LAPORAN PENDAHULUAN dan ASUHAN KEPERAWATA KEPERAWATAN N “NEONATAL “NEONATAL PNEUMONIA” P NEUMONIA”
Untuk Memenuhi Tugas Tugas P!"esi De#atemen Pediati$ Ruang %% Peinat!&!gi RSU D' Sai"u& An(a Ma&ang
O&eh) De(i *u&ia Rahma+anti NIM' %,--.-/-%%%%--0 %,--.-/-%%%%--0
PRO1RAM STUDI ILMU KEPERAWA KE PERAWATA TAN N 2AKULTAS KEDOKTERAN UNI3ERSITAS 4RAWI5A*A MALAN1 6-%.
LEM4AR PEN1ESAHAN LAPORAN PENDAHULUAN dan ASUHAN KEPERAWATA KEPERAWATAN N NEONATAL NEONATAL PNEUMONIA PNEUMONI A
Untuk Memenuhi Tugas Tugas P!"esi De#atemen Pediati$ Ruang %% Peinat!&!gi RSU D' Sai"u& An(a Ma&ang
O&eh ) DEWI *ULIA RAHMA* R AHMA*ANTI ANTI NIM' %,--.-/-%%%%--0 %,--.-/-%%%%--0
Telah diperiksa dan disetujui pada : Hari
:
Tangga ggal :
Pembimbing Akademik
(
Pembimbing Lahan
)
(
LAPORAN PENDAHULUAN NEONATAL NEONATAL PNEUMONIA PNEUMONI A
%' De De"i "ini nisi si Pn Pnem em!u !uni nia a
)
Untuk Memenuhi Tugas Tugas P!"esi De#atemen Pediati$ Ruang %% Peinat!&!gi RSU D' Sai"u& An(a Ma&ang
O&eh ) DEWI *ULIA RAHMA* R AHMA*ANTI ANTI NIM' %,--.-/-%%%%--0 %,--.-/-%%%%--0
Telah diperiksa dan disetujui pada : Hari
:
Tangga ggal :
Pembimbing Akademik
(
Pembimbing Lahan
)
(
LAPORAN PENDAHULUAN NEONATAL NEONATAL PNEUMONIA PNEUMONI A
%' De De"i "ini nisi si Pn Pnem em!u !uni nia a
)
a' Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai pada jaringan parenkim paru yang biasanya disebabkan karena infeksi bakteri dengan tanda dan gejala seperti batuk, sesak napas, demam tinggi, disertai dengan penggunaan otot bantu napas dan adanya berc bercak ak infi infiltrat ltrate e pada jaringan jaringan paru (epkes !" #$$# #$$#)% )% Pneu Pneumoni monia a adalah proses proses inflamatori parenkim paru paru yang umumnya umumnya disebabkan oleh agens agens infeksius (&melt'er, #$$#)% 7' Pneumo Pneumoni nia a adala adalah h infla inflamas masii yang yang mengen mengenai ai paren parenkim kim paru% paru% &ebagi &ebagian an besar besar disebabkan oleh mikroorganisme (irusbakteri) dan sebagian kecil disebabkan oleh hal lain (aspirasi, radiasi, dll)% Pneumonia pada anak merupakan infeksi yang serius dan dan banya banyak k dider diderita ita pada anak*ana anak*anak k diseluru diseluruh h dunia dunia % Pneumonia merupakan penyebab penting infeksi neonatal dan untuk angka morbiditas dan mortalitas yang signifikan, pada periode neonatal% $' Pneumonia neonatal adalah infeksi paru*paru pada neonatus% engan menyajikan gambaran klinis dari gangguan pernapasan, terkait dengan temuan radiologi dada menunjukkan pneumonia dan bertahan selama minimal + jam% -nset bisa terjadi pada saat lahir dan bagian dari sindrom sepsis atau setelah . hari dan terbatas pada paru*paru% Tanda*tandanya mungkin terbatas pada kegagalan pernafasan atau berlanju berlanjutt ke arah arah syok dan kematian kematian%% "nfeksi "nfeksi dapat dapat ditularka ditularkan n melalui melalui plasenta plasenta,, aspirasi atau diperoleh setelah kelahiran (/aserta, #$$0)% d' Pneumonia pada neonatus sering terjadi akibat transmisi ertikal ibu*anak yang berhubungan dengan proses persalinan% "nfeksi terjadi akibat kontaminasi dengan sumber infeksi dari ibu, misalnya melalui aspirasi mekonium, cairan amnion, atau dari seriks ibu% "nfeksi dapat berasal dari kontaminasi dengan sumber infeksi dari !& (hospitalacquired hospitalacquired pneumonia), pneumonia), misalnya dari pera1at, dokter, atau pasien lain2 atau dari alat kedokteran, misalnya penggunaan entilator% isamping itu, infeksi dapa dapatt
terj terjad adii
akib akibat at
kont kontam amin inas asii
deng dengan an sumb sumber er infe infeks ksii
dari dari masy masyar arak akat at
(communityacquired communityacquired pneumonia)% pneumonia)% Pada neonatus gejala dan tanda pneumonia lebih beragam, gejala dan tanda pneumonia tidak selalu jelas terlihat% 3ambaran klinis pneumoni pneumonia a neonatus neonatus tidak tidak khas, khas, mencakup mencakup serangan serangan apnea, apnea, sianosis sianosis,, merintih merintih,, napas napas cuping cuping hidung, hidung, takipnea takipnea,, letargi, letargi, muntah, muntah, tidak mau minum, takikardi takikardi atau bradikardi, retraksi subkosta, dan demam% e' Pneumonia neonatal merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan akut ("&PA) yang disebabkan terutama oleh bakteri, yang paling sering menyebabkan kematian pada pada
bay bayi
dan dan
anak anak
bali balita ta%%
4akt 4akter erii
peny penyeb ebab ab pneu pneumo moni nia a
pali paling ng seri sering ng
adalahstreptococcus pneumonia (pneumokokus), hemophilus influen'a tipe b (Hib) dan staphylococcus aureus% Pneumonia merupakan penyebab utama kematian di antara semua kelompok umur% Pada anak*anak, banyak dari kematian ini terjadi
