LAPORAN PENDAHULUAN KISTOMA OVARI Di Ruang Gynekology RSDK DR.KARIADI SEMARANG
DISUSUN OLEH : Ani Muayanah P 1337425517
POLITEKNIK
KESEHATAN SEMARANG
PRODI KEPERAWATAN SEMARANG !!"
KISTOMA OVARI
A. PENGERTIAN
Kistoma ovari merupakan suatu tumor, baik yang kecil maupun yang besar, kistik atau padat, jinak atau ganas (Winkjosastro. et.all. 1999). Dalam kehamilan tumor ovarium yang dijumpai yang paling sering adalah kista dermonal, kista coklat atau kista lutein, tumor ovarium yang cukup besar dapat disebabkan kelainan letak janin dalam rahim atau dapat menghalanghalangi masuknya kepala kedalam panggul.
B. ETIOLOGI
!enurut etiologi, kista ovarium dibagi menjadi ", yaitu # ($gnativicus, bayne, 1991) 1. Kista non neoplasma Disebabkan karena ketidak seimbangan hormon esterogen dan progresterone diantaranya adalah # a. Kista non %ungsional Kista serosa inklusi, berasal dari permukaan epitelium yang berkurang di dalam korteks b. Kista %ungsional -
Kista %olikel, disebabkan karena %olikel yang matang menjadi rupture atau %olikel yang tidak matang direabsorbsi cairan %olikuler di antara siklus menstruasi. &anyak terjadi pada 'anita yang menarche kurang dari 1" tahun.
-
Kista
korpus
luteum,
terjadi
karena
bertambahnya
sekresi
progesterone setelah ovulasi. -
Kista tuba lutein, disebabkan karena meningkatnya kadar * terdapat pada mola hidatidosa.
-
Kista stein laventhal, disebabkan karena peningkatan kadar + yang menyebabkan hiperstimuli ovarium.
". Kista neoplasma (Winjosastro. et.all 1999) a. Kistoma ovarii simpleks dalah suatu jenis kista deroma serosum yang kehilangan epitel kelenjarnya karena tekanan cairan dalam kista b. Kistodenoma ovarii musinoum sal kista ini belum pasti, mungkin berasal dari suatu teratoma yang pertumbuhanya $ elemen mengalahkan elemen yang lain c. Kistodenoma ovarii serosum &erasal dari epitel permukaan ovarium (*erminal ovarium) d. Kista -ndrometreid &elum diketahui penyebab dan tidak ada hubungannya dengan endometroid e. Kista dermoid umor berasal dari sel telur melalui proses patogenesis. %. Kista endrometroid &elum diketahui penyebab dan tidak ada hubungannya dengan endometroid g. Kista dermoid umor berasal dari sel telur melalui proses patogenesis
C. PATHOFISIOLOGI
Kista non neoplasma ($gnativicius bayne, 1991) 1. Kista non %ungsional Kista inkulasi dalam konteks yang dalam timbul ivaginasi dan permukaan epitelium yang berkurang. &iasanya tunggal atau multiple, berbentuk variabel dan terbatas pada cuboidal yang tipis, endometri atau epitelium tuba berkurang 1 cm sampai beberapa cm.
". Kista %ungsional a.
Kista %olikel, kista di bentuk ketika %olikel yang matang menjadi ruptur atau %olikel yang tidak matang direabsorbsi cairan %olikuler di antara siklus menstruasi. &ila ruptur menyebabkan nyeri akut pada pelvis, evaluasi lebih lanjut dengan /0* atau laparaskopi. perasi dilakukan pada 'anita sebelum pubertas, setelah menopause atau kista lebih dari 2 cm.
b.
Kista korpus luteum, terjadi karena bertambahnya sekresi progresterone setelah ovulasi. Ditandai dengan keterlambatan menstruasi atau menstruasi yang panjang, nyeri abdomen ba'ah pelvis. 3ika ruptur perdarahan intraperitorial, terapinya adalah ope rasi ooverektomi.
c.
Kista tuba lutein, ditemui pada kehamilan mola, terjadi pada 45 6 dari semua kehamilan dibentuk sebagai hasil lamanya stimulasi ovarium, berlebihnya *. indakanya adalah mengangkat mola.
d.
