STRUKTUR ORGANISASI DAN MANAJEMEN POSYANDU Laporan Tugas Akhir Disusun Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah Pengantar Manajemen Semester Genap Politeknik Swadharma
OLEH : BADZLINA EGSA
(021221040)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK SWADHARMA TANGERANG 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ Struktur Organisasi dan Manajemen Posyandu
Makalah ini berisikan tentang organisasi organisasi dan manajemen posyandu
Diharapkan
Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Tangerang Selatan, 1 Juni 2013
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................ii DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1 1.1 Latar belakang .................................................................................................... 1 1.2 Tujuan ................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN MASALAH .................................................................................. 3 2.1 MANAJEMEN ................................................................................................... 3 2.1.1 Pengertian Manajemen .............................................................................. 3 2.1.2 Perencanaan ............................................................................................... 3 2.1.3 Pengorganisasian ...................................................................................... 5 2.1.4 Penggerakan-pelaksanaan .......................................................................... 6 2.1.5 Pengawasan dan Pengendalian .................................................................. 7 2.1.5 Motivasi ..................................................................................................... 8 2. 2 POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU) .............................................. 9 2.2.1 Tujuan Posyandu ..................................................................................... 10 2.2.2 Visi dan Misi ........................................................................................... 10 2.2.3 Penyelenggaraan Posyandu ...................................................................... 10 2.2.4 Sistem Pelayanan Terpadu ...................................................................... 11 2.2.5 Penilaian Keberhasilan Program Yandu ................................................. 12
BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN TUGAS ........................................................ 14 BAB IV PENUTUP ............................................................................................................. 18 4.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 18 4.2 Saran ................................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 19
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Dalam rangka menuju masyarakat yang adil dan makmur maka pembangunan dilakukan disegala bidang. Pembangunan bidang kesehatan yang merupakan bagian penting dari penbangunan nasional yamg secara keseluruhannya perlu digalakkan pula. Hal ini telah digariskan dalm sistem kesehatan nasional antara lain disebutkan bahwa, sebagai tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk atau individu agar dapt menwujudkan drajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan penmbanguann nasional. Selanjutnya pembangunan dibidang kesehatan mempunyai arti yang penting dalam kehidupan nasional, khususnya didalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Untuk
mencapai
kebehasilan
tersebut
erat
kaitannya
dengan
pembinaan
dan
pengembangan sumber daya manusia sebagai modal dasar pembangunan nasional. Pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu upaya yang besar, sehingga tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja tanpa adanya keterlibatan masyarakat. Dalam upanya untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak balita, angka kelahiran agar terwujud keluarga kecil bahagia dan sejahtera, pelaksanaannya tidak saja melalui, program-program kesehatan melainkan berhubungan erat dengan program keluarga berencana. Upaya menggerakkan masyarakat dalam keterpaduan ini digunakan pendekatan melalui pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD), yang pelaksanaanya secara operasional dibentuklah pos pelayanan terpadu (posyandu). Pos pelayanan terpadu ini merupakan wadah titik temu antara pelayanan profesional dari petugas kesehatan dan peran serta masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama dalam upaya penurunan angka kematian bayi dan angka kelahiran. Untuk mengembangkan peran serta masyarakat di posyandu dapat dilakukan dengan penerapan asas-asas manajemen kesehatan khususnya perencanaan. Peningkatan peran serta masyarakat diukur dengan menggunakan analisis cakupan program posyandu dibandingkan dengan target kegiatan masing-masing program tersebut.
1
1.2 Tujuan
Maka adapun tujuan dari penyajian makalah ini adalah: a. Mengetahui pengertian manajemen dan ruang lingkupnya b. Mengetahui pengertian Posyandu c. Mengetahui langkah-langkah perencanaan, organizing, pergerakkan dan pengawasan dalam kegiatan Posyandu
2
BAB II PEMBAHASAN MASALAH
2.1 MANAJEMEN 2.1.1 Pengertian Manajemen
Secara klasik manajemen diartikan sebagai ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan sumberdaya secara efisien, efektif, dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun beberapa orang yang mengartikan manajemen sebagai proses atau cara untuk menyelesaikan masalah. Ada beberapa pakar yang mengelompokan fungsi-fungsi manajemen secara terpisah, seperti: George Terry membagi manajemen ke dalam 4 fungsi yakni: planning, organizing, actuating, controlling. Koonzt O’Donnel membagi ke dalam 5 fungsi: planing, organizing, staffing, directing, controlling. Meskipun fungsi-fungsi manajemen tersebut terpisah satu sama lain, tetapi dalam sebuah proses, semua fungsi tersebut merupakan suatu rangkaian kegiatan yang berhubungan satu sama lain.
