BAB I KONSEP DASAR MEDIS A. Defi Defin nisi isi Kista adalah suatu kantung tertutup yang dilapisi oleh jaringan epitel dan
berisi cairan atau bahan setengah padat.Kista ginjal dapat disebabkan oleh anomaly congenital ataupun kelainan yang didapat. Kista ginjal dibedakan dalam beberapa bentuk, yaitu : 1. Ginjal Ginjal multik multikisti istik k diplast diplastik ik 2. Ginj Ginjal al poli poliki kist stik ik 3. Kista Kista ginj ginjal al Soli Soliter ter.. Diantara bentuk bentuk kista ginjal ini, ginjal polikistik berkembang secara progresi! menuju kerusakn kedua buah ginjal. ginjal. "olikis "olikisiti itik k berasal berasal dari dua kata poly yang yang berarti berarti banyak banyak dan Cystic Cystic yang berarti rongga tertutup abnormal, dilapisi epitel yang mengandung cairan atau bahan semisolid, jadi polikistik # polycystic$ polycystic$ ginj ginjal al adala adalah h bany banyak akny nyaa kist kistik ik #cytstic$ cytstic$ pada ginjal . Kista kista tersebut dapat dalam bentuk multipel, bilateral, dan berekspansi berekspansi yang lambat laun mengganggu dan menghancurkan parenkim ginjal normal akibat penekanan. Ginjal dapat membesar #kadang kadang sebesar sepatu bola$ dan terisi oleh kelompok kista kista yang menyerupai anggur. Kista kista itu terisi oleh cairan jernih atau hemorargik "olikis "olikisiti itik k berasal berasal dari dua kata poly yang yang berarti berarti banyak banyak dan Cystic Cystic yang berarti rongga tertutup abnormal, dilapisi epitel yang mengandung cairan atau bahan semisolid, jadi polikistik # polycystic$ polycystic$ ginj ginjal al adala adalah h bany banyak akny nyaa kist kistik ik #cytstic$ cytstic$ pada ginjal. Kista kista tersebut dapat dalam bentuk multipel, bilateral, dan berekspansi yang lambat lambat laun laun mengga menggangg nggu u dan mengha menghancu ncurka rkan n parenk parenkim im ginjal ginjal normal normal akibat akibat penekanan. Ginjal dapat membesar #kadang kadang sebesar sepatu bola$ dan terisi oleh kelompok kista kista yang menyerupai anggur. Kista kista itu terisi
oleh cairan jernih atau hemorargik
.
"enyakit Ginjal "olikista adalah suatu
penyakit keturunan diamana pada kedua ginjal ditemukan banyak kista, ginjal menjadi lebih besar tetapi memiliki lebih sedikit jaringan ginjal yang masih ber!ungsi. B. Klasifikasi
"olikistik memiliki dua bentuk yaitu bentuk de%asa yang bersi!at autosomal dominan dan bentuk anak&anak yang bersi!at autosomal resesi!.
#'$
(amun pada
buku lain menyebutkan polikistik ginjal dibagi menjadi dua bentuk yaitu penyakit ginjal polikistik resesi! autosomal # Autosomal Resesif Polycystic Kidney)*+"KD$ dan bentuk penyakit ginjal polikistik dominan autosomal # Autosomal Dominant Polycytstic Kidney)*D"KD$ #1$. Ginjal
"olikistik
+esesi!
