A. Latar Belakang Dalam era globalisasi dunia sekarang ini perusahaan dituntut bersifat tanggap dan jeli, guna menjamin kontinuitas perusahaan ditengah persaingan usaha yang semakin ketat. Pada umumnya perusahaan bertujuan untuk mendapat keuntungan dengan pengorbanan tertentu, baik perusahaan yang bergerak dibidang produksi maupun jasa. Mempe Memperta rtahan hankan kan kontin kontinuit uitas as perusa perusahaa haan n merup merupaka akan n permas permasala alahan han intern intern yang yang dihada dihadapi pi perusahaan. Kontinuitas perusahaan akan terjamin bila perusahaan mampu menghasilkan laba memadai. Oleh karena itu perlu adanya manajemen yang baik untuk mencapai laba yang optimal dan meningka meningkatkan tkan produktiv produktivitas itas dengan dengan memanfaat memanfaatkan kan dan mengelol mengelola a faktor-fak faktor-faktor tor produksi produksi seoptimal mungkin sehingga didapat hasil yang efisien dan efektif. Perkem Perkemban bangan gan suatu suatu perusa perusahaa haan n tercap tercapai ai antara antara lain lain dengan dengan tercip terciptan tanya ya suatu suatu inform informas asi, i, semakin meningkat dan luasnya tingkat persaingan menyebabkan semakin diperlukan informasi yang lengkap untuk membantu manajemen dalam mengelola perusahaan dengan lebih efektif. Untuk Untuk mencapa mencapaii tujuan tujuan tersebut tersebut maka seorang manajer manajer perusaha perusahaan an harus harus mampu mampu membuat membuat perencanaan dan pengendalian biaya tenaga kerja, untuk pengendalian biaya, manajemen perlu menetapkan biaya standar. Pengendalian biaya tenaga kerja memerlukan patokan atau standar sebagai dasar yang dipakai sebagai tolak ukur terhadap pengendalian biaya tenaga kerja. Biaya yang yang dipa dipaka kaii seba sebaga gaii tola tolak k ukur ukur peng pengen enda dali lian an dise disebu butt biay biaya a stan standa darr. Akun Akunta tans nsii untu untuk k pengendalian biaya tidak hanya mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan biaya-biaya yang terjadi di masa lalu saja, tetapi meliputi pula penyajian informasi biaya taksiran atau biaya yang seharusnya terjadi untuk kegiatan-kegiatan tertentu, juga digunakan untuk membandingkan antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya sesungguhnya masih dalam batas-batas kewajaran atau tidak. Pengendalian biaya produksi meliputi pengendalian biaya bahan baku, biaya upah atau tenaga kerja kerja dan biaya overhead overhead pabrik. pabrik. Bila pengendali pengendalian an biaya biaya produksi produksi telah efektif, efektif, hal ini akan mempenga mempengaruhi ruhi kondisi kondisi pemasara pemasaran, n, sehingg sehingga a produk produk yang dihasilka dihasilkan n akan mampu mampu bersaing bersaing dengan produk lain sejenis. Manajeme Manajemen n dalam dalam menjalan menjalankan kan fungsiny fungsinya a yang menyang menyangkut kut perencan perencanaan aan dan pengend pengendalia alian n
biaya biaya produk produksi si memerl memerluka ukan n suatu suatu alat alat pengu pengukur kur dan dan pola pola pelaks pelaksan anaan aan antara antara lain lain denga dengan n menggunakan biaya yang ditetapkan dimuka atau yang disebut biaya standar. Pada umumnya umumnya pengend pengendalia alian n biaya biaya produksi produksi dilakukan dilakukan dengan cara membandi membandingka ngkan n antara antara biaya biaya yang dikorbankan dikorbankan masih masih dalam dalam batas-bata batas-batas s kewajara kewajaran n atau tidak. tidak. Penyimpan Penyimpangan gan yang terjadi harus diketahui dengan cepat dan dianalisa agar dapat diambil tindakan seefektif mungkin, pene penent ntua uan n biay biaya a stan standa darr serta serta anal analis isis is biay biaya a dari dari fung fungsi si akun akunta tans nsii biay biaya a adal adalah ah untu untuk k pengendalian biaya.