pada masa neonatal% -rganisasi 5esehatan unia memperkirakan bah1a satu dari tiga kematian bayi baru lahir disebabkan pneumonia, Lebih dari dua juta meninggal setiap tahun di seluruh dunia% Pneumonia neonatal merupakan penyebab signifikan kematian pada bayi yang baru lahir, yang terjadi dalam 6$ hari pertama kehidupan bayi% 4ayi dengan pneumonia yang terkomplikasi oleh infeksi melalui darah memiliki "'
resiko kematian% (7alukou1, #$88) Pada neonatus, agen penyebab infeksi umumnya bakteri daripada irus% "nfeksi ini sering diperoleh pada saat proses persalinan, dapat berasal dari cairan ketuban atau jalan lahir, tetapi juga dapat terjadi sebagai akibat dari intubasi dan entilasi% Tanda*tanda klinis dan radiografi pneumonia pada neonatal dapat non*spesifik% 5egagalan untuk mengobati pneumonia pada neonatal dapat mengakibatkan kematian,
karena
itu
semua
neonatus
menunjukkan
tanda*tanda
distress
pernapasan baik itu tanpa sebab non*infeksi yang jelas harus dipertimbangkan untuk pemberian antibiotik secara rutin%
6' E#idemi!&!gi8Insiden Kasus "nsiden Pneumonia neonatal diperkirakan 89 pada bayi cukup bulan, 8$9 pada bayi kurang bulan, serta kejadian meningkat pada neonates yang dira1at di "/;%
/' Eti!&!gi Pneum!nia Ne!nata& Penyebab dari pneumonia neonatal adalah hampir sama dengan penyebab pneumonia pada umumnya, yaitu: - 4akteri: 3rup 4 &treptokokus, &tapilokokus Aureus, &tapilokokus
-
/oli, Pseudomonas, &erratia =arcescens, 5lebsiella >irus: !&>, Adenoirus,
% ?amur: /andida%
-rganisme yang penyebab pneumoni berariasi menurut kelompok umur% eonatus sejak lahir sampai usia 6 minggu, kelompok bakteri pathogen yang umum didapatkan ialah 4 streptokokus dan bakteri gram negatif% " nfeksi bakteri ini merupakan penularan yang bersumber dari ibu% &treptococcus pneumoniae paling sering didapatkan pada bayi berumur 6 minggu sampai 6 bulan% Pada umur 6 bulan sampai umur prasekolah, irus dan &treptococcus pneumoniae yang paling dominan menyebabkan pneumonia, sedangkan
bakteri
lain
yang
berpotensi
termasuk
=ycoplasma
pneumoniae,
Haemophilus influen'ae tipe 4 dan non*typeable strain, &taphylococcus aureus, dan =ora@ella catarrhalis% Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme% 5ecurigaan klinis yang disebabkan oleh agen pathogen dapat dijadikan petunjuk disamping ri1ayat penyakit dan pemeriksaan fisik% &ementara hampir setiap mikroorganisme dapat menyebabkan pneumonia seperti infeksi bakteri spesifik, infeksi irus, jamur, dan mikobakteri% ;sia
pada saat terkena infeksi, sejarah eksposur, faktor risiko terhadap agen patogen, dan ri1ayat imunisasi semuanya dapat memberikan petunjuk yang mengarahkan kepada agen yang menginfeksi% alam sebuah studi multicenter prospektif, dari 8+ anak dira1at di rumah sakit dengan /ommunity*acBuired pneumonia (/AP), didapatkan .09 anak terinfeksi agen patogen% 4akteri piogenik menyumbang C$9 dari kasus, dimana .69 adalah karena &treptococcus pneumoniae, sedangkan bakteri atipikal pneumoniae seperti =ycoplasma pneumoniae dan /hlamydophila pneumonia terdeteksi masing*masing 8+9 dan 09, &edangkan irus didapatkan
+9% &ebanyak #69 dari anak*anak dapat memiliki
penyakit irus dan bakteri bersamaan akut% Analisis multiariabel menunjukkan bah1a suhu yang tinggi (6,+D/) dalam 1aktu .# jam dan adanya efusi pleura secara bermakna dikaitkan dengan pneumonia bakteri% Pada bayi baru lahir (usia $*6$ hari), beberapa organisme bertanggung ja1ab terhadap terjadinya infeksi terutama pneumonia yang pada akhirnya dapat terjadi sepsis neonatorum dini% Hal ini tidak mengherankan mengingat peran dari genitourinari ibu dan flora saluran pencernaan merupakan proses yang dapat mengakibatkan infeksi pada neonatus% "nfeksi oleh kelompok 4 &treptococcus, Listeria monocytogenes, atau gram negatif batang (misalnya, , Treponema pallidum (penyebab pneumonia alba), To@oplasma gondii, dan lain*lain, dapat menyebabkan pneumonia pada #+ jam pertama kehidupan% 3ambaran klinis biasanya melibatkan sistem organ lain% "nfeksi irus yang didapat dalam komunitas masyarakat sering juga terjadi pada pada bayi baru lahir dan jarang pada bayi yang lebih tua% >irus yang paling sering terisolasi adalah respiratory syncytial irus (!&>)% Antibodi yang berasal dari ibu penting dalam melindungi bayi baru lahir dari infeksi tersebut% Pada bayi prematur diduga tidak mendapatkan cukup imunoglobulin transplasenta "g3, sehingga sangat rentan untuk mendapatkan infeksi%
Pen+e7a7 dai 9!mmunit+:A$;uied Pneum!nia <9AP= 7edasakan
ke&!m#!k
usia Umu Lahir*#$ hari
Pen+e7a7 teseing 4acteria
Pen+e7a7 te>aang 4acteria Anaerobic organisms
3roup 4 streptococci
3roup streptococci
Listeria monocytogenes
Haemophilus influen'ae &treptococcus pneumoniae ;reaplasma urealyticum >iruses /ytomegaloirus
Herpes simple@ irus 6 mgg * 6 bln
+ 4ln E Thn
4acteria
4acteria
/hlamydia trachomatis
4ordetella pertussis
&% pneumonia
