BAB II
TINJAUAN TEORI
SEPSIS NEONATORUM
A. DEF DEFINI INISI Sepsis neonatorum adalah infeksi bakteri pada aliran darah bayi selama empat minggu pertama kehidupan.(Bobak, 2005) Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan oleh tanda-tanda klinis dan gejalagejala infeksi yang parah yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik. (Doenges, Marylyn E. 2000, hal 871).
B. ETIOLOGI a. Semua Semua infeksi infeksi pada neonatu neonatuss diangg dianggap ap oportuni oportunisit sitik ik dan setiap setiap bakteri bakteri mampu mampu menyebabkan sepsis. b. Mikroorgan Mikroorganisme isme berupa berupa bakteri, bakteri, jamur, jamur, virus atau riketsi riketsia. a. Penyebab Penyebab paling paling sering dari sepsis : Escherichi Escherichiaa Coli dan Streptococc Streptococcus us grup B (dengan angka kesakitan sekitar 50 – 70 %. Diikuti dengan malaria, sifilis, dan toksoplasma. Streptococcus grup A, dan streptococcus viridans, patogen lainnya gonokokus, candida alibicans, virus herpes simpleks (tipe II) dan organisme listeria, rubella, sitomegalo, koksaki, hepatitis, influenza, parotitis. c. Pertolonga Pertolongan n persalinan persalinan yang yang tidak tidak higiene, higiene, partus partus lama, lama, partus dengan dengan tindakan. tindakan. d. Kelahi Kelahiran ran kuran kurang g bulan, bulan, BBLR, BBLR, cacat cacat bawa bawaan an Faktor- factor yang mempengaruhi kemungkinan infeksi secara umum berasal dari tiga kelompok, yaitu : 1. Fakt Faktor or Matern Maternal al a. Status sosial sosial-ekono -ekonomi mi ibu, ras, ras, dan latar latar belakang. belakang. Mempeng Mempengaruhi aruhi kecender kecenderungan ungan terjadi terjadinya nya infeks infeksii dengan dengan alasan alasan yang yang tidak tidak diketa diketahui hui sepenu sepenuhny hnya. a. Ibu yang yang berstatus sosio- ekonomi rendah mungkin nutrisinya buruk dan tempat tinggalnya padat dan tidak higienis. Bayi kulit hitam lebih banyak mengalami infeksi dari pada bayi berkulit putih. b. Status Status parita paritass (wanita (wanita multip multipara ara atau gravida gravida lebih lebih dari 3) dan umur ibu (kurang (kurang dari 20 tahun atua lebih dari 30 tahun c. Kura Kurang ngny nyaa perawa perawatan tan pren prenat atal al..
d. Ketu Ketuba ban n pec pecah ah din dinii (KPD (KPD)) e. Pros Prosed edur ur sela selama ma pers persal alin inan an.. 1. Faktor Faktor Neonat Neonatata atall a. Prematu Prematuriu riuss ( berat berat badan bayi bayi kurang kurang dari 1500 gram), gram), merupa merupakan kan faktor faktor resiko resiko utama untuk sepsis neonatal. Umumnya imunitas bayi kurang bulan lebih rendah dari pada bayi cukup bulan. Transpor imunuglobuli imunuglobulin n melalui melalui plasenta plasenta terutama terutama terj terjad adii
pada pada paru paruh h
tera terakh khir ir trim trimes este terr
keti ketiga ga..
Sete Setela lah h
lahi lahir, r, kons konsen entr tras asii
imunoglobulin serum terus menurun, menyebabkan hipigamaglobulinemia berat. Imaturitas kulit juga melemahkan pertahanan kulit. b. Defisie Defisiensi nsi imun. imun. Neonat Neonatus us bisa mengal mengalami ami kekurang kekurangan an IgG spesifik spesifik,, khusus khususnya nya terhadap streptokokus atau Haemophilus influenza . IgG dan IgA tidak melewati plasenta dan hampir tidak terdeteksi dalam darah tali pusat. Dengan adanya hal tersebu tersebut, t, aktifi aktifitas tas lintas lintasan an komple komplemen men terlam terlambat bat,, dan C3 serta serta faktor faktor B tidak tidak diproduksi sebagai respon terhadap lipopolisakarida. Kombinasi antara defisiensi imun imun dan penuru penurunan nan antibo antibodi di total total dan spesif spesifik, ik, bersam bersamaa dengan dengan penuru penurunan nan fibronektin, menyebabkan sebagian besar penurunan aktivitas opsonisasi. c. Laki-la Laki-laki ki dan kehamila kehamilan n kembar. kembar. Insidens Insidens sepsis sepsis pada pada bayi laki- laki empat empat kali lebih besar dari pada bayi perempuan. 3. Faktor diluar ibu dan neonatal a. Peng Penggu guna naan an kate katete terr vena vena// arter arterii maup maupun un kate kateter ter nutr nutris isii paren parente teral ral meru merupa paka kan n tempat masuk bagi mikroorganisme pada kulit yang luka. Bayi juga mungkin terinfeksi akibat alat yang terkontaminasi. b. Paparan Paparan terhadap terhadap obat-obat obat-obat tertentu, tertentu, seperti seperti steroid, steroid, bis menimb menimbulkan ulkan resiko resiko pada pada neonatus neonatus yang melebihi resiko penggunaan penggunaan antibiotik antibiotik spektrum spektrum luas, sehingga menyebabka menyebabkan n kolonisas kolonisasii spektrum spektrum luas, sehingga menyebabka menyebabkan n resisten resisten berlipat berlipat ganda. c. Kadang-
kadang
di
ruang
perawatan
terhadap
epidemi
penyebaran
mikroorganisme yang berasal dari petugas ( infeksi nosokomial), paling sering akibat kontak tangan. d. Pada Pada bayi bayi yang yang minu minum m ASI, ASI, spes spesie iess Lactbacillus dan E.colli ditemukan dalam tinjan tinjanya, ya, sedang sedangkan kan bayi bayi yang yang minum minum susu susu formul formulaa hanya hanya didomi didominas nasii oleh oleh
E.colli.
