(masalah yg mungkin muncul : Nyeri, Cemas, resiko infeksi,resiko gagalnya terapi, resiko bahaya radiasi)
Mekanisme koping baik
Kooperatif
Mekanisme koping jelek
Kecemasan
IV. Kemungkinan Diagnosa Yang muncul.
1.
Gangguan rasa nyaman ( Nyeri ) berhubungan dengan putaran tangkai tumor/ infeksi pada tumor.
2.
Gangguan rasa nyaman ( cemas ) berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan penatalaksanaannya.
3.
Resiko infeksi daerah operasi berhubungan dengan perawatan luka operasi yg kurang adequat.
4.
Resiko gangguan BAB / BAK berhubungan dengan penekanan daerah sekitar tumor.
V. Intervensi Keperawatan. 1.
Gangguan rasa nyaman ( Nyeri ) berhubungan dengan putaran tangkai tumor/ infeksi pada tumor (Tujuan: Setelah diberi tindakan kepw,nyeri berkurang sampai hilang sama sekali) a.
Kaji tingkat dan intensitas nyeri. (R/ mengidentifikasi lingkup masalah)
b.
Atur posisi senyaman mungkin. (R/ Menurunkan tingkat ketegangan pada daerah nyeri)
c.
Kolabarasi untuk pemberian terapi analgesik. (R/menghilangkan rasa nyeri)
d.
Ajarkan dan lakukan tehnik relaksasi. (Merelaksasi otot – otot tubuh).
2.
Gangguan rasa nyaman ( cemas ) berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan penatalaksanaannya. (Tujuan : Setelah 1 X 24 Jam diberi tindakan, gangguan rasa nyaman (cemas) berkurang. a.
Kaji dan pantau terus tingkat kecemasan klien. (R/ mengidentifikasi lingkup masalah secara dini, sebagai pedoman tindakan selanjutnya )
b.
Berikan penjelasan tentang semua permasalahan yang berkaitan dengan penyakitnya. (R/ Informasi yang tepat menambah wawasan klien sehingga klien tahu tentang keadaan dirinya )
c.
Bina hubungan yang terapeutik dengan klien. (R/ Hubungan yang terapeutuk dapat menurunkan tingkat kecemasan klien.
3.
Resiko infeksi daerah operasi berhubungan dengan perawatan luka operasi yg kurang adequat. (Tujuan : Selama dalam perawatan, infeksi luka operasi tidak terjadi) a.
Pantau dan observasi terus tentang keadaan luka operasinya. (R/ Deteksi dini tentang terjadinya infeksi yang lebih berat )
b.
Lakukan perawatan luka operasi secara aseptik dan antiseptik. (R. menekan sekecil mungkin sumber penularan eksterna )
c.
Kolaborasi dalam pemberian antibiotika. (Membunuh mikro organisme secara rasional )
DAFTAR PUSTAKA
Sylvia Anderson. (2000). Patofisiologo penyakit , edisi 4, penerbit EGC buku kedokteran, Jakarta.
Marylynn. E.Doengus. (2000). Rencana Asuhan keperawatan, edisi 3, penerbit buku kedokteran, Jakarta.
Sarwono P. ( 1999). Ilmu Kandungan, Yayasan bina pustaka, edisi 2, Jakarta.