H% influen'ae type 4 and nontypeable
>iruses Adenoirus
=ora@ella catarrhalis
"nfluen'a irus
&taphylococcus aureus
Parainfluen'a irus 8,#,and 6
;% urealyticum
!espiratory syncytial irus
>irus /ytomegaloirus
/hlamydia pneumoniae
4acteria H% influen'ae type 4
=ycoplasma pneumoniae
=% catarrhalis
&% pneumonia
=ycobacterium tuberculosis
>iruses Adenoirus
eisseria meningitis
"nfluen'a irus
&% aureus
Parainfluen'a irus
>irus >aricella*'oster irus
Umu
Pen+e7a7 teseing
Pen+e7a7 te>aang
!hinoirus !espiratory syncytial irus
?' K&asi"ikasi #neu!nia ne!nata& 5lasifikasi Pneumonia eonatal dapat dibagi menjadi : a% Inta#atum #neum!nia - Pneumonia "ntrapartum diperoleh selama perjalanan melalui jalan lahir% "ntrapartum pneumonia may be acBuired ia hematogenous or ascending transmission, or it may result from aspiration of infected or contaminated maternal fluids or from mechanical or ischemic disruption of a mucosal surface that has been freshly coloni'ed 1ith a maternal organism of appropriate inasie
-
potential and irulence% "ntrapartum pneumonia dapat diperoleh melalui transmisi hematogenous, atau aspirasi dari ibu yang terinfeksi, atau terkontaminasi cairan atau dari mekanik, atau gangguan iskemik dari permukaan mukosa yang telah baru saja dijajah dengan ibu inasif organisme yang sesuai potensi dan irulensinya% "nfants 1ho aspirate proinflammatory foreign material, such as meconium or blood, may
-
manifest pulmonary signs immediately after or ery shortly after birth% 4ayi yang aspirasi benda asing, seperti mekonium atau darah, dapat me1ujudkan tanda*tanda paru segera setelah atau sangat segera setelah lahir%
7' "nfectious processes often hae a honeymoon period of a fe1 hours before sufficient inasion, replication, and inflammatory response hae occurred to cause clinical signs%Pneum!nia #as$a&ahi "ntrapartum pneumonia is acBuired during passage through the birth canal% 8) Postnatal pneumonia in the first #+ hours of life originates after the infant has left the birth canal%Pasca kelahiran pneumonia dalam #+ jam pertama kehidupan berasal setelah bayi lahir% #) Postnatal pneumonia may result from some of the same processes described aboe, but infection occurs after the birth process%Pasca kelahiran radang paru*paru dapat diakibatkan dari beberapa proses yang sama seperti yang dijelaskan di atas, tetapi infeksi terjadi setelah proses kelahiran% 6) The freBuent use of broad*spectrum antibiotics encountered in many obstetrical serices and neonatal intensie care units ("/;s) often results in predisposition of an infant to coloni'ation by resistant organisms of unusual pathogenicity%Fang sering menggunakan antibiotik spektrum luas yang dihadapi dalam banyak pelayanan obstetri dan bayi baru lahir unit pera1atan intensif ("/;) sering mengakibatkan kecenderungan dari bayi untuk kolonisasi oleh organisme resisten pathogenicity yang tidak biasa% "nasie therapies typically reBuired in these infants often allo1 microbes accelerated entry into deep structures that ordinarily are not easily accessible%Terapi inasif yang diperlukan dalam oleh bayi sering menyebabkan mikroba masuk ke dalam struktur yang biasanya tidak mudah diakses% +)
5umanagent masuk melalui plasenta
mengikuti sistem peredaran darah janin
(hematogen) sampai ke paru*paru janin menimbulkan gejala pneumonia yang disebut juga Early Onset Pneumoni (pada umur 6 hari pertama)% 7' As$ending Pneum!nia
dada, batuk dan mendengus%7H- tidak membedakan antara pneumonia neonatal dan bentuk lain dari sepsis berat, seperti bakteremia, karena gejala*gejala yang tampak hamper sama, dan keterlibatan organ dan pengobatan empirik rejimen yang sama% Takipnea merupakan tanda yang paling sering didapatkan dalam C$*09 kasus, termasuk tanda lain seperti retraksi dada (6C*089 kasus), demam (6$*C9), ketidakmampuan untuk makan (+6 *+09), sianosis (8#*+$9), dan batuk (6$*+9)% Tanda a1al dan gejala pneumonia mungkin tidak spesifik, seperti malas makan, letargi, iritabilitas, sianosis, ketidakstabilan temperatur, dan keseluruhan kesan bah1a bayi tidak baik% 3ejala pernapasan seperti grunting (mendengus), tachypnea, retraksi, sianosis, apnea, dan kegagalan pernafasan yang progresif% Pada bayi dengan entilasi mekanik, kebutuhan untuk dukungan entilasi meningkat dapat menunjukkan infeksi% Tanda*tanda pneumonia pada pemeriksaan fisik, seperti tumpul pada perkusi, perubahan suara napas, dan adanya ronki, radiografi thora@ didapatkan infiltrat baru atau efusi pleura% Tanda akhir pneumonia pada neonates tidak spesifik seperti apnea, takipnea, malas makan, distensi abdomen, jaundice, muntah, respirasi distress, dan kolaps sirkulasi% &elain gejala klinis di atas, dapat juga muncul gambaran klinis AP3A! &core rendah, segera setelah lahir terjadi distress nafas, perfusi perifer