SATUAN ACARA PENYULUHAN CA PANKREAS
OLEH KELOMPOK 4 2B
NOFVILSA EFRIDA
14121825
MITRIA LIPTARI
14121937
SEPTI NARALITA SURYA
14121947
NANDA AFRINA
14121932
NOVA SUSILAWATI
14121933
SRI ULFA AFRIWAN CHANTYA
14121939
TIARA ASPARINA SARI
14121928
AZRI IDRIYAS
14121966
SINTA MEIZA PUTRI
14121951
RANDI JASSLI MEZA
14121957
PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG 2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN CA PANKREAS
Pokok bahasan
: Ca Pankreas
Sasaran
: Masyarakat yang berada disekitar Puskesmas Nanggalo
Waktu
: 09:00 – 09:30 WIB
Hari/ Tanggal
: kamis, 24 Maret 2016
Tempat
: Puskesmas Nanggalo
A. LATAR BELAKANG
Kanker pankreas menyebabkan sekitar 5 – 6 % kematian kanker dan merupakan penyebab tersering keempat kematian kanker pada pria dan penyebab tersering kelima kematian kanker pada wanita diAmerika Serikat. Kanker pankreas biasanya terjadi setelah usia 50 tahun dan insidennya meningkat seiring pertambahan usia. Penyakit ini agak lebih sering ditemui pada pria ketimbang pada wanita. Sebuah penilitian diinggris diperkirakan insiden sebesar 8,4 kasus per 100.000 wanita dan 10,1 kasus per 100.000 pria. Penelitian otopsi mencatat bahwa kanker pankreas ditemukan pada hingga 2% orang yang menjalani pemeriksaan pascamortem. Kuasa penyakit ini tidak diketahui. Sebagian kasus kanker pankreas bersifat sporadik, sejumlah kecil (3%) terjadi pada pasien dengan predisposisi herediter. Penyekit ini 6 kali lebih sering pada wanita pengidap diabetes ketimbang yang bukan pengidap diabetes (tetapi tidak dibandingkan pengidap diabetes pria) dan 2,5 – 5 kali lebih sering pada perokok. Kolelitiasis dan pankreatitis kronik juga dibuktikan berkaitan dengan kanker pankreas. Pankreatitis kronik meningkatkan resiko terjadinya adenokarsinoma pankreas 10 sampai 20 kali lipat. Peran faktor makanan (kopi, asupan tinggi lemak, dan penggunaan alkohol) banyak diperdebatkan. Makanan yang mengandung buah dan sayuran segar diperkirakan bersifat protektif. Terjadi peningkatan insiden kanker pankreas pada pasien dengan pankreatitis herediter, terutama pada mereka yang mengalami klasifikasi pankreas. Meskipun jarang, karsinoma pankreas dapat diwariskan melalui autosom dominan dalam kaitannya dengan
diabetes militus dan insufisiensi pankreas eksokrin. Predisposisi genetik juga ditemukan pada sejumlah kasus sindrom kanker familial, termasuk berbagai sindrom yang tercantum ditabel 15 – 11 . (stephan & william 2010) Insiden kanker pankreas terus meningkat sejak 20 hingga 30 tahun yang lalu, khususnya pada orang-orang yang bukan kulit putih. Kanker pankreas merupakan penyebab kematian terkemuka pada urutan ke-4 di Amerika Serikat dan paling sering ditemukan pada usia 60 – 70an tahun. Oleh karena itu melihat kejadian ca pancreas terus meningkat setiap tahunnya dan faktor resiko terbanyak adalah akibat dari pola kebiasaan makanan yang kurang sehat dan rentan terjadi pada lanjut usia, maka kami berkeinginan untuk melakukan penyuluhan atau pendidikan kesehatan tentang pencegahan penyakit ca pancreas ini. Kami memilih di Puskesma Nanggalo Padang karena puskesma tersebut dekat dengan kampus kami, dan melihat data yang didapatkan di daerah sekitar puskesmas Nanggalo Padang banyak ibu-ibu ataupun bapak-bapak yang sudah lanjut usia ataupun berada di masa dewasa akhir, dan masyarakat di daerah itu juga memiliki kebiasaan makan atau pola hidup yng kurang sehat. Sehingg kami tertarik untuk berbagi informasi di daerah tersebut.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum Mengetahui secara menyeluruh mengenai konsep teori dan konsep asuhan keperawatan dengan ca pankreas 2. Tujuan khusus a. Memahami pengertian dari ca pankreas b. Mengtahui penyebab ca pankreas c. Mengetahui tanda dan gejala dari ca pankreas d. Mengetahui komplikasi dari ca pankreas e. Mengetahui pencegahan primer dari ca pankreas f. Mengetahui pencegahan sekunder dari ca pankreas g. Mengetahui pencegahan tersier dari ca pankreas