Kista stein laventhal, disebabkan karena peningkatan kadar + yang menyebabkan hiperstimuli ovarium dengan produk kista yang banyak. iperplasi endometrim atau kariokarsinoma dapat terjadi pengobatan dengan kontrasepsi oral untuk menekan produksi 1.11dan oovorektomi.
7. Kista 8eoplasma 3inak (Winkjosastro.et.all. 1999). a.
Kistoma ovarii simpleks. Kista ini bertangkai dan dapat menyebabkan torsi (putaran tingkai). Diduga kista ini adalah jenis kista denoma serosum yang kehilangan kelenjarnya karena tekanan cairan dalam kista. indakannya adalah pengangkatan kista dengan reseksi ovarium.
b.
Kistoderoma ovarii musinosum. sal kista ini belum pasti, namun diduga berasal dari suatu teratoma yang pertumbuhanya 1 elemen mengalahkan elemen yang lain atau berasal dari epitel germinativum.
c.
Kristoderoma ovarii serosum. &erasal dari epitel permukaan ovarium (*erminal ovarium). &ila kista terdapat implantasi pada peritoneum disertai asites maka harus dianggap sebagai neoplasma yang ganas dan 75 6 sampai 45 6 akan mengalami keganasan.
d.
Kista endrometroid. Kista biasanya unilateral dengan permukaan licin, pada dinding dalam terdapat satu lapisan selsel yang menyerupai lapisan epitel endometrium,
e.
Kista dermoid. ada suatu teratoma kistik yang jinak dimana struktur struktur ektoderma dengan de%erensiasi sempurna seperti epitel kulit, rambut, gigi dan produk glandula sebastea putih menyerupai lemak nampak lebih menonjol dari pada elemenelemen aktoderm. umor berasal dari sel telur melalui proses patogenesis.
D. MANIFESTASI KLINIS
!ayoritas penderita tumor ovarium tidak menunjukan adanya gejala sampai periode 'amtu tertentu. al ini disebabkan perjalanan penyakit ini berlangsung secara tersembunyi sehingga diagnosa sering ditemukan pada saat pasien dalam keadaan
stadium
lanjut
sampai
pada
'aktu
klien
mengeluh
adanya
ketidakteraturan menstruasi, nyeri pada perut ba'ah, rasa sebah pada perut dan timbul benjol pada perut. ada umumnya kista denoma ovarii serosim tak mempunyai ukuran yang amat besar dibandingkan dengan kista denoma musinosu,. ermukaan tumor biasanya licin, akan tetapi dapat pula berbagala karena ovarium pun dapat berbentuk multivokuler. !eskipun la:imnya berongga satu, 'arna kista putih keabuabuan. iri khas kista ini adalah potensi pertumbuhan papiler kedalam rongga kista sebesar 5 6 dan keluar pada permukaan kista sebesar 4 6 isi kista cair kuning dan kadangkadang coklat karena campuran darah. idak jarang kistanya sendiripun kecil tetapi permukaannya penuh dengan pertumbuhan papiler (solid papiloma).
E. GEJALA YANG ADA
1. erubahan pola menstruasi normal ( perdarahan menstruasi yang abnormal ) ". 0iklus menstruasi yang memanjang atau memendek. 7. idak menstruasi atau menstruasi tidak teratur ;. 8yeri pinggul pada 'aktu bersenggama atau pada 'aktu berjalan < bergerak.
4. 8yeri pinggul pada 'aktu menstruasi. =. 8yeri pinggul ( pelvis ) yang konstan dan si%atnya tumpul. >. !ual, muntah dan payudara tegang, seperti gejala orang hamil. 2. $n%ertilitas ( tidak subur ).
!unculnya gejala diakibatkan oleh 7 hal yaitu# a. kibat pertumbuhan kista itu sendiri b. danya pertumbuhan kista yang semakin membesar akan menekan jaringan di sekitarnya. 3ika pertumbuhannya semakin besar akan teraba dari luar. &ila menekan ke depan, ke vesika urinari bisa mengakibatkan gangguan buang air besar, buang air kecil, rasa tidak nyaman atau sakit perut dan menyebabkan hilangnya na%su makan. &agi 'anita yang ingin hamil, kista yang besar akan menekan uterus dan mengganggu terjadinya pembuahan. 0elain itu juga dapat mengakibatkan rasa sakit pada 'aktu bersenggama, berjalan, maupun menstruasi. 8yeri bisa bersi%at tumpul maupun mendadak di bagian ba'ah.