A. KLASIF KLASIFIKA IKASI SI SEPSI SEPSIS S:
1. Sepsis dini terjadi 7 hari pertama kehidupan.
Karakteristik : sumber organisme pada saluran genital ibu dan atau cairan amnion, biasanya fulminan dengan angka mortalitas tinggi. 2. Sepsis lanjutan/nosokomial lanjutan/nosokomial yaitu terjadi setelah minggu pertama kehidupan dan didapat dari lingkungan pasca lahir. Karakteristik : Dida Didapa patt dari dari kont kontak ak lang langsu sung ng atau atau tak lang langsu sung ng deng dengan an organisme yang ditemukan dari lingkungan tempat perawatan bayi, sering mengalami komplikasi.
A. PATO PATOFI FISI SIOL OLOG OGII Mikroorganisme atau kuman penyebab infeksi dapat mencapai neonatus melalui beberapa cara yaitu : a. Pada Pada masa antenat antenatal al atau sebelu sebelum m lahir pada pada masa antenat antenatal al kuman kuman dari ibu setelah setelah melewati plasenta dan umbilicus masuk kedalam tubuh bayi melalui sirkulasi darah janin. Kuman penyebab infeksi adalah kuman yang dapat menembus plasenta, antara lain virus rubella, herpes, sitomegalo, koksaki, hepatitis, influenza, parotitis. Bakteri yang dapat melalui jalur ini antara lain malaria, sifilis dan toksoplasma. b. Pada masa masa intranatal intranatal atau saat persali persalinan nan infeksi infeksi saat persalin persalinan an terjadi terjadi karena kuman kuman yang ada pada vagina dan serviks naik mencapai kiroin dan amnion akibatnya, terjadi amnionitis dan korionitis, selanjutnya kuman melalui umbilkus masuk ke tubuh bayi. Cara lain, yaitu saat persalinan, cairan amnion yang sudah terinfeksi dapat terinhalasi oleh oleh bayi bayi dan masuk masuk ke traktu traktuss digest digestivu ivuss dan traktu traktuss respir respirato atoriu rius, s, kemudi kemudian an menyebabkan infeksi pada lokasi tersebut. Selain melalui cara tersebut diatas infeksi pada janin dapat terjadi melalui kulit bayi atau “port de entre” lain saat bayi melewati jalan lahir yang terkontaminasi oleh kuman (mis. Herpes genitalis, candida albican dan gonorrea). c. Infeks Infeksii pascan pascanata atall atau atau sesuda sesudah h persal persalina inan. n. Infeksi Infeksi yang terjadi terjadi sesuda sesudah h kelahi kelahiran ran umumny umumnyaa terjadi terjadi akibat akibat infeks infeksii nosoko nosokomia miall dari dari lingku lingkunga ngan n diluar diluar rahim rahim (mis, (mis, melalui alat-alat; pengisap lendir, selang endotrakea, infus, selang nasagastrik, botol minu minuma man n atau atau dot). dot). Peraw Perawat at atau atau prof profes esii lain lain yang yang ikut ikut mena menang ngan anii bayi bayi dapa dapatt menyebabkan terjadinya infeksi nasokomial.