rendah, letargi, tidak mau minum, tidak mau minum, distensi abdomen, suhu tidak stabil, asisdosis metabolik, "/ .' Pemeiksaan 2isik Hasil pemeriksaan fisik akan ditemukan tanda*tanda konsolidasi paru berupa perkusi paru pekak, auskultasi terdapat ronchi nyaring dan suara pernapasan bronchial, inspirasi rales dan terdapat penggunaan otot aksesori% 0' Pemeiksaan Penun>ang8Diagn!stik a' Pemeriksaan radiology (/hest J*!ay) : Teridentifikasi adanya penyebaran (misal lobus dan bronchial), menunjukkan multiple absesinfiltrat, empiema (&taphylococcus), penyebaran atau lokasi infiltrasi (bacterial), penyebarane@tensie nodul infiltrat (iral)% 7' Pemeriksaan laboratorium: L, &erologi, L<: leukositosis menunjukkan adanya infeksi bakteri, menentukan diagnosis secara spesifik, L< biasanya meningkat%
Analisis gas darah dan Pulse o@imetry menilai tingkat hipoksia dan kebutuhan -#% Pe1arnaan 3ram/ultur sputum dan darah: untuk mengetahui oganisme penyebab% Analisa cairan lambung, bila leukosit (K) menunjukkan adanya inflamasi amnion (risiko pneumonia tinggi)% Pemeriksaan fungsi paru*paru :olume mungkin menurun, tekanan saluran udara meningkat, kapasitas pemenuhan udara menurun dan hipoksemia
' Diagn!sis Pneu!m!nia Nen!nata& 5ultur bakteriologis konensional merupakan tes yang paling banyak digunakan% Aerobik inkubasi dari kultur sudah cukup untuk mendapatkan agen pathogen yang menyebabkan infeksi% =eskipun air ketuban berbau busuk yang sering disebabkan oleh bakteri anaerob, tetapi organisme ini jarang menjadi penyebab infeksi% 5ultur jamur, irus, dan ;% urealyticum merupakan tes yang lainnya yang dapat dilakukan tetapi harus didasarkan pada gejala klinis yang ada% &elain pengujian hematologi, biokimia darah, dan kultur bakteri, pencitraan pencitraan dada radiografi dianggap komponen penting dalam membuat diagnosis pneumonia neonatal% Pencitraan diagnostik tidak hanya dilakukan pada penilaian a1al kondisi neonatus dan untuk menegakkan diagnosis, tetapi juga untuk memantau perkembangan penyakit dan efek dari tindakan terapi interensi% !adiografi thora@ konensional tetap menjadi diagnosis andalan pada neonatus dengan gejala distress pernapasan% Pada neonatus, radiografi thora@ sebagian besar dilakukan dengan posisi supine dan dalam proyeksi anteroposterior% Pada pneumonia didapatkan Perbercakan dengan pola garis di perihilar yang dapat menyerupai TT (Transient Tachypnea of The e1born), Perbercakan pada pneumonia akibat S. Pneumonia group B dapat menyerupai H= dengan penurunan olume paru% 4ayi aterm dengan gambaran H= (!espiratory istress &yndrome) harus dianggap sebagai pneumonia sampai terbukti sebaliknya%
eonatal pneumonia%4ercak konsolidasi diseluruh kedua lapangan paru
Pada kebanyakan kasus pneumonia, perbercakan asimetris dan hiperaerasi dapat terlihat%
Perbercakan retikulogranular seperti pada H= dapat terlihat, terutama pada pneumonia akibat S.pneumoniae grup B.
5omsolidasi pada lobus superior kiri paru akibat S. pneumonia.
Penyakit b*hemolytic streptococcal grup 4% seorang bayi umur # hari, tampak bayangan infiltrate yang luas pada kedua paru terutama pada paru kiri dan efusi pleura pada paru kiri% =ediastinum terdiring ke sisi kanan%
Pneumonia aspirasi% Tampak granular kasar dengan aerasi tidak teratur dari aspirasi bahan yang terkandung dalam cairan ketuban, seperti erniks kaseosa, sel*sel epitel, dan mekonium%
Pneumotoraks sisi kiri% =erupakan 5omplikasi dari pneumonia neonatal% Perhatikan ruang lobus atas terdapat bayangan udara pada kedua sisi paru%
4ayi baru lahir segera setelah lahir dengan sianosis dan gangguan pernapasan dan menjalani operasi untuk penyakit jantung ba1aan% Terdapat bayangan udara sebelum operasi, yang diinterpretasikan sebagai edema paru% amun, setelah operasi, dengan tindakan aspirasi bronkial didapatkan Staphylococcus aureus%
Pneumonia pada paru kiri lobus atas: Pada hemidiaphragm kiri terlihat menunjukkan keadaan patologi% Pada foto lateral, didapatkan kekeruhan yang luas pada pada bagian anterior ke fissure obliB pada atas lobus% =eskipun pneumonia neonatal tidak memiliki tanda karakteristik yang jelas, 4anyak hasil radiografi thora@ yang ditemukan konsisten dengan pneumonia neonatal% Ada beberapa tanda seperti kekeruhan yang luas pada parenkim paru yang menyerupai tanda ground*glass appearanceM dari sindrom distress pernapasan % Tanda ini tidak spesifik ditemukan pada proses hematogen% Aspirasi cairan yang terinfeksi dapat memberikan gambaran serupa% 5ekeruhan yang merata atau konsolidasi umumnya dianggap sebagai komplikasi antepartum atau aspirasi intrapartum, terutama ketika bagian perifer dari paru*paru terlibat% ensitas yang merata di bada bagian basa di kedua paru terutama paru kanan menunjukkan aspirasi postnatal% Hiperinflasi terkait dengan konsolidasi merata menunjukkan obstruksi jalan napas parsial yang disebabkan oleh sumbatan lender dan debris inflamasi% Tanda air bronchogram biasanya menunjukkan konsolidasi yang luas, tetapi tanda ini tidak pesifik dan mungkin berkaitan perdarahan paru atau edema% 5ehadiran pneumatoceles terkait dengan efusi pleura menunjukkan proses infeksi pneumonia% alam sebuah studi tentang radiografi thora@ didapatkan 6$ bayi yang di otopsi dengan paru*paru yang terinfeksi, kelainan yang paling umum diidentifikasi adalah densitas