*utosomal
# Autosomal
Resesif
Polycystic
Kidney)*+"KD$ 1. *nomali perkembangan yang jarang ini secara gentis berbeda dengan dengan penyakit ginjal polikistik de%asa karena memiliki pe%arisan yang resesi! autosomal, terdapat subkategori perinatal, neonatal, in!antile dan juenil. #-$ 2. erdiri atas setidaknya dua bentuk, "KD1 dan "KD2, dengan "KD1 memiliki lokus gen pada 1-p dan "KD2 kemungkinan pada kromosom 2. "KD2 menghasilkan perjalanan penyakit yang secara klinis lebih ringan, dengan ekspresi di kehidupan lebih lanjut. Ginjal
"olikistik
dominan
autosomal
#/$
# Autosomal
Dominant
Polycytstic
Kidney)*D"KD$ 1. 0erupakan penyakit multisistemik dan progresi! yang dikarakteristikkan dengan !ormasi dan pembesaran kista renal di ginjal dan organ lainnya #seperti : lier, pancreas, lim!a$ #$
2. Kelainan ini dapat didiagnosis melalui biopsi ginjal, yang sering menunjukkan predominasi kista glomerulus yang disebut sebagai penyakit ginjal glomerulokistik, serta dengan anamnesis keluarga. #/$ 3. erdapat tiga bentuk "enyakit Ginjal "olikistik Dominan *utosomal •
*D"KD 1 merupakan 4 kasus, dan gen yang bermutasi terlentak pada lengan pendek kromosom 1-.
•
*D"K5 2 terletak pada lengan pendek kromosom 6 dan perkembangannya menjadi 7S+D terjadi lebih lambat daripada *D"KD
•
8entuk ketiga *D"KD telah berhasil di identi!ikasi, namun gen yang bertanggung ja%ab belum diketahui letaknya.
C. Etiologi 1. Kelainan genetik yang menyebabkan panyakit ini bisa bersi!at dominan
maupun resesi!. *rtinya penderita bisa memiliki 1 gen dominan dari salah satu orangtuanya atau 2 gen resesi! dari kedua orangtuanya. 2. "enderita yang memiliki gen dominan biasanya baru menunjukkan gejala pada masa de%asa9 penderita yang memiliki gen resesi! biasanya menunjukkan penyakit yang berat pada masa kanak&kanak. 3. 7tiologi berdasarkan klasi!ikasi a$ Ginjal "olikistik +esesi! *utosomal # Autosomal Resesif Polycystic Kidney)*+"KD$ Disebabkan oleh mutasi suatu gen yang belum teridenti!ikasi pada kromosom -p. 0ani!estasi serius biasanya sudah ada sejak lahir, dan bayi cepat meninggal akibat gagal ginjal. Ginjal memperlihat banyak kista kecil dikorteks dan medulla sehingga ginjal tampak seperti spons #-$ b$ Ginjal "olikistik dominan autosomal # Autosomal Dominant Polycytstic Kidney)*D"KD$ Diperkirakan karena kegagalan !usi antara glomerulus dan tubulus sehingga terjadi pengumpulan cairan pada saluran buntu tersebut. Kista yang semakin besar akan menekan parenkim ginjal sehingga terjadi
iskemia dan secara perlahan !ungsi ginjal akan menurun. ipertensi dapat terjadi karena iskemia jaringan ginjal yang menyebabkan peningkatan rennin angiotensin. D.
Phatofisiologi
Kedua ginjal membesar dan secara makroskopis menampakkan banyak sekali kista di seluruh korteks dan medula. "emeriksaan mikroskopis menunjukkan bah%a ;kista&kista< merupakan dilatasi duktus kolektius. =nterstitium dan sisa tubutus mungkin normal pada saat lahir, tetapi perkembangan !ibrosis inierstisial dan atro!i tubulus dapat mengakibatkan gagal ginjal. Sebagian besar penderita juga mempunyai kista di dalam hati. "ada kasus& kasus yang berat, kista dalam hati dapat dihubungkan dengan sirosis, hipertensi porta, dan kematian karena arises eso!agus. *pabila keparahan mani!estasi
butt
melebihi
keparahan
mani!estasi
keterlibatan
ginjal,
gangguannya disebut !ibrosis hati kongenital. *pakah penyakit polikistik in!antil dan !ibrosis ban kongenital merupakan ujung spektrum dari sebuah gangguan tunggal yang berla%anan atau gangguan autosom resesi! tersendiri dengan mani!estasi yang serupa, masih harus tetap ditentukan.
