LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. H DENGAN STROKE DI RUANG INTERNE RSUD dr. RASIDN PADANG
OLEH: Nurmailis, S.kep 1610106062
Pembimbing klinik
Pembimbing Akademik
( Ns.Rahmadhani, S.kep)
(Ns. Rebbi Permata Sari, S.kep)
PROGRAM PROFESI NERS STIKES ALIFAH PADANG TAHUN 2017
PROPOSAL RONDE KEPERAWATAN
PROPOSAL KEGIATAN PENYELANGGARAAN RONDE KEPERAWATAN TENTANG MOBILISASI PASIEN STROKE PADA Ny. H DI RSUD DR. RASIDIN PADANG
I.
Pendahuluan.
Ronde
keperawatan
merupakan
proses
yang
memberikan
kesempatan kepada perawat untuk bertukar pikiran atau mengungkapkan ide antar perawat satu dengan yang lain, perawat dapat mengungkapkan kondisi pasien
dan
karakteristik
keluarga
pasien
(Jodi
E.Mullen,
RN-C.
WWW.aacn.nche.edu) Ronde keperawatan adalah kegiatan bertujuan mengatasi masalah keperawatan
klien,
dilaksanakan
perawat,
pasien
dilibatkan
untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Akan tetapi, pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer atau konsuler, kepala ruangan, perawat associate, yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim (Nursalam, 2002). Managemen adalah proses bekerja melalui staff keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional. Disini dituntut tugas manajer keperawatan untuk merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk memberikan asuhan keperawatan seefektif dan seefisien mungkin bagi individu, keluarga, dan masyarakat (Gillies, 1996). Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam pelayanan keperatan adalah pembenahan manajemen keperawatan karena dengan adanya factor kelola yang optimal diharapkan mampu menjadi wahana peningkatan keefektifan pembagian pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan.
Ronde
keperawatan
adalah
suatu
bagian
kegiatan
asuhan
keperawatan dengan membahas kasus tertentu dengan harapan adanya transfer pengetahuan dan aplikasi pengetahuan secara teoritis kedalam praktek keperawatan secara langsung yang dilakukan oleh perawat konselor, kepala ruangan, MA, kabid keperawatan dengan melibatkan seluruh tim keperawatan.
Karakteristik dari ronde keperawatan meliputi : pasien
dilibatkan secara langsung, pasien merupakan fokus kegiatan, perawat yang terlibat melakukan diskusi, konselor memfasilitasi kreatifitas dan membantu mengembangkan kemampuan perawat dalam meningkatkan kemampuan mengatasi masalah.
II.
Tujuan a. Tujuan Umum : Setelah dilakukan ronde keperawatan masalah keperawatan yang dialami klien dapat diatasi. b. Tujuan Khusus : Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, perawat mampu : 1. Berfikir
kritis
dan
sistimatis
dalam
pemecahan
masalah
keperawatan klien dengan Mobilisasi Pasien Stroke. Memberikan informasi pada masalah keperawatan klien tentang cara Mobilisasi Pasien Pasca Strok dirumah. 2. Melaksanakan asuhan keperawatan secara menyeluruh.
III.
Pelaksanaan : Hari / tanggal
IV.
: Sabtu, 29 April 2017
Tempat
: Ruang Interne kelas 3 Wanita RSUD dr. Rasidin Padang
Materi
: Ronde Keperawatan tentang Mobilisasi Pasien Stroke
Metode :
– Diskusi – Wawancara
V.
Materi :
– Pengertian ronde keperawatan –
Karakteristik
– Langkah-langkah kegiatan ronde keperawatan – Peran masing-masing perawat (terlampir) – Materi tentang Penkes Mobilisasi Pasien Stroke VI.
