STEP 1 STEP1 No. 1.
Kata sulit Critical Thinking
2.
Clinical easoning
.
$a+anan Primer
4. 5.
Critical Participation Critical Thinker
Pengertian Defnisi para ahli tentang berpikir kritis sangat beragam namun secara umum berpikir kritis merupakan suatu proses berpikir kogniti dengan menggabungkan kemampuan intelektual dan kemampuan berpikir untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dalam kehidupan, sehingga bentuk ketrampilan berpikir yang dibutuhkan pun akan berbeda untuk masing–masing disiplin ilmu. Clinical reasoning adalah proses kogniti yang terjadi ketika berbagai inormasi yang diperoleh dokter baik melalui anamnesis dan pemeriksaan fsik atau melalui kasus klinik yang diberikan pada mahasiswa kedokteran disintesis dan diintegrasikan dengan penegtahuan dan pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya oleh dokter dan mahasiswa tersebut yang kemudian dipergunakan untuk mendiagnosis dan menatalaksana masalah pasien. Adalah pelayanan dokter ataupun dokter gigi berpraktik umum yang merupakan garda pelayanan terdepan dalam menghadapi masyarakat yang sedang mengalami masalah kesehatan, diselenggarakan secara komprehensi, menyeluruh, berkelanjutan, dan koordinati dengan spesialis. Orang +ang menerapkan
Sumber Makalah berpikir kritis Oleh Dianmutiarach
Sumber! C"T"C#$ T%"NK"N&' "NTE$ECT(#$ SK"$$S' E#SON"N& #ND C$"N"C#$ E#SON"N& Oleh! )r. *ul+ ",one' MKK' MP)Ke) -#K($T#S KEDOKTE#N (N"ES"T#S K"STEN M##N#T%# /#ND(N& 0
E/! KEM"T##N K$"N"K DOKTE P"ME3KE$(#
6.
Smart Thinking
prilaku berpikir kritis Smart hinking is a practical, stepb!by!step guide to impro"ing skills in analysis and critical thinking, and the e#ecti"e communication o arguments and e$planation
/(K( SMART TRHINKING SKILLS FOR CRITRICAL UNDERSTANDING AND WRITING K##NN! M#T%E #$$EN
STEP 2 C"T"C#$ T%"NK"N& De7nisi critical thinking Defnisi para ahli tentang berpikir kritis sangat beragam namun secara umum berpikir kritis merupakan suatu proses berpikir kogniti dengan menggabungkan kemampuan intelektual dan kemampuan berpikir untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dalam kehidupan, sehingga bentuk ketrampilan berpikir yang dibutuhkan pun akan berbeda untuk masing–masing disiplin ilmu.
1. Ciri0ciri critical thinker8 %enurut A&A Delphi Study '(acione, )**+, seorang pemikir kritis memiliki cognitive skills sebagai berikut- ), ). &enasiran adalah memahami dan mengartikan secara cepat dan akurat atas pengalaman, situasi, data, kejadian, kejadian, tata cara, kepercayaan, aturan, prosedur, atau kriteria yang ber"ariasi. &enasiran meliputi keahlian dalam menggolongkan dan menjelaskan arti. /. Analisis adalah mengenali maksud dan hubungan, sehingga dapat menyimpulkan secara benar antara pernyataan, pertanyaan, konsep, deskripsi, atau bentuk lainnya, yang ditujukan untuk mengungkapkan pendapat, pengalaman, alasan, inormasi, atau pendapat. ermasuk kemampuan untuk menganalisis ide, mendeteksi argumen, dan menganalisis argumen merupakan bagian dari analisis. 0. 1"aluasi adalah menilai pernyataan yang logis atau bentuk lainnya seperti perhitungan atau deskripsi dari persepsi, pengalaman, situasi, keputusan, atau pendapat seseorang, dan menilai kebenaran secara logis atau dapat menyimpulkan hubungan antara pernyataan, deskripsi, pertanyaan atau bentuk lainnya. . %enarik kesimpulan berarti dapat mengenali dan dapat menyimpulkan secara bertanggung jawab, kedalam bentuk hipotesis, menyesuaikan dengan inormasi yang sesuai dan mengembangkan dari data, pernyataan, prinsip, bukti, keputusan, pendapat, konsep, deskripsi, pertanyaan, atau bentuk lainnya. 2. &enjelasan adalah hasil penalaran seseorang, penalaran yang benar berkaitan dengan kejadian, konseptual, metodologi, dan pertimbangan kontekstual
berdasarkan penelitian seseorang, dan menyajikan penalaran dalam bentuk alasan yang kuat. 3. Self-regulation adalah menyadari kemampuan kogniti diri sendiri, unsur yang digunakan dalamnya, dan perkembangan dari hasil yang didapat, terutama dengan menerapkan kemampuan dalam menganalisis dan menge"aluasi kesimpulan seseorang dengan bertanya, menetapkan, pengesahan, atau mengoreksi penalaran atau hasil orang lain.