E. Manifestasi Klinik "enyakit ginjal polikistik pada de%asa atau penyakit ginjal polikistik
dominan autosomal tidak menimbulkan gejala hingga dekade keempat, saat dimana ginjal telah cukup membesar. Gejala yang ditimbulkan adalah : 1. (yeri
(yeri yang dirasakan tumpul di daerah lumbar namun kadang&kadang juga dirasakan nyeri yang sangat hebat, ini merupakan tanda terjadinya iritasi di daerah peritoneal yang diakibatkan oleh kista yang ruptur. >ika nyeri yang dirasakan terjadi secara konstan maka itu adalah tanda dari perbesaran satu atau lebih kista. 2. ematuri ematuria adalah gejala selanjtnya yang terjadi pada polikistik. Gross Hematuria terjadi ketika kista yang rupture masuk kedalam pelis ginjal. ematuria mikroskopi lebih sering terjadi dibanding gross hematuria dan merupakan peringatan terhadap kemungkinan adanya masalah ginjal yang tidak terdapat tanda dan gejala. 3. =n!eksi saluran kemih 6. ipertensi ipertensi ditemukan dengan derajat yang berbeda pada /'4 pasien. ipertensi merupakan penyulit karena e!ek buruknya terhadap ginjal yang sudah kritis. '. "embesaran ginjal -. "embesaran pada pasien *D"KD ginjal ini murapakan hasil dari penyebaran kista pada ginjal yang akan disertai dengan penurunan !ungsi ginjal, semakin cepat terjadinya pembesaran ginjal makan semakin cepat terjadinya gagal ginjal. /. *neurisma pembulu darah otak "ada penyakit ginjal polikistik dominan autosomal #*D"KD$ terdapat kista pada organ&organ lain seperti : hati dan pangkreas.
Gejala lainnya : 1. "ada anak&anak, penyakit ginjal polikista menyebabkan ginjal menjadi sangat besar dan perutnya membuncit. 2. 8ayi baru lahir yang menderita penyakit berat bisa meninggal segera setelah dilahirkan, karena gagal ginjal pada janin menyebabkan terganggunya perkembangan paru&paru. 3. Gejalanya berupa nyeri punggung 6. darah dalam air kemih #hematuria$ '. in!eksi dan nyeri kram hebat akibat batu ginjal #kolik renalis$
-. "ada penderita lain yang memiliki lebih sedikit jaringan ginjal yang ber!ungsi bisa kelelahan, mual, berkurangnya pembentukan air kemih dan gejala lainnya akibat gagal ginjal.
F. PEMERIKSAAAN PENUNJANG 1. Diagnosis ditegakkan berdasarkan ri%ayat keluarga dan gejala&gejalanya.
>ika penyakit telah mencapai stadium lanjut dan ginjal sangat membesar, maka diagnosisnya sudah pasti. 2. ?SG dan @ scan menunjukkan gambaran ginjal dan hati yang sudah dimakan ngengat akbiat kista. 3. "emeriksaan ?rin a$ "roteinuria b$ ematuria c$ Aeukosituria d$ Kadang 8akteriuria e$ "emeriksaan Darah 6. "ada penyakit yang sudah lanjut menunjukkan: a$ ?remia b$ *nemia karena hematuria kronik. c$ ?ltrasonogra!i ginjal ?nltasonogra!i ginjal merupakan suatu teknik pemeriksaan noninasie yang memiliki tujuan untuk mengetahui ukuran dari ginjal dan kista. Selain itu juga dapat terlihat gambaran dari cairan yang terdapat dalam caitas karena pantulan yang ditimbulkan oleh cairan yang mengisi kista akan memberi tampilan berupa struktur yang padat. ?ltrasonogra!i ginjal dapat juga digunakan untuk melakukan screening terhadap keturuan dan anggota keluarga yang lebih mudah untuk memastikan apakah ada atau tidaknya kista ginjal yang gejalanya tidak terlihat #asymptomatic$. '. 0+=
0agnetic
resonance
imaging
#0+=$
lebih
sensiti!
dan
dapat
mengidenti!ikasi kistik ginjal yang memiliki ukuran diameter 3 mm seperti pada lampiran 3.3. 0+= dilakukan untuk melakukan screening pada pasien polikistik ginjal autosomal dominan #*D"KD$ yang anggota keluarganya memiliki ri%ayat aneurisma atau stroke. -. @omputed tomography #@$ Sensiti!itasnya sama dengan 0+= tetapi @ menggunakan media kontras. /. 8iopsi 8iopsi ginjal ini tidak dilakukan seecara rutin dan dilakukan jika diagnosis tidak dapat ditegagkan dengan pencitraan yang telah dilakukan. G.
