SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik
: Perawatan Pada Pasien dengan Anxietas (cemas)
Sasaran
: Pasien dan keluarga pasien
Tempat
: Rawat Jalan Dewasa RSJ Provinsi Jawa Barat
Hari/Tanggal
: Selasa / 19 September 2017.
Waktu
: 07.00-07.30 WIB (30 menit)
1. Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan penyuluhan, sasaran memahami tentang gejala dan perawatan ansietas. 2. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti penyuluhan penyuluhan selama 30 menit pasien dan keluarga dapat dapat : a. Menyebutkan pengertian ansietas. b. Menjalaskan tanda dan gejala ansietas. c. Menjalaskan faktor risiko ansietas. d. Menjalaskan cara mengatasi ansietas. 3. Materi Pembelajaran a. Pengertian ansietas. b. Tanda dan gejala ansietas. c. Fakror risiko ansietas. d. Cara mengatasi ansietas. 4. Materi Terlampir 5. Sumber Materi 6. Sumber :
https://www.nimh.nih.gov/search.jsp?query=anxiety di akses pada tanggal 11 seftember 2017 jam 17.00 WIB
NANDA. 2010. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda 2009-2011. Jakarta: EGC.
Stuart, G.W & Sundeen. 1990. Buku Saku Diagnosa Keperawatan pada Keperawatan Psikiatri. Jakarta.
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SUKABUMI
1
https://www.hypnosis45.com/terapi_eft.htm
https://www.psikoterapis.com/?en_apa-itu-psikoterapi-,6
http://beranisehat.com/archives/psikoterapi-penanganan-gangguan-bipolar/
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_stres
7. Metode Pembelajaran
Ceramah.
Tanya jawab.
Demonstrasi
8. Media
Benner
Infokus
Laptop
Leaflet
9. Strategi a. Kontrak dengan pasien dan keluarga (waktu, tempat, topik). b. Menggunakan penampang materi dari benner, infokus, laptop dan leaflet agar dapat lebih mudah diperhatikan pasien dan keluarganya. c. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. d. Melakukan tanya jawab langsung.
10. Kegiatan Penyuluhan NO
KEGIATAN
WAKTU
PENYAJI
SASARAN
1
Pembukaan.
5 menit.
1. Mengucapkan salam.
1. Membalas salam.
2. Memperkenalkan diri.
2. Memperhatikan dan mendengarkan.
2
Penyajian bahan 10 menit. tentang: 1. Pengertian ansietas.
1. Menyebutkan
1. Mendengarkan
pengertian ansietas. 2. Menjelaskan
tanda
dan memperhatikan.
dan gejala ansietas
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SUKABUMI
2
2. Tanda
dan
3. Menjelaskan
gejala
faktor 2. Dapat melakukan
resiko ansietas
ansietas
teknik
4. Menjelaskan
3. Faktor resiko
cara
mengatasi ansietas.
penanganan ansietas.
ansietas 4. Cara mengatasi ansietas. 3
Evaluasi.
10 menit
1. Memberi kesempatan 1. Bertanya
dan
kepada peserta untuk
mampu
bertanya
menyimpulkan
untuk
mengevaluasi peserta,
materi yang telah
apakah peserta dapat
disajikan dengan
menjelaskan kembali
bahasa sendiri.
materi
pendidikan
kesehatan
dengan
bertanya. 2. Menyimpulkan kembali materi yang disajikan. 3. Diharapkan dan
keluarga
pasien dapat
memahami materi. 4
Penutup.
5 menit.
1. Penyaji mengucapkan 1. Menjawab salam. terima kasih. 2. Mengucapkan
salam
penutup.