2.1.2 Perencanaan Perencanaan (planinng) adalah sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi, sampai dengan menetapkan alternatif kegiatan untuk mencapainya. Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumberdaya tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok, dan menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut. Tanpa ada fungsi perencanaan, tidak akan ada kejelasan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh staf untuk mencapai tujuan organisasi. Melalui fungsi perencanaan akan dapat ditetapkan tugas-tugas pokok staf, dan dengan tugas-tugas ini seorang pimpinan akan mempunyai pedoman supervisi, dan menetapkan sumberdaya yang dibutuhkan oleh staf untuk menjalankan tugas-t ugasnya.
3
Perencanaan program yandu terdiri dari lima langkah penting yaitu: 1. Menjelaskan berbagai masalah Untuk dapat menjelaskan masalah program posyandu diperlukan upaya analisis situasi. Sasaran analisis situasi adalah berbagai aspek penting pelaksanaan program posyandu di berbagai wilayah, khususnya wilayah puskesmas. Aspek yang dinilai meliputi aspek epidemiologi masalah kesehatan, aspek demografis atau kependudukan, aspek geografis, aspek sosial ekonomi dan aspek organisasi pelaksanaan program. Data inilah yang akan dipakai untuk merumuskan dan menjelaskan berbagai masalah yang ada kaitannya dengan pelaksanaan program posyandu. Aspek demografis masalah program posyandu meliputi distribusi penduduk sasaran program berdasarkan kelompok umur, jumlah kelahiran dan kematian bayi dan balita, jumlah kematian ibu karena melahirkan Aspek geografis masalah program posyandu adalah semua informasi tentang karakteristik wilayah yang dapat mempengaruhi terjadinya masalah tersebut seperti keadaan alam. Aspek sosial ekonomi yang dapat mempengaruhi secara tidak langsung timbulnya masalah program posyandu adalah tingkat pendidikan, pendapatan, norma-norma sosial dan sistem kepercayaan masyarakat. Aspek ini akan berpengaruh pada partisipasi masyarakat di posyandu baik secara langsung maupun tidak. Aspek organisasi pelayanan meliputi motifasi kerja staf dan kader, keterampilannya, persediaan vaksin, alat KB, obat-obatan dan sarana lainnya, jadwal yang dibuat, pemanfaatan data, koordinasi pelaksanaan program, dan sebagainya.aspek ini merupakan yang terpenting dari semua aspek masalah pelaksanaan program karena sifat masalah ini adalah masalah manajerial dan lagsung dapat diperbaiki oleh pimpinan dan staf puskesmas. Masalah ini akan mempengaruhi kinerja pelaksanaan posyandu jika tidak segera terpecahkan. 2. Menentukan prioritas masalah Penetapan prioritas masalah adalah sebuah keharusan karena begitu kompleksnya masalah dan terbatasnya sumberdaya yang tersedia. Semua masalah yang telah diidentifikasi kemudian ditentukan prioritasnya. Prioritas masalah dijadikan dasar untuk menunjukan tujuan perencanaan program. Prioritas masalah ditetapkan berdasarkan pengalaman staff, jumlah dana yang 4
tersedia, dan mudah tidaknya masalah tersebut dipecahkan. Prioritas pembinaan program juga dapat diarahkan ke wilayah tertentu berdasarkan cakupan program dan tingkat partisipasi masyarakat dan tingkat partisipasi masyarakat yang paling rendah. 3. Menentukan tujuan dan indikator keberhasilannya Apabila prioritas program dan wilayah binaan sudah ditetapkan, langkah selanjutnya adalah menetapkan tujuan dan target masing-masing program berdasarkan jumlah penduduk sasaran disuatu wilayah kelima program posyandu. 4. Mengkaji hambatan dan masalah Sebelum menetapkan tolak ukur, perlu dipelajari dahulu hambatanhambatan program kesehatan yang pernah dialami atau yang diperkirakan dapat terjadi, baik yang bersumber dari masyarakat, lingkungan, puskesmas maupun sektor-sektor lainnya di kecamatan. Telitilah sumber daya yang ada dan kebijakan dinas kesehatan sebelum membuat POA. Semua sektor yang diikutserakan mempunyai semberdaya tertentu yang dapat dimanfaatkan untuk pelaksanaan posyandu.kunci utama keberhasilan penggembangan program posyandu adalah tumbuhnya partisipasi masyarakat. 5. Menyusun rencana kerja operasional Dalam rencana kerja operasional (RKO) akan memudahkan pimpinan mengetahui sumberdaya yang dibutuhkan dan sebagai alat untuk pemantauan program secara menyeluruh. Contoh format RKO: a. Tujuan kegiatan yang jelas dan mudah diukur keberhasil annya b. Jenis kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. c. Lokasi kegiatan posyandu d. Metode pelaksanaannya e. Sasarannya (balita, PUS, bumil) f.