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik Pencegahan primer, sekunder, dan tersier penyakit Ca pankreas
2. Metode
Ceramah
Diskusi dan tanya jawab
3. Media dan Alat
Leaflet
LCD
Laptop
Mikrophone
4. Waktu dan Tempat Hari/ tanggal
: Kamis, 24 Maret 2016
Jam
: 09:00-09:30 WIB
Tempat
: Di Puskesmas Nanggalo
5. Pengorganisasian dan Fungsinya a. Moderator
: Tiara Asparina Sari
Membuka acara
Memperkenalkan anggota
Menjelaskan tujuan dan topik
Menjelaskan tata tertib penyuluhan
Menjelaskan kontrak waktu
Menetapkan bahasa
Meminta
peserta
untuk
memberikan
pertanyaan
atas
penjelasan yang tidak di pahami
Memberikan kesempatan kepada anggota kelompok untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta
Menyimpulkan
dan
mengatur jalannya acara
melakukan
evaluasi
penyuluhan
Menutup acara
b. Presenter
: Nanda Afrina Menyampaikan
materi
penyuluhan
tentang
pencegahan
penyakit ca pancreas
c. Observer
: Septi Naralita Surya Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
d. Fasilitator
: Sri Ulfa Afriwan Chantya Nofvilsa Efrida Mitria Liptari Nova Susilawati Shinta Meiza Puteri Azri Idryas Randi Jasli Meza
Memotivasi peserta agar berperan aktif
Membuat absensi penyuluhan
Membagikan leaflet pada setiap peserta
Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan
6. Setting Tempat
: Moderator
: peserta
: presenter
: fasilitator
: observer
D. KEGIATAN PENYULUHAN
NO
Tahap
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
Kegiatan 1.
Pembukaan
Moderator memberikan salam
Moderator memper kenalkan
(5menit)
pembimbing
Menjawab salam
Mendengarkan dan memperhatikan
Moderator menjelaskan tentang
topik penyuluhan
memperhatikan
Moderator membuat kontrak waktu dan bahasa
Mendengarkan dan
Mendengarkan dan memperhatikan
Mendengarkan dan memperhatikan
Moderator menjelaskan tujuan penyuluhan
Mengemukakan pendapat
Mengkaji pengetahuan peserta
Mendengarkan dan memperhatikan
tentang ca pankreas
2.
Tahap
Memberi reinforcement positif
Menggali pengetahuan tentang
Pelaksanaan (20 menit)
ca pankreas
Memberikan reinforcment
Mengemukakan pendapat
memperhatikan
Mendengarkan
Mengemukakan
positif
Menjelaskan pengertian ca pankreas
Menggali pengetahuan tentang
pendapat
penyebab ca pankreas
Memberikan reinforcement positif
Memperhatikan
Mengemukakan
Menggali pengetahuan tentang tanda dan gejala ca pankreas
Mendengarkan
Menjelaskan penyebab ca pankreas
Memberikan reinforcement
pendapat
positif
Menjelaskan tentang tanda dan
Mendengarkan
Memperhatikan
Mengemukakan
gejala ca pankreas
Menggali pengetahuan tentang komplikasi ca pankreas
Memberikan reinforcement positif
Menjelaskan komplikasi ca pankreas
pendapat
Menggali pengetahuan tentang
Mendengarkan
Mendengarkan dan memperhatikan
cara pencegahan primer ca pankreas
Mengemukakan pendapat
Memberikan reinforcement positif
Mendengarkan
Mendengarkan dan
Menjelaskan tentang cara pencegahan primer ca pankreas
memperhatikan
Menggali pengetahuan audiens tentang pencegahan sekunder
pendapat
ca pancreas
Memberi reinforcement positif
Menjelaskan pencegahan sekunder ca pancreas
Mengemukakan
Mendengarkan
Mendengar dan
Menggali pengetahun audiens
memperhatikan
tentang pencegahan tersier ca pankrreas
Mengemukakan pendapat
Memberikan reinforcement positif
Menjelaskan tentang
Mendengarkan
Mendengar dan
pencegahan tersier ca pankreas
memperhatikan 3.