BAB II KONSEP MANAJEMEN BIAYA A. Pengertian Manajemen Strategis Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding masa-masa sebelumnya. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawa menawarka rkan n produ produk k kepad kepada a konsum konsumen en dengan dengan nilai nilai yang yang lebih lebih tingg tinggi, i, dan hal hal ini ini serin sering g menghasilkan laba diatas rata-rata (Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (1997,XV).
B. Manfaat Manajemen Biaya Informasi manajemen biaya merupakan informasi yang dibutuhkan untuk mengelola secara efektif efektif perusahaa perusahaan n atau organisa organisasi si non laba. laba. Informasi Informasi keuangan keuangan saja dapat dapat mengaki mengakibatka batkan n misl mislea ead ding ing kare karen na info nfomasi masi ters ersebu ebut cen cenderu derung ng berfo erfok kus pada jangka ngka pend endek. C.Objek Biaya dan Pemicu Biaya Objek biaya merupakan sesuatu atau aktivitas dimana biaya diakumulasikan. Lima jenis objek biaya adalah : 1.Produk atau kelompok produk yang saling berhubungan 2.Jasa 3.Departemen (departemen teknik, departemen sumber daya manusia) 4.Proyek, seperti proyek penelitian, promosi pemasaran atau usaha jasa komunitas. Pada umumnya, objek biaya merupakan biaya fokus analisis profitabilitas-produk profitabilitas-produk mana dan jasa mana yang lebih menguntungkan? Untuk organisasi yang tidak berorientasi pada laba, objek biaya adalah jasa yang dihasilkan. Untuk objek organisasi atau perusahaan, objek biaya dapat juga berupa departemen di dalam perusahaan atau organisasi atau proyek. Jumlah total biaya untuk suatu objek biaya dipengaruhi oleh cost driver. Cost driver merupakan faktor-faktor yang mempunyai efek terhadap perubahan level biaya total untuk suatu objek biaya. Sebagai contoh, Biaya listrik dalam pabrik (objek biaya) dipengaruhi oleh jumlah jam mesin; jadi jumlah jam mesin merupakan ‘cost driver’ untuk baiya listrik. “Cost driver ’ umum lainnya adalah jumlah produk yang dihasilkan, jumlah mesin yang di ‘set up’ jumlah perubahan desain yang dilakukan untu membuat suatu produk, serta jumlah promosi pemasaran dan saluran distribusi. Identifikasi dan analisis ‘cost driver’ merupakan langkah penting dalam analisis stratejik dan manajemen biaya pada suatu perusahaan. Identifikasi dan analisis cost driver tersebut merupakan dasar dalam penentuan biaya dan objek biaya secara akurat dan untuk pengendalian pengendalian biaya objek biaya t ersebut. D.Lingkungan Bisnis Kontemporer Banyak perubahan dalam lingkungan bisnis pada tahun-tahun belakangan ini yang menyebabkan adanya modifikasi ynag signifikan dalam praktik-praktik manajemen biaya. Perubahan-perubahan Perubahan-perubahan utama tersebut adalah ; 1. meningkatnya kompetisi global 2. kecanggihan teknologi informasi dan pemanufakturan 3. lebih memfokuskan pada pelanggan 4. bentuk baru organisasi manajemen manajemen 5. perubahan sosial politik dan lingkungan budaya meningkatnya persaingan lingkungan bisnis global mempunyai arti bahwa kebutuhan perusahaan terhadap informasi manajemen biaya semakin meningkat supaya mampu bersaing. Perusahaan membutuhkan informasi keuangan dan non keuangan tentang bagaimana melakukan bisnis dan bagaiman cara bersaing secara efektif di negara lain. Fokus pada Pelanggan Perubahan kunci dalam lingkuangan bisnis adalah meningkatnya harapan pelanggan (customer expectation) terhadap fungsionalitas fungsionalitas dan kualitas produk. Akibatnya siklus hidup produk (product life cycle) menjadi lebih pendek, sehingga perusahaan berusaha untuk menambah model baru dan produk baru secepat mungkin, oleh karena itu, meningkatkan intensitas persaingan secara keseluruhan. Nilai produksi untuk pelanggan mengubah orientasi manajer dari produksi baiya rendah dan kuantitas besar ke arah kualitas, pelayanan, ketepatan waktu penyerahan dan kemamapuan untuk merespon pada harapan pelanggan terhadap model yang spesifik. Faktor keberhasilan kritis (the critical success factors) sekarang ini berorentasi pada pelanggan. Praktik-praktik manajemen biaya juga berubah; laporan manajemen biaya sekarang ini memasukkan pula ukuran tentang preferensi pelanggan dan kepuasan pelanggan.
