BAB I PENDAHULUAN A. LAT LATAR BELA BELAKAN KANG G
Siste Sistem m penc pencern ernaan aan meru merupak pakan an siste sistem m yang yang memp mempro roses ses meng mengub ubah ah makan makanan an dan dan meny menyera erap p sari sari maka makana nan n yang yang beru berupa pa nutr nutrisi isi-n -nut utris risii yang yang dibu dibutu tuhk hkan an oleh oleh tubu tubuh. h. Siste Sistem m penc pencern ernaan aan juga juga akan akan meme memecah cah mole moleku kull makana makanan n yang yang kompl kompleks eks menjad menjadii moleku molekull yang yang sederh sederhana ana dengan dengan bantua bantuan n enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Proses pencernaan pada manusia terbagi atas 5 macam yaitu: 1. Injesti Adala Adalah h pros proses es mena menaru ruh h atau atau mema memasu sukk kkan an maka makana nan n di mulu mulut. t. iasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti sendok! garpu! sumpit! dan lain sebagainya. ". Penc Pencer erna naan an #ek #ekan anik ik Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut. Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah proses pencernaan kimia$i. Proses ini dilakukan secara sadar atau sesuai dengan keinginan kita. %. Penc Pencer erna naan an &im &imia ia$i $i Proses pencernaan kimia$i yaitu proses mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna. Pencernaan kimia$i dilakukan oleh enzim! asam. Proses ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah enzim. '. Penye nyerapa apan Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem sirkulator dan (lymphatic capallaSistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. B. TUJUAN 1. )ntuk )ntuk meng mengeta etahui hui penyeba penyebab b susah susah A A ". )tuk )tuk meng mengeta etahui hui mengen mengenai ai de*ek de*ekasi asi
LBM III
Page 1
BAB II PEMBAHASAN
LBM III
Page 2
A. SKENARIO “SULIT BUANG AIR BESAR”
Seorang bayi perempuan berumur + bulan iba$a ibunya ke ), umah Sakit karena sakit perut dan sudah 5 /lima0 hari tidak buang air besar. asil anamnesis didapatkan keterangan bah$a sudah sejak % /tiga0 bulan yang lalu buang air besar tidak lancer! pernah 1 /satu0 minggu tidak buang air besar dan dalam sebulan terakhir " /dua0 kali kesulitan buang air besar disertai sakit perut. Sekarang ini keluhannya dirasakan paling berat! tetapi bayi tersebut masih bisa buang angina. okter memeriksa lebih lanjut! kemudian mengatakan bah$a pasien ini mengalami gangguan de*ekasi dan meminta pera$at untuk melakukan e2akuasi *eses. B. TERMINOLOGI 1. ,angguan e*ekasi #erupakan keluhan kesulitan buang air besar! atau buang air besar yang dan
berlangsung terus menerus. ". 32akuasi 4eces #erupakan tindakan memasukkan jari ke dalam rectum pasien untuk menghancurkan!mengambil!dan mengeluarkannya dalam bentuk yang telah hancur. %. Anamnesis Proses anya ja$ab antara doker dengan pasien yang bertujuan untuk mendapatkan sekumpulan in*ormasi subjekti* dari pasien terkait dengan keluhannya yang menyebabkan pasien tersebut datang ke dokter. '. ), /)nit ,a$at arurat0 #erupakan salah satu bagian di rumah sakit yang menyediakan penanganan a$al bagi pasien yang menderita sakit dan cedera! yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya. C. PERMASALAHAN 1. 3mbriologi system pencernaan 2. Anatomi system pencernaan %. 4isiologi de*ekasi '. #ekanisme sulit A 5. ,angguan- ,angguan e*ekasi 6. 4actor penyebab susah A 7. 4actor penyebap sakit perut +. ubungan sakit perut dan susah A
LBM III
Page 3
D. PEMBAHASAN PERMASALAHAN 1. Embrioloi !"!#$m %$&'$r&((& alam permulaan perkembangannya! saluran cerna hanya berupa
tabung sederhana dengan beberapa benjolan. akal lambung berupa suatu pelebaran berbentuk kerucut! sedangkan bakal sekum ditandai oleh suatu pelebaran yang asimetri. uktus 2itelinus masih berhubungan dengan saluran kolon usus ini. Pada usia janin bulan kedua dan ketiga! terjadi suatu proses yang dapat menerangkan timbulnya cacat ba$aan pada bayi dikemudian hari. )sus tumbuh dengan cepat dan berada diba$ah tali pusat. Se$aktu usus menarik kembali ke dalam rongga perut! duodenum dan sekum berputar deengan arah berla$anan jarum jam. uodenum memutar dorsal arteri dan 2ena mesentrika superior! sedangkan sekum memutar di 2entralnya sehingga kemudian sekum terletak di *osa iliaka kanan. Sebagai hasil dari pelipatan mudigah kearah se*alokaudal dan lateral! sebagian dari rongga kantung kuning telur yang dilapisi endoderm bergabung ke dalam mudigah membentuk usus primiti*. ua bagian lain dari rongga berlapis tersebut! kantung kuning telur dan allantois! tetap berada di luar mudigah /,ambar 1. A-0. Pada lapisan kepala dan ekor mudigah! usus primiti* membentuk sebuah tabung berujung buntu! masing-masing usus depan dan usus belakang. Pada bagian tengah yaitu! usus tengah! untuk sementara tetap berhubungan dengan kantung kuning telur melalui duktus 2itellinus atau tangkai kuning telur /,ambar 1.0. Perkembangan usus primiti* dan turunannya biasanya dibagi menjadi ' bagian yakni8 usus *aringeal atau *aring! yang membentang dari membrana buko*aringeal hingga ke di2ertikulum trakeobronkialis /,ambar 1.08 usus depan! yang terletak di sebelah kaudal tabung *aring tersebut serta membentang ke kaudal hingga ke tunas hati8 usus tengah! mulai dari sebelah kaudal tunas hati dan berjalan sampai ke suatu titik tempat kedudukan! pada orang de$asa! pertemuan dua pertiga kanan dan sepertiga kiri kolon trans2ersum! dan usus belakang! yang membentang dari sepertiga kiri kolon trans2ersum hingga ke membrana kloakalis /,ambar 10. 3ndoderm
LBM III
Page 4
membentuk lapisan epitel saluran pencernaan dan membentuk parenkim berbagai kelenjar seperti hati dan pancreas. )nsur otot dan unsur peritoneum pada dinding usus tersebut berasal dari mesoderm splangnik .