Penutup
(5 menit)
Memberi kesempatan audiens
Bertanya
Mendengar dan
untuk bertanya
Menjawab pertanyaan audiens (jika ada)
Mengevaluasi materi yang
memperhatikan
telah diberikan
Ikut berpartisipasi atau mengemukakan pendapat
Menyimpulkan materi yang
telah disampaikan
Menutup dan memberi salam
Mendengar dan memperhatikan
Menjawab salam
E. EVALUASI
Kriteria Hasil a. Evaluasi Struktur
Diharapkan penyuluh dan peserta dapat hadir sesuai dengan waktu yang direncanakan
Diharapkan setting tempat teratur, media serta alat – alat untuk penyuluhan tersedia sesuai rencana
b. Evaluasi Proses
peran dan tugas anggota sesuai dengan perencanaan
pelaksanaan kegiata sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
peserta tidak meninggalkan kegiatan
peserta dapat memenuhi aturan
c. Evaluasi Hasil
Peserta dapat menyebutkan sebagian dari materi yang disampaikan
peserta dapat memahami isi penyuluhan
peserta dapat menjelaskan pengertian ca pankreas
peserta dapat menyebutkan penyebab dari ca pankreas
peserta dapat mengetahui tanda-tanda ca pankreas
peserta dapat mengetahui cara pencegahan / mengatasi dari ca pankreas
peserta turut memberikan pertanyaan
F. LAMPIRAN MATERI
PENYAKIT CA PANKREAS 1. PENGERTIAN
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yabg memiliki dua fungsi utama adalah, yaitu : menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (sylvia, 2006). Kanker berawal dari kerusakan materi genetika atau DNA (Deoxyribo Nuclead Asid). Satu sel saja yang mengalami kerusakan genetika sudah cukup untuk menghasilkan jaringan baru, sehingga kanker disebut juga penyakit seluler (Tjokronegoro, 2001). Kanker adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan gangguan pertumbuhan seluler dan merupakan kelompok penyakit dan bukan hanya penyakit tungal (Doegoes, 2000). Kanker pankreas merupakan tumor ganas yang berasal dari sel – sel yang melapisi saluran pankreas. Sekitas 95% tumor ganas pankreas merupakan adenokarsinoma. Tumor – tumor ini lebih sering terjadi pada laki – laki dan agak lebih sering menyerang orang kulit hitam. Tumor ini jarang terjadi sebelum usia 50 tahun dan rata – rata penyakit ini terdiagnosis pada penderita yang berumur 55 tahun. (Brunner dan Suddarth, 2001).
2. PENYEBAB
1) Faktor resiko eksogen Merupakan adenoma yang jinak dan adenokarsinoma yang ganas yang berasal dari sel parengkim (asiner atau sel duktal) dan tumor tistik. Yang termasuk faktor resiko eksogen adalah makanan tinggi lemak dan kolesterol, pecandu alkohol, perokok, orang yang suka mengkonsumsi kopi, dan beberapa zat karsinogen. 2) Faktor resiko endogen Penyebaran kanker atau tumor dapat langsung keorgan disekitarnya atau melalui pembuluh darah kelenjar getah bening. Sering kehati, peritoneum, dan paru. Kanker dikaput pankreas lebih banyak menimbulkan sumbatan pada saluran empedu disebut tumor akan masuk dan menginfiltrasi duodenum sehingga terjadi
perdarahan diduodenum. Kanker yang letaknya dikorpus dan kaudal akan lebih sering mengalami metastasis kehati, bisa juga kelimpa. (Setyono, 2001).
3. TANDA DAN GEJALA
Sejumlah tanda dan gejala kanker pankreas tak muncul dalam tahap awal. Tapi setelah tumbuh dan menyebar, nyeri sering berkembang pada perut bagian bawah dan kadang-kadang menyebar ke punggung. Rasa sakit bisa menjadi lebih buruk setelah orang makan atau berbaring. Dan gejala lain yang mungkin muncul antara lain : 1. Berat badan menurun drastis akibat kehilangan nafsu makan. 2. Anoreksia dan kembung 3. Diare dengan kandungan lemak dalam feses(stetorrhea) 4. Diabetes (pada penderita ini di sertai berat badan menurun drastis, mual, serta kulit, mata, atau selaput lendir menguning). 5. Warna urine lebih gelap,biasanya bewarna kehitaman menyerupai warna tanah 6. Mengalami kelelahan yang berkepanjangan 7. Terjadi pembekuan darah 8. Gangguan sistem pencernaan yang mengarah pada penurunannya metabolisme tubuh 9. Depresi yang berkepanjangan 10. Gangguan pada organ hati atau liver. (Corwin J. Elizabeth. Buku saku Patofisiologi)
4. KOMPLIKASI
Komplikasi dapat terjadi adalah : 1. Masalah metabolisme glukosa Tumor dapat mempengaruhi kemampuan pankreas untuk memproduksi insulin sehingga dapat mendorong permasalahan di metabolisme glukosa, termasuk diabetes. 2. Ikterus atau jaun dice Terkadang di ikuti dengan rasa gatal yang hebat. Menguningnya kulit dan bagian putih mata dapat terjadi jika tumor pankreas menyumbat saluran empedu, yaitu semacam pipa tipis yang membawa empedu dari liver ke usus dua belas jari. Warna
kuning
berasal
dari
kelebihan
billiribun.