Staff koordinator atau penanggung jawab
g. Dana dan sasaran yang diperlukan serta sumbernya (jika ada) h. Waktu pelaksanaannya.
2.1.3 Pengorganisasian Dari
struktur
organisasi
Puskesmas
dapat
diketahui
mekanisme
pelimpahan wewenang dari pimpinan kepada staf sesuai tugas yang diberikan.
5
Masing-masing kelompok terdiri dari 2 atau 3 staf yang tiap staf disesuaikan dengan jumlah yang tersedia dan jumlah kelompok yang diperlukan. Setiap kelompok dikoordinasikan oleh satu orang senior. Mereka bersama kader akan memberikan pelayanan di Posyandu, membuat laporan, menganalisis cakupan dan mengevaluasi pelaksanaan program di lapangan. Tugas-tugas mereka hendaknya dibuat jelas dan sederhana disesuaikan dengan rata-rata tingkat pendidikan mereka
2.1.4 Penggerakan-pelaksanaan Keberhasilan pengembangan fungsi manajemen ini amat dipengaruhi oleh keberhasilan pimpinan Puskesmas menumbuhkan motivasi kerja staf dan semangat kerja sama antara staf dengan staf lainnya di Puskesmas (lintas program), antara staf puskesmas dengan masyarakat, dan antara staf puskesmas dengan pimpinan instansi di tingkat kecamatan (lintas sektoral). Mekanisme komunikasi yang dikembangkan oleh pimpinan puskesmas dengan stafnya, demikian pula antara pimpinan puskesmas dengan camat dan pimpinan sektor lainnya di tingkat kecamatan, termasuk dengan aparat di tingkat desa akan sangat berpengaruh pada keberhasilan fungsi manajemen ini. Melalui loka karya mini puskesmas, kesepakatan kerjasama lintas program dan sektoral dapat dirumuskan. Perwujudan kerjasama lintas sektoral akan ditentukan oleh peranan camat dan ketua
penggerak
PKK
di
tingkat
kecamatan.
Keterampilan
untuk
mengembangkan hubungan antar manusia sangat diperlukan dalam penerapan fungsi manajemen ini. Posyandu adalah untuk masyarakat dan perlu dikelola oleh masyarakat oleh kader-kader di tingkat dusun. Pembinaan kader memang sukar dikerjakan oleh pihak puskesmas karena merka bekerja secara sukarela sementara mereka dihadapkan pada pilihan bekerja untuk menanggung kebutuhan ekonomi keluarga dan dirinya sendiri. Tetapi tanpa kader yang diambil dari masyarakat setempat,konsep posyandu (dari dan untuk masyarakat) akan kabur. Ironisnya sampai saat ini posyandu masih tetap dianggap perpanjangan tangan puskesmas. Tanpa staf puskesmas, posyandu jarang sekali berjalan secara rutin. Ini adalah salah satu bentuk tantangan pelaksanaan dan pengembangan posyandu terutama di kota-kota.