Peserta : Peserta ronde keperawatan meliputi :
– Mahasiswa Program Studi Profesi Ners STIKes Alifah Padang – Pembimbing klinik dari RSUD dr. Rasidin Padang – Keluarga pasien – Pasien VII. Alat Bantu :
– Ruang perawatan sebagai sarana diskusi – Status klien – Alat bantu demonstrasi – Media VIII. Evaluasi :
– Persiapan ronde keperawatan – Pelaksanaan ronde keperawatan
RENCANA STRATEGIS RONDE KEPERAWATAN TENTANG MOBILISASI PASIEN STROKE DI RSUD dr. RASIDIN PADANG
Topik
: Mobilisasi Pasien Stroke
Sasaran : Pada Pasien Stroke Peserta
:
– Mahasiswa Profesi Ners STIKes Alifah Padang – Pembimbing klinik – Keluarga pasien – Pasien Waktu
I.
: 30 menit
Tujuan a. Tujuan Umum Menyelesaikan masalah-masalah keperawatan klien yang belum teratasi. b. Tujuan Khusus 1. Tim keperawatan mampu menggali masalah-masalah klien yang belum teratasi 2. Mampu mengemukakan alasan ilmiah terhadap masalah keperawatan klien 3. Mampu merumuskan intervensi keperawatan yang tepat mengenai masalah klien 4. Mampu mendesiminasikan tindakan yang tepat sesuai dengan masalah klien 5. Mampu mengadakan justifikasi terhadap rencana dan tindakan keperawatan yang dilakukan.
II.
Sasaran Nama
: Ny. H
Umur
: 71 tahun
Pekerjaan
: IRT
III. Materi
– Konsep Stroke dengan Mobilisasai – Askep klien dengan riwayat Stroke IV.
Pelaksanaan Hari / tanggal : Sabtu, 29 April 2017 Tempat
: Ruang Interne kelas III Wanita RSUD dr. Rasidin Padang
V.
Metode : Diskusi dan wawancara
VI.
Media
– Makalah – Sarana diskusi – Materi yang disampaikan secara lisan VII.
VIII.
Tim Ronde -
CI Interne dan pembimbing akademik
-
Mahasiswa
Proses Ronde Keperawatan
a. Pra ronde 1. Menentukan kasus dan topik 2. Menentukan tim ronde 3. Membuat inform consent 4. Mencari literatur 5. Diskusi
b. Ronde 1. Diskusi 2. Pemberian pendidikan kesehatan tentang Stroke dengan Mobilisasi 3. Evaluasi pelaksanaan ronde 4. Revisi dan perbaikan
IX.
Mekanisme Kegiatan
No
Waktu
Kagiatan
Pemeran
Pasien
1
5 menit
Pembukaan :
Mahasiswa 1
Mendengarkan
Mahasiswa 2
Pasien
Memberi salam Menyampaikan tujuan 2
10 menit
ronde
keperawatan Penyajian
&
keluarga
memperhatikan
masalah : Menyampaikan masalah
yang
sudah terselesaikan.
3
5 menit
Menentukan masalah
Mahasiswa 3
yang
Keluarga mencoba apa yang sudah diajarkan
belum
Bertanya
terselesaikan 4
5 menit
Implimentasi
Mahasiswa 1,2,3
Mendengarkan
yang
Mahasiswa 1
menjawab salam
sudah
dilaksanakan. 5
5 menit
Mengajarkan
dan
kepada keluarga pasien
tentang
Mobilisasi pada pasien Stroke
Diskusi
dan
tanya jawab
Penutup Ucapan terima kasih Memberi salam
X.
Evaluasi
– Bagaimana koordinasi persiapan dan pelaksanaan ronde keperawatan – Bagaimana peran pelaksana saat ronde keperawatan – Membuat umpan balik yang sudah dikerjakan
TINJAUAN TEORITIS MOBILISASI PADA PASIEN STROKE
A. DEFINISI
Stroke merupakan penyakit neurologis yang sering dijumpai dan harus ditangani secara cepat dan tepat. Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak yang disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja (Muttaqin, 2008). Menurut WHO stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler
B. Klasifikasi
Stroke dapat diklasifikasikan menurut patologi dan gejala kliniknya, yaitu: (Muttaqin, 2008) a.
Stroke Hemoragi, Merupakan
perdarahan
serebral
dan
mungkin
perdarahan
subarachnoid. Disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak pada daerah otak tertentu. Biasanya kejadiannya saat melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat. Kesadaran pasien umumnya menurun. b.
