NAMA : AYU INGGA NOVITA SARI SARI NO. PESERTA : 18031715610033 PRODI PPG : (156) BAHASA INDONESIA Modul Profasional Tugas M1.KB1 Intruksi:
1. Setelah Anda membaca dan d an memahami materi tentang sejarah penelitian linguistik, buatlah kesimpulan tentang bidang kajian linguistik yang penting pada masa Yunani dan Romawi serta gambarkan analisis sintaksis pada kajian linguistik tradisional berdasarkan pemahaman Anda! 2. Setelah Anda membaca dan memahami linguistik terapan dalam pengajaran bahasa, sebutkan ciri linguistik pendidikan/linguistik pedagogi. Kumpulkan jawaban dalam format pdf pada slot yang tersedia. Penyelesaian: 1. Kesimpulan tentang t entang bidang kajian kaji an linguistik linguist ik yang penting p enting pada masa Yunani dan d an Romawi serta gambarkan analisis sintaksis pada kajian linguistik tradisional berdasarkan pemahaman Anda! A. Kajian Linguistik yang Penting pada Masa Yunani Pada masa Yunani, kajian linguistik yang penting atau utaman menurut pakar Yunani Kuno adalah etimologi, fonetik (lafal) dan tatabahasa. Etimologi merupakan bidang penelitian untuk mengenal asal usul dan perkembangan bahasa. Fonetik dan fonologi bahasa Yunani pada periode ini dikaji melalui gabungan bentuk tulisan serta unsur dasar dari bahasa lisan. lisan. Pencapaian bangsa Yunani dalam bidang linguistik merupaka bidang yang paling mereka kuasai. Teori gramatikal dan deskripsi gramatikal merupakan kajian yang cukup kuat dan patut terus diteliti secara seksama. Berdasarkan bidang kajian tata bahasa Yunani dapat digambarkan dalam perkembangan penelitian linguistik tata bahasa Yunani berikut. 1. Plato (429-347 SM) Hal pertama mengenai gramatikal yang dikemukakan oleh Plato adalah “nomina” dan “verba” disusun berdasarkan alasan logis yaitu sebagai konstituen suatu proposisi. Hal kedua adalah bahwa yang disebut verba dan kata sifat atau adjektiva disatukan dalam kelas kata yang sama. 2. Aliran Alexandria Tatabahasa menurut aliran Alexandria adalah sebuah pengetahuan praktis tentang pemakaian bahasa umum oleh o leh penulis puisi dan prosa. Tatabahasa memiliki 6 bagian yaitu (a) bacaan (bersuara) atau pelafalan, (b) penjelasan mengenai ungkapan sastra dalam karya, (c) pemberian pemberian keterangan, (d) upaya menemukan menemukan etimologi, etimologi, (e) upaya upaya mencari keteraturan analogis, (f) apresiasi komposisi sastra. 3. Aristoteles (384 -322 SM) Pada abad pertengahan dibuat pembagian kata oleh Aristoteles: a. membagi 3 macam kelas kata kat a yaitu onoma, rhema dan syndesmoi dan syndesmoi.. b. membedakan jenis kelamin kata menjadi 3 yaitu yaitu maskulin, feminin dan neutrun c. membedakan antara “nomina” dan “verba” dengan menambahkan konjungsi d. Satu langkah maju yang dibuat Aristoteles adalah pengenalan akan kategori kala dalam kata kerja Yunani. e. Penerapan metode klasifikasi klasifikasi Aristoteles dalam ilmu linguistik (nonima, verba, partisipal, artikel, pronomina, preposisi, adverbia, konjungsi) 4. Kaum Sophis Kaum Sophis membedakan tipe-tipe kalimat berdasarkan isi dan makna 5. Kaum Stoik a. Mereka membedakan studi bahasa secara logika dan studi secara tata bahasa. 1
b. Mereka membagi jenis kata menjadi 4, yaitu kata benda, kata kerja, syndesmoi, dan arthoron B. Kajian Linguistik yang Penting pada Masa Romawi 1. Varro dan “De Lingua Latina” Dalam menilai karyanya tentang bahasa kita memperoleh tiga bahan kajian linguistik yaitu etimologi morfologi dan sintaksis. 2. Institutiones Grammaticae/Tatabahasa Priscia Buku tatabahasa Priscia terdiri dari 16 jilid mengenai morfologi dan 2 jilid mengenai sintaksis. a. Fonologi: dalam fonologi dibicarakan tulisan/huruf yang disebut litterae. b. Morfologi: dalam morfologi dibicarakan, antara lain mengenai dictio atau kata. c. Sintaksis: bidang sintaksis membicarakan hal yang disebut oratio yaitu tata susun kata yang berselaras dan menunjukkan kalimat itu selesai. d. Jenis kata dalam tata bahasa Priscian ada delapan: Nomen, Verbum, Participium, Pronomen, Adverbium, Praepositio, Interictio, Coniunetio.
