1.
a.
1. 2. 3. 4.
1. a) b) c) d) 2. a) b) c) d) e) f) g) 3. a) b) c) d) 4.
a)
Pengertian manajemen sekolah ditinjau dari wujud problem
Fungsi manajemen sekolah dilihat dari wujud problemnya terdiri dari bidang-bidang garapan (substansi) dari manajemen sekolah. Problem-problem yang merupakan bidang garapan dari manajemen sekolah terdiri dari: Bidang pengajaran atau Kurikulum Manajemen kurikulum merupakan subtansi manajemen yang utama di sekolah. Prinsip dasar manajemen kurikulum ini adalah berusaha agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dengan tolok ukur pencapaian tujuan oleh siswa dan mendorong guru untuk menyusun dan terus menerus menyempurnakan strategi pembelajarannya. Tahapan manajemen kurikulum di sekolah dilakukan melalui empat tahap : Perencanaan pengorganisasian dan koordinasi koordinasi pelaksanaan pengendalian. Dalam konteks Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Tita Lestari (2006) mengemukakan tentang siklus manajemen kurikulum yang terdiri dari empat tahap : Tahap perencanaan; meliputi langkah-langkah sebagai : analisis kebutuhan merumuskan dan menjawab pertanyaan filosofis menentukan disain kurikulum dan membuat rencana induk (master plan): pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian. Tahap pengembangan, meliputi langkah-langkah : perumusan rasional atau dasar pemikiran perumusan visi, misi, dan tujuan penentuan struktur dan isi program pemilihan dan pengorganisasian pengorganisasian materi pengorganisasian kegiatan pembelajaran pemilihan sumber, alat, dan sarana belajar dan penentuan cara mengukur hasil belajar. Tahap implementasi atau pelaksanaan, meliputi langkah-langkah: penyusunan rencana dan program pembelajaran (Silabus, RPP: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) penjabaran materi (kedalaman dan keluasan) penentuan strategi dan metode pembelajaran penyediaan sumber, alat, dan sarana pembelajaran penentuan cara dan alat penilaian proses dan hasil belajar setting lingkungan pembelajaran Tahap penilaian, terutama dilakukan untuk melihat sejauhmana kekuatan dan kelemahan dari kurikulum yang dikembangkan, baik bentuk penilaian formatif maupun sumatif. Penilailain kurikulum dapat mencakup konteks, input, proses, produk (CIPP) : Penilaian konteks: memfokuskan pada pendekatan sistem dan tujuan, kondisi aktual, mas alahmasalah dan peluang.
b) Penilaian input: memfokuskan pada kemampuan sistem, strategi pencapaian tujuan, implementasi design dan cost benefit dari rancangan. c) Penilaian proses memiliki fokus yaitu pada penyediaan informasi untuk pembuatan keputusan dalam melaksanakan program. d) Penilaian product berfokus pada mengukur pencapaian proses dan pada akhir program (identik dengan evaluasi sumatif). b. Bidang Kesiswaan Dalam manajemen kesiswaan terdapat empat prinsip dasar, yaitu : (a) siswa harus diperlakukan sebagai subyek dan bukan obyek, sehingga harus didorong untuk berperan serta dalam setiap perencanaan dan pengambilan keputusan yang terkait dengan kegiatan mereka; (b) kondisi siswa sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik, kemampuan intelektual, sosial ekonomi, minat dan seterusnya. Oleh karena itu diperlukan wahana kegiatan yang beragam, sehingga setiap siswa memiliki wahana untuk berkembang secara optimal; (c) siswa hanya termotivasi belajar, jika mereka menyenangi apa yang diajarkan; dan (d) pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif, tetapi juga ranah afektif, dan psikomotor. c. Bidang Personalia Terdapat empat prinsip dasar manajemen personalia yaitu : (a) dalam mengembangkan sekolah, sumber daya manusia adalah komponen paling berharga; (b) sumber daya manusia akan berperan secara optimal jika dikelola dengan baik, sehingga mendukung tujuan institusional; (c) kultur dan suasana organisasi di sekolah, serta perilaku manajerial sekolah sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pengembangan sekolah; dan (d) manajemen personalia di sekolah pada prinsipnya mengupayakan agar setiap warga dapat