PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS
A. Pend Pendah ahul ulua uan n
Perana Peranan n guru guru sangat sangat komple kompleks, ks, berkem berkemban bang g sesuai sesuai dengan dengan perkem perkemban bangan gan sejarah dan zaman, serta harapan masyarakat. Perubahan paradigma dan tata nilai pada abad ke-18 dan 19, standar seorang guru lebih ditekankan pada kehidupan pribadi atau moralnya daripada kemampuan profesionalnya. Guru yang efektif merupakan pribadi yang berkualitas dan dapat membangun hubungan yang baik dengan siswanya, memahami pengetahuan dasar tentang belajar dan mengajar, dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik, mempunyai sikap dan keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan refleksi dan memecahkan masalah, serta meyakinkan bahwa belajar merupakan proses sepanjang hidup. Selain itu guru yang efektif efektif dapat mengembangka mengembangkan n strategi, strategi, metode, metode, dan keterampilannya keterampilannya untuk mencapai keberhasilannya. Secara konseptual pekerjaan guru meliputi tiga fungsi utama: (1) pemimpin, (2) pengelola pembelajaran, dan (3) pengorganisasi. Sebagai pemimpin, diharapkan guru dapat memainkan perannya di dalam kelas, seperti membuat perencanaan, memberi motivasi, mengalokasikan waktu, memberikan penilaian, dan mencari serta memilih sumber sumber belaja belajarr yang yang sesuai. sesuai. Pengel Pengelola olaan an pembel pembelajar ajaran, an, mengac mengacu u pada pada metoda metoda dan proses dilakukan guru ketika melaksanakan tugas mengajar sehari-hari. Pengorganisasi, mengacu pada pekerjaan guru yang berhubungan dengan masyarakat, termasuk bekerja dengan teman sejawat, orang tua, dan pimpinan sekolah. Proses belajar mengajar mengandung mengandung kegiatan kegiatan interaksi interaksi antara guru, siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif. Jadi belajar tidak hanya merupakan suatu transfer pengetahuan saja dari guru kepada siswa tetapi siswa diberi persoalan-p persoalan-persoala ersoalan n yang membutuhk membutuhkan an pencarian, pencarian, pengamatan pengamatan,, percobaan, percobaan, analisis, analisis, sintesis, sintesis, perbandinga perbandingan, n, pemikiran pemikiran dan penyimpul penyimpulan an oleh siswa, agar siswa mene menemu muka kan n send sendir irii jawa jawaba ban n terh terhad adap ap suat suatu u kons konsep ep atau atau teor teori. i. Bert Bertol olak ak dari dari pembahasan tersebut dapat dilihat bahwa tujuan pokok penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di sekolah haruslah “membelajarkan siswa bagaimana belajar”. Tujuan pokok penyelenggaraan kegiatan pembelajaran ini mengandung makna untuk meletakkan landasan bagi belajar seumur hidup. Tujuan ini harus tercapai kalau kita
1
ingin memenuhi tuntutan percepatan perubahan yang berlangsung terus-menerus. Pada masa sekarang ini, bukanlah waktunya lagi bagi guru untuk menjadi orang pertamatama yang bertindak sebagai komunikator “fakta-fakta, konsep, dan prinsip-prinsip yang mantap”. Adanya berbagai penemuan penelitian, menyebutkan “fakta, konsep, prinsip” seringkali berumur semakin “pendek”. Oleh karena itu, tujuan pokok penyelenggaraan kegiatan kegiatan pembelajaran pembelajaran di sekolah sekolah secara operasional operasional adalah membelajarkan membelajarkan siswa agar mampu memproses dan memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap bagi dirinya sendiri. Bertolak dari hal ini, maka hal-hal pokok yang hendaknya menjadi pengalaman siswa adalah berupa cara-cara penting untuk memproses dan memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang menjadi kebutuhannya. Cain dan Evans (Rustaman, 2005) menyatakan bahwa sains mengandung empat hal, yaitu: konten atau produk, proses atau metode, sikap dan teknologi. Jika sains mengandun mengandung g keempat hal tersebut tersebut di atas, maka ketika ketika belajar sainspun sainspun siswa perlu mengalami keempat hal tersebut. Dalam belajar sains siswa seharusnya tidak hanya belajar produk saja, tetapi harus belajar tentang aspek proses, sikap dan teknologi agar siswa dapat benar-benar memahami sains secara utuh. Namun seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa pada kenyataannya, mengajar adalah transfer tr ansfer pengetahuan dari guru kepada siswa. Oleh kare