TEKNIK MANAJEMEN KONTEMPORER Benchmarking Merupakan proses dimana perusahaan mengidentifikasikan faktor keberhasilan kritis (critical success factors), mempelajari tentang praktik-praktik terbaik yang pernah dilakukan oleh perusahan lain (atau unit lain di dalam perushaan) dan kemudian mengimplementasikan mengimplementasikan perbaikan-perbaikan perbaikan-perbaikan dalam proses perusahaan untuk mencapai kineja yang sama dengan para pesaingnya. Manajemen Kualitas Toal Merupakan teknik di mana manjemen mengembangkan kebijakan-kebijakan kebijakan-kebijakan dan praktik-praktik untuk meyakinkan bahwa produk dan jasa perusahaan memenuhi harapan pelanggan. Pendekatan ini meliputi peningkatan fungsionalitas fungsionalitas produk (functionality), kehandalan (realibility), ketahanan (durability) dan kemudhan produk untuk diperbaiki diperbaiki (servicebility). Hal penting yang perlu diperhatikan adalah menyadari bahwa kualita s dalam konsep TQM merupakan konsep yag luas, lebih luas dibandingkan dengan kualitas menurut konsep yang luas, leibh luas dibandingkan dibandingkan dengan kualitas menurut konsep konvensional, yang hanya dianggap sebagai ukuran kehandalan (reliability). Manajemen biaya digunakan untuk menganalisis konsekuensi biaya dari berbagai pilihan desain untuk TQM dan untuk mengukur dan melaporkan berbagai aspek kualitas, termasuk di dalamnya misalnya kegagalan produksi dan cacat produksi, pemborosan bahan dan tenaga kerja, jumlah permintaan untuk perbaikan dan sifat keluhan dari pelanggan, biaya jaminan dan pengembalian produk. Continous Improvement (dalam bahasa jepang disebut kaizen) Merupakan teknik manajemen dimana para manajer dan pekerja setuju terhadap program ‘continous improvment’ dalam hal kualitas dan faktor keberhasilan kritis. Activity Based Costing dan Activity Based Management Management Activity based costing (ABC) digunakan untk meningkatkan akurasi analisis biaya dengan memperbaiki cara penelusuran biaya ke objek biaya. ABC digunakan untuk berbagai objek biaya yang berbeda-beda, yaitu produk secara individu, kelompok produk yang saling berhubungan dan pelangan secara individual. Activity based management (ABM) menggunakan menggunakan analisis aktivitas untuk meningkatkan pengendalian operasional dan pengembalian manajemen. Meskipun pada beberapa waktu yang lalau ABC dan ABM telah diterapkan, tetapi baru pada akhir-akhir akhir-akhir ini ABC dan ABM diterapkan secara luas. Teknik ini terutama bermanfaat jika operasi perusahaan bersifat kompleks dengan jenis produk banyak dan proses pemanukfakturan atau tahap-tahap dalam penyediaan jasa banyak / komplek. Reengineering Merupakan proses untuk mencipatkaan keunggulan kmpetitif di mana perusahaan mengorganisasikan kembali fungsi organisasi dan manajemennya, seringkali juga menghasilkan pesanan/pekerjaan pesanan/pekerjaan yang sudah dimodifikasi, digabungkan atau dihilangkan. dihilangkan. Reengineering Reengineering didefinisikan sebagai pemikiran pemikiran ulang dan perancangan kembali proses bisnis untuk mencapai perbaikan besar-besaran dalam hal ukuran kinerja yang kritis dan kontemporer, seprti biaya, kualitas, jasa dan kecepatan. The Theory of Constraint Merupakan teknik