bekerja sama dan saling mendukung untuk mencapai tujuan sekolah. Disamping faktor ketersediaan sumber daya manusia, hal yang amat penting dalam manajamen personalia adalah berkenaan penguasaan kompetensi dari para personil di sekolah. Oleh karena itu, upaya pengembangan kompetensi dari setiap personil sekolah menjadi mutlak diperlukan. d. Bidang Keuangan Manajemen keuangan di sekolah terutama berkenaan dengan kiat sekolah dalam menggali dana, kiat sekolah dalam mengelola dana, pengelolaan keuangan dikaitkan dengan program tahunan sekolah, cara mengadministrasikan dana sekolah, dan cara melakukan pengawasan, pengendalian serta pemeriksaan. Inti dari manajemen keuangan adalah pencapaian efisiensi dan efektivitas. Oleh karena itu, disamping mengupayakan ketersediaan dana yang memadai untuk kebutuhan pembangunan maupun kegiatan rutin operasional di sekolah, juga perlu diperhatikan faktor akuntabilitas dan transparansi setiap penggunaan keuangan baik yang bersumber pemerintah, masyarakat dan sumber-sumber lainnya. e. Bidang Sarana dan Prasarana Manajemen perawatan preventif sarana dan prasana sekolah merupakan tindakan yang dilakukan secara periodik dan terencana untuk merawat fasilitas fisik, seperti gedung, mebeler, dan peralatan sekolah lainnya, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja, memperpanjang usia pakai, menurunkan biaya perbaikan dan menetapkan biaya efektif perawatan sarana dan pra sarana sekolah. Dalam manajemen ini perlu dibuat program perawatan preventif di sekolah dengan cara pembentukan tim pelaksana, membuat daftar sarana dan pra saran, menyiapkan jadwal kegiatan perawatan, menyiapkan lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja perawatan pada masing-
masing bagian dan memberikan penghargaan bagi mereka yang berhasil meningkatkan kinerja peralatan sekolah dalam rangka meningkatkan kesadaran merawat sarana dan prasarana sekolah. Sedangkan untuk pelaksanaannya dilakukan : pengarahan kepada tim pelaksana, mengupayakan pemantauan bulanan ke lokasi tempat sarana dan prasarana, menyebarluaskan informasi tentang program perawatan preventif untuk seluruh warga sekolah, dan membuat program lomba perawatan terhadap sarana dan fasilitas sekolah untuk memotivasi warga sekolah. f. Bidang Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (HUMAS) Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyrakat merupakan seluruh pros es kegitan yang direncankan dan diusahakan secara sengaja dan bersunggu-sungguh serta pembinaan secara kontinu untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya serta publiknya, pada khususnya, sehingga kegiatan operasional sekolah/ pendidikan semakin efektif dan efisien, demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Sekolah merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat. Hubungan serasi, terpadu serta timbal baliknya antara sekolah dan masyarakat harus dic iptakan dan dilaksanakan agar meningkatkan mutu pendidikan dan pembangunan masyarakat dapatvsaling menunjang. Masyarakat dapat ikut bertanggung jawab secara tidak langsung terhadap pelaksanaan pendidikan, sehingga hasil pendidikan bermanfaat bagi masyarakat, diantaranya dalam mengisi kebutuhan tenaga kerja. Fungsi (dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, 1990) berkaitan dengan jabatan (pekerjaan) yang dilakukan. Fungsi manajemen sekolah berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan manajemen sekolah. Fungsi-fungsi yang berkaitan dengan pengelolaan sekolah dapat diklasifikasikan menurut wujud problemnya, kegiatan manajemen dan kegiatan kepemimpinan. Fungsi manajemen sekolah dilihat dari wujud problemnya terdiri dari bidang-bidang garapan (substansi) dan manajemen sekolah. Problema-problema yang merupakan bidang garapan dari manajemen sekolah terdiri dari: a. Bidang pengajaran atau lebih luas disebut kurikulum b. Bidang kesiswaan c. Bidang personalia d. Bidang keuangan e. Bidang sarana f. Bidang prasarana g. Bidang hubungan sekolah dengan masyarakat (humas)
2.