Stroke Non Hemoragi Dapat berupa iskemia atau emboli dan thrombosis serebral, biasanya terjadi saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari. Tidak terjadi perdarahan namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema sekunder. Kesadaran umumnya baik.
C. Etiologi
Stroke biasanya diakibatkan oleh : 1. Trombosis (bekuan darah didalam pembuluh darah otak atau leher) 2. Embolisme Serebral (bekuan darah atau material lain yang dibawa ke otak dari bagian tubuh yang lain) 3. Iskemia (penurunan aliran darah ke area otak) 4. Hemoragi
Serebral
(pecahnya
pembuluh
darah
serebral
dengan
pendarahan ke dalam jaringan otak atau ruang sekitar otak)
D. Tanda dan Gejala
1. Gejala stroke sementara (sembuh dalam beberapa menit/jam)
Sakit kepala secara tiba-tiba, pusing, bingung
Penglihatan kabur atau kehilangnya ketajaman penglihatan pada satu atau kedua mata
Kehilangan keseimbangan (limbung), lemah
Rasa kebal atau kesemutan pada sisi tubuh
2. Gejala stroke ringan
Mengalami beberapa atau semua gejala stroke sementara Kelemahan/kelumpuhan tangan/kaki Bicara tidak jelas
3. Gejala stroke berat (sembuh/mengalami perbaikan dalam beberapa bulan/tahun, atau tidak bisa sembuh sama sekali)
Mengalami beberapa atau semua gejala stroke sementara dan ringan
Koma jangka pendek (kehilangan kesadaran)
Kelemahan/kelumpuhan tangan/kaki Bicara tidak jelas/hilangnya kemampuan bicara Sukar menelan Kehilangan kontrol terhadap pengeluaran air seni dan fases Kahilangan daya ingat dan konsentrasi
Terjadi perubahan perilaku misalnya : bicara tidak menentu, mudah marah, tingkah laku seperti anak kecil, dan lain-lain.
E. Komplikasi
Ada 3 komplikasi utama: 1. Vasospasme 2. Hidrosefalus 3. Disritmia
F. Pencegahan Stroke
1. Hindari merokok, kopi, dan alkohol. 2. Usahakan untuk dapat mempertahankan berat badan ideal (cegah kegemukan). 3. Batasi intake garam bagi penderita hipertensi. 4. Batasi makanan berkolesterol dan lemak (daging, durian, alpukat, keju, dan lainnya). 5. Pertahankan diet dengan gizi seimbang (banyak makan buah dan sayuran) 6. Olahraga secara teratur.
G. Tujuan Mobilisasi
1. Mempertahankan atau memelihara kekuatan otot 2. Memelihara mobilitas persendian 3. Menstimulasi sirkulasi 4. Mempercepat rehabilitas 5. Mencegah terjadinya kecacatan Waktu pelaksanaan : Pelaksanaan 3 x sehari secara teratur selama 15 menit
H. Gerakan Room Aktif dan Room Pasif
Latihan Rom Pasif anggota gerak atas 1. Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Tangan Cara :
-
Atur posisi lengan pasien dengan menjahui sisi tubuh dan siku menekuk
dengan lengan. -
Pegang tangan pasien dengan satu tangan dan tangan yang lainnya
memegang pergelangan tangan pasien. -
Tekuk tangan pasien ke depan sejauh mungkin.
2. Fleksi dan Ekstensi Siku Cara :
-
Atur posisi lengan pasien dengan menjahui sisi tubuh dengan telapak
mengarah ke tubuhnya. -
Letakkan tangan di atas siku pasien dan pegang tangannya dengan
tangan lainnya. -
Tekuk siku pasien sehingga tangannya mendekat bahu.
-
Lakukan dan kembalikan ke posisi sebelumnya.
3. Pronasi dan Supinasi Lengan Bawah Cara :
-
Atur posisi lengan bawah menjahui tubuh pasien dengan siku menekuk. Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan pasien dan pegang
tangan pasien dengan tangan lainnya. -
Putar lengan bawah pasien sehingga telapaknya menjahuinya.
-
Kembalikan ke posisi semula
-
Putar lengan bawah pasien sehingga telapak tangannya menghadap ke
arahnya. -
Kembalikan ke posisi semula.