Gambar 1. Gambar skematik embrio pada perkembangan minggu ke-6,
yang
memperlihatkan pasokan darah ke segmen-segmen usus dan pembentukan serta rotasi saluran usus primer. Arteri mesenterika superior membentuk sumbu untuk rotasi ini dan memperdarahi usus tengah. Arteri seliaka dan mesenterika inferior masing-masing memperdarahi usus depan dan usus belakang.
(. P$r)$mb(&(& U!*! T$&(+ Pada mudigah berumur 5 minggu! usus tengah menggantung pada
dinding dorsal perut oleh suatu mesentrium pendek dan berhubungan dengan kantung kuning telur melalui duktus 2itellinus atau tangkai kuning telur /,ambar 1 dan "0. Pada orang de$asa! usus tengah mulai tepat di sebelah distal muara saluran empedu ke duodenum dan berakhir di perbatasan antara dua pertiga proksimal dan sepertiga distal kolon trans2ersum. Seluruh usus tengah diperdarahi oleh arteri mesenterika superior /,ambar %0.
LBM III
Page 5
Gambar 2. A. Gambar skematik gelung usus primer sebelum rotasi (pandangan lateral). Arteri mesenterika superior membentuk sumbu gelung tersebut. Panah menandakan perputaran yang berlaanan dengan arah !arum !am. ". Pandangan yang sama seperti A, memperlihatkan gelung usus primer setelah perputaran 1#$% berlaanan dengan arah !arum !am. Perhatikan baha kolon trans&ersum ber!alan di depan duodenum.
Gambar '. Gambar skematik embrio pada perkembangan minggu ke-6 yang memperlihatkan pasokan darah ke segmen-segmen usus halus dan pembentukan serta rotasi saluran usus primer. Arteri mesentrika superior membentuk sumbu untuk rotasi ini dan memperdarahi usus tengah. Arteri seliaka dan mesentrika inferior masingmasing memperdarahi usus depan dan usus belakang .
Perkembangan usus tengah ditandai dengan pemanjangan usus yang cepat dan mesenteriumnya! sehingga terbentuk gelung usus primer /,ambar % dan '0. Pada bagian puncaknya! saluran usus itu tetap
LBM III
Page 6
berhubungan langsung dengan kantung kuning telur melalui duktus 2itellinus yang sempit /,ambar %0. agian kranial saluran usus ini berkembang menjadi bagian distal duodenum! jejunum dan bagian ileum. agian kaudal menjadi bagian ba$ah ileum! sekum! apendiks! kolon asendens dan dua pertiga bagian proksimal kolon trans2ersum.
Gambar . A. Gambar skematik gelung usus primer sebelum rotasi (pandangan lateral. Arteri mesentrika superior membentuk sumbu gelung tersebut. Panah menandakan perputaran yang berlaanan dengan arah !arum !am. ". Pandangan yang sama seperti A, memperlihatkan gelung usus primer setelah perputaran 1#$ o berlaanan arah !arum !am. Perhartika baha kolon trans&ersum ber!alan di depan duodenum.
b. H$r&i(!i ,i!ioloi Perkembangan gelung usus primer ditandai oleh pertambahan
panjang yang cepat! terutama di bagian kranial. Sebagai akibat pertumbuhan yang cepat ini dan membesarnya hati yang terjadi serentak! rongga
perut
untuk
sementara
menjadi
terlampau
kecil
untuk
menampung semua usus! dan gelung-gelung ini masuk ke rongga selom ekstraembrional di dalam tali pusat selama perkembangan minggu ke-6 /hernia umbilikalis *isiologis0 /,ambar 50.
LBM III
Page 7
Gambar . *erniasi umbilikus gelung-gelung usus halus pada mudigah kurang lebih # minggu (pan!ang kepala-bokong ' mm). Perputaran gelung usus dan sekum terbentuk selama herniasi tersebut.
