbebas dari virus yang dimiliki petugas penjamah makanan
APD
kelengkapan APD
memorsikan pramusaji untuk makanan memorsikan kebersihan makanan, makanan dan jika tidak melalui data laik lakukan terkait jumlah evaluasi bakteri melalui pengujian Lab
pramusaji, dan pengecekan kebersihan makanan terbebas dari benda asing
9
ikaHACPP Application in Food Industry and Food Service
LANGKAH 12 : TETAPKAN DOKUMENTASI DAN PENCATATAN (PRINSIP 7)
CATATAN YANG DAPAT DISIMPAN JIKA DIPERLUKAN Dokumen HACCP 1. Catatan HACCP Plan dan perubahannya 2. Detail Tim HACCP dan pertemuan-pertemuan 3. Data yang digunakan untuk validasi Diagram alir 4. Diagram Alir 5. Data Decision tree 6. Detail produk – komposisi, penyimpanan, proses, dll Catatan HACCP- data detail untuk 1. Spesifikasi bahan mentah, catatan sertifikasi suplier 2. Data monitoring CCPs 3. Catatan tindakan koreksi 4. Temuan setelah tindakan koreksi diambil 5. Kalibrasi peralatan monitoring 6. Catatan training 7. Data audit/verifikasi sebelumnya Managemen dokumentasi HACCP 1. Dokumen diberi kode dengan tepat dan untuk memudahkan akses 2. Dokumen difilekan (versi lama disimpan di arsip untuk perido waktu tertentu in case diperlukan) 3. Dokumen semuanya ditandatangani, diberi tanggallengkap dan diapprove/disetujui
10
ikaHACPP Application in Food Industry and Food Service
11