Sumber! C"T"C#$ T%"NK"N&' "NTE$ECT(#$ SK"$$S' E#SON"N& #ND C$"N"C#$ E#SON"N& Oleh! )r. *ul+ ",one' MKK' MP)Ke) -#K($T#S KEDOKTE#N (N"ES"T#S K"STEN M##N#T%# /#ND(N& 9 4arakteristik critical thinker • • • • • • • •
5pen minded 6erfkir secara mandiri Sadar diri 6ersemangat 7ujur Sederhana erpacu pada tantangan erbuka pada kritik
Sumber! Kuliah Pakar Putri . #+uningti+as 2. /agaimana cara mengembangkan critical thinking pa)a pen)i)ikan )okter Selain itu juga diperlukan strategi dalam mengembangkan dan mengaplikasikan critical thinking, dengan cara- ') mengidentifkasikan tujuan8 '/ menentukan pengetahuan apa diperlukan8 '0 memperkirakan kemungkinan untuk kesalahan8 ' menentukan waktu yang tersedia untuk pengambilan suatu keputusan8 '2 mengidentifkasi sumber daya yang tersedia8 '3 mengenali aktor yang mungkin berpengaruh dalam pengambilan keputusan. 6eberapa cara untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, yaitu-/,3,9,* ). %eningkatkan kemampuan membaca secara kritis, dengan 'a menggaris bawahi ide utama yang dibaca8 'b belajar bersama dan mencocokkan apakah ide utama yang dibuat sama dengan anggota kelompok lainnya8 'c menulis apa yang menjadi ide utama dalam suatu bacaan dalam kata!kata sendiri. /. %eningkatkan kemampuan mendengarkan secara kritis, dengan 'a membuat! point!point yang penting8 'b okus pada apa yang pembicara katakan dan mendengar point!point utamaatau kunci. 0. %eningkatkan kemampuan mengamati secara kritis, dengan 'a menghapuskan beberapa batasan yang ada dalam pikiran8 'b batasi atau kurangi beberapa gangguan8 'c bertanya pada diri sendiri apakah telah mengerti apa yang menjadi
point yang paling penting8 'd menciptakan :jalan baru; dalam mengamati sesuatu8 'e selalu melihat diluar situasi. . %eningkatkan kemampuan menganalisis secara kritis, dengan 'a :memelihara; beberapa logika yang jelas dan akurat8 'b mengambil semua perincian sebagai pertimbangan8 'c menggunakan proses sistematik dan scientically-based8 'd menggunakan cognitive and psychomotor skills. Sumber! C"T"C#$ T%"NK"N&' "NTE$ECT(#$ SK"$$S' E#SON"N& #ND C$"N"C#$ E#SON"N& Oleh! )r. *ul+ ",one' MKK' MP)Ke) -#K($T#S KEDOKTE#N (N"ES"T#S K"STEN M##N#T%# /#ND(N& 0
. #pa peran orang lain )alam perkembangan critical thinking kita8 Peran orang lain a)alah membantu mengembangkan sikap kritis si pemikir kritis' misaln+a sa:a bagi mahasis;a ke)okteran )an )osen sebagai orang +ang men)ukung perkembangan kemampuan berpikir kritisn+a.