Penatalaksanaan Karena kista soliter
sangat
jarang
memberikan
gangguan
pada
ginjal,
penetalaksanaan kasus ini ialah konserati!, dengan ealuasi rutin menggunakan ?SG.*pabila kista sedemikian besar, sehingga menimbulkan rasa nyeri atau muncul obstruksi, dapat dilakukan tindakan bedah . Sementara ada kepustakaan yang menyatakan bah%a meskipun kista ginjal asimptomatik, apabila ditemukan kista ginjal yang besar merupakan indikasi operasi, karena beberapa kista yang demikian cenderung mengandung keganasan. indakan bedah yang dapat dilakukan pada kista adalah #-,$ : . *spirasi percutan !. 8edah terbuka a" 7ksisi #" 7ksisi dengan cauterisasi segmen yang menempel ke parenkim $" Drainase dengan eksisi seluruh segmen eksternal kista %" emine!rektomi &. Aaparoskopik "ada tindakan aspirasi percutan harus diingat bah%a kista merupakan suatu kantung tertutup dan aaskuler, sehingga teknik aspirasi harus betul&betul steril, dan perlu pemberian antibiotik pro!ilaksis. Karena apabila ada kuman yang masuk dapat menimbulkan abses. Seringkali kista muncul lagi setelah dilakukan
aspirasi,
"emberian
injeksi
meskipun sclerosing
ukurannya agent,
tidak
dapat
sebesar
menekan
a%alnya.
kemungkinan
kambuhnya kista. etapi preparat ini sering menimbulkan in!lamasi, dan sering
pasien
mengeluh
nyeri
setelah
pemberian
injeksi.
Bang perlu diperhatikan adalah apabila terjadi komplikasi. >ika terjadi
in!eksi kista, perlu dilakuka drainase cairan kista dan pemberian antibiotik. "ada komplikasi hidrone!rosis akibat obstruksi oleh kista, dapat dilakukan eksisi kista untuk membebaskan obstruksi. "emberian antibiotik pada pyelone!ritis akibat stasis urin karena obstruksi oleh kista akan lebih e!ekti! apabila dilakukan pengangkan kista, yang akan memperbaiki drainase urin. "era%atan pascaoperasi harus baik. Drainase harus lancar. Setelah reseksi kista yang cukup besar, cairan drainase sering banyak sekali, hingga beberapa ratus mililiter per hari. al ini dapat berlangsung sampai beberapa hari. Sebaiknya draininase dipertahankan sampai sekitar 1 minggu pascaoperasi . '. Ko()likasi Komplikasi yang mungkin terjadi adalah in!eksi, meskipun sangat jarang, atau kadang&kadang terjadi perdarahan ke dalam kista. al ini akan dirasakan sebagai nyeri pada daerah pinggang yang cukup berat. *pabila kista menekan atau menjepit ureter. dapat terjadi hidrone!rosis, dan dapat berlanjut menjadi pyelone!ritis akibat stasis urin
I. P*ognosis "ada penyakit ginjal polikistik autosomal resesi! #*+"KD$, anak&anak dengan perbesaran ginjal yang berat dapat meninggal pada masa neonatus karena insu!isensi paru atau ginjal dan pada penderita yang sedang menderita !ibrosis hati,serosis dapat mengakibatkan hipertensi serta memperburuk prognosisnya #13$
*da atau tidaknya hipoplasia paru merupakan !aktor utama prognosis
*+"KD. "ada bayi yang dapat bertahan pada masa neonatal,rata&rata sekitar '4 bertahan selama 3 bulan, /4 bertahan selama 12 bulan, '14 bertahan selama 1 tahun dan 6-4 bertahan selama 1' tahun
#1$.