aleolar bilateral (..9)% ari pasien ini, sepertiga memiliki karakteristik yang luas, perubahan densitas aleolar dengan air bronchograms yang banyak% 5ehadiran efusi pleura pada penyakit membran hialin dan transien takipnea yang menetap selama 8*# hari merupakan tanda yang sangat membantu membantu dalam diagnosis pneumonia neonatal% Perubahan radiografi yang didapat dapat membantu dalam diagnosis pneumonia neonatal, terutama jika informasi ini berkorelasi dengan gambaran klinis% /T scan dapat membantu meninykirkan kemungkinan tumor, kelainan pembuluh darah, kelainan lobus, dan untuk menetapkan adanya infiltrate%
/T scan a@ial menggambarkan bayanngan udara ruang yang luas pada kedua paru dan konsolidasi pada basal paru yang berhubungan dengan air bronchogram yang berasal dari pneumonia neonatal% ;ltrasonography merupakan pemeriksaan radiografi yang berguna dalam keadaan tertentu% ;ltrasonography sangat berguna untuk mengidentifikasi dan melokalisasi cairan dalam ruang pleura dan perikardial% ;ltrasonography merupkana teknik noninasif yang cocok untuk neonatus% ;ltrasonography memiliki sensitiitas yang tinggi dalam mendeteksi efusi pleura dan mendeteksi konsolidasi di basis paru*paru% Tidak ada radiasi yang terlibat dan prosedur dapat diulang berkali*kali%
DI22ERENSIAL DIA1NOSIS iagnosis differensial dari patologi paru berdasarkan olume dan densitas paru%
oto thora@ normal anak usia # hari
A
B
Aspirasi =econium% A Tampak corakan kasar, globular, glabulated pada seluruh lapangan paru% >olume paru meningkat% 4 hypere@pansion dan corakan kasar diseluruh lapangan paru% ?antung tampak membesr (meskipun tidak dalam kasus ini)
A
B
Transient tachypnea of the ne1born% A' 4ayi baru lahir dengan section tampak bayangan strand*likeM yang luas pada bagian hilus pada kedua paru% >olume paru meningkat% 4' Tampak cairan pada fissure mayor (panah hitam)%
A
B
Hyaline membrane disease% A' Pada bayi premature diteumkan tanda ground*glass appearanceM pada kedua paru% >olume paru normal% Tampak endotracheal tube dalam carian% 4'Tampak tanda granular yang disebabkan oleh atelectatic surfactant*deficient aleoli (terminal air sacs)
A
B
Hyaline membrane disease% (A) 4ayi umur 8 hari, tampak bayangan reticulonodular dengan prominent air bronchogram% (4) 4ayi umur 6 hari, tampak opasifikasi paru dengan kontur jantung dan diafragma yang menghilang% %-' Peng!7atan Pneum!nia Ne!nata& 7H- merekomendasikan penggunaan ampicillin ($mgkg) setiap 8# jam dalam minggu pertama kehidupan, kemudian pada umur #*+ minggu diberikan tiap jam, ditambah dengan dosis tunggal gentamicin% Pengobatan lini pertama dapat diberikan ampicilin seperti ben'ylpenicillin atau amo@icillin, sedangkan gentamicin seperti amikasin atau tobramycin% ?ika bakteri S. Aureus yang didapat, dengan resisten terhadap penicillin seperti fluclo@acillin atau clo@acillin maka harus diganti dengan ampicillin% alam sebuah percobaan acak pada bayi 5enya, pemberian sehari sekali gentamicin dengan dosis loading mgkg, pada bayi G # kg diberikan
# mgkb,
sedangkan pada bayi I # kg diberikan + mg dalam minggu pertama kehidupan% Pemberian + mgkg pada bayi yang berat G # kg atau C mgkg dengan berat I # kg dalam minggu kedua tau lebih% ?ika bayi tidak berespon terhadap pemberian antibiok lini pertama, 7H- merekomendasikan untuk mengganti antibiotic dengan generasi ketiga cephalosporin atau kloramfenikol terutama pada bayi yang tidak premature dan leel obat dapat di monitor% Prinsip*prinsip umum pengobatan serupa dengan anak, yaitu hidrasi, anti*pyretics dan entilasi dukungan jika diperlukan% Pada bayi yang berumur kurang dari 8 bulan jika penyebabnya bakteri dapat diberikan ampicillin .*8$$ mgkghr dan gentamicin mgkg, untuk umur 8*6 bulan dapat diberikan /efuro@ime .E8$ mgkghr atau co* amo@icla +$ mgkghari% &edangkan pada umur lebih dari 6 bulan diberikan 4en'ylpenicillin atau erythromycin, jika tidak berespon segera ganti dengan cefuro@ime atau amo@icillin% Pengobatan pendukung pada pneumonia non bakteri, jika penyebabnya /hlamydia dan mycoplasma harus diterpi dengan erythromycin +$E$ mgkghari dan diberikan peroral% ?ika pneumonia yang disebabkan oleh pneumocystis carinii dapat diberikan co* trimo@a'ole 8E#. mgkghr% Prioritas a1al pada anak dengan pneumonia meliputi identifikasi dan pengobatan gangguan pernapasan, hipoksemia dan hiperkarbia% =endengus, melebar, tachypnea parah dan retraksi harus meminta dukungan pernapasan langsung% Anak*anak yang berada dalam kesulitan pernapasan yang parah harus menjalani intubasi trakea jika mereka tidak mampu untuk mempertahankan oksigenasi atau mengalami penurunan tingkat kesadaran% Amoksisilin digunakan sebagai agen lini pertama untuk anak*anak dengan pneumonia komunitas tanpa komplikasi, 3enerasi kedua atau ketiga dari sefalosporin dan antibiotik macrolide seperti a'itromisin merupakan alternatif yang bisa diterima%