karena na itu itu tida tidakl klah ah meng menghe heran ranka kan n meng mengap apaa bany banyak ak guru guru meng mengaj ajar ar deng dengan an cara cara ceramah ceramah,, sebab sebab bagi bagi mereka mereka sains sains adalah adalah sekumpu sekumpulan lan penget pengetahu ahuan an yang yang harus harus di transfer kepada siswa. Konstrukti Konstruktivisme visme telah mempengaru mempengaruhi hi banyak banyak studi tentang miskonsepsi miskonsepsi dan konsep konsepsi si altern alternatif atif dalam dalam bidang bidang sains sains dan saat ini dunia dunia pendid pendidika ikan n sains sains telah telah menunjukka menunjukkan n pergeseran pergeseran yang lebih menekankan menekankan proses belajar belajar mengajar mengajar dan metode penelitian yang menitikberatkan konsep bahwa dalam belajar ses eorang mengkonstruksi pengetahuannya. Dalam pendidikan sains juga telah lama diusahakan agar partisipasi siswa dalam membangun pengetahuannya telah ditekankan. Semua itu menunjukkan bahwa pendidikan sains telah mengarah pada kontruktivisme. kontruktivisme. Sains Sains mengan mengandun dung g berbag berbagai ai masalah masalah yang yang komple kompleks ks dan abstrak abstrak.. Bahkan Bahkan ting tingka kata tan n SMA SMA saja saja masih masih sanga sangatt memu memung ngki kink nkan an meng mengal alami ami kega kegaga gala lan n dalam dalam memahami konsep-konsep sains tanpa alat-alat yang konkret dan kesempatan untuk melakukan manipulasi yang dilakukan di laboratorium ( Lawson ( Lawson,, 1975 dalam Afgani
2
2005). Proses belajar mengajar seyogianya lebih memusatkan perhatian kepada siswa karena karena siswa siswa merupa merupakan kan kompon komponen en utama utama dalam dalam pembel pembelajar ajaran. an. Jadi, Jadi, dalam dalam proses proses belajar siswa bisa bisa dikatakan sebagai yang “memiliki kepentingan”. Pada umumnya, keberh keberhasil asilan an suatu suatu proses proses belaja belajar-me r-menga ngajar jar diliha dilihatt dari dari kemamp kemampuan uan kognit kognitif if siswa siswa deng dengan an meni menila laii kema kemamp mpua uan n mere mereka ka dalam dalam menj menjawa awab b soal soal-so -soal al yang yang dibe diberi rika kan. n. Penilaian ini hanya menilai pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini menghasilkan banyaknya konsep yang harus dipelajari anak didik melalui pembelajaran, sedangkan guru tidak mungkin lagi mengajarkan banyak konsep kepada siswa. Salah satu alternatif yang dike dikemb mban angk gkan an
dala dalam m
pemb pembel elaj ajar aran an
yait yaitu u
pemb pembel elaj ajar aran an
deng dengan an
pend pendek ekat atan an
keterampilan proses. Menurut Dimyari dan Mudjiono (1999) Pendekatan keterampilan proses dapat diartikan sebagai wawasan atau anutan pengembangan keterampilanketerampilan intelektual, sosial, dan fisik yang bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang pada prinsipnya telah ada dalam diri siswa. Berd Berdas asark arkan an pand pandan anga gan n IPA IPA sebag sebagai ai pros proses es dan dan uraia uraian n tenta tentang ng kegi kegiata atan n pembelajaran di sekolah, timbul pertanyaan “apakah yang bisa dilakukan untuk mengidealkan kegiatan pembelajaran di sekolah?” salah satu jawaban atas pertanyaan tersebut adalah penerapan Pendekatan Keterampilan Proses. Untuk memperoleh arahan yang jelas, mengenai substansi yang akan dibahas dalam dalam tulisan tulisan ini diajuk diajukan an beberap beberapaa pertan pertanyaa yaan n sebaga sebagaii rumusan rumusan masalah masalah,, sebaga sebagaii berikut: a. Bagaimana Bagaimana sains diajarkan diajarkan dalam dalam proses belajar belajar mengajar mengajar di kelas? kelas? b. Apa yang dimaksud dengan Pendekatan Keterampilan Proses? c. Apa yang mendasari mendasari perluny perlunyaa Pendekat Pendekatan an Keteramp Keterampilan ilan Proses? Proses? d. Apa teori-te teori-teori ori yang yang mendasa mendasari ri Pendekata Pendekatan n Keterampil Keterampilan an Proses? Proses? e. Jenis-jenis Jenis-jenis Keteramp Keterampilan ilan seperti seperti apa apa yang termasuk termasuk ke dalam dalam Keterampi Keterampilan lan Proses? Proses? f. Baga Bagaim iman anaa pebe pebera rapa pan n Pend Pendek ekat atan an Kete Ketera ramp mpil ilan an Pros Proses es dala dalam m pros proses es bela belaja jar r mengajar sains di sekolah?