Ya
A. Pengertian Administrasi Dalam arti luas administrasi diartikan sebagai proses meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya organisasi.
Dalam arti sempit, administrasi disebut juga sebagai administrasi sekolah atau ketatausahaan sekolah. Petugasnya disebut sebagai tenaga administrasi sekolah. Administrasi sekolah meliputi 12 hal, yaitu 1) administrasi persuratan dan kearsipan (kesekretariatan), 2) administrasi pendidik dan tenaga kependidikan, 3) administrasi keuangan (termasuk RAPBS dan perpajakan) dan standarnya, 4) administrasi isi dan standarnya, 5) administrasi proses dan standarnya, 6) administrasi kesiswaan, 7) standar kompetensi lulusan, 8. administrasi sarana dan prasarana dan standarnya, 9) administrasi kehumasan dan kerja sama, 10) administrasi standar pengelolaan (termasuk implementasi manajemen berbasis sekolah) dan standarnya, 11) administrasi standar penilaian pendidikan, 12) administrasi unit produksi sekolah (untuk SMK Dan MAK) B. Pengertian Manajemen Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian (P4) sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien.
Manajemen dalam arti sempit adalah manajemen sekolah/madrasah yang meliputi: perencanaan program sekolah/madrasah, pelaksanaan program sekolah/madrasah, kepemimpinan kepala sekolah/madrasah, pengawas/evaluasi dan sistem informasi sekolah/madrasah. C. Perbedaan Administrasi dengan Manajemen Sebagian ahli berpendapat bahwa administrasi sama artinya dengan manajemen seperti yang dinyatakan oleh Sutisna (1987) bahwa dalam pemakaiannya secara umum administrasi diartikan sama dengan manajemen, dan administrator sama dengan manajer.
Namun sebagian ahli lain berpendapat bahwa administrasi berbeda dengan manajemen seperti yang dikemukakan Sutisna (1987) bahwa di bidang pendidikan, pemerintahan, rumah sakit, dan kemiliteran, orang umumnya memakai istilah administrasi. Sedangkan di bidang industri dan perusahaan digunakan istilah manajemen dan manajer. Jadi administrasi lebih cocok digunakan untuk lembagalembaga pemerintah yang bersifat lebih mengutamakan kepentingan sosial sehingga pelaksananya disebut administrator. Sedangkan manajemen lebih cocok untuk lembaga-lembaga swasta yang bersifat lebih mengutamakan kepentingan komersial sehingga pemimpinnya disebut manajer.
3.
?
4.
a. Kepala Tata Usaha (KAUR TU)
Tugas Pokok - Melaksanakan ketatausahaan sekolah dan bertanggung jawab Kepada Kepala Sekolah Uraian Tugas : 1.
Menyusun program tata usaha sekolah
2.
Mengelola Keuangan Sekolah
3.
Mengurus administrasi ketenagaan dan siswa.
4.
Membina dan mengembangkan karier pegawai
5.
Menyusun administrasi perlengkapan sekolah.
6.
Menyusun dan penyajian data/statistik sekolah
7.
Mengkoordinasikan dan melaksanakan K3 / 6 K
8. Menyusun secara berkala.
laporan
pelaksanaan
Tata Usaha
kegiatan
pengurusan
ketatausahaan
Baca juga : SKP Kepala Tata Usaha Tugas Pokok : Melaksanakan Administrasi Umum Uraian Tugas : Sub. Administrasi Umum : 1. Menyusun rencana dan program kerja tahunan Bagian serta mempersiapkan penyusunan program kerja tahunan Sekretarian Pelaksana; 2.