Pada pasien ra1at inap biasanya diobati generasi sefalosporin intraena, dan seringkali dikombinasikan dengan macrolide% Pneumonia "nfluen'a A yang sangat parah atau bila terjadi pada pasien berisiko tinggi dapat diobati dengan oseltamiir atau 'anamiir% Pneumonia >irus Herpes &imple@ diobati dengan asikloir parenteral, sedangkan
"nfeksi jamur inasif, seperti yang
disebabkan oleh Aspergillus atau spesies Nygomycetes, dapat diberikan amfoterisin 4 atau orikona'ol% Amo@icillin dapat digunakan sebagai terapi lini pertama, pada bayi dan anak yang diduga pneumonia rigan sampai sedang% Pemberian amo@icillin efektif pada bakteri pathogen inasie streptococcus pneumoniae. Ampicillin or penicillin 3 dapat juga diberikan pada bayi dan usia sekolah% Terapi empiris dengan pemberian cephalosporin generasi ketiga seperti ceftria@one atau cefota@ime pada bayi dan anak yang dira1at di rumah sakit dengan ri1ayat imunisasi yang tidak lengkap% %%' Pea(atan Su#!ti" Pneum!nia Ne!nata& Pera1atan supportif pada neonatus dengan pneumonia akan memberikan hasil akhir yang lebih baik dan menurunkan angka kematian% Hal ini t ermasuk penggunaan oksigen, deteksi dan pengobatan hipoksemia dan apnea, termoregulasi, deteksi dan pengobatan hipoglikemia, dan meningkatkan penggunaan cairan intraena dan suplemen gi'i melalui nasogastrik% Pemberian A&"
yang
sering
sangat dianjurkan
kecuali bila
ada
kontraindikasi yang pasti, seperti muntah, intoleransi gastrointestinal atau risiko tinggi aspirasi% Pemberian intraena yang mengandung garam isotonik dengan de@trose * 8$9 yang lebih sedikit dibanding dosis maintenance merupakan rekomendasi, disebabkan karena ekskresi air cairan bebas bebas menurun pada bayi dengan infeksi pneumonia akut% %6' Pen$egahan Pneum!nia Nen!nata& &trategi untuk mencegah dan mengobati pneumonia neonatal membutuhkan interensi di semua tingkat penyediaan layanan kesehatan, yaitu masyarakat, pera1atan primer, kabupaten dan rumah sakit tersier% Langkah*langkah yang telah terbukti efektif dalam pencegahan pneumonia neonatal meliputi: a% =anajemen aktif pada penanganan pecah ketuban b% "nisiasi menyusi dini dan pemberian A&" eksklusif, dan c% =enghindari pneumonia nosokomial pada unit pera1atan intensif di mana akibat infeksi yang umum ditemukan seperti enterik basil 3ram negatif (<% coli, 5lebsiella,
staphylococcus koagulase negatif dan &%
aureus multiresisten% 4akteri kolonisasi pada tabung endotrakeal, humidifers, entilator tabung, infus, probe temperatur% Peralatan (misalnya stetoskop) dan sarung tangan tangan merupakan a1al terjadinya infeksi neonatal% =encuci tangan adalah hal yang paling sederhana dan dan paling efektif untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial% "dentifikasi dan pembersihan peralatan yang terkontaminasi juga mencegah infeksi nosokomial% d% &elain menghindari kontak menular, aksinasi merupakan adalah modus utama pencegahan% &ejak diperkenalkannya aksin H"4 terkonjugasi, tingkat pneumonia H"4
telah
menurun
secara
signifikan%
amun,
diagnosis
masih
harus
dipertimbangkan pada orang yang tidak diaksinasi, termasuk yang pada umur yang lebih muda dari # bulan, yang belum menerima suntikan pertama mereka% 4ayi yang berisiko tinggi seperti bayi prematur dan bayi yang baru lahir dengan penyakit jantung ba1aan, pemberian profilaksis !&> intramuskular bulanan palii'umab dengan dosis 8 mg kg olume 8 mL maksimum per injeksi, merupakan rekomendasi% %/' Asuhan Ke#ea(atan Pneum!nia Nen!nata& %' Pengka>ian a' Anamnesa: %' "dentitas meliputi nama, umur, jenis kelamin, nomor !=, ama penanggung ja1ab, hubungan dengan pasien, alamat% 6' !i1ayat antenatal: pemeriksaan selama hamil (A/), hari pertama haid terakhir (HPHT), tapsiran partus (TP)% /' !i1ayat intranatal: perdarahan, ketuban pecah, ga1at janin, demam, keputihan, ri1ayat terapi% ?' !i1ayat penyakit ibu: =, Asma, Hepatitis 4, T4, Hipertensi, jantung dan lainnya% @' !i1ayat
persalinan:
cara persalinan (spontan, section, forceps) dan