Pohon Masalah
Mikroorganisme (bakteri,virus,jamur,dll)
Infeksi
Menghasilkan endotoksin
system kardiovaskuler
vasodilatasi pembuluh darah
bakteremia&septicemia
Dianggap benda asing
system pernafasan
Co2 tertahandalam tubuh
Gangguan perfusi jaringan
Reaksi immunologic
Hipertermi
diaporesis
peningkatan Hco3
asidosis respiratori
takhipnoe
output berlebih gangguan pemenuhan cairan
Ggn pemenuhan O2
menekan pusat kesadaran di hipotalamus
resiko terjadi syok
A. MANIFE MANIFESTA STASI SI KLINIS KLINIS a. Umum : hipertermi hipertermi kemudi kemudian an hipotermi, hipotermi, tampak tidak sehat, sehat, malas malas minum minum b. Saluran Saluran cerna : distens distensii abdomen, abdomen, anoreksi anoreksia, a, muntah, muntah, diare, diare, hepatomega hepatomegali li
c. Saluran Saluran napas : apnea, apnea, dispnea, dispnea, takipnea, takipnea, napas napas cuping cuping hidung, hidung, merintih, merintih, sianosis sianosis.. d. Sistem kardiovasku kardiovaskuler ler : sianosis, sianosis,hipot hipotensi, ensi,takika takikardi,bra rdi,bradikar dikardia. dia. e. Sistem saraf pusat :tremor, kejang,pen kejang,penuruna urunan n kesadar kesadaran an f. Hematologi Hematologi : ikterus ikterus,sple ,splenomeg nomegali, ali, pucat, petekie, petekie, pendarahan pendarahan.. (Kapita selekta kedokteran Jilid II,Mansjoer Arief 2008)
B. PEMERI PEMERIKSA KSAAN AN DIAGNO DIAGNOSTI STIK K a. Pemeriksaan Pemeriksaan darah darah rutin rutin (hb,leuk (hb,leuko,tro o,trombos mbosit,CT it,CT,BT,L ,BT,LED,S ED,SGOT,S GOT,SGPT) GPT) b. Kultur Kultur darah darah dapat dapat menunj menunjukkan ukkan organisme organisme penyebab. penyebab. c. Anali Analisi siss kult kultur ur urin urinee dan dan cair cairan an sebr sebros ospi pina nall (CSS (CSS)) deng dengan an lumb lumbal al fung fungsi si dapa dapatt mendeteksi organisme. d. DPL DPL menu menunj njuk ukan an peni pening ngka kata tan n hitu hitung ng sel sel dara darah h putih putih (SDP (SDP)) deng dengan an peni pening ngka kata tan n neutrofil immatur yang menyatakan adanya infeksi. e. Laju Laju endah endah darah, darah, dan protei protein n reakti reaktif-c f-c (CRP) akan akan mening meningkat kat menanda menandakan kan adanya adanya inflamasi.
A. KOMP KOMPLI LIKA KASI SI •
Meningitis
•
Hipoglikemia, asidosis metabolik
•
Koagulopati, gagal ginjal, disfungsi miokard, perdarahan intrakranial
•
ikterus/kernikterus
A. PRO PROGNO GNOSIS SIS Angka kematian pada sepsis neonatal berkisar antara 10 – 40 %. Angka tersebut berbeda-beda tergantung pada cara dan waktu awitan penyakit, agen atiologik, derajat prematuritas bayi, adanya dan keparahan penyakit lain yang menyertai dan keadaan ruang bayi atau unit perawatan. Angka kematian pada bayi prematur yang kecil adalah 2 kali lebih besar.
B. PENATA PENATALA LAKSA KSANAA NAAN N MEDIS MEDIS 1. Suportif –
Lakuka Lakukan n monit monitori oring ng caira cairan n elektr elektroli olitt dan gluk glukosa osa
–
Berikan Berikan koreksi koreksi jika terjadi terjadi hipovolemi hipovolemia, a, hipokals hipokalsemia emia dan dan hipogl hipoglikemi ikemiaa
–
Atasi Atasi syok syok,, hipok hipoksia sia,, dan dan asido asidosis sis metabo metabolic. lic.
–
Awas Awasii adan adanya ya hip hiperb erbil iliru irubi bine nemi miaa
–
Pertimbangk Pertimbangkan an nurtisi nurtisi parenter parenteral al bila pasien pasien tidak tidak dapat dapat menerima menerima nutris nutrisii enteral. enteral.
2. Kausatif Antibi Antibioti oticc diberik diberikan an sebelu sebelum m kuman kuman penyeb penyebab ab diketah diketahui. ui. Biasan Biasanya ya diguna digunakan kan golongan Penicilin seperti Ampicillin ditambah Aminoglikosida seperti Gentamicin. Pada sepsis sepsis nasokomial nasokomial,, antibiotic antibiotic diberikan diberikan dengan dengan mempertimban mempertimbangkan gkan flora di ruang perawatan, namun sebagai terapi inisial biasanya diberikan vankomisin dan aminoglikosida atau sefalosforin generasi ketiga. Setelah didaapt hasil biakan dan uji sistematis sistematis diberikan antibiotic antibiotic yang sesuai. Tetapi dilakukan dilakukan selama 10-14 hari, bila terjadi terjadi Meningitis, Meningitis, antibiotic antibiotic diberikan diberikan selama 14-21 14-21 hari dengan dengan dosis dosis sesuai sesuai untuk Meningitis.
A. PENC PENCEG EGAH AHAN AN •
Pada masa Antenatal Perawatan antenatal meliputi pemeriksaan kesehatan ibu secara berkala, imunisasi, pengobatan terhadap penyakit infeksi yang diderita ibu, asupan gizi yang memadai, penanganan segera terhadap keadaan yang dapat menurunkan kesehatan ibu dan janin. Rujuk ke pusat kesehatan bila diperlukan.
