•
Tata Tata Laksana Disfagia Tujuan dari tatalaksana disfagia adalah mengurangi aspirasi, meningkatkan kemampuan pasien untuk mengunyah dan menelan dan mengoptimalkan status nutrisi pasien. Penatalaksanaan disfagia tergantung pada masing-masing diagnosis penyakit penyebab keluhan disfagia tersebut, karena disfagia hanya suatu gejala yang dikeluhkan dari salah satu manifestasi klinis dari suatu penyakit (underlying disease). disease). A. Disfagia Orofaringeal Pilihan Pilihan tatalaksana tatalaksana untuk disfagia disfagia orofaringea orofaringeall sedikit sedikit terbatas, terbatas, karena gangguan gangguan neuromuscular dan neurologi neurological cal yang mendasari jarang dapat ditatalaksana dengan terapi farmakologi maupun tindakan pembedahan, kecuali pada Penyakit Parkinson dan myasthenia. myasthenia. engidentif engidentifikasi ikasi faktor risiko risiko terjadinya terjadinya aspirasi aspirasi merupakan merupakan hal yang paling penting untuk diperhatikan untuk menentukan jenis tata laksana yang dipilih. !. Terap Terapii nutr nutrisi isi dan makana makanan. n. Perubahan diet, yaitu dengan memberikan makanan yang lebih lembut. "elama masih memungkinkan, memungkinkan, pemberian pemberian makanan oral sangat dianjurkan. dianjurkan. Pasien Pasien harus sela selalu lu dimoni dimonito torr untuk untuk mend mendap apat atkan kan caira cairan n dan dan nutri nutrisi si yang yang cuku cukup p untuk untuk mencegah malnutrisi dan dehidrasi. Apabila makanan tidak dapat diberikan secara oral dapat digunakan bantuan dengan pemasangan dari #$T. %. Terapi rapi Pemb Pembed edah ahan an Terapi pembedahan biasanya bertujuan untuk mengurangi disfagia akibat spastik contohny contohnyaa pada cricopharyngeal myotomy, myotomy, dengan tingkat keberhasilan sekitar &'(. ). Terapi rapi *eh *ehabi abili lita tati tif f Tujuan Tujuannya nya adalah adalah untuk untuk keaman keamanan an dari dari proses proses menela menelan n +misal +misalnya nya mencega mencegah h aspi aspira rasi si dan dan efek efekti tii ita tass +mis +misal alny nyaa meni meningk ngkat atka kan n kece kecepat patan an menel menelan an dan mengurangi residu makanan di rongga mulut dan faring. -
ompe ompens nsat ator ory y Trea Treatm tment ent Proc Proced edure uress Teknik Teknik terapi ini dirancang untuk melancarkan melancarkan aliran bolus mele/ati mele/ati rongga mulut dan faring. Terdiri atas 0
postur +chin tuck, head back, head rotation
peningkatan input sensoris +bolus dengan rasa berbeda, suhu dan tekstur yang berbeda
modifikasi olume bolus dan kecepatan makan +olume kecil dan kecepatan yang perlahan
-
modifikasi iskositas1tekstur makanan + konsistensi cair atau lunak
intraoral prosthetics +Palatal lift, obturator dan a ugmentation!,%
Prosedur Terapi Langsung Prosedur Terapi Langsung dirancang untuk mengubah fisiologi menelan dengan cara mengubah komponen spesifik dari fase oral maupun faringeal. Antara
lain
dengan
latihan
untuk
memperbaiki
kekuatan,
gerakan,
kemampuan kontrol otot-otot menelan, dan memperbaiki integrasi sensorimotor.
.