Asam
empedu
dapat
menyebabkan rasa gatal jika kelebihan billirubin tersebut mengendap di kulit.
3. Nyeri Tumor
pankreas
yang
besar
akan
menekan
lingkungan
sekitar
saraf,
menimbulkan rasa sakit di punggung atau perut yang terkadang bisa menjadi hebat. 4. Metastasis Metastasis adalah komplikasi paling serius dari kanker atau tumor ganas pankreas. Pankreas di kelilingi oleh sejumlah organ vital termasuk juga perut , limpa kecil, liver, paru-paru dan usus. Kareana kanker pankreas jarang terdeteksi pada stadium awal kanker ini sering kali menyebar ke organ-organ tersebut atau ke dekat ujung limpa. (Stephen & William. Patofisiologi Penyakit Pengantar menuju kedokteran Klinis) 5. PENCEGAHAN
1. Pencegahan Primer Pencegahan primer adalah pencegahan terhadap etiologi (penyebab) penyakit. Pencegahan primer dilakukan pada orang yang sehat (bebas kanker). Yang dapat dilakukan adalah :
Memberikan edukasi atau pendidikan kesehatan tentang penyakit ca pancreas
Berhenti merokok, asap rokok memiliki kandungan karsinogen yang bisa mengakibatkan kerusakan DNA yang mengatur perubahan sel
Jagalah berat tubuh sehat anda. Keunggulan berat tubuh bisa tingkatkan kemungkinan
terserang
penyakit
pankreas.
Tetapi,
terus
jagalah
pengurangan berat badan itu supaya tak kehilangan berat dengan cara mencolok kurun waktu yang singkat. Kerjakan perlahan 30 menit atau lebih berolahraga aerobik, seperti jalan, joging atau bersepeda.
Berolahragalah dengan teratur. Beberapa pakar yakin bahwa lakukan berolah raga yang cukup tiap-tiap minggu bisa kurangi kemungkinan anda terserang penyakit kanker pankreas.
Konsumsi makanan yang sehat. Pola makanan yang kaya buah-buahan serta sayur-sayuran serta rendah lemak hewani bisa kurangi kemungkinan anda terserang kanker pankreas
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder adalah pencegahan yang dilakukan pada orang yang sudah sakit. Tujuannya adalah untuk mencegah perkembangan penyakit lebih lanjut dari penyakit serta membatasi terjadinya kecacatan. Hal yang dapat dilakukan antara lain :
Operasi
Jenis perawatan kanker pankreas yang paling banyak dilakukan adalah dengan melakukan operasi karena bisa mengobati kanker pankreas hingga sembuh sepenuhnya. Namun tidak semua penderita kanker pankreas bisa melakukan operasi, hanya 1 dari 5 pasien yang cocok untuk melakukan operasi pengangkatan tumor. Ada beberapa faktor yang dapat menentukan keberhasilan operasi pengangkatan tumor, antara lain:
-
Tumor belum menyebar ke bagian tubuh lain.
-
Tumor tidak tumbuh di sekitar pembuluh darah yang penting.
-
Pasien memiliki kesehatan yang baik secara menyeluruh.
Berikut ini adalah beberapa prosedur operasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kanker pankreas:
Operasi yang paling banyak dilakukan adalah operasi Whipple, yaitu untuk mengangkat kepala pankreas. Dalam operasi ini, dokter juga mungkin mengangkat bagian pertama usus kecil, kantong empedu, bagian saluran empedu, dan terkadang sebagian dari lambung. Sekitar 30 persen pasien yang telah melakukan operasi Whipple memerlukan obat enzim untuk membantu mencerna makanan. Operasi ini memiliki waktu pemulihan yang lebih cepat dibandingkan operasi pengangkatan pankreas total.