contoh dalam berpikir kritis *. %enanggapi setiap respon )+. %emberi kesempatan kepada mahasiswa untuk berpartisipasi akti )). %enciptakan pengalaman yang mungkin akan berguna bagi kesuksesan tiap mahasiswa )/. %enggunakan berbagai jenis metode pengajaran
Sumber ! C"T"C#$ T%"NK"N& &("DE$"NES /#&" ST#- #K#DEM"K Oleh! Dra. En)ang $estari' M.P). M.P)Ke) -K (nissula
4. #pa tu:uan )ari critical thinking8 Salah satu kecakapan hidup 'life skill yang perlu dikembangkan melalui proses pendidikan adalah keterampilan berpikir. %organ ')*** mengutip pendapat %ar?ano ')**/ memberikan kerangka tentang pentingnya pembelajaran berpikir yaitu- ') berpikir diperlukan untuk mengembangkan sikap dan persepsi yang
mendukung terciptanya kondisi kelas yang positi, '/ berpikir perlu untuk memperoleh dan mengintegrasikan pengetahuan, '0 perlu untuk memperluas wawasan pengetahuan, ' perlu untuk mengaktualisasikan kebermaknaan pengetahuan,
'2
perlu
untuk
mengembangkan
perilaku
berpikir
yang
menguntungkan. 6eberapa keterampilan berpikir yang dapat meningkatkan kecerdasan memproses dalam life skill adalah keterampilan berpikir kritis keterampilan mengorganisir otak, dan keterampilan analisis. Sumber- @akikat 6erpikir 4ritis dan &entingnya 6agi &eserta Didik 5lehAbdurrahman %ahmud •
•
•
Sangat diperlukan bagi para pembelajar karena berkaitan dengan kemampuan mereka untuk menyimpulkan sesuatu berdasarkan obser"asi dan inormasi 'ipman, )*99, Besrick, )*9= Digunakan untuk memeriksa kembali kebenarannya,ketetapan dan nilai dari sebuah pengetahuan, kepercayaan dan argument %enerapkan sesuatu yang telah diketahui untuk menge"aluasi cara belajar.
Sumber! Kuliah Pakar Putri . #+uningti+as
5. #pa keuntungan )an kerugian )ikembangkann+a critical thinking8 Sukses akademik %enghaal apa yang guru Anda memberitahu Anda dan muntah kata demi kata hanya akan membuat Anda sejauh ini di sekolah . %enghaal apa guru katakan memberi Anda akses ke sejumlah akta diskrit Anda dapat memanggil untuk ujian . ni akan melayani Anda baik pada pertanyaan yang meminta pembacaan "erbatim seperti inormasi , tetapi nilai terbaik dan kesuksesan masa depan akan pergi ke siswa yang bisa mengajukan pertanyaan tentang akta! akta , menarik hubungan antara mereka , merumuskan pikiran mereka sendiri tentang masalah ini, dan mengartikulasikan mereka. Sukses proesional 4eterampilan berpikir kritis akan membuat Anda lebih eekti dalam bidang apapun yang Anda pilih untuk masuk ke dalam. 4emampuan untuk melihat bidang proesional Anda dan membuat hubungan untuk mengidentifkasi peluang ada orang lain yang melihat belum akan memberikan keuntungan . ni adalah cara produk baru dan ino"ati terjadi . 7ika Anda selalu hanya mengikuti orang banyak, Anda tidak akan pernah menonjol . Dalam dunia bisnis yang kompetiti , Anda berada dalam kesulitan proesional jika Anda tidak dapat berdiri sendiri atau membuat kontribusi yang berharga untuk majikan Anda . empati
4eterampilan berpikir kritis dapat membantu Anda bergaul dengan jangkauan yang lebih luas orang . @al ini karena jika Anda dapat melangkah mundur dan menge"aluasi situasi dari perspekti lain selain Anda sendiri , Anda dapat lebih memahami mengapa orang yang berbeda melakukan apa yang mereka lakukan . ni akan membantu Anda menghindari konik sosial yang hasil dari dua perspekti sempit menyeruduk kepala dengan satu sama lain . @al ini dapat memperluas lingkaran sosial Anda , dan menyebabkan interaksi yang lebih harmonis dengan semua orang di sekitar Anda . kekurangan 