TYPOID
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
oleh: Dessy Ang Anggraeni
072310101054
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATA UNIVERSITAS JEMBER 2010
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER
Jl. Kalimantan 37 kampus Tegal Boto. Telp/Fax (0331)323450
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) TYPOID
Pokok Bahasan
: Typoid
Sub Pokok Bahasan : Typoid Sasaran
: Anggota Posyandu di Rw 5 Desa Krajan
Target
: Anggota Posyandu di Rw 5 Desa Krajan
Hari/ tanggal
: 01 Desember 2011
Waktu
: 15.00 – 16.00 WIB (1x60 menit)
Tempat
: di Rumah Ny. A
Latar belakang
Dunia kesehatan saat ini menghadapi tantangan yang cukup berat. Di Indonesia saat ini ditinjau dari epidemiologi, Indonesia tengah mengalami transisi epidemiologi penyakit, dan pada saat bersamaan dijumpai triple burden (Tiga Beban Kesehatan). Tiga masalah / beban kesehatan itu yaitu penyakit menular atau infeksi (Ispa, Diare, Demam Berdarah Dengue, Typoid, Hepatitis), penyakit degeneratif (Diabetes Melitus, Hiperensi), dan penyaki baru (flu burung, Sars, Aids) yang telah masuk ke Indonesia. Demam typoid merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Salmonella thyposa yang menimbulkan infeksi pada usus halus dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu, gangguan pada pencernaan serta lesu. Typoid mudah menular dan setiap orang bisa terkena serangannya, dan kasus penularan yang tertinggi ditentukan pada anak-anak. Demam Typoid disebabkan oleh banyak faktor. Faktor penyebabnya antara lain kualitas sumber air yang tidak memadai dengan standar hygiene dan sanitasi yang rendah, pengolahan makanan yang masih rendah, urbanisasi,
keadaan sosio ekonomi yang masih rendah, pemeliharaan kebersihan pribadi (Personal Hygiene) yang kurang baik, makan makanan yang tidak bersih, air minum yang tidak memenuhi syarat kesehatan dan tidak dimasak mendidih, serta kebersihan lingkungan dan sanitasi lingkungan yang kurang. Salah satu upaya penurunan angka kejadian demam typoid adalah pencegahan penyakit demam typoid. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan upaya peningkatan kesehatan (Promotif) dan upaya pencegahan penyakit (Preventif) baik itu untuk mencegah terjadinya penyakit demam typoid dan mencegah berulang kembali penyakit demam typoid.
Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan anggota posyandu di RW. 5 desa Krajan mampu mengenal definisi, tanda dan gejala, penyebab, dan pencegahan Typoid
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 60 menit diharapkan anggota posyandu di RW. 5 desa Krajan dapat: 1.
Menjelaskan tentang typoid
2.
Menyebutkan bagaimana tanda gejala dari typoid
3.
Menyebutkan dan menjelaskan apa itu typoid
4.
Menyebutkan bagaimana peran keluarga untuk membantu anggota
keluarga dengan typoid
Metode
Ceramah, tanya jawab, diskusi.
Media
Leaflet
Kisi – kisi materi 1.
Pengertian tentang typoid
2.
Bagaimana tanda dan gejala typoid
3.
Bagaimana pencegahan typoid
4.
Bagaimana penyebab typoid
Proses pelaksanaan
No . 1.
2.
Kegiatan Pendahuluan
Respon Peserta
1. Menyampaikan salam
1. Membalas salam
2. Menjelaskan tujuan
2. Mendengarkan
3. Apersepsi Penyampaian
materi
3. Memberikan respon tentang Mendengarkan dan 10 menit
typoid 3.
Waktu 3 menit
memperhatikan 1.
Diskusi
Bertanya,
5 menit
menyampaikan 5
jawaban. 1. Menyampaia
Penutup 1.
Tanya
jawab
kan jawaban
(evaluasi)
2.
2.
n
Menyimpulkan
hasil materi 3.
10 menit
Mendengarka
Menjawab salam
Salam
Setting tempat
Peserta duduk dan berhadapan dengan penyuluh
Evaluasi
1.
Kegiatan ; jadwal, tempat, alat bantu/ media, proses penyuluhan
2.
Hasil penyuluhan : memberikan pertanyaan pada lansia.
a.
Pengertian tentang typoid
b.
Bagaimana tanda dan gejala typoi
c.
Bagaimana penyebab typoid
d. Bagaimana pencegahan typoid
Lampiran 1.
Definisi Typoid adalah penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan infeksi salmonella Thypi. Organisme ini masuk melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh faeses dan urine dari orang yang terinfeksi kuman salmonella.
2.
Penyebab Typhoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman salmonella thypi dan salmonella thypi. Organisme ini masuk melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh faeses dan urine dari orang yang terinfeksi kuman salmonella. Penularan terjadi secara oral melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal dengan 5 F yaitu Food (makanan), Fingers (jari tangan / kuku), Fomitus (muntah), Fly (lalat), dan melalui Feses. Feses dan muntah pada penderita typhoid dapat menularkan kuman salmonella thypi kepada orang lain. Kuman tersebut dapat ditularkan melalui perantara lalat, dimana lalat akan hinggap dimakanan yang akan dimakan oleh orang yang sehat. Apabila orang tersebut kurang memperhatikan kebersihan dirinya seperti mencuci tangan dan makanan yang tercemar kuman salmonella thypi masuk ke tubuh orang yang sehat melalui mulut. Kemudian kuman masuk ke dalam lambung, sebagian kuman akan dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus bagian distal dan mencapai jaringan limpoid. Di dalam jaringan limpoid ini kuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah dan mencapai sel-sel retikuloendotelial. Selsel retikuloendotelial ini kemudian melepaskan kuman ke dalam sirkulasi darah dan menimbulkan bakterimia, kuman selanjutnya masuk limpa, usus halus dan kandung empedu.
3.
Tanda dan Gejala Masa tunas typhoid 10 - 14 hari 1. Minggu I Pada umumnya demam berangsur naik, terutama sore hari dan malam hari.
Dengan keluhan dan gejala demam, nyeri otot, nyeri kepala, anorexia dan mual, batuk, epitaksis, obstipasi / diare, perasaan tidak enak di perut. 2. Minggu II Pada minggu II gejala sudah jelas dapat berupa demam, bradikardi, lidah yang
khas
(putih,
kotor,
pinggirnya
hiperemi),
hepatomegali,
meteorismus, hingga penurunan kesadaran. 4.
Penanganan 1.Bed rest (istirahat total di atas tempat tidur). 2.Makan makanan seperti biasa dan hindari makanan yang berserat tinggi seperti sayur – sayuran, buah – buahan dan daging. 5.
Pencegahan
Pencegahan demam typoid dengan menjaga kebersihan makanan dan minuman dan mencuci tangan dengan sabun dan air yang bersih saat setelah BAB, setelah bermain dan sebelum memegang makanan. Tidak makan dan jajan di sembarang tempat dan mengutamakan kebersihan karena penyebaran demam typoid melalui tangan dan makanan yang terkontaminasi oleh bakteri ini.