TUGAS
MANAJEMEN STRATEGI
OLEH :
1. ANGKAT SUMEKTO, S.E
NIM : 130820101042
2. ADI KUSNANDAR ZULKIFLI A.H, SH
NIM : 130820101043
3. WISNU WIJAYANTO, S.E
NIM : 130820101050
4. ALEXANDER SITIO, S.P
NIM: 130820101037
UNIVERSITAS JEMBER
MAGISTER MANAJEMEN
2014
BAB I. PENDAHULUAN
Perubahan yang sangat cepat, yang terjadi dalam lingkungan bisnis
telah secara otomatis menuntut setiap pelaku bisnis untuk selalu
memberikan perhatian dan tanggapan terhadap lingkungannya. Hal ini
mengkondisikan perusahaan untuk kemudian merumuskan strategi agar mampu
mengantisipasi perubahan dan pencapaian tujuan perusahaan. Didasari atas
pentingnya perumusan strategi, proses perumusan strategi merupakan suatu
rangkaian kegiatan untuk menemukan strategi yang tepat bagi perusahaan.
Rangkaian kegiatan yang diperlukan meliputi analisis lingkungan perusahaan,
baiklingkungan internal maupun lingkungan ekstrnal. Analisis ini berguna
untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang
dapat memperlancar ataupun menghambat perkembangan perusahaan.
Era globalisasi ekonomi yang disertai dengan pesatnya
perkembangan teknologi, berdampak pada semakin ketatnya persaingan dan
semakin cepatnya terjadi perubahan pada lingkungan usaha. Barang-barang
hasil produksi dalam negeri saat ini sudah harus langsung berkompetisi
dengan produk-produk dari luar negeri, dan perusahaan harus menerima
kenyataan bahwa pesatnya perkembangan teknologi mengakibatkan cepat
usangnya fasilitas produksi, semakin singkatnya daur hidup produk, dan
keuntungan yang didapat pun akan semakin rendah. Lingkungan bisnis yang
dihadapi oleh perusahaan perusahaan di dunia semakin bergejolak
(turbulent), terutama sejak terjadinya krisis global dan perubahan
pemerintahan berikut gejolak sosial di dalam negeri pada awal tahun 2009.
Apalagi dengan kondisi internal kebanyakan perusahaan yang memburuk dan
bangkrutnya sebagian perusahaan, menjadikan perhatian terhadap pengaruh dan
dampak faktor-faktor lingkungan eksternal perusahaanmenjadi sangat penting.
Perubahan lingkungan bisnis akan terjadi setiap saat, umumnya
berupa gerak perubahan dari salah satu atau gabungan faktor-faktor
lingkungan luar perusahaan, baik pada skala nasional, regional maupun
global. Sebagian dari dampak yang mereka timbulkan banyak terbukti telah
mempengaruhidatangnya berbagai kesempatan usaha (business opportunities),
tetapi banyak pula rekaman contoh kasus dari faktor eksternal ini yang
menjadi kendala dalam berusaha (business threats and constraints).
Kita sering mendengar bagaimana perusahaan yang memiliki
sistem organisasi yang baik dengan dukungan visi, misi dan rencana aksi
business plan yang terencana tidak menjamin sukses dalam meraih laba.