4elemahan dari keterampilan berpikir kritis adalah bahwa mereka dapat membawa Anda ke wilayah baru dan menakutkan . Anda mungkin menemukan diri Anda mempertanyakan nilai!nilai , bahkan agama , di mana Anda dibesarkan . Ada kenyamanan eksistensial tertentu dalam orang lain memberitahu Anda bagaimana dunia bekerja , kemudian membabi buta menempel menerapkan prinsip!prinsip . @arga kenyamanan sederhana ini orgoing pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana dunia bekerja , dan semua peluang ini berpikir lebih dalam menyediakan . %eskipun Anda dapat menggunakan kemampuan berpikir Anda untuk menemukan prinsip!prinsip baru yang m asuk akal , "ersi modifkasi dari menerapkan prinsip!prinsip asli, atau pemahaman baru dari orang! ajaran asli, Anda mungkin merasa kehilangan saat Anda berpindah di antara titik A dan 6. Sumber! ;;;.eho;.com
6. Mengapa proses penerapan critical thinking harus )imulai se:ak usia )ini8 #bstrak! %asa usia dini merupakan masa peka bagi anak. Anak mulai sensiti"e untuk menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi. %asa peka adalah masa terjadinya pematangan ungsi!ungsi fsik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. %asa ini merupakan masa untuk meletakan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fsik, kogniti, bahasa, sosial emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral, dan nilai!nilai agama. Salah satu aspek yang perlu dikembangkan sejak dini pada masa peka ini adalah kemampuan berfkir kritis (critical thinking). 4emampuan berfkir kritis pada anak, dapat dikembangkan melalui berbagai cara dan pelaksanaannya dapat terobser"asi dalam proses pembelajaran. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berfkir kritis anak adalah melalui pendekatan belajar akti di 4. %elalui belajar akti, anak membangun pengetahuannya sendiri melalui objek dan pengalaman!pengalaman nyata. Anak mengalami langsung objek!objek, manusia, ide dan kejadian! kejadian. 4ondisi ini diperlukan untuk membangun perkembangan kogniti anak. Secara lebih khusus penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan eektiftas penggunaan active learning dalam mengembangkan critical thinking pada anak 4. &enelitian menggunakan metoda deskripti, dengan teknik purposive sampling. Data aktual yang didapat diolah secara kuantitati berdasarkan inormasi statistik, dan kualitati berdasarkan hasil!hasil penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah pre-test post-test desain. @asil penelitian menunjukkan gambaran bahwa terdapat perbedaan yang signifkan hasil sebelum dan sesudah perlakuan dalam kemampuan berfkir kritis 'critical thinking) anak
dengan menggunakan pendekatan belajar akti (active larning) di 4. Dengan menggunakan uji Eilco$on diperoleh hasil sebesar Fhitung G 0,3+3 H Ftabel'*2IG ),*3 dengan tingkat kepercayaan **I. &enerapan pembelajaran akti (active learning) di 4 melalui pemilihan dan perancangan tema pembelajaran dan menggunakan pendekatan klasikal, serta dukungan setting lingkungan belajar yang kondusi dari berbagai pihak dipandang dapat mengembangkan kemampuan berfkir kritis (critical thinking) ke arah peningkatan kemampuan yang lebih baik. Sumber! E
#pa %ubungan antara critical thinking )engan critical participation )an clinical reasoning8
&engembangan &engetahuan
&engalaman 4linis
6erpikir kritis
&enalaran 4linis
&ertimbangan 4linis Diagnosis '&artisipasi 4ritis
