BAB III PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini tentang pemeriksaan kadar HDL yang bertujuan untuk menganalisis kadar HDL kolesterol dalam darah dengan menggunakan metode pengendapan dan dan penetuan HDL kolesterol kemudian hasil diinterpretasikan diinterpretasikan serta menghubungkan dengan keadaan patologi klinik. Sampel yang digunakan pada praktikum kali ini adalah plasma darah dari fauzan ono, plasma darah adalah komponen darah berbentuk cairan berwarna kuning yang menjadi medium sel sel darah, dimana sel sel darah, dimana sel darah ditutup. 55% dari jumlah atau volume darah merupakan plasma darah. HDL ( High Density Lipoprotein ) adalah kompleks lipid dan protein yang didominasi protein dan berfungsi mengikat kolesterol dan trigliserida dalam sistem sirkulasi darah. Kolesterol yang berikatan dengan HDL sebagai pembawa memiliki efek positif bagi tubuh, sehingga disebut kolesterol baik. Kolesterol HDL dapat membersihkan plak yang berada di arteri dan membawanya ke hati untuk dikeluarkan dan digunakan kembali oleh tubuh. Kadar HO 2-C yang tinggi memberikan efek perlindungan terhadap penyakit kardiovaskuler dari rendahnya HDL – C ( kurang dari 40 mg/dl ) meningkatkan resiko penyakit jantung. ( sudirman, 2012 ). HDL adalah lipoprotein yang mempunyai diameter paling kecil yaitu 5 – 12 nm, mempunyai densitas 1.063
–
1,21 gram/ml. HDL mengandung 25
–
30 %
fosfolipid, 15 – 20 % kolesterol, 3 % trigliserida dan 45 – 59 % protein. ( Adisty, 2012 ). Nilai normal kadar kolesterol HDL : < 40 mg/dL ( 1,04 mmol/L ) = rendah 40 – 60 mg/dL >60 mg/dL ( 1,56 mmol/L)
= normal = tinggi
Pemeriksaa HDL kolesterol ini dilakukan dengan cara sampel yang digunakan serum yang sebelumnya diendapkan terlebih dahulu, yaitu sampel sebanyak 100 µL ditambahkan dengan reagen pengendap yaitu phosphotungstat acid dan ion magnesium 250 µL kemudian diinkubasi selama 15 menit yang selanjutnya di sentrifugasi selama 20 menit dengan 2500 rpm. Reagen tersebut akan mengendapkan partikel
–
partikel lipoprotein selain HDL. Hasil yang didapatkan
berupa filtrat dan endapan berwarna putih . Filtrat yang dihasilkan di pipet sebanyak 50 µL masukan ke tabung reaksi dan tambahakan reagen kit kolesterol sebanyak 500 µL
lalu
diinkubasi
selama
10
menit
dan
selanjutnya
dianalisis
dengan
spektropotometri pada panjang gelombang 500 nm. Adapaun prinsip kerja dari pemeriksaan HDL yaitu dengan pemberian phosphotungstat acid dan ion magnesium kedalam sampel maka kilomikron, VLDL dan LDL mengendap (presipitasi). Serum + HDL separating reagent
→ sentrifuge →
HDL fraksi (supernatan) + kilomikron, VLDL, LDL, fraksi (presipitasi) Setelah dipusingkan dalam supernatan hanya terdapat HDL yang kadar kolesterolnya ditentukan dengan reaksi enzimatik yaitu dengan penambahan kit kolesterol. Reaski yang terjadi adalah :
Fem ieu nyusulnya enjing bde d taroskeun hela ka gina
Hasil yang didapatkan pada kelompok kami yaitu kadar HDL adalah 34,06 mg/dl maka menunjukan kadar HDL dari fauzan ono rendah, karena kadar HDL normal lebih dari 40mg/dl. Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan kadar HDL rendah yaitu : 1. Merokok Penelitian telah membuktikan bahwa merokok dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dan menurunkan kadar HDL. Penelitian yang
dilakukan oleh lipid research clinics program prevalence study yang dimulai pada 1971 menunjukan bahwa pria yang merokok lebi dari 20 batang sehari mampu menurunkan kadar hdl sebanyak 14%. 2. Stress Stress
yang
kesimbangan
bersifat fungsi
kronis tubuh
.
dan stress
berkepanjangndapat yang
merusak
berkepanjangan
akan
meningkatkan tekanan darah, hingga berakibat meningkatnya kadar kolesterol dalam darah. Norwegian Sudy melakukan penelitiaan terhadap 9 mahasiswa kedokteran berusia 22 tahun sampai 30 tahun. Pemeriksaan kolesterol dilakukan ketika ujian berlangsung dan 48 jam sesudah ujian selesai. Ternyata hasilnya menunjukan bahawa kadar kolesterl ketiksa ujian berlangsung 20% lebih tinggi dibandingkan ketika ujian sudah selesai. 3. Obesitas Obesitas atau kelebihan berat badan merupakan salah satu penyebab tingginya kadar LDL dan rendahnya kadar HDL rendah dalam tubuh . penelitiian yang dilakukan oleh Tecumseh Ctudy, Michigan terhadap 4000 orang menunjukan bahwa seseorang yang memiliki berat bdana berlebih ternyata memiliki kadar LDL tinggi dan kadar HDL rendah. 4. Kopi Salah satu penelitian yang menunjukan kolerasi mengenai kopi dan kolesterol adalah penelitian yang dilakukan oleh salah satu fakultas kedokteran. Penelitian tersebut menunjukan bahwa laki laki yang kurang beraktifitas dan meminum 2 cangkir kopi setiap harinya cenderung mempunyai kadar kolesterol total dan LDL yang lebih tinggi dibandingkan yang meminum kopi dibawah 2 cangkir perhari atau tidak meminum kopi sama sekali. 5. Pembekuan darah
Tingkat HDL (High Density Lippoprotein) yang rendah akan dapat berakibat
meningkatkan
resiko
terjadinya
pembekuan
darah.
Pembentukan bekuan darah yang terjadi di arteri karotid dan koroner akan mengakibatkan peningkatan resiko serangan jantung dan stroke. Jadi ketika tubuh memiliki kadar HDL yang terlalu rendah akan memiliki resiko yang sama dengan ketika tubuh ketika memiliki kadar HDL yang terlalu tinggi. 6. Pembentukan plak di arteri Ketika seseorang memiliki kadar HDL yang terlalu rendah, maka kondisi tersebut akan menyebabkan proses pembuangan LDL dalam darah menjadi terhambat. Itu artinya, akan terjadi jumlah LDL yang tidak terkendali, dan hal itu akan menyebabkan terjadinya pembentukan plak di
arteri
serta
terhambatnya
proses
oksigenasi
dalam
darah.
Terbentuknya plak di arteri berpotensi untuk menghambat aliran darah ke semua organ tubuh, termasuk otak, jantung, serta ginjal.