3
B. Pembelaj Pembelajaran aran Sains Sains dan Hasil Belajar Belajar 1. Pemb Pembel elaj ajar aran an Sain Sainss
Belajar merupakan kebutuhan pokok yang sangat mendasar bagi setiap individu, karena dengan belajar individu mengalami suatu perubahan tingkah laku. Perubahan tingka tingkah h laku laku ini dapat dapat ditunj ditunjukk ukkan an sepert sepertii beruba berubahny hnyaa tingka tingkatt penget pengetahu ahuan an yang yang dimiliki. Keterampilan dan sikap serta perubahan aspek-aspek lainnya. Pendidikan sains telah mengalami pergeseran yang lebih menekankan proses belajar mengajar dan metode penelitian yang menitikberatkan konsep bahwa dalam belajar seseorang mengkontribusi pengetahuannya. Dalam pendidikan sains juga telah lama lama diusah diusahaka akan n agar agar partis partisipa ipasi si murid murid dalam dalam memban membangun gun penget pengetahu ahuann annya ya lebih lebih ditekankan. Menurut Menurut Bruner Bruner (Sagala, (Sagala, 2006) 2006) dalam proses belajar dapat dibedakan dibedakan pada tiga fase yaitu: (1) Informasi, dalam tiap pelajaran kita peroleh sejumlah informasi, ada yang mena menamb mbah ah peng penget etah ahua uan n yang yang tela telah h kita kita mili miliki ki,, ada ada yang yang memp memper erha halu luss dan dan memperdalamnya, ada pula informasi yang bertentangan dengan apa yang telah kita ketahu ketahuii sebelu sebelumny mnya. a. (2) Transf Transform ormasi, asi, inform informasi asi itu harus harus dianal dianalisi isis, s, diubah diubah atau atau ditr ditran ansfo sform rmasi asi keda kedala lam m bent bentuk uk yang yang lebi lebih h abst abstrak rak,, atau atau kons konsep eptu tual al agar agar dapa dapatt digunakan untuk hal-hal yang lebih luas dalam hal ini bantuan guru sangat diperlukan; dan (3) Evaluasi, kemudian kita nilai hingga manakah pengetahuan yang kita peroleh dan transformasi itu dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala-gejala lain. Siswa membentuk sendiri pengetahuan mereka secara aktif melalui interaksi dengan lingkungannya karena perkembangan konseptual merupakan hasil dari interaksi antara konsep yang telah ada dengan pengalaman yang baru. Oleh sebab itu, suatu pendekatan proses dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk ikut menghayati proses penemuan atau menyusun suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses. Dengan demikian suatu proses belajar tidak hanya merupakan transfer pengetahuan.
2. Hasil asil Be Bela laja jarr
Informasi yang paling penting dalam pembuatan keputusan tentang keberhasilan proses belajar mengajar di kelas adalah hasil belajar, baik yang sifatnya pengetahuan, kete keteram rampi pilan lan,, maup maupun un sikap sikap.. Berk Berken enaan aan deng dengan an hasi hasill bela belaja jarr terd terdap apat at berb berbag agai ai
4
pendapat. Di bawah ini dikemukakan pengertian hasil belajar menurut beberapa tokoh pendidikan. Mager (Rustaman, 2005) menyatakan bahwa hasil belajar seseorang siswa selalu dinyatakan dalam terbentuknya tingkah laku sebagai hasil dari proses belajar yang telah dialami oleh siswa tersebut. Teori inilah yang dijadikan landasan oleh Bloom dalam mengka mengkateg tegori orikan kan tingka tingkah h laku laku tersebu tersebutt menjad menjadii tiga tiga ranah ranah (domai (domain), n), yaitu yaitu ranah ranah kogn kognit itif if (pen (penge geta tahu huan an), ), ranah ranah afekt afektif if (sik (sikap ap dan dan nila nilai) i) dan dan ranah ranah psik psikom omot otor or (keterampilan motorik). Menurut R.M. Gagne (Surya, 2004) mengemukakan bahwa hasil pembelajaran ialah berupa kecakapan manusiawi (human (human capabilities) yang meliputi: (1) informasi verbal, (2) kecakapan intelektual, yang terdiri dari (a) diskriminasi, (b) konsep konkrit, (c) konsep abstrak, (d) aturan, dan (e) aturan yang lebih tinggi; (3) strategi kognitif, (4) sikap, (5) kecakapan motorik. Menuru Menurutt Sudjan Sudjanaa (1989) (1989) dalam dalam Afgani Afgani (2005) (2005) keberh keberhasil asilan an dalam dalam belajar belajar mengajar dapat diukur dari dua segi yaitu: segi proses belajar dan hasil belajar. hasil belajar. Proses belajar artinya keberhasilan pengajaran terletak dalam proses belajar dalam keberhasilan belajar siswa, sedangkan hasil belajar siswa diperoleh sebagai akibat proses belajar.