Menyusun/membuat Agenda Kerja Harian
3.
Membuat Struktur Organisasi Sekolah dan TU
4. Membuat Buku Tamu umum, Buku tamu Pejabat/Dinas, Buku Tamu Orang Tua siswa, Buku Tamu Supervisi 5.
Papan Statistik Kesiswaan, Ketenagaan
6.
Dokumen Pendirian Sekolah
7.
Absensi Rapat
8.
Notula Rapat
9.
Buku Catatan Pembinaan Personil
10.
Buku Catatan Pesan Telepon
Baca juga : Program Supervisi Akademik Tugas Pokok : Melaksanakan Administrasi Kepegawaian Uraian Tugas : Sub. Adiministrasi Kepegawaian : 1.
Buku Induk Pegawai
2.
Buku Pengawasan Kenaikan Tingkat
3.
Buku Pengawasan Kenaikan Berkala
4. Data-data Ketenagaan : R7/R8 Guru dan Pegawailainnya, DSO, DUK Guru dan Pegawai Lainnya, Daftar Pembagian Tugas Mengajar, Daftar Tugas-Tugas Tambahan, Data FTT + PTT 5.
File Kepegawian
6.
Buku Cuti
7.
Uraian Tugas Pegawai
8.
Buku Catatan DP3
Baca juga : Aplikasi Dupak
Tugas Pokok : Melaksanakan Administrasi Kesiswaan Uraian Tugas : Sub. Adiministrasi Kesiswaan 1.
Buku induk Siswa
2.
Buku Klaper
3.
Buku Mutasi
4.
Daftar Calon Siswa Baru
5.
Arsip Foto Copy STTB yang Keluar dan Masuk
6.
Daftar Peserta UN (US.1)
7.
Arsip Leger
8.
Arsip Buku Absensi Siswa
9.
Rekapitulasi Absensi Siswa
10.
Penyimpanan Rapor Siswa
11.
Buku Beasiswa
12.
Data Lulusan yang melanjutkan dan bekerja
13.
Data Prestasi Siswa
Lihat juga : Format Buku Legger dan Panduan Raport Kurikulum 2013
Tugas Pokok : Melaksanakan Administrasi Perlengkapan Uraian Tugas : Sub. Administrasi Perlengkapan 1.
Buku pengadaan Barang
2.
Buku Penerimaan Barang
3.
Buku Pengeluaran Barang
4.
Buku Barang (Pakai Habis)
5.
Buku Barang (Inventaris)
6.
Buku Catatan Piala
7.
Kodefikasi Barang Tiap Inventaris
8.
Kartu Inventaris Ruangan
9.
Daftar Penghapusan
10.
Tempat Penyimpanan Dokumen Tanah/Bangunan
11.
Arsip Berita Acara Penyerahan Barang
Lihat juga : Kode Inventaris Barang Tugas Pokok : Melaksanakan Administrasi Persuratan Uraian Tugas : Sub. Administrasi Persuratan 1.
Kartu Disposisi
2.
Kartu Kendali Masuk
3.
Kartu Kendali Keluar
4.
Box Penyimpanan Kartu Disposisi dan Kartu Kendali
5.
File Surat Masuk Keluar
Lihat juga : Aplikasi Surat Masuk dan Keluar
Tugas Pokok : Melaksanakan Administrasi Keuangan Uraian Tugas : Sub. Administrasi Keuangan 1.
Arsip RAPBS/APBS
2.
RASK/DASK
3.
Buku Kas Tabelaris
4.
Buku-Buku Pencatatan Keuangan Komite Sekolah
5.
Buku-buku Pencatatan Keuangan Proyek
6.
Arsip SPJ Rutin, Proyek, Komite Sekolah
7.