4. Pronasi fleksi Bahu Cara :
-
Atur posisi tangan pasien di sisi tubuhnya
-
Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan
pasien dengan tangan lainnya. -
Angkat lengan pasien pada posisi semula.
5. Abduksi dan adduksi Cara : -
Atur posisi lengan pasien di samping badannya.
-
Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan
pasien dengan tangan lainnya.
-
Gerakan lengan pasien menjauh dari tubuhnya ke arah perawat.
-
Kembalikan ke posisi semula.
6. Rotasi bahu Cara :
-
Atur posisi lengan pasien menjahui tubuh dengan siku menekuk.
-
Letakkan satu tangan perawat di lengan atas pasien dekat siku dan
pegang tangan pasien dengan tangan yang lain. -
Gerakkan lengan bawah ke bawah sampai menyentuh tempat tidur,
telapak tangan menghadap ke bawah. -
Kembalikan lengan ke posisi semula.
-
Gerakkan lengan bawah ke belakang sampai menyentuh tempat tidur,
telapak tangan menghadap ke atas. -
Kembalikan lengan ke posisi semula.
7. Fleksi dan Ekstensi Jari-jari Cara :
-
Pegang jari-jari kaki pasien dengan satu tangan sementara tangan lain
memegang kaki.
-
Bengkokkan (tekuk) jari-jari kaki ke bawah.
-
Luruskan jari-jari kemudian doro ng ke belakang.
-
Kembalikan ke posisi semula.
8. Infersi dan Efersi Kaki Cara :
-
Pegang separuh bagian atas kaki pasien dengan satu jari dan pegang
pergelangan kaki dengan tangan satunya. -
Putar kaki ke dalam sehingga telapak kaki menghadap ke kaki lainnya,
-
Kembalikan ke posisi semula.
-
Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki menjahui kaki yang lain.
-
Kembalikan ke posisi semula.
9. Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Kaki Cara :
-
Letakkan satu tangan perawat pada telapak kaki pasien dan satu tangan
yang lain di atas pergelangan kaki, arahkan jari-jari kaki ke arah dada pasien.
-
Kembalikan ke posisi semula..
-
Tekuk pergelangan kaki menjahui dada pasien.
10. Fleksi dan Ekstensi Lutut Cara :
-
Letakkan satu tangan di bawah lutut pasien dan pegang tumit pasien
dengan tangan yang lain. -
Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal pa ha.
-
Lanjutkan menekuk lutut ke arah dada sejauh mungkin.
-
Ke bawahkan kaki dan luruskan lutut dengan mengangkat kaki ke atas.
-
Kembalikan ke posisi semula.
11. Rotasi pangkal paha Cara :
-
Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki dan satu tangan
yang lain di atas lutut. -
Putar kaki menjahui perawat.
-
Putar kaki ke arah perawat.
-
Kembalikan ke posisi semula.
12. Abduksi dan Adduksi Pangkal Paha Cara :
-
Letakkan satu tangan perawat di bawah lutut pasien dan satu tangan
pada tumit. -
Jaga posisi pasien lurus, angkat kaki kurang lebih 8cm dari tempat tidur,
gerakkan kaki menjahui badan pasien. -
Kembalikan ke posisi semula.
DAFTAR PUSTAKA
Budianto, Anang. 2005. Guidance to Anatomy III (revisi). Surakarta: Keluarga Besar Asisten Anatomi FKUNS. Hidayat, A. Aziz Alimul. 2009. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Mardjono dan Sidharta. 2008. Neurologi Klinis Dasar. Cetakan ke-12. Jakarta: Dian Rakyat. Price dan Wilson. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Prose-Proses Penyakit. Ed: 6. Jakarta: EGC. Sidharta, Priguna. 2008. Neurologi Klinis dalam Praktik Umum. Cetakan ke-6. Jakarta: Dian Rakyat. Sidharta, Priguna. 2008. Tata Pemeriksaan Klinis dalam Neurologi. Cetakan ke-6. Jakarta: Dian Rakyat. Silbernagl dan Lang. 2007. Teks dan Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta: EGC. Tarwoto, Wartonah. 2003. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.