Interesterifikasi lipida minyak sawit menjadi penganti kokoa butter
e2
XXXXDeskripsi lengkap
Full description
pembahasan ns1Deskripsi lengkap
dfDeskripsi lengkap
laporan kimal
teknologi pengolahan telurFull description
makalah bahasa indonesiaFull description
laporan
Deskripsi lengkap
Metode PemisahanDeskripsi lengkap
Full description
UKMPPDFull description
Salam Yoks Aja Gan
paracetamol
pembahasan fitokimia
hjkhlhlkjhkjDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Full description
PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS (PPOK)Deskripsi lengkap
fenolDeskripsi lengkap
Praktikum Kimia Analitik Titrasi Kompleksometri
Jelaskan mengenai mengenai interesterifikasi interesterifikasi (mencakup proses proses reaksinya)! reaksinya)! Interesterifikasi adalah reaksi perubahan ester trigliserida atau ester asam lemak menjadi ester lain melalui reaksi dengan alkohol, asam lemak, dan transesterifikasi. Interesterifikasi menyebabkan menyebabkan penataan ulang atau randomisasi
residu asil asil melalui
pertukaran grup asil diantara ester-ester dalam triagliserol dan kemudian menghasilkan lemak atau atau minyak minyak dengan dengan sifat-sifat baru. baru. Interesterifikasi Interesterifikasi
dapat terjadi terjadi dengan dengan
bantuan katalis kimia atau dengan adanya biokatalis enzim (Lubis 2009). Selama interesterifikasi akan terjadi redistribusi yang mengubah komposisi asam lemak dalam triagliserol sehingga mempengaruhi karakteristik fisik minyak dan lemak, seperti sifat pelelehan dan kristalisasi (Hilda 2010).
Gambar Proses reaksi reaksi interesterifikasi Interesterifikasi memanfaatkan pengaruh suhu terhadap titik leleh komponen, sehingga menghasilkan reaksi pembentukan kembali komponen lemak untuk mencapai kestabilan pada strukturnya. Reaksi interesterifikasi dapat disebabkan oleh beberapa reaksi, yaitu reaksi alkoholisis, asidolisis, dan transesterifikas tr ansesterifikasii (Gupta 2011).
Jelaskan faktor-faktor faktor-faktor yang mempengaruhi mempengaruhi reaksi reaksi interesterifikasi Reaksi interesterifikasi pada umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu, lama pengadukan, jenis substrat, waktu reaksi, konsentrasi katalis, kandungan asam lemak, dan air dalam minyak atau lemak. Suhu mempengaruhi derajat reaksi
enzim dan akan stabil pada suhu optimum tertentu. Suhu reaksi yang sesuai dapat mempercepat reaksi sehingga memperpendek waktu reaksi. Penggunaan katalis dalam reaksi interesterifikasi akan berpengaruh terhadap peningkatan laju reaksi. Kandungan asam lemak akan mempengaruhi sifat-sifat fisik dan kimia lemak dan minyak. Titik leleh suatu lemak atau minyak dipengaruhi oleh sifat asam lemaknya, yaitu daya tarik antar asam lemak yang berdekatan dalam kristal. Kandungan asam lemak dan air yang tinggi dalam minyak dapat menyebabkan penyabunan trigliserida dan mempersulit proses pemisahan ikatan ester (Rachmaniah 2005).
Jelaskan mengenai reaksi esterifikasi fischer dan esterifikasi in situ Reaksi esterifikasi Fischer adalah reaksi sintesis ester dengan mereaksikan asam karboksilat dan alkohol menggunakan katalis asam yang disertai pemanasan. Katalis yang bisa digunakan adalah katalis asam sulfat dan asam klorida.
Gambar Reaksi esterifikasi Fischer. Reaksi esterifikasi Fischer merupakan reaksi kesetimbangan (reversibel), sehingga banyak digunakan alkohol berlebih untuk mendapatkan hasil ester. Reaksi ini tidak berlaku untuk asam lemak tak jenuh rantai panjang dan juga bersifat terbatas untuk asam karboksilat rantai panjang. Semakin panjang rantai atau semakin besar gugus karboksilat tersebut maka reaksi akan semakin lambat dan sulit terbentuk (Aritonang & Tangkuman 2009). Esterifikasi in situ adalah reaksi pembentukan ester dan air dengan menggunakan bahan yang mengandung asam lemak bebas direaksikan dengan alkohol. Esterifikasi in situ hanya bisa dilakukan jika direaksikan dengan alkohol yang mengandung asam lemak bebas tinggi.
Gambar Reaksi esterifikasi in situ.
Esterifikasi in situ dapat dilakukan dengan menggunakan katalis padat (heterogen) atau katalis cair (homogen). Reaksi esterifikasi ini memiliki keunggulan yaitu tidak diperlukan tahap ekstraksi karena adanya alkohol yang berfungsi sebagai pelarut pengekstrak sekaligus sebagai reaktan (Dharsono & Oktari 2010).
DAFTAR PUSTAKA
Aritonang HF, Tangkuman HD. 2009. Reaksi esterifikasi garam asam lemak dengan alkil klorida berantai panjang menggunakan tridodekilamin hidroklorida sebagai katalis perpindahan dua fasa. Chem. Prog. Vol. 2(1):22-28. Dharsono W, Oktari YS. 2010. Proses pembuatan biodiesel dari dedak dan metanol dengan esterifikasi in situ [skripsi]. Semarang: Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Gupta SK. 2011. Technological Innovations in Major Worlds Oil Crops. New York: Springer. Hilda L. 2010. Restrukturisasi lemak kakao dengan minyak kelapa ( coconut oil) dan dengan minyak kemiri ( candle nut oil) melalui reaksi interesterifikasi enzimatis [disertasi]. Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Lubis A. 2009. Pembuatan margarin dari minyak kacang tanah dengan proses hidrogenasi dengan kapasitas produksi 22.500 ton/tahun [skripsi]. Medan: Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Rachmaniah O. 2005. Studi transesterifikasi berkatalis asam triglyceride dan fatty acid dari minyak mentah dedak padi menjadi biodiesel. Prosiding Seminar Nasional 12(501):1-8.