Bahkan banyak perusahaan ini mengalami penurunan dalam kinerja usahanya
hanya karena kesalahan dalam menafsirkan skenario dan asumsi pengaruh
lingkungan luar tersebut. Memasuki era liberalisasi dan globalisasi pada
abad ke 21, para pimpinan perusahaan tidak dapat mengabaikan begitu saja
perubahan- perubahan yang terjadi di sekeliling mereka, terutama jika
mereka ingin meraih kemenangan. Semakin kukuhnya gejala globalisasi pasar
dunia yang dipengaruhi langsung oleh berbagai kebijakan liberalisasi
perdagangan dan investasi di Asia Pasifik, banyak membuka kesempatan
berusaha bagi produsen domestik dan investor modal asing. Meluasnya
jaringan organisasi dan komunikasi perusahaan global beberapa tahun sebelum
terjadinya krisis perekonomian dunia, terbukti telah memberikan berbagai
kesempatan berusaha bagi perusahaan-perusahaan swasta domestik di Indonesia
dalam bentuk kerjasama usaha patungan (joint ventures) dan waralaba
(franchising). Tetapi sebaliknya, kita saksikan bagaimana perubahan
lingkungan eksternal yang berjalan dengan sangat cepatnya, seperti kejadian
penyerangan gedung kembar World Trade Center danserbuan militer Amerika
Serikat ke Irak, kemudian dalam sekejap memporak- porandakan keunggulan
bersaing satu negara dalam pola perdagangan antar bangsa di dunia. Pengaruh
buruk dampak lingkungan eksternal kadang-kadang bersifat terselubung, dan
dengan kejamnya merenggut kedudukan keunggulan persaingan beberapa
perusahaan domestik yang berskala kecil dan menengah.
Kita melihat bagaimana krisis perekonomian nasional yang
dilanjutkan dengan berbagai krisis politik dan sosial sejak tahun 1998 pada
kenyataannya telah merubah seluruh tatanan (paradigm) melakukan kegiatan
berusaha dari perusahaan-perusahaan swasta nasional di negara kita. Tanpa
disadari berbagaiperubahan issue non-ekonomi, seperti peristiwa bom Bali,
perselisihan antar kelompok etnis, sengketa wilayah dan tuntutan kelompok
Gerakan masyarakat dan huruhara, semuanya telah mengganggu pencapaian
kinerja perusahaan di Indonesia dalam jangka pendek. Terakhir kali kita
saksikan bagaimana datangnya Gempa di Padang telah merusak sendi-sendi
perekonomian di berbagai lokalitas di kawasan Sumatra Barat. Rentetan
peristiwa ini mengakibatkan lambatnya program pemulihan perekonomian
nasional. Kepastian dan iklim berusaha mengalami erosi, dan risiko negara
dan risikoberusaha menjadi semakin tinggi. Akhirnya dalam beberapa tahun
kemudian terjadi peningkatan kasus penutupan dan kebangkrutan perusahaan.
II. LINGKUNGAN EKSTERNAL
Secara umum, lingkungan perusahaan dapat dikategorikan ke dalam
dua bagian besar, yakni lingkungan eksternal dan lingkungan internal
perusahaan. Lingkungan eksternal sendiri dapat diklasifikasikan menjadi dua
bagian besar lagi yakni lingkungan yang sifatnya umum dan lingkungan
industri. Kategori lingkungan Eksternal perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan Umum :
Lingkungan umum adalah suatu lingkungan dalam lingkungan
eksternal organisasi yang menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang
lingkup luas dan faktor-faktor tersebut pada dasarnya berada di luar dan
terlepas dari operasi perusahaan. Lingkungan ini hanya memiliki sedikit
dampak implikasi langsung bagi pengaturan suatu organisasi. Faktor-faktor
tersebut antara lain adalah:
a. Ekonomi
b. Sosial
c. Politik dan Hukum
d. Teknologi
e. Demografi
Dengan kata lain, Lingkungan umum adalah sekumpulan elemen-
elemen dalam masyarakat yang lebih luas yang mempengaruhi suatu industri
dan perusahaan-perusahaan yang ada di dalamnya. Tabel berikut
menunjukkan beberapa lingkungan umum yang dapat menjadi peluang maupun
ancaman bagi perusahaan.