(amun dari buku lain
menyebutkan bah%a pada anak&anak yang dapat bertahan selama bulan pertama kehidupan,/4 akan bertahan hingga melebihi 1' tahun "ada penyakit ginjal polikistik dominan autosomal #*D"KD$ cenderung relatie stabil dan berkembang sangat lambat. Sekitar '4 akan menjadi gagal ginjal stadium akhir atau uremia pada usia - tahun dan 2'4 pada usia ' tahun#1$, (amun pada buku lain menyebutkan bah%a gagal ginjal terjadi pada usia sekitar ' tahun, tetapi perjalanan penyakit ini berariasi dan pernah dilaporkan pasien dengan rentang usia yang normal
!.+
PA,OFISIO-OGI
BAB II
KONSEP DASAR KEPERAA,AN
A. Pengka/ian 1. Aktiitas dan !stira"at. Gejala: Kelemahan, kelelahan, malaise, merasa gelisah dan ansietas,
pembatasan aktiitas) kerja sehubungan dengan proses penyakit. #. $irkulasi anda: akikardi #respon demam, proses in!lamasi dan nyeri$, bradikardi relati!, hipotensi termasuk postural, kulit)membran mukosa turgor buruk, kering, lidah kotor. %. !ntegritas &go Gejala: *nsietas, gelisah, emosi, kesal misal perasaan tidak berdaya) tidak ada harapan. anda: 0enolak, perhatian menyempit. '. &liminas Gejala: Diare)konstipasi. anda: 0enurunnya bising usus)tak ada peristaltik meningkat pada konstipasi)adanya peristaltik. (. )akanan*cairan Gejala: *noreksia, mual dan muntah. anda: 0enurunnya lemak subkutan, kelemahan, tonus otot dan turgor +. .
.
/.
kulit buruk, membran mukosa pucat. Hygiene anda: Ketidakmampuan mempertahankan pera%atan diri, bau badan. -yeri* kenyamanan Gejala: epatomegali, Spenomegali, nyeri epigastrium. anda: (yeri tekan pada hipokondilium kanan atau epigastrium. Keamanan anda : penglihatan kabur, gangguan mental delirium) psikosis Gejala: "eningkatan suhu tubuh 3 °@&6°@ !nteraksi $osial Gejala: 0enurunnya hubungan dengan orang lain, berhubungan dengan
kondisi yang di alami. 10. Penyulu"an* Pemelajaran Gejala: +i%ayat keluarga berpenyakit kista ginjal. Pengka/ian kh0s0s 1
1. a.
Ri2ayat atau adanya faktor resiko "erubahan metabolik atau diet
b.
=mobilitas lama
c.
0asukan cairan tak adekuat
d.
+i%ayat batu atau =n!eksi Saluran Kencing sebelumnya
e.
+i%ayat keluarga dengan pembentukan batu
#.
Pemeriksaan fisik erdasarka pada surei umum dapat menunjukkan a.(yeri. 8atu dalam pelis ginjal menyebabkan nyeri pekak dan konstan. 8atu ureteral menyebabkan nyeri jenis kolik berat dan hilang timbul yang berkurang setelah batu le%at. b.
0ual dan muntah serta kemungkinan diare
c."erubahan %arna urine atau pola berkemih, Sebagai contoh, urine keruh dan bau menyengat bila in!eksi terjadi, dorongan berkemih dengan nyeri dan penurunan haluaran urine bila masukan cairan tak adekuat atau bila terdapat obstruksi saluran perkemihan dan hematuri bila terdapat kerusakan jaringan ginjal %.
Pemeriksaan Diagnostik a.