indikasinya ,' 5; bayi saat persalinan: actiity tonus refle@ (AT!), tangisan, nadi, pernafasan, kelainan fisik, berat badan, panjang badan, lingkar lengan, lingkar dada, AP3A! score% b% Pemeriksaan fisik 8% 4reathing rekuensi napas cepat dan dangkal, gerakan dinding toraks dapat berkurang pada daerah yang terkena, perkusi normal atau redup, retraksi sternum dan intercostal space%
Pada pemeriksaan auskultasi paru dapat
terdengar suara nafas utama melemah atau mengeras, suara nafas
tambahan berupa ronkhi basah halus di lapangan paru yang terkena, kadang disertai dengan sputum% #% 4lood enyut nadi perifer melemah, tekanan darah biasanya normal, batas jantung tidak mengalami pergeseran, akral dingin, sianosis, kulit pucat, icterus, /!T memanjang (I6 det)% 6% 4rain 5lien dengan pneumonia berat biasanya mengalami penurunan kesadaran, didapatkan sianosis perifer apabila gangguan perfusi jaringan berat% Perlu dikaji tingkat kesadaran, besar dan reflek pupil terhadap cahaya +% 4ladder Pengukuran olume output dan intake cairan, oleh karena itu pera1at perlu memonitor adanya oliguria karena hal tersebut merupakan tanda a1al dari syok% ikaji pula kelainan pada genetalia dan pola eliminasi urine% % 4o1el ikaji apakah ada distensi pada abdomen, bising usus, bagaimana pola eliminasi ali, adakah kelainan pada anus% C% 4one idapatkan kelemahan dan kelelahan secara fisik, dikaji pula adakah kelainan pada tulang yang kemungkinan karena trauma persalinan atau kongenital, bagaimana AT! (actiity tonus respon)% 6' Diagn!sa Ke#ea(atan <*ang Mungkin Mun$u&= a' 4ersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan inflamasi bronchial, pembentukan edema, dan penumpukan sekret% 7' Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan ekspansi paru yang tidak efektif% $' 5erusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan transportasi oksigen% d' 3angguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan rasio entilasi dan difusi parenkim paru ditandai dengan sianosis jaringan perifer% /' Ren$ana Tindakan a' 4ersihan jalan
napas
tidak
efektif
berhubungan
inflamasi
bronchial,
pembentukan edema, dan penumpukan sekret% % Tujuan: jalan napas bersih dan efektif% 5riteria ealuasi: 8) 4unyi napas bersih, tidak ada bunyi napas tambahan% #) Tanda ital dalam batas normal terutama frekuensi napas G C$@menit% 6) 4atuk efektif% +) &ianosis tidak ada% ) Tidak ada retraksi sternum dan intercostal space% C) afas cuping hidung tidak ada% !encana interensi 8) 5aji frekuensi, kedalaman pernapasan dan pergerakan dada%
!asional: takipnea, pernafasan dangkal sering terjadi karena ketidaknyamanan% #) Auskultasi area paru, catat penurunan atau tak ada aliran udara dan bunyi napas% !asional: penurunan aliran darah terjadi pada area konsolidasi dengan cairan, krakels terdengar sebagai respon terhadap pengumpulan cairansecret% 6) Penghisapan sesuai indikasi% !asional: merangsang batuk atau pembersihan jalan nafas secara mekanik pada pasien yang tidak mampu melakukan batuk efektif karena adanya penurunan tingkat kesadaran% +) <aluasi status mental, catat adanya kebingungan, disorientasi% !asional: menurunnya perfusi otak dapat menyebabkan perubahan sensorium ) 5olaborasi dalam pemberian obat mukolitik, bronkodilator !asional: obat mukolitik membantu untuk mengencerkan sekret, bronkodilator mengurangi edema dan sebagai aso dilatasi bronkus% b% Pola napas tidak efektif berhubungan dengan ekspansi paru yang tidak efektif Tujuan: pola nafas efektif% 5riteria ealuasi: 8)
Pernafasan teratur (!! 6$*+$ kalimenit)%
#)
Tanda ital dalam batas normal (nadi 8$$*86$ kalimenit)%
6)
Tidak ada penggunaan otot bantu napas%
+)
apas cuping hidung tidak ada%
!encana interensi: 8) <aluasi frekuensi dan kedalaman pernapasan% /atat adanya upaya pernapasan seperti dispnea, penggunaan otot bantu pernapasan% !asional: kecepatan dan upaya mungkin meningkat karena nyeri, penurunan olume sirkulasi% Pengenalan dini dan pengobatan entilasi abnormal dapat mencegah komplikasi% #) Tinggikan kepala tempat tidur, letakkan pada posisi tinggi bila tidak ada kontraindikasi% % !asional: merangsang ekspansi paru% efektif pada pencegahan dan perbaikan kongesti paru% 6) 4erikan oksigen dengan head bo@ atau sesuai indikasi !asional: meningkatkan pengiriman oksigen ke paru untuk kebutuhan sirkulasi% +) 5aji ulang laporan foto dada dan pemeriksaan laboratorium ( A3 )% !asional: untuk memantau kefektifan terapi pernapasan dan mencatat terjadinya komplikasi%
6% 5erusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan transportasi - #% Tujuan: pertukaran gas efektif% 5riteria ealuasi: 8)
Hasil A3 dalam batas normal% %
#)
&ianosis tidak ada%
6)
Pasien tidak pucat%
