PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )
RSIA PURI BETIK HATI 1.
2.
3.
4.
5.
DIARE AKUT PADA ANAK Pengertian ( Definisi ) Buang air besar (defekasi) dengan tinja terbentuk berbentuk cair/setengah cair (setengah padat) kandungan air tinja lebih banyak dari biasa lebih kurang 200 gram atau 200 ml / 24 jam. Atau buang air besar encer lebih dari 3x perhari, buang air besar tersebut dapat atau tanpa disertai lendir dan darah (guerrant, ciesla, 2003) Masalah Keperawatan 1. Diare 2. Gangguan kekurangan volume cairan dan elektrolit 3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan 4. Nyeri akut 5. Resiko kekurangan integritas kulit Diagnosa Keperawatan 1. Diare b.d inflamasi usus 2. Gangguan kekurangan volume cairan dan elektrolit b.d intake output in adekuat 3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d kehilangan nafsu makan akibat akibat mual / muntah 4. Nyeri akut b.d iritasi pada saluran gastrointestinal 5. Resiko kekurangan integritas kulit b.d output yang berlebihan Kriteria Hasil 1. BAB : Frekuensi, warna, bau , konsistensi dalam batas normal 2. Intake cairan adekuat 3. Kebutuhan nutrisi terpenuhi 4. Tidak ada nyeri 5. Tidak ada kerusakan integritas kulit Intervensi Keperawatan 1. Diare a. Obs.TTV b. Obs. Tanda – tanda tanda diare c. Kaji frekuensi BAB os d. Anjurkan untuk makan makanan yang rendah serat e. Kolaborasi dengan dokter pemberian asupan cairan intravena 2. Manajemen cairan dan elektrolit a. Hitung intake dan output b. Obs. TTV c. Monitor setatus dehidrasi ( kelembaban mukosa,
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )
RSIA PURI BETIK HATI
6.
Informasi dan Edukasi
DIARE AKUT PADA ANAK nadi adekuat d. Berikan cairan oral sesuai sesuai kebutuhan / anjurkan untuk banyak minum e. Berikan cairan oralit sesuai kebutuhan f. Kolaborasi pemberian cairan intravena 3. Manajemen Nutrisi a. Kaji BB, TB, LK atas b. Kaji kebiasaan makan dan kaji adanya alergi makanan c. Kaji mual muntah yang dialami pasien d. Kaji kebutuhan nutrisi dan kalori e. Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi sering f. Pertahankan pemberian asi pada bayi Catat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan oleh pasien setiap hari g. Kolaborasi pemberian nutrisi sesuai kebutuhan kalori 4. Manajemen nyeri a. Observasi derajat nyeri b. Ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam c. Lakukan tehnik distraksi d. Berikan posisi yang nyaman e. Kolaborasi pemberian terapy analgetik 5. Integritas kulit : a. Obs. TTV b. Obs. Frekuensi, karakteristik dan volume diare c. Obs. Tanda – tanda dehidrasi d. Obs. Integritas kulit e. Anjurkan untuk banyak minum Kolaborasi dengan dokter pemberian terapy 1. Pencegahan diare : hand hygiene 2. Mempertahankan asupan nutrisi 3. Pemberian larutan gula garam / oralit 4. Menjaga kebersihan makanan dan peralatan makanan
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )
RSIA PURI BETIK HATI 5. 6. 7.
Evaluasi
1. 2. 3. 4.
8. 9.
Evaluasi Kritis Daftar Pustaka
4.
5. 6. 7.