•
Pada masa Persalinan Perawatan ibu selama persalinan dilakukan secara aseptik.
•
Pada masa pasca Persalinan Rawat gabung bila bayi normal, pemberian ASI secepatnya, jaga lingkungan dan peralatan tetap bersih, perawatan luka umbilikus secara steril.
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
A.
Pengkajian –
Biodata
–
Iden Identi tita tass ora oran ng tua tua
A.
RIWAYAT KESEHATAN
1. Riway Riwayat at Peny Penyak akit it Seka Sekaran rang g Cara lahir, apgar score, jam lahir, kesadaran 2. Riwa Riwaya yatt Pren Prenat atal al Lama kehamilan, penyakit yang menyertai kehamilan 3. Riwa Riwaya yatt Pers Persal alin inan an Cara persalinan, trauma persalinan
A.
PEMERIKSAAN FI FISIK
1. Keadaan Um Umum –
Kesadaran
–
Vital sign
–
Antropometri
1. Kepala Adakah trauma persalinan, adanya caput, cepat hematan, tanda ponsep 2. Mata Apaka Apakah h ada Katarak Katarak congen congenital ital,, blenor blenorhoe hoe,, ikterik ikterik pada pada sclera, sclera, konjun konjungti gtiva va perdarahan dan anemis. 3. Sist Sistem em Gastr Gastroi oint ntes esti tina nall Apakah palatum keras dan lunak, apakah bayi menolak untuk disusui, muntah, distensi abdomen, stomatitis, kapan BAB pertama kali. 4. Sist Sistem em Pern Pernap apas asan an Apakah ada kesulitan pernapasan, takipnea, bradipneo, teratur/tidak, bunyi napas 5. Tali Pu Pusat Periks Periksaa apakah apakah ada pendar pendaraha ahan, n, tanda tanda infeks infeksi, i, keadaa keadaan n dan jumlah jumlah pembul pembuluh uh darah (2 arteri dan 1 vena) 6. Sist Sistem em Genit Genitou ouri rina nari riaa Apakah terdapat hipospadia, epispadia, testis, BAK pertama kali 7. Ekstremi emitas tas Apaka Apakah h ada cacat cacat bawaan bawaan,, kelain kelainan an bentuk bentuk,, jumlah jumlah,, bengka bengkak, k, posisi posisi/po /postu stur, r, normal/abnormal. 8. Musk Musku ulosk loskle leta tall Tonus otot, kekuatan otot, apakah kaku, apakah lemah, simetris/asimetris 9. Kulit Apakah ada pustule, abrasi, ruam dan ptekie.
B.
PEMERIKSAAN SPESIFIK
1. Apgar Score 2. Frek Frekue uens nsii kardi kardiov ovas asku kule ler r Apakah ada takikardi, bradikardi, normal 3. Sist Sistem em Neur Neurol olog ogis is
A.
–
Refleks moro
: tidak ada, asimetris/hiperaktif
–
Refleks menghisap
: kuat, lemah
–
Refleks menjejak
: baik, buruk
–
Koordi Koordinas nasii refle refleks ks menghi menghisap sap dan menela menelan n
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan Gangguan pemenuha pemenuhan n oksigen oksigen b/d tergang tergangguny gunyaa suplay oksigen oksigen kedalam kedalam jaringan 2. Gangguan Gangguan perfusi perfusi jaringan jaringan berhub berhubungan ungan dengan dengan vasodilat vasodilatasi asi pemb darah darah 3. Resiko Resiko tinggi tinggi terhadap terhadap kekuran kekurangan gan volume volume cairan cairan berhub berhubungan ungan dengan dengan Peningkatan pengeluaran,dehidrasi 4. Resiko Resiko tinggi tinggi septik septik syok berhub berhubungan ungan dengan dengan imaturitas imaturitas system system imun imun 5. Hipertermi Hipertermi berhubun berhubungan gan dengan dengan peningka peningkatan tan tingkat tingkat metabolis metabolisme me penyakit penyakit
B.