'. Ro#(!i U!*! T$&(+ Serentak dengan pertumbuhan panjangnya! gelung usus primer
berputar mengelilingi sebuah poros yang dibentuk oleh arteri mesenterika superior /,ambar '0. Apabila dilihat dari depan! perputaran ini berla$anan arah dengan jarum jam dan perputarannya kurang lebih "79 bila sudah selesai seluruhnya /,ambar % dan 50. ahkan selama rotasi! pemanjangan gelung usus halus terus berlangsung dan jejunum serta ileum membentuk sejumlah gelung yang memutar /,ambar 50. emikian pula usus besar juga sangat memanjang! tetapi tidak ikut berputar. otasi terjadi selama herniasi /kira-kira ;90 maupun pada $aktu kembalinya gelung usus ke rongga perut /1+9 sisanya0. -. R$#r()!i G$l*& (& M$&(l(mi H$r&i(!i Pada minggu ke-19 gelung usus yang mengalami herniasi mulai kembali
ke dalam
rongga
perut. Sekalipun
*aktor-*aktor
yang
bertanggungja$ab atas pengembalian ini tidak diketahui dengan pasti! diduga bah$a menghilangnya mesone*ros! berkurangnya pertumbuhan hati dan bertambah luasnya rongga perut memainkan peranan penting. agian proksimal jejunum merupakan bagian pertama yang masuk kebali ke rongga perut dan mengambil tempat di sisi kiri /,ambar 6.A0.
LBM III
Page 8
berbentuk kerucut dari bagian kaudal gelung usus primer adalah bagian usus terakhir yang masuk kembali ke dalam rongga perut. )ntuk sementara! sekum masih terletak di kuadran kanan atas tepat di ba$ah lobus kanan hati /,ambar 6.A0. ari sini usus ini bergerak turun menuju ke dalam *ossa iliaka kanan! sehingga kolon asendens dan *leksura hepatica menjadi terletak di sebelah kanan rongga abdomen /,ambar 6.0. Selama proses ini! ujung distal tunas sekum membentuk sebuah di2ertikulum yang sempit! yakni appendiks primiti* /,ambar 70.
Gambar 6. A. Pandangan
anterior gelung-gelung
usus setelah
perputaran
2+$% berlaanan dengan arah !arum !am. Perhatikan gelung-gelung usus yang sedang berputar dan kedudukan tunas sekum pada kuadran kanan atas perut. ". Pandangan yang sama seperti A, dengan gelung usus dalam kedudukan akhirnya. Pergeseran sekum dan apendiks ke arah kaudal membuat mereka terletak pada kuadran kanan baah perut.
&arena appendiks berkembang pada saat penurunan kolon! dapatlah dimengerti bah$a kedudukan akhirnya kerapkali di belakang sekum atau kolon. &edudukan appendiks ini masing-masing disebut retrosekalis atau retrokolika.
LBM III
Page 9
Gambar +. Gambar yang memperlihatkan urutan tahap-tahap perkembangan sekum dan appendiks. A. + minggu, ". # minggu, . pada saat lahir .
Gambar #. Gambar berbagai kedudukan appendiks. Pada kira-kira $ kasus, appendiks didapatkan dalam kedudukan retrosekal atau retrokolika.
$. M$!$ri*m U!*! #esentrium pada gelung usus primer! mesentrium proprius!
mengalami perubahan yang banyak sekali bersama dengan peristi$a rotasi dan pemutaran gelung usus. &etika bagian kaudal usus tersebut bergerak ke sisi kanan rongga perut! mesentrium dorsal melilit di sekitar pangkal arteri mesenterika superior /,ambar %0. &emudian ketika bagian asendens dan desendens kolon sudah mendapatkan kedudukan yang sebenarnya! mesenteriumnya didesak menempel ke peritoneum di dinding abdomen posterior /,ambar ;0. Setelah penyatuan lapisanlapisan ini! kolon asendens dan desendens tertambat permanen di posisi retroperitonium. Appendiks! ujung ba$ah sekum! dan kolon sigmoideum tetap mempertahankan mesenterium bebasnya /,ambar ;.0.
LBM III
Page 10
Gambar . Pandangan frontal gelung-gelung usus dengan (A) dan setelah pengangkatan (") omentus mayus. /aerah kelabu menun!ukkan bagian-bagian dari mesenterium dorsal yang menyatu dengan dinding abdomen posterior. Perhatikan garis perlekatan mesenterium proprius.
=asib mesokolon trans2ersum berbeda lagi. Selaput ini menyatu dengan dinding posterior omentum mayus /,ambar +0 tetapi tetap mempertahankan mobilitasnya. ,aris perlekatannya membentang dari *leksura hepatika kolon asendens sampai ke *leksura lienalis kolon desendens /,ambar 7.0.
Gambar #. A. 0kema potongan sagital yang memperlihatkan hubungan antara oentum mayus lambung, kolon trans&ersum, dan usus halus pada bulan. Pankreas dan duodenum sudah beradda pada posisi retroperitoneal. ". Potongan yang serupa dengan A, pada bayi baru lahir. embaran-lembaran omentum mayus telah saling menyatu dan !uga menyatu dengan mesokolon trans&ersum. esokolon trans&ersum membungkus duodenum, yang menyatu dengan dinding badan posterior untuk mengambil posisi retroperitoneal.
#esenterium gelung usus jejunoileal mula-mula bersambungan dengan mesenterium kolon asendens /,ambar ;0. &etika mesenterium mesokolon asendens menyatu dengan dinding abdomen posterior! mesenterium gelung jejunoileal mendapatkan garis perlekatan yang baru yang berjalan dari daerah dimana duodenum terletak intraperitoneum sampai ke persambungan ileosekalis /,ambar 7.0.