DIARE AKUT PADA ANAK Penggunaan sumber air air bersih Minum obat secara teratur Mengenali tanda bahaya umum dan tanda dehidrasi BAB : Frekuensi, warna, bau , konsistensi dalam batas normal Intake cairan adekuat Kebutuhan nutrisi terpenuhi Tidak ada nyeri Tidak ada kerusakan integritas kulit Sub Mutu Komite Keperawatan Carpenito, Linda Jual. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan.Alih Bahasa Yunani Asih. Edisi 10. Jakarta : EGC Doenges, Marilynn E.2000. Rencana Asuhan Keperawatan.Alih Bahasa I Made Kariasi, S. Kep. N, Made Sumawati, S.Kep. Jakarta : EGC Guerrand, ciesla, 2003 Nanda . 2006. Panduan Diagnosa Keperawatan. Alih Bahasa Budi Santoso. Prima Medika Asuhan keperawartan praktis berdasarkan penerapan diagnosa Nanda, Nic, Noc, Edisi jilid 1, 2016, mediaction Jogja
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )
RSIA PURI BETIK HATI 1.
Pengertian ( Definisi )
2.
Masalah Keperawatan
3.
Diagnosa Keperawatan
4.
Kriteria Hasil
5.
ntervensi Keperawatan
DEMAM TYPOID Suatu penyakit usus yang menimbulkan gejala – gejala sistem yang disebabkan oleh salmonella typosa, salmonella type A,B,C. Penularan secara pecal, oral melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi (Mansoer Orief, M. 1999) 1. Peningkatan suhu tubuh 2. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan 3. Gg. Istirahat tidur 4. Nyeri 1. Peningkatan suhu tubuh b.d invasi kuman ke usus halus 2. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d proses infeksi pada usus halus 3. Gg. Istirahat tidur b.d peningkatan suhu tubuh 4. Nyeri b.d kerusakan mukosa usus 1. Suhu tubuh dalam batas normal 2. Nutrisi terpenuhi a. Porsi makan dihabiskan b. Tidak ada mual dan muntah c. Pasien terlihat segar d. BB meningkat 3. Pasien os tidur nyenyak a. Os wajahnya terlihat ceria b. Konjungtiva tidak pucat 4. Nyeri terkontrol 1. Manajemen suhu tubuh a. Obs.TTv b. Anjurkan untuk kompres hangat c. Anjurkan os untuk banyak minum d. Anjurkan untuk memakai pakaian yang tipis e. Kolaborasi pemberian obat antipiretik 2. Manajemen nutrisi a. Kaji makan tiap hari b. Anjurkan os untuk makan sedikit – sedikit tapi sering c. Anjurkan untuk menjaga kebersihan oral atau mulut
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )
RSIA PURI BETIK HATI
6.
Informasi dan Edukasi
7.
Evaluasi
8. 9.
Evaluasi Kritis Daftar Pustaka
DEMAM TYPOID d. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian diet 3. Manajemen kebutuhan istirahat a. Kaji pola istirahat os b. Ajarkan tehnik distraksi sebelum tidur c. Ciptakan lingkungan yang tenang / nyaman untuk istirahat d. Beri penkes tentang pentingnya istirahat yang cukup 4. Manajemen nyeri a. Obs.TTV b. Kaji tingkat nyeri c. Anjurkan tehnik relaksasi nafas dalam d. Lakukan tehnik distraksi e. Berikan posisi yang nyaman f. Kolaborasi pemberian obat analgetik 1. Ajarkan kompres hangat 2. Penkes tentang pentingnya nutrisi pada klien 3. Pentingnya lingkungan yang aman dan nyaman 4. Tehnik relaksasi nafas dalam yang benar 5. Tehnik distraksi pada klien 1. Suhu tubuh dalam batas normal 2. Nutrisi terpenuhi a. Porsi makan dihabiskan b. Tidak ada mual dan muntah c. Pasien terlihat segar d. BB meningkat 3. Pasien os tidur nyenyak a. Os wajahnya terlihat ceria b. Konjungtiva tidak pucat 4. Nyeri terkontrol Sub Mutu Komite Keperawatan 1. Mansoer Orief, M. 1999, Asuhan keperawatan Demam Typoid , EGC, Jakarta 2. Burnner dan suddart @002, Buku ajaran ilmu pengetahuan Medikal bedah, Edisi 8, EGC, Jakarta