F.
KOMPLIKASI
1. "=6 kasus kista ovarii dapat berlanjut menjadi keganasan dan kekambuhan. ". $n%ertilitas akibat aktivitas hormon yang tidak seimbang dan penekanan pada uterus sehingga dapat menghambat terjadinya pembuahan. 7. danya pendarahan di daerah perut akibat torsi dari kista. ;. $n%eksi karena pendarahan. 4. &erat badan menurun akibat penurunan na%su makan karena pertumbuhan kista.
G. PENATALAKSANAAN
anpa memandang bentuk, proses penyembuhan luka adalah sama dengan yang lainnya. erbedaan terjadi menurut 'aktu pada tiaptiap %ase penyembuhan dan 'aktu granulasi jaringan (long. 199=).
?ase%ase penyembuhan luka antara lain # 1. ?ase $ ada %ase ini +eukosit mencerna bakteri dan jaringan rusak terbentuk %ibrin yang menumpuk mengisi luka dari benang %ibrin. +apisan dari sel epitel bermigrasi le'at luka dan membantu menutupi luka, kekuatan luka rendah tapi luka dijahit akan menahan jahitan dengan baik. ". ?ase $$ &erlangsung 7 sampai 1; hari setelah bedah, leukosit mulai menghilang dan ceruk mulai kolagen serabut protein putih semua lapisan sel epitel bergenerasi dalam satu minggu, jaringan ikat kemerahan karena banyak pembuluh darah. umpukan kolagen akan menunjang luka dengan baik dalam => hari, jadi jahitan diangkat pada %ase ini, tergantung pada tempat dan liasanya bedah. 7. ?ase $$$ Kolagen terus bertumpuk, hal ini menekan pembuluh darah baru dan arus darah menurun. +uka sekarang terlihat seperti ber'arna merah jambu yang luas, terjadi pada minggu ke dua hingga enam post operasi, pasien harus menjaga agar tak menggunakan otot yang terkena. ;. ?ase $@ &erlangsung beberapa bulan setelah pembedahan, pasien akan mengeluh, gatal disekitar luka, 'alau kolagen terus menimbun, pada 'aktu ini menciut dan menjadi tegang. &ila luka dekat persendian akan terjadi kontraktur karena penciutan luka dan akan terjadi ceruk yang berlapis putih.
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. /ltrasonogra%i Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak batas tumor, apakah tumor berasal dari uterus, ovarium, atau kadang kencing, apakah tumor kistik atau solid, dan dapatkah dibedakan pula antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak.
ola akti%itas klien di rumah setelah pemulangan (long, 199=) # &erkendaraan mobil dianjurkan setelah satu minggu dirumah, tetapi tidak
-
boleh mengendarai < menyetir untuk 7; minggu. indarkan mengangkat bendabenda yang berat karena akti%itas ini dapat
-
menyebabkan kongesti darah di daerah pelvis. kti%itas seksual sebaiknya dalam ;= minggu setelah operasi.(+ong,
-
199=)
I.
DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN FOKUS INTERVENSI
1. Aesiko aspirasi b. d penurunan kesadaran (arpenito, "551). ujuan # tidak terjadi aspirasi yang b.d. penurunan kesadaran K
# tidak mengalami aspirasi, pasien dapat mengungkapkan tindakan untuk menghindari aspirasi
8$# a. erthankan posisi baring miring jika tidak ada kontra indikasi karena udara. b. Kaji posisi lidah, pastikan bah'a lidah tidak jatuh ke belakang menyumbat jalan na%as. c. 3aga bagian kepala tempat tidur tetap tinggi jika tidak ada kontraindikasi. d. Kebersihan sekresi dari mulut dan tenggorokan dengan tissu atau penghisap dengan perlahanlahan e. Kaji kembali dengan sering adanya obstruksi bendabenda dari mulut dan tenggorokan. ". Aesiko injur b.d. penurunan kesadaran (arpenito, 1994) ujuan # tidak terjadi injuri b.d. penurunan kesadaran K
# *0 normal (-;, @4, !=)
8$ # a. *unakan tempat tidur yang rendah dengan pagar pengaman terpasang b. 3auhkan bendabenda yang dapat melukai pasien dan anjurkan keluarga untuk menemani pasien.