6
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk melaksanakan program yandu adalah:
Kembangkan mekanisme kerjasama yang positif antara dinas-dinas sektoral di tingkat kecamatan, antara staf puskesmas sendiri dan organisasi formal dan informasi di tingkat desa/ dusun.
Gali potensi masyarakat dan kembangkan kerjasama yang ada (terutama dengan PKK) untuk dapat menunjang kegiatan program yandu.
Kembangkan motivasi kader dan staf kesehatan sebagai anggota kelompok kerja program yandu, sehingga peran serta mereka yang optimal dapat ditingkatkan untuk menunjang pelaksanaan program yandu. Dalam hal ini hubungan antar manusia (HAM) perlu terus dibina dan dikembangkan untuk menjamin tumbuhnya suasana kerja yang harmonis dan merangsang inisiatif anggota kelompok kerja posyandu.
2.1.5 Pengawasan dan Pengendalian Setelah fungsi pergerakan dan pelaksanaan program yandu, maka fungsi selanjutnya yang dilakukan adalah fungsi pengawasan dan pengendalian. Dalam hal ini, pimpinan Puskesmas dan koordinator program Yandu dapat mengevaluasi keberhasilan program dengan menggunakan Rencana Kerja Operasional sebagai tolak ukur/ standar dan membandingkan hasil kegiatan program di masingmasing posyandu. Aspek-aspek yang diawasi selama program yandu di lapangan adalah:
Keterampilan kader melakukan penimbangan program yandu
Membuat pencatatan program yandu
Membuat pelaporan program yandu Untuk tanggung jawab pengawasan program yandu tetap di tangan
pimpinan puskesmas tetapi wewenang pengawasan di lapangan dilimpahkan pada koordinator program. Beberapa langkah penting dalam fungsi Pengawasan program yandu ini adalah: 1. Menilai apakah ada kesenjangan antara target dan standard dengan cakupan dan kemampuan staf dan kader untuk melaksanakan tugas-tugasnya (aspek pengawasan). 2. Analisis faktor-faktor penybab timbulnya kesenjangan tersebut. 7
3. Merencanakan
dan
melaksanakan
langkah-langkah
untuk
mengatasi
permasalahan yang muncul berdasarkan faktor2 penyebab yang sudah diidentifikasi (aspek pengendalian). Pengawasan dan pengendalian program yandu dilaksanakan secara rutin dengan menggunakan tolok ukur keberhasilan program atau RKO sebagai pedoman kerja dan hasilnya akan dapat digunakan sebagai umpan balik atau informasi untuk memperbaiki proses perencanaan program yandu. Pimpinan puskesmas hendaknya selalu mengadakan pemantauan secara menyeluruh terhadap pelaksanaan program dengan menggunakan laporan staf, analisis cakupan program, laporan masyarakat dan hasil observasi atau supervisi di lapangan sebagai bahan penilaian.
2.1.5 Motivasi Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara perilaku manusia., dan merupakan suatu proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan. Seorang karyawan mungkin menjalankan pekerjaan yang dibebankan kepadanya dengan baik, mungkin pula tidak. Maka dari itu hal tersebut merupakan salah satu tugas dari seorang pimpinan untuk bias memberikan motivasi (dorongan kepada bawahannya agar bisa bekerja sesuai dengan arahan yang diberikan. Adapun fungsi motivasi yaitu: 1. Meningkatkan
efektifitas
manajer
dalam
memotivasi,
mempengaruhi,
mengarahkan dan berkomunikasi dengan para bawahannya; 2. Menjadikan
para
staf/
karyawan bersemangat
dalam
menjalankan pekerjaannya; 3. Mencapai kepuasan hasil pekerjaan dengan ke-efisiensian waktu namun meningkatkan jumlah produksi. Salah satu komponen yang paling penting dari sistem kesehatan di Indonesia adalah pemberdayaan masyarakat, khususnya posyandu, yang tergantung pada kader dan masyarakat. Itu hipotetis diasumsikan bahwa motivasi akan meningkatkan partisipasi untuk kedua kader dan masyarakat di posyandu. Penelitian ini bertujuan yang untuk menganalisis pengaruh motivasi dan juga menentukan faktor-faktor motivasi yang paling berpengaruh terhadap partisipasi
8
di Metode ini diadaptasi cross sectional explanatory survey dengan menggunakan kuesioner. Sebanyak 300 responden dilakukan, terdiri 100 responden yang diambil dari masing-masing aktif dan tidak aktif kader (multistage sampling) dan 100 lainnya yang diambil dari mas yarakat (purposive sampling). Variabel independen (motivasi internal dan eksternal) dan variabel dependen (partisipasi masyarakat) disebutkan dan dianalisis menggunakan model persamaan struktural (SEM) teknik. Hasil menunjukkan motivasi yang benar benar memiliki pengaruh terhadap partisipasi untuk kedua kader dan masyarakat di posyandu. Namun, efeknya bervariasi antara kelompok. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi kader adalah penting sebagai drive untuk keberhasilan posyandu. Contoh nya kita bisa memberika motivasi kepada ibu – ibu dengan “ Punya Balita? Ke Posyandu Yaa , Anak Tumbuh Umur, Tambah Sehat dan Tambah Cerdas.” Atau dengan “ Punya Balita Timbang di Posyandu Ya “ atau “ Keluarga Sehat, Keluarga Sejahtera, Keluarga Idaman . Dengan begitu para ibu “
– ibu sadar akan kesehatan anak.