LBM III
Page 11
Gambar . Gambar skema deri&at-deri&at mesentrium dorsal pada akhir bulan ketiga. esogastrium dorsal menon!ol pada sisi kiri lambung, tempat mesogastrium ini membentuk bagian tepi bursa omentalis.
2. A&(#omi -(& /i!ioloi %$&'$r&((&
a.
yang terletak antara eso*agus dan usus halus.?rgan ini dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan pembedaan anatomik! histologis! dan *ungsional.4undus adalah bagian lambung yang terletak di atas lubang eso*agus.agian
LBM III
Page 12
tengah atau utama lambung adalah korpus.uga terdapat perbedaan kelenjar di mukosa regioregio ini! sepeni akan dijelaskan nanti. agian terminal lambung adalah s**ngter pilorus! yang bekerja sebagai sa$ar antara lambung dan bagian atas usus halus! duodenum.
LBM III
Page 13
b. Sekresi Pankreas an 3mpedu &etika disalurkan ke dalam usus halus! isi lambung akan bercampur tidak saja dengan getah yang dikeluarkan oleh mukosa usus halus tetapi juga dengan sekresi pankreas eksokrin dan hati yang disalurkan ke dalam lumen duodenum. &ita akan membahas peran masing-masing organ pencernaan tambahan ini sebelum kita meneliti kontribusi usus halus itu sendiri. Pankreas adalah sebuah kelenjar memanjang yang terletak di belakang dan di ba$ah lambung! di atas lengkung pertama duodenum.&elenjar campuran ini mengandung jaringan eksokrin dan endokrin.agian eksokrin yang predominan terdiri dari kelompok-kelompok sel sekretorik mirip anggur yang membentuk kantung yang dikenal sebagai asinus! yang berhubungan dengan duktus yang akhirnya bermuara di duodenum.agian endokrin yang lebih kecil terdiri dari pulau-pulau jaringan endokrin terisolasi!
pulaupulau
yang
tersebar
di
seluruh
pankreas.ormon-hormon terpenting yang disekresikan oleh sel pulau pulau
LBM III
Page 14
men! cerna ketiga kategori makanan: /10 enzim proteolitik unruk pencernaan protein! /"0 amilase pankreas untuk pencernaan karbohidrat! dan /l0 lipase pankreas untuk mencerna lemak. c. 4ungsi ati ati adalah organ metabolik terbesar dan terpenting di tubuh organ ini dapat dipandang sebagai pabrik biokimia utama tubuh.Perannya dalam sistem pencernaan adalah sekresi garam empedu! yang membantu pencernaan dan penyerapan lemak. ati juga melakukan berbagai *ungsi yang tidak berkaitan dengan pencernaan! termasuk yang berikut: 10 #emproses secara merabolis ketiga kategori utama
nutrien
/karbohidrat! protein! dan lemak0 setelah zat-zat ini diserap dari saluran cerna. "0 #endetoksi*ikasi atau menguraikan zat sisa tubuh dan hormon serta obat dan senya$a asing lain. %0 #embentuk protein plasma! rermasuk protein yang dibutuhkan untuk pembekuan darah dan yang untuk mengangkut hormon steroid dan tiroid serta kolesterol dalam darah. '0 #enyimpan glikogen! lemak! besi! tembaga! dan banyak 2iramin. 50 #engakti*kan 2itamin ! yang dilakukan hati bersama dengan ginjal. 60 #engeluarkan bakteri dan sel darah merah tua! berkat adanya makro*ag residennya. 70 #engekskresikan kolesterol dan bilirubin! bilirubin adalah produk penguraian yang berasal dari destruksi sel darah merah tua. d. )sus alus )sus halus adalah tempat sebagian besar pencernaan dan penyerapan berlangsung.idak terjadi pencernaan lebih lanjut setelah isi lumen mengalir mele$ati usus halus! dan tidak terjadi penyerapan nutrien lebih lanjut! meskipun usus besar menyerap sejumlah kecil garam dan air.)sus halus terletak bergelung di dalam rongga abdomen! terbentang antara lambung
dan
usus
besar.)sus
halus
dibagi
menjadi
tiga
segmenduodenum! jejunum! dan ileum. e. )sus besar )sus besar terdiri dari kolon! sekum! apendiks! dan rektum.Sekum membentuk kantung buntu di ba$ah pertemuan antara usus halus dan
LBM III
Page 15
usus besar di katup ileosekum.onjolan kecil seperti jari di dasar sekum adalah apendiks! suatu jaringan lim*oid yang mengandung lim*osit.&olon! yang membentuk sebagian besar ususbesar! tidak bergelung seperti usus halus tetapi terdiri dari tiga bagian yang relati* lurus - kolon asendens! kolon trans2ersum! dan kolon desendens.agian terakhir kolon desendens membentuk huru* S! membentuk kolon sigmoid /sigmoid artinya berbentuk S0! kemudian lurus untuk membentuk rektum /rektum artinya lurus0. &olon normalnya menerima sekitar 599 ml kimus dari usus halus per hari.&arena sebagian besar pencernaan dan penyerapan telah diselesaikan di usus halus maka isi yang disalurkan ke kolon terdiri dari residu makanan yang tak tercerna /misalnya selulosa0! komponen empedu yang tidak diserap! dan cairan.&olon mengekstraksi "? dan garam dari isi lumennya.Apa yang terringgal dan akan dikeluarkan disebut *eses /tinja0. 4ungsi utama usus besar adalah untuk menyimpan tinja sebelum de*ekasi. Selulosa dan bahan lain yang tak tercerna di dalam diet membentuk sebagian besar massa dan karenanya membantu mempertahankan keteraturan buang air. 0. ,i!ioloi -$/$)(!i uang air besar /biasanya disingkat menjadi A0 atau de*ekasi adalah
suatu tindakan atau proses makhluk hidup untuk membuang kotoran berupa tinja atau *eses melalui anus yang telah disimpan sementara dalam rectum! baik berbentuk padat atau setengah-padat yang berasal dari sistem pencernaan mahkluk hidup.