!encana interensi: 8) 5aji frekuensi dan kedalaman pernapasan% /atat adanya upaya pernapasan seperti dispnea, penggunaan otot bantu pernapasan% !asional: kecepatan dan upaya mungkin meningkat karena nyeri, penurunan olume sirkulasi% Pengenalan dini dan pengobatan entilasi abnormal dapat mencegah komplikasi% #) Pertahankan pemberian oksigen Head bo@ sesuai indikasi% !asional: meningkatkan pengiriman oksigen ke otak untuk kebutuhan sirkulasi% 6) 5olaborasi dalam pemeriksaan laboratorium ( A3 )% !asional: untuk memantau kefektifan terapi pernapasan dan mencatat terjadinya komplikasi% d% 3angguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan rasio entilasi dan difusi parenkim paru ditandai dengan sianosis jaringan perifer, akral dingin, pucat, /!TG6 detik% Tujuan : mempertahankan perfusi jaringan% 5riteria hasil: 8) &uara nafas bersih, 1hee'ing tidak ada, ronkhi tidak ada% #) Tanda ital dalam batas normal, denyut nadi teraba jelas% 6) Tidak sianosis, kulit tidak pucat, /!TG6 detik% +) Akral hangat% ) Tidak terjadi penurunan kesadaran% !encana interensi: 8) 5aji frekuensi, kedalaman bernapas dan suara nafas% !asional: takipnea, pernapasan yang dangkal sering terjadi karena ketidaknyamanan gerakan dinding dada dan atau cairan paru% #) Tempatkan pasien dalam incubator% !asional: mempertahankan suhu tubuh pasien, mencegah hipotermia, memperbaiki metabolisme jaringan% 6) Pantau tanda ital%
!asional : abnormalitas tanda ital terus menerus memerlukan ealuasi lebih lanjut dan mengetahuai perubahan sesegera mungkin% +) Pantau tingkat kesadaran % !asional: kekurangan aliran oksigen ke otak dapat menyebabkan hipoksia sel*sel otak, kematian jaringan otak dan terjadinya penurunan tingkat kesadaran % ) Pantau tanda*tanda sianosis, 1arna kulit, akral perifer% !asional: sianosis, kulit pucat, akral dingin adalah salah satu tanda hipoksia jaringan yang berat akibat perfusi yang tidak adekuat% C) 5olaborasi: pertahankan pemberian -# sesuai indikasi (Head bo@ *8$ ltmnt)% !asional : mempertahankan Pa- # di atas 0$ mmHg% .) 5olaborasi pemeriksaan darah lengkap% !asional: Hb yang rendah (G8$ grdl) mempengaruhi suplay oksigen ke jaringan%
?' EBa&uasi &esuai dengan kriteria hasil yaitu bersihan jalan nafas efektif, pola nafas efektif, tidak terjadi kerusakan pertukaran gas, perfusi jaringan adekuat, tidak terjadi hipertermi%
DA2TAR PUSTAKA 8% issen =% /ongenital and eonatal Pneumonia% Pediatric !espiratory !eie1s% Australia: Elsevier. #$$.% p80*#$6 #% Hardy =, 4oynes &% !espiratory and cardioascular pathology% Paediatric !adiography% ;5: 4lack1ell #$$6% P8$ 6% uke T% eonatal pneumonia in deeloping countries% Arch% is% /hild% etal eonatal% #$$20$2#88*#80 +% &hah &, &harieff 3O%
#$86%
C% -stapchuk =, !oberts =, Haddy !% /ommunity*AcBuired Pneumonia in "nfants and /hildren% Am Fam Physician. &ep #$$+2 8(.):00*0$
.% &toll ?4% /linical =anifestations of Transplacental "ntrauterine "nfection% Nelson e!boo" o# Pediatrics. e1 Fork:
% 5han A, "rion L5, =ohammed <&% eonatal Pneumonia "maging% Medscape. -kt #$88% ;!L: http:emedicine%medscape%comarticle+8#$0*oerie1 0% &oetikno !% Pneumonia neonatus% 5ega1atdaruratan pada Pediatri% !adiologi
88% Heller -?% &lois LT% Hoshi Aparana% The /hest in the eonate and Foung "nfant% Pediatric &adiology % e1 Fork% &pringer #$$% 6 rd% pC+*0+ 8#% &utton % The Pediatric /hest% e!tboo" o# &adiology and 'maging % ;5%
86% &tack /, obbs P% Pneumonia% Essentials o# Pediatrics 'ntensive (are% e1 Fork% 3reen1ich% #$$6% p88%$*8 8+% 4annet ?, omacho1ske ?% Pediatric Pneumonia Treatment Q =anagement% eb #$86% ;!L: http:emedicine%medscape%comarticle0C.##*oerie1
8% 4radley ?&, 4yington /L, &hah &&, et al: The =anagement of /ommunity*AcBuired Pneumonia in "nfants and /hildren -lder Than 6 =onths of Age: /linical Practice 3uidelines by the Pediatric "nfectious iseases &ociety and the "nfectious iseases &ociety of America% -@fordjournal% Aug #$88% ;!L: cid%o@fordjournal%org
8C% &melt'er, &u'anne /% #$$#% Bu"u A)ar *epera+atan Medi"al$Bedah Brunner , Suddarth% ?akarta: <3/ 8.% /or1in,
8% ep5es !"% irektorat ?enderal PP= Q PLP% Pedoman Pemberantasan Penya"it 'n#e"si Saluran Perna#asan A"ut -'SPA. ?akarta% 800#% !ecurrent maternal urinary tract infection!eie1 antenatal screening tests for infection, such as serologic tests for syphilis and birth canal tests for species, or group 4 as 1ell as any treatment courses and testing for cure%Absence of these risk factors does not e@clude pneumonia%PATHWA*
5uman (bakteri, irus)
masuk mll plasenta
"nhalasi mikroba, jamur mell : udara, aspirasi
mll sal nafas menyebar ke paru
secara hematogen masuk ke paru*paru
masuk ke /horionic Plate Aspirasi
!eaksi "nflamasi hebat
=embran paru meradang dan berlobang Panas
!4/,74/, cairan keluar masuk aleoli
5uman dari flora agina
Hi#etemi
masuk Paru
5onsolidasi paru
Penurunan rasio entilasi Q difusi
Hipoksemia
yspnoe, tahipnea &ianosis
&ekret
P!&a na"as tdk e"ekti"
4esihan >a&an na"as tdk e"ekti"
Kerusakan pertukaran gas 1angguan #e"usi >aingan