2. 2 POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU) Dapat ditarik kesimpulan bahwa posyandu merupakan suatu bentuk nyata peran serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan secara terpadu yang diselenggarakan dari masyarakat oleh masyarakat dan untuk masyarakat serta didukung oleh petugas kesehatan dan pengambil keputusan. Posyandu merupakan wadah untuk mendapatkan pelayanan dasar terutama dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana yang dikelola oleh masyarakat, penyelenggaraanya dilaksanakan oleh kader yang telah dilatih dibidang kesehatan dan KB, dimana anggotanya berasal dari PKK, tokoh masyarakat dan pemudi. Pada prinsipnya konsep ini sangat sederhana, mudah pelaksanaan dan dapat meningkatkan efisiensi pelayanan seta besar menfaatnya. Dalam pelaksanaanya diperlukan kerja sama lintas sektoral dan lintas program, untuk itu pada tahun 1985 dikelurkan instruksi bersama antara Mendagri, Menkes dan Kepala BKKBN.
9
2.2.1 Tujuan Posyandu
1. Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil), melahirkan dan nifas. 2. Membudayakan NKBS 3. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera. 4. Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera. 2.2.2 Visi dan Misi
VISI Menjadikan masyarakat sehat, sejahtera dan mandiri MISI 1. Lebih Mendekatkan pelayanan kesehatan masyarakat bagi warga sekitar 2. Meningkatkan kehadiran balita datang dan menimbang di Posyandu. 3. Meningkatkan Posyandu sentra pelayanan terpadu bagi Keluar ga. 4. Menggalakkan pemberian ASI Eksklusif. 5. Meningkatkan kesadaran ibu memeriksakan kehamilan. 6. Pemberian PMT dan Penyuluhan. 7. Meningkatkan kesadaran masyarakat agar hidup sehat dan bersih. 8. Meningkatkan Kerjasama dan Kemitraan dengan masyarakat disektor terkait.
2.2.3 Penyelenggaraan Posyandu
Pos pelayanan terpadu atau yang lebih dikenal dengan sebutan posyandu, yaitu merupakan wahana kegiatan keterpaduan KB-kesehatan ditingkat kelurahan atau desa, yang melakukan kegiatan lima program prioritas yaitu: KB, Gizi, KIA, Imunisasi dan penanggulangan diare. Posyandu dapat dikembangkan dari pos penimbangan, pos imunisasi, pos KB desa, pos kesehatan ataupun pembentukan yang baru. Satu posyandu sebaiknya melayani seratus (100) balita/700 penduduk atau disesuaikan dengan kemampuan petugas dan keadaan setempat, geografis, jarak antara rumah, jumlah kepala keluarga dalam kelompok dan sebagainya.