LBM III
Page 16
ila pergerakan massa mendorong *eses masuk ke dalam rectum! segera timbul keinginan untuk de*ekasi! termasuk re*leks kontraksi rectum dan relaksasi s*ingter anus. Pendorongan massa *eses yang terus menerus melalui anus dicegah oleh konstriksi tonik dari /10 s*ingter ani internus! penebalan otot sirkular sepanjang beberapa sentimeter yang terletak tepat di sebelah dalam anus! dan /"0 s*ingter ani eksternus! yang terdiri dari otot lurik 2olunteer yang mengelilingi s*ingter internus dan meluas ke sebelah distal. e*leks e*ekasi iasanya! de*ekasi ditimbulkan oleh re*leks de*ekasi. Satu dari re*les-re*leks ini adalah e*leks Intrinsik yang diperantarai oleh sistem sara* enteric setempat di dalam dinding rectum. al ini dapat dijelaskan sebagai berikut: ila *eses memasuki rectum! distensi dinding rectum menimbulkan sinyal-sinyal a*eren yang menyebar melalui pleksus mienterikus untuk menimbulkan gelombang peristaltic di dalam kolon desenden! sigmoid! dan rectum! mendorong *eses kea rah anus. Se$aktu gelombang peristaltic mendekati anus! s*ingter ani eksternus juga dalam keadaan sadar! dan berelaksasi secara 2olunteer pada $aktu yang bersamaan! terjadilah de*ekasi. e*leks de*ekasi mienterik intrinsic yang ber*ungsi dengan sendirinya secara normal bersi*at relati2e lemah. Agar menjadi e*ekti* dalam menimbulkan de*ekasi! re*leks biasanya harus diperkuat oleh re*leks de*ekasi jenis lain! yaitu re*leks de*ekasi parasimpatis yang melibatkan segmen sacral medulla spinalis. ila ujung-ujung sra* dalam rectum dirangsang! sinyal-sinyal dihantarkan pertama ke dalam medulla spinalis dan kemudian secara re*leks kembali ke kolon desenden! sigmoid! rectum dan anus melalui serabut-serabut sara* parasimpatis dalam ner2us pel2ikus. Sinyal-sinyal parasimpatis ini sangat memperkuat gelombang peristaltik dan juga merelaksasikan s*ingter ani internus!
LBM III
Page 17
dengan demikian mengubah re*leks de*ekasi mienterik intrinsic dari suatu usaha yang lemah menjadi suatu proses de*ekasi yang kuat! yang kadang e*ekti* dalam mengosongkan usus besar sepanjang jalan dari *leksura splenikus kolon sampai ke anus. Sinyal-sinyal
de*ekasi
yang
masuk
ke
medulla
spinalis
menimbulkan e*ek-e*ek lain! seperti mengambil na*as dalam! penutupan glottis! dan kontraksi otot-otot dinding abdomen untuk mendorong isi *eses dari kolon turun ke b$ah dan pada saat yang bersamaan menyebabkan dasar pel2is mengalami relaksasi ke ba$ah dan menarik ke luar cincin anus untuk mengeluarkan *eses. ila keadaan memungkinkan untuk de*ekasi! re*leks de*ekasi secara sadar dapat diakti*kan dengan mengambil napas dalam untuk menggerakkan
dia*ragma
turun
ke
ba$ah
dan
kemudian
mengontraksikan otot-otot abdomen untuk meningkatkan tekanan dalam abdomen! jadi mendorong isi *eses ke dalam rectum untuk menimbulkan re*leks-re*leks yang baru. e*leks-re*leks yang ditimbulkan dengan cara ini hampir tidak see*ekti* seperti re*leks yang timbul secara alamiah! karena alasan inilah orang yang terlalu sering mengambat re*leks alamiahnya cenderung mengalami konstipasi. Selama buang air besar! otot dada! dia*ragma! otot dinding abdomen! dan dia*ragma pel2is menekan saluran cerna. Pernapasan juga akan terhenti sementara ketika paru-paru menekan dia*ragma dada ke ba$ah untuk memberi tekanan. ekanan darah meningkat dan darah yang dipompa menuju jantung meninggi. uang air besar dapat terjadi secara sadar dan tak sadar. &ehilangan kontrol dapat terjadi karena cedera *isik /seperti cedera pada otot sphinkter anus0! radang! penyerapan air pada usus besar yang kurang /menyebabkan diare! kematian! dan *aktor *aal dan sara*0. 3. Ko&!#i%(!i S*!(+ B*(& Air B$!(r
LBM III
Page 18
uang air besar yang normal *rekuensinya adalah % kali sehari sampai % hari sekali. dikatakan konstipasi bila buang air besar kurang dari % kali perminggu atau lebih dari % hari tidak buang air besar atau dalam buang air besar harus mengejan secara berlebihan. &olon mempunyai *ungsi menerima bahan buangan dari ileum! kemudian mencampur! melakukan *ermentasi! dan memilah karbohidrat yang tidak diserap! serta memadatkannya menjadi tinja. 4ungsi ini dilaksanakan dengan berbagai
mekanisme
gerakan
yang
sangat