7. *angguan rasa nyaman nyeri abdomen b.d. insisi abdomen (long, 199=) ujuan K
# Aasa nyaman terpenuhi # 0kala nyeri 5, pasien mengungkapkan nyeri berkurang, @ normal.
8$# a. 3elaskan penyebab nyeri pada pasien b. Kaji skala nyeri pasien c. jarkan teknik distraksi selama nyeri d. &erikan individu kesempatan untuk istirahat yang cukup. e. &erikan obat analgesik sesuai program. %. -valuasi e%ekti%itasnya setelah 75 menit pemberi obat analgesik.
;. Aesiko in%eksi b.d. in%eksi kuman sekunder terhadap pembedahan ujuan
# tidak terjadi in%eksi
K
# idak ada tandatanda in%eksi (@ normal, tidak ada peningkatan leukosit )
8$# a. Kaji tandatanda in%eksi dan monitor @. b. *unakan teknik antiseptik dalam mera'at pasien. c. $nstruksikan keluarga dan orang lain untuk mencuci tangan sebelum mendekati pasien. d. ingkatkan asupan makanan yang bergi:i. e. &erikan terapi antibiotik sesuai program.
4. Aesiko konstipasi b.d. pembedahan abnormal ujuan
# tidak terjadi konstipasi.
K
# eristaltik usus bormal (474B
8$# a. !onitor peristaltic usu, karakteristik %eses dan %rekuensinya.
b. Dorong pemasukan cairan adekua, termasuk sari buah bila pemasukan peroral dimulai. c. &antu pasien untuk duduk pada tepi tempat tidur dan berjalan.
=. *angguan pemenuhan kebutuhan diri (mandi, makan, minum, &K, &&, berpakaian) d.b. keletihan pasca operasi dan nyeri. (arpenito, "551). ujuan # kebersihan diri pasien terpenuhi K
# pasien dapat berpartisipasi secara %isik maupun verbal dalam
akti%itas pemenuhan kebutuhan dirinya. 8$# a. Dorong pasien untuk mengekspresikan perasaanya tentang kurangnya kemampuan pera'atan diri. b. &erikan bantuan dalam pera'atan diri pasien. >. emas d.b. kurangnya in%ormasi (Doengoes, "555). ujuan # pasien mengetahui tentang e%ek samping dari operasinya K
# pasien mengatakan memahami tentang kondisinya
8$# a. injau ulang e%ek prosedur pembedahan dan harapan pada masa depan. b. Diskusikan dengan lengkap tentang masalah yang diantisipasi selama masa penyembuhannya. c. Diskusikan melakukan kembali akti%itasnya. d. $denti%ikasi keterbatasan individu. e. $dendi%ikasi kebutuhan diet %. Dorong minum obat yang diberikan secara rutin g. $denti%ikasi tanda dan gejala yang memerlukan evaluasi medik.
PATHWA#S
Degenerasi ovarium
isterektomi
Cistoma oa!i
$n%eksi ovarium
embesaran ovarium
Auptur ovarium
ovorektomi
Kurang in%ormasi
Aisiko perdarahan
*g. per%usi jaringan
+uka operasi
Kurang pengetahuan
Diskontinuitas 3aringan
ort dCentri 8yeri
emas
Aesiko terjadi
Komplikasi peritonia
embatasan 8utrisi
8yeri
!etabolisme
nestesi
Aesti $njuri
eristaltik usus
8ervus vagus
ipolisis
sam laktat Aesiko konstipasi
eritonitis
Keletihan
*g. !etabolisme Aesiko perdarahan
bsorbsi air Ae%lek menelaan dikolon
8yeri
0el% care de%isit
Aesti spirasi
DA$TAR PUSTAKA
apenito, +3.("551). Buku Saku Keperawatan, Edisi VIII. enerjemah !onica -ster, 0Kp. 3akarta # -*. Wiknjosastro.et.all. (1999). Ilmu kandungan, Edisi II. Jakarta : YBP SP +ong &arbara. (199=). Keperawatan Medical Bedah, Edisi II, S!. he @ !ousby ompany Aopper, 8ancy. (199=). Prinsip"prinsip Keperawatan. lih bahasa ndry artono ogyakarta. ayasan -ssentia !edika ?arrer, elen. ("551). Maternit# $are, Edisi II. 3akarta# -*.