10
Posyandu sebaiknya berada pada tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat dan ditentukan sendiri. Dengan demikian kegiatan posyandu dapat dilaksanakan dipos pelayanan yang sudah ada, rumah penduduk, balai desa, tempat pertemuan RK/RT atau ditempat khusus dibangun masyarakat. Penyelenggaraan dilakukan dengan “pola lima meja” sebagaimana diuraikan antara lain: Meja 1: pendaftaran Meja 2: penimbangan bayi dan anak balita Meja 3: pengisian KMS (kartu menuju sehat) Meja 4: peyuluhan perorangan -
Mengenai balita berdasarkan penimbangan, berat badan yang naik/tidak naik, diikuti dengan pemberian makanan tambahan, pralit dan vitamin A dosis tinggi.
-
Terhadap ibu hamil yang resiko tinggi, diikuti dengan pemberian zat gizi.
-
Terhadap PUS agar menjadi peserta KB lestari, diikuti dengan pemberian kondom, pil ulangan atau tablet busa.
Meja 5: Pelayanan tenaga propesional meliputi pelayanan KIA, KB, Imunisasi dan pengobatan, serta pelayanan disesuaikan dengan kebutuhan setempat . 2.2.4 Sistem Pelayanan Terpadu
Sistem merupakan suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu sama lain dan mempunyai suatu tujuan yang jelas. Komponen suatu sistem terdiri dari input, proses, output, effect, outcome, dan mekanisme umpan baliknya.
Input
Yaitu sumber daya atau masukan yang dikonsumsikan oleh suatu system yang
disingkat
dengan
6M
yaitu: Man,
Money
,Material,
Mehod,
Minute, dan Market . Man adalah kelompok penduduk sasaran yang akan diberikan pelayanan, Staf Puskesmas, kecamatan, kelurahan, kader, pemuka masyarakat, dan sebagainya. Money adalah dana yang dapat digali dari swadaya masyarakat dan yang disubsidi oleh pemerintah. Material adalah vaksin,
jarumsuntik,
KMS,
alat
timbang,
obat-obatan,
dan
sebagainya. Method adalah cara penyimpanan vaksin,cara menimbang, cara
11
memberikan vaksin, cara mencampur oralit, dan sebagainya. Minute adalah waktu yang disediakan oleh staf Puskesmas untuk melaksanakan kegiatan yandu dan waktu yang disediakan oleh ibu untuk suatu kegiatan dan sebagainya. Market adalah mempengaruhinya
seperti
masyarakat lokasi
dan
kegiatan
faktor-faktor
yandu,
transport,
yang system
kepercayaan masyarakat di bidang kesehatan ,dan sebagainya.
Proses
Meliputi semua kegiatan pelayanan terpadu mulai dari persiapan bahan,tempat,dan kelompok penduduk sasaran sampai dengan evaluasinya.
Output
Merupakan produk program yandu misalnya jumlah anak yang ditimbang, jumlah bayi, dan ibu hamil yang diimunisasi, jumlah PUS yang diberikan pelayanan KB.
Effect
Terjadinya
perubahan
pengetahuan
dan
sikap
perilaku
kelompok
masyarakat yang dijadikan sasaran program.
Outcome
Merupakan dampak atau hasil tidak langsung dari proses suatu sistem seperti penurunan angka kematian bayi, penurunan fertilitas PUS, dan jumlah balita kurang gizi.