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Gangguan Gangguan pemenuha pemenuhan n oksigen oksigen b/d terganggu terganggunya nya suplay suplay oksigen oksigen kedalam kedalam jaringan jaringan Tujuan umum : -
Jaringan mendapat suplay oksigen yang optimal
-
Reduksi suplay oksigen tertangani
-
Pertukaran darah arteri dan vena tanpa hambatan
Tujuan khusus :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan kebutuhan oksigen terpenuhi Kriteria hasil : - Pasien tidak sesak - Pernafasan 30-60x/menit - tidak tampak cianosis
Intervensi
Intervensi
Rasional
Mandiri Pertahankan jalan nafas
Membuat
jalan
nafas
tetap
tanpa
obstruksi
Panta antau u
frek frekue uen nsi
dan
kedal edalam aman an
jala jalan n
nafas
Pern Pernap apas asan an cepa cepatt dan dan dang dangka kall terja terjadi di karena karena hipoks hipoksemi emia, a, stress stress dan sirkul sirkulasi asi endotoksin
Auskultas Auskultasii bunyi bunyi nafas, perhatikan krekels, krekels, mengi
Kesulitan bernafas dan munculnya bunyi adve advent ntis isiu iuss
meru merupa paka kan n
kongesti Catat adanya sianosis
pulmona/
dari dari
edema
intersisial
Menun Menunju jukk kkna na Selidiki perubahan pada sensorium
indi indika kato torr
oksi oksige gen n
sist sistem emik ik
tida tidak k
adequate
Fungs Fungsii serebr serebral al sangat sangat sensit sensitif if terhada terhadap p Sering ubah posisi
penurunan oksigenisasi
Mengurangi Kolaborasi
ketidakseimbangan
ventilasi
Berika Berikan n suplem suplemen en oksige oksigen n sesuai sesuai indika indikasi si kondisi bayi baru lahir Penu Penuru runa nan n oksi oksige gen n yang yang tida tidak k dapa dapatt
dih dihenti entik kan hipoksia,
men mening ingkatk katkan an
kead keadaa aan n
mengakibatk atkan
asidosis
metabolik 2. Gangguan Gangguan perfusi perfusi jaringan jaringan berhub berhubungan ungan dengan dengan vasodilata vasodilatasi si pembuluh pembuluh darah darah Tujuan Umum : –
Menc Menceg egah ah terj terjad adin inya ya syo syok k
–
Jaring Jaringan an mendap mendapat at suplay suplay darah darah yang yang norma normal/ti l/tidak dak terha terhamba mbatt
–
Menceg Mencegah ah terja terjadi di iskh iskhemi emik k dan dan nekro nekrotik tik jaring jaringan an
Tujuan Khusus Setelah dilakukan intervensi keperawatan perfusi jaringan terpenuhi Kriteria Hasil : –
Tand Tanda-t a-tan anda da vit vital al dala dalam m bata batass norm normal al
–
Nadi Nadi per perif ifer er kua kuatt dan dan regu regule ler r
–
Kuli Kulitt han hanga gatt dan dan keri kering ng
–
Akral ha hangat
Intervensi
Intervensi
Rasional
Pantau tekanan darah, catat perkembangan
Hipote Hipotensi nsi akan akan berkem berkemban bang g bersam bersamaan aan
hipotensi
dengan mikroorganisme menyerang aliran
Mandiri
adrah
Pantau frekuensi dan irama jantung
Bila Bila terja terjadi di takh takhik ikard ardii meng mengacu acu pada pada stimulasi stimulasi sekunder sekunder sistem sistem saraf simpatis simpatis untuk
meneka ekan
resp espons
dan
untuk
menggantikan kerusakan pada hipertensi
Perhatikan Perhatikan kualitas/ke kualitas/kekuatan kuatan dari denyut denyut Bila perifer
nadi
diwa diwasp spad adai ai
menjadi adan adanya ya
lambat
harus
penu penuru runa nan n
cura curah h
jan jantu tung ng dan dan vaso vasoko kont ntri riks ksii peri perifer fer jika jika
terjadi syok
Kaji frekuensi frekuensi pernafasan, pernafasan,kedala kedalaman,d man,dan an Pening Peningkat katan an pernaf pernafasa asan n terjadi terjadi sebaga sebagaii kualitas.perhatikan dispnoe berat
responsterh responsterhadap adap efek-efek efek-efek langsung langsung dari endo endoto toks ksin in pada pada pusa pusatt pern pernaf afas asan an di dalam otak
Kaji kulit terhadap perubahan warna,suhu
Mekanisme kompensasi dari vasodilatasi
dan kelembaban
mengakibatkan kulit hangat, merah muda, kering adalah karakteristik dari hiperfusi pada fase hiperdinamik dari syok sepsis dini
Auskultasi bising usus
Penurunan aliran darah pada mesenterium menu enurunkan
peri eristalt altik
dan
dapat
menimbulkan illeus paralitik
Kolaborasi Berikan cairan parenteral
Untuk
mempertahankan
jaringan, an,cair airan
perfusi
dibu ibutuhkan
untuk
mendukung volume sirkulasi
Pant Pantau au
peme pemeri riks ksaan aan
labor laborat ator oriu ium, m,mi miss Perkembangan
GDA