?rinalisa : %arna : normal kekuning&kuningan, abnormal merah menunjukkan hematuri #kemungkinan obstruksi urine, kalkulus renalis, tumor,kegagalan ginjal$. p : normal 6,- -, #rata&rata -,$, asam #meningkatkan sistin dan batu asam urat$, alkali #meningkatkan magnesium, !os!at amonium, atau batu kalsium !os!at$, ?rine 26 jam : Kreatinin, asam urat, kalsium, !os!at, oksalat, atau sistin mungkin meningkat$, kultur urine menunjukkan =n!eksi Saluran Kencing , 8?( hasil normal ' 2 mg)dl tujuan untuk memperlihatkan kemampuan ginjal untuk mengekskresi sisa yang bemitrogen. 8?( menjelaskan secara kasar perkiraan Glomerular 5iltration +ate. 8?( dapat dipengaruhi oleh diet tinggi protein, darah dalam saluran pencernaan status katabolik #cedera, in!eksi$. Kreatinin serum hasil normal laki& laki ,' sampai 1'mg)dl perempuan ,/ sampai 1,2' mg)dl tujuannya
untuk
mengekskresi
sisa
memperlihatkan yang
kemampuan
bemitrogen.
*bnormal
ginjal #tinggi
untuk pada
serum)rendah pada urine$ sekunder terhadap tingginya batu obstrukti!
pada ginjal menyebabkan iskemia)nekrosis. b.
Darah lengkap : b, t, abnormal bila pasien dehidrasi berat atau polisitemia.
c.
ormon "aratyroid mungkin meningkat bila ada gagal ginjal #" merangsang reabsorbsi kalsium dari tulang, meningkatkan sirkulasi serum dan kalsium urine.
d.
5oto +ontgen : menunjukkan adanya calculi atau perubahan anatomik pada area ginjal dan sepanjang uriter.
e.
=C" : memberikan kon!irmasi cepat urolithiasis seperti penyebab nyeri abdominal atau panggul. 0enunjukkan abnormalitas pada struktur anatomik #distensi ureter$.
!.
Sistoureteroskopi : isualisasi kandung kemih dan ureter dapat menunjukkan batu atau e!ek ebstruksi.
g.
B.
?SG Ginjal : untuk menentukan perubahan obstruksi dan lokasi batu.
Diagnosa Ke)e*a2atan
(o 1.
Diagnosa Kepera%atan (yeri b.d peningkatan tekanan pada saluran esika urinaria.
2.
=ne!ekti! pola na!as b.d penurunan reekspansi paru.
3.
"erubahan eliminasi urin b.d kesulitan berkemih dan penurunan kontraksi
6.
otot saluran kemih. *nsietas b.d kurangnya pengetahuan tentang penyakit.
C.
Inte*3ensi N
,0/0an
5
o
K*ite*ia 'asil
D4 1 Setelah
Ren$ana ,in%akan
1.0inta
pE
dilakukan
menilai
tindakan
skala &1.
kepera%atan
untuk 1.?ntuk menilai skala nyeri pE.
nyeri
pada 2.?ntuk
2.Aakukan
pengkajian
selama 26jam
nyeri
rasa
komprehensi! meliputi
nyeri
menurun
pE atau
lokasi,
berkurang
durasi
dengan
kualitas,
kriteria
hasil: a.
yang
karakteristik,
mengetahui
karakteristik,
lokasi,
durasi
!rekuensi,
kualitas, keparahan nyeri. 3.0engetahui
ungkapan nonerbal
pE.
!rekuensi, 6.*gar pE tidak ter!okus pada nyeri yang dirasakan.
intensitas)keparahan "erasaan
senang
nyeri.
'.?ntuk pemberian analgetik yang
secara
!isik
dan
psikologis. b.
Rasional
7kspresi %ajah
sesuai. 3.Fbserasi
isyarat
ketidaknyamanan nonerbal.
menunjukkan
6.*jarkan
kenyamanan.
teknik
penggunaan
non!armakologis #distraksi, relaksasi$. '.Kolaborati! 2
dalam
pemberian analgetik. 1."antauadanyapucat
Setelah dilakukan
dan sianosis.
tindakan selama
mengetahui
adanya
gangguan di!usi. 2.0enilai dan mengetahui ++.