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SUKABUMI
3
11. Kriteria Evaluasi
Evaluasi Struktur
Peserta hadir di tempat penyuluhan tepat waktu
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rawat jalan dewasa RSJ Provinsi Jawa Barat
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
Evaluasi Proses
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
Evaluasi Hasil
Keluarga dapat menjawab pertanyaan tentang materi yang telah disampaikan
Jumlah peserta yang hadir dalam penyuluhan adalah keluarga pasien
Keluarga antusias terhadap materi penyuluhan yang disampaikan
Keluarga mendengarkan penyuluhan dengan seksama
Keluarga mengajukan pertanyaan
12. Pengorganisasian Pembimbing :
Ns.Winda Ratna Wulan, M.Kep.Sp.Kep.J
Moderator
:
Eka Pujiaswara, S.Kep
Penyaji
:
Dedi Kusnadi, S.Kep
Observer
:
Siti Nurjanah, S.Kep
Fasilitator
:
Elin Elina, S.Kep Faizal Yanas, S.Kep Fajar Sasono, S.Kep Resabela Putri, S.Kep Vidia Hardiani, S.Kep
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SUKABUMI
4
13. Job Description a. Moderator Memandu jalannya acara penyuluhan b. Penyaji Menyajikan materi kepada peserta
c. Observer Menilai jalannya acara penyuluhan d. Fasilitator Mendampingi peserta dan memotivasi peserta untuk tetap mengikuti acara
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SUKABUMI
5
MATERI SAP ANSIETAS
A. Pengertian Ansietas
Ansietas adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi (Videbeck, 2008). Kecemasan sesekali adalah bagian normal kehidupan. Anda mungkin merasa cemas saat menghadapi masalah di tempat kerja, sebelum melakukan tes, atau membuat keputusan penting. Tapi gangguan kecemasan melibatkan lebih dari sekadar kekhawatiran atau ketakutan sementara. Bagi orang dengan gangguan kecemasan, kegelisahan tidak hilang dan bisa bertambah buruk seiring berjalannya waktu. Perasaan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari seperti kinerja kerja, pekerjaan sekolah, dan hubungan. Ada beberapa jenis gangguan kecemasan. Contohnya meliputi gangguan kecemasan umum, gangguan panik, dan gangguan kecemasan sosial.
B. Tanda dan gejala Ansietas
1. Gangguan Kecemasan Umum Orang dengan gangguan kecemasan umum menunjukkan kecemasan atau
kekhawatiran
yang
berlebihan
selama
berbulan-bulan
dan
menghadapi beberapa gejala terkait kecemasan. a. Gejala gangguan kecemasan umum meliputi: b. Rasa gelisah atau merasa terluka atau gelisah c. Menjadi mudah lelah d. Kesulitan berkonsentrasi atau pikiran mereka menjadi kosong e. Sifat lekas marah f. Ketegangan otot g. Kesulitan mengendalikan kekhawatiran h. Masalah tidur (sulit terjatuh atau tertidur atau gelisah, tidur tidak memuaskan) 2. Gangguan panik
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SUKABUMI
6
Orang-orang dengan gangguan panik memiliki serangan panik berulang yang tak terduga, yang merupakan periode ketakutan ketakutan yang tiba-tiba yang mungkin meliputi palpitasi, jantung berdebar, atau denyut jantung yang dipercepat; berkeringat; gemetar atau gemetar; sensasi sesak napas, tercekik, atau tersedak; dan perasaan malapetaka yang akan datang. Gejala gangguan panik meliputi: a. Tiba-tiba dan berulang kali serangan rasa takut b. Perasaan tidak terkendali saat terjadi serangan panik c. Intense khawatir tentang kapan serangan berikutnya akan terjadi d. Ketakutan atau penghindaran tempat terjadinya serangan panik di masa lalu 3. Gangguan Kecemasan Sosial Orang dengan gangguan kecemasan sosial (kadang-kadang disebut "fobia sosial") memiliki ketakutan yang mencolok akan situasi sosial atau kinerja di mana mereka berharap untuk merasa malu, dihakimi, ditolak, atau takut menyinggung perasaan orang lain. Gejala gangguan kecemasan sosial meliputi: a. Merasa sangat cemas karena berada bersama orang lain dan sulit berbicara dengan mereka b. Merasa sangat egois di depan orang lain dan khawatir merasa dipermalukan, malu, atau ditolak, atau takut menyinggung orang lain. c. Karena sangat takut orang lain akan menghakimi mereka d. Khawatir berhari-hari atau berminggu-minggu sebelum sebuah acara dimana orang lain berada e. Tinggal jauh dari tempat dimana ada orang lain f. Memiliki waktu sulit berteman dan menjalin pertemanan g. Memerah, berkeringat, atau gemetaran di sekitar orang lain h. Merasa mual atau sakit perut saat orang lain ada di sekitar C. Faktor Risiko Ansietas