resp respir irat ator orik ik/me /meta tabo boli lik k
asidosis mere merefl flek eksi sika kan n
kehilangan mekanisme kompensasi
Memaksimalkan O2 yang tersedia untuk Berikan suplay O2 tambahan
masukan seluler
1. Resiko Resiko tinggi tinggi terhadap terhadap kekurangan kekurangan volume volume cairan cairan berhubun berhubungan gan dengan dengan peningk peningkatan atan permeabilitas kapiler. Tujuan Umum : –
Menc Menceg egah ah ter terja jadi di deh dehid idra rasi si
–
Menceg Mencegah ah terj terjad adii syok syok hip hipov ovol olem emii
–
Menc Menceg egah ah gaga gagall ginj ginjal al
Tujuan khusus : Setelah Setelah dilakukan dilakukan intervensi keperawatan volume cairan dapat dipertahank dipertahankan an secara adekuat Kriteria Hasil : – –
Juml Jumlah ah uri urine ne nor norma mall 0.5c 0.5cc-1 c-1cc/ cc/kg kg BB BB Tid Tidak ada ada
tand tandaa-ta tan nda dehid ehidra rasi si :Tu :Turgo rgor
kuli kulitt
elas elasti tis, s,me memb mbra ran n
mukosa kosa
lembab,tidak ada rasa haus yang berlebihan –
Tekana Tekanan n darah darah ,nadi ,nadi 100-12 100-120x/ 0x/men menit, it,suh suhu u tubuh tubuh 36-37°c 36-37°c
Intervensi
Intervensi
Rasional
Mandiri Catat/ Catat/uku ukurr pengel pengeluar uaran an urin urin dan berat berat Penurunan keluaran urine dan berat jenis jenisnya
urine akan menyebabkan hipovolemi
Kaji membrane mukosa, turgor kulit dan
Hipo Hipovo vole lemi mi/c /cair airan an ruan ruang g
rasa haus
memperkuat tanda-tanda dehidrasi
Amat Amatii
edem edemaa
depe depend nden en/p /per erif ifer er
sacrum, skurutum, punggung kaki
pada pada Kehil Kehilan anga gan n
keti ketiga ga akan akan
cair cairan an dari dari komp kompart artem emen en
vaskuler ke dalam ruang interstisial akan menyebabkan edema jaringan
Timbang popok jika diperlukan
Untuk mengetahui mengetahui jumlah pengeluaran pengeluaran urine
Moni Monito torr
stat status us
hidr hidras asii
(kel (kelem emba baba ban n Untuk mengetahui mengetahui keberhasila keberhasilan n therapi therapi
membran membran mukosa,tu mukosa,turgor rgor kulit,keku kulit,kekuatan atan cairan yang telah diberikan nadi)
Kolaborasi Berikan cairan IV
Seju Sejum mlah lah
cair cairan an
mengatasi hipovolemi
diper iperlu luak akn n
untu ntuk
Pantau nilai laboratorium,mis : Ht,jumlah
Meng engevalu aluasi
peru erubahan
SDM
hidrasi/viskositas darah
didalam
1. Resiko Resiko tinggi tinggi terhadap septik septik syok syok berhubun berhubungan gan dengan dengan imaturitas imaturitas sistem sistem imun Tujuan Umum : –
Sist Sistem em imu imun n kem kemba bali li nor norma mall
–
Pasi Pasien en terb terbeb ebas as dari dari infek infeksi si
–
Pasien Pasien terbe terbebas bas dari dari purule purulensi nsi/dr /drain ainase ase atau atau eritema eritema atau atau afebris afebris
Tujuan Khusus : –
Setelah dilakukan dilakukan intervensi intervensi keperawatan keperawatan sepsis sepsis syok syok tidak terjadi Kriteria hasil
Suhu afebris
Penurunan kadar leukosist dalam darah
Kesadaran compos mentis (CM)
Denyut nadi kuat dan reguler
Intervensi
Intervensi
Rasional
Mandiri Laku Lakuka kan n
isol isolas asi/ i/pa pant ntau au
peng pengun unju jung ng Pembatasan pengunuung dubutuhkan untuk
sesuai indikasi
meli melind ndun ungi gi pasi pasien en imun imunos osup upres resif if serta serta menguransi
resiko
terpapar
infesi
nsokomial Cuci Cuci tang tangan an sebe sebelu lum m dan dan sesu sesuda dah h melakukan
intervensi
Mengurangi kontaminasi silang
walaupun
menggunakan sarung tangan steril
Pantau kecenderungan peningkatan dan
Dema Demam m dise diseba babk bkan an oleh oleh efek efek-ef -efek ek dari dari
penurunan suhu tubuh pasien
endotoksin pada hipotalamus dan endokrin yang melepaskan pirogen.Hipotermi adalah tanda-t tanda-tand andaa gentin genting g yang yang merefle merefleksi ksikan kan perk perkem emba bang ngan an ferpusi jaringan
stat status us
syok syok/p /pen enur urun unan an
Amati adanya menggigil dan diaforesis
Meng Menggi gigi gill
seri sering ngka kali li
mend mendah ahul ului ui
memunc memuncakn aknya ya suhu suhu pada pada adanya adanya infeks infeksii umum
Pant Pantau au
tand tandaa-ta tand ndaa
peny penyim impa pang ngan an Dapa Dapatt
kondisi selama masa therapi
menu menunj njuk ukan an
ther theraf afii
anti antib bioti iotik k
keti ketida daka kade deku kuat atan an atau atau