Operasi pancreatectomy total untuk mengangkat seluruh pankreas. Selain itu, operasi ini juga mengangkat organ limpa, saluran empedu, sebagian usus kecil, kantong empedu, kelenjar getah bening sekitar pankreas, dan terkadang sebagian dari lambung. Pasien yang telah melakukan operasi ini perlu mengonsumsi enzim untuk membantu mencerna makanan. Pengangkatan organ pankreas yang berfungsi memproduksi insulin akan membuat pasien menderita diabetes juga. Selain itu, pasien harus mengonsumsi antibiotik penisilin seumur hidup dan vaksinasi rutin untuk mencegah terkena infeksi dan penggumpalan darah akibat pengangkatan organ limpa.
Operasi pancreatectomy distal untuk mengangkat bagian tubuh dan ekor pankreas tapi membiarkan kepala pankreas. Operasi ini juga mengangkat sebagian lambung,
sebagian usus besar, ginjal sebelah kiri, kelenjar adrenal bagian kiri, dan kemungkinan diafragma bagian kiri juga akan diangkat.
Jika tidak bisa disembuhkan, operasi untuk meredakan gejala dan membuat pasien lebih nyaman bisa dilakukan. Operasi ini menggunakan ERCP untuk meletakkan stent atau tabung pembuka di dalam saluran empedu untuk mencegah penumpukan unsur bilirubin yang menyebabkan penyakit kuning. Operasi bypass yang menghambat saluran empedu dapat dilakukan jika penggunaan stent tidak cocok untuk pasien. Saluran empedu yang tersumbat akan dipotong bagian atasnya dan disambungkan kembali ke usus agar bisa menyalurkan cairan empedu. Proses
pemulihan
pascaoperasi
kanker
pankreas
harus
diperhatikan
karena
memerlukan waktu yang panjang. Berikut ini adalah beberapa hal yang patut diperhatikan dalam proses pemulihan pascaoperasi kanker pankreas:
Pastikan obat pereda sakit sesuai dan dalam dosis cukup untuk masa pascaoperasi.
Pasien tidak bisa segera makan atau minum setelah menjalani operasi karena sistem pencernaan seperti usus memerlukan waktu untuk pulih.
Sebelum pasien bisa makan dan minum secara lebih teratur, pasien akan menyesap cairan secara perlahan-lahan.
Serangkaian kemoterapi selama enam bulan biasanya disarankan setelah operasi. Hal ini sangat berdampak besar bagi peluang kesembuhan pasien.
Untuk
Kemoterapi
membinasakan
sel
kanker
ganas
di
dalam
tubuh
atau
mencegah
pertumbuhannya, pasien dapat melakukan kemoterapi dengan obat-obatan antikanker. Kemoterapi dapat dilakukan sebelum atau setelah operasi, atau jika operasi tidak bisa dilakukan. Obat kemoterapi memiliki dua bentuk, yaitu yang dikonsumsi secara langsung dan yang diberikan melalui infus. Kemoterapi memiliki banyak efek samping karena dapat menyerang sel-sel yang sehat dan normal. Efek samping yang dapat terjadi, antara lain sariawan, letih, mual, dan muntah. Selain itu, kemoterapi juga dapat meningkatkan risiko terkena infeksi. Efek samping yang dialami pasien akibat melakukan kemoterapi biasanya hanya sementara dan akan mereda begitu perawatan selesai dilakukan.
Risiko terkena efek samping akan meningkat jika pasien menjalani kombinasi pengobatan kemoterapi, namun hal ini bisa memperbesar kemungkinan untuk mengendalikan atau memperkecil kanker yang diderita.
Radioterapi
Untuk membantu memperkecil tumor dan meredakan rasa sakit yang diderita, pasien dapat melakukan terapi kanker menggunakan sinar radiasi energi tinggi yang disebut dengan radioterapi. Bagi pasien yang tidak bisa melakukan operasi untuk mengatasi kanker, biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan perawatan kombinasi kemoterapi dan radioterapi. Namun terapi ini memiliki beberapa efek samping, seperti hilangnya nafsu makan, mual, muntah, letih, diare, dan ruam kulit. Efek samping yang dialami pasien akibat melakukan radioterapi biasanya hanya sementara dan akan mereda begitu perawatan selesai dilakukan.