C. Pengerti Pengertian an Pendekata Pendekatan n Keterampi Keterampilan lan Proses Proses
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini menghasilkan banyaknya konsep yang harus dipelajari anak didik melalui pembelajaran, sedangkan guru tidak mungkin lagi mengajarkan banyak konsep kepada siswa. Salah satu alternatif yang dike dikemb mban angk gkan an
dala dalam m
pemb pembel elaj ajar aran an
yait yaitu u
pemb pembel elaj ajar aran an
deng dengan an
pend pendek ekat atan an
keterampilan proses. R.B Sund Sund (Suriat (Suriaty, y, 1996) 1996) menyat menyataka akan n bahwa bahwa Scie Scienc ncee is both both a body body of knowledge and aprocesy, aprocesy , dilihat dari kalimat ini maka jelaslah bahwa yang dimaksud sains (IPA) adalah kumpulan dari pengetahuan fakta, konsep, proses dan lain-lain. Dan bagaimana proses untuk mendapatkan pengetahuan pengetahuan itu. Berdasarkan pandangan IPA sebagai proses, dalam pembelajaran IPA saat ini digunakan keterampilan proses. Pendekatan keterampilan proses dapat diartikan sebagai wawasan atau anutan pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, sosial, dan fisik yang bersumber bersumber dari kemampuan kemampuan-kemamp -kemampuan uan mendasar mendasar yang pada prinsipnya prinsipnya
5
ialah ada dalam diri siswa. Senada dengan hal tersebut, (Kurniati 2001: mengungkapkan bahwa pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan yang memberi kesempatan kepada kepada siswa siswa agar agar dapat dapat menemu menemukan kan fakta, fakta, memban membangun gun konsep konsep-ko -konse nsep, p, melalu melaluii kegiata kegiatan n dan atau pengal pengalama aman-pe n-penga ngalam laman an sepert sepertii ilmuwa ilmuwan. n. Dari dua penger pengertia tian n tersebut dapat disimpulkan bahwa pendekatan keterampilan proses menekankan pada penumbuhan dan pengembangan sejumlah keterampilan tertentu pada diri siswa sehingg sehinggaa mampu mampu mempro memproses ses infrom infromasi asi untuk untuk memper memperole oleh h fakta, fakta, konsep konsep,, maupun maupun pengembangan konsep dan nilai. nilai. Dari batasan-batasan Pendekatan Ketarampilan Proses tersebut, kita memperoleh suatu gambaran bahwa Pendekatan Keterampilan Proses bukanlah tindakan intruksional yang yang berad beradaa di luar luar kema kemamp mpua uan n sisw siswa. a. Pend Pendek ekat atan an Keter Keteram ampi pila lan n Pros Proses es justr justru u dimaksu dimaksudka dkan n untuk untuk mengem mengemban bangka gkan n kemamp kemampuan uan-kem -kemamp ampuan uan yang yang dimili dimiliki ki oleh oleh siswa. 1. Pendek Pendekatan atan Keteram Keterampil pilan an Proses Proses memberik memberikan an kepada kepada siswa pengert pengertian ian yang tepat tent tentan ang g haki hakika katt ilmu ilmu peng penget etah ahua uan. n. Sisw Siswaa dapa dapatt meng mengala alami mi rang rangsan sanga gan n ilmu ilmu pengetahuan dan dapat lebih baik mengerti mengerti fakta dan konsep ilmu pengetahuan. 2. Mengaj Mengajar ar dengan dengan keteram keterampil pilan an proses berarti berarti memberi memberi kesempa kesempatan tan kepada kepada siswa siswa bekerja dengan ilmu pengetahuan, tidak sekedar menceritakan menceritakan atau mendengarkan cerita tentang ilmu pengetahuan. Di sisi yang lain, siswa merasa bahagia sebab mereka aktif dan tidak menjadi pembelajar yang pasif. 3. Menggu Menggunak nakan an keteram keterampila pilan n proses proses untuk untuk mengajar mengajar ilmu ilmu penget pengetahu ahuan, an, membuat membuat siswa belajar proses dan produk ilmu pengetahuan sekaligus. (Funk, 1985 dalam Dimyati, 1999) Dari uraian di atas, maka dengan demikian unsur keterampilan proses, ilmu pengetahuan, serta sikap dan nilai yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran yang menerapkan Pendekatan Keterampilan Proses, saling berinteraksi dan mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Pengertian Pendekatan Keterampilan Proses seperti telah dike dikemu muka kaka kan n di atas atas,, menu menunj njuk ukka kan n pada pada kita kita bahw bahwaa pene penera rapa pan n
Pend Pendek ekat atan an
Keteram Keterampil pilan an Proses Proses selalu selalu menunt menuntut ut adanya adanya keterl keterliba ibatan tan fisik fisik maupun maupun mental mental-intelektual siswa. Lebih dari pada itu, Pendekatan Keterampilan Proses tidak mungkin dilaksanakan dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran pembelajaran yang melibatkan melibatkan siswa secara aktif (dahulu (dahulu kita mengenal dengan istilah istilah CBSA). CBSA). Pendekatan Pendekatan Keterampilan Keterampilan Proses berjalan secara
6
optimal apabila kadar keterlibatan aktifitas siswa berlangsung dalam yang tinggi dan sebalik sebaliknya nya.. Dengan Dengan kata kata lain, lain, Pendek Pendekata atan n Keteram Keterampil pilan an Proses Proses berint berinterak eraksi si secara secara timbal balik dengan penerapan metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif (CBSA?).