26jam 2."antaukecepatan,
diharapkan: a.
1.?ntuk
menunjukan
irama, kedalaman dan usaharespirasi.
3.0engetahui
adanya
penggunaan
otot bantu dalam perna!asan.
pola
na!as
e!ekti!.
3.Fbserasi
b.
dan
dokumentasiekspansi Kedalamaninspi
dada
rasi
pEdenganentilator.
dan
kemudahanbern a!as. c.
6.0engetahui adanya bunyi abnormal
idak
ada
bilateral
pada
6.*uskultasibunyi na!as,
atau tambahan dalam paru. '.?ntuk mengalihkan perhatian dan merelaksasikan berna!as.
-.?ntuk
meberikan
obat
perhatikanadanyakeab
bronkodilator yang sesuai dengan
normalan.
indikasi.
penggunaan otot bantu.
'.=n!ormasikankepadapE dan keluargatentangteknikr elaksasiuntukmeningk atkanpolaperna!asan. -.Kolaborasi
dalam
pemberian
obat
bronkodilator 3
sesuai
dengan progam. 1.0empertahankan pola
Setelah dilakukan
eliminasi
tindakan
otimum.
kepera%atan
urin
yang
2."antau
jam diharapkan
konsistensi,olume
masalah
dan
dengan
kriteria standar:
mengetahui
dan
menilai
perkembangan.
eliminasi,!rekuensi,
teratasi
otimum. 2.?ntuk
selama 2E26
dapat
1.*gar pola eliminasi urin yang
%arna
dengan
tepat.
3.?ntuk
mengetahui
pemeriksaan
dengan tepat. 6.*gar eliminasi dapat lancar dan
3.Dapatkan
1. 0enunjukan
urin
pancar
kontinesia urin.
dengan tepat.
spesimen tengah
6.=ntruksikan pada pE untuk berespon segera
teratur. '.?ntuk menyeimbangkan kebutuhan cairan dan elimanasi.
terhadap
keb
eliminasi. '.*jarkan
pE
untuk
minum 2ml cairan 6
pada saat makan. 1.Kaji status mental dan
Setelah dilakukan
tingkat ansietasnya.
tindakan
2.8erikan
tentang penyakitnya
selama 2E26
dan
jam diharapkan
tindakan prosedur.
teratasi
dapat dengan
3.8eri
kesempatan
untuk
1.
perasaan.
keluarga)pasien
mengetahui
dalam pera%atan dan
tentang penyakit
beri dukungan serta
yang
petunjuk
dialami.
anEietas pE
yang dialami.
3.*gar pE dapat
mengungkapkan
perasaan.
pihak keluarga.
6.Aibatkan
sudah
sedang
dari
6.*gar pE mendapat dukungan dari
mengungkapkan
mengungkapkan
tingkat
sebelum
kriteria standar: "E
mengetahui
penjelasan 2.*gar mengetahui tentang penyakit
kepera%atan
masalah
1.?ntuk
sumber
penyokong. DAF,AR PUS,AKA
im de, >ong, 8uku *jar =lmu 8edah, *lih bahasa +. Sjamsuhidayat "enerbit Kedokteran, 7G@, >akarta, 1/ Aong @, 8arbara, "era%atan 0edikal 8edah, Colume 3, 8andung, Bayasan =*"K pajajaran, 1 0. ucker, 0artin, Standart "era%atan "asien : "roses kepera%atan, Diagnosis dan 7aluasi, 7disi C, Colume 3, >akarta, 7G@,1
Susanne, @ SmelHer, Kepera%atan 0edikal 8edah #8runner ISuddart$ , 7disi C===, Colume 2, >akarta, 7G@, 22 8asuki 8. purnomo, Dasar&Dasar ?rologi, 0alang, 5akultas kedokteran 8ra%ijaya, 2 Doenges 7. 0arilynn, Rencana Asu"an kepera2atan 3 Pedoman 4ntuk Perencanaan dan Pendokumentasian Pera2atan Pasien , >akarta. 7G@. 2