kompleks. Pada keadaan normal kolon harus dikosongkan sekali dalam "' jam secara teratur.0. iduga pergerakan tinja dari bagian proksimal kolon sampai ke daerah rektosigmoid terjadi beberapa kali sehari! le$at gelombang khusus yang mempunyai amplitudo tinggi dan tekanan yang berlangsung lama. ,erakan ini diduga dikontrol oleh pusat yang berada di batang otak! dan telah dilatih sejak anak-anak. Proses sekresi di saluran cerna mungkin dapat megalami gangguan! yaitu kesulitan atau hambatan pasase bolus di kolon atau rektum! sehingga timbul kesulitan de*ekasi atau timbul obstipasi. ,angguan pasase bolus dapat diakibatkan oleh suatu penyakit atau dapat karena kelainan psikoneuorosis. Bang termasuk gangguan pasase bolus oleh suatu penyakit yaitu disebabkan oleh mikroorganisme /parasit! bakteri! 2irus0! kelainan organ! misalnya tumor baik jinak maupun ganas! pasca bedah di salah satu bagian saluran cerna /pasca gastrektomi! pasca kolesistektomi0. )ntuk mengetahu bagaimana terjadinya konstipasi! perlu diingat kembali bagaimana mekanisme kerja kolon. egitu makanan masuk ke dalam kolon! kolon akan menyerap air dan membentuk bahan buangan sisa makanan! atau tinja. &ontraksi otot kolon akan mendorong tinja ini ke arah rektum. egitu mencapai rektum! tinja akan berbentuk padat karena sebagian besar airnya telah diserap. inja yang keras dan kering pada konstipasi terjadi akibat kolon menyerap terlalu anyak air. al ini
LBM III
Page 19
terjadi karena kontraksi otot kolon terlalu perlahan-lahan dan malas! menyebabkan tinja bergerak ke arah kolon terlalu lama. &onstipasi umumnya terjadi karena kelainan pada transit dalam kolon atau pada *ungsi anorektal sebagai akibat dari gangguan motilitas primer! penggunaan obat-obat tertentu atau berkaitan dengan sejumlah besar penyakit sistemik yang mempengaruhi traktus gastrointestinal. &onstipasi dapat timbul dari adanya de*ek pengisian maupun pengosongan rektum. Pengisian rektum yang tidak sempurna terjadi bila peristaltik kolon tidak e*ekti* /misalnya! pada kasus hipotiroidisme atau pemakaian opium! dan bila ada obstruksi usus besar yang disebabkan oleh kelainan struktur atau karena penyakit hirschprung0. Statis tinja di kolon menyebabkan proses pengeringan tinja yang berlebihan dan kegagalan untuk memulai re*lek dari rektum yang normalnya akan memicu e2akuasi. Pengosongan rektum melalui e2akuasi spontan tergantung pada re*lek de*ekasi yang dicetuskan oleh reseptor tekanan pada otot-otot rektum! serabut-serabut a*eren dan e*eren dari tulang belakang bagian sakrum atau otot-otot perut dan dasar panggul. &elainan pada relaksasi s*ingter ani juga bisa menyebabkan retensi tinja. &onstipasi cenderung menetap dengan sendirinya! apapun penyebabnya. inja yang besar dan keras di dalam rektum menjadi sulit dan bahkan sakit bila dikeluarkan! jadi lebih sering terjadi retensi dan terbentuklah suatu
lingkaran setan. istensi rektum dan kolon
mengurangi sensiti*itas re*leks de*ekasi dan e*ekti2itas peristaltik. Akhirnya! cairan dari kolon proksimal dapat menapis disekitar tinja yang keras dan keluar dari rektum tanpa terasa. ,erakan usus yang tidak disengaja /encopresis0 mungkin keliru dengan diare. 4. G(&*(&5(&*(& -$/$)(!i
a. &onstipasi &onstipasi adalah penurunan *rekuensi de*ekasi! yang diikuti oleh pengeluaran *eses yang lama atau keras dan kering. Adanya upaya
LBM III
Page 20
mengedan saat de*ekasi adalah suatu tanda yang terkait dengan konstipasi. #engedan selama de*ekasi menimbulkan masalah pada pasien yang baru menjalani bedah abdomen! ginekologi atau bedah rektum. )paya untuk mengeluarkan *eses dapat menyebabkan jahitan terpisah sehingga luka terbuka kembali. Penyebab umum konstipasi !diantaranya : 10 &ebiasaan de*ekasi yang tidak teratur dan mengabaikan keinginan untuk de*ekasi. "0 Pasien yang mengkonsumsi diet rendah serat dalam bentuk lemak he$ani dan karbohidrat murni. Serta asupan cairan yang rendah juga memperlambat peristaltic. %0 irah baring yang panjang atau kurangnya olahraga teratur. '0 Pemakaian laksati* yang berat menyebabkan hilangnya re*leks de*ekasi normal. Selain itu kolon bagian ba$ah yang dikosongkan dengan sempurna! memerlukan $aktu untuk diisikembali oleh masa *eses. 50 ?bat penenang! opiat! antikolinergik! zatbesi ! diuretic! antacid dalam kalsium atau aluminium! dan obat-obatan antiparkinson dapat menyebabkan konstipasi. 60
usus.