2. Lingkungan Industri :
Lingkungan industri adalah serangkaian faktor-faktor-ancaman
dari pelaku bisnis baru, supplier, pembeli, produk pengganti, dan
intensitas persaingan di antara para pesaing yang secara langsung
mempengaruhi perusahaan dan tindakan dan tanggapan kompetitifnya. Semakin
besar kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi lingkungan industri,
semakin besar kemungkinan perusahaan untuk menghasilkan laba di atas rata-
rata. Laba di atas rata-rata adalah kelebihan penghasilan yangdiharapkan
yang diharapkan seorang investor dari investor lain dengan jumlah risiko
serupa.Risikoadalah ketidakpastian investor tentang laba atau rugi yang
dihasilkan oleh investasi tertentu. Bagaimana perusahaan mengumpulkan dan
menafsirkan informasi tentang para pesaing mereka disebut analisis
pesaing. Kombinasi dari ketiga analisis ini digunakan untuk memahami
pengaruh lingkungan eksternal terhadap perkembangan misi strategis,
tujuan strategis dan tindakan strategis perusahaan. Jika Analisis
lingkungan umum terfokus pada masa yang akan datang, maka analisis
lingkungan industri terfokus pada pemahaman akan factor-faktor dan kondisi-
kondisi yang akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan; dan analisis
pesaing terfokus pada prediksi terhadap dinamika tindakan-tindakan, respon-
respon, dan kemauan para pesaing. Secara singkat, dapat disimpulkan bahwa
Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi
yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki dampak yang
relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasional perusahaan.
Kekuatan- kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri sebagai berikut:
a. Ancaman Masuknya Pendatang Baru
b. Tingkat Rivalitas Di Antara Para Pesaing yang ada
c. Tekanan dari Produk Pengganti
d. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Substitusi)
e. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok
III. TUJUAN DAN KONTRIBUSI ANALISA INDUSTRI DAN PERSAINGAN
Analisis industri merupakan kombinasi antara ekonomi industri dan
strategi. Diawali dengan adanya tambahan atas teori organisasi industri
oleh Joe S. Bain (1950-an) yang menyatakan bahwa struktur industri tidak
hanya terbatas pada ukuran besarnya industri, tetapi juga ditentukan dengan
mobilitas hambatan masuk ke dalam industri. Selanjutnya berkembang teori
struktur industri yang berdasarkan pada premis bahwa perbedaan tingkat
keuntungan perusahaan merupakan fungsi kekuatan pasar yang didorong oleh
struktur inter-industri dan intra-industri. Porter menyatakan bahwa kelima
kekuatan bersaing tersebut dapat mengembangkan strategi persaingan dengan
mempengaruhi atau mengubah kekuatan tersebut agar dapat memberikan situasi
yang menguntungkan bagi perusahaan.
Ruang lingkup kelima kekuatan bersaing tersebut yang pertama yaitu
ancaman persaingan segmen yang ketat, segmen tertentu menjadi tidak menarik
jika ia telah memiliki pesaing yang banyak, kuat, atau agresif. Kedua,
ancaman pendatang baru, daya tarik segmen berbeda-beda menurut tingginya
hambatan untuk masuk dan keluarnya. Ketiga, ancaman produk substitusi,
segmen tertentu menjadi tidak menarik jika terdapat substitusi produk yang
aktual atau potensial. Keempat, ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar
pembeli, segmen tertentu menjadi tidak menarik jika pembeli memiliki
kekuatan posisi tawar (bargaining power) yang kuat atau semakin meningkat.
Dan yang terakhir, kelima yaitu ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar
pemasok, segmen tertentu menjadi tidak menarik jika para pemasok perusahaan
mampu menaikkan harga atau mengurangi kuantitas yang mereka pasok.
Industri jika dikelompokkan menurut jumlah penjual adalah sebagai
berikut: monopoli murni, hanya satu perusahaan yang menyediakan produk atau
jasa tertentu diwilayah tertentu.Oligopoli Murni, terdiri dari beberapa
perusahaan yang memproduksi komoditas yang pada dasarnya sama. Oligopoli
yang terdiferensiasi terdiri dari beberapa perusahaan yang memproduksi
produk yang terdiferensiasi secara parsial (mobil, kamera), menurut lini
mutu, fitur, mode atau pelayanan. Persaingan Monopolistik, banyak pesaing
yang mampu mendiferensiasikan tawaran mereka secara keseluruhan atau
sebagian. Persaingan Murni,banyak pesaing menawarkan produk dan jasa yang
sama. Struktur persaingan industri tertentu dapat berubah dari waktu ke
waktu.