D. Teori-Teori Belajar yang yang Mendukung Mendukung Pendekatan Pendekatan Keterampilan Proses
Keterampilan proses merupakan asimilasi dari berbagai keterampilan intelektual yan yang
dapat apat
diter iterap apka kan n
men mengemu gemuka kak kan
bahw bahwaa
pad pada
prose rosess
kem kemamp ampuan uan
pemb embelaj elajar aran an.. berp erpikir ikir
anak anak
Piag iaget akan akan
(Duh Duherti erti,, berk erkemb embang ang
2003 2003)) bila ila
dikomunika dikomunikasikan sikan secara jelas dan cermat yang dapat disajikan berupa grafik, diagram, tabel, gambar atau bahasan isyarat lainnya. Brunn Brunner er (Hend (Hendrik rik,, 2000) 2000) mengem mengemuka ukakan kan bahwa bahwa dalam dalam pengaj pengajara aran n dengan dengan pendekatan keterampilan proses penemuan anak akan menggunakan pikirannya untuk melakukan berbagai konsep atau prinsip. Dalam proses penemuan (discovery) anak melakukan melakukan operasi mental berupa berupa pengukuran pengukuran,, prediksi, prediksi, pengamatan pengamatan,, inferensi, inferensi, dan pengelompokkan. Operasi mental yang menyangkut keterampilan intelektual tersebut dapat mengembangkan kemampuan anak dalam membentuk pengetahuan, anak akan mengetahui lingkungan dengan bekal konsep atau pengetahuan (prior knowledge) yang telah ada. Jika objek yang diamati dengan konsep prior tadi, maka pengetahuan anak akan akan bert bertam amba bah. h. Pada Pada heke hekeka katn tnya ya hasil hasil kegi kegiat atan an peng pengam amat atan an itu itu meny menyeb ebab abka kan n meningkatnya pengetahuan si anak. Oleh sebab itu proses mental di atas digunakan sebagai dasar bagi pengembangan keterampilan proses sains untuk menemukan konsep dan prinsip. Kemudian Bruner (Hendrik, 2000) menyatakan jika seseorang individu belajar dan mengembangkan pikirannya, maka sebenarnya ia telah menggunakan potensi intelektual untuk berfikir dan ia setuju bahwa melalui sarana keterampilanketeram keterampil pilan an proses proses sains sains anak anak akan akan dapat dapat didoro didorong ng secara secara intern internal al memben membentuk tuk intelektual secara benar. Ausu Ausube bell (Dah (Dahar ar,, 1996 1996)) berp berpen enda dapa patt jika jika anak anak bela belaja jarr deng dengan an pero perole leha han n informasi informasi melalui penemuan, penemuan, maka belajar ini menjadi menjadi belajar belajar yang bermakna. bermakna. Hal ini termasuk termasuk apabila apabila informasi informasi yang diperolehn diperolehnya ya dapat berkaitan dengan konsep atau infromasi yang sudah ada padanya.
7
Dari tiga pakar di atas menurut Hendrik (2000) dapatlah ditarik kesimpulan yang menghu menghubun bungka gkan n ketiga ketiganya nya dalam dalam suatu suatu bentuk bentuk dukung dukungan an terhada terhadap p penggu penggunaa naan n kete keteram rampi pilan lan pros proses es sains sains yait yaitu u adan adanya ya kema kemamp mpua uan n dan dan taha tahap p inte intele lekt ktua uall serta serta pandangan belajar terhadap perkembangan pengetahuan anak, maka cara belajar anak dengan dengan mengembang mengembangkan kan berbagai berbagai aspek discovery akan menyebabkan menyebabkan hasil belajar yang bermakna. Hal tersebut dapat terjadi jika dikembangkan proses belajar mengajar dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses.
E. Hal-hal Hal-hal yang Mendasa Mendasari ri Pembelajar Pembelajaran an dengan dengan Menggunaka Menggunakan n PKP
Penera Penerapan pan Pendek Pendekatan atan Ketera Keterampi mpilan lan Proses Proses dalam dalam kegiat kegiatan an pembel pembelaja ajaran ran didasarkan pada hal-hal berikut: 1. Percepatan Percepatan Perubahan Perubahan Ilmu Pengetahua Pengetahuan n dan Teknologi Teknologi Percepatan perubahan IPTEK ini, tidak memungkinkan bagi guru bertindak sebagai satu-satunya orang yang menyalurkan semua fakta dan teori-teori. Untuk mengatasi hal-hal ini perlu pengembangan keterampilan memperoleh dan memproses semua fakta, konsep, dan prinsip pada siri siswa. 2. Peng Pengal alam aman an inte intele lekt ktua ual, l, emos emosio iona nal, l, dan dan fisik fisik dibu dibutu tuhk hkan an agar agar dida didapa patk tkan an hasil hasil belajar yang optimal. Ini berarti kegaitan kegaitan pembelajaran pembelajaran yang mampu memberi memberi kesempatan kesempatan kepada siswa memper memperlih lihatka atkan n unjukunjuk-ker kerja ja melalu melaluii sejumla sejumlah h keteram keterampil pilan an mempro memproses ses semua semua fakta, konsep, dan prinsip sangat dibutuhkan. 3. Penanaman Penanaman sikap sikap dan nilai nilai sebagai sebagai pengabdi pengabdi pencarian pencarian abadi abadi kebenaran kebenaran ilmu. ilmu. Hal Hal ini ini menu menunt ntut ut adan adanya ya peng pengen enal alan an terh terhad adap ap tata tata cara cara pemp pempro rose sesa san n dan dan pemerolehan kebenaran ilmu yang bersifat
kesementaraan.