Dalam mengembangkan proses berpikir kritis untuk menentukan suatu pertimbangan klinis, diperlukan pengetahuan yang dijadikan landasan untuk berpikir. Semakin banyak pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang, akan semakin banyak pula alternati dalam melihat suatu permasalahan. &engembangan pengetahuan dan pengalaman klinis adalah proses yang saling melengkapi. @ampir semua pengalaman diinterpretasikan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki, demikian pula sebaliknya, pengalaman juga dapat mere"isi pengetahuan yang telah dimiliki. Dari pengalaman klinis, secara indukti akan muncul penalaran klinis, namun hal ini belum cukup untuk membuat pertimbangan klinis. &roses berpikir kritis yang berlandaskan pada pengetahuan yang dimiliki harus berjalan seiring dengan pengalaman klinis dalam membuat pertimbangan klinis. 6eberapa karakteristik berpikir kritis dalam clinical practice, antara lain- action-oriented dengan tujuan mengarahkan, pro-active dengan berinisiati dan mengantisipasi, menggunakan keahlian berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki, memadukan antara logika dengan perasaan intuiti, mencari jawaban yang terbaik menjawab, tidak hanya berdasarkan beberapa jawaban saja, dapat bekerja secara kolabarati. Sumber! C"T"C#$ T%"NK"N&' "NTE$ECT(#$ SK"$$S' E#SON"N& #ND C$"N"C#$ E#SON"N& Oleh! )r. *ul+ ",one' MKK' MP)Ke) -#K($T#S KEDOKTE#N (N"ES"T#S K"STEN M##N#T%# /#ND(N& 0
CJCA B1AS5JJK Defnisi clinical reasoning Clinical reasoning adalah proses kogniti yang terjadi ketika berbagai inormasi yang diperoleh dokter baik melalui anamnesis dan pemeriksaan fsik atau melalui
kasus klinik yang diberikan pada mahasiswa kedokteran disintesis dan diintegrasikan dengan penegtahuan dan pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya oleh dokter dan mahasiswa tersebut yang kemudian dipergunakan untuk mendiagnosis dan menatalaksana masalah pasien.
=. bagaimana seorang )okter menerapkan critical thinking untuk clinical reasoning8 Clinical reasoning dan analisisnya dari sudut pandang critical thinking Dalam menjalankan praktek kedokteran, dokter diharuskan selalu melakukan clinical reasoning. Kro"es dkk. '/++/ mengambil pendapat Jewble menjelaskan bahwa clinical reasoning adalah proses kogniti yang terjadi ketika berbagai inormasi yang diperoleh dokter baik melalui anamnesis dan pemeriksaan fsik atau melalui kasus klinik yang diberikan pada mahasiswa kedokteran disintesis dan diintegrasikan dengan penegtahuan dan pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya oleh dokter dan mahasiswa tersebut yang kemudian dipergunakan untuk mendiagnosis dan menatalaksana masalah pasien. 4arena merupakan proses kogniti, maka proses reasoning sangat dipengaruhi oleh proses berfkir manusia yang cenderung untuk- 'i terburu!buru sehingga sering tidak dilakukan e"aluasi yang mendalam terhadap berbagai alternati 'ii dangkal, sehingga gagal untuk menantang asumsi dan mempertimbangkan pandangan orang lain 'iii kabur, tidak jelas 'i" dan tak terorganisir. Akibatnya, wajar jika pada umumnya kita selalu mencari jalan pintas penyelesaian masalah. Cogniti"e bias juga mempengaruhi praktek dokter, salah satunya adalah confrmation bias, yakni banyaknya waktu yang dipergunakan untuk mengkonfrmasi atau mecari pembenar atas hipotesis yang dibuatnya, dan bukan menge"aluasi ketepatan atau mencari kelemahan hipotesisnya.
Sumber! TE$##% K"T"S TE%#D#P C$"N"C#$ E#SON"N& D#$#M KONTEKS C"T"C#$ T%"NK"N& Oleh! En)ang $estari /ag. Pen)i)ikan Ke)okteran -K (nissula
C"T"C#$ P#T"C"P#T"ON De7nisi critical participation *.