C. Gambaran Analisis Sintaksis pada Kajian Linguistik Tradisional, berdasarkan pemahaman saya adalah sebagai berikut . 1. Setiap kalimat memiliki unsur yang disebut pokok kalimat, yaitu unsur yang merupakan tumpuan pembicaraan. Contoh : Herman menikah muda. PK 2. Pokok kalimat akan diikuti oleh sebuah pelengkap kalimat, yakni unsur melengkapi pokok dan sebutan kalimat itu. Pelengkap ini bisa menyatakan “pelengkap penderita”, “pelengkap pelaku”, atau pelengkap penyerta Sebuah kalimat dalam linguistik tradisional disertai pula unsur keterangan “waktu”,”tempat”, “keadaan”. Contoh : Herman berdiri mematung di balkon PK SK PP KT 3. Karena belum dikenalnya konsep frase maka unsur anak kalimat disebut “keterangan pokok (KP)” Contoh : Herman yang bertopi merah, berdiri mematung di balkon PK KP /Keterangan Pokok SK PP KT 4. Dalam linguistik tradisional belum dikenal adanya klausa, sehingga satu kalimat ditambah satu kalimat tetap menjadi sebuah kalimat yaitu kalimat majemuk. Contoh kalimat majemuk: Herman yang bertopi merah, berdiri mematung di balkon. 5. Dalam linguistik yang sudah mengenal konsep kalusa akan menyatakan dalam kalimat majemuk yang majemuk bukan kalimatnya melainkan klausanya. Contoh kalimat klausa majemuk: Herman yang bertopi merah, berdiri mematung di balkon. 2.
Sebutkan ciri linguistik pendidikan/linguistik pedagogi. Pengertian ciri linguistik pendidikan Hornberger dan Spolsky di Spolsky dan Hult (2008: 2) mendefinisikan linguistik pendidikan sebagai bidang studi yang mengintegrasikan penelitian dalam bidang linguistik dan disiplin ilmu yang lain terkait ilmu sosial untuk menyelidiki berbagai isu-isu yang berkaitan dengan bahasa dan pendidikan secara holistik. Ciri yang dikemukakan berikut ini adalah cirri tata bahasa pendidikan yang berorientasi ke bahasa Indonesia bahasa pendidikan yang berorientasi ke bahasa Indonesia: a. Menggunakan istilah dengan urutan kriteria yang telah ada, dikenal umum, lazim digunakan oleh ahli bahasa Indonesia dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
2
b. Rumusan kaidah dibuat sederhana dan semudah mungkin yang si-atnya bukanmemerikan melainkan menunjukkan penggunaannya. c. Kaidah dirumuskan berdasarkan bahaa yang digunakan oleh pemakai bahasa. d. Setiap kaidah perlu diberi saran pada jenjang atau peringkat mana kaidahtersebut sebaiknya diberikan. e. Menunjukkan bagaimana menggunakan unsur+unsur kebahasaan dalamrangka menperoleh kemampuan berbahasa, baik secara lisan maupun tertulis. f. Menjadi sumber untuk menyajikan bahan pengajaran bahasa Indonesia disetiap jenjang pendidikan. g. Berusaha memberikan sumbangan dalam pengajaran bahasa terutama yang berkenaan dengan pola-pola kebahasaan.
3