pertu ertumb mbuh uhan an
berlebihan dari organisme oportunik
Infeksi
rongga
mulut
terhadap
plak,selidiki rasa gatal
Depresi sistem imun dan penggunaan dari anti antibi biot otik ik
dapa dapatt
meni mening ngka katk tkan an
resi resiko ko
infeksi sekunder
Kolaborasi Dapatkan spesimen urine,darah,sputum
Iden Identi tifi fika kasi si terh terhad adap ap port portal al entr entry y dan dan
sesu sesuai ai
orga organi nism smee peny penyeb ebab ab sept septis isem emia ia adal adalah ah
petu etunju njuk
untu ntuk
pewar ewarn naan aan
gram,kultur dan sensitivitas
Berik rikan
obat
anti
infeksi
petunjuk
penting bagi efektivitas pengobatan
sesuai Dapat Dapat
membas membasmi/ mi/mem member berika ikan n
imunit imunitas as
sementara untuk infeksi
1. Hipertermi Hipertermi berhubun berhubungan gan dengan dengan peningka peningkatan tan tingkat tingkat metabolism metabolismee penyakit penyakit Tujuan Umum : –
Pasien Pasien terh terhind indar ar dari dari febris febris /suh /suhu u dalam dalam batas batas norm normal al
–
Menghi Menghinda ndari ri dari kompl komplika ikasi si akibat akibat penin peningka gkatan tan suhu suhu tubuh tubuh
–
Pasien Pasien merasa merasa nyama nyaman,k n,kebu ebutuh tuhan an istirah istirahat at dan tidur tidur terpenu terpenuhi hi
Tujuan Khusus: Setelah dilakukan intervensi keperawatan suhu tubuh pasien kembali normal Kriteria hasil : –
Suh Suhu tub tubuh uh 36°c6°c-3 37°c 7°c
–
Tidak Tidak ada perub perubaha ahan n warna warna kulit kulit dan pasien pasien tidak tidak menge mengeluh luh pusin pusing g
–
Nadi Nadi 100x 100x/m /men enit it-1 -120 20x/ x/me meni nitt
–
RR 30 30-60 -60x/menit
Intervensi
Intervensi
Rasional
Mandiri Pantau
suhu
pasien
(derajat
dan Demam menunjukan proses infeksius akut.
pola),perhatikan menggigil dan diaforesis
Pola ola
demam emam dapat apat memba emban ntu dalam alam
diagno diagnosis sis Menggi Menggigil gil sering sering mendah mendahulu uluii puncak suhu.
Pantau Pantau suhu suhu lingku lingkunga ngan n ,batas ,batasi/t i/tamb ambah ah
Suhu ruangan/jumlah selimut harus diubah
linen tempat tidur sesuai indikasi
untuk untuk memper mempertah tahank ankan an suhu suhu mendek mendekati ati normal
Beri kompres hangat hindari penggunaan
Dapat
membantu
mengurangi
alkohol
demam,alohol dapat menyebabkan pasien merasa kedinginan
Anjurkan pasien untuk banyak minum
Menceg Mencegah ah dehidr dehidrasi asi serta serta memper mempertaha tahan n jumlah cairan tubuh dalam batas normal
Tingkatkan sirkulasi udara
Untuk Untuk menghi menghinda ndari ri udara udara yang yang pengap pengap serta mencegah peningkatan suhu ruangan
Kolaborasi Berikan obat antipiretik
Digu Diguna naka kan n
untu untuk k
meng mengur uran angi gi dema demam m
dengan aksi sentralnya pada hipotalamus
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes, Marylin. E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Keperawatan . Jakarta: EGC. Hasan, Hasan, Rusep Rusepno. no. 1986. 1986. Ilmu Buku Kuli Kuliah ah 3. Jaka Jakarta rta:: Bagi Bagian an Ilmu Ilmu Ilmu Kesehata Kesehatan n Anak. Anak. Buku Kesehatan Anak. FKUI. Mansjoer Arief. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapius. Jakarta: FKUI. Nelson. 1993. Ilmu Kesehatan Anak . Bagian 2. Jakarta: EGC. Pusdiknakes. Asuhan Keperawatan Anak Dalam Konteks Keluarga. Jakarta: Depkes RI. Babak, Lowdermik, Jensen, 2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4; Jakarta, EGC
BAB I
PENDAHULUAN
A. latar belakang Infeksi pada neonatus lebih sering ditemukan pada BBLR.Infeksi juga lebih sering ditemukan pada bayi yang lahir di Rumah Sakit dibandingkan dengan bayi yang lahir diluar Rumah sakit.Bayi baru lahir mendapat imunitas trans plasenta terhadap kuman yang berasal dari ibunya.Sesudah lahir bayi terpapar dengan kuman yang ang
beras rasal
bukan
hany anya
dari
ibunya
tetapi
juga
beras rasal
dari
luar
(nasok (nasokomi omial). al).Ter Terhad hadap ap kuman kuman yang yang disebu disebutt terakh terakhir ir ini bayi bayi tidak tidak mempun mempunyai yai imunitas.Infeksi yang tidak mendapat penanganan dan perawatan yang tepat akan berakibat sepsis pada bayi tersebut.Dengan demikian harus diperhatikan penanganan bayi baru lahir dengan cara septic, hal demikian dimaksudkan agar bayi terhindar dari infeksi.