Arsip SPJ KJM, Beasiswa
Baca juga : Cara mudah SPJ Gaji dan Rutin Aplikasi Pembukuan Bendahara ADART Komite Sekolah Format RKAS
Tugas Pokok : Melaksanakan Administrasi Laboratorium Uraian Tugas : Sub. Administrasi Laboratorium 1.
Mengelola administrasi Labolatorium
2.
Menginventarisasikan barang-barang Labolatorium
3.
Mendata kebutuhan Labolatorium
4.
Mengelola data buku perpustakaan
5.
Memberikan pelayanan kepada yang akan praktek pada labolatorium
6.
Membuat data statistik administrasi Labolatorium.
7.
Membuat laporan kegiatan Labolatorium.
Tugas Pokok : Melaksanakan Administrasi K3 Uraian Tugas : Sub. Administrasi K3 1.
Melaksanakan tugas piket jaga malam sesuai jadwal
2.
Membersihkan lingkungan sekolah sesuai pembagian lahan tugas
3.
Membersihkan ruangan kantor dan kelas sesuai dengan pembagian tugas.
4. Mengontrol persediaan air dan membersihkan WC/Kamar madi sesuai pembagian lahan tugas 5.
Mengontrol kunci dan jendela kantor / kelas setiap hari dinas.
PERANAN TATA USAHA DI SEKOLAH DALAM MENGELOLA PENDIDIKAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PENDIDIKAN YANG BERMUTu
5.
J
6.
Seperti manajemen pada umumnya, kegiatan manajemen sekolah dalam mencapai tujuan adalah melalui penerapan fungsi-fungsi : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pembiayaan , dan pengawasan dengan menggunakan dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia. Berikut akan diuraikan fungsi dari manajemen sekolah: 1) Fungsi perencanaan Perencanaan mengutamakan kontinuitas program sebagai lanjutan bagi terciptanya stabilitas kegiatan belajar mengajar di sekolah. Perencanaan adalah sasaran bergerak dari keadaan masa kini ke suatu keadaan pada masa yang akan dating sebagai suatu proses yang menggambarkan kerjasama untuk mengembangkan upaya peningkatan organisasi secara menyeluruh. Perencanaan dibuat sebelum suatu kegiatan dilakukan. Banghart dan Trull (1973) mengemukakan bahwa “educational planning is first of all a rational process”. Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapainya, berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapainya, berapa bayak biaya yang dibutuhkan serta berapa personil yang diperlukan. Dalam kaitannya dengan perencanaan, sekolah harus membuat rancana pengembangan sekolah yang diterjemahkan menjadi
program tahunan dan program semester, dimana didalamnya terdapat kegiatankegiatan yang sifatnya dinamis dan disesuaikan dengan kebutuhan sekolah. 2) Fungsi pengorganisasian Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagian tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam kerja sama sekolah. (Sagala,2007). Kegiatan pengorganisasian menentukan siapa yang akan melakukan tugas sesuai dengan prinsip pengorganisasian. Pengorganisasian yang efektif adalah membagi habis dan menstrukturkan tugas-tugas ke dalam sub-sub atau komponen-komponen organisasi secara proporsional. Pengorganisasian sekolah adalah tingkat kemampuan kepala sekolah bersama guru, tenaga kependidikan, dan personal lainnya di sekolah melakukan semua kegiatan manajerial untuk mewujudkan hasil yang direncanakan dengen menetukan sasaraan, menetukan struktur tugas, wewenang dan tanggungjawab, dan menentukan fungsi-fungsi setiap personil secara proporsional sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sehingga terlaksananya tugas pada berbagai unsure organisasi. Pengorganisasian juga menentukan alat-alat yang diperlukan, pengalokasian waktu, dana, dan sumber daya sekolah yang lebih proporsional. 