Hal ini akan
mengar mengarahk ahkan an siswa siswa pada pada kesada kesadaran ran keterb keterbata atasan san manusi manusiawi awi dan keungg keunggula ulan n manusi manusiawi awi,, apabil apabilaa diband dibanding ingkan kan dengan dengan keterb keterbata atasan san dan keungg keunggula ulan n ilmu ilmu pengetahuan dan teknologi teknologi
8
H. Penerapa Penerapan n Keterampila Keterampilan n Proses dalam Pembelaja Pembelajaran ran
Penera Penerapan pan Keteram Keterampila pilan n Proses Proses dalam dalam pembel pembelajar ajaran an bukan bukan meruap meruapaka akan n hal yang mengada-ada, akan tetapi merupakan hal yang wajar dan harus dilaksanakan oleh seti setiap ap guru guru
dala dalam m
pemb pembel elaj ajar aran anny nya. a.
Untu Untuk k
dapa dapatt
mene menera rapk pkan an
Pemb Pembel elaj ajar aran an
Keter Keteram ampi pila lan n Pros Proses es dalam dalam peme pemebl blaja ajara ran, n, kita kita perl perlu u memp mempert ertim imba bang ngka kan n dan dan memperhatikan karakteristik siswa dan karakteristik mata pelajaran/bidang studi. Selain itu, itu, kita kita perlu perlu menyad menyadari ari bahwa bahwa dalam dalam suatu suatu kegiat kegiatan an pembel pembelajar ajaran an dapat dapat terjad terjadii pengembangan lebih dari satu macam keterampilan proses. Untuk keterampilan dasar yakni mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan pengembangannya tidak berhenti hanya jenjang sekolah dasar. Dalam pembelajaran pembelajaran sekolah sekolah lanjutan lanjutan tingkat tingkat pertama pertama (SLTP) (SLTP) maupun maupun sekolah sekolah mene meneng ngah ah atas atas (SMA (SMA))
atau atau seko sekola lah h
mene meneng ngah ah keju kejuru ruan an (SMK (SMK), ), pene penera rapa pan n
pengembangan keterampilan proses tetap dilakukan. Penerapan keterampilan dasar Pendek Pendekata atan n Ketera Keterampi mpilan lan Proses Proses pada pada semua semua jenjan jenjang g pendid pendidika ikan n diperl diperluka ukan n untuk untuk mendukung penerapan keterampilan terintegrasi PKP. Cony Semiawa, et.al, (1986) (1986) dalam bukunya Pendekatan Pendekatan Keterampilan Keterampilan Proses, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan suatu pengajaran. Menurutnya dalam merencanakan suatu pembelajaran harus dipikirkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Siswa sebagai sebagai orang orang yang yang terlibat terlibat dalam dalam situasi situasi belajar belajar mengaja mengajar. r. 2. Waktu Waktu yang yang akan digu digunak nakan an dalam dalam pengaj pengajara aran. n. 3. Urutka Urutkan n bagaim bagaimana ana mate materi ri akan akan dibah dibahas. as. 4. Rangka Rangkaian ian perkemba perkembanga ngan n bagaim bagaimana ana proses proses berpik berpikir ir dan jenis keteram keterampila pilan n yang yang akan ditumbuhkan pada siswa. 5. Alat Alat perag peragaa yang yang akan akan digu digunak nakan, an, dan 6. Penila Penilaian ian pelajra pelajran n yang yang diberi diberikan kan Dalam perencanaan pengajaran tentu harus tergambar juga teknik pelaksanaan yang yang dila dilaku kuka kan n guru guru,, juga juga peni penila laia ian n kese keselu luru ruha han n juga juga tekn teknik ik pelak pelaksan sanaan aan yang yang dila dilaku kuka kan n guru guru,, juga juga peni penila laia ian n kese keselu luru ruha han n yang yang meli melipu puti ti peni penila laia ian n pres presta tasi si (acchievement) dan penilaian perbuatan (kemampuan/keterampilan serta sikap dalam
9
melakukan melakukan tugas). tugas). Secara praktis dapat dilakukan langkah-langkah langkah-langkah untuk menyusun menyusun perencanaan pengajaran sebagai berikut: 1. Lihat Lihat kurikulu kurikulum, m, dalam hal ini standar standar kompeten kompetensi si dan kompeten kompetensi si dasar, dasar, pokok pokok bahasan dan indikator pencapaiannya, kelas, semester, dan waktu pengajaran. 2. Jabark Jabarkan an kompet kompetens ensii dasar dasar dan standar standar konpet konpetens ensii ke dalam dalam indika indikator tor-ind -indika ikator tor keberhasilan/capaian. 3. Usah Usahak akan an agar agar setia setiap p indi indika kato torr penc pencap apaia aian n terse tersebu butt dapa dapatt diuk diukur ur deng dengan an cara cara membuat rencana penilaian berupa bentuk soal atau bentuk lainnya. 4. Tentukan Tentukan pendek pendekatan atan dengan dengan metode metode yang akan dipilih. dipilih. 5. Cari Carila lah h seban sebanya yak k mung mungki kin n sumb sumber er untu untuk k memp memper erka kaya ya pemb pember erian ian peng pengala alama man n belajar serta tentukan alat dan bahan pelajaran yang akan digunakan untuk mengajar. 6. Buat Buatla lah h gamb gambar aran an tekn teknik ik pelak pelaksan sanaan aan bisa bisa dala dalam m bent bentuk uk Lemb Lembar ar Kerj Kerjaa Siswa Siswa (LKS) yang mudah dipahami dan dipelajari.