Sepsis Sepsis merupakan merupakan respon tubuh terhadap infeksi yang menyebar menyebar melalui darah dan dan jarin jaringa gan n lain. lain. Seps Sepsis is terj terjad adii pada pada kuran kurang g dari dari 1% bayi bayi baru baru lahi lahirr teta tetapi pi
merupakan penyebab dari 30% kematian pada bayi baru lahir. Infeksi bakteri 5 kali lebih sering terjadi pada bayi baru lahir yang berat badannya kurang dari 2,75 kg dan 2 kali lebih sering menyerang bayi laki-laki.
Pada lebih dari 50% kasus, sepsis mulai timbul dalam waktu 6 jam setelah bayi lahir, tetapi kebanyakan muncul dalam waktu 72 jam setelah lahir.Sepsis yang baru timb timbul ul dala dalam m wakt waktu u 4 hari hari atau atau lebi lebih h kemu kemung ngki kina nan n dise diseba babk bkan an oleh oleh infe infeks ksii nasokomial (infeksi yang didapat di rumah sakit).
B. Tu Tuju juan an penu penuli lisa san n
Adapun tujuan penulisan karya tulis dapat dibagi atas dua yaitu. 1.Tujuan umum Untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada bayi dengan sepsis 2.Tujuan khusus a. Dapat melakukan pengkajian padabayi dengan sepsis. b. Dapat mengindentifikasi masalah dan merumuskan diagnosa keperawatan bayi sepsis c. Dapat merumuskan perencanaan keperawatan pada bayi dengan sepsis d. Dapat melakukan tindakan keperawatan pada bayi dengan sepsis e. Dapat mengevaluasi keperawatan sesuai dengan yang diharapkan padabayi sepsis
C. Metode penulisan Penulisan karya tulis ini penulis menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode metode
yang yang mengga menggamba mbarka rkan n secara secara nyata nyata dan dan objek objektif tif suat suatu u kasus kasus deng dengan an
menggunakan teknik pengumpulan data dan menganalisa masalah serta mengevaluasi.
Metode penulisan ini dilakukan melalui : Library Research yaitu mendapatkan tiori melalui pemahaman literature yang ada hubungannya dengan judul dan masalah yang dibahas.
D. Sistem Sistemat atika ika pen penuli ulisan san
Untuk Untuk lebih lebih terarah terarah penuli penulisan san dan pembah pembahasa asan n karyat karyat tulis tulis ini maka maka sistem sistemati atika ka penulisan terdiri dari 5 bab yaitu. BAB I : Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sisitematika penulisan. BAB II : Konsep Konsep dasar dasar melipu meliputi ti penger pengertia tian n patofi patofisio siolog logis, is, etiolog etiologi, i, patolo patologi gi dan patogenesa dan asuhan keperawatan pada bayi dengan sepsis BAB III : Asuhan keperwatan yang terdiri dari: pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana keperawatan,dan rasionalisasi BAB IV : Penutup, merumuskan merumuskan kesimpulan dan dan dasar
BAB IV
PENUTUP
A. Kesi Kesimp mpul ulan an Sepsis merupakan respon tubuh terhadap infeksi yang menyebar melalui darah dan meyeb eyebar ar ke jari jaring ngan an lain lain.b .bak akte teri ri masu masuk k ke tubu tubuh h bayi ayi kemu emudian dian menginfeksinya.Produk infeksi bakteri yaitu endotoksin yang dapat meninbulkan berbagai rekasi biologic,yaitu : a.Endotoksin dengan berbagai mekanisme menyebabkan penurunan tekanan darah b.Endotoksin menimbulkan reaksi febris c.Endotoksin menimbulkan leucopenia yang kemudian diikuti oleh leukositosis d.Endotoksin menyebabkan trombositopenia e.Endotoksin menimbulkan perubahan metabolisme karbohidrat dan protein Sehingga bila penanganan dan perawatan yang diberikan tidak tepat dapat menimbulkan kematian pada pasien. Mikroorganisme penyebab infeksi dapat mencapai neonatus melalui beberapa cara yaitu : 1. Pada masa antenatal atau sebelum lahir 2. Pada masa intranatal atau saat persalinan 3. Infeksi pascanatal atau sesudah melahirkan
ASUHAN KEPERAWATAN SEPSIS NEONATORUM
DISUSUN OLEH KETUA
: ZAENAL ARIFIN
ANGGOTA :
ABDUL SUBUR
AHMAD HAPIDZ
WATI SUWARTA
TATAT PERMANA
STIKES KHARISMA KARAWANG PRODI D3 KEPERAWATAN KELAS KARYAWAN