Nur Indah Sari 10542050613 LAPORAN KASUS (MINI)
IDENTITAS PASIEN Nama
: F
Umur
: 27 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Alamat
: JL. Kompleks UMI
ANAMNESIS Keluhan Utama : Anamnesis Terpimpin : Seorang Perempuan berusia 27 tahun ke poli Kulit Kelamin Balai Kesehatan Kulit dan Kelamin dengan keluhan muncul bercak bercak merah pada daerah punggung dan terkadang gatal,sejak dua minggu yang lalu.,awal muncul sedikit dan semakin bertambahn banyak hingga seluruh badan yang dirasakan kurang lebih satu minggu yang lalu , . Riwayat demam (-), riwayat alergi makanan (-), riwayat penyakit sebelumnya (-), riwayat pengobatan (+). STATUS DERMATOLOGIS Lokasi :
Pada seluruh badan
Effloresensi : eritema, skuama halus berwarna putih, multipel, berbatas te gas, ukuran milier sampai lentikuler, bentuk oval dan anular
DIAGNOSIS : Pitiriasis Rossea DIAGNOSIS BANDING : 1. Pitiriasis Rosea 2. Tinea Korporis 3. Psoriasis Gutata PENATALAKSANAAN : Cetrizine 1x1 Asam salisil Loratadin 1x1
PITIRIASIS ROSEA
Definisi Pitiriasis rosea adalah kelainan kulit yang termasuk dalam golongan dermatosis papuloeritroskuamosa yang sering ditemukan, sifatnya akut, self limiting disease, tidak menular, dan biasanya didapatkan pada anak-anak dan dewasa muda. Epidemiologi Insiden neurodermatitis sirkumskripta berlangsung secara kronis dan secara epidemiologi lebih banyak menyerang kelompok dewasa yang berusia antara 30-50 tahun. Namun pasien yang memiliki riwayat dermatitis atopik dapat menderita neurodermatitis sirkumskripta pada onset yang lebih muda yaitu ratarata 19 tahun. Selain itu, neurodermatitis sirkumskripta terjadi lebih sering pada wanita disbanding laki-laki dengan insidensi lebih banyak pada kelompok ras Asia dan kelompok ras Amerika.2 Etiologi dan Patogenesis Pruritus memainkan peran sentral dalam timbulnya pola reaksi kulit berupa likenifikasi dan prurigo nodularis, Hipotesis mengenai pruritus dapat oleh karena adanya penyakit yang mendasari , misalnya gagal ginjal kronik , obstruksi saluran empedu , limfoma hodgin , hipertiroidea , penyakit kulit seperti dermatitis atopik , dermatitis kontak alergi dan gigitan serga serta aspek psikologik dan tekanan emosi.3 Pada Neurodermatitis Sirkumskripta atau Liken Simpleks Kronik Saraf yang berisi CGRP ( Calcitonin Gene related peptide ) dan SP (subtance P) bahan imunoreaktif, melepaskan histamin dari sel mas yang selanjutnya akan memicu pruritus, Ekspresi faktor pertumbuhan saraf p75 pada membran sel schwan dan sel perineureum menigkat , dan ini menghasilkan hiperplasi neural.3
Gejala Klinis
Penderita akan mengeluhkan gatal , rasa gatal memang tidak timbul terus menerus, biasanya pada waktu tidak sibuk namun bila terjadi rasa gatal akan sangat menganggu dan pada saat timbul rasa gatal sulit untuk tidak digaruk , hal itu yang menyebabkan penderita menggaruk, hingga terjadi luka rasa gatalnya mengilang namun menyebabkan rasa nyeri , lesi biasanya tunggal dan berupa plak eritematosa , sedikit edematosa, lambat laun edema dan eritema mengilang, bagian tengah berskuama dan menebal , likenifikasi dan eksoriasi sekitarnya hiperpigmentasi batas dengan kulit normal tidak jelas , letak lesi di , tengkuk, samping leher , lengan bagian ekstensor , pubis , vulva , skrotum perianal , medial tungkai atas lutut , lateral tungkai bawah pergelangan kaki bagian depan dan punggung kaki. Pada penderita yang berulang lesi berupa nodus berbentuk kubah permukaan mengalami erosi tertutup, krusta dan skuama, lambat laun menjadi keras dan hiperpigmentasi.3
Tatalaksana Untuk mengurangi rasa gatal dapat diberi antipruritus, kortikosteroid topikal . Antipruritus dapat berupa antihistamin yang mempunyai efek sedatif seperti Hidroksizin , difenhidramin, prometazin atau tranquilizer , secara topikal dpat diberikan Doxepin cream 5% dalam jangka pendek ( maksimun 8 hari ). Ada pula yang mengobati dengan UVB dan PUVA. 3 Prognosis Prognosis tergantung dari penyebab pruritus dan pen yakit yang mendasari , dan erat juga hubungannya dengan psikologik dan tekan emosi penderita.4
DAFTAR PUSTAKA Pramita Ariyanti , Sunarso Suyoso Liken Simples Kronikus , Departemen Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Airlangga , 2014. 2. Idhar Trisna Damayanti , Neurodermatitis Sirkumskripta in woman with controled hipertension, Fakultas Kedokteran Lampung,2014. 3. Sri Niluwih SW Menaldi, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 7 , 2017 4. Andini saraswati , Penatalaksanaan Holistik penyakit Neurodermatitis Sirkumskripta , Fakultas kedokteran unila, 2016 1.