2.2.5 Penilaian Keberhasilan Program Yandu
Pada penjelasan fungsi sebelumnya bahwa untuk mengetahui keberhasilan program yandu, kajian output (cakupan) masing-masing program yang dibandingkan dengan targetnya adalah salah satu cara yang dapat dipakai sebagai bahan penilaian. Cakupan program adalah hasil langsung (output) kegiatan program yandu yang dapat dapat dihitung segera setelah pelaksanaan kegiatan program. Perhitungan cakupan ini dapat dilakukan dengan menggunakan statistik sederhana yaitu jumlah orang yang mendapatkan pelayanan dibagi dengan jumlah penduduk sasaran setiap program. Jumlah penduduk sasaran dapat dihitung seca ra langsung oleh staf puskesmas melalui pencatatan data jumlah penduduk sasaran yang ada di Desa atau dusun. Penduduk sasaran program yandu lebih sering dihitung berdasarkan perkiraan (estimasi). Estimasinya dtetapkan oleh dinas kesehatan tingkat I atau Kanwil Depkes. Jumlah penduduk sasaran nyata sering jauh lebih rendah dari jumlah penduduk yang 12
dihitung dengan menggunakan estimasi sehingga hasil analisis cakupan program di puskesmas selalu jauh lebih rendah. Atas dasar perbedaan antara jumlah penduduk sasaran yang dicari langsung (riil) dengan yang diperkirakan (estimasi), perhitungan cakupan dengan menggunakan kedua jenis penduduk sasaran tersebut sebagai pembaginya,akan memberikan hasil yang berbeda. Dalam usaha peningkatanm effiensi dan efektivitas penatalaksanaan program yand, staf puskesmas perlu dilatih keterampilan dan ditingkatkan kepekaannya mengkaji masalah program dan masalah kesehatan masyarakat yang berkembang di wilayah binaannya. Keterampilan seperti ini dapat dilatih secara langsung pada saat supervisi. Mereka juga diarahkan untuk mencari upaya pemecahan masalah sesuai dengan kewenangan yang diberikan dengan melibatkan tokoh dan kelompok masyarakat setempat. Semua kegiatan tersebut diatas adalah bagian dari proses manajemen program yandu. Pengamatan terhadap persiapan pelaksanaan program yandu, kegiatan di lapangan dan evaluasinya terhadap laporan program merupakan cara terbaik untuk mengetahui penerapan manajemen Program Yandu di Puskesmas.
13
BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN TUGAS Contoh Struktur Organisasi Posyandu
1. Pembina Posyandu mempunyai tugas sebagai berikut : a) Mengelola secara optiman penyelengaraan Posyandu b) Menyiapkan dan membina Kader Posyandu c) Menyediakan sarana dan prasarana Posyandu d) Mengusahakan dana untuk pengelolaan posyandu melalui pemanfaatan potensi dan penggerakan swadaya gotong royong masyarakat
2.
Ketua, tugas seorang ketua adalah sebagai berikut a) mengurus organisasi b) bertanggung jawab akan keberlangsungan organisasi c) memimpin setiap rapat d) mengadakan hubungan dengan pihak luar e) membuat rencana kerja
14
3.
Wakil ketua, tugas seorang wakil ketua adalah : a) membantu ketua dalam mengurus organisasi b) menggantikan tugas ketua, jika ketua berhalangan
4. Sekretaris a) membuat agenda kegiatan organisasi b) membuat surat-surat yang diperlukan c) membuat pengarsipan surat-surat d) membantu ketua dalam membuat rencana kerja
5. Bendahara a) mengurus masalah keuangan organisasi b) membuat laporan keuangan c) membatu ketua dalam membuat rencana kerja
6. Bidang Kelembagaan a).
Menyusun rencana kerja dan anggaran kegiatan kelembagaan dan ketenagaan penyuluhan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas
b). Pengumpulan dan pengolahan data untuk menyusun program kegiatan bidang kelembagaan dan ketenagaan penyuluh c).
Pelaksanaan pengembangan, pemantauan, pemantapan pendidikan dan pelatihan serta akreditasi fungsional penyuluh
d).
Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kelembagaan dan ketenagaan penyuluhan
7. Pelayanan Kesehatan dan Keluarga Berencana a) Menyusun kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peningkatan kesehatan ibu, keluarga dan pelayanan kontrasepsi KB; b)
Menyusun kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan,
pengawasan
dan
pengendalian
pelaksanaan
kebiatan
peningkatan kesehatan Anak dan Remaja, penyelenggaraan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dan peningkatan kesehatan usia lanjut,
15
c)
Menyusun kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta melakukan Pembinaan,
pengawasan
dan
pengendalian
pelaksanaan
kegiatan
peningkatan gizi keluarga dan masyarakat.