Konsumsi makanan 13C
Makanan yang dimaksud seperti brokoli, kubis, kembang kol dan sawi. Sayuran ini terkenal karena sifatnya yang anti tumor dan anti kanker. Atau secara kandungan sering disebut indole 3-carbinol (13C). senyawa alami yang bisa membantu detoksifikasi zat-zat berbahaya yaitu karsinogen yang dapat menyebabkan kanker pancreas dan menghancurkan radikal bebas.
Konsumsi asupan yang mengandung kurkumin
Kurkumin ini telah terbukti efektif menghancurkan radikal bebas dan mencegah pembentukan nitrosamine. Ini bisa diperoleh di kunyit. Kunyit bisa memberikan perlindungan terhadap hamper semua jenis kanker termasuk kanker pancreas dan efektif mencegah radikal bebas dan mencegah pembentukan nitrosamine.
Konsumsi asam ellagic
Dimana asam ini bisa menjadi senjata ampuh dalam pertempuran melawan kanker pancreas. Asam ellagic bisa mengaktifkan enzim detoksifikasi dalam hati sehingga pembukaan zat penyebab kanker bisa dihancurkan. Asam ini bisa diperoleh pada buah berry.
Kulit Manggis
Kulit manggis mempunyai kandungan antivirus, antibakteri, antitumor, dan antiinflamasi. Dimana antiinflamasi ini berfungsi untuk menghambat pertumbuhal sel kanker dan membunuh sel kanker dengan secara perlahan tanpa merusak sel-sel yang masih sehat.
3. Pencegahan tersier Dilakukan setelah system ditangani dengan strategi-strategi pencegahan sekunder. Pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan kembali ke arah stabilitas system klien secara optimal. Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat resistensi terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul kembali atau regresi, sehingga dapat mempertahankan energy. Pencegahan tersier cenderung untuk kembali pada pencegahan primer. Hal yang dapat diakukan :
Pola hidup sehat dengan berolah raga
Memilih makanan yang mengandung glikemi rendah. Dengan indeks glikemi
adalah
ukuran
kandungan
makanan
karbohidrat
yang
mempengaruhi kadar gula darah seseorang. Makanan dengan tingkat glikemik rendah akan mendorong kadar glukosa darah terus stabil.
Menjaga berat badan
Menghindari asupan protein yang berlebih Diet tinggi protein merupakan diet yang harus dihindari dikarenakan mengkonsumsi banyak enzim bisa membuat enzim sibuk mencerna protein. Enzim ini tidak bisa focus pada tugas utama mereka yang lain. Di sisi lain sejumlah protein diperlukan untuk berfungsinya tubuh. Oleh karena itu protein yang berlebihan harus dikurangi. Beberapa ahli gizi
menyarankan bahwa tubuh membutuhkan periode bebas protein sekitar 12 jam sehari.
Istirahat yang cukup
Pemeriksaan kesehatan secara berkala
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Kanker pankreas merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang melapisi saluran pankreas. Kanker pankreas adalah nyeri abdomen yang hebat khususnya pada epigastrium. Rasa sakit dan nyeri tekan pada abdomen yang juga disertai nyeri punggung, terjadi akibat iritasi dan edema pada pankreas sehingga terjadi rangsangan pada syaraf. Penderita kankreas pancreas dapat mengalami : 1. Berat badan menurun drastis akibat kehilangan nafsu makan. 2. Anoreksia dan kembung 3. Diare dengan kandungan lemak dalam feses(stetorrhea) 4. Diabetes (pada penderita ini di sertai berat badan menurun drastis, mual, serta kulit, mata, atau selaput lendir menguning).
2.
Saran
Bagi setiap individu harus selalu menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari berbagai penyakit khususnya pada pembahasan kali ini adalah penyakit kanker pancreas. Dengan adanya satuan acar penyuluhan ini maka masyarakat dapat mengetahui dan memahami apa itu penyakit kanker pankeas dan pencegahan-pencegahnnya, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya.
Padang, 22 Maret 2016
Ketua Kelompok
(NOFVILSA EFRIDA)
Diketahui oleh pembimbing
(Ns. FITRIA ALISA, M.Kep)
DAFTAR PUSTAKA
Corwin J. Elizabeth. 2009. Buku saku Patofisiologi. Jakarta : EGC Stephen & William. 2010. Patofisiologi Penyakit Pengantar menuju kedokteran Klinis. Jakarta :EGC Brunner & Suddarth. Keperawatan Medikal Bedah Volume 2 ed.8. Jakarta : EGC