I. Pengu Pengukur kuran an Ket Keter eramp ampila ilan n Pros Proses es
Pengu Pengukur kuran an ketera keterampi mpilan lan proses proses memili memiliki ki karakt karakteri eriktik ktik umum umum dan khusus khusus sebagaimana yang dikemukakan oleh Rustaman, et al. (2001) yaitu: 1. Kara Karakt kter eris isti tik k Umum Umum
Pemb Pembah ahasa asan n poko pokok k uji uji pada pada karak karakter teris isti tik k umum umum lebi lebih h ditu ditunj njuk ukka kan n untu untuk k membedakan dengan pokok uji biasa yang mengukur penguasaan konsep. Karakteristik pokok uji tersebut yaitu: a. Poko Pokok k uji tida tidak k boleh boleh dibe dibeba bani ni kons konsep ep (non concept burdan). burdan) . Hal ini diupayakan agar pokok uji tersebut tidak rancu dengan pengukuran penguasaan konsepnya. Konsep Konsep dijadikan dijadikan konteks. Konsep yang terlibat harus diyakini diyakini oleh penyusun penyusun dan pokok uji sudah tidak asing lagi bagi siswa (dekat dengan keadaan sehari-hari siswa). b. Pokok uji keterampilan proses mengandung sejumlah informasi yang harus diolah oleh responden atau siswa. Infromasi pokok uji dalam keterampilan proses dapat berupa gambar, diagram, grafik, data dalam tabel atau uraian atau objek aslinya.
10
c. Seper eperti ti poko pokok k uji pada ada umumn mumnya ya aspe aspek k yang ang akan akan diuk iukur oleh leh poko pokok k uji uji keterampilan proses harus jelas dan hanya mengandung satu aspek saja, misalnya interpretasi. d. Sebaiknya Sebaiknya ditamp ditampilkan ilkan gambar gambar untuk untuk memban membantu tu menghadi menghadirkan rkan objek. objek.
2. Kara Karakt kter eris isti tik k Khu Khusu suss
Pada Pada karakt karakteri eristik stik khusus khusus ini jenis jenis keteram keterampil pilan an proses proses terten tertentu tu dibaha dibahass dan dibandingkan satu sama lain sehingga jelas perbedaannya. Karakteristik tersebut antara lain: a. Observasi: harus dari objek atau peristiwa yang sesungguhnya. b. Interpretasi : harus menyajikan sejumlah data untuk memperlihatkan pola. c. Klasifikasi: harus ada kesempatan mencari/menemukan persamaan perbedaan, atau diberi diberikan kan kriteri kriteriaa terten tertentu tu untuk untuk melaku melakukan kan pengel pengelomp ompokk okkkan kan atau atau ditent ditentuka ukan n jumlah kelompok yang harus harus terbentuk. d. Prediksi: harus jelas pola atau kecenderungan untuk dapat mengajukan dugaan atau ramalan. e. Berkomunikasi: harus ada satu bentuk pernyataan tertentu untuk diubah ke bentuk penyajian lainnya, misalnya bentuk uraian ke bentuk bagan, atau tabel ke bentuk grafik. f.
haruss dapa dapatt meru merumu musk skan an duga dugaan an atau atau jawa jawaba ban n semen sementa tara, ra, atau atau Berhipotesis: haru menguji pernyataan yang ada dan mengandung hubungan dua variabel atau lebih, biasanya mengandung cara kerja untuk menguji menguji atau membuktikan
g. Merencanakan Percobaan atau Penyelidikan : harus memberi kesempatan untuk mengusulkan gagasan berkenaan dengan alat/bahan yang akan digunakan, urutan prosedur yang harus ditempuh, menentukan peubah (variabel), mengendalikan variabel. Menerapkan kan Konsep Konsep atau atau Prinsip: Prinsip: harus h. Menerap harus memuat memuat konsep/ konsep/pri prinsi nsip p yang yang akan akan
diterapkan tanpa menyebutkan nama konsepnya. i.