stratejik untuk membantu perusahaan secara efektif meningkatkan faktor keberhasilan keberhasilan kritis yang sangat penting – waktu siklus, yaitu lamanya bahan diubah menjadi produk selesai / produk jadi. Konsep kunci dalam TOC adalah thoughtput, kemampuan perusahan untuk menghasilkan kas melalui penjualan atau sama dengan penjualan dikurangi bahan yang dibutuhkan dalam produk yang terjual. Thoughput dapat diperbaiki secara langsung dengan meningkatkan kecepatan produk diproses sampai dengan dijual. Dalam pasar global yang kompetitif, kemampuan untuk mempunyai thougput lebih cepat merupakan fator sukses kritis. Banyak manajer mengungkapkan bahwa fokus pada kecepatan dalam pendekatan TOC merupakan hal yang sangat penting. Mereka menilai bahwa kecepatan terpenting yang perlu diperhatikan adalah kecepatan untuk pengembangan pengembangan produk, pengiriman produk dan proses pemanufakturan/produksi. pemanufakturan/produksi. Pesaing global mendapati bahwa harapan
pelanggan terhadap kecepatan pengembangan produk dan ketepatan waktu pengiriman semakin tinggi. Banyak perusahan yang pesanannnya dilkakukan melalui surat, t ermasuk penjual produkproduk komputer, pakaian dan barang-barang konsumsi lainnya menganggap membuktikan bahwa janji tentang pengiriman yang tepat waktu kadang-kadang merupakan satu-satunya cara untuk menjual produk. Sejak persaingan semakin tajam perusahaan-perusahaan perusahaan-perusahaan saling bersaing untuk menyediakan produk dan jasa dengan kualitas yang istimewa. Mass customization Proses pemasaran dan produksi yang dirancang untuk dapat menangani peningkatan variasi yang timbul dari jenis bisnis seperti ini. Desain ulang ini meliputi produksi produk dalam jumlah yang besar tetapi sedikit proses dan terutama merancang fungsi pemasaran dan distribusi. Mass customization dapat menjadi cara yang efektif bagi perusahan untuk bersaing dalam industri di mana harapan pelanggan terhadap harga dan kualitas yang pantas bisa dipenuhi oleh perusahaan-perusahaan manufaktur yang sudah ada, dan perusahaan harus membedakan diri dengan cara menyediakan jasa yang sama secara lebih cepat. Pertumbuhan mass customization, dapat mengindikasikan pula pada peningkatan perhatian untuk memuaskan pelanggan. Target Costing Merupakan alat yang secar langsung muncul dari adanya persaingan pasar yang ketata dalam banyak industri. Target costing menentukan biaya yang diharapkan untuk suatu produk berdasarkan harga yang kompetitif, sehingga produk t ersebut akan dapat memperoleh laba yang diharapkan. Jadi biaya ditentukan oleh harga. Perusahaan yang menggunakan target costing harus sering mengadopsi ukuran-ukuran penurunan biaya yang ketat atau merancang ulang produk atau proses produksi supaya dapat memenuhi harga yang ditentukan pasar dan tetap dapat memperoleh laba. Target Cost = harga yang ditentukan pasar – laba yang diharapkan Life Cycle Costing Merupakan teknik manajemen yang digunakan untuk mengindentifikasikan dan memonitor biaya produk selama siklus hidup produk. Siklus hidup meliputi semua tahap dari perancangan produk dan pembelian bahan sampai pada pengiriman dan pelayanan produk jadi. Tahap-tahap meliputi ; 1. Riset dan pengembangan 2. Perancangan