6agaiman menerapkan critical thinking untuk critical participationL Berdasarkan keputusan-keputusan yang kita capai dengan critical thinking kita bisa memilih critical participation mana yang lebih tepat. Critical participation memiliki cakupan yang lebih luas dan harus ada keputusan bersama antara pasien dan dokter. 1>. Sebutkan meto)e +ang )igunakan )alam clinical reasoning8 Clinical reasoning biasa dibagi menjadi orward dan backward clinical reasoning
'&atel dkk. dalam 6eullens dkk. /++2. Fr!ar" clinical rea#ning adalah proses untuk menetapkan hipotesis berdasarkan data yang ada. Sedangkan $ack!ar" clinical reea#ning a"alah mengungkapkan data berdasarkan hipotesis. Sebagai contoh, jika seorang dokter menyatakan bahwa pasien ini mempunyai gula darah yang tinggi melebihi normal, dan menarik hipotesis bahwa pasien menderita diabetes, maka dapat dikatakan bahwa dokter tersebut melakukan orward reasoning. Sedangkan jika dokter menyakatan karena pasien menderita diabetes, maka pasien memiliki gula darah yang tinggi melebihi normal.
Sumber! TE$##% K"T"S TE%#D#P C$"N"C#$ E#SON"N& D#$#M KONTEKS C"T"C#$ T%"NK"N& Oleh! En)ang $estari /ag. Pen)i)ikan Ke)okteran -K (nissula 11. -actor +ang mempengaruhi clinical reasoning8 (aktor yang mempengaruhi clinical reasoning adalah proses berpikir seseorang yang cendenrung untuka.
erburu!buru sehingga sering tidak dilaukan e"aluasi yang mendalam terhadap berbagai alternati"e b. Dangkal,sehingga gagal untuk menantang asumsi dan mempertimbangkn pandanga orang lain c. 4abur, tidak jelas d. Dan tidak terorganisir
Sumber! TE$##% K"T"S TE%#D#P C$"N"C#$ E#SON"N& D#$#M KONTEKS C"T"C#$ T%"NK"N& Oleh! En)ang $estari /ag. Pen)i)ikan Ke)okteran -K (nissula (aktor yang mempengaruhi &engetahuan yang terstruktur 4emampuan berpikir kritis 4emampuan melakukan kategorisasi 4emampuan melakukan reeksi &engalaman menerima umpan balik yang membangun &engalaman terpapar masalah klinis &engalaman menagangi pasien 4emampuan komunikasi interpersonalnya 4emampuan mengatur pola pikir Sumber! Kuliah pakar Dr. Dian #priliana ' M.Me).E). • • • • • • • • •
12. #pa sa:a :enis )ari clinical reasoning8 /er)asarkan proses analisis #nal+tic! adalah kegiatan penalaran dengan melakukan analisis yang sangat berhati!hati untuk mengetahui hubungan antara tanda dan keluhan untuk menetapkan diagnosis
Non analitic0clinical reasoning! adalah clinical reasoning yang membutuhkan penalaran sama sekali, danbiasa disebut dengan pattern recognition 'pengenalan tanda
Sumber! TE$##% K"T"S TE%#D#P C$"N"C#$ E#SON"N& D#$#M KONTEKS C"T"C#$ T%"NK"N& Oleh! En)ang $estari /ag. Pen)i)ikan Ke)okteran -K (nissula Clinical reasoning biasa dibagi menjadi orward dan backward clinical reasoning '&atel dkk. dalam 6eullens dkk. /++2. Fr!ar" clinical rea#ning adalah proses untuk menetapkan hipotesis berdasarkan data yang ada. Sedangkan $ack!ar" clinical reea#ning a"alah mengungkapkan data berdasarkan hipotesis. Sebagai contoh, jika seorang dokter menyatakan bahwa pasien ini mempunyai gula darah yang tinggi melebihi normal, dan menarik hipotesis bahwa pasien menderita diabetes, maka dapat dikatakan bahwa dokter tersebut melakukan orward reasoning. Sedangkan jika dokter menyakatan karena pasien menderita diabetes, maka pasien memiliki gula darah yang tinggi melebihi normal.