mengonsumsi makanan rendah serat. b. Impaksi Impaksi *eses merupakan akibat dari konstipasi yang tidak diatasi. Impaksi adalah kumpulan *eses yang mengeras !mengendap didalam rektum ! yang tidak dapat dikeluarkan *eses selama beberapa hari! $alaupun terdapat keinginan berulang untuk melakukan de*ekasi. c. iare iare adalah peningkatan jumlah *eses danpeningkatan pengeluaran *eses dan peningkatan pengeluaran *eses yang cair dan tidak berbentuk. iare dapat terjadi akibat penyakit yang bisa sembuh sendiri! akibat in*eksi! atau mani*estasi penyakit serius! seperti koliti*ul serati*! keganasan usus! atau melabsorpsi. iare adalah gejala gangguan yang mempengaruh proses pencernaan! absorpsi! dan sekresi didalam saluran
LBM III
Page 21
gastrointestinal. iare dapat menyebabkan seseorang kehilangan banyak cairan dikolon. &ehilangan cairan dikolon yang berlebihan dapat menyebabkan ketidak seimbangan cairan dan elektrolit sertaa sam-basa yang serius. d. Inkontensia Inkontensia *eses adalah ketidak mampuan mengontrol keluarnya *eses dan gas dari anus. &ondisi *isik yang merusak *ungsi dan control s*inter anus dapat menyebabkan inkontensia. &ondisi yang membuat sering nya de*ekasi! *esesencer! 2olume nya banyak! dan *eses mengandung air juga mempredisi posisi indi2idu untuk mengalami inkontensia. e. 4latulen 4latulen adalah penyebab umum abdomen menjadi penuh !terasa nyeri dan keram. alam kondisi normal !gas dan usus melalui mulut /bersenda$a0 atau melalui anus /pengeluaran *latus0. =amun ! jika ada penurunan motilitas usus akibat penggunaan opiate! agenanestesi umum! bedah abdomen! atau imobilisasi ! *latulen dapat cukup berat sehingga menyebabkan distensi *.
abdomen dan menimbulkan nyeri yang terasa
sangat menusuk. emoroid emoroid adalah 2ena 2ena yang berdilatasi !membengkak dibagian rektum ! ada " jenis hemoroid! yakni hemoroid internal dan hemoroid ekternal . hemoroid eksternal terlihat jelas sebagai penonjolan kulit ! apabila lapisan 2ena mengeras ! akan terjadi perubuhan $arna menjadi keunguan . hemoroid internal memiliki membrane mukosa dilapisan luarnya. Peningkatan tekanan 2ena akibat mengedan selama de*ekasi! selama masa kehamilan !pada gagal jantung kongesti* dan penyakit hati kronik dapat menyebabkan hemoroid.
6. ,('#or %$&"$b(b !*!(+ BAB
a. Stres /4aktor psikologis0 4aktor psikologis dapat mempengaruhi kinerja sistem darah secara keseluruhan. @ontohnya pada orang yang sedang dilanda stres! sara*sara* pencernaannya dapat terganggu! menyebabkan gerak peristaltik
LBM III
Page 22
usus tidak bekerja dengan normal. al ini akan mengakibatkan susah buang air besar. Sembelit akibat stres tidak perlu ditangani dengan bantuan obat! cukup dengan menghindari stress. b. Salah #akan Ada beberapa makanan yang jika dikonsumsi secara berlebihan dapat memicu susah buang air besar. #akanan-makanan kalengan atau olahan! daging merah! dan juga gorengan seringkali menyebabkan susah buang air besar. Selain itu! minuman yang mengandung ka*ein seperti teh dan kopi juga bisa menjadi pemicu sembelit. c. Suka menahan A Suka menahan buang air besar juga sering dilakukan oleh sebagian orang. Padahal hal ini bisa meredupkan hasrat naluriah atau sinyal untuk buang air besar. eberapa alasan mengapa sebagian orang suka menahan buang air besar biasanya dikarenakan terlalu sibuk atau tidak menemukan toilet ketika di area publik. d. &urang minum air dan konsumsi serat Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bah$a penyebab susah buang air besar umumnya adalah kurang minum air dan jarang mengkonsumsi makanan yang mengandung serat. Sinyal untuk buang air besar biasanya ditandai rasa mulas saat perut terasa penuh. Perasaan penuh di perut ini bisa diperoleh dari makanan berserat seperti buah dan sayuran. 7. P$&"$b(b S()i# P$r*# Sakit perut adalah kondisi umum yang mempengaruhi orang dari semua
kelompok umur.&ondisi ini ditandai dengan rasa sakit dan rasa menusuk pada perut.&arena sakit perut merupakan gejala dari berbagai gangguan dan penyakit! diagnosis mendalam menjadi diperlukan.Sementara beberapa penyebab mungkin tidak serius! timbulnya rasa sakit parah harus segera ditanggapi dan memerlukan perhatian medis segera. Penyebab )mum Sakit Perut! erikut akan diulas beberapa penyebab yang memicu sakit perut. a. In*eksi Parasit )sus )sus yang terin*eksi parasit atau cacing dapat memicu sakit perut yang biasanya diiringi dengan hilangnya na*su makan serta muntah. In*eksi cacing umumnya disebabkan oleh konsumsi makanan yang terkontamina si dan tidak higienis! serta kuman yang ditrans*er dari tangan ke perut.