3) Fungsi penggerakan Menggerakkan menurut Keith davis (1972) adalah kemampuan membujuk orangorang mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan penuh semangat. Menggarakkan dalam organisasi sekolah erat kaitannya dengan peran dan fungsi kepala sekolah dalam memberikan motivasi kepada guru dan seluruh komponen sekolah dalam melaksanakan tugas dengan penuh antusias dan dedikasi yang baik untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Prinsip utama dalam penggerakan ini adalah bahwa perilaku dapat diatur, dibentuk, atau diubah dengan system imbalan yang positif yang dikendalikan dengan cermat. Dalam melaksanakan fungsi penggerakan, kepala sekolah merencanakan cara untuk memungkinkan guru, tenaga kependidikan dan personal sekolah lainnya secara teratur mempelajari seberapa baik ia telah memenuhi tujuan sekolah yang spesifik dapat meningkatkan mutu sekolah. 4) Fungsi pengkoordinasian Koordinasi dalam operasionalnya mengerjakan unit-unit, orang-orang, lalu lintas informasi, dan pengawasan seefektif mungkin, semuanya harus seimbang dan selaras dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengkoordinasian mengandung makna menjaga agar tugas-tugas yang telah dibagi, dikerjakan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, tidak asal jadi atau sekehendak hatinya saja. Dengan koordinasi yang baik, maka dapat menghindarkan kemungkinan duplikasi dalam pembagian tugas, perebutan hak dan tanggungjawab, ketidakseimbangan dalam berat ringannya pekerjaan, kesimpangsiuran dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab,dsb. Koordinasi yang baik juga dapat menjelaskan bataw waktu kerja yang harus dipertanggungjawabkan, memastikan kejelasan tugas pokok dan fungsi masing-masing, terhindar dari komunikasi yang buruk, semua personal sekolah mendengar apa yang ingin didengarnya dari pimpinan sekolah dan dari rekan sejawatnya, sehingga dapat mengarahkan semua pekerjaan sekolah menjadi lebih efektif dan efisien dan menghasilkan kualitas sekolah yang kompetitif. 5) Fungsi pengarahan Pengarahan dilakukan agar kegiatan yang dilakukan secara bersama tetap melalui
jalur yang telah disepakati bersama, tidak menyimpang yang pada akhirnya dapat menimbulkan terjadinya pemborosan. Menurut Rifai (1972) secara operasional pengarahan dapat dipahami sebagai pemberian petunjuk bagaimana tugas-tugas harus dilaksanakan, memberikan bimbingan selanjutnya dalam rangka perbaikan cara-cara bekerja, mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan instruksi yang diberikan agar tidak menyimpang dari arah yang ditetapkan, menghindarkan kesalahan-kesalahan yang diperkirakan dapat timbul dalam pekerjaan, dan sebagainya. Jadi pengarahan harus dilakukan oleh pengarah yang mempunyai kemampuan kepemimpinan agar orang yang diarahkan dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya. 6) Fungsi pengawasan Menurut Oteng Sutisna (1983), mengawasi adalah proses dengan mana administrasi melihat apakah apa yang terjadi itu sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi, jika tidak maka penyesuaian yang perlu dibuatnya. Sedangkan Johnson (1973) menyatakan bahwa pengawasan adalah fungsi system yang melakukan penyesuaian terhadap recana, mengusahakan agar penyimpangan-penyimpangan tujuan system hanya dalam batas-batas yang dapat ditoleransi. Pengawasan diartikan sebagai salah satu kegiatan mengetahui realisasi perilaku personal sekolah dan apakah tingkat pencapaian tujuan pendidikan sesuai dengan tujuan yang dikehendaki, kemudian hasil pengawasan dipergunakan untuk perbaikan kinerja sekolah (Sagala,2007). Pengawasan dan pengendalian sekolah harus dilakukan oleh kepala sekolah , pengawasan layanan belajar harus dilakukan oleh supervisor, dan pengawasan layanan teknis kependidikan dilakukan oleh tenaga kependidikan yang diberi kewenangan untuk itu. Melalui pengawasan yang efektif, roda organisasi, implementasi rencana, kebijakan, dan upaya pengendalian mutu dapat dilaksnakan dengan lebih baik.