Sumber! TE$##% K"T"S TE%#D#P C$"N"C#$ E#SON"N& D#$#M KONTEKS C"T"C#$ T%"NK"N& Oleh! En)ang $estari /ag. Pen)i)ikan Ke)okteran -K (nissula lness Script '(elto"ich dan 6arrows )*9 Digunakan oleh seorang ahli anpa ada proses analisi yang mendalam %encocokan diagnose kasus yang sudah pernah ditemui sebelumnya karena memiliki kesamaan pola Scheme nducti"e reasoning Skema ini bila digambarkan di atas kertas menyerupai peta jalan 4urang cocok digunakan pada pemula Digunakan oleh seorang ahli untuk mengegakkan diagnose pada kasus yang kompleks 'sudah muncul berbagai komlikasi • • •
• • •
Sumber! Kuliah pakar Dr. Dian #priliana ' M.Me).E).
1. #pa ken)ala mahasis;a )alam melaksanakan critical thinking )an clinical reasoning8 6eberapa hal yang dapat menghalangi proses berpikir kritis dalam pengambilan keputusan, antara lain- ') sulit berubah, mind set yang kaku, petunjuk praktek secara tradisional, kebiasaan dan rutinitas8 '/ takut membuat kekeliruan8 '0 enggan untuk mengambil resiko atau mencari strategi alternati8 ' pengambilan keputusan tanpa cukup data atau tanpa didukung oleh dasar pemikiran rasional8 '2 kegagalan menilai eekti"itas dari pengobatan Sumber! C"T"C#$ T%"NK"N&' "NTE$ECT(#$ SK"$$S' E#SON"N& #ND C$"N"C#$ E#SON"N& Oleh! )r. *ul+ ",one' MKK' MP)Ke) -#K($T#S KEDOKTE#N (N"ES"T#S K"STEN M##N#T%# /#ND(N& 9 %ahasiswa juga harus dipersiapkan dalam pembelajaran berpikir kritis. &ithers '/+++ mengadopsi pendapat Baths menjelaskan bahwa sikap mahaiswa yang dapat menghambat berpikir kritis diantaranya adalah). 6ertindak tanpa berpikir 'impulsi"e /. %emerlukan bantuan pada setiap tahap 'o"er dependent 0. %enggunakan strategi yang tidak sesuai dengan tujuan 'tidak memahami hubungan sebab!akibat . %engalami kesukaran dalam pemahaman 'miss meaning 2. %erasa yakin :benar; 'dogmatism 3. 4aku > tidak eksibel 'rigidity > ineksibility =. idak percaya diri 'not confdent 9. 6eranggapan berpikir kritis sebagai membuang waktu 'anti intellectual Sumber ! C"T"C#$ T%"NK"N& &("DE$"NES /#&" ST#- #K#DEM"K Oleh! Dra. En)ang $estari' M.P). M.P)Ke) -K (nissula
14. /agaimana thinking8
Cara
mengatasi
ken)ala
)alam
menerapkan
critical
%eskipun demikian, Sternberg 'dalam &ithers, /+++ menyatakan bahwa kegiatan pengajaran critical thinking sebagai generic skill tidak pernah berhasil. Selanjutnya Baths disebabkan oleh berbagai kendala, diantaranya adalah). Dosen merasa tidak perlu belajar sesuatu dari mahasiswa- dalam berpikir kritis, dosen adalah pembelajar yang perlu mendapatkan ide!ide baru, salah satunya adalah dari mahasiswa. /. Dosen hanya memberikan kuliah- seharusnya dosen menanggapai respon dari mahasiswa dan menyajikan kuliah dengan lancan dan menggunakan teknologi. Dalam konteks problem! based learning yang diungsikan untuk meningkatkan kemampuan berfkir kritis mahasiswa, dosen harus terlibat akti dalam proses belajar mengajar sebagai asilitator dan bukan sebagai instruktur. 0. &rogram yang tepat untuk meningkatkan kemampuan critical thinking. Dalam berpikir kritis, program tergantung pada tujuan dan isi, serta tergantung pada konteks dan kultur tempat siswa melaksanakan kegiatan berfkir.