Mengajukan Mengajukan Pertanyaan: Pertanyaan: harus harus memunc memunculk ulkan an sesuatu sesuatu yang yang menghe mengheran rankan kan,,
mustah mustahil, il, tidak tidak biasa biasa atau atau kontra kontradik diktif tif agar agar respond responden/ en/sisw siswaa termot termotiva ivasi si untuk untuk bertanya.
11
Berdasarkan pernyataan di atas, maka untuk mengukur keterampilan proses IPA yang dimiliki siswa dapat dilakukan dengan bentuk tes tertulis, lisan dan observasi. Keterampilan proses IPA bukanlah keterampilan tangan dengan menggunakan alat-alat melainkan keterampilan berpikir proses dengan menggunakan proses-proses IPA. Oleh karena itu pokok ujinyapun dapat berbentuk tes tertulis walaupun seringkali diperlukan alat untuk melengkapi pokok uji tersebut (Darliana, 1990 dalam Duherti, 2000).
J. Kesimpulan
Berdasarkan latar belakang, permasalahan yang diajukan dan uraian pembahasan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat kami simpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Sesu Sesuai ai deng dengan an karak karakte teris risti tik k dan dan sifat sifat-si -sifa fatt serta serta haki hakika katt sains sains,, maka maka pene penera rapa pan n pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran sains adalah sebagai upaya agar siswa mampu belajar tentang sains secara bermakna. 2. Berdasarkan Berdasarkan beberap beberapaa pernyataan pernyataan diatas diatas tentang karakte karakteristik ristik dan jenis-jenis jenis-jenis dapat dapat disimp disimpulk ulkan an bahwa bahwa keteram keterampil pilan an proses proses IPA merupa merupakan kan aspek-a aspek-aspe spek k kegiat kegiatan an intelek intelektua tuall yang yang biasa biasa dilaku dilakukan kan oleh oleh seoran seorang g ilmuwa ilmuwan n dalam dalam menyel menyelesai esaikan kan masalah dan menemukan produk IPA yang berupa f akta, konsep dan pengembangan sikap dan nilai. 3. Yang Yang
mend mendas asar arii
perl perlun unya ya
pene penera rapa pan n
pemb pembel elaj ajar aran an
deng dengan an
meng menggu guna naka kan n
keterampilan keterampilan proses diantaranya diantaranya adalah: adalah: 1) Percepatan Percepatan IPTEK, 2) Pengalaman Pengalaman intelektual, emosional, dan fisik dibutuhkan agar didapatkan hasil belajar yang opti optima mal, l, 3) Pena Penana nama man n sikap sikap dan dan nila nilaii sebag sebagai ai peng pengab abdi di penc pencar aria ian n abad abadii kebenaran ilmu. 4. Beberapa teori yang mendukung atau yang mendasari diantaranya Piaget, Bruner, dan Ausubel tentang pembelajaran bermakna. 5.
Terd erdapat apat dua dua jeni jeniss keter eteram amp pilan ilan dala dalam m PKP PKP yakn yakni: i: kete ketera ram mpila pilan n dasa dasarr dan dan keterampilan terintegrasi.
6. Pend Pendek ekat atan an Kete Keteram rampi pila lan n Pros Proses es sanga sangatt sesu sesuai ai dite ditera rapk pkan an dalam dalam pros proses es belaj belajar ar mengajar di sekolah.
12
Referensi
Funk, Funk, James James H. Dkk. Dkk. 1985. 1985. Learning Science Process Skills. Skills. Lowa: Kanada/Hunt Kanada/Hunt Publishing Company. Hend Hendrik rik,, Putro Putrolo lo S. (200 (2000) 0).. Pembelajaran Konsep Struktur Tumbuhan dengan Menerapkan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Kegiatan Laboratorium. Laboratorium. Tesis Tesis PPs PPs UPI. UPI. Band Bandun ung: g: Tida Tidak k diterbitkan. Kurn Kurnia iati ti,, Tuti Tuti.. (200 (2001) 1).. Pembelajaran Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. Siswa. Tesis PPs UPI. Bandung: Tidak diterbitkan. Ratna, W.D. (1996). Teori-teori Belajar . Jakarta: Erlangga. Rostina, S. (2000). Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa dalam pembelajaran Zat Aditif pada Zat Makanan dengan Metode Praktikum. Praktikum . Tesis PPs UPI. Bandung: Tidak diterbitkan. Rustam Rustaman, an, Nuryan Nuryani. i. Dkk. Dkk. (2005) (2005).. Strate Strategi gi Belaja Belajarr Mengaj Mengajar ar Biolog Biologii . Mala Malang ng:: Universitas Negeri Malang (UM Press). Semiawan, C. Dkk. (1992). Pendekatan (1992). Pendekatan Keterampilan Proses. Proses. Jakarta: Gramedia.
13