Latihan gerak, resistensi, dan kontrol Latihan gerak memperbaiki gerakan rahang, bibir, lidah dan dasar
lidah, konstriktor faringeal, laring, dan hyoid. Latihan ini berguna terutama memperbaiki oropharyngeal s/allo/ efficiency +OP"2 untuk pasien dengan pengobatan kanker rongga mulut, pasien Parkinson, multipel sklerosis, dan amyotrophic lateral sclerosis. Latihan kekuatan melibatkan teknik resistensi aktif dan targetnya biasanya adalah otot-otot lidah, bibir, rahang, dan suprahyoid. 3ekuatan lidah biasa berkurang pada orang lanjut usia, pasien stroke, traumatic brain injury +T45, amyotrophic lateral sclerosis +AL", Parkinson, dan kanker rongga mulut yang diradioterapi. Latihan kontrol lidah memperbaiki kontrol bolus pada saat mengunyah. Latihan "haker adalah latihan untuk memperbaiki pembukaan upper esophageal sphincter +62" saat menelan.
Prosedur 5ntegrasi "ensori-motor "timulasi termal-taktil digunakan sebagai mekanisme inisiasi untuk menstimulasi susunan saraf pusat. Dilakukan pijatan pada arkus faucial anterior dengan kaca laring '' yang dingin dan pasien diperintahkan untuk menelan. 7ika dikombinasikan dengan rangsangan asam dapat mengurangi /aktu laten dari proses menelan.
anuer anuer dirancang untuk mengubah fisiologi menelan, khususnya fase faringeal dengan menjadikan fase faringeal diba/ah kontrol olunter. A. Supraglotis swallow dirancang untuk meningkatkan penutupan jalan nafas sebelum dan selama menelan pada leel glottis. Pasien diinstruksikan untuk menahan nafas, menelan, dan batuk. 4. Super supraglotis swallow untuk meningkatkan penutupan jalan nafas sebelum dan selama menelan pada leel laringeal estibulum dan glottis. Pasien diinstruksikan untuk menahan nafas dalam agar arytenoid sampai ke dasar epiglotis sehingga laringeal estibulum tertutup, menelan lalu batuk. . The effortful swallow dirancang untuk meningkatkan gerakan dasar lidah posterior selama menelan dan memperbaiki bersihan bolus yang mele/ati dasar lidah. anuer ini berguna pada pasien dengan penurunan gerak dasar lidah posterior, residu pada dasar lidah, alekula,
dan
dinding
faringeal
atas.
Pasien
diinstruksikan
menghancurkan makanan dengan lidah dan otot tenggorokan selama menelan yang akan meningkatkan pembersihan bolus mele/ati dasar lidah dan melalui faring atas. anuer ini sering dikombinasikan dengan postur chin tuck . D. The
Mendelsohn
maneuver
dirancang
untuk
meningkatkan
perpanjangan eleasi laring dan gerakan anterior selama menelan, dengan
demikian
meningkatkan luas dan
durasi pembukaan
cricofaringeal selama menelan. anuer ini juga dapat meningkatkan koordinasi faringeal selama fase faringeal. Pasien diinstruksikan menelan seperti biasa dan saat setengah menelan +saat laring terangkat tahan selama % detik kemudian relaksasi. 2. The tongue-hold maneuver (Masako manuver) dirancang untuk meningkatkan gerakan anterior dinding faring posterior. $erakan dinding faring posterior lebih besar sehingga terdapat kontak dengan dasar lidah selama menelan. Teknik ini digunakan pada pasien dengan penurunan kontak dasar lidah dengan dinding faring dan penurunan pembersihan bolus mele/ati dasar lidah. 4. Disfagia 2sofageal Pilihan tatalaksana pada disfagia esophageal
Tabel !. Pilihan Tatalaksana pada Disfagia 2sofageal +8orld $astroenterology, %''9 Daftar Pustaka !. La:arus, athy L. Management of Dysphagia, Head & Neck Surgery - Otolaryngology, th !dition. Lippincott 8illiams ; 8ilkins. %''&0 Philadelphia. %. "cottish 5ntercollegiate $uidelines #et/ork. Management of patients "ith stroke# identification and management of dysphagia, a National clinical guideline. 7une %'!'.
). 8orld $astroenterology Organisation. $orld %astroenterology Organisation ractice %uideline # Dysphagia. %''9.p<-!!.