. &ilihan program berpikir kritis berdasarkan pilihan biner 'holistic or processed! based, e$ible deli"ery "s ace to ace8 program akan lebih eekti jika dilakukan dengan pendekatan gabungan. 2. @al yang terpenting adalah jawaban ;benar;, seharusnya yang perlu diketahui justru adalah proses berpikir yang terjadi untuk dapat menjawab dengan benar. 3. Diskusi merupakan alat untuk meraih penyelesaian akhir. Dalam konsep criticlm thinking, seharusnya, critical thinking itulah yang harus menjadi alat penyelesaian akhir. =. &enguasaan materi, jika mahasiswa dapat menjawab *+I benar, berarti telah belajar dalam *+I waktu. &adahal, seharusnya thinking dan perorma dpat ditingkatkan terus menerus. 9. &eran pembelajaran berpikir kritis adalah mengajar berpikir kritis, yakni mengajarkan tentang konsepr dan teori berfkir kritis, bukannya melatih kemampuan berfkir kritis. Sumber ! C"T"C#$ T%"NK"N& &("DE$"NES /#&" ST#- #K#DEM"K Oleh! Dra. En)ang $estari' M.P). M.P)Ke) -K (nissula
15. /agaimanakah ber7kir menurut islam8
slam mengajarkan menuntut ilmu itu berlangsung seumur hidup dan tidak ada batasan waktu dalam mencarinya, muslim yang tua, muda, pria atau wanita, kaya dan miskin wajib atasnya untuk menuntut ilmu, karena ”Menuntut ilmu hukumnya wajib bagi setiap Muslim.” (HR Thabrani). Dan bahkan wahyu yang pertama kali turun kepada Rasulullah merupakan uswah pertama dalam menuntut ilmu, wahyu pertama yang beliau terima adalah perintah untuk menjadi rang berilmu melalui membaca (iqro’ )!"#, hal ini benar$benar menunjukan bahwa %slam mengajak dan memerintahkan kita untuk menjadi rang yang berilmu, yang salah sau jalannya adalah dengan terus belajar, sabda Rasulullah& “Barangsiapa melalui suatu jalan untuk mencari suatu pengetahuan (Agama), Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”!'# Dan beliau .a.w juga bersabda& “esungguhnya ilmu itu hanya diperoleh dengan belajar”.!# %slam memberikan perhatian dan penghargaan yang besar terhadap masalah ilmu, rang$ rang yang menuntut ilmu (tholabul ilmi) dan para ahlinya (rang$rang yang berilmu&ulama). Dalam knsepsi %slam rang berilmu itu berbeda dengan rang yang tidak berilmu, dikatakan bahwa rang yang berilmu itu lebih baik dan lebih terhrmat daripada rang yang tidak memiliki ilmu (bdh), bagi rang yang berilmu (ahli ilmu*ulama) maka +llah taala akan mengangkat derajatnya pada kedudukan yang tinggi dan terhrmat, -irman$ ya yang mengatakan& “!iscaya Allah akan meninggikan orang"orang yang beriman di antaramu dan orang"orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. #an Allah $aha $engetahui apa yang kamu kerjakan” [11] . /adi ber-ikir kritis dalam islam adalah berusaha memperbarui ilmunya yang dapat digunakan untuk melakukan pemikiran pemikiran kritis
umber& 0123 32D%D%0+ 24M4R H%D43 (5ng 5i-e 2ducatin) leh& Ha ryant al$-andi
16. #pa man
Sumber! /(K( SMART TRHINKING SKILLS FOR UNDERSTANDING AND WRITING K##NN! M#T%E #$$EN
CRITRICAL