produk termasuk membuat prototipe, melakukan target costing, dan pengujian 3. Produksi/pembuatan, inspeksi, pengepakan dan penggudangan penggudangan 4. Pemasaran, promosi dan distribusi 5. Penjualan dan pelayanan The Balanced Scorecard Untuk menekankan pada pentingnya penggunaan informasi stratejik, baik yang bersifat keuangan maupun nonkeuangan, sekarang ini sering kali akuntansi melaporkan kinerja perusahaan berdasarkan faktor-faktor keberhasilan kritis dalam empat dimensi. Satu dimensi merupakan dimensi keuangan, sedangkan tiga lainnya merupakan dimensi nonkeuangan. 1. Kinerja keuangan, mengukur profitabilitas dan market value diantar perusahaan-perusahaan lain, sebagai indikator seberapa baik perusahaan memuaskan pemilik dan pemegang saham 2. Kepuasan pelanggan, mengukur kualitas, pelayanan dan rendahnya biaya dibandingkan dibandingkan dengan peusahaan-perusahaan lainnya, sebagai indikator seberapa baik perusahaan memuaskan pelanggan 3. Proses bisnis internal, mengukur efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam memproduksi produk dan jasa 4. Inovasi dan pembelajaran, mengukur kemampuan perusahaan perusahaan untuk mengembangkan mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya manusia sehingga tujuan stratejik perusahaan dapat tercapai untuk waktu sekarang dan masa yang akan datang. Laporan akuntansi berdasarkan empat dimensi yang disebut dengan balance socr, konsep dari balance score merebut kekuatan yang luas, keuangan dan nonkeuangan, dari semua faktor yang menyumbangkan menyumbangkan keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan stratejik. Balance scorecard menyediakan basis analisis lebih lengkap dari pada hanya menggunakan data keuangan saja.
Oleh karena itu, penggunaan balaced score merupakan unsur kritis dari semua pendekatan yang menjadikan perusahan bersaing kompetitif. LINGKUNGAN PROFESIONAL PADA MANAJEMEN BIAYA Organisasi Profesional Lingkungan profesional akuntan manajemen dipengaruhi oleh dua jenis organisasi-yaitu seperangkat pedoman dan peraturan yang berhubnang dengan praktik-praktik akuntasi manajemen, dan hal-hal lan yang dapat meningkatkan profesionalisme profesionalisme dna kompetensi akuntan manajemen. Kelompok pertama, meliputi sejumlah lembaga-lembaga lembaga-lembaga pemerintah federal, seperti internal revenue service, yang menyusun pedoman penentuan harga pokok produk untuk tujuan perpajakan, dan the federal trade commission, yang bertujuan untuk membantu pengembangan pengembangan praktik-praktik yang kompetitif dan melindungi terhadap perdagangan profesi, membatasi tarip traktik profesi dan memberi persyaratan bahwa tarip harus ditentukan berdasarkan biaya, the federal trade commission juga mensyaratkan adanya jalur pelaporan bisnis. Selanjutnya the securities and exchange commission memberikan pedoman dan peraturan yang berkaitan dengan pelaporan keuangan; hal ini secara langsung memberikan cara bagi akuntan manajemen untuk menentukan biaya produk/harga pokok produk.
DAFTAR PUST PUS TAKA
http://id.wikipedia.org http://datakuliah.blogspot.com/2009 http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2008 http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/mbbi