Hambatan masuk yang utama menyangkut suatu perusahaan diantaranya
persyaratan modal, skala ekonomis, persyaratan hak paten dan lisensi,
kelangkaan lokasi, bahan baku, atau distributor, persyaratan reputasi.
Bahkan setelah perusahaan masuk ke industri tertentu, ia mungkin menghadapi
hambatan mobilitas sewaktu ia berusaha memasuki segmen-segmen pasar yang
lebih baik. Hambatan keluar yang sering dihadapi perusahaan, seperti
tanggung jawab hukum dan moral terhadap pelanggan, kreditor dan karyawan,
pembatasan pemerintah, nilai sisa aset yang rendah akibat terlalu
terspesialisasi atau using, kekurangan peluang alternatif, integritas
vertikal yang tinggi dan hambatan yang emosional
Setiap industri memiliki beban biaya tertentu yang banyak membentuk
tindakan strateginya. Perusahaan merasa lebih bermanfaat untuk melakukan
integritas kehulu atau kehilir (integrasi vertikal). Produsen besar minyak
bumi melakukan eksploitasi minyak bumi, pengeboran minyak bumi, penyulingan
minyak bumi, produksi bahan kimia, dan pengoperasian jasa reparasi
kendaraan. Tingkat globalisasi perusahaan di industri global harus bersaing
secara global, jika mereka mencapai skala ekonomis dan mengikuti kemajuan
terakhir teknologi.
IV. ANALISIS INDUSTRI
Analisis industri merupakan salah satu bagian dari analisis
fundamental. Analisis industri biasanya dilakukan setelah kita melakukan
analisis ekonomi. Dalam analisis industri, investor mencoba
memperbandingkan kinerja dari berbagai industri, untuk bisa mengetahui
jenis industri apa saja yang memberikan prospek paling menjanjikan ataupun
sebaliknya.
V. MATRIKS EVALUASI FAKTOR EKSTERNAL (EFE)
Matrik Evaluasi Eksternal (EFE) membuat ahli strategi meringkas dan
mengevaluasi informasi ekonomi, social budaya, demografi, lingkungan,
politik, pemerintah,hukum,teknologi dan persaingan.
Tabel : Contoh Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)
VI. MATRIKS PROFIL PERSAINGAN ( Competitive Profile Matrix CPM)
Mengidentifikasi pesaing utama perusahaan berupa kekuatan dan kelemahan
mereka dalam hubungan dengan suatu posisi contoh perusahaan strategis
Tabel : Contoh Matriks Profil Persaingan
Daftar Pustaka
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2011/01/19/lingkungan-eksternal-
334414.html
Matrik Profil persaingan,
http://fferiyanto.blogspot.com/2013/04/matriks-profil-persaingan-
cpm_27.html
http://majorika7.wordpress.com/2011/04/14/analisis-industri-dan-
pesaing/
Agustinus Sriwahyuni,1995,Manajemen Strategi , Pengantar berpikir
strategi, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta.
Hitt,Michael A.,R.Duane Ireland,Robert Ehoskisson,1999.Manajemen
Strategis, Jakarta :Penerbit Erlangga,
Hitt, Micahel A., R. Duane Ireland, Robert E. Hoskisson. 2001.
Manajemen Strategis : Daya Saing dan Globalisasi;Konsep, Buku 1, Edisi
keempat, terjemahan, Risa Rimendi, Salemba Empat, Jakarta.
Jauch, Lawrence,R dan William F. Glueck. 1988,Busines Policy and
Strategic management, Mc Graw Hill. Singapore.
Kaplan,Robert S, and David P.Norton,1992. Using Balance Scorecard as a
Stra tegic management system,Harvard Business Review,January-Pebruary
Porter, Michael E, 1997, Keunggulan Bersaing, alih Bahasa agus
Maulana, Jakarta: Penerbit Erlangga