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SUKABUMI
7
Para periset menemukan bahwa faktor genetik dan lingkungan, seringkali saling berinteraksi satu sama lain, merupakan faktor risiko gangguan kecemasan. Faktor-faktor spesifik meliputi: 1. Rasa malu, atau penghambatan perilaku, di masa kanak-kanak 2. Menjadi perempuan 3. Masalah ekonomi 4. Perceraian 5. Paparan kejadian kehidupan yang menegangkan di masa kecil dan dewasa 6. Gangguan kecemasan pada keluarga dekat biologis 7. Secara biologi ada anggota keluarga yang mengalami ansietas 8. Peningkatan kadar kortisol pada air liur (khususnya untuk gangguan kecemasan sosial) D. Cara Mengatasi Ansietas
1. Psikoterapi Psikoterapi adalah usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu "Psyche" yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan "Therapy" yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran. Ada banyak terapi yang masuk kedalam psikoterapi diantaranya: a. Terapi Perilaku Kognitif (CBT: Cognitive Behavioral Therapy) Terpi perilaku kognitif (CBT) adalah suatu pendekatan psikoterapi dengan metode berbicara. Terapi kognitif-perilaku (CBT) didasarkan pada asumsi bahwa pikiran dan perilaku negatif cenderung membuat seseorang mudah mengalami depresi. Pada terapi ini, terapis meminta pasien menuliskan hal negatif yang ada dalam pikiran mereka dan melihat bagaimana pemikiran tersebut memengaruhi suasana hati, perilaku, dan kondisi fisik mereka. Terapis juga mengajarkan kemampuan memecahkan masalah dan membuat jadwal untuk
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SUKABUMI
8
melakukan kegiatan yang menyenangkan. Target CBT adalah membantu pasien mengenali pola pikirnya yang negatif, membuktikan bahwa pikiran itu salah dan mengubah pola pikirnya menjadi lebih sehat dan adaptif. b. Manajemen stres Manajemen stres adalah kemampuan penggunaan sumber daya (manusia) secara efektif untuk mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang muncul karena tanggapan (respon). Tujuan dari manajemen stres itu sendiri adalah untuk memperbaiki kualitas hidup individu itu agar menjadi lebih baik. Yang termasuk kedalam terapi kategori manajemenstres diantaranya adalah: 1) Emotional Freedom Technique Emotional Freedom Technique (EFT) adalah sebuah terapi psikologi praktis yang memanfaatkan energy dalam tubuh dengan cara
menstimulasi
pada
titik-titik
meridian
tubuh
untuk
memperbaiki aliran energy tubuh dan dapat menangani banyak penyakit, baik itu penyakit fisik dan penyakit psikologis (masalah pikiran dan perasaan). Dapat dikatakan EFT adalah versi psikologi dari terapi akupunktur yang menggunakan jarum, hanya saja terapi EFT tidak menggunakan jarum, melainkan dengan menyelaraskan sistem energi tubuh pada titik-titik meridian di tubuh, dengan cara mengetuk (tapping) dengan ujung jari. Cara ini me rupakan cara yang efektif dan cepat untuk mengatasi tidak hanya kecemasan, tapi juga masalah emosional lainnya. 2) Hypnotherapy Sebuah cara pengobatan yang menjangkau pikiran bawah sadar yang merupakan sumber "program kecemasan" tersimpan. Hypnotherapy bisa membenarkan program pikiran yang salah tersebut. 2. Farmakoterapi Penanganna ansietas dengan obat-obatan tertentu yang berfungsi untuk mengurangi ansietas. Pada ansietas obat yang paling banyak digunakan
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SUKABUMI
9
adalah jenis antidepresan. Antidepresan merupakan obat-obat yang efektif pada pengobatan depresi, meringankan gejala gangguan depresi, termasuk penyakit psikis yang dibawa sejak lahir
PROGRAM PROFESI NERS STIKES SUKABUMI
10