8. Bidang Komunikasi, Informasi Dan Edukatif a. perumusan kebijakan di bidang informasi, komunikasi publik, dan hubungan masyarakat pemerintah b. pelaksanaan kebijakan di bidang informasi, komunikasi publik, dan hubungan masyarakat pemerintah c. penyusunan norma, statndar, prosedur, dan kriteria di bidang informasi, komunikasi publik, dan hubungan masyarakat pemerintah d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang informasi, komunikasi public
9. Bidang System Informasi Posyandu a. mengelola berbagai data dan informasi yang berkaitan dengan kegiatan Posyandu di desa/kelurahan; b. menyusun rencana kegiatan tahunan dan mengupayakan adanya sumbersumber pendanaan untuk mendukung kegiatan pembinaan Posyandu; c. melakukan analisis masalah pelaksanaan program berdasarkan alternatif pemecahan masalah sesuai dengan potensi dan kebutuhan desa/kelurahan; d. melakukan bimbingan, pembinaan, fasilitasi, pemantauan, dan evaluasi terhadap pengelolaan kegiatan dan kinerja kader Posyandu secara berkesinambungan; e. menggerakan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong, dan swadaya masyarakat dalam mengembangkan Posyandu; f. mengembangkan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan; g. melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada Kepala Desa/Lurah dan Ketua Pokjanal Posyandu Kecamatan.
16
10. Bidang Sumber Daya Manusia a. Penyelenggaran perencanaan tenaga kesehatan berdasarkan fasilitas dan jenis tenaga secara berkesinambungan dan konsisten. b. Penyelenggaraan upaya pendayagunaan tenaga berdasarkan spesifikasi dan kompetensi sumber daya kesehatan c. Menyelenggarakan
pendidikan
dan
pelatihan-pelatihan
yang
ada
dilingkungan Dinas Kesehatan dengan sumber daya program dan diklat – diklat khusus
11. Bidang Bina Program a. Perumusan Kebijakan teknis di bidang Penyusunan Rencana dan Program,
Pengumpulan
Pengolahan
Data
dan
Informasi
serta Monitoring Pelaksanaan Rencana dan Program b. menyusun rencana kegiatan tahunan dan mengupayakan adanya sumber-sumber pendanaan untuk mendukung kegiatan pembinaan Posyandu, Bina Keluarga Balita dan Pos Pendidikan Anak Usia Dini Terpadu c. melaksanakan penyusunan skala prioritas untuk bahan perencanaan dan program kerja.
17
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalahmasalah kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumberdaya tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok, dan menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut. Posyandu merupakan suatu bentuk nyata peran serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan secara terpadu yang diselenggarakan dari masyarakat oleh masyarakat dan untuk masyarakat serta didukung oleh petugas kesehatan dan pengambil keputusan. Posyandu merupakan wadah untuk mendapatkan pelayanan dasar terutama dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana yang dikelola oleh masyarakat, penyelenggaraanya dilaksanakan oleh kader yang telah dilatih dibidang kesehatan dan KB, dimana anggotanya berasal dari PKK, tokoh masyarakat dan pemudi. Perencanaan program yandu terdiri dari lima langkah penting yaitu: Menjelaskan berbagai masalah, Menentukan prioritas masalah, Menentukan tujuan dan indikator keberhasilannya, Mengkaji hambatan dan masalah, dan Menyusun rencana kerja operasional
4.2 Saran Tanpa ada fungsi perencanaan, tidak akan ada kejelasan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh staf untuk mencapai tujuan organisasi. Melalui fungsi perencanaan akan dapat ditetapkan tugas-tugas pokok staf, dan dengan tugas-tugas ini seorang pimpinan akan mempunyai pedoman supervisi, dan menetapkan sumberdaya yang dibutuhkan oleh staf untuk menjalankan tugas-tugasnya. Untuk itu bagi pengelola posyandu perlu mengadakan perencanaan yang baik agar lima kegiatan yang ada dalam posyandu dapat berjalan dengan baik, dan dengan demikian pasti negara kita akan menjadi negara yang sehat dan maju.
18
DAFTAR PUSTAKA http://pkmtanjungpalasutara.blogspot.com/2012/06/tugas-dan-peran-kader-kesehatandalam.html http://sudartikrisno.blogspot.com/ http://www.denpasarkota.go.id/instansi/?cid===AO&s=i_berita&id=5854 http://endahputri91.blogspot.com/2011/12/posyandu.html http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19563/4/Chapter%20II.pdf http://puskesmasgloballimboto.blogspot.com/2011/06/posyandu.html http://www.sarjanaku.com/2013/01/pengertian-posyandu-kegiatan-definisi.html http://somelus.wordpress.com/2010/02/14/manajemen-puskesmas-dan-posyandu/ http://www.indonesian-publichealth.com/2013/03/manajemen-posyandu.html
19