LBM III
Page 23
b. Alergi #akanan Alergi pada makanan bisa menimbulkan sakit perut.Salah satu penyebab alergi yang sering dijumpai adalah intoleransi laktosa.Intoleransi laktosa terutama disebabkan sistem pencernaan yang tidak bisa mencerna laktosa dari susu. c. 4lu Perut Penyakit ini disebabkan oleh in*eksi 2irus atau bakteri. 4lu perut disebut pula sebagai gastroenteritis.Selain sakit perut! gejala lain yang muncul termasuk diare! muntah! dan demam. d. In*eksi Sakit perut bisa timbul akibat in*eksi yang disebabkan oleh bakteri atau 2irus.Penyakit yang disebabkan in*eksi termasuk *lu perut! usus buntu! in*eksi cacingkremi! in*eksi diare! in*eksi salmonella! in*eksi rota2irus! in*eksi saluran kemih! keracunan makanan! penyakit menular seksual! dan pneumonia. e. ,angguan Pencernaan ,angguan pencernaan seperti sakit maag! ulcerati2e colitis! penyakit @rohn! hernia! $asir! dan tumor! dapat menyebabkan sakit perut ringan sampai parah. *. ,angguan ,inekologi &ondisi ginekologi seperti dismenore! sindrom pramenstruasi! kista o2arium! kanker o2arium! tumor *ibroid! dan kehamilan ektopik akan menyebabkan sakit perut. g. &anker &anker usus! kanker hati! kanker kandung kemih! kanker perut! dan kanker pankreas diketahui memicu sakit perut yang parah. h. Penyebab 3mosional ,angguan emosi! depresi! kecemasan! stres dan berbagai *aktor psikologis lainnya dapat menyebabkan sakit perut ringan. i. ?besitas dan #akanan ?besitas bisa memicu sakit perut akibat timbunan lemak disekitar perut yang menyebabkan banyak tekanan pada dinding perut. emikian pula! asupan makanan yang tidak memadai atau kurangnya j.
LBM III
asupan makanan juga menyebabkan sakit perut. &eracunan
Page 24
&eracunan makanan dan zat lain akan menimbulkan sakit perut ringan hingga parah. &eracunan harus segera ditangani karena berpotensi membahayakan keselamatan ji$a. 8. H*b*&(& S()i# P$r*# -(& S*!(+ B*(& Air B$!(r Sakit perut dapat timbul akibat adanya penyakit lain yang
menyebabkan nyeri pada perut! konstipasi juga dapat menyebabkan nyeri perut karena *rekuensi buang air besar yang tidak teratur. makanan melalui proses yang cukup panjang dari mulut kemudian mele$ati eso*agus lalu masuk ke lambung sampai akhirnya dilakukan penyerapan zat-zat di usus. i dalam usus halus makanan yang merupakan sisa-sisa masuk ke dalam usus besar! di dalam usus besar terdapat bagian yang dinamakan /Ampula0 yang menjadi tempat penampunan tinja sementara. Saat ampula telah penuh! otot pada dinding usus besar memberikan rangsangan untuk mengeluarkan tinja keluar dari tubuh yang dipengaruhi oleh sara* yang berada pada dinding usus besar. Selanjutnya! tubuh akan memproses sinyal berupa rasa mulas yang dialami oleh perut kita! yang tandanya berarti sisa makanan hasil pencernaan dalam tubuh harus segera di keluarkan melalui rectum.
LBM III
Page 25
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
apat disimpulkan bah$a anak tersebut mengalami susah A dan sakit perut dikarenakan karena e*ek dari susah A itu sendiri karena keterlambatan atau susah A! karena kekurangan cairan dan didukung oleh *rekuensi gerakan peristaltic yang kurang e*ekti* sehingga mengakibatkan kimus semakin lama berada di kolon dan otomatis air yang ada pada kimus tersebut juga terus diserap! sehingga menyebabkan kimus sangat kering dan keras sehingga susah untuk dibuang.
LBM III
Page 26
DA,TAR PUSTAKA
•
@ecily
betz
C
A.,o$den."99;.
fisiologi-sistem-
•
pen3ernaan.>akarta : 3,@ ,uyton! Arthur @ C all! john 3. /"91"0. 4isiologi 5edokteran. >akarta :
•
penerbit buku kedokteran 3,@ ,uyton! Arthur @. all! >ohn 3. "997. uku Ajar 4isiologi &edokteran
•
•
3disi 11. >akarta: 3,@. Slon! ethel./"99'0. Anaatomi /an 4isiologi "agi Pemula. >akarta : penerbit buku kedokteran 3,@ Sher$ood!
anusia
0istem.>akarta:3,@
LBM III
Page 27
/ari
0el
ke